Anda di halaman 1dari 31

Metamorfosis

Regenerasi
Penuaan

Metamorfosis
Pengantar:
Pada hewan tertentu, perkembangan embrio hingga dewasa
berlangsung tanpa melalui tahap larva sehingga pada akhir
periode embrional individu sudah memmiliki karakteristik
bentuk dewasanya.
Pada hewan lain perkembangan embrio diikuti dengan tahap
larva.
Pada hewan-hewan tersebut terjadi perubahan struktur dan
morfologi selama kehidupan larva hingga dewasa sehingga
tahap larva dan tahap dewasanya memiliki bentuk/morfologi
yang berbeda metamorfosis

Metamorfosis Katak
Perkembangan pada katak

Neoteny: perkembangn tubuh lebih lambat dibandingkan


perkembangan germ cell dan gonad salamander

Progenesis: perkembangan tubuh berlangsung normal tetapi


perkembangan germ cell dan gonad berlangsung lebih cepat
salamander tropis Bolitoglossa occidentalis

Perkembangan langsung: setelah neurulasi terbentuk kaki,


pada saat telur menetas dihasilkan katak kecil,
Eleotherodactylus coqui di Puerto Rico

Contoh pola perkembangan pada amphibia

neoteny

Perkembangan langsung

Siklus hidup salamander

Siklus hidup katak

Metamorphosis pada Rana.


(A) Perbedaan morfologi antara berudu dan katak
dewasa

(B) Berudu Premetamorphic


(C) Berudu Prometamorphic, dengan kaki kelakang
(D) Awal metamorphic climax ditandai munculnya kaki
depan.
(E, F) tahap Climax.
(Photograph Patrice Ceisel/Stock, Boston.)

Perubahan selama metamorfosis katak


Sistem
Lokomosi
Respirasi

Larva
Akuatik, sirip ekor
Insang, kulit, paru-paru, hemoglobin
larva
Arkus aortikus, aorta, vena jugular
anterior dan posterior dan vena jugular
umum

Dewasa
Terestrial, tetrapoda tak berekor
Kulit, paru-paru, hemoglobin dewasa

Nutrisi

Herbivora, usus spiral panjang,


simbion usus, mulut kecil, rahang
tanduk, gigi labial

Karnivora, usus pendek, protease, mulut


besar dengan lidah panjang

Syaraf

Tidak ada membran niktitan,


porpiropsin, sistem linea lateral,
neuron-neuron Mauthner

Perkembangan otot okuler, membran


niktitan, rodopsin, terhapus sistem linea
lateral, degenerasi neuron Mauthner,
membran timpani

Ekskresi

Terutama amonia, beberapa urea


(amonotelik)

Terutama urea, aktivitas enzim tinggi,


siklus ornithin-urea (ureotelik)

Integumen

Tipis, epidermis 2 lapisan dengan


Epidermis skuamosa stratified dengan
dermis tipis, tidak ada kelenjar mukosa keratin dewasa, dermis yang tumbuh baik
kelenjar granuler.
mengandung kelenjar mukosa dan
kelenjar granuler yang mensekresi
peptida antimikroba.

Sirkulasi

Arkus karotikus, arkus sistemik, vena


karotid

Metamorfosis Insekta
Perkembangan pada insekta
Tipe metamorfosis pada insekta

Ametabolous: pronympha dewasa

Hemimetabolous: pronympha nympha (beberapa tahapan


instar) dewasa

Holometabolous: larva (beberapa tahapan instar) pupa


imago

Ametabolous

Beberapa insekta (springtails dan mayflies)


tidak memiliki tahapan larva dan mengalami
perkembangan langsung.

Setelah menetas menjadi pronymph yang


memiliki struktur yang memungkinkannya
keluar dari telur.

Pada tahap pronymph, insekta tampak


seperti hewan dewasa berukuran kecil,
setelah beberapa kali moulting ukuran tubuh
bertambah besar.

Hemimetabulous insects

Setelah melalui tahap pronymha


yang singkat, tampak seperti
miniatur hewan dewasanya
disebut nympha

Sayap, organ genetalia dan strutur


rudimen lain menjadi semakin
matang setiap kali moulting.

Pada moulting terakhir, sayap


terbentuk sempurna dan mulai
matang kelamin.

Contoh belalang dan kumbang

Holometabolous insects

Tidak ada tahap pronympha

Sejar menetas juvenil disebut LARVA


(caterpillar, grub, maggot) mengalami
nenerapa kali molting dan bertambah besar.
Setiap tahapan disebut INSTAR.

Setelah instar terakhir, larva mengalami


molting metamorfik menjasi PUPA

IMAGO

DEWASA

Contoh lalat, kumbang, moth dan kupukupu

Siklus hidup kupu-kupu

Regenerasi
Pengertian

Embrio memiliki kemampuan untuk mengatur kembali


pertumbuhannya apabila sel-sel atau jaringannya diambil atau ditata
kembali.
Pada individu dewasa regenerasi dilakukan untuk menggantikan
jaringan atau bagian tubuh yang hilang melalui pertumbuhan dan
remodeling jaringan somatis.

Newts memiliki kemampuan untuk meregenerasi lensa dari


epitelium iris.

