Anda di halaman 1dari 21

Critical Journal Review (CJR)

“BIOTEKNOLOGI
PENGOLAHAN LIMBAH”

Dosen Pembimbing:
MIFTAHUL KHAIRANI M.Pd

OLEH:

Nama : Dina Liani Harahap

Nim : 0310172067

Kelas/Sem : tadris biologi 3/ VI

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SUMATERA UTARA

2020
Kata Pengantar

Alhamdulillahirobbil’alamin, puji syukur saya ucapkaan kepada-Nya, Allah


SWT maha pemilik ilmu (al-Alim) atas karunianya memberikan ilmu-Nya kepada
saya sehingga saya bisa menyelesaikan tugas Critical Journal Review (CJR) pada
mata kuliah Bioteknologi.
Saya ucapkan terima kasih kepada ibu dosen pengampu yang telah
memberikan tugas ini dan memberikan arahan format dalam penulisan sehingga
tiga jurnal yang menjadi pilihan sesuai dengan materi di RPS Bioteknologi bertema
“Bioteknologi dalam Pengolahan Limbah” dapat terselesaikan.
Diharapkan dari tugas ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca yaitu
dalam penyelesaian tugas CJR serta dapat memberikan informasi pengetahuan baru
hasil penelitian dari jurnal dan dapat digunakan sebagai referensi dalam penelitian.
Melalui artikel-artikel jurnal ilmu pengetahuan berkembang, teori- teori autentik
bermunculan mengikuti perkembangan zaman, wawasan manusia mengalami
peradaban sehingga menggeser teori lama.
Makalah ini jauh dari kata sempurna, kritik dan saran membangun dari
pembaca sangat diharapkan dalam makalah ini dan terutama bagi penulis agar dapat
memperbaiki kesalahan dari penulisan dan dalam menyampaikan argument lebih
baik lagi. Penulis ucapkan terima kasih.

Medan, April 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ......................................................................................................... i


DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 2
A. Latar Belakang ...................................................................................... 2
B. Rumusan Masalah ................................................................................. 3
C. Tujuan ................................................................................................... 3
D. Manfaat ................................................................................................. 3
BAB II ISI ARTIKEL JURNAL ..................................................................... 4
A. Identitas Jurnal ...................................................................................... 4
a. Jurnal 1 .............................................................................................. 4
b. Jurnal 2 .............................................................................................. 4
c. Jurnal 3 .............................................................................................. 4
B. Ringkasan Jurnal ................................................................................... 5
a.Jurnal 1 ................................................................................................... 5
b. Jurnal 2 ................................................................................................ 6
c. Jurnal 3 ................................................................................................ 8
BAB II KEUNGGULAN ARTIKEL JURNAL ............................................ 12
A. Jurnal 1................................................................................................ 12
B. Jurnal 2................................................................................................ 13
C. Jurnal 3................................................................................................ 13
BAB IV KELEMAHAN ARTIKEL JURNAL ............................................. 15
A. Jurnal 1................................................................................................ 15
B. Jurnal 2................................................................................................ 15
C. Jurnal 3................................................................................................ 15
BAB V IMPLIKASI ...................................................................................... 16
A. Teori/ Konsep ..................................................................................... 16
B. Program Pembangunan di Indoneisa .................................................. 16
C. Analisis Mahasiwa .............................................................................. 17
BAB VI PENUTUP ....................................................................................... 18
A. Kesimpulan ......................................................................................... 18
B. Saran ................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 19

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Untuk menjadi seorang lulusan di perguruan tinggi yangmana masing-masing
perguruan tinggi memiliki kualifikasi khusus yang harus dicapai untuk melahirkan
lulusan yang unggul sebagaimana yang tertera pada visi-misi masing-masing
fakultas dan prodi di perguruan tinggi mengacu dalam Peraturan Presiden Republik
Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 Tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia.
Kualifikasi lulusan diatur dalam pasal 1 ayat 1 dan 2 dalam Peraturan
Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 Tentang Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia yang berbunyi: 1.Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia,
yang selanjutnya di-singkat KKNI, adalah kerangka penjenjangan kualifikasi
kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan
antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam
rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di
berbagai sektor. 2. Capaian pembelajaran adalah kemampuan yang diperoleh
melalui internalisasi pengetahuan, sikap, ketrampilan, kompetensi, dan akumulasi
pengalaman kerja.
Untuk mencapai ketentuan KKNI yang di deskripsikan dalam Peraturan
Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 Tentang Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia., yaitu melalui penyusunan strategi yang diberlakukan dengan
pemberian 6 tugas kepada mahasiswa, yaitu: tugas rutin, Critical Book Report
(CBR), Critical Journal Review (CJR), rekayasa ide, project, dan mini riset. Dalam
pelaksanaannya, disusun berbagai panduan penyelesaian tugas-tugas KKNI di
tingkat universitas, baik dari segi cara penyelesaian 6 tugas, maupun dari segi
penilaiannya. Pencapaian tersebut efektif dalam penerapan kurikulum berbasis
KKNI.
Tugas Critical Journal Review (CJR) melatar belakangi dari salah satu tugas
terstruktur dalam KKNI yang mana penugasannya yaitu untuk membuat laporan
kritik dari artikel jurnal dengan menulis kembali artikel jurnal menggunakan bahasa
penulis dan membuat kritikan yang menjadi pokok utama dalam pembuatan CJR.

