Anda di halaman 1dari 12

Tugas Mata Kuliah Fisiologi Hewan

Materi : Respirasi

RESPIRASI PADA BELALANG

Oleh :

Kelompok 14 :
Tasya Salsabila (1808104010029)
Zakiatul Muna (1808104010022)

DOSEN PEMBIMBING : FIRDUS, S.Pd., M.Si


(196904061999031002)

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS
SYIAH KUALA, BANDA ACEH
MARET, 2020
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah dipanjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan


rahmat-Nya sehingga makalah fisiologi hewan yang berjudul “Respirasi Pada
Belalang” dapat diselesaikan. Shalawat dan salam disanjungkan kepada Nabi Besar
Muhammad SAW.
Makalah ini kami membahas bagaimana suatu mahluk hidup berespirasi, dan
untuk mengetahui mekanisme respirasi belalang. Makalah ini di dalamnya tidak terlepas
dari kerja sama yang baik, dan kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu proses didalamnya. Terima kasih kami ucapkan kepada : Bapak Firdus,
S.Pd., M.Si dan kepada Teman-teman satu kelompok.
Makalah yang telah kami buat ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu,
pembaca dapat memberikan kritik dan saran agar sempurnanya serta bermanfaatnya
laporan ini. Sekian kata dari kami, kami ucapkan terima kasih.

Banda Aceh, 26 Maret 2020

ii
(Penulis)

iii
DAFTAR ISI
Halaman.
Halaman Judul .................................................................................................................i
Kata Pengantar................................................................................................................ ii
Daftar Isi......................................................................................................................... iii
Daftar Gambar.................................................................................................................iv

BAB I
1.1 SISTEM RESPIRASI PADA BELALANG...............................................1

BAB II
2.1 MEKANISME RESPIRASI PADA BELALANG.....................................3

BAB III PERTANYAAN DAN JAWABAN................................................................5

DAFTAR KEPUSTAKAAN ........................................................................................7

iv
DAFTAR GAMBAR

Halaman.
Gambar 1.1 Belalang................................................................................................1

v
BAB I

1.1 SISTEM RESPIRASI PADA BELALANG

Belalang adalah serangga herbivora dari subordo Caelifera dalam ordo Orthoptera.
Serangga ini memiliki antena yang hampir selalu lebih pendek dari tubuhnya dan juga
memiliki ovipositor pendek. Suara yang ditimbulkan beberapa spesies belalang biasanya
dihasilkan dengan menggosokkan femur belakangnya terhadap sayap depan atau abdomen
(disebut stridulasi), atau karena kepakan sayapnya sewaktu terbang. Femur belakangnya
umumnya panjang dan kuat yang cocok untuk melompat. Serangga ini umumnya bersayap,
walaupun sayapnya kadang tidak dapat dipergunakan untuk terbang. Belalang betina
umumnya berukuran lebih besar dari belalang jantan (Erawati, 2010).

Gambar 1.1 Belalang


Berdasarkan gambar diatas Sistem respirasi pada belalang sebagai berikut:

1. Spirakel (spiracles)

Spirakel merupakan bagian dari rangka eksternal (exoskeletons). Terdapat sepasang


pada bagian dada (thorax) dan segmen-segmen pada abdomen serangga, namun tidak semua
segmen pada serangga terdapat spirakel. Bagian ini dapat terbuka dan tertutup karena diatur
oleh katup otot. Fungsinya yaitu sebagai lubang aliran masuk dan keluarnya gas (oksigen dan
karbon dioksida). Katup terbuka untuk memasukkan oksigen dan melepaskan karbon
dioksida. Spirakel dapat dilengkapi dengan rambut halus yang berfungsi menyaring udara.

2. Trakea (tracheae)

Trakea merupakan saluran seperti tabung/pembuluh yang terhubung dengan spirakel.


