Anda di halaman 1dari 8

A.

Pendahuluan

Untuk mendapatkan suatu laboratorium pengujian dan/atau laboratorium


kalibrassi yang efisien dan efektif dalam praktek berlaboratorium yang benar (GLP),
diperlikan suatu organisassi dan manjemen dengan uraian yang jelas mengenai
susunan, fungsi, tugas dan tanggung jawab serta wewenang bagi para
pelaksananya. Dengan kata lain laboratorium merupakan bagian yang dapat
dinidentifikasi dengan jelas keberadaannya dan dapat dipegang tanggung jawabnya
secara hukum. Karena itu, laboratorium harus diorganisasikan sedemikian rupa
sehingga dapat berfungsi melaksanakan kegiatan pengujian, baik dilaboratorium
yang bersifat permanen, sementara maupun laboratorium yang bergerak.

Stuktur laboratorium harus menunjukan garis kewenangan, ruang lingkup


tanggung jawab, uraian kerja serta hubungan timbal balik semua personel yang
mengelola, melaksaanakan atau memverifikassi pekerjaan yang dapat
mempengaruhi mutu pengujian, baik antara manajemen mutu, pelaksanaan teknis
maupun pelayanan penunjang. Adapun bentuk struktur organisasi harus disesuaikan
dengan tujuan utama laboratorium dengan mempertimbangkan ruang lingkup, jenis
atau komuniti serta volume atau beban kegiatan pengjian dan kalibrasi. Hal ini
menyebabkan organisasi pada setiap laboratorium pengujian tidak akan sama.

Jika laboratorium merupakan bagian dari suatu organisasi yang


melaksanakan kegiatan selain pengujian atau kalibrasi maka tanggung jawab dan
wewenang personil inti laboratorium yang mempunyai keterlibatan langsung atau
yang dapat mempengaruhi kegiatan pengujian atau kalibrasi di laboratorium harus
ditetapkan. hai ini dimaksudkan untuk menghindari adanya pertentangan
kepentingan bagi personil tersebut. Sedangakan pada laboratorium yang merupakan
bagian dari organisasi yang besar, susunan organisasinya harus sedemikian rupa
sehingga bagian yang mempunyai pertentangan kepentingan seperti bagian
produksi, pemasaran atau keuangan harus tidak bertentangan dengan persyaratan
laboratorium yang berlaku dalam menerapkan sistem manajemen mutu laboratorium.
Apabila laboratorium bertindak sebagai laboratorium independen atau mandiri,
laboratorium tersebut harus dapat menunjukan ketidakberpihakan. Karena itu,
laboratorium dan personalnya bukan merupakan desainer manufaktor, pemasok,
instalatur, pembeli, pemilik, penggunna, ataupun pemelihara barang, bahan atau
produk yang akan di uji atau dikalibrasi serta buka merupakan perwakilan dari pihak
yang terkait.
Penempatan ppersonil dalam organisasi laboratorium harus dosesuaikan
dengan kualifikasi dan pengalaman yang tepat. Selain itu laboratorium harus memiliki
ketentuan untuk menjamin agar seluruh personil bebas dari pengaruh komersial baik
secara internal maupun eksternal, pengaruh keuangan serta tekanan lainnya yang
dapat mempengaruhi mutu kerjanya. Karena itu, laboratorim harus mempunyai
kebijakandan prosedur untuk menghindri keterlibatan berbagai kegiatan yang dapat
mengurangi kepercayaan kompetensinya, sehingga laboratorium tersebut mampu
mengambil keputusan secara independen, tidak berpihak, jujur, dan integritasya
selalu terpelihara. Kebijakan dan prosedur harus di dokumentasikan sehingga
menjamin adanya perlindungan atas kerahasian informasi dan hak pelanggan
berdasarkan peraturan yang berlaku. Perlindungan ini termasuk prosedur
penyimpanan maupun pengiriman data hasil uji secara elektronik.

Untuk mencapai hal tersebut, laboratorium harus didukung oleh personil yang
mempunyai tanggung jawab terhadap penetapan sistem manajemen mutu dan
personil teknis dalam kegiatan operasional laboratorium personil tersebut harus
mempunyai kewenangan dan uraian kerja yang jelas serta harus ditunjang dengan
sumber daya diperlukan untuk melaksanakan tugasnya . mereka harus dapat
melaksanakan tugas-tugasnya dalam menerapkan sistem manajemen mutu maupun
prosedur pengujian termasuk pengambilan contoh uji, serta berinisiatif untuk
mencegah atau minimisasi kesalahan yang mungkin timbul.

