Anda di halaman 1dari 25

NERACA ARUS

Nurfaida*), Aprilia Manta Patimang


Laboratorium Fisika Dasar Program Studi Pendidikan fisika FMIPA
Universitas Negeri Makassar
Abstrak
Telah dilakukan praktikum berjudul Neraca Arus dengan tujuan: (1) menyelidiki
hubungan antara gaya magnetik dengan kuat arus listrik kawat penghantar, (2) menyelidiki
hubungan antara gaya magnetik dengan panjang kawat penghantar, (3) menyelidiki hubungan
antara gaya magnetik dengan kuat medan magnet, dan (4) memformulasikan persamaan gaya
magnetik. Pada praktikum ini dilakukan tiga kegiatan. Kegiatan pertama gaya magnet sebagai
fungsi panjang loop arus. Kegiatan kedua gaya magnet sebagai fungsi kuat arus listrik. Kegiatan
ketiga gaya magnet sebagai fungsi kuat medan magnetik. Pada setiap kegiatan, diukur massa
awal(m0) dan massa akhir(m) magnet sebelum dan setelah dialiri arus listrik. (m 0-m) dikali
gravitasi bumi menghasilkan gaya magnet (F M). Gaya magnet yang diperoleh pada kegiatan
pertama dan panjang loop arus diplot grafik, dari grafik diperoleh gaya magnetik

B= 0,0 5Wb m

-2

, gaya magnetik rata-rata

-2

B n = 0,00 83Wb m ,

dan diketahui bahwa

gaya magnetik berbanding lurus dengan panjang loop arus. Pada kegiatan dua, gaya magnetik dan
kuat arus listrik diplot grafik, diperoleh gaya magnetik
rata-rata

B n =0,0078125 Wb m -2 ,

B=0,046875Wb m -2 , gaya magnetik

dan diketahui bahwa gaya magnetik berbanding lurus

dengan kuat arus listrik. Kegiatan ketiga jumlah magnet dan gaya magnetik diplot grafik, terlihat
bahwa semakin banyak magnet yang menunjukkan besar medan magnet semakin besar gaya
magnetnya. Formulasi gaya magnetik berdasarkan hasil praktikum

F=L I B .

Kata kunci: Gaya magnetik, Kuat arus listrik, Medan magnet, Panjang loop arus.
RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana hubungan antara gaya magnetik dengan kuat arus listrik kawat
penghantar?
2. Bagaimana hubungan antara gaya magnetik dengan panjang kawat
penghantar?
3. Bagaimana hubungan antara gaya magnetik dengan kuat medan magnet?
4. Apa formulasi persamaan gaya magnetik?

TUJUAN
1. Menyelidiki hubungan antar gaya magnetik dengan kuat arus listrik kawat
penghantar.
2. Menyelidiki hubungan antara gaya magnetik dengan opanjang kawat
penghantar.
3. Menyelidiki hubungan antara gaya magnetik dengan kuat medan magnet.
4. Memformulasikan persamaan gaya magnetik.
METODOLOGI EKSPERIMEN
Teori singkat
Medan magnet

(
B)

terdapat di dalam suatau daerah dalam ruang jika

suatu muatan yang bergerak melalui daerah tersebut mengalami suatu gaya akibat
gerakannya. Magnet dapat memiliki dua atau lebih kutub, meskipun magnet harus
memiliki setidaknya satu kutub utara dan satu kutub selatan. Garis-garis medan
magnet ke luar dari kutub utara dan masuk ke kutub selatan. Kutub-kutub magnet
dari jenis yang sama tolak-menolak satu sama lain, sementara kutub yang berbeda
tarik-menarik satu sama lain (Beuche, dkk., 2006: 206).
Menurut Serway & Jewett (2010: 452-453), eksperimen pada partikel
bermuatan yang berbeda-beda dan bergerak di dalam medan magnet memberikan
hasil-hasil sebagai berikut.
a. Besar gaya magnetik FB yang bekerja pada partikel sebanding dengan
muatan q dan sebanding dengan kecepatan partikel v.
b. Besar dan arah FB bergantung pada kecepatan partikel dan pada besar dan
arah medan magnet B.
c. Ketika sebuah partikel bermuatan bergerak sejajar dengan vector medan
magnet, gaya magnetik yang bekerja pada partikel adalah nol.
d. Ketika vektor kecepatan partikel membentuk sudut 0 dengan medan
magnet, gaya magnetik berada pada arah yang tegak lurus terhadap kedua
v dan B; yang berarti FB tegak lurus dengan bidang yang dibentuk oleh v
dan B