2
Namun kritik yang dilakukan bukan mengenai isi melainkan berdasarkan kegayutan
antar elemen yaitu sangkut paut tiap penjelasan jurnal dalam penulisan hasil
penelitian, originalitas temuan dalam melakukan penelitian serta kemutakhiran
hasil penelitian yaitu apakah jurnal tersebut menghasilkan masalah berdasarkan
fenomena terbaru atau up todate serta mengenai aturan dalam penulisan yang
dikemas dalam kelebihan dan kekurang suatu artikel jurnal.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang saya susun mengenai penugasan ini yaitu:
1. Bagaimana proses dari penelitian dan kesimpulannya dari ketiga artikel
jurnal yang menjadi pilihan penulis?
2. Apa kelebihan dan kekurangan dari ketiga artikel jurnal yang
menjadi pilihan penulis?
3. Bagaimana implikasi dari artikel jurnal tersebut bagi teori/
konsep, analisis mahasiswa dan dalam program pembangunan
di Indonesia?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari penugasan Critical Journal Review (CJR) yaitu:
1. Untuk mengetahui proses penelitian dan kesimpulan artikel jurnal yang
menjadi pilihan penulis
2. Untuk mengetahui keunggulan dan kekurangan dari ketiga
artikel jurnal yang menjadi pilihan penulis.
3. Untuk mengetahui implikasi dari hasil penelitian dari ketiga
artikel jurnal tersebut.

D. Manfaat
Manfaat dari penugasan Critical Journal Review (CJR) bagi penulis
yaitu menambah literature dan juga literasi serta pemahaman
penulis dalam mata kuliah Bioteknologi. Melatih kemampuan
analisis rasional penulis terhadap suatu permasalahan yang terdapat di
artikel jurnal dan menghubungkannya dengan fenomena yang terjadi
sekarang.

3
BAB II
ISI ARTIKEL JURNAL

A. Identitas Jurnal
a. Jurnal 1
Nama peneliti : Nurul Ismillayli, Dhony Hermanto, Ni
Komang Tri Dharmayani dan Surya Hadi
Judul : Pemberdayaan Kelompok Tani Desa Jago
dalam Pengolahan Pakan Ternak Berbasis
Limbah Pertanian
Penerbit : Jurnal Pepadu
Tahun Terbit : 2020
Volume :1
Nomor :1
Jumlah Halaman : 95-100

b. Jurnal 2
Nama peneliti : Charu Gupta, Dhan Prakash, Sneh Gupta,
dan Monica Azucena Nazareno
Judul : Role of Vermicomposting in Agricultural
Waste Management
Tahun Terbit : 2019
Jumlah Halaman : 283-294
Doi : https://doi.org/10.1007/978-981-13-27728_15S

c. Jurnal 3
Nama peneliti : Walter L. Bradley * dan Sean Conroy
Judul : Using Agricultural Waste to Create More
Environmentally Friendly and Affordable Products
and Help PoorCoconut Farmers

4
Tahun Terbit : 2018
Jumlah Halaman : 1-10
Doi : https://doi.org/10.1051/e3sconf/201913001034I

B. Ringkasan Jurnal
a.Jurnal 1
a. Pendahuluan
Salah satu alternatif pakan ternak adalah dengan memanfaatkan dan
mengolah limbah hasil pertanian seperti sekam/jerami padi yang banyak tersedia
di Desa Jago. Aktivitas pertanian padi di Desa Jago sangat tinggi, dengan luas
tanah sawah 751 Ha dan frekuensi tanam padi 2 kali setahun menyebabkan
sekam/jerami padi tersedia sepanjang tahun (BPS Lombok Tengah, 2018). Proses
fermentasi dapat meningkatan kualitas pakan sekam/jerami padi dengan
meningkatkan kadar protein kasar (Mahendri dkk., 2005; Gunawan dkk, 2013)
serta memperbaiki daya cerna pakan. Bioteknologi fermentasi pada prinsipnya
dapat menaikkan kualitas bahan berserat tinggi. Salah satu bioteknologi
fermentasi yang dapat digunakan ialah bioteknologi “Effective Microorganisms”
(EM). Penggunaan EM4 untuk fermentasi jerami padi ini dapat meningkatkan
kadar protein dari 1,92% menjadi 2,67% atau terjadi kenaikan sebesar 39%,
penurunan serat kasar dari 37,33% menjadi 13,02%, dan peningkatan kadar energi
dari 302,33 KKal/Kg menjadi 375,62 KKal/Kg. Inovasi pengolahan sekam/jerami
padi menjadi alternatif pakan ini sangat mudah, murah dan ramah lingkungan.
Inovasi ini, akan mudah diterima oleh para anggota kelompok tani yang sebagian
besar kurang berpendidikan (rata-rata lama sekolah 6,19 tahun pada Tahun 2012)
(BPS Kabupaten Lombok Tengah, 2015).
b. Metode Penelitian
Bekerjasama dengan mitra kelompok tani yang ada di Desa Jago yaitu
Kelompok Tani Tunas Harapan, Patuh Angen II dan Timbul Jaya. Peran mitra
kelompok tani selain sebagai penerima alih teknologi juga sebagai motor
penggerak untuk menyebarkan kegiatan kepada anggota kelompok tani lainnya
kegiatan sehingga pemanfaatan limbah pertanian sebagai pakan ternak dapat