Laboratorium harus menunjuk salah satu personilnya sebagai manajer mutu


yang terlepas dari tugas dan tanggung jawab lainnya. Tanggung jawab dan
kewenanganya harus ditetapkan untuk menyakinkan bahwa sistem manajemen mutu
diterapkan dan diikuti sepanjang waktu. Manajer mutu tersebut harus dapat
berhubungan langsung dengan manajer tertinggi pengambil keputusan tentang
kebijakan ataupun sumber daya yang ada dilaboratorium. Disamping itu,
laboratorium harus mempunyai manajemen teknis yang mempunyai taggung jawab
atas seluruh operasional teknnis serta menetapkan sumber daya yang dibutuhkan
untuk meyakinkan bahwa operasional telah memenuhi persyaratan mutu.

Untuk mengantisipasi apabila personil inti berhalangan laboratorium harus


menujuk wakil yang dapat menjamin kelangsungan operasional laboratorium. Namun
jika personil inti mempunyai lebih dari satu tuugas dan tanggung jawab tidak
dibenarkan untuk menunjuk wakil-wakilnya dalam setiap tugas dan tanggung
jawabnya.
Selain itu, laboratorium harus mempunyai penyedia yang dapat mengawassi
kerja staf laboratorium. Penyedia tersebut harus personil yang paham tentang
metode dan prosedur, tujuan setiap pengujian dan kalibrasi, serta dapat mengkaji
data hasil uji atau data hasil kalibrasi. Perbandingan antara jumlah penyedia dan staf
laboratorium yang diawasi harus sedemikian rupa sehingga menjamin pengawasan
yang efektif dan efisien.

Dalam organisasi laboratorium pengujian, selain bidang pengujian dan sistem


manjemen mutu juga sangat penting diperhatikan bagian administrasi laboratorium,
dokumentasi dan informasi, serta bagian pengambilan contoh uji jika laboratorium
tersebut juga melaksanakan pengambilan contoh uji lansung dilapangan. Sangat
dianjurkan petugas pengambilan contoh uji dilapangan tidak sama dengan personil
penguji atau analis dilaboratorium. Hal ini untuk menghindari adanya polusi antara
pelanggan dan personil laboratorium. Jika personil laboratorium melaksanakan
pengambilan contoh uji dan sekaligus menganalisis, pelanggan dapat mempengaruhi
mutu kerjannya, sebab pelanggan tersebut telah mengetahui siapa yang
melaksanakan pengambilan contoh uji dan menganalisisnya. selain itu, juga untuk
menghindari adanya data hasil uji yang diterbitkan tanpa melalui analisis
dilaboratorium. Hal ini dimungkinkan bagi personil laboratorium senior yang
mempunyai peengalaman yang relatif cukup lama dengan mengandalkan technical
judgementnya.

B. Pengertian Organisasi Laboratorium


Organisasi pada dasarnya merupakan tempat atau wadah dimana orang-
orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terkendali, dengan
memanfaatkan sumber daya (dana, material, lingkungan, metode, sarana,
prasarana, data) dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif
untuk mencapai tujuan bersama. (diambil dari wikipedia). Organisasi merupakan
sistem kerjasama antara dua orang atau lebih, atau organisasi adalah setiap bentuk
kerjasama untuk pencapaian tujuan bersama.
Laboratorium sering diartikan sebagai suatu ruangan atau tempat untuk
melakukan percobaan atau penelitian. Ruang dimaksud dapat berupa gedung yang
dibatasi oleh dinding atau alam terbuka misalnya kebun botani.
Jadi Organisasi Laboratorium adalah tempat atau wadah dimana orang-orang
berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terkendali, dengan
memanfaatkan sumber daya (dana, material, lingkungan, metode, sarana,
prasarana, data) dan lain sebagainya pada suatu ruangan atau tempat untuk
melakukan percobaan, penelitian, dan melakukan pemeriksaan secara efisien dan
efektif untuk mencapai tujuan bersama.
C. Fungsi Organisasi Laboratorium
1. Kejelasan Tanggung Jawab. Setiap anggota organisasi harus bertanggung
jawab dan apa yang harus dipertanggung jawabkan. Setiap anggota
organisasi harus bertanggung jawab kepada pimpinan atau atasan yang
memberikan kewenangan, karena pelaksanaan kewenangan itu yang harus
dipertanggungjawabkan.
2. Kejelasan Kedudukan. Kejelasan kedudukan seseorang dalam struktur
organsisasi sebenarnya mempermudah dalam melakukan koordinasi maupun
hubungan karena adanya keterkaitan penyelesaian suatu fungsi yang
dipercayakan kepada seseorang.
3. Kejelasan Uraian Tugas. Kejelasan uraian tugas dalam struktur organisasi
sangat membantu pihak pimpinan untuk melakukan pengawasan dan
pengendalian, dan bagi bawahan akan dapat berkonsentrasi dalam
melaksanakan suatu pekerjaan karena uraiannya yang jelas.
4. Kejelasan Jalur Hubungan. Dalam rangka pelaksaan tugas dan tanggung
jawab setiap karyawan atau pegawai dalam sebuah organisasi, maka
dibutuhka kejelasan hubungan yang tergambar dalam struktur, sehingga jalur
penyelesaian pekerjaan akan semakin efektif dan dapat saling
menguntungkan.
D. Strukrtur Organisasi Laboratorium
Sesuai dengan Struktur Organisasi Laboratorium Ilmu Faal FKUB, berikut
adalah tugas pokok dan fungsi struktur organisasi :
1. Kepala Laboratorium
Fungsi:
Penyusun program, koordinator, serta penanggung jawab
monitor dan evaluasi seluruh kegiatan pendidikan-pengajaran,
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Menjadi top management bagi implementasi Sistem
Penjaminan Mutu Internal yang terintegrasi dengan Sistem
Manajemen Mutu ISO 9001:2008.

