Anda di halaman 1dari 9

S P E K T R A | Vol. IV No.

02, September 2018


P-ISSN : 2442-9910 | E-ISSN : 2548-642X Jurnal Kajian Pendidikan Sains

FENOMENA ENTROPI DILIHAT DARI PERSPEKTIF SAINS


DAN AL-QUR’AN
Muhammad Minan Chusni1), Ayu Amelia2), Dais Shofie Azizah3), Kautsar Falah Zafira4), Rena
Denya Agustina5)
1,2,3,4,5
Prodi Pendidikan Fisika, Fakultas Tarbiyah & Keguruan, UIN Sunan Gunung Djati Bandung
1)
minan.chusni@uinsgd.ac.id

ABSTRAK

Penelitian inimembahas tentang bagaimana fenomena entropi bisa dilihat dari perspektif sains dan al-Qur’an.
Masalah pada penelitian ini antara lain bagaimana sudut pandang kita melihat fenomena entropi ini jika dilihat
dari perspektif sains dan Al-Qur’an. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan fakta-fakta, atau
prinsip-prinsip baru untuk mendapatkan pengertian baru mengenai peristiwa entropi jika dikaitkan dengan al-
Qur’an, untuk menjelaskan kedudukan sains Al-Qur’an dengan menyebutkan ayat-ayat yang berkaitan dengan
fenomena entropi sebagai sumber pendidikan yang dapat mendorong manusia supaya beriman kepada Alloh
SWT, membina rohani yang tunduk dan patuh kepada ajarannya dalam bentuk akhlak dan cara hidup yang
terpuji. Kegiatan penelitian dimulai dengan usaha untuk menghimpun dan menemukan hubungan-hubungan
antara fakta yang diamati secara seksama. Suatu penelitian telah dimulai apabila seseorang berusaha untuk
memecahkan suatu masalah, secara sistematis dengan metode ilmiah. Hubungan antara entropi dengan sains bisa
dilihat dari bunyi Hukum Termodinamika II, dan hubungan entropi dengan Al-Quran seperti yang tercantum
pada QS. Ar-Rahmaan ayat 9 yang menjelaskan hubungan fenomena entropi dengan ketidakteraturan atau
ketidakseimbangan.

Kata Kunci:Entropi, Al-Qur’an, Termodinamika, dan QS. Ar-Rahmaan ayat 9

PENDAHULUAN menginspirasi pembelajaran termodinamika


sebagai sains2.
Islam adalah agama yang sempurna, tidak Termodinamika dalam bahasa Yunani
perlu ditambah ataupun dikurangi. Agama Islam adalah thermos yang artinya panas, sedangkan
berlaku untuk segala zaman baik masa sekarang dynamic artinya perubahan titik. Jadi
ataupun masa yang akan datang1. termodinamika adalah fisika energi, panas,
Saat ingin mengetahui akan suatu hal, kerja, entropi, dan ke spontanan proses3.
maka penting untuk melakukan sebuah Termodinamika merupakan ilmu
penelitian, penelitian yang bersifat apapun yang pengetahuan yang mempelajari dan menjelaskan
terpenting terdapat kesenjangan antara teori dan sikap zat dibawah pengaruh kalor dan
fakta.Sains tidak dapat dilepaskan dari aspek perubahan yang menyertainya. Secara singkat
kejiwaan manusia, sains memerlukan moral dan
2
etika perbuatan. Sains menuntut kejujuran, Kamin, S., & Dedi, S.,“Model Pembelajaran E-
Learning Untuk Meningkatkan Pemahaman Materi
integritas, keterbukaan, penghargaan terhadap Termodinamika Teknik”INVOTEC, 7(2),2011, hal
fakta, teori dan argumentasi. Karakteristik ini 53-68.
3
Sitohang, H.,“Perancanagan Media Pembelajaran
merupakan faktor penting dan urgen yang harus Fisika Materi Konsep Termodinamika dalam
Mesin Kalor dan Sifat-sifat Gas Ideal Monoatomik
1
Hamzah, M., & Muniroh, B, “Konsep Gaya Tarik untuk SMA kelas 12 IPA”,Saintekom, 6(1), 2016,
dalam Perspektif Sains dan Al-Quran”,Spektra, hal 27-39.
2(2), 2010, hal 101-132.

