Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR

ACARA II

PENGENALAN BAHAN-BAHAN KIMIA

DI SUSUN OLEH:

KELOMPOK II

1. HASRI KUSUMA WARDI (2019C1A009)


2. DESI (2019C1A005)
3. NURQHOLILA (2019C1A014)
4. FERDI KUSUMA WIJAYA (2019C1A008)

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

2019
1. Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui bahan-bahan yang umum
digunakan di laboratorium Kimia Dasar dan mampu menjelaskan sifat-
sifatnya.

2. Landasan Teori
Di dalam kegiatan praktikum biologi tidak hanya digunakan bahan
biologis (bahan yang berasal dari makhluk hidup) tetapi juga digunakan
berbagai bahan kimia. Dalam biologi modern yang mengarah ke biologi
molekuler keberadaan bahan kimia untuk setiap percobaan sangat
menentukan keberlangsungan dan keberhasilan percobaan tersebut. Bahan
kimia tersebut digunakan sebagai pereaksi, baik pereaksi khusus maupun
pereaksi umum. Oleh karena itu pengetahuan tentang bahan-bahan kimia,
khususnya yang sering digunakan dalam praktikum sangat dibutuhkan agar
praktikum berjalan lancar dan kecelakaan karena ketidaktahuan dapat
dihindari. (Baroroh,2004)
Adapun sifat-sifat bahan kimia adalah sebagai berikut :
1. Bahan Kimia Beracun (Toxic)
Adalah bahan kimia yang dapat menyebabkan bahaya terhadap
kesehatan manusia atau menyebabkan kematian apabila terserap ke
dalam tubuh karena tertelan, lewat pernafasan atau kontak lewat kulit.
Pada umumnya zat toksik masuk lewat pernafasan atau kulit dan
kemudian beredar keseluruh tubuh atau menuju organ-organ tubuh
tertentu. Zat-zat tersebut dapat langsung mengganggu organ-organ tubuh
tertentu seperti hati, paru-paru, dan lain-lain. Tetapi dapat juga zat-zat
tersebut berakumulasi dalam tulang, darah, hati, atau cairan limpa
dan menghasilkan efek kesehatan pada jangka panjang. Pengeluaran
zat-zat beracun dari dalam tubuh dapat melewati urine, saluran
pencernaan, sel efitel dan keringat. (Gunawan, 2004)
2. Bahan Kimia Korosif (Corrosive)
Adalah bahan kimia yang karena reaksi kimia dapat
mengakibatkan kerusakan apabila kontak dengan jaringan tubuh atau
bahan lain.Zat korosif dapat bereaksi dengan jaringan seperti kulit, mata,
dan saluran pernafasan. Kerusakan dapat berupa luka, peradangan, iritasi
(gatal-gatal) dan sinsitisasi (jaringan menjadi amat peka terhadap bahan
kimia). (Gunawan, 2004)
3. Bahan Kimia Mudah Terbakar (Flammable)
Adalah bahan kimia yang mudah bereaksi dengan oksigen dan
dapat menimbulkan kebakaran. Reaksi kebakaran yang amat cepat dapat
juga menimbulkan ledakan.(Gunawan,2004)
4. Bahan Kimia Peledak (Explosive)
Adalah suatu zat padat atau cair atau campuran keduanya yang
karena suatu reaksi kimia dapat menghasilkan gas dalam jumlah dan
tekanan yang besar serta suhu yang tinggi, sehingga menimbulkan
kerusakan disekelilingnya.
Zat eksplosif amat peka terhadap panas dan pengaruh mekanis
(gesekan atau tumbukan), ada yang dibuat sengaja untuk tujuan
peledakan atau bahan peledak seperti trinitrotoluene (TNT), nitrogliserin
dan ammonium nitrat (NH4NO3).(Gunawan,2004)
5. Bahan Kimia Oksidator (Oxidation)
Adalah suatu bahan kimia yang mungkin tidak mudah terbakar,
tetapi dapat menghasilkan oksigen yang dapat menyebabkan kebakaran
bahan-bahan lainnya.(Gunawan,2004)
6. Bahan Kimia Reaktif Terhadap Air (Water Sensitive Substances)
Adalah bahan kimia yang amat mudah bereaksi dengan air dengan
mengeluarkan panas dan gas yang mudah terbakar.(Gunawan,2004)
7. Bahan Kimia Reaktif Terhadap Asam (Acid Sensitive Substances)
Adalah bahan kimia yang amat mudah bereaksi dengan asam
menghasilkan panas dan gas yang mudah terbakar atau gas-gas yang
beracun dan korosif.(John,2011)
8. Gas Bertekanan (Compressed Gases)
Adalah gas yang disimpan dibawah tekanan, baik gas yang ditekan
maupun gas cair atau gas yang dilarutkan dalam pelarut dibawah
tekanan.(John, 2011)
9. Bahan Kimia Radioaktif (Radioactive Substances)
Adalah bahan kimia yang mempunyai kemampuan memancarkan sinar
radioaktif dengan aktivitas jenis lebih besar dari 0,002 microcurie/gram.Suatu
bahan kimia dapat termasuk diantara satu atau lebih golongan di atas karena
memang mempunyai sifat kimia yang lebih dari satu sifat.(John, 2011)

