Anda di halaman 1dari 12

CRITICAL BOOK REPORT

“ANATOMI TUMBUHAN”

OLEH :

KELOMPOK IV

PERA ARDILA (4182141008)

MARIA CINTIANA TAMBUNAN (4183341009)

MITA MIRANDA GULTOM (4183141047)

CUT ANISA ROSNIAWAN (4183141048)

SRI TIA INDAH SIMAMORA (4183141052)

APRILIA EKA PUTRI (4183341044)

DOSEN PENGAMPU

Dra. Cicik Suriani, M.Si.

KELAS : Biologi Dik C 2018

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini
dapat tersusun hingga selesai. Terima kasih kepada Dosen Pembimbing mata kuliah Anatomi
Tumbuhan, tidak lupa penulis juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak
yang telah berkontribusi dengan memberikan ide-ide dan waktunya.
Dan harapan penulis semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman penulis, penulis yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu sangat diharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Medan, 18 September 2018

Kelompok 4
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Buku merupakan sumber bacaan yang dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan,menjadi
hiburan, dan juga buku mampu mempengaruhi pikiran seseorang. Pada umumnya, buku tersebut
digunakan sebagai media pembelajaran. Maka buku yang dijadikan sebagai media pembelajaran
harus memiliki isi yang sesuai dan isisnya harus bersumber dari sumber-sumber yang jelas dan
dapat dipercaya.

Namun, pada kenyataannya ada beberapa buku yang isisnya tidak sesuai. Oleh karena itu
disinilah peran penting pembaca untuk mampu mengkritisi buku tersebut. Mengkritisi sebuah
buku artinya mencari dan menemukan apakah di dalam buku tersebut terdapt kesalahan atau
tidak. Fungsi dari pengkritisan buku adalah agar apa yang dituliskan didalam buku tersebut
sesuai dengan kebenaran yang ada dan dapat menjadi sumber pembelajaran yang baik.

Di dalam Critical Book Report ini buku yang akan saya kritik adalah buku Anatomi
Tumbuhan Berbiji dan Plant Anatomy.

1.2    Tujuan

 Mampu mengkritisi sebuah buku.


 Mampu menemukan keunggulan dan kekurangan yang ada di dalam buku.

1.3    Manfaat Penulisan

 Mengasah kemampuan berpikir kritis.


