Anda di halaman 1dari 21

PENGELOLAAN LABORATORIUM FISIKA SEKOLAH 1

FASILITAS LABORATORIUM

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 1

1. QUROTUL AINI (2280190001)


2. DINA SELVIA (2280190011)
3. DINDA AULIA OKTAVIANA (2280190014)
4. ABDUL SAID (2280190027)

PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

2020

Page | 1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul
“Pengelolaan Laboratorium Fisika Sekolah 1(Fasilitas Laboratorium)” tepat pada
waktunya. Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Dina Rahmi Darman
M.Pd selaku dosen dari mata kuliah Pengelolaan Laboratorium Fisika Sekolah
1 yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini. Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Serang, 5 Januari 2020

Penulis

Page | 2
DAFTAR ISI

Cover 1
Kata Pengantar 2
Daftar Isi 3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 5
1.2 Rumusan Masalah 6
1.3 Tujuan 6
1.4 Manfaat 6

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Fasilitas Umum dan Khusus Laboratorium Sains 6
2.2 Desain Laboratorium 7
2.3 Instalasi dalam Laboratorium 13
2.4 Mabeler dalam Laboratorium 14

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan 20
3.2 Saran 20

Daftar Pustaka 21

Page | 3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Laboratorium adalah sarana untuk proses pembelajaran pada bidang
tertentu. Contoh dari laboratorium itu sendiri yaitu laboratorium fisika, kimia,
biologi, dan lain sebagainya. Laboratorium pun dapat digunakan sebagai sumber
pembelajaran dari aktivitas tersebut. Dalam penggunaannya laboratorium harus
bersifat aman dan nyaman bagi penggunanya. Laboratorium yang bersifat nyaman
artinya segala kebutuhan atau keperluan untuk melakukan kegiatan telah tersedia
di tempat yang semestinya atau mudah di akses bila digunakan. Sedangkan
laboratorium yang bersifat aman artinya segala penyimpanan material berbahaya
dan kegiatan berbahaya telah dipersiapkan keamanannya.
Menurut jurnal penelitian dan evaluasi pendidikan (2008:1), pada
pembelajaran teori dan praktikum di laboratorium merupakan kegiatan-kegiatan
yang tidak terpisahkan dalam proses belajar mengajar (PBM). Kegiatan praktikum
yang dilakukan di laboratorium merupakan metode yang memberikan pengaruh
terhadap keberhasilan siswa dalam belajar, siswa dapat mempelajari dengan
mengamati secara langsung gejala-gejala ataupun proses–proses nya, dapat
melatih keterampilan berpikir ilmiah, dapat menanamkan dan mengembangkan
sikap ilmiah, dapat menemukan dan memecahkan berbagai masalah yang ada
melalui metode ilmiah dan sebagainya . Jadi, kesimpulan dari pernyataan diatas
adalah bahwa praktikum di laboratorium tidak dapat dipisahkan dari pembelajaran
teori. Kegiatan ini pula dapat mempengaruhi pemahaman siswa atau mahasiswa
terhadap suatu hal yang akan diujikan.
Laboratorium sains khusunya memiliki fasilitas-fasilitas tertentu yang dapat
menunjang dalam proses pembelajaran yang sedang dilakukan. Oleh karena itu,
laboratorium sains dirancang sedemikian rupa sehingga memiliki komponen-
komponen seperti desain yang dapat memudahkan untuk melakukan aktivitas
pembelajaran, kemudian dilengkapi dengan instalasi listrik, instalasi air, gas

Page | 4
maupun mabeler. Semua fasilitas tersebut sangat membantu seseorang dalam
melakukan kegiatan praktikum yang akan dilakukannya.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa fungsi dari fasilitas yang ada di laboratorium sekolah?
1.2.2 Mengapa diperlukan fasilitas di laboratorium sekolah?
1.2.3 Bagaimanakah fasilitas laboratorium sains yang berstandar nasional?

1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui fungsi dari fasilitas yang ada di laboratorim
sekolah.
1.3.2 Untuk mengetahui mengapa diperlukan fasilitas dalam pengelolaan
laboratorium sekolah.
1.3.3 Untuk mengetahui bagaimana fasilitas laboratorium sains yang
berstandar nasional.