5
berkelanjutan. Tahapan-tahapan yang akan dilakukan dalam melaksanakan solusi
yang telah ditawarkan adalah Focus Group Discussion (FGD), sosialisasi dan
pelatihan/pendampingan.
c. Hasil dan Pembahasan
Kegiatan sosialisasi dilanjutkan dengan kerja praktek pengolahan pakan.
Pengolahan pakan ternak diawali dengan fermentasi sekam/jerami padi secara
biologi menggunakan EM4 dan molases. Pakan yang akan diawetkan diproses
dari bahan baku berupa sekam/jerami padi dengan kadar air berkisar antara 10-
12%, kemudian dimasukan dalam kantong plastik kedap udara. Proses fermentasi
dilakukan di tempat teduh (terlindungi dari sinar matahari) dalam waktu 7 hari.
Hasil fermentasi sekam/jerami padi yang baik ditandai dengan ciri-ciri bau
sekam/jerami harum, tekstur lebih lemas dibanding tekstur awal dan tidak busuk
atau berjamur. Kadar air sekam/jerami padi mempengaruhi keberhasilan
fermentasi. Bila kadar air terlalu tinggi makan sekam/jerami padi akan busuk atau
berjamur. Oleh karenanya pada kegiatan ini digunakan sekam/jerami padi dengan
kadar air kira-kaira 10-12%. Bila kadar air lebih tinggi maka volume air untuk
mengencerkan molases dan EM4 dikurangi. Selain itu suhu fermentasi juga
berpengaruh. Kondisi pertumbuhan ideal bagi mikroba terjadi pada suhu 35°
sampai 45°C oleh sebab itu bila suhu sudah naik mendekati 50°C adonan perlu
dibongkar dengan maksud mempertahankan suhu ideal.
c. Kesimpulan
Kegiatan pengabdian berupa sosialisasi dan praktek kerja meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan kelompok-kelompok tani di Desa Jago tentang
teknologi pengolahan pakan ternak sapi yang berbasis limbah pertanian.
Fermentasi dan suplementasi sekam/jerami padi dapat meningkatkan kualitas dan
daya simpan sekam/jerami padi sehingga diharapkan dapat menjadi pakan
alternatif yang dapat tersedia sepanjang tahun.
b. Jurnal 2
a. Pendahuluan
Dalam sebuah penelitian pada tahun 1994, diperkirakan hampir 700 juta
ton sampah organik dihasilkan setiap tahun di kota-kota dan daerah pedesaan di
India, yang dapat dibakar atau diisi tanah (Bhiday 1994 ). Industri pengolahan

6
makanan menghasilkan limbah dalam volume besar, terdiri dari bahan padat dan
cair. Limbah makanan ini menimbulkan ancaman bagi lingkungan sehingga
meningkatkan masalah polusi meskipun kaya akan nutrisi dan biomassa. Banyak
penelitian telah menunjukkan bahwa limbah organik ini berpotensi dikonversi
menjadi produk yang bermanfaat atau bahkan sebagai bahan baku untuk industri
lain. Mereka juga dapat digunakan sebagai pakan ternak setelah sedikit perawatan
biologis. Pembuatan kascing menawarkan alternatif yang menarik dalam
pengelolaan lingkungan. Ini juga menghasilkan protein pakan ternak yang layak
dalam bentuk biomassa cacing, sambil mengurangi efek negatif dari pengelolaan
limbah organik yang buruk. Vermicompost berkembang karena aktivitas biologis
cacing tanah yang mengkonsumsi terutama bahan organik, seperti sisa-sisa
persiapan makanan dan sisa makanan, kertas bekas, kotoran hewan, sisa tanaman,
termasuk produk sampingan organik dari industri, dan hiasan pekarangan. Dengan
demikian limbah diubah menjadi pupuk hayati yang berharga yang dapat
digunakan dalam amandemen tanah untuk tanaman dan tanaman.
Keuntungan lain dari kascing adalah meningkatkan unsur hara tanah,
meningkatkan ketersediaan unsur hara bagi tanaman, memperbaiki struktur tanah
dan drainase, meningkatkan pertumbuhan tanaman dan menekan penyakit
tanaman dari serangan hama serangga (biocontrol). Dengan demikian kascing
adalah salah satu cara yang efisien untuk mengurangi masalah pencemaran
lingkungan dan untuk pengelolaannya (Waleed 2016).
Berbagai studi penelitian telah menunjukkan bahwa hanya spesies cacing
tanah Afrika dan bukan India, Eisenia foetida dan Eudrilus eugenae sangat ideal
untuk persiapan kascing. Hanya memilih bahan nabati seperti rumput, daun atau
kulit sayuran dalam mempersiapkan kascing. Bahan yang berasal dari hewan
termasuk tulang, daging, kulit telur, kotoran ayam, dll. Harus dihindari untuk
persiapan kascing. Gliricidia loppings dan daun tembakau sebagai pakan cacing
tanah dihindari untuk persiapan kascing. Cacing tanah rentan diserang oleh
burung, rayap, semut dan tikus karenanya mereka harus dilindungi dari mereka;
kelembaban yang memadai juga harus dijaga selama pemeliharaan karena air yang
tergenang atau tidak lembab mematikan bagi mereka. Saat prosesnya selesai,
kascing harus dikeluarkan dari tempat tidur dan diganti dengan bahan limbah baru.