Strukturnya kokoh karena tersusun atas zat kitin. Saluran ini bercabang-cabang melewati

1
berbagai bagian tubuh serangga. Fungsi trakea adalah sebagai saluran tempat mengalirnya
gas yang kaya oksigen dari luar ke seluruh tubuh dan juga sebagai saluran untuk mengalirkan
karbon dioksida ke luar tubuh. Trakea dapat dipengaruhi oleh taenidia yang strukturnya tipis.
Struktur ini membantu trakea dapat bersifat lentur/fleksibel dan meregang pada proses
kontraksi-relaksasi selama pernapasan.

3. Trakeolus (tracheoles)

Trakeolus merupakan percabangan dari trakea yang memiliki struktur yang tipis.
Fungsinya hampir sama dengan kapiler darah yang terdapat pada kelompok vertebrata.
Strukturnya yang halus dan terdapat cairan serta terhubung langsung pada sel-sel tubuh agar
difusi atau pertukaran oksigen dengan karbon dioksida dapat terjadi dengan mudah sehingga
kebutuhan oksigen bagi sel-sel terpenuhi.

4. Kantong udara (air sacs)


Kantong ini berbentuk seperti balon dan terhubung dengan trakea, semacam alat
tambahan pernapasan yang juga ditemukan pada burung. Kantong ini dapat meningkatkan
efesiensi respirasi dengan menyediakan permukaan yang luas untuk pertukaran gas dan
menjaga suplai udara. Ketika abdomen bergerak seperti memompa maka kantong udara
akan mengembang dan mengempis sehingga meningkatkan volume udara yang akan
dipindahkan selama respirasi. Ini sangat penting bagi kebanyakan serangga aktif atau yang
berukuran besar karena membantu mereka bernapas selama pergerakan ketika terbang.
Corong hawa (trakea) adalah alat pernapasan yang dimiliki oleh serangga dan
arthopoda lainya. Pembuluh trakea bermuara pada lubang kecil yang ada di kerangka luar
(eksosleketon) yang disebut spirakel. Spirakel berbentuk pembulu silindris yang berlapis zat
kitin, dan terletak berpasangan pada setiap segmen tubuh. Spirakel mempunyai katup yang
dikontrol oleh otot sehingga membuka dan menutupnya spirakel terjadi secara teratur. Pada
ummunya spirakel terbuka selama serangga terbang, dan tertutup saat serangga beristirahat
(Sudarsono, 2003).
Oksigen dari luar masuk lewat spirakel. Kemudian udara dari spirakel menuju
pembuluh-pembuluh trakea dan selanjutnya trakea bercabang lagi bercabang lagi menjadi
cabang halus yang disebut trakeolus sehingga dapat mencapai seluruh jaringan dan alat
tubuh bagian dalam. Trakeolus tidak berlapis kitin, berisi cairan, dan dibentuk oleh sel yang
disebut trakeoblas. Pertukaran gas terjadi antara trakeolus dengan sel-sel tubuh. Trakeolus

2
ini mempunyai fungsi yang sama dengan kalpiler pada sistem pengangkutan (transportasi)
pada vertebrata (Pearl, 2011).