 Dapat menemukan keunggulan dan kelemahan buku yang dikritik
BAB II

RINGKASAN ISI BUKU

2.1 Identitas Buku

1. Buku Pertama

a. Judul : Plant Anatomy


b. Penulis : A. Fahn
c. Tahun Pembuatan : 1982
d. Penerbit : Pergamon Press

2. Buku Kedua

a. Judul : Anatomi Tumbuhan Berbiji


b. Penulis : Estiti Hidayat
c. Tahun Pembuatan : 2010
d. Penerbit : ITB Press

2.2 Ringkasan Isi Buku

A. BUKU I

Meristem Wetmore, 1954, 1956; Steward, 1970; Sachs, 19 DALAM tahap-tahap


awal perkembangan embrio, semua sel mengalami pembelahan, tetapi dengan
pertumbuhan dan perkembangan pembelahan sel selanjutnya dan penggandaan menjadi
terbatas pada bagian-bagian khusus dari tanaman yang memperlihatkan diferensiasi yang
sangat sedikit dan di mana jaringan tetap embrionik karakter dan sel mempertahankan
kemampuan untuk membelah. Jaringan embrionik ini dalam tubuh tanaman dewasa
disebut meristem. Pembelahan sel juga dapat terjadi pada jaringan selain meristem,
misalnya di korteks batang dan pada anak muda, mengembangkan jaringan pembuluh
darah. Namun, dalam jaringan ini jumlah divisi c terbatas. Di sisi lain, sel-sel meristem
terus membelah tanpa batas dan sebagai hasilnya sel-sel baru terus ditambahkan ke
tubuh tumbuhan. Meristem juga dapat ditemukan dalam fase istirahat sementara,
misalnya pada tanaman tahunan yang tidak aktif pada musim tertentu dan tunas aksila
yang mungkin tidak aktif bahkan selama fase ctive tanaman. Proses pertumbuhan dan
spesialisasi morfo-fisiologis sel yang dihasilkan oleh ristem disebut diferensiasi. Secara
teoritis, ia percaya bahwa jaringan yang mengalami diferensiasi secara bertahap
kehilangan karakteristik embrionik dari meristem dan memperoleh keadaan matang.
Jaringan semacam itu disebut dewasa atau permanen. Akan tetapi, telah ditunjukkan
bahwa istilah jaringan permanen hanya dapat digunakan dalam kaitannya dengan sel-sel
tertentu yang telah mengalami diferensiasi yang tidak dapat diubah, seperti, misalnya,
elemen ayakan yang nukleus dan sel-sel mati, seperti trakeid, elemen pembuluh dan sel
gabus . Semua sel yang mengandung Vasil, 1984; Schulz, 1986). KLASIFIKASI
MERISTEM Klasifikasi meristem dibuat atas dasar berbagai kriteria - posisi mereka
dalam tubuh plas, asal-usulnya dan jaringan yang mereka hasilkan, strukturnya, tahap
perkembangannya dan fungsinya. Menurut posisi meristem dalam tubuh tumbuhan,
mereka mengetik: (a) meristem apikal, yang ditemukan dalam apeks pucuk utama dan
lateral dan akar i meristem interkarial, yang ditemukan di antara jaringan dewasa,
seperti, misalnya, di dasar ruas rumput; (c) meristem lateral, yang terletak sejajar dengan
keliling organ tempat mereka ditemukan, seperti, misalnya kambium vaskular dan
felogen. Merupakan kebiasaan untuk membedakan antara priner dan meristem sekunder
- suatu klasifikasi yang merupakan asal mula dari meristem. Dengan demikian, meristem
primer adalah mereka yang sel-selnya mengembangkan direc dari sel-sel embrionik dan
karenanya merupakan kelanjutan yang diresepkan dari embrio, sementara batang-batang
sekunder adalah yang berkembang dari tisus matang yang telah mengalami diferensiasi.
Definisi di atas tentang meristem primer dan kedua dalam meristem, tidak selalu akurat.
Sebagai contoh, meristem apikal organ advetito yang benar-benar berkembang secara
skondisial dalam jaringan dewasa relativ dan juga dalam jaringan batang sekunder,
walaupun menurut sistem dan fungsinya adalah meristem primer, dibagi ke dalam
nukleus inti yang memiliki, sampai tingkat tertentu, kemampuan untuk gw dan bagilah
dan redifferensiasi jika kira-kira, stimulus adalah preser 1945; Gautheret, 1945, 1957:
White, 1946; (Bloch, 1941; Buvat, sisi lain, sebagian besar, atau kadang-kadang bahkan
tumbuh (Rost dan Jones, 1988). Zona meristematik yang sebagian terdiferensiasi terdiri
dari tiga meristem berikut: protoderm tempat berkembangnya sistem epidermal
tumbuhan. prokambium dari mana jaringan-jaringan pembuluh darah primer
berkembang, dan meristem tanah dari mana jaringan-jaringan tanah dari tanaman,
seperti, misalnya, parenkim dan sclerenchyma dari korteks dan empulur serta
collenchyma dari korteks, berkembang. Inisial dalam meristem mengacu pada sel yang
tetap dalam meristem. Ketika awal membagi salah satu sel anak terus memenuhi fungsi
criginal awal, sedangkan sel anak lainnya, setelah beberapa divisi, mengalami
diferensiasi dan pematangan. Newman (1961. 1965) mengacu pada inisial dalam
meristem sebagai residu meristematik yang berkelanjutan. Posisi di mana sel terletak di
meristem menentukannya sebagai inisial.

B. BUKU II

1.Klasifikasi Meristem
Dibuat berdasarkan beberapa ciri, yakni menurut tempatnya dalam tubuh tumbuhan,
asalnya jaringan yang dihasilkannya, strukturnya, stadium perkembangannya, dan
fungsinya.

