PERCOBAAN II
DI SUSUN OLEH :
NIM : 2019C1A009
FAKULTAS PERTANIAN
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang atas
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan laporan praktikum dengan
materi “Bandul Matetmatis”. Penulisan laporan ini adalah salah satu tugas dan
praktikum untuk mata kuliah Fisika Dasar di Universitas Muhammadiyah
Mataram.
Dalam penulisan laporan praktikum ini kami merasa masih banyak kekurangan-
kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingatakan
kemampuan yang kami miliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat
kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan laporan ini.
Penulis
I. Tujuan Praktikum
Menentukan periode bandul matematis dan tetapan percepatan gravitasi
bumi menggunakan bandul matematis
F = - m . g . sin q
mgs
F=−
l
Kalau tidak ada gaya gesekan dan gaya puntiran maka persamaan gaya
adalah :
d 2 s mg d2 s g
m 2= s m 2 + g=0
dt l atau dt l
l
T =2 π
√ x
Dengan bandul matematis maka percepatan gravitasi g dapat ditentukan
yaitu dengan hubungan :
l
T =2 π
4π l
√
2
x
g=
T2
Harga l dan T dapat diukur pada pelaksanaan percobaan dengan bola
logam yang cukup berat digantungkan dengan kawat yang sangat ringan
(Anonim, 2007).
Beban yang diikat pada ujung tali ringan yang massanya dapat
diabaikan disebut bandul. Jika beban ditarik kesatu sisi, kemudian
dilepaskanmaka beban akan terayun melalui titik keseimbangan menuju
ke sisi yang lain. Bila amplitudo ayunan kecil, maka bandul sederhana
itu akan melakukan getaran harmonik. Bandul dengan massa m
digantung pada seutas tali yang panjangnya l. Ayunan mempunyai
simpangan anguler θ dari kedudukan seimbang. Gaya pemulih adalah
komponen gaya tegak lurus tali.
F = - m g sin θ
F=ma
maka
m a = - m g sin θ
a = - g sin θ
T =2 π
√ −s
a maka didapat menjadi:
l
T =2 π
√ −s
−gs /l atau
T =2 π
√
g
Dimana :
4 π 2l
g=
T2
(Hendra, 2006).
2. Gerak Osilasi
Gerak osilasi yang sering dijumpai adalah gerak ayunan. Jika
simpangan osilasi tidak terlalu besar, maka gerak yang terjadi dalam gerak
harmonik sederhana. Ayunan sederhana adalah suatu sistem yang terdiri
dari sebuah massa dan tak dapat mulur. Ini dijunjukkan pada gambar
dibawah ini. Jika ayunan ditarik kesamping dari posisi setimbang, dan
kemudian dilepasskan, maka massa m akan berayun dalam bidang vertikal
kebawah pengaruh gravitasi. Gerak ini adalah gerak osilasi dan periodik.
Kita ingin menentukan periode ayunan. Pada gambar di bawah ini,
ditunjukkan sebuah ayunan dengan panjang 1, dengan sebuah partikel
bermassa m, yang membuat sudut θ terhadap arah vertical. Gaya yang
bekerja pada partikel adalah gaya berat dan gaya tarik dalam tali.
Kita pilih suatu sistem koordinat dengan satu sumbu menyinggung
lingkaran gerak (tangensial) dan sumbu lain pada arah radial. Kemudian
kita uraikan gaya berat mg atas komponen-komponen pada arah radial,
yaitu mg cos θ, dan arah tangensial, yaitu mg sin θ.
Komponen radial dari gaya-gaya yang bekerja memberikan
percepatan sentripetal yang diperlukan agar benda bergerak pada busur
lingkaran.Komponen tangensial adalah gaya pembalik pada benda m yang
cenderung mengembalikan massa keposisi setimbang. Jadi gaya pembalik
adalah :
F=−mg sinθ
Perhatikan bahwa gaya pembalik di sini tidak sebanding dengan θ
akan tetapi sebanding dengan sin θ. Akibatnya gerak yang dihasilkan
bukanlah gerak harmonic sederhana. Akan tetapi, jika sudut θ adalah kecil
maka sin θ ≈ θ (radial). Simpangan sepanjang busur lintasan adalah
x=lθ ,
dan untuk sudut yang kecil busur lintasan dapat dianggap sebagai
garis lurus. Jadi kita peroleh
x
F=−mg sinθ≈−mgθ=−mg ()
l
mg
F=− x
l
m m
T =2 π
k
l
√ √
=2 π
mg/l
T =2 π
g √
(Sutrisno, 1997).
d2 θ
ML 2 =−mgsin θ
dt
d2 θ g
+ θ=0
dt 2 L
g l
ω=
√ l maka
T =2 π
√ g
(yahya, 2005).
Pada bandul matematis, berat tali diabaikan dan panjang tali jauh
lebih besar dari pada ukuran geometris dari bandul. Pada posisi setimbang,
bandul berada pada titik A. Sedangkan pada titik B adalah kedudukan pada
sudut di simpangan maksimum (θ). Kalau titik B adalah kedudukan dari
simpangan maksimum, maka gerakan bandul dari B ke A lalu ke B’ dan
kemudian kembali ke A dan lalu ke B lagi dinamakan satu ayunan. Waktu
yang diperlukan untuk melakukan satu ayunan ini disebut periode (T).
Seperti pada gambar 3. di bawah ini
Gambar 3. bandul
matematis, berat tali diabaikan dan panjang tali dan panjang tali yang
memiliki ukuran lebih besar.