e. Gaya magnetik yang dihasilkan pada muatan positif arahnya berlawanan


dengan arah gaya magnetik yang dihasilkan pada muatan negatif yang
bergerak pada arah yang sama.
f. Besar gaya magnetik yang dihasilkan pada partikel yang sedang bergerak
sebanding dengan sin , di mana adalah sudut vector keepatan
partikel yang terbentuk dengan arah B.
Kaidah tangan kanan untuk menentukan arah gaya magnetik yang
dikerahkan pada muatan yang bergerak dalam medan magnetik. (a) Gaya tegak
lurus terhadap v maupun B dan berada dalam arah saat sekrup-kanan akan maju
jika sekrupnya diputar dalam arah yang akan memutar v terhadap B melalui sudut
kecil di antara dua sudut yang mungkin. (b) jika jari-jari tangan kanan mengarah
ke v sedemikian sehingga dapat dilengkungkan kea rah B, ibu jari akan mengarah
ke arah F (Tipler, 2001:212).
Menurut Herman & Asisten LFD (2015: 57-58), apabila seutas kawat
pengalir arus listrik yang ditempatkan dalam daerah bermedan magnetik, maka
akan timbul gaya pada kawat tersebut yang sama dengan penjumlahan gaya
magnetik pada partikel bermuatan yang geraknya menghasilkan arus. Pada
gambar 1

di bawah ini menunjukkan potongan kawat lurus dengan luas

penampang A dan panjang L yang dialiri arus listrik I. karena dialiri arus listrik
maka disekitar kawat ini terdapat medan magnet B. persamaan gaua magnetk pada
setiap muatan listrik adalah:
q v d B .(1)

Gambar 1. Kawat lurus yang dialiri varus listrik

Dengan

vd

merupakan kecepatan hanyut (drift) pembawa muatan. Jumlah

muatan dalam potongan kawat ini merupakan jumlah n per satuan volume dikali
AL. dengan demikian gaya total pada potongan kawat ini adalah:
F=( q v d B ) nAL (2)
dan arus dalam kawat ini adalah
I =n q v d A (3)
Jadi gaya tersebut dapat ditulis
F=IL B (4 )

Dengan L merupakan vektor yang besarnya sama dengan panjang kawat dan
q vd

arahnya sejajar dengan

yang juga merupakan arah arus I. gaya magnetik

tersebut dapat juga dituliskan dalam bentuk skalar


F=IL B sin (5)
dengan adalah sudut antara fluks medan magnet dengan kawat.
Alat danBahan
1. Alat
Catu daya variabel dc

1 buah

Neraca digital

1 buah

Ammeter, 0-5 A dc

1 buah

Statif+klem berkonektor

1 buah

Magnet Assembly dengan 6 magnet

1 buah

Papan loop arus

6 buah

Kabel penghubung

2 buah

Mistar

2 buah

Maget Batang

1 buah

Identifikasi Variabel
Kegiatan 1
Variabel manipulasi

: panjang loop arus (cm)

Variabel Kontrol

: jumlah magnet, kuat arus listrik (A), massa awal magnet


assembly (g)

Variabel respon

: massa akhir magnet assembly (g)

Kegiatan 2
Variabel manipulasi
Variabel kontrol
Variabel respon

: kuat arus listrik (A)


: jumlah magnet, panjang loop arus (cm), massa awal magnet
assembly (g)
: massa akhir magnet assembly (g)

Kegiatan 3
Variabel manipulasi

: jumlah magnet

Variabel kontrol

: kuat arus listrik (A), panjang loop arus (cm)

Variabel respon

: massa awal magnet assembly (g), massa akhir magnet


assembly (g)

Definisi Operasional Variabel


Kegiatan 1
1. Variabel manipulasi
Panjang loop arus adalah panjang garis konduktor setiap papan loop, diukur
menggunakan mistar.
2. Variabel control
a. Jumlah magnet adalah banyaknya magnet yang dipasang pada magnet
assembly sebelum ditimbang dengan neraca digital.