7
Vermicomposting tidak menyebabkan kenaikan suhu dan karenanya dapat
dengan tepat didefinisikan sebagai proses bio-oksidatif non-termofilik yang
menghasilkan kompos yang sangat subur dengan bantuan aktivitas biologis cacing
tanah dan mikroba terkait lainnya yang ada di dalam tanah. Produk akhir yang
diperoleh dengan demikian disebut vermicompost. Sifat biofisiko-kimia dari
kascing terdiri dari halus, seperti gambut, berpori, aerasi dan drainase yang baik,
kapasitas menahan air yang tinggi, dengan aktivitas mikroba yang lebih besar dan
kapasitas buffering. Selama pembuatan vermic, banyak hormon dan enzim
pengatur pertumbuhan tanaman diproduksi yang meningkatkan keanekaragaman
hayati tanah dengan mempromosikan mikroba menguntungkan yang pada
gilirannya meningkatkan pertumbuhan tanaman. Mereka juga membantu
mengendalikan patogen tanaman, nematoda, dan hama lainnya, sehingga
meningkatkan kesehatan tanaman dan meminimalkan kehilangan hasil. 2012).
b. Kesimpulan
Teknologi Vermicomposting adalah praktik usia tua di India dan teknologi
terkenal di seluruh dunia. Ini mewakili pendekatan yang menarik, efisien dan
ramah lingkungan dalam pengolahan limbah padat yang dihasilkan dari semua
sumber seperti industri, pertanian, dan domestik. Keuntungan tambahan lainnya
adalah bahwa dalam pembuatan kascing bahan tidak ditimbun atau dibakar tetapi
didaur ulang. Dengan demikian, vermicomposting adalah teknologi yang berfokus
pada konservasi sumber daya dan pemanfaatannya yang berkelanjutan.
Vermicomposting juga dapat digunakan untuk pengolahan limbah makanan,
kertas, kardus, pupuk kandang, dan bio-padatan. Ini dapat digunakan dalam
amandemen tanah. Selain itu, pembuatan kascing juga dapat membantu dalam
penciptaan lapangan kerja. Vermicompost juga dapat digunakan dalam aplikasi
rumah kaca, dalam membangun tanaman baru seperti batang bawah di kebun
anggur. Vermicomposts dapat digunakan untuk produksi pertanian dan
hortikultura. Namun, masih ada banyak kesenjangan penelitian yang perlu diatasi
seperti studi ilmiah yang tidak memadai tentang meningkatkan tingkat
pertumbuhan cacing tanah.
c. Jurnal 3
a. Pendahuluan

