PERCOBAAN I
DI SUSUN OLEH :
NIM : 2019C1A009
FAKULTAS PERTANIAN
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang atas
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan laporan praktikum dengan
materi “alat ukur mekanik”. Penulisan laporan ini adalah salah satu tugas dan
praktikum untuk mata kuliah Fisika Dasar di Universitas Muhammadiyah
Mataram.
Dalam penulisan laporan praktikum ini kami merasa masih banyak kekurangan-
kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingatakan
kemampuan yang kami miliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat
kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan laporan ini.
Penulis
I. Tujuan Praktikum
A. Mengenal cara kerja alat ukur mekanik yaitu jangka sorong dan
micrometer sekrup
B. Memahami dasar pengukuran dan kesalahan pengukuran
Secara umum, jangka sorong memiliki dua jenis skala. Skala ini
disebut skala tetap. Skala kedua tertera pada rahang yang bergerak. Skala
pada rahang yang bergerak disebut skala nonius atau skala vernier.
n 7,5
1. ∑ n= = =2,5 cm
x 3
n 7,5
2. ∑ n= = =2,5 cm
x 3
n 7,5
3. ∑ n= = =2,5 cm
x 3
1. d⃗ = ⃗d −d
= 4,1 – 12,3
= −8,2 cm
2. d⃗ = ⃗d −d
= 4,1 – 12,3
= −8,2 cm
3. d⃗ = ⃗d −d
= 4,1 – 12,3
= −8,2 cm
Analisis data diameter uang logam :
1. d⃗ = ⃗d −d
= 2,5 – 7,5
= −5 cm
2. d⃗ = ⃗d −d
= 2,5 – 7,5
= −5 cm
3. d⃗ = ⃗d −d
= 2,5 – 7,5
= −5 cm
2. Mengukur ketebalan bibir gelas plastik minuman dan 1 buah uang logam
Rp. 500
No Diameter gelas plastik (mm) Diameter uang logam (mm)
1 0,42 0,2
2 0,42 0,2
3 0,42 0,2
Jumla 1,26 0,6
h
Analisis diameter gelas plastik minuman :
1. d⃗ = ⃗d −d
= 0,42 – 1,26
= −0,84 mm
2. d⃗ = ⃗d −d
= 0,42 – 1.26
= −0,84 mm
3. d⃗ = ⃗d −d
= 0,42 – 1,26
= −0,84 mm
Analisis diameter uang logam :
1. d⃗ = ⃗d −d
= 0,2 – 0,6
= −0,4 mm
2. d⃗ = ⃗d −d
= 0.2 – 0,6
= −0,4 mm
3. d⃗ = ⃗d −d
= 0,2 – 0,6
= −0,4 mm
Analisis data diameter gelas plastik minuman :
n
1. SD=
√ ∑ ❑( X j− X )2
j−1
n
n ( n−1 )
=
√ ∑ ❑(X 1− X 2−X 3 )2
j−1
n (n−1)
(0,42−0,42−0,42)2
=
√ 2
3(3−1)
√
= (−0,42)
6
=
√ −0,84
6
=√ −0,49
= −0,49 mm
n
√
2. SD= ∑ ❑( X j− X )2
j−1
n
n ( n−1 )
=
√ ∑ ❑(X 1− X 2−X 3 )2
j−1
n (n−1)
(0,42−0,42−0,42)2
=
√ 2
3(3−1)
√
= (−0,42)
6
=
√ −0,84
6
=√ −0,49
= −0,49 mm
n
√
3. SD= ∑ ❑( X j− X )2
j−1
n
n ( n−1 )
=
√ ∑ ❑(X 1− X 2−X 3 )2
j−1
n (n−1)
(0,42−0,42−0,42)2
=
√ 2
3(3−1)
√
= (−0,42)
6
=
√ −0,84
6
=√ −0,49
= −0,49 mm
1. SD=
√ ∑ ❑( X j− X )2
j−1
n
n ( n−1 )
=
√ ∑ ❑(X 1− X 2−X 3 )2
j−1
n (n−1)
(0,2−0,2−0,2)2
=
√ 2
3(3−1)
√
= (−0,2)
6
=
√ −0,4
6
=√ −0,23
= −0,23 mm
n
2. SD=
√ ∑ ❑( X j− X )2
j−1
n
n ( n−1 )
=
√ ∑ ❑(X 1− X 2−X 3 )2
j−1
n (n−1)
(0,2−0,2−0,2)2
=
√ 2
3(3−1)
√
= (−0,2)
6
=
√ −0,4
6
=√ −0,23
= −0,23 mm
n
3. SD=
√ ∑ ❑( X j− X )2
j−1
n
n ( n−1 )
=
√ ∑ ❑(X 1− X 2−X 3 )2
j−1
n (n−1)
(0,2−0,2−0,2)2
=
√ 3(3−1)
2
√
= (−0,2)
6
=
√ −0,4
6
=√ −0,23
= −0,23 mm
1. Percobaan pertama
Hasil pengukuran = 4,1 ± (0,49)
= 4,1 − (0,49)
2. Percobaan kedua
Hasil pengukuran = 4,1 ± (0,49)
= 4,1 − (0,49)
3. Percobaan ketiga
Hasil pengukuran = 4,1 ± (0,49)
= 4,1 − (0,49)
1. Percobaan pertama
Hasil pengukuran = 2,5 ± (0,,23)
= 2,5 − (0,23)
2. Percobaan kedua
Hasil pengukuran = 2,5 ± (0,23)
= 2,5 − (0,23)
3. Percobaan ketiga
Hasil pengukuran = 2,5 ± (0,23)
= 2,5 − (0,23)
VI. Pembahasan
Percobaan ini dilakukan untuk memahami cara menggunakan alat
ukur jangka sorong dan mikrometer sekrup dengan benar dan mengetahui
ketelitian jangka sorong, dan mikrometer sekrup. Pengukuran dilakukan
pada gelas plastik minuman dan uang logam sebanyak 3 kali. Selain itu
praktikum ini dilakukan untuk memahami cara melaporkan hasil
pengukuran yang benar.
Pengukuran adalah membandingkan suatu besaran dengan satuan
yang dijadikan sebagai patokan. Dalam fisika pengukuran merupakan
sesuatu yang sangat vital. Suatu pengamatan terhadap besaran fisis harus
melalui pengukuran. Pengukuran-pengukuran yang sangat teliti diperlukan
dalam fisika, agar gejala-gejala peristiwa yang akan terjadi dapat
diprediksi dengan kuat.
Pengukuran dilakukan dengan suatu alat ukur, dan setiap alat ukur
memiliki nilai skala terkecil (nst). Setiap alat ukur memiliki skala berupa
panjang atau busur atau angka digital. Pada skala terdapat goresan dan
goresan kecil sebagai pembagi, dibubuhi nilai tertentu. Keadaan menjadi
lebih buruk lagi bila ujung atau pinggir objek yang diukur tidak tajam.
Nilai skala sesuai dengan jarak terkecil itu disebut nst alat ukur tersebut.
Beberapa alat ukur panjang yang sering digunakan dalam
praktikum adalah jangka sorong dan mikrometer skrup. Masing masing
alat ukur panjang memiliki cara untuk mengoperasikannya dan juga cara
untuk membaca hasil yang terukur.
Dari percobaan yang telah dilakukan ,diketahui bahwa masing
masing alat ukur memiliki tingkat ketelitian yang berbeda. Seperti
mikrometer sekrup yang memiliki tingkat ketelitian lebih tinggi jika
dibandingkan dengan tingkat ketelitian pada jangka sorong.
Jangka sorong adalah alat yang digunakan untuk mengukur
panjang, diameter maupun kedalaman suatu benda. Jangka sorong yang
digunakan kali ini memiliki ketelitian 0,05 mm. Cara membaca jangka
sorong serta cara penggunaannya adalah:
1. Memeriksa kedudukan nol dengan menutup rapat rahang jangka
sorong dan melihat posisi angka nol pada skala utama dan skala
nonius.
2. Merapatkan rahang luar jangka sorong. Skala dapat dikunci dengan
memutar pengunci sampai kencang.
3. Membaca angka yang tertera pada skala utama dan nonius yang
berimpit dengan skala utamanya.
Selain itu, kesalahan dapat terjadi karena kondisi alat dan kesalahan titik
nol.
VII. Kesimpulan
Jangka sorong dan mikrometer sekrup dapat digunakan untuk
mengukur panjang sisi kubus. Dari kegiatan praktikum pengukuran
panjang, dapat disimpulkan:
1. Penggunaan jangka sorong yang benar yaitu meletakkan benda
diantara rahang. Kemudian menggeser rahang geser sampai benda
benar-benar terjepit kemudian kunci rahang geser tersebut, selanjutnya
membaca skala utama dan skala nonius yang berhimpit dengan skala
utama.
2. Penggunaan mikrometer sekrup yang benar yaitu meletakkan benda
diantara rahang. Kemudian memutar poros geser hingga terdengar
bunyi klik kemudian membaca skala utama yang terlihat dan skala
nonius yang berhimpit dengan garis skala utama dengan benar.
x=( x 0 ±Δx )
x : Besaran yang dicari
x0 : Nilai yang dihasilkan dari pengukuran (nilai benar)
Δx : Ketidakpastian
DAFTAR PUSTAKA
Mikrajuddin. 2006. IPA TERPADU SMP dan MTs untuk Kelas VII Semester 1.
Jakarta: Esis.
Alonso, Kone. 2002. Fisika Dasar Universitas Mataram : Duta Pustaka Ilmu
Hikam, Suatarna. 2005. Fisika Untuk Sains dan Teknik Jilid I. Jakarta : Erlangga