~~ 105 ~~
S P E K T R A | Vol. IV No. 02, September 2018
P-ISSN : 2442-9910 | E-ISSN : 2548-642X Jurnal Kajian Pendidikan Sains

termodinamika merupakan ilmu yang Inggris untuk entropi adalah Btu/°R. Entropi
mempelajari perubahan kalor menjadi kerja atau dapat didefinisikan dan dievaluasi sebagai
sebaliknya4. persamaan integrasi tertentu tanpa disertai
Entropi merupakan fungsi keadaan dan dengan pengertian fisiktertentu7.
dapat dianggap sebagai ukuran keteraturan suatu Entropi juga merupakan sifat zat yang
sistem. Perubahan entropi sistem (∆S) ketika mengukur derajat keacakan atau
sejumlah kalor diberikan kepadanya dengan ketidakteraturan pada tingkat mikroskopik.
proses reversible pada temperatur konstan, Secara alamiah entropi selalu diproduksi oleh
dinyatakan sebagai: semua proses. Gagasan yang menyatakan
𝑸 𝒋𝒐𝒖𝒍𝒆 (𝑱) entropi dapat diproduksi, tetapi tidak dapat
∆𝑺 = = 𝒌 𝐥𝐧 𝑷 dihilangkan merupakan hakikat Hukum II
𝑻 𝒌𝒆𝒍𝒗𝒊𝒏 (𝑲)
Termodinamika8.
Maka berdasarkan rumus di atas,menyatakan
bahwa seluruh alam semesta akan bergerak
Ps = Sakhir - Sawal
menuju keadaan yang semakin tidak teratur,
atau
tidak terencana, dan tidak terorganisir5.
Sakhir – Sakhir ≥ 0
Entropi adalah satu besaran
Keterangan:
termodinamika terkait perubahan setiap
Ps = Produksi Entropi
keadaan, dari keadaan awal hingga keadaan
Sakhir = Entropi Akhir
akhir sistem. Semakin tinggi entropi suatu
Sawal = Entropi Awal
sistem menunjukkan sistem semakin tidak
teratur. Alam secara subatomik seakan
Hukum II Termodinamika berbeda
mengelak untuk diketahui oleh
6
bentuknya dibandingkan dengan banyak hukum
manusia .Sehingga terkesan semakin tidak
fisika lainnya yang umum. Bentuknya bukan
teratur. Suatu besaran adalah sebuah sifat jika,
merupakan persamaan ataupun kuantitatif
dan hanya jika, perubahan nilai yang terjadi
dengan konsep entropi. Hukum II
diantara dua keadaan tidak tergantung pada
Termodinamika memberikan batasan-batasan
proses. Karena entropi merupakan sebuah sifat,
terhadap perubahan energi yang mungkin terjadi
maka perubahan sistem yang berlangsung dari
dengan beberapa perumusan9.
keadaan satuke keadaan lain, mempunyai nilai
Entropi berbeda dengan energi karena itu
yangsama untuk semua proses, baik proses
entropi tidak memenuhi hukum konservasi
irreversiblemaupun proses reversible.Satuan SI
untuk entropi adaalh J/K, sedangkan satuan

4
Darmawan, B.,Termodinamika, Diktat Kuliah,
7
(Bandung: Jurusan Fisika ITB, 1990), hal. 3. Morran, M. J., & Shapiro, H. N.,Termodinamika
5
Giancolli, D. C.,Fisika I Edisi Kelima Alih Teknik Jilid 1 Edisi 4,(Jakarta: Erlangga, 2004),
Bahasa: Yuhilza Hanum,(Jakarta: Erlangga, 2001), hal. 268-269.
8
hal. 535. Umar, E.,Buku Pintar Fisika,(Jakarta: Media
6
Sri Jumini. Ketidakpastian Heisenberg dalam Pusindo, 2008) hal 56.
9
Peristiwa Isro’ mi’roj.Seminar Nasional Young, H. D., Freedman, R. A., Sandin, T., &
Pendidikan Sains. Surakarta, 22 Oktober 2016. Ford, A. L.,Fisika Universitas Edisi Kesepuluh
469. Jilid 1,(Jakarta: Penerbit Erlangga, 2001), hal. 568.