8
Kelapa adalah sumber daya terbarukan yang berlimpah. Pohon kelapa
yang menghasilkan buah (kelapa) ditemukan di tanah yang berjarak 20 ° dari garis
khatulistiwa. Secara global, 64 000 000 000 kelapa dipanen setiap tahun; 15 000
000 000 ini dipanen di Indonesia. Sebagian besar kelapa adalah tanaman
komersial untuk 11.000 petani kelapa miskin yang memiliki beberapa hektar tanah
tempat mereka memanen sekitar 5.000 kelapa per tahun. Sabut kelapa dibuka
untuk melepaskan kelapa, yang merupakan benih besar. Kelapa kemudian dibuka,
memungkinkan petani untuk “memanen” kopra dan “air kelapa”. Memanen
kelapa ketika mereka “belum matang” dan hijau terutama menyediakan “air
kelapa” yang kaya nutrisi yang sangat lezat dan bergizi. Kelapa di dalam kulit
memiliki biji dan nutrisi untuk memulai pohon kelapa baru. Kopra adalah
campuran dari ~ 50% minyak kelapa dan ~ 50% air, campuran tersebut disebut
santan. Santan dapat diolah untuk menghilangkan air dari amalgam (air biasa,
tidak menjadi bingung dengan air kelapa yang kaya nutrisi yang ditemukan dalam
kelapa muda berwarna hijau), meninggalkan minyak kelapa. Seorang petani
kelapa Indonesia dan anak-anaknya menjual kopra (daging putih) yang ia ekstrak
dari 5.000 kelapa tahun lalu, ia memanen menghasilkan total pendapatan ~ USD
500 (AS), atau sekitar USD 0,10 per kelapa, yang hampir tidak cukup untuk
menghidupi keluarganya. Selanjutnya pembeli memisahkan santan (minyak
kelapa-air-amalgam) untuk menghasilkan minyak kelapa. Akhirnya, air
dikeluarkan dari santan untuk menghasilkan minyak kelapa murni. Bergantung
pada bagaimana air dihilangkan, minyak kelapa yang diproduksi akan dijual
dengan harga antara USD 5,00 L, minyak kelapa yang diproduksi akan dijual
dengan harga antara USD 5,00 L dan USD 30 L. Tujuan dari penelitian ini (yang
sedang berlangsung) adalah untuk menciptakan peluang bernilai tambah yang
memanfaatkan serbuk tempurung kelapa dan serat sabut kelapa (sabut) untuk
membuat bahan komposit polimer yang dapat bersaing di industri volume tinggi
seperti bagian otomotif atau konstruksi bangunan bahan.
b. Metode Penelitian
Jalur dari sekam ke bagian jadi yang dibuat dengan serat sabut: Serat sabut
dari kelapa dicampur dengan serat polipropilen menggunakan proses yang disebut

9
“carding dan peninju jarum” untuk menghasilkan kain komposit non-anyaman
(fleksibel).
Jalur dari tempurung kelapa ke bagian jadi yang dibuat dengan serbuk
tempurung kelapa sebagai pengisi fungsional dalam Polyethylene (PE),
Polypropylene (PP), dll.
c. Hasil dan Pembahasan
Hasil paling menarik dari karya eksperimental kami adalah menunjukkan
efektivitas penggunaan serbuk tempurung kelapa sebagai pengisi fungsional
dalam PE dan PP untuk meningkatkan kekuatan tarik dan modulus tarik.
Eksperimen ini membandingkan polietilen dengan kerapatan tinggi yang rapi
dengan polietilen dengan kerapatan tinggi dengan 20% kayu cedar dan tepung
polietilena dengan penambahan 20% bubuk tempurung kelapa. Hasilnya disajikan
pada Gambar 15. Serbuk tempurung kelapa meningkatkan modulus tarik sebesar
56% sementara cedar "tepung kayu" meningkatkan modulus sebesar 32%.
Dimungkinkan untuk menambahkan hingga 40% bubuk tempurung kelapa hingga
hampir dua kali lipat modulus tarik dalam polietilen densitas tinggi. Kekuatan
tarik juga ditingkatkan dengan penambahan 20% bubuk tempurung kelapa ke
polietilen densitas tinggi.
Kegiatan ini menjamin pertumbuhan perekonomian. Para penulis
mendapat banyak manfaat dari bekerja dengan beberapa perusahaan besar yang
tertarik menggunakan serat sabut kelapa atau bubuk tempurung kelapa dalam
produksi suku cadang untuk produk mereka. Hasil dari proyek pengembangan
kolaboratif ini menciptakan beberapa peluang luar biasa karena mereka dapat
memberikan pesanan yang lebih besar (yaitu, 15.000 lbs / 6803,9 kg.) Dengan
kulit kebersihan yang sama seperti serat dan batok kelapa. Butuh lebih dari dua
tahun untuk mengembangkan fasilitas produksi swasta untuk serat sabut dan
bubuk tempurung kelapa di Filipina.
Dengan perusahaan mainan, kami belajar bahwa pelet dapat dibuat dengan
warna apa pun. Mereka juga menentukan bahwa PP atau PE dengan bubuk
tempurung dapat digunakan untuk membuat mainan, dan mainan ini sangat tahan
terhadap degradasi radiasi yang disebabkan oleh radiasi ultraviolet. Kurangnya
produksi serat sabut bersih mengganggu peluang ini.