Tugas pokok:
Bertanggung jawab dalam pelaksanaan tugas laboratorium
dan melaporkannya kepada Dekan FKUB.
Menyusun rencana dan program kerja sebagai panduan
pelaksanaan tugas.
Melakukan koordinasi, perencanaan, pemantauan dan
evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan laboratorium sesuai
proses bisnis berikut anggarannya.
Menghadiri kegiatan/undangan dan mengambil keputusan
mewakili setiap keputusan yang telah disetujui dalam rapat
staff laboratorium.
2. Staf Administrasi Umum
Fungsi:
Penanggung jawab seluruh administrasi kegiatan pendidikan/
pengajaran dan pengabdian kepada masyarakat.

Tugas pokok:
Membantu Kepala Laboratorium dalam hal administrasi setiap
kegiatan kuliah dan praktikum
Membantu pengaturan jadwal mengajar/ tutorial/ praktikum
untuk S1/S2/S3 kedokteran dan ilmu kesehatan.
Mengarsipkan semua dokumen, borang, rekaman, dan
dokumen pendukung lainnya.
Membantu penyusunan pelaporan kegiatan/dokumen yang
diperlukan untuk visitasi/ akreditasi.

3. PJP (Penanggung Jawab Pembelajaran)


Fungsi:
Penaggung jawab dan koordinator perencanaan, pelaksanaan,
monitor, evaluasi, dan pelaporan kegiatan pendidikan dan pengajaran
kedokteran dan ilmu kesehatan.

Tugas Pokok:
Melakukan perencanaan jadwal mengajar/ tutorial/ praktikum
kedokteran dan ilmu kesehatan dengan persetujuan Kepala
Laboratorium dan PJMKIlmu Faal untuk setiap blok/ semester.
Melakukan monitor dan evaluasi setiap kegiatan pendidikan
dan pengajaran kedokteran dan ilmu kesehatan dan
melaporkan hasil evaluasi kepada Kepala Laboratorium.
Mengambil keputusan mengenai jumlah dan tipe soal ujian
serta pelaksanaan ujian (berkoordinasi dengan PJMK blok/
semester).
Bertanggung jawab terhadap penyimpanan soal-soal Ilmu
Faal.
Bertanggung jawab terhadap semua nilai mata kuliah Ilmu
Faal di setiap blok/ semester.
Menghadiri rapat/ lokakarya mengenai pendidikan dan
pengajaran.

4. Staf Administrasi Akademik


Fungsi:
Penanggung jawab seluruh administrasi kegiatan pendidikan/
pengajaran.

Tugas Pokok:
Membantu Penanggung Jawab Pembelajaran dalam hal
administrasi setiap kegiatan pembelajaran.
Memfasilitasi sarana pelaksanaan Kuliah dan praktikum.
Menerima serta mengumumkan Jadwal Kuliah, Praktikum &
Ruang Kuliah dari bagian akademik kepada dosen serta
mahasiswa.
Membantu pelaporan daftar hadir kegiatan pembelajaran.
Membantu pelaksanaan ujian.
5. Penanggung Jawab Bidang Penelitian
Fungsi:
Penanggung jawab dan koordinator perencanaan,
pelaksanaan, monitor, evaluasi, dan pelaporan kegiatan penelitian.