1.4 Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini yaitu agar dapat mengetahui manfaat
dari setiap fasilitas yang ada pada labiratorium sains, kemudian dapat pula
mengetahui mengapa fasilitas-fasilitas tersebut digunakan, dan yang terahir dapat
mengetahui bagaimana fasilitas laboratorium sains yang berstandar nasional.

Page | 5
BAB II

PEMBAHASAN

Menurut Kertiasa (2006: 1) laboratorium adalah tempat bekerja untuk


mengadakan percobaan atau penyelidikan dalam bidang ilmu tertentu seperti
fisika, kimia, biologi dan sebagainya. Jadi, menurut pengertian diatas dapat
disimpulkan bahwa laboratorium adalah ruangan tertutup yang digunakan untuk
melakukan suatu percobaan atau eksperimen dari suatu materi yang diujikan.

Seiring berjalannya waktu, laboratorium dapat digunakan sebagai sumber


dari pembelajaran apabila memenuhi fasilitas yang seharusnya. Fasilitas-fasilitas
tersebut apabila sesuai dengan standarnya maka akan menunjang kegiatan
praktikum kearah yang lebih baik lagi. Fasilitas tersebut meliputi ke strategisan
letak dari laboratorium itu sendiri. Dimana apabila letak suatu laboratorium itu
strategis maka akan memudahkan akomodasi dari siswa atau mahasiswa nya.
Begitu pula dengan tata letak atau desain dari laboratorium itu sendiri harus ditata
sedemikian rupa agar tidak terjadi kekacauan saat melakukan praktikum.

Selain kestrategisan dan tata letak barang, perlu diperhatikan pula


mengenai fasilitas khusus yang ada pada laboratorium sains (laboratorium biologi,
fisika, dan kimia), instalasi listrik, instalasi air, instalasi gas dan mabeler. Seperti
yang telah dijelaskan diatas, maka secara umum fasilitas laboratorium dapat
dibedakan menjadi 4 yaitu fasilitas umum dan khusus yang ada di laboatirium,
desain laboratorium, instalasi yang ada di dalam laboratorium dan mabeler
laboratorium. Berikut akan dijelaskan mengenai fasilitas-fasilitas tersebut pada
bagian dibawah ini :

2.1 Fasilitas Umum dan Khusus Laboratorium Sains (Biologi, Fisika, Kimia)
Laboratorium merupakan tempat yang digunakan untuk melakukan
aktivitas ilmiah seperti memberikan kepastian atau menguatkan informasi,
menentukan hubungan sebab akibat, menunjukkan gejala, memverivikasi,

Page | 6
(konsep, teori, hukum, rumus) mengembangkan keterampilan proses, membantu
siswa belajar,menggunakan metode ilmiah dalam memecahkan masalah untuk
melaksanakan penelitian. Laboratorium yang baik harus dilengkapi dengan
berbagai fasilitas untuk memudahkan pemakai laboratorium dalam melakukan
aktivitasnya. Fasilitas tersebut ada yang berupa fasilitas umum dan fasilitas
khusus.
 Fasilitas umum
Fasilitas umum merupakan fasilitas yang dapat digunakan oleh
semua pemakai laboratorium contohnya penerangan, ventilasi, air, bak
cuci, aliran listrik, dan gas.

 Fasilitas khusus
Fasilitas khusus berupa peralatan dan mebeller, contohnya meja
siswa/mahasiswa,meja guru/dosen, kursi, papan tulis, lemari alat, lemari
bahan, dan ruang timbang, lemari asam, perlengkapan P3K, pemadam
kebakaran dan lain-lain.

2.2 Desain Laboratorium


Laboratorium Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang terdapat di sekolah,
dibedakan menjadi tiga pokok bidang utama yaitu laboratorium biologi, kimia,
dan fisika. Dari ketiga laboratorium sekolah tersebut sama-sama memiliki fungsi
utama yaitu sebagai salah satu sumber dan fasilitas penunjang proses
pembelajaran IPA di Sekolah.
Masing-masing ketiga laboratorium tersebut harus didesain secara khusus
dan sesuai dengan prosedur yang berlaku. Tetapi agar fungsi utama dari ketiga
laboratorium tersebut dapat berjalan dengan baik, maka sebaik-baiknya masing-
masing laboratorium tersebut memiliki fasilitas-fasilitas ruangan yang sama,
beberapa ruangan diantaranya yaitu:
 Ruangan untuk kegiatan pembelajaran atau ruang praktikum;
 Ruangan untuk kegiatan administrasi dan pengelolaan laboratorium;

Page | 7
 Ruangan kegiatan pemeliharaaan dan persiapan (setting) alat-alat
laboratorium; dan
 Ruangan penyimpanan alat-alat laboratorium.