10
Dengan Ford Motors, penulis menunjukkan bahwa beberapa bagian mobil
memang dapat dibuat menggunakan komposit kain non-anyaman yang terdiri dari
serat sabut dan polypropylene. Masyarakat Teknik Plastik mengakui "penemuan"
ini dengan penghargaan inovasi. Perusahaan otomotif besar lainnya dapat
membuat beberapa panel pintu percobaan menggunakan serat sabut dan
polypropylene. Panel lulus semua tes mereka dan merupakan pilihan pertama
mereka untuk bahan. Sayangnya, kesempatan ini terlewatkan lagi karena
kurangnya pasokan serat sabut yang cukup.
Salah satu produsen furnitur teras terbesar ingin melakukan proyek
penelitian bersama karena mereka ingin membuat bantal untuk kursi mereka
dengan serat alami. Mereka melakukan serangkaian tes dengan bantal sampel
yang dibuat dengan pengisi serat sabut. Pengujian termasuk tes luka bakar,
resistensi terhadap serangan mikroba dengan paparan kelembaban berulang.
Mereka juga menjalankan uji kelelahan kompresi bantal yang diisi dengan serat
sabut untuk melihat apakah ada pemadatan bantal (deformasi permanen) hingga
1.000.000 siklus. Serat sabut lulus semua tes yang diperlukan dengan warna
terbang. Mereka membuat jalur produksi yang sangat sukses untuk membuat
bantal yang diisi dengan serat sabut di dua dari enam pabrik mereka yang tersebar
di seluruh Amerika Serikat.
d. Kesimpulan
Komposit kain non-anyaman coirform dibuat dengan serat sabut dan serat
pengikat polimer (yaitu, PE) menawarkan peningkatan substansial dalam kinerja
dengan biaya lebih rendah serta lebih ramah lingkungan. Serbuk tempurung
kelapa adalah pengisi fungsional yang dapat secara signifikan meningkatkan
modulus elastisitas PE, PP dan plastik rekayasa lainnya dan mengurangi biaya PE
dan PP murni serta menyediakan bahan dengan dampak lingkungan yang
berkurang.

11
BAB III
KEUNGGULAN ARTIKEL JURNAL

A. Jurnal 1
1. Dalam pemaparan penjelasan proses penelitian dan hasil penelitian
memiliki sangkut paut antar bagian-bagian penulisan artikel jurnal. Mulai
dari pendahuluan, metode penelitian, hasil dan pembahasan serta
kesimpulan saling berkaitan dan tiap-tiap bagian penjelasan mudah di
pahami oleh pembaca.
2. Suatu penelitian sudah terjamin keoriginalan temuan dari penelitian yang
dilakukan. Kemiripan suatu penelitian tetapi dilakukan di tempat yang
berbeda hal lazim dalam suatu penelitian. Keoriginalan temuan dari artikel
jurnal ini yaitu tempat dilakukannya penelitian yaitu di Desa Jago
Kabupaten Lombok Tengah. Sehingga jurnal ini dapat di publish dan di
akses sebagai literature terutama bagi mahasiswa.
3. Masalah dari penelitian artikel jurnal ini terjamin kemutakhirannya karena
jurnal ini di publish pada Januari, 2020 yaitu 3 bulan yang lalu. Suatu
artikel jurnal dapat dijadikan referensi dengan terbitan 5 tahun terakhir
sehingga kemutakhiran suatu penelitian bisa saja masih berlaku pada
tahun-tahun selanjutnya.
4. Jurnal ini di dukung dengan poto dokumentasi penelitian yang dilakukan
peneliti sehingga memberikan asumsi positif bagi pembaca.
5. Referensi yang digunakan hasil dari beberapa artikel jurnal penelitian yang
diterbitkan di tahun 2000-an.
6. Penulisan sesuai dengan kaedah penulisan bahasa Indonesia yaitu
pemakaian tanda baca, penulisan miring kalimat asing, penggunaan huruf
capital, dan lainnya.

12
B. Jurnal 2
1. Dalam pemaparan penjelasan proses penelitian dan hasil penelitian
memiliki sangkut paut antar bagian-bagian penulisan artikel jurnal.
Terlihat dari pemaparan penjelasan pada artikel jurnal mengenai Peran
Vermicomposting itu sendiri yang diberlakukan berbagai bidang dalam
pengolahan limbah terutama pada pengolahan limbah pertanian.
2. Suatu penelitian sudah terjamin keoriginalan temuan dari penelitian yang
dilakukan. Kemiripan suatu penelitian tetapi dilakukan di tempat yang
berbeda hal lazim dalam suatu penelitian. Keoriginalan temuan dari artikel
jurnal ini yaitu tempat dilakukannya penelitian yaitu di Negara India.
Sehingga jurnal ini dapat di publish dan di akses sebagai literature
terutama bagi mahasiswa apalagi ini artikel jurnal internasional.
3. Masalah dari penelitian artikel jurnal ini terjamin kemutakhirannya karena
jurnal ini di publish pada tahun 2019 yaitu sekitar 1 tahun yang lalu. Suatu
artikel jurnal dapat dijadikan referensi dengan terbitan 5 tahun terakhir
sehingga kemutakhiran suatu penelitian bisa saja masih berlaku pada
tahun-tahun selanjutnya.
4. Artikel jurnal ini merupakan kajian pustaka atau kajian literature. Sangat
bermanfaat untuk dijadikan referensi dan mengimplementasikannya di
Indonesia dengan berdasarkan informasi yang dituangkan di artikel jurnal
ini.

C. Jurnal 3
1. Dalam pemaparan penjelasan proses penelitian dan hasil penelitian
memiliki sangkut paut antar bagian-bagian penulisan artikel jurnal. Latar
belakang yang dijadikan sebagai implementasi penelitian saling
berkesinambungan dengan proses penelitian dan penyimpulan penelitian.
2. Suatu penelitian sudah terjamin keoriginalan temuan dari penelitian yang
dilakukan. Kemiripan suatu penelitian merupakan hal yang lazim. Hal ini
tertulis jelas pada artikel jurnal ini di bagian ucapan terimakasih yang
berisi “Penulis berterima kasih atas bantuan pembaruan referensi oleh
Jonathan Herlianto Wibowo.”