Tugas pokok:
Melakukan pengaturan jadwal penggunaan laboratorium
untuk penelitian mahasiswa S1/S2/S3 kedokteran dan ilmu
kesehatan, dosen serta peneliti lainnya dengan persetujuan
Kepala Laboratorium Ilmu Faal.
Melakukan koordinasi kegiatan penelitian di Laboratorium Ilmu
Faal.
Memonitor kegiatan penelitian di Laboratorium Ilmu Faal.
Mengevaluasi setiap kegiatan penelitian di Laboratorium Ilmu
Faal dan melaporkan hasil evaluasi kepada Kepala
Laboratorium.
Membina kerjasama penelitian dengan institusi lain.

6. Administrasi Keuangan Laboratorium


Fungsi:
Untuk membantu memperlancar proses administrasi dalam
rangka pelaksanaan kegiatan penelitian mahasiswa.

Tugas pokok:
Mendaftar user/peneliti yang akan melakukan penelitian di
Laboratorium Ilmu Faal.
Memandu peneliti untuk meneruskan informasi dan konfirmasi
kepada analis mengenai jenis pengerjaan, pemakaian bahan
dan alat yang akan digunakan.
Melakukan entri data permintaan kerja yang dilakukan di
Laboratorium Ilmu Faal.
Menerima hasil kerja laboratorium dan membuat Laporan
Pekerjaan analis dan peneliti per hari ataupun per bulan.
Memproses tagihan pemakaian bahan dan alat serta jenis
pengerjaan analis yang telah dilakukan selama penelitian
berlangsung. Meneruskan informasi kepada Kepala
Laboratorium Ilmu Faal apabila ada pengajuan diskon yang
dilakukan oleh peneliti.
Memproses pembayaran biaya penelitian baik cicilan atau
pelunasan.
Menyerahkan Hasil Kerja Laboratorium kepada peneliti.
7. Logistik
Fungsi:
Untuk membantu memperlancar proses administrasi
penggunaan bahan dan alat dalam rangka pelaksanaan kegiatan
penelitian mahasiswa.

Tugas Pokok :
Menginventaris bahan dan alat habis pakai, melakukan
pengecekan stock bahan dan alat.
Menyediakan dan menyiapkan bahan dan alat habis pakai
untuk penelitian.
Entri data penggunaan bahan dan alat habis pakai.

8. Teknisi/ Analis
Fungsi:
Untuk membantu proses penelitian dan praktikum
mahasiswa/penenlti lain dalam rangka pelaksanaan Tridharma
Perguruan Tinggi dan pengabdian pada masyarakat.

Tugas Pokok :
Melakukan konfirmasi penelitian dengan peneliti mengenai
kesepakatan kerja mulai dari waktu pengerjaan, ketersediaan
alat dan bahan, dan penjelasan mengenai prosedur kerja di
Laboratorium Ilmu Faal FKUB.
Melakukan persiapan penelitian di Laboratorium Ilmu Faal.
Menentukan bahan dan alat yang digunakan.
Melaksanakan penelitian di Laboratorium Ilmu Faal.
Melakukan entri data pekerjaan yang dilakukan selama
penelitian.
Melakukan entri data Hasil Penelitian di Laboratorium Ilmu
Faal.

9. Penanggung Jawab Bidang Pengabdian Masyarakat.


Fungsi:
Penanggung jawab dan koordinator perencanaan,
pelaksanaan, monitor, evaluasi, dan pelaporan kegiatan pengabdian
kepada masyarakat.

Tugas pokok:
Melakukan perencanaan program, jadwal dan pendanaan
kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang strategis.
Melakukan koordinasi, monitor, dan evaluasi setiap kegiatan
pengabdian kepada masyarakat dan melaporkan hasil evaluasi
kepada Kepala Laboratorium.
Bertanggung jawab terhadap penebarluasan perkembangan
Ilmu Faal kepada masyarakat melalui update web FKUB, blog,
atau pembuatan dan penyebaran brosur.

E. Manfaat Organisasi Laboratorium


1. Organisasi sebagai penuntun pencapaian tujuan. Pencapaian tujuan akan
lebih efektif dengan adanya organisasi yang baik.
2. Organisasi dapat mengubah kehidupan masyarakat. Contoh dari manfaat ini
ialah, jika organisasi bergerak di bidang kesehatan dapat membentuk
masyarakat menjadi dan memiliki pola hidup sehat.
3. Organisasi menawarkan karier. Karier berhubungan dengan pengetahuan
dan keterampilan. Jika kita menginginkan karier untuk kemajuan hidup,
berorganisasi dapat menjadi solusi.
4. Organisasi sebagai cagar ilmu pengetahuan. Organisasi selalu berkembang
seiring dengn munculnya fenomena-fenomena organisasi tertentu. Peran
penelitian dan pengembangan sangat dibutuhkan sebagai dokumentasi yang
nanti akan mengukir sejarah ilmu pengetahuan.

F.

Anda mungkin juga menyukai