b. Kuat arus listrik adalah besarnya kuat arus yang diberikan pada magnet,
diukur menggunakan ammeter.
c. Massa awal magnet assembly adalah massa mula-mula magnet assembly
yang telah dipasangi magnet sebelum dialiri arus listrik, diukur
menggunakan neraca arus.
3. Variabel respon
Massa akhir magnet assembly adalah massa setelah magnet assembly dialiri
arus listrik, diukur menggunakan neraca arus.
Kegiatan 2
1. Variabel manipulasi
Kuat arus listrik adalah besarnya kuat arus yang diberikan pada magnet, diukur
menggunakan ammeter.
2. Variabel kontrol
a. Jumlah magnet adalah banyaknya magnet yang dipasang pada magnet
assembly sebelum ditimbang.
b. Panjang loop arus adalah panjang garis konduktor setiap papan loop,
diukur menggunakan mistar.
c. Massa awal magnet assembly adalah massa mula-mula magnet assembly
yang telah dipasangi magnet sebelum dialiri arus listrik, diukur
menggunakan neraca arus.
3. Variabel respon
Massa akhir magnet assembly adalah massa setelah magnet assembly dialiri
arus listrik, diukur menggunakan neraca arus.
Kegiatan 3
1. Variabel manipulasi
Jumlah magnet adalah banyaknya magnet yang dipasang pada magnet
assembly sebelum ditimbang pada neraca arus.
2. Variabel control
a. Kuat arus listrik adalah besarnya kuat arus yang diberikan pada magnet,
diukur menggunakan ammeter.
b. Panjang loop arus adalah panjang garis konduktor setiap papan loop,
diukur menggunakan mistar.
3. Variabel respon
a. Massa awal magnet assembly adalah massa mula-mula magnet assembly
yang telah dipasangi magnet sebelum dialiri arus listrik, diukur
menggunakan neraca arus.
b. Massa akhir magnet assembly adalah massa setelah magnet assembly
dialiri arus listrik, diukur menggunakan neraca arus.
ProsedurKerja

1. Kegiatan 1. Gaya magnet (Fm) sebagai fungsi panjang loop arus (l)
a. Mempelajari dengan seksama skema dasar eksperimen berikut.
Rs
Vs

A
Loop Arus

b. Menyiapkan 6 (enam) buah loop arus dan mengukur panjangnya masingmasing. Panjang yang dimaksud adalah panjang jalur konduktor pada sisi
bagian bawah papan). Mencatat pada tabel pengamatan panjang setiap
loop arus tersebut mulai dari yang terpendek.
c. Meletakkan magnet assembly lengkap dengan 6 buah magnet kecilnya
diatas piringan neraca dengan posisi seperti pada gambar berikut.
d. Memasang papan loop arus terpendek pada ujung klem statif dan
mengatur sedemikian rupa dengan sangat perlahan sehingga panjang
jalur loop yang telah diukur sebelumnya berada tepat di antara celah
magnet assembly (lihat gambar).
Memastikan tidak menyentuh dasar celah magnet assembly.

e. Tanpa arus, mengukur massa magnet assembly unit dan mencatat sebagai
mo.
f. Menyalakan catu daya dan mengalirkan arus secara perlahan hingga
ammeter menunjukkan kuat arus 5 A. menyetimbangkan neraca dan
mencatat nilai massa baru ini sebagai m1
g. Mengurangkan nilai massa m1 dengan mo untuk menentukan gaya
magnetik.
h. Dengan nilai arus yang sama, melakukan langkah e dan f untuk setiap
papan loop arus.
2. Kegiatan 2. Gaya magnet (Fm) sebagai fungsi kuat arus listrik (I)papan
a. Mengulangi langkah c dan d pada kegiatan 1.
b. Menyalakan catu daya dan mengalirkan arus secara perlahan ke loop arus
mulai 0,5 A.

c. Mengukur massa baru yang terbaca.


d. Tanpa mengganti papan loop arus, menaikkan arus dengan rentang 0,5 a
hingga didapatkan 8 trial data.
3. Kegiatan 3. Gaya magnet (Fm) sebagai fungsi kuat medan magnetik (B)
a. Memasang satu buah magnet kecil di dalam magnet assembly dan
melakukan langkah c dan d seperti kegiatan 1.
b. Menyalakan catu daya dan mengalirkan arus ke loop sebesar 5 A.
c. Mencatat massa baru yang terbaca pada neraca.
d. Dengan papan loop arus dan kuat arus yang sama, menambahkan satu
magnet lagi di dalam magnet assembly dan mencatat massa yang terbaca
pada neraca.
e. Melanjutkan dengan menambahkan jumlah magnet satu demi satu ke
dalam magnet assembly.
HASIL EKSPERIMEN DAN ANALISIS DATA
HASIL PENGAMATAN
Kegiatan 1. Hubungan antara panjang loop arus dengan Gaya Magnetik
Jumlah Magnet (n)

=6

Kuat Arus Listrik (I)

= |5,000 0,001| A

Massa Awal Magnet Assembly (mo) = |158,08 0,01| g

Tabel 1. Hubungan panjang loop arus dengan gaya magnetik


No
1

Panjang Loop Arus (cm)


|1,20 0,05|

Massa akhir magnet assembly


|158,37 0,01|

|2,20 0,05|

|158,64 0,01|

|3,20 0,05|

|158,94 0,01|

|4,20 0,05|

|159,22 0,01|

|6,40 0,1|

|159,71 0,01|

|8,40 0,1|

|160,25 0,01|

Kegiatan 2. Hubungan antara kuat arus listrik dengan gaya magnetik


Jumlah Magnet (n)