Gambar 1.1 Desain umum laboratorium sains

Fasilitas ruangan laboratorium IPA (Bologi, kimia,Fisika) sekolah


biasanya terdiri dari ruang praktikum, ruang guru, ruang persiapan, dan ruang
penyimpanan. Supaya kegiatan praktikum yang dilaksanakan di dalam
laboratorium berjalan dengan baik dan nyaman, memudahkan akses dari ruangan
yang satu ke ruangan yang lainnya, memudahkan pengontrolan, juga menjaga
keamanan alat-alat dan memelihara keselamatan kerja, perlu prosedur yang
merancang laboratorium sedemikian rupa mulai dari bentuk, ukuran, denah atau
tata letak dan failitas dari setiap ruangan pada masing-masing laboratorium
tersebut. Berikut ini adalah sebuah prosedur dan salah satu contoh gambaran
umum dari setiap ruangan-ruangan laboratorium.
 Ruang Praktikum
Ruang praktikum merupakan bagian utama dari sebuah
laboratorium IPA (Biologi, Kimia, Fisika) Ruang praktikum adalah ruang
tempat berlangsungnya proses pembelajaran di laboratorium. Proses
pembelajaran IPA di dalam ruang praktikum dapat berupa peragaan atau
demonstrasi, praktikum perorangan atau kelompok, dan penelitian. Proses
pembelajaran di ruang praktikum menuntut tempat yang lebih luas dari
pada proses dari pembelajaran klasikal di dalam kelas biasa. Dan luas

Page | 8
ruang praktikum ini tentu harus memperhitungkan jumlah siswa dan guru
yang akan melaksanakan proses pembelajaran fisika didalamnya. Luas
ruang praktikum biasanya antara satu setengtah sampai dua kali luas ruang
kelas.
Penyebab lebih luasnya ruangan laboratorium disbanding kelas
karena ruang praktikum harus dapat memberikan keluasan bergerak
kepada siswa dan guru selama melakukan proses pembelajaran.selain itu
juga, agar siswa yang duduk di belakang dapat melihat bila sedang
dilakukan demonstrasi di depan, atau kegiatan siswa paling belakang
mudah diawasi oleh guru.
Agar kegiatan proses pembelajaran di dalam ruang praktikum
dapat berjalan dengan baik, maka ruang praktikum dapat berjalan dengan
baik, maka ruang praktikum hendaknya memiliki fasilitas fasilitas utama
sebagai berikut:
 Instalasi listrik (untuk percobaan, demonstrasi, penerangan, dan
lain-lain), instalasi air dengan bak cucinya, instalasi gas, dan
instalasi limbah.
 Fasilitas mebeler berupa meja dan kursi praktikan untuk siswa,
kursi dan meja demonstrasi untuk guru, loker penitipan tas buku
siswa, dan lemari penyimpanan alat-alat praktikum.
 Papan tulis, dan mungkin layar untuk OHP (Overhead Projector)
dan LCD (Liquid Crystal Display)
Untuk menjaga kenyamanan dan keselamatan kerja di dalamnya,
sebaiknya ruang praktikum memiliki fasilitas-fasilitas sebagai berikut:
 Ventilasi udara yang cukup, dapat berupa jendela, langit-langit
yang tidak tertutup rapat, atau mungkin kipas angin (exhous-
van)
 Pintu masuk dan pintu keluar yang berbeda dengan daun pintu
terbuka ke luar.
 Pintu yang berhubungan langsung dengan ruang persiapan dan
ruang guru serta teramati dari kedua ruangan tersebut. Selain itu