2. Tahapan Perkembangan Meristem Primer


Meristem seperti kambium pembuluh serta meristem kambium gabus adalah
jaringan homogen, dan didalamnya tidak dikenali adanya tahapan. Sebaliknya, dalam
meristem primer beberapa daerah yang berada dalam berbagai tahapan diferensiasi.
Dalam meristem apikal dibedakan promeristem dari daerah meristematik di bawahnya.
3. Ciri Sitologi Meristem
Dinding sel meristem biasanya tipis dan bentuk sel lebih isodiametrik dibandingkan
dengan sel dewasa serta jumlah protoplasmanya lebih banyak.
4. Meristem Apikal
 Apeks Pucuk Pteridophyta
Terdapat sebuah atau beberapa sel pemula yang dapat dibedakan dengan mudah
dari sel disekelilingnya, disebut sel apeks.
 Apeks Pucuk Gymnospermae
Bercirikan arah bidang pembelahan sel dipermukaan apeks pucuk yang antiklinal
dan periklinal yang disebut meristem permukaan.
 Apeks Pucuk Angiospermae
Dapat dibedakan 3 daerah di apeks pucuk angiospermae, yaitu daerah paling luar
atas dermatogen, daerah tengah atau sentral yang disebut plerom, dan daerah
silindris diantara dermatogen dan plerom.
 Apeks Reproduktif
Menghasilkan bunga dan brakte, biasanya berkembang dari apeks vegetatif.
Fungsi apeks vegetatif untuk menghasilkan daun dan tunas vegetatif, fungsi apeks
reproduktif yaitu untuk membentuk daerah meristematik yang lebih luas, serta
tempat berkembangnya berbagai bagian bunga.
 Apeks Akar
Pada embrio biji, hanya terlihat promeristem akar atau kadang-kadang radikula
embrionik di dasar hipokotil. Hanya setelah biji berkecambah dan akar primer
berkembang, dapat dilihat organisasi sel dalam promeristem
5. Meristem Interkalar
Adalah turunan meristem apeks yang sewaktu tumbuhan sedang tumbuh, dipisahkan
oleh apeks dari sel yang lebih dewasa.
6. Meristem Lateral
Tercakup kambium pembuluh dan kambum gabus masing-masing menghasilkan
jaringan pembuluh sekunder dan periderm.
7. Diferensiasi
Pada taraf sel, diferensiasi diartikan sebagai perkebangan turunan meristem ke
dalam unsur berbagai sistem jaringan tubuh tumbuhan dewasa. Diferensiasi mencakup
keseluruhan sifat proses yang saling berkaitan, yakni proses kimia, fisiologi, dan
morfologi yang mengakibatkan spesialisasi sel. Karena taraf dan macam spesialisasi
beragam dalam sel yag berbeda, maka diferensiasi sel akhirnya menghasilkan
keanekaragaman histologis yang khas bagi tubuh tumbuhan tinggi.
6. Penyebab Diferensiasi
Pertumbuhan dan diferensiasi pada masa ontogeni dikoordinasi dan diatur dengan
cara tertentu sehingga tumbuhan yang dihasilkan memperoleh bentuk khas atau
menunjukkan peristiwa morfogenesis. Morfogenesis terungkap pada berbagai taraf
organisasi, jadi ada morfogenesis organ, jaringan sel, atau bagian sel.
7. Potensi Meristamatik Pada Sel
Dalam tumbuhan, sel meristamatik dan sel dewasa tersebar menurut pola yang khas.
Konsep yang dianut adalah bahwa sel meperoleh sifat khusus dan fungsinya sehubungan
dengan posisinya dalam tubuh tumbuhan.
Beberapa sel dapat terspesialisasi sehingga kemampuannya untuk tumbuh hilang.
Contohnya adalah sel yang di waktu dewasa kehilangan protoplasmanya.
8. Faktor diferensiasi Internal
Diantara faktor internal diferensiasi, maka polaritas, tahapan, efek induktif, dan
inkomplabilitas mutual dari daerah dengan pertumbuhan yang baik, dianggap penting.
Polaritas berhubungan dengan adanya tahapan, karena perbedaan antara kedua
sumbu tumbuhan terungkap dalam seri bahan atau keadaan yang bertahap-tahap.
Contohnya adalah pembentukan kambium intrafasikuler diantara kambium fasikuler di
batang yang akan memulai pertumbuhan sekundernya.
Inkompatibilitas mutual yang diperlihatkan oleh daerah yang menunjukkan sintesis
sitoplasma yang dianggap pesat sebagai faktor yang menentukan penyebaran sel
dikumpulan sel dalam pola khusus. Contohnya penyebaran bakal daun diujung meristem
apes dan penyebaranstomata pada daun.
BAB III