=6

Panjang Loop Arus (l)

= |3,20 0,05| cm

Massa Awal Magnet Assembly (mo) = |158,08 0,01| g


Tabel 2. Hubungan antar kuat arus listrik dengan gaya magnetik
No

Kuat Arus Listrik (A)

Massa

akhir

magnet

|0,500 0,001|

(g)
|158,14 0,01|

|1,000 0,001|

|158,22 0,01|

|1,500 0,001|

|158,32 0,01|

|2,000 0,001|

|158,41 0,01|

|2,500 0,001|

|158,48 0,01|

|3,000 0,001|

|158,60 0,01|

|3,500 0,001|

|158,67 0,01|

|4,000 0,001|

|158,77 0,01|

assembly

Kegiatan 3. Hubungan antara kuat arus listrik dengan gaya magnetik


Kuat Arus listrik

= |5,000 0,001| A

Panjang Loop Arus (l)

= |1,20 0,05| cm

Tabel 3. Hubungan antara jumlah magnet dengan gaya magnetik


No

Jumlah

(n)
1

Magnet Massa

Awal

Magnet Massa

Akhir

Assembly (gram)
|97,47 0,01|

Assembly (gram)
|97,54 0,01|

|109,77 0,01|

|109,89 0,01|

|121,73 0,01|

|121,89 0,01|

|133,88 0,01|

|134,09 0,01|

|145,86 0,01|

|146,12 0,01|

Magnet

|158,07 0,01|

|158,37 0,01|

ANALISIS DATA
Gaya magnetik ( F) pada setiap kegiatan diperoleh melalui:
F =m g
F = ( m - m 0) g
Rambat ralat untuk F

|Fm |dm
(m g)
dF= |
|dm
m
dF =

dF= |g|dm

||
dF g
=|
dm
F
m g |
F m
=|
F
m |
m
F = |
F
m |
dF g
=
dm
F
F

Kegiatan 1.Hubungan antara panjang loop arus dengan gaya magnetik


a. Untuk panjang loop arus 1,20 0,05cm
F1 = m 1 g
F1 = ( m - m 0 ) g

F1 = (158,37 -158,08)10 -3 kg 9,8 m/ s2


-3

F1 = 2,84210 N

| | |

-3
m 1
0,02 10
F1 =
F1 =
2,84210-3 N =0,196 10 -3 N
-3
m1
0,29 10

KR =

-3
F1
0,196 10
100%=
100% = 6,9% = 2 AB
F1
2,842 10-3

F1 = F1 F1=2,8 0,210-3N
b. Untuk panjang loop arus 2,20 0,05cm
F2 = m 2 g
F2 = ( m - m 0 ) g
-3

F2 = ( 158,64 -158,08)10 kg 9,8 m/ s


-3

F2 = 5,48810 N
F2 =

KR =

| | |

m 2
0,02 10 -3
F2 =
5,48810 -3 N =0,196 10-3 N
-3
m2
0,56 10

-3
F2
0,196 10
100%=
100% = 3,57% = 3 AB
F2
5,488 10-3

F2 = F2 F2=5,49 0,2010-3N
c. Untuk panjang loop arus 3,20 0,05cm
F3 = m 3 g
F3 = ( m - m 0 ) g
-3

F3 = (158,94-158,08)10 kg 9,8 m/ s

F3 = 8,42810 -3 N
F3 =

| | |

m 3
0,02 10-3
F3 =
8,428 10-3 N =0,196 10 -3 N
-3
m3
0,86 10

F3
0,196 10-3
KR =
100%=
100% = 2,32 % = 3 AB
F3
8,428 10-3 N

F3 = F3 F3=8,43 0,2010-3N
d. Untuk panjang loop arus 4,20 0,05cm
F4 = m 4 g
F4 = ( m - m 0 ) g
F4 = (159,22-158,08) 10-3 kg 9,8 m/ s2
F4 = 11,172 10-3 N

| | |

-3
m 4
0,02 10
F4 =
F4 =
11,172 10 -3 N =0,196 10-3 N
-3
m4
1,14 10

KR =

F4
0,196 10-3
100%=
100% = 1,75% = 3 AB
-3
F4
11,172 10

F4 = F4 F4=11,2 0,210-3N
e. Untuk panjang loop arus 6,4 0,1cm
F5 = m 5 g
F5 = ( m - m 0 ) g
F5 = ( 159,71 -158,08)10-3 kg 9,8 m/ s 2
F5 = 15,974 10-3 N
F5 =