Page | 9
juga diharapkan antara ruangan guru dan ruangan percobaan
diberi pembatas kaca agar siswa dapat selalu dalam pengawasan
guru.
 Kotak P3K untuk pertolongan pertama bagi yang mengalami cedera
saat percobaan berlangsung. Terdiri dari kassa, obat merah, plester
dan sebagainya.
 Fasilitas pemadam kebakaran seperti tabung sprai api (free
Extinguisher).
 Ruang Guru
Ruang guru di laboratorium adalah tempat kerja bagi
penanggung jawab laboratorium dan guru yang melaksanakan proses
pembelajaran di laboratorium. Ruang ini sering digunakan sebagai
tempat guru meletakkan tugas laporan percobaan siswa, buku
petunjuk KIT, tempat Khusus berbagai kerja lainnya berkaitan dengan
kegiatan pembelajaran di laboratorium.
 Ruang guru terdapat di dalam laboratorium, dengan satu pintu masuk
dan keluar yang sama melalui ruanmg praktikum.
 Sebaiknya ruang guru dan ruang praktikum disekat dinding berkaca
bening agar guru dapat mengawasi yang terjadi di dalam ruang
praktikum dari ruang guru.
 Ruang guru memiliki instalasi listrik dan ventilasi udara yang baik.
Ruang guru j
uga memiliki fasilitas mebeler seperti :
 Kursi dan meja tulis untuk satu orang guru atau lebih.
 Lemari atau rak buku.
 Lemari untuk keperluan adminstrasi.
 Loker atau rak untuk menyimpan pekerjaan tulis siswa yang akan
diperiksa oleh guru.
Dalam ruang ini dapat dilaksanakn pekerjaan administrasi
laboratorium seperti:
 Inventarisasi alat-alat laboratorium

Page | 10
 Adminstrasi penggunaan alat-alat laboratorium.
 Adminstrasi penggunaan alat-alat laboratorium.
 Pengelolaan kegiatan laboratorium.
Di dalam ruang guru juga dapat dilaksanakn pekerjaan akademik
laboratorium seperti:
 Merencanakan kegiatan laboratorium.
 Mnyusun jadwal kegiatan laboratorium.
 Memeriksa pekerjaan siswa.
 Ruang Persiapan
Ruang persiapan adalah ruang yang disediakan untuk melakukan
perawatan dan persiapan alat-alat laboratorium. Ruang ini diperkirakan
memerlukan lahan 20% dari luas bangunan laboratorium. Ruang persiapan
berfungsi sebagai tempat guru/petugas laboratorium melakukan persiapan
alat sebelum dilaksanakannnya percobaan oleh siswa. Selain itu juga ruang
ini digunakan untuk uji coba kelayakan alat dan dijadikan ruang perawatan
alat-alat laboratorium yang baru saja digunakan atau pembersihan alat-alat
laboratorium.
Desain untuk ruang persiapan antra lain:
 Bila sekolah atau laboratorium memiliki petugas laboran, ruang
persiapan juga dapat digunakan sebagai ruang kerja laboran.
 Ruang persiapan terdapat di dalam laboratorium, diantara ruang
praktikum dan ruang penyimpanan atau gudang.
 Ruang persiapan dan ruang praktikum sebaiknya disekat dengan
dinding berkaca bening atau ram kawat, sehingga dari dalam ruang
ini, guru atau laboran dapat melihat kegiatan yang terjadi dalam
ruang praktikum.
 Ruang persiapan memiliki instalasi listrik dan ventilasi udara baik.
Ruang persiapan juga memiliki fasilitas mebeller diantaranya:
 Kursi dan meja kerja untuk melakukan perawatan dan persiapan
alat-alat laboratorium
 Lemari atau rak alat-alat