~~ 106 ~~
S P E K T R A | Vol. IV No. 02, September 2018
P-ISSN : 2442-9910 | E-ISSN : 2548-642X Jurnal Kajian Pendidikan Sains

energi. Energi dalam sistem tertutup bersifat leluasa, lebih tidak teratur, daripada es. Hukum
terkonservasi, hal itu selalu konstan10. ini menjelaskan mengapa ketika dua benda
Untuk proses irreversible, entropi pada bersentuhan, kalor mengalir dari benda dengan
sistem tertutup selalu meningkat. Karena sifat suhu rendah, bukan sebaliknya. Sebenarnya
ini, perubahan entropi kadang-kadang disebut Allah telah memberitahukan kepada manusia
“the arrow of time” (panah waktu). Sebagai fenomena alam semesta mulai berkembang
contoh, kita dapat menghubungkan antara sejak 14 abad yang lalu12.
meletupnya jagung dengan arah majunya waktu Al-Quran adalah satu-satunya kitab
dan peningkatan entropi arah mundur seiring panduan yang lengkap dan sempurna dan tidak
waktu (pemutar balik video tape) akan memiliki sembarang cacat sedikitpun. Al-
berkorespondensi/berhubungan dengan popcorn Qur’an juga merupakan sumber ilmu
yang meletup yang membentuk kembali biji pengetahuan yang shahih, ibadah yang
yang asli. Karena proses terbalik menghasilkan sempurna, dan akhlak yang mulia. Al-Quran
penurunan entropi, hal ini tidak pernah terjadi11. juga menjadi teras didalam bidang ilmu sains
Pada proses irreversible, energi yang kemanusiaan dan sains tabi’in yang menjadi
sama dengan perubahan entropi semesta saat pelengkap kepada kehidupan manusia di dunia
temperatur reservoir yang paling dingin yang ini13.
tersedia menjadi tak berguna untuk melakukan Ketercapaian pengetahuan secara kognitif,
usaha. Entropi suatu sistem tertutup tidak pemahaman dan penerapan nilai-nilai Islam
pernah berkurang. Entropi tersebut hanya bisa dapat dilakukan dengan cara pembelajaran
tetap atau bertambah. Entropi bisa tetap hanya terintegrasi14.Pendekatan sains dan Al-Quran
untuk proses yang ideal (reversible). Untuk dapat ditunjukkan berdasarkan alur berikut:
proses riil, perubahan entropi ∆𝑆akan bernilai
lebih besar dari nol:∆𝑆 > 0.
Jika sistem tidak terosilasi, maka
perubahan entropi sistem ∆𝑆𝑠 , ditambah
perubahan entropi lingkungan,∆𝑆𝑒𝑛𝑣 , harus
lebih besar dari atau sama dengan nol : ∆𝑆 =
∆𝑆𝑠 + ∆𝑆𝑒𝑛𝑣 ≥ 0. Hanya proses ideal yang
memiliki∆𝑆 = 0. Proses riil memiliki ∆𝑆 ≥ 0.
Entropi alam semesta selalu meningkat. 12
Irhasyuarna, Y.,“Penggunaan Model
Air memiliki entropi lebih besar daripada es, Pembelajaran Problem Solving Kooperatif
Terhadap Pemahaman Konseptual dan
karena molekul dalam air dapat bergerak lebih Algoritmik Mahasiswa pada Pokok Bahasan
Termodinamika Kimia”,Quantum, 4, 2013, hal
105-106.
10 13
Halliday, Fisika Dasar Jilid 1 (7 ed.), (Jakarta: Othman, M. F., “Pendidikan Rohani Berdasarkan
Erlangga, 2010). sains dan Al-Qur'an”,ASEAN Comparative
11
Holthoefer-Borge, J., Perra, N., Goncalves, B., Education Research Journal on Islam and
Gonzalez-Bailon, S., Arenas, A., Moreno, Y., & Civilization (ACER-J), 1, 2017, hal 64-77.
14
Vespignani, A., “The Dynamics of Information- Nihayati, “Integrasi Nilai-Nilai Islam dengan
driven Coordination Phenomena: A Transfer Materi Himpunan”,Edumatch, 3(1), 2017, hal 65-
Entropy Analysis”,Reseach Article, 2, 2016, hal 77.
1-8.

~~ 107 ~~
S P E K T R A | Vol. IV No. 02, September 2018
P-ISSN : 2442-9910 | E-ISSN : 2548-642X Jurnal Kajian Pendidikan Sains