13
3. Masalah dari penelitian artikel jurnal ini terjamin kemutakhirannya karena
jurnal ini di publish pada tahun 2018 sekitar 2 tahun yang lalu. Suatu
artikel jurnal dapat dijadikan referensi dengan terbitan 5 tahun terakhir
sehingga kemutakhiran suatu penelitian bisa saja masih berlaku pada
tahun-tahun selanjutnya.
4. Artikel jurnal ini merupakan artikel jurnal internasional namun di lakukan
di Indonesia, artikel jurnal ini menggunakan bahasa inggris, untuk
mendapatkan pemahaman reviewers mengubah bahasa artikel jurnal
menjadi bahasa Indonesia menggunakan link translator dan bahasa yang
digunakan mudah untuk dipahami pembaca.
5. Artikel jurnal ini juga menghadirkan foto-foto dokumntasi serta gambar-
gambar yang mendukung penjelasan dari masalah penelitian. Hal ini
menjadikan tampilan jurnal tidak monoton, sehingga memberikan efek
tidak membosankan.

14
BAB IV
KELEMAHAN ARTIKEL JURNAL

A. Jurnal 1
1. Pengaturan penulisan pada artikel jurnal ini tidak rapi, contohnya dalam
penulisan point dengan keterangan terlalu jauh jaraknya sehingg tidak rapi
untuk dilihat. Penulisan yang rapi dapat menciptakan kebahagian
tersendiri saat membaca dan lebih mudah untuk mendapatkan
pemahaman.
2. Artikel ini tidak memuat abstrak bilingual. Penulisan abstrak
menggunakan bahasa inggris tidak ada.

B. Jurnal 2
1. Bahasa yang digunakan sulit dipahami.
2. Ada beberapa penulisan kalimat yang diulang sehingga dapat mengganggu
konsentrasi dalam membaca artikel ini.
3. Identitas jurnal ini tidak tertulis di jurnal, namun tertulis di halaman web,
sehingga dalam melakukan pendataan identitas artikel jurnal tidak
lengkap.
4. Penulisan pada artikel jurnal ini tidak rapi.

C. Jurnal 3
1. Identitas jurnal ini tidak tertulis di jurnal, namun tertulis di halaman web,
sehingga dalam melakukan pendataan identitas artikel jurnal tidak
lengkap.
2. Penulisan pada artikel jurnal ini tidak rapi.

15
BAB V
IMPLIKASI

A. Teori/ Konsep
Sikap ilmiah menuntun orang untuk berpikir dengan sikap tertentu. Sikap
ilmiah merupakan sikap rasa ingin tahu yang dimiliki setiap manusia untuk
memcahkan masalah yang ditemuinya. Hal ini melahirkan kegiatan penelitian.
Penelitian adalah sebuah proses kegiatan mencari kebenaran terhadap suatu
fenomena ataupun fakta yang terjadi dengan cara yang terstruktur dan sistematis.
lmu pengetahuan ialah sekumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematis
dan runtut melalui metode ilmiah. (Suryana, 2010)
Secaran garis besar, ilmu pengetahuan terbentuk melalui proses dan tahapan
sebagai berikut: (a) Ilmu mempelajari fenomena. (b) Fenomena-fenomena itu
diabstraksikan menjadi konsep dan variabel. (c) Konsep dan variabel itu dipelajari
hubungannya berberntuk proporsi yang sifatnya berbentuk hipotesis-hipotesis. (d)
Hipotesis diuji secara empirik menjadi fakta. (e) Jalinan fakta-fakta dalam
kerangka penuh arti membentuk teori. Teori-teori nilah yang merupakan
ilmu.(Suryana, 2010)
Penelitian dalam ketiga artikel jurnal ini memberikan informasi mengenai
pengolahan limbah nabati. Teori-teori yang diciptakan oleh ketiga penulis artikel
jurnal ini mengenai penanganan limbah akan mengalami perkembangan serta
melahirkan penelitian baru dan kembali melahirkan teori baru begitu siklus dari
ilmu pengetahuan. Suatu teori akan tidak lagi digunakan karena tidak mutakhir
dengan fenomena perkembangan zaman karena sudah dipatahkan dengan
keberadaan teori baru.

B. Program Pembangunan di Indoneisa


Dari ketika artikel jurnal ini sangat membantu program pembangunan di
Indonesia. Bagi masyarakat pada zaman dulu sangat minim pengetahuan sehingga
sesuatu yang di pakai akan menjadi limbah karena tidak tau bahwa limbah dapat
di proses lagi menjadi bernilai. System pendidikan Indonesia sendiri tingkat
perguruan tinggi memakai kurikulum KKNI, dimana mahasiswa dituntun untuk

16
mengembangkan keterampilan menganalisis serta kritis dalam menyikapi suatu
fenomena demi membangun peradaban generasi yang mendukung pembangunan
Indonesia. Seperti artikel jurnal 1 dan jurnal 3, penelitian yang dilakukan selain
mencari suatu kebenaran fenomena hal ini juga dilakukan sebagai kegiatan
penyuluhan dalam menambah pengetahuan masyarakat bahwa sampah dari padi
dan tumbuhan lainnya dapat diolah sebagai keperluan sendiri dan juga dapat
dijadikan sebagai sumber perekonomian. Dalam hal ini mahasiswa diharapkan
mampu menciptakan lapangan kerja sendiri melalui ilmu pengetahuan dan
keterampilan yang dimiliki demi membangun pertumbuhan perekonomian
Negara.

C. Analisis Mahasiwa
Saya tertarik dengan artikel jurnal ke 3 yaitu pemanfaatan limbah kelapa yang
sudah di distribusikan keluar Negara, seperti Amerika serikat sebagai Negara
distribusi kelapa yang dijadikan sebagai furniture, yaitu menjadikan serabut
kelapa menjadi isian bantal tamu. Sebelum menjual belikan produk ini mereka
melakukan beberapa uji terhadap keselamatan produsen kelak dalam
menggunakan produk ini dalam jangka lama, seperti apakah penggunaan serabut
kelapa sebagai isian bantal resistensi dari keberadaan mikroba, dan hal lainnya
yang terdapat pada halaman ke 9 pada artikel jurnal ke 3.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti artikel jurnal ke 3 mereka
meneliti di Indonesia, terhadap seorang petani kelapa Indonesia dan anak-anaknya
namun tidak dicantumkan tempat daerah penelitiannya. Nah apakah kegiatan ini
ada melapor dengan pemerintahan setempat mengenai kegiatan dilakukannya?.
Dan dari hasil penelitian dia tersebut dijadikan sebagai sumber perekonomian
yang tidak tanggung-tanggung di distribusi ke Negara luar, apakah hal tersebut
bentuk eksploitasi? Seharusnya pemerintah harus lebih perduli dengan sumber
daya alam dan sumber daya manusia yang di miliki Indonesia sehingga Negara-
negara lain tidak semena-mena dalam mengkalim kepemilikan mereka yang
sebenaranya kepemilikan Indonesia. Kalau masih pemerintahan Indonesia
bergelut dengan memperkaya kepunyaannya, bukan Negara lain yang melakukan
eksploitas tetapi orang pemerintahan yang melakukan eksploitasi negaranya sendiri.

17
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Penugasan Critical Journal Review membuka pikiran reviewrs untuk
melakukan dari hasil yang diteliti oleh peneliti dari ketiga jurnal yang reviewrs
pakai dan juga melakukan penelitian terbaru dari temuan permasalahan dalam
artikel jurnal dengan fenomena sekarang. Dan juga menyalurkan analisis kritis
reviewers terkait penelitian pada tiap-tiap jurnal.
Bioteknologi adalah ilmu yang mempelajari pemanfaat mikroba ataupun
produk dari mikroba dalam menghasilkan barang dan jasa bagi manusia. Banyak
penelitian yang dilakukan dalam bidang bioteknologi salah satunya dalam
pengolahan limbah yang menjadi konsep artikel jurnal reviewers. Dalam proses
ini mikroba digunakan sebagai decomposer dalam pembuatan pupuk dari limbah
nabati namun pengolahan limbah juga dilakukan dengan mengolah tanpa bantuan
dari mikroba seperti pada jurnal ke 3 yang memanfaatkan serabut kelapa sebaga
isian bantal. Kegiatan bioteknologi merupakan salah stau peluang dalam sumber
pencaharian. Namun dibutuhkan keterampilan serta ilmu yang memumpuni dalam
menjadikan suatu usaha berbasis bioteknologi pemanfaatan makhluk hidup dan
kecanggihan teknologi.

B. Saran
Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, terutama dalam memaparkan
analisis kritis reviewers terhadap artikel jurnal, sehingga kitik dan saran yang
membangun pembaca sangat diharapkan oleh penulis.

18
DAFTAR PUSTAKA

Bradley Walter L. dan Sean Conroy. 2018. Using Agricultural Waste to Create
More Environmentally Friendly and Affordable Products and Help Poor
Coconut Farmers. Hlm: 1-10.
https://doi.org/10.1051/e3sconf/201913001034
Ismillayli Nurul, Dhony Hermanto, Ni Komang Tri Dharmayani dan Surya Hadi.
2020. Pemberdayaan Kelompok Tani Desa Jago dalam Pengolahan Pakan
Ternak Berbasis Limbah Pertanian. Jurna Pepadu. Vol. 1 No. 1. Hlm: 95-
100
Gupta Charu, Dhan Prakash, Sneh Gupta, dan Monica Azucena Nazareno. 2019.
Role of Vermicomposting in Agricultural Waste Management. Hlm: 283-
295. https://doi.org/10.1007/978-981-13-2772-8_15S

19

Anda mungkin juga menyukai