Page | 11
 Loket peminjaman alat-alat
 Di dalam ruang ini dapat dilaksanakan kegiatan pemeliharaan dan
perawatan alat-alat laboratorium seperti:
 Memeriksa jumlah kelengkapan alat.
 Memeriksa keadaan
 Memperbaiki
 Membersihkan
 Mengkalibrasi ulang
 di dalam ruang ini juga dapat dilaksanakan pekerjaan
mempersiapkan alat-alat yang digunakan untuk kegiatan
laboratorium seperti pemeliharaan dan perawatan, setting dan uji
coba alat-alat laboratorium.
 Ruang Penyimpanan
Ruang penyimpanan barang di laboratorium sering disebut gudang
laboratorium, adalah ruang yang disediakan khusus untuk menyimpan alat-
alat yang sedang tidak digunakan . luas ruang penyimpanan/gedung
hampir sama dengan luas ruang persiapan. Gedung ini dimanfaatkan untuk
tempat penyimpanan akhir dari alat-alat laboratorium.
Desain untuk ruang penyimpanan antara lain:
 Ruang penyimpanan terdapat di dalam laboratorium di sebelah
dalam ruang persiapan.
 Demi keamanan dan kemudahan penyimpanan dan pengambilan
alat-alat, ruang penyimpanan atau gudang biasanya hanya memiliki
satu pintu masuk dan keluar melalui ruang persiapan.
 Ruang penyimpanan atau gudang harus memiliki instalasi listrik
dan ventilasi udara yang memadai
 Ruang penyimpana memiliki fasilitas mebeller seperti:
 Macam-macam lemari alat dan bahan-bahan.
 Macam-macam rak untuk alat-alat.
Perlu diperhatikan lagi bahwa pada kenyataannya di lapangan, jumlah,
bentuk, ukuran, kualitas dan lokasi setiap ruang-ruang laboratorium dapat saja

Page | 12
berbeda antara satu sekolah dengan sekolah lainnya, bergantung kepada keadaan
di masing-masing sekolah. Hal itu dapat terjadi misalnya karena laboratorium
didirikan dengan memanfaatkan ruangan-ruangan tertentu yang sudah ada di
sekolah. Akan tetapi, seandainya laboratorium di bangun baru di tanah kosong,
maka perencanaannya hendaknya memperhatikan perbandingan yang
proporsional antara ruang yang satu dengan ruang yang lainnya, dan antara setiap
ruangan yang dibuat hendaknya mudah saling mengakses selama kegiatan
berlangsung. Berikut ini adalah salah satu contoh denah ruang laboratorium.

2.3 Instalasi dalam Laboratorium


Instalasi dalam laboratorium sangat menunjang proses untuk melakukan
suatu kegiatan, baik itu kegiatan praktikum, kegiatan administrasi, demonstrasi
eksperimen, merawat serta memelihara alat-alat laboratorium dan lain sebagainya.
Instaalasi dalam laboratorium dibedakan menjadi tiga jenis yaitu, instalasi listrik,
instalasi air, dan instalasi gas. Berikut akan dijabarkan instalasi yang ada dalam
laboratorium :

2.3.1 Instalasi Listrik


Instalasi listrik digunakan untuk berbagai kebutuhan didalam
laboratorium. Instalasi listrik yang baik akan membawa pada kemajuan yang ada
di laboratorium. Komponen dari instalasi listrik yaitu terdiri dari jaringan kabel,
sikring, lampu, saklar, stop kontak, dan stabiliser. Kemudian terdapat pula
jaringan instalasi listrik yang dipasang pada lantai, dinding ruangan, meja
praktikum, meja demonstrasi dan meja persiapan. Sedangkan fungsi dari instalasi
listrik yaitu :

 Memberikan Penerangan
Instalasi listrik berfungsi untuk memberikan penerangan di semua
ruangan laboratorium yakni ruang praktikum, ruang guru, ruang persiapan
dan di ruang penyimpanan.

Page | 13
 Memfasilitasi Pekerjaan Administrasi
Instalasi listrik pada laboratorium berfungsi untuk membantu
memfasilitasi pekerjaan administrasi seperti pemasangan mesin tik
elektronik atau computer.

 Memfasilitasi Proses Pembelajaran


Instalasi listrik berfungsi pula untuk memfasilitasi proses
pembelajaran seperti untuk demonstrasi eksperimen dan penelitian, atau
penggunaan LCD dan amplifiler.

2.3.2 Instalasi Air


Instalasi air pada laboratorium adalah untuk keperluan dalam proses
pembelajaran seperti membersihkan alat-alat yang habis dipakai pada saat
eksperimen, kemudian digunakan pula untuk eksperimen dan demonstrasi, serta
untuk memelihara kebersihan laboratorium dan mencuci tangan.
Pada instalasi air terdapat beberapa komponen yang terdiri dari saluran air
bersih dari sumbernya ke dalam laboratorium, saluran limbah, serta bak cuci
dengan kran air. Bak cuci tersebut dapat dipasang dibagian ruangan yang
memerlukan, tetapi hendaknya dijauhkan dari alat-alat yang tidak tahan terhdap
kelembaban dan dijauhkan dari stop kontak.