ketidakseimbangan terjadi”. Jika dikaitkan


dalam kehidupan sehari-hari kita bisa melihat
jika ketidakseimbangan terjadi mulai dari
ketidakselarasan, ketidakteraturan dan sampai
kehancuran. Contoh fenomenanya diantaranya
adalah:
a. Banyaknya pembunuhan.
b. Banyaknya perzinahan.
c. Semakin kurangnya orang-orang mukmin.
Gambar 1. Pendekatan Sains dan Al-Qur’an d. Sedikitnya ilmu.
e. Banyaknya fitnah merajalela.
Melalui pendekatan ini, ayat-ayat al- f. Banyaknya kaum wanita.
Qur’an tentang fenomena alam akan diperjelas Dengan melihat fenomena diatas maka
dengan menggunakan ilmu pengetahuan sains terlihat sekali adanya ketidakteraturan suatu
moden yang membuktikan apa yang dinyatakan sistem atau entropi dalam kehidupan ini.
oleh al-Qur’an sejak 1400 tahun yang silam. Fenomena ketidakteraturan suatu sistem dapat
Secara ringkasnya, apabila manusia yakin kita temui dalam Konsep Termodinamika.
dengan kebenaran al-Qur’an, maka manusia
akan mulai mempercayai dan mengimani METODE PENELITIAN
persoalan
ketuhanan, kenabian, sam’iyat dan kerohanian A. Jenis Penelitian
sehingga mendorong mereka untuk mematuhi Jenis penelitian yang digunakan adalah
segala perintah Allah SWT15. penelitian kuantitatif, yang dimaksudkan untuk
Hubungan antara entropi dengan Al- mengungkap gejala secara holistik-kontekstual
Qur’an bisa kita lihat dalam Surat Ar-Rahmaan melalui pengumpulan data dari latar alami
ayat 9.Dalam surat ini terdapat sebuah korelasi sebagai sumber langsung dengan instrumen
dengan konsep dalam termodinamika. Dalam kunci penelitian itu sendiri16.
surat itu disebutkan bahwa “dan tegakkanlah Suatu penelitian dapat dikumpulkan baik
keseimbanagan itu dengan adil dan janganlah lewat instrumen, pengumpulan data, observasi,
kamu mengurangi keseimbangan itu”. Jelas maupun lewat dokumentasi. Adapun metode
dalam surat Ar-Rahmaan:9 menjelaskan tentang pengumpulan data yang digunakan dalam
kesetimbangan. Jika dikaitkan dengan fenomena penelitian ini adalah metode studi
entropi maka muncullah nasehat yang berarti kepustakaanyaitu penelitian kepustakaan.
untuk manusia yang isinya “ketika semuanya Metode ini digunakan untuk memperoleh data
ingin seimbang janganlah kau mengurangi atau yang bersifat teoretis.
menambahkan hal-hal ataupun zat-zat yang Secara sederhana penelitian kepustakaan
sudah seimbang karena akan membuat merupakan jenis penelitian yang berusaha
15
Othman, M. F., “Pendidikan Rohani Berdasarkan
16
sains dan Al-Qur'an”,ASEAN Comparative Hamzah, M., & Muniroh, B, “Konsep Gaya Tarik
Education Research Journal on Islam and dalam Perspektif Sains dan Al-Quran”,Spektra,
Civilization (ACER-J), 1, 2017, hal 64-77. 2(2), 2010, hal 101-132.

~~ 108 ~~
S P E K T R A | Vol. IV No. 02, September 2018
P-ISSN : 2442-9910 | E-ISSN : 2548-642X Jurnal Kajian Pendidikan Sains