BAB II

2.1 MEKANISME RESPIRASI PADA BELALANG


Makanisme pernapasan pada belalang, adalah sebagai berikut :
1. Ketika otot katup spirakel berelaksasi (Inspirasi), maka spirakel terbuka sehingga
udara yang kaya oksigen akan masuk melalui spirakel. Sebaliknya, jika otot katup
berkontraksi (Ekspirasi) maka spirakel tertutup.
2. Udara yang kaya oksigen akan masuk ke pembuluh trakea menuju percabanganya
yaitu trakeolus. Aliran udara yang masuk juga dipengaruhi oleh kontraksi dan
relaksasi abdomen. Jika abdomen relaksasi (Inspirasi), trakea tetap dalam keadaan
normal, menyebabkan perbedaan tekanan udara (tekanan udara di dalam trakea
rendah) sehingga oksigen akan masuk. Pada saat abdomen berkontraksi (Ekspirasi),
maka trakea memipih sehingga karbon dioksida dikeluarkan. Pada serangga yang
berukuran kecil, proses ini mungkin sangat lambat. Sedangkan pada serangga yang
berukuran besar dan aktif proses ini berlangsung sangat cepat untuk membantu
mempercepat proses difusi.
3. Udara yang telah sampai ke trakeolus akan mengalami proses difusi yaitu proses
oksigen masuk ke dalam sel. Begitu pun karbon dioksida sebagai hasil buangan sel,
akan berdifusi dan masuk ke saluran untuk dialirkan keluar tubuh melalui trakea.
4. Gerakan abdomen yang seperti memompa (kontraksi-relaksasi) sangat membantu
proses pergerakan udara yang cepat. Pada beberapa spirakel akan berfungsi untuk
mengeluarkan aliran udara yang banyak mengandung karbon dioksida dari dalam
tubuh sedangkan yang lain berfungsi menghisap udara (kaya oksigen) dari luar untuk
dialirkan ke dalam tubuh dengan cepat.
5. Adapun untuk jenis serangga air, tidak hanya mengandalkan spirakel dan trakea,
mereka mempunyai mekanisme atau bagian tubuh yang membantu memperoleh
oksigen, seperti tabung pernapasan pada larva nyamuk, membentuk gelembung
udara dalam air, plastron (filamen udara) dan terdapat juga serangga yang
mempunyai insang namun tetap melibatkan sistem trakea.

3
Pertukaran gas oksigen dan karbondioksida dalam tubuh makhluk hidup disebut
pernafasan atau respirasi. O2 dapat keluar masuk jaringan melalui difusi. Pada dasarnya
metabolisme yang normal dalam sel-sel makhluk hidupmemerlukan oksigen dan
karbondiokdisa. Pada hewan vertebrata terlalu besaruntuk dapat terjadinya interaksi secara
langsung antara masing-masing sel tubuh dengan lingkungan luar tubuhnya. Untuk itu organ-
organ tertentu yang bergabung dalam sistem pernafasan dikhususkan untuk melakukan
pertukaran gas pernafasan bagi keperluan seluruh sel tubuhnya (Isnaeni, 2006).
Dalam tubuh serangga, terdapat trakea yang memanjang di sepanjang tubuhnya.
Trakea itu bercabang-cabang menjadi saluran-saluran udara yang sangat kecil yang disebut
trakeolus. Trakeolus bersentuhan langsung dengan jaringan dalam tubuh serangga. Ujung
trakeolus memiliki cairan. Pada cairan inilah, oksigen dalam udara yang masuk ke dalam
sistem trakea, berdifusi masuk ke dalam sel-sel jaringannya. Sebaliknya, karbon dioksida
juga keluar melalui trakeolus (Muchtamadji, 2000).
Jika otot perut belalang berkontraksi, maka trekea mexrupih sehingga udara kaya
CO2 keluar. Sebaliknya, kerja otot perut belalang berelaksasi maka trakea kembali pada
volume semula sehingga tekanan udara menjadi lebih kecil dibandingkan tekanan di luar
sebagai akibatnya udara di luar yang kaya O2 masuk ke trakea.Sistem trakea berfungsi
mengangkut O2 dan mengedarkannya ke seluruh tubuh, dan sebaliknya mengangkut CO2
basil respirasi untuk dikeluarkan dari tubuh. Dengan demikian, darah pada serangga hanya
berfungsi mengangkut sari makanan dan bukan untuk mengangkut gas pernapasan.

4
BAB III
PERTANYAAN DAN JAWABAN

3.1 PERTANYAAN RESPIRASI PADA BELALANG

1. Bagaimana sistem respirasi pada belalang?


Jawab :
Pernapasan dilakukan menggunakan trakea yang seperti tabung berisi udara.
Tabung itu terbuka di permukaan thoraks dan abdomen melalui pasangan katup
spirakel. Sistem pernapasan pada belalang sama saja dengan sistem pernapasan
pada serangga lain seperti nyamuk, lalat, dan kupu-kupu. Belalang berukuran lebih
besar mungkin perlu lebih sering membuka ventilasi tubuhnya untuk membuka
beberapa spirakel. Belalang menggunakan otot abdominal untuk mengembangkan
tubuhnya dan memompa air ke dalam sistem pernapasannya.
2. Jelaskan mekanisme pernapasan pada insekta secara singkat
Jawab :
Mekanisme pernapasan pada belalang diatur oleh otot perut (abdomen).
Ketika otot perut (abdomen) berelaksasi, volume trakea normal sehingga udara
masuk. Sebaliknya, ketika otot abdomen berkontraksi, volume trakea mengecil
sehingga udara keluar. Jalur yang dilalui udara pernapasan, yaitu udara luar →
stigma/spirakel → saluran/pembuluh trakea → trakeolus → jaringan tubuh. Jadi,
sistem trakea berfungsi mengangkut O2 dan mengedarkannya ke seluruh tubuh,
serta sebaliknya mengangkut CO2 hasil pernapasan untuk dikeluarkan dari tubuh.
Dengan demikian, darah pada serangga hanya berfungsi mengangkut sari makanan
dan bukan untuk mengangkut udara pernapasan.
3. Fungsi cairan dari ujung trakeolus?
Jawab:
Untuk memberikan kelembapan pada permukaan jaringan atau membran sel
sehingga akan mempermudah dalam mengikat oksigen dari udara.
4. Apa perbedaan trakea dan trakeolus?
Jawab :
Trakea merupakan saluran seperti tabung/pembuluh yang terhubung dengan
spirakel, sedangkan Trakeolus merupakan percabangan dari trakea yang memiliki
struktur yang tipis.
5
5. Apakah fungsi darah bagi serangga?
Jawab :
Untuk mengangkut sari makanan dan bukan untuk mengangkut gas
pernapasan.
6. Sebutkan sistem respirasi pada belalang?
Jawab :
Spirakel
Trakea
Trakeolus
Kantong udara
7. Apa yang dapat mempengaruhi trakea?
Jawab:
Trakea dapat dipengaruhi oleh taenidia yang strukturnya tipis. Struktur ini
membantu trakea dapat bersifat lentur/fleksibel dan meregang pada proses
kontraksi-relaksasi selama pernapasan.

8. Apa fungsi rambut halus dari spirakel?

Jawab: Berfungsi untuk menyaring udara.

9. Dimana letak spirakel?

Jawab:
Terdapat sepasang pada bagian dada (thorax) dan segmen-segmen pada
abdomen serangga.

10. Apa fungsi dari katup terbuka dan tertutup?


Jawab:
Fungsinya yaitu sebagai lubang aliran masuk dan keluarnya gas (oksigen
dan karbon dioksida)

6
DAFTAR PUSTAKA

Erawati, N.W & S. Kahono.(2010). Keanekaragaman dan Kelimpahan Belalang dan


Kerabatnya (Orthoptera) pada Dua Ekosistem Pegunungan di Taman Nasional
Gunung Halimun Salak. Jurnal Entomologi Indonesia.7 (2):100-115.

Isnaeni, Wiwi. (2006). Fisiologi Hewan. Kanisius, Yogyakarta.

Muchtamadji M. Ali & Cecep Habibudin.(2000). Ilmu Faal Dasar. Departemen


Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian
Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III, Jakarta.

Pearl, L. S. (2011). Struktur Komunitas Belalang Pada Beberapa Lokasi di Provinsi


Lampung. Skripsi. Universitas Lampung, Bandar Lampung.

Sudarsono, H. (2003). Hama Belalang Kembara (Locusta Migratoria Manilensis


Meyen): Fakta dan Analisis Ledakan Populasi Di Provinsi Lampung. Jurnal
HPT Tropika. 3(2): 51-56

Anda mungkin juga menyukai