Dengan mengambil sudut θ cukup kecil sehingga BB’= busur BAB’, maka
dapat dibuktikan bahwa
l
T =2 π
√ g
Dengan mengetahui panjang tali dan periode, maka percepatan gravitasi
bumi dapat dihitung (Anonim, 2004).
(Anonim, 2003).
Percobaan 2
t2
T2= T2= (0,82)
n
8,2
= = 0,6724 s2
10
= 0,82 s
Percobaan 3
t3
T3= T2= (0,73)
n
7,3
= = 0,5329 s2
10
= 0,73 s
Pengaruh pertambahan panjang terhadap
waktu
25
20
Pengaruh pertambahan
panjang terhadap waktu
15
10
0
0.53 0.67 0.9
2
2 π ×l
G=
T2
Percobaan 1
2 π 2 ×l
G1=
T 12
2×(3,14)2 ×0,2
=
(0,95)2
1,256
=
0,95
= 1,32 N
Percobaan 2
2 π 2 ×l
G2=
T 22
2×(3,14)2 ×0,15
=
(0,82)2
0,942
=
0,82
= 1,14 N
Percobaan 3
2 π 2 ×l
G3=
T 32
2×(3,14)2 ×0,1
=
(0,73)2
1,256
=
0,73
= 0,86 N
VI. Pembahasan
a. Bandul dapat berayun dimulai dengan bandul diberi gaya, diberi
energy potensial, dengan disimpangkan dari kedudukan
setimbangannya, sedangkan gaya pemulihhnya mengayunkan bandul
kembali ke kedudukan kesetimbanganny. Ketika kembali kedudukan
setimbang, energy potensial yang pada awalnya diberikan pada bandul
dengan cara disimpangkan, berubah menjadi energy kinetic berupa
gerak bandul yang memiliki kecepatan ayunan. Keberadaan energy
kinetic ini membuat bandul terus berayun setelah melewati kedudukan
setimbangnya. Dengan keberadaan tali bandul energy kinetic itu
diubah kembali menjadi energy potensial dengan melanjutkan ayunan
kearah sisi ayunan yang lain. Ketika seluruh energy kinetiknya sudah
habis saat bandul mencapai ayunan tertinggi, keberadaan pemuli
mengayunkan bandul kembali ke kedudukan setimbang dan
seterusnya terjadilah peristiwa ayunan sebagai salah satu bentuk
gerakan harmonis, gerakan bolak balik, getaran atau gerakan osilasi.
b. Gerakan osilasi ( gerakan ayunan ) dapat dipahami dengan cara
melihat gerakan pada bandul. Ketika bandul sedang diam di sebelah
kiri, maka gaya tangensial mempercepat bandul kearah kanan
sehingga kecepatan kearah kanan bertambah, selama bandul bergerak
karah kanan, sudut simpangan menjadi semakin kecil dan gaya
tangensial ikut semakin kecil, maka percepatan semakin kecil. Tetapi
perhatikan bahwa percepatan semakin kecil ( tetapi belum nol ) berarti
kecepatan bertambah terus, ketika simpangan bandul nol, berarti
posisi bandul ditengah, gaya tangensial nol, maka percepatan nol dan
bandul bergerak terus dengan kecpatan konstan ke kanan. Ketika
simpangan bandul kearah kanan bertambah besar, maka gaya
tangensial juga bertambah,tetapi kearah kiri. Gaya tangensial kearah
kini ini melawan arah gerakan bandul yang masuk kekanan, maka
terdapat percepatan kekiri sehingga kecepatan bandul masih kearah
kanan akan berkurang terus sampai bandul terus berhenti.
c. Massa dari bandul tidak mempengaruhi waktu ayunan karena yang
mempengaruhi adalah panajang sebuah tali dari bandul sederhana
tersebut. Meskipun ada perbedaan anatara massa, waktu, dan
simpangan dalam satu ukuran tali. Itu tidak menyebabkan perbedaan
periode, namun jika dalam percobaan ada beberapa ukuran tali maka
periodenya juga akan berbeda.
Simpangan dalam melakukan percobaan harus kecil karena apabila
sudut simpangannya besar, bandul bergerak atau berayun dengan gerakan
yang tidak selaras sehingga perioda getaran yang dihasilkan tidak
beraturan (kacau)
VII. Kesimpulan
Bandul matematis adalah salah satu matematis yang bergerak
mengikuti gerak harmonic sederhana. Bandul matematis merupakan benda
ideal yang terdiri dari sebuah titik masa yang digantungkanpada tali pada
tali ringan yang tidak bermassa. Jika bandul diayunkan pada sudut tertentu
dari posisi setimbangnya lalu dilepaskan maka bandul akan berayun pada
bidang vertical karena pengaruh dari gaya gravitasinya.
Dari hasil praktikum yang telah kami lakukan dapat ditarik
kesimpulan bahwa semakin panjang tali yang digunakan dalam
ayunan/bandul matematis tersebut maka semakin lama atau banyak waktu
yang dibutuhkan untuk berosilasipun semakin sedikit atau cepat.
Selain panjang tali ada faktor luar juga yang mempengaruhi yaitu
ketelitian cara praktikum pada saat percobaan, misalnya pada saat
pelepasan bola, apabila tidak sama caranya pada percobaan pertama dan
kedua maka hasil yang akan didapatkan akan berbeda.
DAFTAR PUSTAKA