3. Cara Kerja
Dengarkan penjelasan dari asisten praktikum tentang bahan-bahan kimia yang
umum di gunakan di laboratorium Kimia Dasar. Berikan deskripsi selengkap
mungkin pada laporan anda sesuai dengan panduan pada table yang terdapat dalam
lebar Laporan Mingguan.

4. Hasil Pengamatan / Analisis Data


No Nama bahan Rumus Kimia Sifat Fisika Sifat Kimia
1 Natrium NaOH  Larutan  Asam kuat
Hidroksida  Bening  Kausatik
 Titik didih  Mudah
1.390˚ C terionisasi
 Titik beku
318˚C
2 Kalium KOH  Cair  Basa kuat
Hidroksida  Titik didih  Kausatik
1.327˚ C  Mudah
 Titik beku terbakar
360˚ C  Bersifat polar
3 Buffer -  Berbentuk  Untuk ekstrak
cairan DNA &
protein
 Bening
4 Natrium Na2CO3  Berwujud  Bersifat Non
Karbonat bubuk Polar
 Berwarna  Beracun
putih  Mudah
 Titik didih 85˚ terbakar
C
5 Kalsium Ca(OH)2  Berwujud cair  Polar
Hidroksida  Bening  Sebagai
 Titik lebur pereaksi
580˚ C  kausatik
6 Asam Sulfat H2SO4  Cair  Asam kuat
 Bening  Pelarut
 Titik didih  Katalisator
327˚C  Reaktan
 Titik lebur
10˚C
7 Asam H2CO3  Cair  Asam lemah
Karbonat  Bening  Polar
 Berbau tajam  Terdapat di
minuman
bersoda
8 Etanol C2H5OH  Cair  Basa
 Bening  Mudah
 Titik didih terbakar
78,37˚C  Polar
 Titik lebur  Antiseptic
112,4˚C  Pelarut
9 Asam HCl  Cair  Asam kuat
Klorida  Berbau  Korosif
 Titik didih  polar
110˚C
 Titik lebur
27,32˚C
10 Hidrogen H2O2  berbau  Asam lemah
Peroksida  titik didih  Polar
150,2˚C  Oksidator kuat
 titik beku  Antiseptic
0,43˚C
11 Air H2O  Cair  Tidak ada
(Aquades)  Bening kandungan
 Titik didih mineral
100˚ C  Polar
 Titik beku 0˚  Tidak korosif
C  pH netral
12 n-Hexana CH3(CH2)4CH3  Cair  Mudah
 Bening terbakar
 Titik didih  Korosif
69,8˚C  Sebagai
 Berbau pelarut
 Titik beku  Nonpolar
(-95˚) C  Mudah
menguap
13 Kalium KMnO4  Cair  Netral
Permanganat  Bening  Polar
 Berbau  Oksidator
 Titik lebur
240˚C
14 Karbon aktif -  Padat  Permukaan
 Hitam agak ke menyerap air
merah-  Terdapat di
merahan obat diare
 reaktan
15 Tembaga III CuSO4  Cair  pH netral
Sulfat  Biru
 Berbau
 Titik didih
150˚C
 Titik lebur
110˚ C
16 Iodium I2  Cair  Reaktan
 Hitam  Nonpolar
 Berbau  Sebagai obat
 Titik didih merah
184˚C
 Titik lebur
113,7˚C
17 Amilum C6H10O5  Serbuk  Nonpolar
 Putih  Suspensi
 Tidak berbau
18 Asam oksalat H2CO2O4  Bening  Korosif
 Cair  Mudah
terbakar
 Mudah
menyala
 Reaktan
 Polar
19 Aluminium Al  Kertas  Tidak
foil  Warna perak bereaksi
dengan Asam
 Tahan panas Nitrat encer
 Melindungi
proses
oksidasi
20 Indikator -  Kertas  Bereaksi
Paper dengan asam
& basa
21 Silika Jel -  Butiran  Polar
 Warna biru  Mencegah
 Tahan panas kelembapan
pada barang
 Bahan
pengawet
22 Kalium KI  Bening  Berbahaya
Iodida  Cair  Menyebabkan
 Berbau iritasi
 Titik didih  pH netral
1.300˚C
 Titik lebur (-
681˚C)
23 Kertas saring -  Tahan panas  Biasanya
 Kertas untuk
memisahkan
partikel
24 Reagen -  Terdiri dari  Untuk
pehling A & B menentukan
 Benedic glukosa
 Tollens
25 DiKloro CH2Cl2  Titik didih  Asam kuat
Metana 396˚C  Pelarut
 Titik beku (-  korosif
967˚C)
 Cairan
 Bening

