1. Laboratorium
a. Pengertian Laboratorium
“Laboratorium adalah tempat yang digunakan orang untuk menyiapkan sesuatu
atau melakukan kegiatan ilmiah”. (Subiyanto 1988). Tempat yang dimaksud dapat
berupa sebuah ruang tertutup yang biasa disebut sebagai gedung laboratorium atau
ruang laboratorium, dapat pula berupa sebuah tempat terbuka seperti kebun, hutan,
atau alam semesta. “Laboratorium adalah tempat yang digunakan orang untuk
menyiapkan sesuatu atau melakukan kegiatan ilmiah”. (Subiyanto 1988). Tempat
yang dimaksud dapat berupa sebuah ruang tertutup yang biasa disebut sebagai
gedung laboratorium atau ruang laboratorium, dapat pula berupa sebuah tempat
terbuka seperti kebun, hutan, atau alam semesta.
Gambaran umum mengenai peranan dan manfaat laboratorium fisika sekolah
adalah “Laboratorium adalah suatu tempat untuk memberikan kepastian atau
menguatkan informasi, menentukan hubungan sebab akibat, menunjukkan gejala,
memverivikasi (konsep, teori, hukum, rumus) mengembangkan keterampilan proses,
membantu siswa belajar menggunakan metoda ilmiah dalam memecahkan masalah
dan untuk melaksanakan penelitian” (Pella 1969). Hal itu dapat berarti bahwa
peranan atau fungsi laboratorium fisika sekolah adalah sebagai salah satu sumber
belajar fisika di sekolah, atau sebagai salah satu fasilitas penunjang proses
pembelajaran fisika di sekolah, dan laboratorium dapat dimanfaatkan untuk
mengembangkan berbagai kompetensi siswa yang menjadi tujuan proses
pembelajaran fisika di sekolah.
a. Tujuan Laboratorium
Kegiatan laboratorium yang diberikan kepada siswa hendaknya dapat digunakan
untuk mencapai tujuan-tujuan:
Menumbuhkan dan meningkatkan rasa ingin tahu para siswa terhadap suatu
gejala atau fenomena fisis.
Menumbuhkan dan meningkatkan rasa ingin menemukan sendiri mengenai
keteraturan dari suatu gejala atau fenomena fisis.
Mengembangkan keterampilan siswa dalam mengamati dan mengambil data.
Mendidik dan membiasakan siswa untuk bekerja dengan sabar dan teliti.
Melatih siswa menganalisis data dan menyusun laporan.
Melatih siswa menggunakan metoda ilmiah dan mengembangkan sikap ilmiah.
Melatih siswa untuk terbiasa meneliti.
b. Manfaat Laboratorium
Menurut Sukarso (2005), secara garis besar manfaat laboratorium dalam proses
pendidikan adalah sebagai berikut:
Sebagai tempat untuk berlatih mengembangkan keterampilan intelektual
melalui kegiatan pengamatan, pencatatan dan pengkaji gejala-gejala alam.
Mengembangkan keterampilan motorik siswa. Siswa akan bertambah
keterampilannya dalam mempergunakan alat-alat media yang tersedia untuk
mencari dan menemukan kebenaran..
Memberikan dan memupuk keberanian untuk mencari hakekat kebenaran
ilmiah dari sesuatu objek dalam lingkungn alam dan sosial.
Memupuk rasa ingin tahu siswa sebagai modal sikap ilmiah seseorang calon
ilmuan.
Membina rasa percaya diri sebagai akibat keterampilan dan pengetahuan atau
penemuan yang diperolehnya.
Lebih jauh dijelaskan, bahwa fungsi dari laboratorium adalah sebagai berikut :
Prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dalam menyusun tata letak peralatan dan perabotan
laboratorium adalah:
a. Mudah dilihat
b. Mudah dijangkau
c. Aman untuk alat
d. Aman untuk pemakai
3. Pengadministrasian
Pengadministrasian sering juga disebut sebagai kegiatan menginventaris. Inventaris
adalah sutu kegiatan dan usaha untuk mnyediakan catatan tentang keadaan semua
fasilitas, barang-barang yang dimiliki sekolah. Bagi SMA yang mempunyai beberapa
lab sangat penting untuk mendata fasilitas/menginventaris alat dan bahan lab untuk
kegiatan pembelajaran siswa. Dengan kegiatan invetarisasi yang memadai akan dapat
diperoleh pedoman untuk mempersiapan anggaran atau mempersiapkan kegiatan pada
tahun yang akan datang.
Catatan inventaris yang baik akan mempermudah pergantian tanggung jawab dari
pengelola yang satu ke yang lainnya. Inventaris juga akan mempermudah untuk
mengetahui dimana suatu peralatan akan ditempatkan. Dengan demikian akan
mempermudahkan pengontrolan, seperti terhadap kehilangan yang disebabkan oleh
kecerobohan atau kecurian.
4. Pengamanan, perawatan, dan pengawasan
Pada dasarnya pengamanan, perawatan dan pengawasan laboratorium merupakan
tanggung jawab bersama baik pengelola maupun pengguna. Mengatur dan memelihara
laboratorium merupakan upaya agar laboratorium selalu tetap berfungsi sebagaimana
mestinya. Sedangkan upaya menjaga keselamatan kerja mencakup usaha untuk selalu
mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan sewaktu bekerja di laboratorium dan
penangannya bila terjadi kecelakaan.
Usaha yang dilakukan dalam memelihara kelancaran penggunaan laboratorium, antara lain:
a. Jadwal penggunaan laboratorium yang jelas
b. Tata tertib laboratorium yang dilaksanakan dengan tegas
c. Alat penanggulangan kecelakaan: pemadam kebakaran, kotak P3K, dll dalam keadaan baik
dan dipahami
Sarana pengamanan yang diperlukan dan harus ditaati di hampir semua laboratorium antara
lain:
•
Format B2 disebut daftar barang atau buku induk
Tyok, sulis. 2010. Pengelolaan dan Penataan Laboratorium. Diakses pada 20 Februari
2018. http://sulistyok.blogspot.co.id/2010/12/pengelolaan-dan-penataan-
laboratorium.html