KR =

| | |

m 5
0,02 10-3
F5 =
15, 974 10 -3 N =0,196 10-3 N
-3
m5
1,63 10

F5
0,196 10-3
100%=
100% = 1,22% = 3 AB
F5
1 5, 974 10-3
F5 = F5 F5=16,0 0,210-3N

f. Untuk panjang loop arus 8,4 0,1cm


F6 = m 6 g
F6 = ( m - m 0 ) g
F6 = (160,25-158,08)10 -3 kg 9,8 m/ s 2
-3

F6 = 21,266 10 N

F6 =

| | |

m 6
0,02 10-3
F1 =
21,266 10-3 N = 0,19610 -3 N
-3
m6
2,17 10

F6
0,196 10 -3
KR =
100%=
100% = 0,92 % = 3 AB
F6
21,266 10-3
F6 = F6 F6=21,3 0,210-3N
Tabel 4.Hubungan antara panjang loop arus dengan gaya magnetik
No

Panjang Loop
Arus 10-2(m)

m -m0 10-3 (kg)

Gaya Magnetik

|1,20 0,05|

|0,29 0,02|

2,8 0,2

|2,20 0,05|

|0,56 0,02|

5,49 0,20

|3,20 0,05|

|0,86 0,02|

8,43 0,20

|4,20 0,05|

|1,14 0,02|

11,2 0,2

|6,4 0,1|

|1,63 0,02|

16,0 0,2

|8,4 0,1|

|2,17 0,02|

21,3 0,2

10-3 (N)

Grafik 1.Hubunganantara panjang loop arus dengan gaya magnetik


y = mx + c
y y F
=
=
m= x x L
dimana m = tan
F = B.I L
F
=B I
L
F 0,0 11 - 0,0085 0,0025
=
=
= 0,25 N/m
L 0,042 -0,0 3 2
0,0 1
F
=B I
L
F
=tan
L
tan =B I

B=

tan 0,25
=
= 0,0 5Wb m -2
I
5

Bn=

B 0,05
=
= 0,00 83Wb m -2
n 6

Kegiatan 2.Hubungan antara kuat arus listrik dengangaya magnetik


a. Untuk kuat arus listrik |0,500 0,001A
F1 = m 1 g
F1

m - m0 ) g
= (
-3

F1 = (158,1 4 -158,08)10 kg 9,8 m/ s

= 0,588 10

-3

F1 =

| | |

m 1
0,02 10-3
F1 =
0,58810 -3 N =0,196 10-3 N
-3
m1
0,06 10

F1
0,196 10-3
KR =
100%=
100% = 33,33% = 2 AB
F1
0, 588 10-3
F1 = F1 F1=0,59 0,2010-3N
b. Untuk kuat arus listrik |1,000 0,001A
F2 = m 2 g
F2 =( m - m 0 ) g
F2 = (158,2 2 -158,08) 10 -3 kg 9,8 m/ s 2 = 1,372 10-3 N
F2 =

KR =

| | |

-3
m 2
0,02 10
F2 =
1, 37 2 10-3 N =0,196 10-3 N
-3
m2
0,1 4 10

F2
0,196 10-3
100%=
100% = 14,28% = 2 AB
F2
1,372 10-3

F2 = F2 F2=1,4 0,210-3N
c. Untuk kuat arus listrik |1,500 0,001A
F3 = m 3 g
F3 = ( m - m 0 ) g
F3 = (158,32 -158,08)10-3 kg 9,8 m/ s 2 = 2,352 10-3 N
F3 =

| | |

m 3
0,02 10 -3
F3 =
2,35210 -3 N =0,196 10-3 N
-3
m3
0,24 10

KR =

F3
0,196 10-3
100%=
100% = 8,33 % = 2 AB
F3
2,352 10-3

F3 = F3 F3=2,4 0,210-3N
d. Untuk kuat arus listrik |2,000 0,001A
F4 = m 4 g
F4 = ( m - m 0 ) g
F4 = (158,41 -158,08) 10-3 kg 9,8 m/ s2 = 3,234 10-3 N

F4 =

| | |

m 4
0,02 10-3
F4 =
3,234 10 -3 N =0,196 10-3 N
-3
m4
0,33 10

F4
0,196 10 -3
KR =
100%=
100% = 6,0 5 % = 2 AB
F4
3,24 10-3
F1 = F1 F1=3,2 0,210-3N
e. Untuk kuat arus listrik |2,500 0,001A
F5 = m 5 g
F5= ( m - m 0 ) g
F5 = (158,48 -158,08)10-3 kg 9,8 m/ s 2 = 3,92 10-3 N
F5 =