2.3.3 Instalasi Gas


Pada laboratorium terdapat pula instalasi gas yang digunakan untuk
melakukan eksperimen yang berkenaan dengan pemanas bunsen/kompor seperti
untuk memanaskan air dan lain sebagainya. Penggunaan gas ini dapat dibuat
dengan menggunakan gas LPG dan disalurkan melalui penyaluran pipa instalasi
gas yang dapat dipasang pada dinding atau lantai. Saat ada pemasangan gas LPG
ini perlu diperhatikan pula instalasi udara yang cukup untuk membuang
kebocoran gas yang mungkin terjadi.

2.4 Mabeler dalam Laboratorium

Page | 14
Mebeler adalah perlengkapan laboratorium yang bersifat padat, keras, yang
digunakan untuk duduk, berbaring ataupun digunakan untuk menyimpan benda yang
ada di laboratorium. seperti meja, kursi, lemari, rak, loker dan sebagainya.
Pada prinsipnya semua mebeler adalah sama, namun karena fungsi dan tujuan
pemakaiannya, maka mebeler laboratorium biasanya memiliki bentuk, ukuran, dan
jenis bahan tertentu yang dapat berbeda dengan mebeler lainnya. Sesuai dengan tujuan
pemakaian dan fungsinya, fasilitas mebeler laboratorium dapat terdiri dari bermacam-
macam yaitu:
 Meja
Meja merupakan salah satu alat mebeler laboratorium yang sangat penting.
Perlengkapan mebeler yang harus diperhatikan kualitas dan ukuranya.misalnya untuk
meja perlu diperhatikan ketinggiannya. Dimana meja digunakan sebagai alat dalam
berbagai kegiatan yang dikerjakan di laboratorium seperti sebagai tempat mereaksikan
zat, sebagai tempat pengukuran dengan alat-alat, sebagai tempat untuk mengerjakan
laporan, atau sebagai penempatan reagen atau alat.
 Meja praktikum

Untuk siswa melakukan praktikum atau


kegiatan pembelajaran di laboratorium. Jenis dan
ukuran meja kerja siswa berbeda di setiap sub
bidang. Satu meja untuk satu percobaan yang
dapat dilakukan oleh dua sampai 4 orang siswa.
Ukuran meja
Gambar 1.2 Meja Praktikum
praktikum kira-kira dua kali meja belajar di kelas
misalnya tinggi 75 cm, lebar 70 cm dan panjang
120 cm. Dilengkapi dengan instalasi listrik. Bahan meja praktikum untuk percobaan
fisika harus bebas dari bahan feromagnetik seperti besi dan baja. Sebaiknya satu meja
dipasang terpisah (jangan berimpit) dengan meja yang lainnya. Untuk siswa
melakukan praktikum atau kegiatan pembelajaran di laboratorium.
 Meja demonstrasi

Page | 15
Fungsi meja demonstrasi untuk melakukan kegiatan jika guru mengajar dengan
metode demonstrasi didalam laboratorium. Meja guru atau meja demonstrasi harus
lebih tinggi dari meja siswa, agar sewaktu demonstrasi dapat terlihat sampai ke meja
siswa paling belakang. Meja demonstrasi dipasang di bagian depan ruang praktikum di
depan papan tulis dan ditempatkan di atas dasar lantai yang lebih tinggi. Ukuran
panjang meja demonstrasi kira-kira dua kali meja praktikum dengan lebar dan tinggi
yang sama atau bisa juga tinggi 75 cm, lebar 80 cm dan panjang 200 cm. Meja
demonstrasi laboratorium dilengkapi dengan instalasi listrik berupa stop kontak. Di
samping meja demonstrasi juga dapat dipasang bak cuci.
 Meja persiapan
Meja persiapan digunakan untuk guru dan laboran mempersiapkan alat-alat
yang akan digunakan untuk proses pembelajaran berlangsung. Dimana meja persiapan
ini dipasang di ruang persiapan. Ukurannya kira-kira sama dengan meja demonstrasi.
Tetap dilengkapi dengan instalasi listrik berupa stop kontak.