menghimpun data penelitian dari khazanah pembahasan penelitian untuk memecahkan


literatur dan menjadikan “dunia teks” sebagai pokok permasalahan yang dihadapi19.
obyek utama analisnya. Tujuan dalam metode D. Teknik Pengumpulan Data
ini adalah agar mendapatkan suasana baru dan Pengumpulan data dengan menghimpun
tafsiran baru dari pengalaman yang telah ada17. dan menganalisis dokumen-dokumen. Pencarian
Dalam kaitannya dengan penelitian ini data penulis menggunakan buku-buku, majalah,
maka penulis mengambil sumber dari kitab- surat kabar, dan dokumentasi yang bisa
kitab tafsir Al-Qur’an dan buku-buku yang berbentuk tulisan gambar, sketsa, dan lain-lain.
mempunyai relevansi dengan problematika yang Dalam hal ini peneliti akan melakukan
penulis bahas mengenai fenomena entropi dokumentasi, mengidentifikasi wacana dari
dalam perspektif sains dan Al-Quran. buku-buku terutama dalam buku yang berkaitan
B. Sumber Data dengan fenomena entropi yang berupa catatan,
Sumber data pada penelitian ini berasal transkrip, buku, jurnal, dan sebagainya. Dalam
dari buku-buku, jurnal dan karya ilmiah lain penelitian ini penulis mengambil kajian tentang
yang relevan dengan pembahasan tentunya perspektif fenomena entropi dalam sains dan al-
merupakan komponen dasar pada penelitian ini, Qur’an, Teknik yang penulis gunakan adalah
sehingga mempermudah dalam proses dengan menafsirkan suatu ayat yang
penelitian. Diantaranya kami menggunakan data mendukung dengan judul yang kami buat dan
dari sumber sekunder. Sumber sekunder adalah dicari tahu hubungan antara ayat al-Qur’an
data yang mendukung proyek penelitian. Untuk tersebut dengan fenomena yang ada.
memperluas kajian serta memperdalam
pembahasan, maka ada beberapa karya tulis HASIL DAN ANALISIS DATA
lain yang memiliki relevansi dengan objek.
Mencakup publikasi ilmiah berupa buku-buku, A. Definisi Umum Surat Ar-Rahmaan
jurnal, artikel, dan hasil penelitian yang Surat Ar-Rahmaan adalah surah ke-55
berkaitan dengan konsep bidang yang dikaji. dalam Al-Qur’an. Surat ini tergolong surat
Yaitu konsep entropi yang dilihat dari perspektif Makiyyah yang terdiri atas 78 ayat. Dinamakan
sains dan al-Qur’an yang ada dalam QS Ar- Ar-Rahmaan yang berarti Yang Maha Pemurah.
Rahmaan ayat 918. Sebagian besar dari surat ini menerangkan
C. Subyek Penelitian kepemurahan Allah SWT kepada hamba-
Maksud dari subyek penelitian dalam hambaNya yaitu dengan memberikan nikmat-
jurnal ini adalah sumber data penelitian. Sumber nikmat yang tidak terhingga baik di dunia
data yang digunakan dalam jurnal ini adalah maupun di akhirat nanti.
sumber data informasi, yaitu data yang Jika dikaitkan surat Ar-Rahmaan ini
bersumber dari informasi-informasi dari karya- dengan suatu fenomena entropi maka terdapat
karya imiah lain yang berkaitan dengan pada QS. Ar-Rahmaan ayat 9 yang berbunyi:

‫َو وَو ِق ْى ُم وا ْىواَو َو ْى َو ا بْىالِق ْى ِق ا َو َو ُم ْى ِق ُم ْى واو ْىا ِق ْى َووا َو َوا‬


17
Ibid, hal 101-132.
18
Hamzah, M., & Muniroh, B, “Konsep Gaya Tarik
dalam Perspektif Sains dan Al-Quran”,Spektra,
19
2(2), 2010, hal 101-132. Ibid, hal. 101-132.

~~ 109 ~~
S P E K T R A | Vol. IV No. 02, September 2018
P-ISSN : 2442-9910 | E-ISSN : 2548-642X Jurnal Kajian Pendidikan Sains

“Dan tegakkanlah keseimbangan itu dengan yang mengatakan tidak boleh mengurang
adil dan janganlah kamu mengurangi lebihkan sesuatu karena akan mengakibatkan
keseimbangan itu” ketidakteraturan sistem.
B. Terjemah perkata surat Ar-Rahmaan D. Asbabun Nuzul Surat Ar-Rahmaan:9
Ayat 9 Asbabun Nuzul dapat dikelompokkan
Berikut terjemahan perkata dari surat Ar- menjadi 2 kelompok:
Rahmaan:9. 1. Asbabun Nuzul Mikro
‫ = َو وَو ِق ْى ُم و‬dan tegakkanlah Yang sering diketemukan dalam khazanah ilmu
‫ْىواَو َو ْى َوا‬ =timbangan(keseimbangan) tafsir tradisional yang berkembang sejak abad 2
‫ = بْىالِق ْى ِقا‬dengan adil H.
‫َو اَو‬ = dan janganlah 2. Asbabun Nuzul Makro
‫ = ُم ْى ِق ُم ْى و‬dikurangi Menjelaskan bahwa memahami asbabun nuzul
‫ = و ْىا ِق ْى َووا َوا‬timbangan (keseimbangan) adalah memahami konteks yang melingkupi
turunnya ayat.
Adapun Asbabun Nuzul yang terdapat
C. Tafsiran Surat Ar-Rahmaan:9 dalam QS. Ar-Rahmaan:9 adalah:
Menurut seorang ahli tafsir yakni tafsir “Allah meletakkan timbangan maksudnya
Jalalayn dan tafsir Quraish Sihab menafsirkan adalah keadilan diantara manusia dalam ucapan
QS. Ar-Rahmaan:9 yang maksudnya: dan perbuatan. Maksud Allah dalam ayat ini
1. Tafsir Jalalayn adalah bukan hanya timbangan yang kita kenal
Dan tegakkanlah timbangan itu dengan adil, saja itu juga masuk dalam tafsir ayat ini karena
maksudnya tidak curang.Dan janganlah kalian timbangan yang kita kenal itu merupakan sarana
mengurangi timbangan itu, maksudnya menegakkan keadilan. Termasuk didalamnya
mengurangi barang yang ditimbang itu. adalah sarana pemutus perkara, dimana perkara
2. Tafsir Quraish Sihab itu perlu diputuskan dengan keadilan diantara
Dan tegakkanlah timbangan itu secara adil pada manusia. Inti ajaran Islam adalah menegakkan
setiap transaksi yang kalian lakukan. Janganlah syariat, dan syariat diturunkan tidak lain adalah
kalian mengurangi timbangan itu. sebagai neraca kehidupan sosial untuk
Dari kedua tafsir diatas, bisa dilihat menegakkan keadilan sesama manusia”20.
kesamaan dari tafsiran tersebut intinya E. Entropi Dilihat dari Perspektif Al-
berbicara mengenai timbangan yang tidak boleh Qur’an
dikuranglebihkan. Jika tafsiran ini dikaitkan Al-Qur’an merupakan kitab suci umat
dengan judul yang kami ajukan Islam yang merupakan sumber dari segala
mengenai“entropi”. Maka ketika semuanya sumber ilmu. Keagungannya tidak akan
ingin seimbang janganlah kau mengurangi atau tertandingi dan tak jua lekang oleh zaman. Oleh
menambahkan hal-hal ataupun zat-zat yang karenanya kita sebagai umat muslim patut dan
sudah seimbang karena akan membuat
ketidakseimbangan terjadi atau bisa kita sebut 20
Bakri, S.,“Asbabun Nuzul: Dialog Antara Teks
dengan ketidakteraturan sistem (entropi), dan Realitas Kesejarahan. Jurnal At-Tabiyan,
1(1), 2016, hal 2-18.
pengertian tersebut sesuai dengan tafsiran diatas