KR =

| | |

-3
m 5
0,02 10
F5 =
3,92 103 N =0,196 10 -3 N
-3
m5
0,40 10

F5
0,196 10-3
100%=
100% = 5% = 3 AB
F5
3,92 103

F5 = F5 F5=3,92 0,2010-3N
f. Untuk kuat arus listrik |3,000 0,001A
F6 = m 6 g
F6 = ( m - m 0 ) g
F6 = (158,60 -158,08)10 -3 kg 9,8 m/ s 2 = 5,096 10-3 N
F6 =

| | |

-3
m 6
0,02 10
F6 =
5,096 103 N =0,196 10-3 N
-3
m6
0,52 10

F6
0,196 10-3
KR =
100%=
100% = 3,84% = 3 AB
F6
5,096 103
F6 = F6 F6=5,10 0,2010-3N
g. Untuk kuat arus listrik |3,500 0,001A
F7 = m 7 g
F7 = ( m - m 0 ) g
F7 = (158,67 -158,08)10-3 kg 9,8 m/ s 2 = 5,782 10-3 N

F7 =

| | |

m 7
0,02 10-3
F7 =
5,782 103 N =0,196 10-3 N
-3
m7
0,59 10

F7
0,196 10-3
KR =
100%=
100% = 3,39% = 3 AB
F7
5,782 103
F7 = F7 F7=5,78 0,2010-3N

h. Untuk kuat arus listrik |4,000 0,001A


F8 = m 7 g
F8 = ( m - m 0 ) g
-3

F8 = (158,77 -158,08)10 kg 9,8 m/ s =6,762 10


F8 =

KR =

| | |

-3

m 8
0,02 10-3
F8 =
6,762 103 N =0,196 10-3 N
m8
0,69 10-3

-3
F8
0,196 10
100%=
100% = 2,9% = 3 AB
3
F8
6,762 10

F8 = F8 F8=6,76 0,2010-3N

Tabel 5.Hubungan antara kuat arus listrik dengan gaya magnetik


No

Kuat Arus (A)

m -m0 (10-3) kg

|0,500 0,001|

|0,06 0,02|

Gaya
Magnetik
(10-3) N
|0,59 0,20|

|1,000 0,001|

|0,14 0,02|

|1,4 0,2|

|1,500 0,001|

|0,24 0,02|

|2,4 0,0|

|2,000 0,001|

|0,33 0,02|

|3,2 0,2|

|2,500 0,001|

|0,40 0,02|

|3,92 0,20|

|3,000 0,001|

|0,52 0,02|

|5,10 0,20|

|3,500 0,001|

|0,59 0,02|

|5,78 0,20|

|4,000 0,001|

|0,69 0,02|

|6,76 0,20|

Grafik 2.Hubungan antara kuat arus listrik dengan gaya magnetik

y = mx + c
y y F
=
=
m= x x I
Dimana m = tan , dan telah diketahui dari grafik bahwa nilai
m = 0,001 0,001 N/m
F=B

L I

F
=B L
I

F 0,00 385 -0, 00 31 0 ,00075


=
=
=0, 00 15 N/A
I 2,5-2
0,5
F
=B L
I
F
=tan
I
tan =B L
B=

tan 0, 0015
=
=0,046875Wb m -2
L
0,032
-2

Bn=

B 0,046875Wb m
=
= 0,0078125 Wb m-2
n 6

Kegiatan 3.Hubungan antara jumlah magnet dengan gaya magnetik


a. Untuk n=1
F1 = m 1 g
F1 = ( m - m 0 ) g
F1 = ( 97,5 4 - 97, 47) 10 -3 kg 9,8 m/ s 2 = 0,686 10-3 N
F1 =

| | |

-3
m 1
0,02 10
F1 =
0,686 10-3 N =0,196 10-3 N
-3
m1
0,07 10

F1
0,196 10-3
KR =
100%=
100% = 28,57 % = 2 AB
F1
0,686 10-3
F1 = F1 F1=0,69 0,2010-3N
b. Untuk n=2
F2 = m 2 g
F2 = ( m - m 0 ) g
F2 = ( 109, 89- 109,77) 10-3 kg 9,8 m/ s 2 = 1,176 10 -3 N

F2 =

| | |

m 2
0,02 10 -3
F2 =
1,176 10 -3 N =0,196 10-3 N
-3
m2
0,1 2 10

F2
0,196 10-3
KR =
100%=
100% = 16,67 % = 2 AB
F2
1, 176 10-3
F2 = F2 F2=1,2 0,210-3N
c. Untuk n=3
F3 = m 3 g
F3 = ( m - m 0 ) g
F3 = (121,89-121,7 3) 10-3 kg 9,8 m/ s2 = 1, 568 10-3 N
F3 =