 Meja tulis

Meja tulis untuk guru. Di pasang di ruang guru di laboratorium. Ukurannya


sama dengan ukuran meja tulis pada umumnya, dimana meja tulis untuk guru ini
dilengkapi dengan laci.

 Kursi

Kursi di laboratorium dibedakan atas kursi biasa


untuk guru dan kursi praktikum untuk siswa melakukan
percobaan atau mengikuti pembelajaran di laboratorium.
Kursi praktikum biasanya dibuat tanpa sandaran punggung
dan tangan. Kursi praktikum umumnya dibuat dari rangka
besi tingginya sekita 50 cm, kursi laboratorium apabila
Gambar 1.3 memungkinkan ketinggiannya dapat diatur sehingga siswa
Kursi Praktikum
dapat menyesuaikan dengan jenis kegiatan praktikum. dan
ada juga tempat duduk yang terbuat dari kayu yang terbentuk
dengan diameter sekitar 25 cm. Agar tidak cepat merusak lantai dan tidak

Page | 16
menimbulkan suara berisik ketika digeser, bagian bawak (telapak) kaki kursi
sebaiknya dilapisi plastik, kayu atau karet.

 Lemari

Lemari merupakan salah satu benda yang termasuk kedalam mebeler


laboratorium yang memiliki fungsi untuk menyimpan barang atau alat laboratorium
ketika praktikum sudah selesai. Lemari di laboratorium dapat dibedakan atas lemari
alat, lemari buku, dan lemari administrasi.

 Lemari alat

Lemari dibuat dan disediakan khusus untuk menyimpan


alat-alat laboratorium. Lemari alat di laboratorioum dibedakan
atas, lemari tinggi yang disimpan di ruang penyimpanan, dan
lemari pendek yang terdapat di bagian pinggir ruang praktikum.
Lemari pendek yang terdapat di bagian pinggir ruang praktikum,
juga dapat digunakan sebagai meja praktikum, misalnya untuk
percobaan yang menggunakan instalasi gas. Semua lemari
laboratorium, terutama lemari alat-alat harus terbuat dari bahan
Gambar 1.4
yang kuat untuk menahan beban yang cukup berat, sebaiknya
Lemari Alat
tidak dari partikel blok atau tripleks dan multi triplek yang terlalu
tipis. Ukurannya disesuaikan dengan kebutuhan atau jumlah alat
yang dimiliki. Agar tidak menyita tempat yang lebar, pintu lemari alat biasanya
berupa pintu geser. Bagian depan lemari alat di ruang penyimpanan sebaiknya
terbuat dari kaca, agar mudah dilihat alat apa yang terdapat di dalamnya. Pintu
lemari alat harus dilengkapi dengan kunci yang menjamin keamaan alat di
dalamnya. Alas tahapan lemari alat sebaiknya dapat dibongkar-pasang untuk
memudahkan penyimpanan alat-alat yang lebih tinggi dari tinggi tahap yang
tersedia. Hal yang perlu diperhatikan untuk lemari alat diusahakan tidak lembab
agar terhindar dari jamur.

 Lemari administrasi

Page | 17
Lemari administrasi adalah lemari yang digunakan untuk menyimpan segala format
administrasi laboratorium. Lemari ini dapat dibuat dari kayu atau plat logam, dengan
ukuran yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan ketersediaan tempat. Lemari ini
disimpan di ruang guru, dan diberi kunci.

 Lemari buku

Digunakan untuk menyimpan berbagai buku kepustakaan laboratorium. Lemari


ini sebaiknya berdinding kaca, dan tidak dikunci, agar setiap pengguna laboratorium
dapat menggunakan buku yang disimpan di dalamnya. Lemari ini dapat disimpan di
ruang guru. Rak adalah lemari tanpa dinding, yang digunakan untuk menyimpan alat-
alat praktikum. Alat-alat praktikum yang disimpan dalam rak ini biasanya adalah alat-
alat yang memiliki kotak khusus, atau alat-alat yang tidak terlalu memerlukan
perlindungan dari cuaca dan debu.

Rak dapat disimpan di ruang penyimpanan alat, di ruang persiapan, dan di


ruang guru. Disediakan loker siswa di laboratorium khusus untuk menyimpan buku,
tas dan barang-barang siswa yang tidak digunakan saat proses pembelajaran di
laboratorium. Loker ditempatkan dibagian pinggir depan atau belakang ruang
praktikum. Loker di laboratorium biasanya dibuat hanya berupa kotak-kotak dari
sekat-sekat dan tahap-tahap tanpa pintu. Loker dapat dibuat dari bahan kayu dengan
ukuran yang ideal untuk siswa. Sebaiknya disediakan satu kotak untuk tiap satu siswa.
Sebaiknya loker siswa diberi kunci tiap lokernya agar tidak ada barang-barang siswa
yang hilang ketika pelaksanaan praktikum dimulai.

 Bak cuci

Gambar 1.5 Bak Cuci Laboratorium

Page | 18
Bak cuci merupakan salah satu perlengkapan yang tidak boleh ditinggalkan
dari sebuah laboratorium. Bak cuci digunakan untuk mencuci alat-alat laboratorium,
demikian juga air selain digunakan untuk mencuci dapat dipakai juga sebagai
pendingin dan bahan pemadam kebakaan. Air untuk bak cuci maupun untuk keperluan
praktikum sebaiknya disediakan dalam keadaan mengalir. Jai berupa kran air.

Ukuran bak cuci biasanya adalah panjang 54 cm, lebar 35 cm dan kedalaman
20 cm. Bak cuci bisa dibuat sendiri atau membeli yang sudah jadi, biasanya dapat
diperoleh di toko bangunan. Kran air dipasang hendaknya setinggi 45 cm dari dasar
bak atau 25 cm dari permukaan bak.

Page | 19
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Laboratorium memiliki fasilitas-fasilitas yang dipakai untuk menunjang
pembelajaran. Fasilitas-fasilitas tersebut memilik fungsi dan tujuannya masing-
masing, seperti mebeler yang berfungsi untuk melengkapi peralatan dan
membantu meletakkan prabotan, mabeler yang dimaksud yaitu meja, begitu pula
fasilitas lainnya pun memiliki fungsi dan tujuan masing-masing.
Fasilitas yang harus dimiliki laboratorium antara lain : perabot atau
mebeler, fasilitas khusus dan umum, desain laboratorium seperti ruangan untuk
praktikum dan ruangan penyimpanan dan ruangan untuk guru dalam
mempersiapkan untuk pembelajaran atau praktik, selain itu laboratorium harus
memiliki instalasi seperti instalasi listrik, air maupun gas untuk menunjangn
kegiatan praktikum.
Berdasarkan peraturan Menteri Pendidikan nomor 24 tahun 2007 tentang
sarana dan prasana dalam laboratorium sains, harus memiliki alat dan bantu dan
fasilitas untuk proses kemajuan dalam pembelajaran, dan pula harus melengkapi
berbagai alat agar bias memenuhi standar nasional seperti mabeler, dan juga alat
untuk praktikum itu sendiri (kerangka manusia, cermin datar, cermin cembung,
dan lain-lain)

3.2 Saran
Kami menyarankan sebaiknya untuk sekolah-sekolah melengkapi fasilitas-
fasilitas untuk belajar di laboratorium sesuai dengan standar nasional karena bila
sudah nyaman dengan lengkapnya fasilitas itu bisa membuat semangat dalam
belajar di laboratorium ,karena bila lengkap fasilitasnya sehingga bila ada teori
yang perlu di buktikan bias terbukti dengan adanya praktik di laboratorium.

Page | 20
DAFTAR PUSTAKA

Agustina, Irnin. 2011. Fasilitas Laboratorium.


https://docplayer.info/41659160-Fasilitas-laboratorium.html. (29 Januari 2020)

Dra. Sekarwinahyu, Mestika. 2018. Manejemen Laboratorium. Universitas Terbuka.

Nyoman, Kertiasa. 2017. Laboratorium Sekolah dan Pengelolaannya. Pudak


Scientific: Bandung.

Rumbinah. 2017. Standarisasi dan Pengelolaan Laboratorium IPA.


https://slideplayer.info/slide/11970470/. (2 Februari 2020)

Sari, Septiana. 2013. Desain Laboratorium. Makalah. Universitas Sriwijaya: Sumatra


Selatan.

Sutrisno.(2015).Laboratorium Fisika Sekolah I. UPI:Bandung

Page | 21

Anda mungkin juga menyukai