5. Pembahasan
Berdasarkan hasil observasi terhadap bahan-bahan kimia yang terdapat di
laboratorium Kimia Dasar, yaitu :
 Ethanol adalah cairan dengan tingkat kemurnian Pro Analyst yang
bersifat mudah menguap (Volatile) serta mudah terbakar.
 Natrium hidroksida (NaOH), juga dikenal sebagai soda kaustik, soda api,
atau sodium hidroksida, adalah sejenis basa logam kaustik. Natrium
Hidroksida terbentuk dari oksida basa Natrium Oksida dilarutkan dalam
air. Natrium hidroksida membentuk larutan alkalin yang kuat ketika
dilarutkan ke dalam air. Ia digunakan di berbagai macam bidang industri,
kebanyakan digunakan sebagai basa dalam proses produksi bubur
kayu dan kertas, tekstil, air minum, sabun dan deterjen. Natrium
hidroksida adalah basa yang paling umum digunakan dalam laboratorium
kimia.
 Kalium hidroksida adalah suatu senyawa anorganik dengan rumus
kimia KOH, dan umumnya disebut sebagai potash kaustik. Bersama
dengan natrium hidroksida (NaOH), padatan tak berwarna ini adalah
suatu basa kuat. Senyawa ini memiliki banyak aplikasi industri dan
niche, sebagian besar yang memanfaatkan sifat korosif dan reaktivitasnya
terhadap asam. Diperkirakan 700,000 hingga 800,000 ton telah
diproduksi pada tahun 2005. Sekitar 100 kali lebih banyak NaOH
dibanding KOH diproduksi setiap tahunnya. KOH penting sebagai
prekursor dalam pembuatan sabun yang paling lembut dan cair serta
berbagai bahan kimia yang mengandung kalium.
 Larutan penyangga adalah suatu sistem larutan yang dapat
mempertahankan nilai pH larutan agar tidak terjadi perubahan pH yang
berarti oleh karena penambahan asam atau basa maupun pengenceran.
Larutan ini disebut juga dengan larutan buffer atau dapar.
 Natrium karbonat (juga dikenal sebagai soda cuci dan soda abu),
Na2CO3, adalah garam natrium dari asam karbonat yang mudah larut
dalam air. Natrium karbonat murni berwarna putih, bubuk tanpa warna
yang menyerap embun dari udara, punya rasa alkalin/pahit, dan
membentuk larutan alkali yang kuat.
 Kalsium hidroksida adalah senyawa kimia dengan rumus kimia Ca(OH)2.
Kalsium hidrokida dapat berupa kristal tak berwarna atau bubuk putih.
Kalsium hidroksida dihasilkan melalui reaksi kalsium oksida (CaO)
dengan air. Senyawa ini juga dapat dihasilkan dalam bentuk endapan
melalui pencampuran larutan kalsium klorida (CaCl2) dengan
larutan natrium hidroksida (NaOH).
 Asam sulfat, H2SO4, merupakan asam mineral (anorganik) yang kuat. Zat
ini larut dalam air pada semua perbandingan. Asam sulfat mempunyai
banyak kegunaan dan merupakan salah satu produk utama industri kimia.
Produksi dunia asam sulfat pada tahun 2001 adalah 165 juta ton, dengan
nilai perdagangan seharga US$8 juta. Kegunaan utamanya termasuk
pemrosesan bijih mineral, sintesis kimia, pemrosesan air limbah dan
pengilangan minyak.
 Asam karbonat adalah asam organik dengan rumus kimia H2CO3. Asam
karbonat termasuk asam lemah. Dalam fisiologi, asam karbonat
digambarkan sebagai asam volatil atau asam pernapasan, karena senyawa
ini adalah satu-satunya asam yang diekskresikan sebagai gas oleh paru-
paru.[2] Senyawa ini memainkan peran penting dalam sistem penyangga
bikarbonat untuk mempertahankan homeostasis asam-basa