Jenis Regenasi

morphoallaxis hanya sedikit pertumbuhan dan tergantung pada


pemolaan kembali jaringan yang hilang contoh pada Hydra

epimorphosis tergantung pada pertumbuhan struktur baru


melalui pemolaan kembali.
kompensatori

Morphoallaxis
Hydra memiliki tubuh tubuler berongga dengan tentakel

disekitar mulutnya (hypostome) dan pada ujung tubuh


yang lain terdapat lempeng basal.

Hydra hanya memiliki dua lapisan lembaga penyusun

tubuh yaitu ektoderma dan endoderma yang dipisahkan


oleh membran basal.

Hydra terus tumbuh dan pola pembentukan sel menghilang

pada daerah hypostome dan lempeng basal.

Sel-sel terus berubah posisi dan membentuk struktur baru

sambil bergerak sepanjang rongga tubuh.

Tunas Hydra terbentuk disekitar 2/3 bagian bawah tubuh.

Regenerasi pada Hydra

Regenerasi pada Planaria

Epimorphosis
Melibatkan dediferensiasi dan pertumbuhan

Pada Newts yang diamputasi: epidermis pada daerah luka

membentuk epidermis penutup luka, sel-sel blastema


terbentuk di bawah epidermis luka, mengalami
dediferensiasi dan mulai membelah. Beberapa minggu
kemudian sel-sel tersebut berdiferensiasi membentuk
tulang, otot dan jaringan ikat dengan mekanisme
menyerupai pembentukan membra.
keberhasilan regenerasi tergantung pada keberadaan sel-

sel syaraf.

Regenerasi pada kaki Amphibia

Regenerasi pada kaki newt

Peranan syaraf dalam regenerasi membra

Regenerasi pada ekor tokek Cristinus mormorratus

Aging (penuaan)
Aging

(penuaan): proses alamiah yang menyertai


perubahan respon adaptif sistem homeostatis tubuh
secara progresif
Penuaan berbeda dengan penyakit tua penuaan
dialami oleh semua individu, penyakit tua tidak semua
individu mengalaminya
Cabang ilmu kedokteran yang menangani penyakit dan
perawatan orang-orang berusia lanjut disebut geriatri
Waktu untuk mencapai penuaan pada masing-masing
spesies berbeda kemampuan hidup maksimal
(maximum life span) dan waktu harapan hidupnya (life
expectancy) berbeda

Penyebab penuaan
Penurunan kemampuan mitosis yang terprogram
Ikatan glukosa dengan membran plasma
Radikal bebas

Kerusakan genom mitokondria


Pemendekan telomere

Penurunan kemampuan mitosis yang terprogram


Pada individu dewasa, beberapa tipe sel masih terus

melakukan mitosis, contohnya: sel darah, sel kulit.


Beberapa tipe sel lainnya tidak lagi melalukan mitosis
karena telah memasuki fase G0 secara permanen,
contohnya: sel jantung, sel otot skeletal, dan sel syaraf
Berbagai penelitian mengisyaratkan bahwa menurunnya
kemampuan mitosis adalah proses normal yang
diprogram secara genetik.
Gen penuaan tersebut telah diprogram untuk aktif pada
waktu tertentu

Ikatan glukosa dengan membran plasma


Glukosa merupakan tipe gula yang paling banyak

dijumpai dalam tubuh


Glukosa ditambahkan pada protein di bagian luar

maupun dalam sel, membentuk cross link di


antara molekul protein yang berdekatan
Dengan bertambahnya usia semakin banyak cross

link yang terbentuk kekakuan dan hilangnya


kelenturan jaringan

Radikal bebas
2-3% atom oksigen yang masuk ke dalam mitokondria

direduksi secara tak sempurna menghasilkan reactive


oxygen species (ROS)

ROS dapat berupa ion superoksida, hidroksil radikal dan

hidrogen peroksida

ROS dapat mengoksidasi dan merusak membran plasma,

protein dan asam nukleat dengan mengambil satu


elektron untuk berikatan dengannya

Beberapa efek ROS yang diketahui antara lain, kerut

pada kulit, kaku pada sendi, dan pengerasan arteri

Pembentukan radikal bebas dapat dikurangi dengan

mengkonsumsi bahan makanan tertentu seperti Vitamin


E, vitamin C, beta-karoten dan selenium antioksidan

Kerusakan genom mitokondria


Hasil penelitian menunjukkan bahwa laju mutasi

pada mitokondria 10-20 kali lebih cepat


dibandingkan dengan mutasi pada DNA inti

Mutasi

pada
menyebabkan

mitokondria

diduga

Gangguan produksi energi dalam mitokondria

Pembentukan radikal bebas

Apoptosis

Fungsi

dapat

mitokondria menurun seiring dengan


meningkatnya usia

Pemendekan telomere
Telomere adalah sekuen DNA yang berulang-ulang pada

ujung kromosom

Telomere tidak direplikasi oleh DNA polymerase, bagian

ini akan terus memendek setiap kali terjadi mitosis, kecuali


bila ditambahkan oleh telomerase.

Telomerase menambahkan telomere kepada kromosom

setiap kali mitosis

Sebagian besar sel pada jaringan somatis mammalia tidak

memiliki telomerase telomerase semakin lama semakin


pendek sel tidak lagi dapat membelah

Anda mungkin juga menyukai