~~ 110 ~~
S P E K T R A | Vol. IV No. 02, September 2018
P-ISSN : 2442-9910 | E-ISSN : 2548-642X Jurnal Kajian Pendidikan Sains

menjadi keharusan menjadikan Al-Quran yang berasal dari minyak bumi, batubara, dan
sebagai rujukan utama untuk pengembangan gas alam merupakan sumber energi utama yang
ilmu sebelum merujuk kepada teori ataupun digunakan secara luas pada berbagai bidang
konsep-konsep lainnnya21. kehidupan. Esensi dari penggunaan energi tu
Hubungan antara entropi denga Al-Qur’an adalah melepas kalor atau panas yang berasal
bisa kita lihat dalam surat Ar-Rahmaan ayat 9, dari dalam bumi ke permukaan bumi, sehingga
dalam surat ini terdapat sebuah korelasi dengan akan semakin menambah ketidakteraturan
bacaan buku termodinamika. Dalam surat itu (entropi) pada lingkungan tempat tinggal
disebutkan bahwa “dan tegakkanlah manusia. Sementara itu, alam dengan berbagai
keseimbangan itu dengan adil dan janganlah proses di dalamnya memiliki mekanisme
kamu mengurangi keseimbangan itu”. Jika tersendiri yang berjalan kearah negatif entropi
dikaitkan dengan fenomena entropi maka (negentropi)22.
timbulah nasehat yang berarti untuk manusia Termodinamika menyatakan bahwa
yang isinya “ketika semuanya ingin seimbang proses alami cenderung bergerak menuju ke-
janganlah kau mengurangi atau menambahkan keadaan ketidakteraturan yang lebih besar.
hal-hal ataupun zat-zat yang sudah seimbang Ukuran ketidakteraturan ini di kenal sebagai
karena akan membuat ketidakseimbangan sistem entropi.
terjadi”. Entropi sistem tertentu dapat berkurang
F. Entropi Dilihat dari Perspektif Sains selama proses irreversible, perubahan neto
Hukum II Termodinamika memberikan entropi semesta (sistem dan lingkungannya)
batasan-batasan terhadap perubahan energi. selalu positif. Dengan kata lain semesta selalu
Hukum kekekalan energi yang dinyatakan bergerak kearah keadaan yang keteraturannya
dalam hukum I termodinamika menyatakan berkurang23.Entropi merupakan besaran
bahwa “energi dapat diubah dari satu bentuk ke termodinamika yang mempunyai perubahan
bentuk yang lain”. setiap keadaan, dari keadaan awal hingga
Hukum termodinamika II menyatakan keadaan akhir sistem. Semakin tinggi entropi
bahwa total entropi di dalam suatu sistem suatu sistem menunjukan semakin tidak teratur.
terisolasi cenderung terus bertambah seiring Entropi sama seperti halnya tekanan dan
dengan berjalannya waktu. Dalam banyak hal, temperature, merupakan salah satu sifat dari
entropi memang terkait dengan energi, namun sifat fisis yang dapat di ukur dari sebuah sistem.
perbedaan antara keduanya sangat jelas dan Apabila sejumlah kalor Q diberikan pada suatu
mudah dikenali. Energi digunakan oleh sistem sistem dengan proses reversible pada suhu
untuk melakukan kerja, dan seiring dengan itu, konstan, maka perubahn entropi sistem adalah:
dalam setiap sumber energi yang digunakan 𝑄
untuk menggerakan roda perekonomian atau ∆𝑆 =
𝑇
aktivitas kehidupan. Saat ini, sumber energi
22
Swastika, P.,“Entropi, Negentropi, dan Energi
Terbarukan di Indonesia”,Jurnal BioTrends, 7(2),
21
Maarif, S., “Integrasi Matematika Dan Islam 2016, hal 28-30.
23
Dalam Pembelajaran Matematika”,Jurnal Ilmiah, Tipler, P. A.,“Fisika Untuk Sains dan Teknik Jilid
4(02), 2015, hal 223-236. 1 (Vol. 3)”,(Jakarta: Erlangga, 1998)