 Etanol, disebut juga etil alkohol, alkohol murni, alkohol absolut,
atau alkohol saja, adalah sejenis cairan yang mudah menguap, mudah
terbakar, tak berwarna, dan merupakan alkohol yang paling sering
digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Senyawa ini merupakan obat
psikoaktif dan dapat ditemukan pada minuman
beralkohol dan termometer modern. Etanol adalah salah satu obat
rekreasi yang paling tua.
 Asam klorida adalah larutan akuatik dari gas hidrogen klorida (HCl). Ia
adalah asam kuat, dan merupakan komponen utama dalam asam
lambung. Senyawa ini juga digunakan secara luas dalam industri. Asam
klorida harus ditangani dengan mewanti keselamatan yang tepat karena
merupakan cairan yang sangat korosif.
 Hidrogen peroksida (H2O2) adalah cairan bening ,agak lebih kental
daripada air, yang merupakan oksidator kuat. Senyawa ini ditemukan
oleh Louis Jacques Thenard pada tahun 1818. Sebagai bahan kimia
anorganik dalam bidang industri, teknologi yang digunakan untuk
Hidrogen Peroksida adalah auto oksidasi Anthraquinone. Dengan ciri
khasnya yang berbau khas keasaman dan mudah larut dalam air, dalam
kondisi normal (ambient) kondisinya sangat stabil dengan laju
dekomposisi kira-kira kurang dari 1% per tahun
 Aquades adalah air mineral yang telah diproses dengan cara destilasi
(disuling) sehingga diperoleh air murni (H2O) yang bebas mineral.
 Heksana adalah sebuah senyawa hidrokarbon alkana dengan rumus
kimia C6H14 (isomer utama n-heksana memiliki rumus CH3(CH2)4CH3).
Awalan heks- merujuk pada enam karbon atom yang terdapat pada
heksana dan akhiran -ana berasal dari alkana, yang merujuk pada ikatan
tunggal yang menghubungkan atom-atom karbon tersebut.
Seluruh isomer heksana amat tidak reaktif, dan sering digunakan
sebagai pelarut organik yang inert. Heksana juga umum terdapat
pada bensin dan lem sepatu, kulit dan tekstil.
 Kalium permanganat adalah suatu senyawa kimia anorganik dan obat-
obatan. Sebagai obat senyawa ini digunakan untuk membersihkan luka
dan dermatitis. Senyawa ini memiliki rumus kimia KMnO4 dan
merupakan garam yang mengandung ion K+ dan MnO−4. Senyawa ini
merupakan agen pengoksidasi kuat. Ia larut dalam air menghasilkan
larutan berwarna merah muda atau ungu yang intens, penguapan larutan
ini meinggalkan kristal prismatik berwarna keunguan-hitam.
 Karbon aktif, atau sering juga disebut sebagai arang aktif, adalah suatu
jenis karbon yang memiliki luas permukaan yang sangat besar. Hal ini
bisa dicapai dengan mengaktifkan karbon atau arang tersebut. Hanya
dengan satu gram dari karbon aktif, akan didapatkan suatu material yang
memiliki luas permukaan kira-kira sebesar 500 m2 (didapat dari
pengukuran adsorpsi gas nitrogen)
 Tembaga(II) sulfat, juga dikenal dengan cupri sulfat, adalah
sebuah senyawa kimia dengan rumus molekul CuSO4. Senyawa garam
ini eksis di bumi dengan kederajatan hidrasi yang berbeda-beda.
Bentuk anhidratnya berbentuk bubuk hijau pucat atau abu-abu putih,
sedangkan bentuk pentahidratnya (CuSO4·5H2O), berwarna biru terang.
 Yodium (I2) merupakan unsur keempat di kolom ketujuh belas dari tabel
periodik. Yodium diklasifikasikan sebagai unsur halogen dan non-logam.
Atom yodium memiliki 53 elektron dan 53 proton dengan 7 elektron