KR =

| | |

-3
m 3
0,02 10
F3 =
1, 56810 -3 N =0,196 10-3 N
-3
m3
0, 16 10

F3
0,196 10-3
100%=
100% = 12,5% = 2 AB
F3
1, 56810 -3

F3 = F3 F3=1,6 0,210-3N
d. Untuk n=4
F4 = m 4 g
F4 = ( m - m 0 ) g
F4 = ( 134, 09-1 33, 88) 10-3 kg 9,8 m/ s2 = 2,058 10-3 N
F4 =

| | |

-3
m 4
0,02 10
F4 =
2,058 10-3 N =0,196 10 -3 N
-3
m4
0,2 1 10

F4
0,196 10 -3
KR =
100%=
100% = 9,52 % = 2 AB
F4
2,058 10-3
F4 = F4 F4=2,1 0,210-3N
e. Untuk n=5
F5 = m 5 g
F5 = ( m - m 0 ) g
F5 = ( 146,12-1 4 5 , 86) 10-3 kg 9,8 m/ s2 = 2,548 10-3 N

F5 =

| | |

m 5
0,02 10-3
F5 =
2,54810 -3 N =0,196 10-3 N
-3
m5
0, 26 10

F5
0,196 10-3
KR =
100%=
100% = 7,69 % = 2 AB
F5
2,548 10-3
F5 = F5 F5=2,5 0,210-3N
f. Untuk n=6
F6 = m 6 g
F6 = ( m - m 0 ) g
F6 = ( 158, 37- 158,07) 10 -3 kg 9,8 m/ s2 = 2,94 10-3 N
F6 =

| | |

m 6
0,02 10-3
F6 =
2,94 10 -3 N =0,196 10-3 N
-3
m6
0, 3 10

F6
0,196 10-3
KR =
100%=
100% = 6, 67 % = 2 AB
F6
2,94 10 -3
F6 = F6 F6=2,9 0,210-3N
Tabel 6.Hubungan antara jumlah magnet dengan gaya magnetik
Jumlah Magnet
(n)

m -m0 (10-3) kg

|0,07 0,02|

|0,69 0,20|

|0,12 0,02|

|1,2 0,2|

|0,16 0,02|

|1,6 0,2|

|0,21 0,02|

|2,1 0,2|

|0,26 0,02|

|2,5 0,2|

|0,30 0,02|

|2,9 0,2|

No

Gaya Magnetik
(10-3) N

0
0
f(x) = 0x + 0
R = 1

0
0
Gaya Magnetik F (N)

0
0
0
0
0

Jumlah magnet n

Grafik 3. Hubungan antara jumlah magnet dengan gaya magnetik


Berdasarkan grafik diatas, diketahui bahwa jumlah magnet (n) berbanding
lurus dengan gaya magnetik karena grafik lurus dengan R2 yang hampir satu yakni
0,998. Semakin banyak jumlah magnet semakin besar kuat medan magnetnya,
sehingga kuat medan magnet berbanding lurus dengan kuat medan magnet.
Semakin banyak jumlah magnet yang menunjukkan kuat medan magnet semakin
besar gaya magnetiknya. Sebaliknya, semakin sedikit jumlah magnet yang
menunjukkan kuat medan magnet semakin kecil gaya magnetiknya.
PEMBAHASAN
Pada praktikum ini dilakukan 3 kegiatan. Kegiatan pertama gaya magnet
sebagai fungsi panjang loop. Kegiatan kedua gaya magnet sebagai fungsi kuat
arus listrik. Kegiatan ketiga medan magnet sebagai fungsi jumlah magnet. Untuk
setiap kegiatan, terlebih dahulu kita memasukkan magnet ke dalam magnet
assembly, mengukur panjang setiap loop arus yang digunakan, menyusun
rangkain percobaan yaitu dari catu daya DC dihubungkan ke ammeter, dari
ammeter ke statif, pada lengan statif dimasukkan papan loop arus, dan
menyiapkan neraca arus di bawah lengan statif yang dipasangi loop arus. Untuk

semua kegiatan diukur massa sebelum dan sesudah magnet assembly dialiri arus
listrik.
Kegiatan pertama yang diubah adalah panjang loop arus untuk
menentukan hubungan antara panjang loop arus dengan gaya magnetik. Setiap
panjang loop diukur massa awal dan massa akhir magnet assembly. Gaya
magnetik diperoleh dengan mengurangkan massa akhir dengan massa awal
magnet assembly sebelum dan sesudah dialiri arus listrik dikali gravitasi bumi 9,8
m/s2. Kemudian, plot grafik Panjang loop arus dan gaya magnetik diplot grafik,
panjang loop di sumbu x dan gaya magnetik di sumbu y. Grafik tersebut
menghasilkan nilai gradien yang sama dengan nilai kuat medan magnet dikali kuat
arus listrik, sehingga kuat medan listrik dapat diperoleh dengan membagi hasil
dari gradien grafik dengan nilai kuat arus listrik yang digunakan yaitu 5 A. Nilai
kuat medan magnet yang diperoleh untuk seluruh magnet adalah

0,0 5Wb m

-2

Untuk mengetahui kuat medan magnet setiap magnet maka kuat medan magnet
yang diperoleh dibagi dengan jumlah magnet yag digunakan yaitu 6 maka
-2
diperoleh 0,00 83Wb m .