~~ 111 ~~
S P E K T R A | Vol. IV No. 02, September 2018
P-ISSN : 2442-9910 | E-ISSN : 2548-642X Jurnal Kajian Pendidikan Sains

Keterangan: diberikan kepadanya dengan proses reversible


∆𝑆= Perubahan Entropi pada temperatur konstan.
Q= Kalor 2. Entropi Dilihat dalam Perspektif Al –
T= Suhu Qur’an
Entropi jika dikaitkan dengan Al-Qur’an
PENUTUP terdapat pada QS. Ar-Rahmaan:9 dimana dalam
ayat tersebut dijelaskan terdapat sebuah korelasi
Termodinamika merupakan ilmu dengan bacaan buku termodinamika. Dalam
pengetahuan yang mempelajari dan menjelaskan surat itu disebutkan bahwa “dan tegakkanlah
sikap zat dibawah pengaruh kalor dan keseimbangan itu dengan adil dan janganlah
perubahan yang menyertainya, termodinamika kamu mengurangi keseimbangan itu”.Didalam
merupakan ilmu yang mempelajari perubahan surat Ar-Rahmaan:9 menjelaskan tentang
kalor menjadi kerja atau sebaliknya. kesetimbangan. Jika dikaitkan dengan fenomena
Hukum II Termodinamika agak berbeda entropi maka muncullah nasehat yang berarti
bentuk dibandingkan dengan banyak hukum untuk manusia yang isinya “ketika semuanya
fisika lainnya yang telah umum. Bentuknya ingin seimbang janganlah kau mengurangi atau
bukan merupakan persamaan ataupun kuantitatif menambahkan hal-hal ataupun zat-zat yang
dengan konsep entropi. Hukum II sudah seimbang karena akan membuat
Termodinamika memberikan batasan-batasan ketidakseimbangan terjadi”.
terhadap perubahan energi yang mungkin terjadi DAFTAR PUSTAKA
dengan beberapa perumusan.Entropi adalah satu
Bakri, S. 2016. Asbabun Nuzul: Dialog Antara Teks
besaran termodinamika yang menyerupai
dan Realitas Kesejarahan. Jurnal At-Tabiyan,
perubahan setiap keadaan, dari keadaan awal
1(1), hal 2-18.
hingga keadaan akhir sistem. Semakin tinggi
Chyi, Y., Yen, Y., & Chi Sun, C. 2014. An Integrate
entropi suatu sistem menunjukkan sistem Method for Performance of Women in Science
semakin tidak teratur. Suatu besaran adalah and Technology based on Entropy Measure for
sebuah sifat jikadan hanya jika, perubahan Objective Weighting. Qual Quant, 48, hal 157-
nilaiyang terjadi diantara dua keadaan tidak 172.
tergantung pada proses. Darmawan, B. 1990. Termodinamika, Diktat Kuliah.
Islam adalah agama yang cukup Bandung: Jurusan Fisika ITB.Giancolli, D. C.
sempurna, tidak perlu ditambah dan dikurangi. 2001. Fisika I Edisi Kelima Alih Bahasa:
Yuhilza Hanum. Jakarta : Erlangga.
Maka tidak asing lagi jika suatu peristiwa sains
Halliday. 2010. Fisika Dasar Jilid 1 (7 ed.). Jakarta:
dikaitkan denagan Al-Quran.
Erlangga.
1. Entropi Dilihat dalam Perspektif Sains Hamzah, M., & Muniroh, B. 2010. Konsep Gaya
Entropi termasuk kepada Hukum Tarik dalam Perspektif Sains dan Al-Quran.
Termodinamika II, dimana entropi merupakan Spektra, 2(2), hal 101-132.
fungsi keadaan dan dapat dianggap sebagai Holthoefer-Borge, J., Perra, N., Goncalves, B.,
ukuran keteraturan suatu sistem. Perubahan Gonzalez-Bailon, S., Arenas, A., Moreno, Y.,
entropi sistem (∆S) ketika sejumlah kalor &Vespignani, A. 2016. The Dynamics of
Information-driven Coordination Phenomena:

~~ 112 ~~
S P E K T R A | Vol. IV No. 02, September 2018
P-ISSN : 2442-9910 | E-ISSN : 2548-642X Jurnal Kajian Pendidikan Sains

A Transfer Entropy Analysis. Reseach Article, Swastika, P. 2016. Entropi, Negentropi, dan Energi
2, hal 1-8. Terbarukan di Indonesia. Jurnal BioTrends,
Irhasyuarna, Y. 2013. Penggunaan Model 7(2), hal 28-30.
Pembelajaran Problem Solving Kooperatif Tiandho, Y. 2017. Koreksi Gaya Gravitasi dan Efek
Terhadap Pemahaman Konseptual dan Gravitoelektromagenetisme Berdasarkan
Algoritmik Mahasiswa pada Pokok Bahasan Entropi Gavitasi Kuantum. Jurnal Matematika,
Termodinamika Kimia. Quantum, 4, hal 105- Saintek, 18, hal 97-105.
106. Tipler, P. A. 1998. Fisika Untuk Sains dan Teknik
Kamin, S., & Dedi, S. 2011. Model Pembelajaran E- Jilid 1 (Vol. 3). Jakarta: Erlangga.
Learning Untuk Meningkatkan Pemahaman Umar, E. 2008. Buku Pintar Fisika. Jakarta: Media
Materi Termodinamika Teknik. INVOTEC, Pusindo.
7(2), hal 53-68. Wibowo, H. B., & Abdillah, L. H. 2014. Penentuan
Latifah, S. 2015. Pengembangan Modul IPA Terpadu Tetapan Kecepatan dan Suhu Reaksi untuk
Terintegrasi Ayat-ayat Al-Quran Pada Materi Memilih Proses Pembuatan Butadien. Majalah
Air sebagi Sumber Kehidupan Manusia. Jurnal Sains dan Teknologi Dirgantara, 9(1), hal 35-
Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi, 4(2), hal 42.
155-164. Young, H. D., Freedman, R. A., Sandin, T., & Ford,
Maarif, S. 2015. Integrasi Matematika Dan Islam A. L. 2001. Fisika Universitas Edisi Kesepuluh
Dalam Pembelajaran Matematika. Jurnal Jilid 1 . Jakarta: Penerbit Erlangga .
Ilmiah, 4(02), hal 223-236.
Morran, M. J., & Shapiro, H. N. 2004.
Termodinamika Teknik Jilid 1 Edisi 4. Jakarta:
Erlangga.
Murdyah, werdhiana, I. K., & Pasaribu, M. 2016.
Pengembangan Instrument Tes Representasi
Thermodinamics Concept Inventory Untuk
Mengukur Konsistensi Pemahaman Siswa
SMA. Jurnal Mitra Sains, 4(4), hal 75-83.
Nihayati. 2017. Integrasi Nilai-Nilai Islam dengan
Materi Himpunan. Edumatch, 3(1), hal 65-77.
Othman, M. F. 2017. Pendidikan Rohani
Berdasarkan sains dan Al-Qur'an. ASEAN
Comparative Education Research Journal on
Islam and Civilization (ACER-J), 1, hal 64-77.
Sitohang, H. 2016. Perancanagan Media
Pembelajaran Fisika Materi Konsep
Termodinamika dalam Mesin Kalor dan Sifat-
sifat Gas Ideal Monoatomik untuk SMA kelas
12 IPA. Saintekom, 6(1), hal 27-39.
Sri Jumini. Ketidakpastian Heisenberg dalam
Peristiwa Isro’ mi’roj.Seminar Nasional
Pendidikan Sains. Surakarta, 22 Oktober 2016.
469.

~~ 113 ~~

Anda mungkin juga menyukai