valensi di kulit terluar.
 Pati atau amilum (C6H10O5) adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut
dalam air, berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Pati merupakan
bahan utama yang dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan
kelebihan glukosa (sebagai produk fotosintesis) dalam jangka panjang.
Hewan dan manusia juga menjadikan pati sebagai sumber energi yang
penting.
 Asam oksalat adalah senyawa kimia yang memiliki rumus
H2C2O4 dengan nama sistematis asam etanadioat. Asam dikarboksilat
paling sederhana ini biasa digambarkan dengan rumus HOOC-COOH.
 Aluminium foil merupakan paduan aluminium yang dibuat dalam bentuk
lembaran tipis. Ketebalan aluminium foil berkisar 0,2 mm dan
mengandung sekitar 92% sampai 99% aluminium. Aluminium foil
tersedia dalam berbagai ukuran dan karakteristik dan terutama digunakan
untuk mengemas berbagai barang. Aluminium foil kadang juga dilapisi
plastik sehingga membuatnya lebih kuat.
 Indikator universal adalah indikator pH berisi larutan dari beberapa
senyawa yang menunjukkan beberapa perubahan warna yang halus pada
rentang pH antara 1-14 untuk menunjukkan keasaman atau kebasaan
larutan.
 Gel silika adalah butiran seperti kaca dengan bentuk yang sangat
berpori, silika dibuat secara sintetis dari natrium silikat. Walaupun
dinamakan gel silika, bentuknya adalah padat. Silika gel adalah mineral
alami yang dimurnikan dan diolah menjadi salah satu bentuk butiran atau
manik-manik.
 Kalium iodida adalah suatu senyawa kimia, obat-obatan, dan
suplemen makanan. Sebagai obat-onbatan hal ini digunakan pada
penyakit hipertiroidisme, dalam radiasi darurat, dan untuk
melindungi kelenjar tiroid ketika beberapajenis radiofarmaka digunakan
 Pereaksi kimia, reaktan, atau reagen (Bahasa
Inggris: reactant atau reagent) adalah bahan yang menyebabkan atau
dikonsumsi dalam suatu reaksi kimia. Sebagai contoh, asam
klorida adalah sebuah pereaksi yang bereaksi
dengan logam seng menghasilkan hidrogen, atau bereaksi
dengan kalsium karbonat menghasilkan karbon dioksida.
 Diklorometana (DCM) bisa disebut juga metilena klorida adalah senyawa
organik dengan rumus kimia CH2Cl2. Senyawa ini merupakan senyawa
tak berwarna beraroma manis yang banyak digunakan sebagai pelarut.
Diklorometana tidak larut sempurna dengan air, tapi dapat larut dengan
pelarut organik lainnya. bahan ini digunakan sebagai reagen sebagai
analisis, pengetesan makanan, pelarut, dan kromatografi analitik.
6. Kesimpulan dan Saran
6.1 Kesimpulan
Semua bahan-bahan yang terdapat di laboratorium memiliki
karakteristik yang berbeda-beda. Sehingga sebelum melakukan percobaan,
kita harus memahami karakteristik masing-masing bahan kimia untuk
menghindari suatu hal yang tidak kita inginkan
6.2 Saran
Untuk kedepannya bahan-bahan yang akan di perkenalkan lebih
lengkap lagi. Sehingga pengetahuan praktikan menjadi lebih luas.
DAFTAR PUSTAKA

Baroroh, Umi L.U. (2004). Diktat Kimia Dasar 1. Universitas Lambung

Mangkurat : Banjar Baru

Gunawan, Adi dan Roeswati. (2004). Tangkas Kimia. Kartika : Surabaya

John dan Rachmawati. (2011). Chemistry 3A. PT. Penerbit Erlangga : Jakarta

Anda mungkin juga menyukai