PEMBAHASAN

NO TOPIK BUKU 1 BUKU 2


1 “Hal Penting” dalam 1. Klasifikasi sel 1. Klasifikasi
materi meristem meristem meristem
2. Tahap 2. Tahapan
pengembangan meristem perkembangan
3. Karakteristik meristem primer
sitologis dari meristem 3. Ciri sitologi
4. Apical meristem meristem
5. Puncak tunas 4. Meristem
vegetative apikal
6. Puncak tunas dari 5. Apeks pucuk
Pteridophyta Pteridophyta
7. Puncak tunas dari 6. Apeks pucuk
Gymnospermae Gymnospermae
8. Puncak tunas dari 7. Apeks pucuk
Angiospermae Angiospermae
9. Puncak reproduksi 8. Apeks
10. Pucak akar reproduktif
11. Meristem interkarial 9. Apeks akar
10. Meristem
interkalar
11. Meristem
lateral
12. Diferensiasi
13. Penyebab
difererensisasi
14. Potensi
meristematik pada sel
15. Faktor
diferensial internal
2 Penekanan “hal Sangat baik Sangat baik
penting” dan alasan Alasan : Pembahasan materi Alasan : Pembahasan
diberikan secara detail dan materi tidak hanya
lengkap beserta gambar membahas hal khusus
yang memudahkan pembaca mengenai meristem,
dalam memahami tetapi juga dijelaskan
mengenai
diferensiasinya.

3 Kekuatan 1. Materi yang 1. Materi yang


dijelaskan sangat jelas dijelaskan sangat
karena banyaknya jelas, padat dan
pembahasan tentang singkat.
meristem. 2. Theme fonts
2. Terdapatnya gambar yang digunakan
dari penjelasan setiap menarik minat untuk
pembahasan sehingga membaca.
pembaca mudah mengerti. 3. Terdapat
gambar dari
penjelasan pada setiap
pembahasan, sehingga
mempermudah
pembaca
memahamiya.
4 Kelemahan 1. Terlalu rapatnya 1. Penulisan pada
penulisan pada buku buku tidak rapi atau
sehingga pembaca sedikit tidak menggunakan
sulit untuk membacanya. rata kanan-kiri.
5 Simpulan dan Saran 1. Kesimpulannya 1. Kesimpulanny
adalah pada buku pertama a adalah pada buku
terdapat kelebihan yaitu kedua terdapat
Materi yang dijelaskan kelebihan yaitu Materi
sangat jelas karena yang dijelaskan sangat
banyaknya pembahasan jelas, padat dan
tentang meristem dan singkat, Theme fonts
terdapatnya gambar dari yang digunakan
penjelasan setiap menarik minat untuk
pembahasan sehingga membaca dan terdapat
pembaca mudah gambar dari
mengerti.kelemahan pada penjelasan pada setiap
buku yaitu Terlalu rapatnya pembahasan, sehingga
penulisan dari buku mempermudah
sehingga pembaca sedikit pembaca
susah untuk membacanya. memahamiya.
2. Sarannya adalah 2. Sarannya
sebaiknya demi peningkatan adalah sebaiknya
kualitas ctirical book review dalam penyusunan
ini, perlu proses pengkajian buku diperhatikan
jurnal yang lebih mendalam tata letak teksnya
dan waktu yang lebih sehingga terlihat rapi.
panjang.
DAFTAR PUSTAKA

Fahn, A. 1982. Plant Anatomy. Third Edition. Oxford-New York-Toronto-Sydney-Paris

Frankkurt: Pergamon Press.

Hidayat, Estiti B. 2010. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung: ITB Press.

Anda mungkin juga menyukai