Kegiatan kedua memanipulasi kuat arus yang digunakan mulai dari 0,5 A,
1 A, hingga 4 A dengan selisih setiap arus 0,5 A. Jumlah magnet, panjang loop
arus, dan massa awal magnet assembly tetap. Setiap besar kuat arus, diukur massa
akhir magnet assembly-nya. Gaya magnetik diperoleh dengan mengurangkan
massa magnet assembly sesudah dan sebelum dialiri arus listrik dikali gravitasi
bumi 9,8 m/s2. Kemudian dibuatkan grafik hubungan antara kuat arus listrik
dengan gaya magnetik. Kuat arus listrik pada sumbu x dan gaya magnet pada
sumbu y. Grafik tersebut juga menghasilkan nilai gradien yang sama dengan nilai
kuat medan magnet dikali panjang loop arus, digunakan cara yang sama dengan
kegiatan

untuk

menghitung

kuat

medan

magnet-nya

diperoleh

0,046875Wb m -2 .

Kuat

medan

magnet

untuk

setiap

magnet

0,0078125 Wb m -2 .
Kegiatan ketiga yang diubah adalah jumlah magnet yang diletakkan pada
magnet assembly. Dimulai dari satu maget, dua, seterusnya sampai enam.
Perbedaan jumlah magnet akan menghasilkan nilai massa awal dan massa akhir
magnet menjadi berbeda. Gaya magnetik diperoleh dengan cara yang sama pada
kegiatan 1 dan 2. Kemudian dibuat grafik hubungan antara jumlah magnet dengan
gaya magnetik. Jumlah magnet pada sumbu x dan gaya magnet pada sumbu y.
Pada kegiatan ketiga ini menunjukkan semakin banyak jumlah magnet semakin
besar pula kuat medan magnetnya sehingga membuat gaya

magnetik juga

semakin besar.
Berdasarkan ketiga grafik yang diperoleh pada setiap kegiatan, diketahui
bahwa gaya magnetik berbanding lurus dengan panjang loop arus
berbanding lurus dengan kuat arus listrik
kuat medan magnetic

F L ,

F I , dan berbanding lurus dengan

F B . Untuk itu, persamaan gaya magnetik dapat

diformulasikan sebagai F = L I B, dimana F adalah gaya magnetik, L adalah


panjang loop arus, I adalah kuat arus listrik, dan B adalah kuat medan magnet.
SIMPULAN DAN DISKUSI
Hubungan antara gaya magnetik dengan kuat arus listrik kawat penghantar
adalah berbanding lurus. Semakin besar kuat arus listrik, semakin besar pula gaya
magnetik. Gaya magnetik berbanding lurus dengan panjang kawat penghantar,
semakin panjang kawat penghantar semakin besar gaya magnetik. Gaya magnetik
juga berbanding lurus dengan kuat medan magnet. Semakin besar medan magnet
semakin besar gaya magnetik. Formulasi persamaan gaya magnetik adalah F = L
I B, dimana F adalah gaya magnetik, L adalah panjang loop arus, I adalah kuat
arus listrik, dan B adalah kuat medan magnet.
Saran

Untuk praktikan, sebaiknya berhati-hati dalam menempatkan magnet dalam


magnet assembly karena magnet tersebut harus ditempatkan sesuai kutubnya,
kutub utara pada bagian merah, gunakan magnet batang yang diketahui kutubnya
untuk membantu. Untuk asisten, sebaiknya mendampingi praktikan pada
pengambilan data pertama setiap kegiatan, agar tidak ada kesalahan pengambilan
data. Untuk laboratorium, sebaiknya menyediakan alat yang berfungsi lebih baik
karena kabel penghubung beberapa kali tidak berfungsi dengan baik.
DAFTAR RUJUKAN
Bueche, Frederick J. & Hecht, Eugene. 2006. Fisika Universitas edisi kesepuluh
(Terjemahan). Jakarta: Erlangga.

Herman, dkk. 2015. Penuntun Praktikum Fisika Dasar 2. Laboratorium Fisika


Dasar Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Makassar: Penerbit
UNM.
Serway & Jewett. 2010. FISIKA Untuk Sains dan Teknik buku 2 edisi 6
(Terjemahan). Jakarta: Salemba Teknika.

Tipler, Paul A. 2001. FISIKA Untuk Sains dan Teknik jilid 3 (Terjemahan).
Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai