B= 0,0 5Wb m
-2
-2
B n = 0,00 83Wb m ,
gaya magnetik berbanding lurus dengan panjang loop arus. Pada kegiatan dua, gaya magnetik dan
kuat arus listrik diplot grafik, diperoleh gaya magnetik
rata-rata
B n =0,0078125 Wb m -2 ,
dengan kuat arus listrik. Kegiatan ketiga jumlah magnet dan gaya magnetik diplot grafik, terlihat
bahwa semakin banyak magnet yang menunjukkan besar medan magnet semakin besar gaya
magnetnya. Formulasi gaya magnetik berdasarkan hasil praktikum
F=L I B .
Kata kunci: Gaya magnetik, Kuat arus listrik, Medan magnet, Panjang loop arus.
RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana hubungan antara gaya magnetik dengan kuat arus listrik kawat
penghantar?
2. Bagaimana hubungan antara gaya magnetik dengan panjang kawat
penghantar?
3. Bagaimana hubungan antara gaya magnetik dengan kuat medan magnet?
4. Apa formulasi persamaan gaya magnetik?
TUJUAN
1. Menyelidiki hubungan antar gaya magnetik dengan kuat arus listrik kawat
penghantar.
2. Menyelidiki hubungan antara gaya magnetik dengan opanjang kawat
penghantar.
3. Menyelidiki hubungan antara gaya magnetik dengan kuat medan magnet.
4. Memformulasikan persamaan gaya magnetik.
METODOLOGI EKSPERIMEN
Teori singkat
Medan magnet
(
B)
suatu muatan yang bergerak melalui daerah tersebut mengalami suatu gaya akibat
gerakannya. Magnet dapat memiliki dua atau lebih kutub, meskipun magnet harus
memiliki setidaknya satu kutub utara dan satu kutub selatan. Garis-garis medan
magnet ke luar dari kutub utara dan masuk ke kutub selatan. Kutub-kutub magnet
dari jenis yang sama tolak-menolak satu sama lain, sementara kutub yang berbeda
tarik-menarik satu sama lain (Beuche, dkk., 2006: 206).
Menurut Serway & Jewett (2010: 452-453), eksperimen pada partikel
bermuatan yang berbeda-beda dan bergerak di dalam medan magnet memberikan
hasil-hasil sebagai berikut.
a. Besar gaya magnetik FB yang bekerja pada partikel sebanding dengan
muatan q dan sebanding dengan kecepatan partikel v.
b. Besar dan arah FB bergantung pada kecepatan partikel dan pada besar dan
arah medan magnet B.
c. Ketika sebuah partikel bermuatan bergerak sejajar dengan vector medan
magnet, gaya magnetik yang bekerja pada partikel adalah nol.
d. Ketika vektor kecepatan partikel membentuk sudut 0 dengan medan
magnet, gaya magnetik berada pada arah yang tegak lurus terhadap kedua
v dan B; yang berarti FB tegak lurus dengan bidang yang dibentuk oleh v
dan B
penampang A dan panjang L yang dialiri arus listrik I. karena dialiri arus listrik
maka disekitar kawat ini terdapat medan magnet B. persamaan gaua magnetk pada
setiap muatan listrik adalah:
q v d B .(1)
Dengan
vd
muatan dalam potongan kawat ini merupakan jumlah n per satuan volume dikali
AL. dengan demikian gaya total pada potongan kawat ini adalah:
F=( q v d B ) nAL (2)
dan arus dalam kawat ini adalah
I =n q v d A (3)
Jadi gaya tersebut dapat ditulis
F=IL B (4 )
Dengan L merupakan vektor yang besarnya sama dengan panjang kawat dan
q vd
1 buah
Neraca digital
1 buah
Ammeter, 0-5 A dc
1 buah
Statif+klem berkonektor
1 buah
1 buah
6 buah
Kabel penghubung
2 buah
Mistar
2 buah
Maget Batang
1 buah
Identifikasi Variabel
Kegiatan 1
Variabel manipulasi
Variabel Kontrol
Variabel respon
Kegiatan 2
Variabel manipulasi
Variabel kontrol
Variabel respon
Kegiatan 3
Variabel manipulasi
: jumlah magnet
Variabel kontrol
Variabel respon
b. Kuat arus listrik adalah besarnya kuat arus yang diberikan pada magnet,
diukur menggunakan ammeter.
c. Massa awal magnet assembly adalah massa mula-mula magnet assembly
yang telah dipasangi magnet sebelum dialiri arus listrik, diukur
menggunakan neraca arus.
3. Variabel respon
Massa akhir magnet assembly adalah massa setelah magnet assembly dialiri
arus listrik, diukur menggunakan neraca arus.
Kegiatan 2
1. Variabel manipulasi
Kuat arus listrik adalah besarnya kuat arus yang diberikan pada magnet, diukur
menggunakan ammeter.
2. Variabel kontrol
a. Jumlah magnet adalah banyaknya magnet yang dipasang pada magnet
assembly sebelum ditimbang.
b. Panjang loop arus adalah panjang garis konduktor setiap papan loop,
diukur menggunakan mistar.
c. Massa awal magnet assembly adalah massa mula-mula magnet assembly
yang telah dipasangi magnet sebelum dialiri arus listrik, diukur
menggunakan neraca arus.
3. Variabel respon
Massa akhir magnet assembly adalah massa setelah magnet assembly dialiri
arus listrik, diukur menggunakan neraca arus.
Kegiatan 3
1. Variabel manipulasi
Jumlah magnet adalah banyaknya magnet yang dipasang pada magnet
assembly sebelum ditimbang pada neraca arus.
2. Variabel control
a. Kuat arus listrik adalah besarnya kuat arus yang diberikan pada magnet,
diukur menggunakan ammeter.
b. Panjang loop arus adalah panjang garis konduktor setiap papan loop,
diukur menggunakan mistar.
3. Variabel respon
a. Massa awal magnet assembly adalah massa mula-mula magnet assembly
yang telah dipasangi magnet sebelum dialiri arus listrik, diukur
menggunakan neraca arus.
b. Massa akhir magnet assembly adalah massa setelah magnet assembly
dialiri arus listrik, diukur menggunakan neraca arus.
ProsedurKerja
1. Kegiatan 1. Gaya magnet (Fm) sebagai fungsi panjang loop arus (l)
a. Mempelajari dengan seksama skema dasar eksperimen berikut.
Rs
Vs
A
Loop Arus
b. Menyiapkan 6 (enam) buah loop arus dan mengukur panjangnya masingmasing. Panjang yang dimaksud adalah panjang jalur konduktor pada sisi
bagian bawah papan). Mencatat pada tabel pengamatan panjang setiap
loop arus tersebut mulai dari yang terpendek.
c. Meletakkan magnet assembly lengkap dengan 6 buah magnet kecilnya
diatas piringan neraca dengan posisi seperti pada gambar berikut.
d. Memasang papan loop arus terpendek pada ujung klem statif dan
mengatur sedemikian rupa dengan sangat perlahan sehingga panjang
jalur loop yang telah diukur sebelumnya berada tepat di antara celah
magnet assembly (lihat gambar).
Memastikan tidak menyentuh dasar celah magnet assembly.
e. Tanpa arus, mengukur massa magnet assembly unit dan mencatat sebagai
mo.
f. Menyalakan catu daya dan mengalirkan arus secara perlahan hingga
ammeter menunjukkan kuat arus 5 A. menyetimbangkan neraca dan
mencatat nilai massa baru ini sebagai m1
g. Mengurangkan nilai massa m1 dengan mo untuk menentukan gaya
magnetik.
h. Dengan nilai arus yang sama, melakukan langkah e dan f untuk setiap
papan loop arus.
2. Kegiatan 2. Gaya magnet (Fm) sebagai fungsi kuat arus listrik (I)papan
a. Mengulangi langkah c dan d pada kegiatan 1.
b. Menyalakan catu daya dan mengalirkan arus secara perlahan ke loop arus
mulai 0,5 A.
=6
= |5,000 0,001| A
|2,20 0,05|
|158,64 0,01|
|3,20 0,05|
|158,94 0,01|
|4,20 0,05|
|159,22 0,01|
|6,40 0,1|
|159,71 0,01|
|8,40 0,1|
|160,25 0,01|
=6
= |3,20 0,05| cm
Massa
akhir
magnet
|0,500 0,001|
(g)
|158,14 0,01|
|1,000 0,001|
|158,22 0,01|
|1,500 0,001|
|158,32 0,01|
|2,000 0,001|
|158,41 0,01|
|2,500 0,001|
|158,48 0,01|
|3,000 0,001|
|158,60 0,01|
|3,500 0,001|
|158,67 0,01|
|4,000 0,001|
|158,77 0,01|
assembly
= |5,000 0,001| A
= |1,20 0,05| cm
Jumlah
(n)
1
Magnet Massa
Awal
Magnet Massa
Akhir
Assembly (gram)
|97,47 0,01|
Assembly (gram)
|97,54 0,01|
|109,77 0,01|
|109,89 0,01|
|121,73 0,01|
|121,89 0,01|
|133,88 0,01|
|134,09 0,01|
|145,86 0,01|
|146,12 0,01|
Magnet
|158,07 0,01|
|158,37 0,01|
ANALISIS DATA
Gaya magnetik ( F) pada setiap kegiatan diperoleh melalui:
F =m g
F = ( m - m 0) g
Rambat ralat untuk F
|Fm |dm
(m g)
dF= |
|dm
m
dF =
dF= |g|dm
||
dF g
=|
dm
F
m g |
F m
=|
F
m |
m
F = |
F
m |
dF g
=
dm
F
F
F1 = 2,84210 N
| | |
-3
m 1
0,02 10
F1 =
F1 =
2,84210-3 N =0,196 10 -3 N
-3
m1
0,29 10
KR =
-3
F1
0,196 10
100%=
100% = 6,9% = 2 AB
F1
2,842 10-3
F1 = F1 F1=2,8 0,210-3N
b. Untuk panjang loop arus 2,20 0,05cm
F2 = m 2 g
F2 = ( m - m 0 ) g
-3
F2 = 5,48810 N
F2 =
KR =
| | |
m 2
0,02 10 -3
F2 =
5,48810 -3 N =0,196 10-3 N
-3
m2
0,56 10
-3
F2
0,196 10
100%=
100% = 3,57% = 3 AB
F2
5,488 10-3
F2 = F2 F2=5,49 0,2010-3N
c. Untuk panjang loop arus 3,20 0,05cm
F3 = m 3 g
F3 = ( m - m 0 ) g
-3
F3 = (158,94-158,08)10 kg 9,8 m/ s
F3 = 8,42810 -3 N
F3 =
| | |
m 3
0,02 10-3
F3 =
8,428 10-3 N =0,196 10 -3 N
-3
m3
0,86 10
F3
0,196 10-3
KR =
100%=
100% = 2,32 % = 3 AB
F3
8,428 10-3 N
F3 = F3 F3=8,43 0,2010-3N
d. Untuk panjang loop arus 4,20 0,05cm
F4 = m 4 g
F4 = ( m - m 0 ) g
F4 = (159,22-158,08) 10-3 kg 9,8 m/ s2
F4 = 11,172 10-3 N
| | |
-3
m 4
0,02 10
F4 =
F4 =
11,172 10 -3 N =0,196 10-3 N
-3
m4
1,14 10
KR =
F4
0,196 10-3
100%=
100% = 1,75% = 3 AB
-3
F4
11,172 10
F4 = F4 F4=11,2 0,210-3N
e. Untuk panjang loop arus 6,4 0,1cm
F5 = m 5 g
F5 = ( m - m 0 ) g
F5 = ( 159,71 -158,08)10-3 kg 9,8 m/ s 2
F5 = 15,974 10-3 N
F5 =
KR =
| | |
m 5
0,02 10-3
F5 =
15, 974 10 -3 N =0,196 10-3 N
-3
m5
1,63 10
F5
0,196 10-3
100%=
100% = 1,22% = 3 AB
F5
1 5, 974 10-3
F5 = F5 F5=16,0 0,210-3N
F6 = 21,266 10 N
F6 =
| | |
m 6
0,02 10-3
F1 =
21,266 10-3 N = 0,19610 -3 N
-3
m6
2,17 10
F6
0,196 10 -3
KR =
100%=
100% = 0,92 % = 3 AB
F6
21,266 10-3
F6 = F6 F6=21,3 0,210-3N
Tabel 4.Hubungan antara panjang loop arus dengan gaya magnetik
No
Panjang Loop
Arus 10-2(m)
Gaya Magnetik
|1,20 0,05|
|0,29 0,02|
2,8 0,2
|2,20 0,05|
|0,56 0,02|
5,49 0,20
|3,20 0,05|
|0,86 0,02|
8,43 0,20
|4,20 0,05|
|1,14 0,02|
11,2 0,2
|6,4 0,1|
|1,63 0,02|
16,0 0,2
|8,4 0,1|
|2,17 0,02|
21,3 0,2
10-3 (N)
B=
tan 0,25
=
= 0,0 5Wb m -2
I
5
Bn=
B 0,05
=
= 0,00 83Wb m -2
n 6
m - m0 ) g
= (
-3
= 0,588 10
-3
F1 =
| | |
m 1
0,02 10-3
F1 =
0,58810 -3 N =0,196 10-3 N
-3
m1
0,06 10
F1
0,196 10-3
KR =
100%=
100% = 33,33% = 2 AB
F1
0, 588 10-3
F1 = F1 F1=0,59 0,2010-3N
b. Untuk kuat arus listrik |1,000 0,001A
F2 = m 2 g
F2 =( m - m 0 ) g
F2 = (158,2 2 -158,08) 10 -3 kg 9,8 m/ s 2 = 1,372 10-3 N
F2 =
KR =
| | |
-3
m 2
0,02 10
F2 =
1, 37 2 10-3 N =0,196 10-3 N
-3
m2
0,1 4 10
F2
0,196 10-3
100%=
100% = 14,28% = 2 AB
F2
1,372 10-3
F2 = F2 F2=1,4 0,210-3N
c. Untuk kuat arus listrik |1,500 0,001A
F3 = m 3 g
F3 = ( m - m 0 ) g
F3 = (158,32 -158,08)10-3 kg 9,8 m/ s 2 = 2,352 10-3 N
F3 =
| | |
m 3
0,02 10 -3
F3 =
2,35210 -3 N =0,196 10-3 N
-3
m3
0,24 10
KR =
F3
0,196 10-3
100%=
100% = 8,33 % = 2 AB
F3
2,352 10-3
F3 = F3 F3=2,4 0,210-3N
d. Untuk kuat arus listrik |2,000 0,001A
F4 = m 4 g
F4 = ( m - m 0 ) g
F4 = (158,41 -158,08) 10-3 kg 9,8 m/ s2 = 3,234 10-3 N
F4 =
| | |
m 4
0,02 10-3
F4 =
3,234 10 -3 N =0,196 10-3 N
-3
m4
0,33 10
F4
0,196 10 -3
KR =
100%=
100% = 6,0 5 % = 2 AB
F4
3,24 10-3
F1 = F1 F1=3,2 0,210-3N
e. Untuk kuat arus listrik |2,500 0,001A
F5 = m 5 g
F5= ( m - m 0 ) g
F5 = (158,48 -158,08)10-3 kg 9,8 m/ s 2 = 3,92 10-3 N
F5 =
KR =
| | |
-3
m 5
0,02 10
F5 =
3,92 103 N =0,196 10 -3 N
-3
m5
0,40 10
F5
0,196 10-3
100%=
100% = 5% = 3 AB
F5
3,92 103
F5 = F5 F5=3,92 0,2010-3N
f. Untuk kuat arus listrik |3,000 0,001A
F6 = m 6 g
F6 = ( m - m 0 ) g
F6 = (158,60 -158,08)10 -3 kg 9,8 m/ s 2 = 5,096 10-3 N
F6 =
| | |
-3
m 6
0,02 10
F6 =
5,096 103 N =0,196 10-3 N
-3
m6
0,52 10
F6
0,196 10-3
KR =
100%=
100% = 3,84% = 3 AB
F6
5,096 103
F6 = F6 F6=5,10 0,2010-3N
g. Untuk kuat arus listrik |3,500 0,001A
F7 = m 7 g
F7 = ( m - m 0 ) g
F7 = (158,67 -158,08)10-3 kg 9,8 m/ s 2 = 5,782 10-3 N
F7 =
| | |
m 7
0,02 10-3
F7 =
5,782 103 N =0,196 10-3 N
-3
m7
0,59 10
F7
0,196 10-3
KR =
100%=
100% = 3,39% = 3 AB
F7
5,782 103
F7 = F7 F7=5,78 0,2010-3N
KR =
| | |
-3
m 8
0,02 10-3
F8 =
6,762 103 N =0,196 10-3 N
m8
0,69 10-3
-3
F8
0,196 10
100%=
100% = 2,9% = 3 AB
3
F8
6,762 10
F8 = F8 F8=6,76 0,2010-3N
m -m0 (10-3) kg
|0,500 0,001|
|0,06 0,02|
Gaya
Magnetik
(10-3) N
|0,59 0,20|
|1,000 0,001|
|0,14 0,02|
|1,4 0,2|
|1,500 0,001|
|0,24 0,02|
|2,4 0,0|
|2,000 0,001|
|0,33 0,02|
|3,2 0,2|
|2,500 0,001|
|0,40 0,02|
|3,92 0,20|
|3,000 0,001|
|0,52 0,02|
|5,10 0,20|
|3,500 0,001|
|0,59 0,02|
|5,78 0,20|
|4,000 0,001|
|0,69 0,02|
|6,76 0,20|
y = mx + c
y y F
=
=
m= x x I
Dimana m = tan , dan telah diketahui dari grafik bahwa nilai
m = 0,001 0,001 N/m
F=B
L I
F
=B L
I
tan 0, 0015
=
=0,046875Wb m -2
L
0,032
-2
Bn=
B 0,046875Wb m
=
= 0,0078125 Wb m-2
n 6
| | |
-3
m 1
0,02 10
F1 =
0,686 10-3 N =0,196 10-3 N
-3
m1
0,07 10
F1
0,196 10-3
KR =
100%=
100% = 28,57 % = 2 AB
F1
0,686 10-3
F1 = F1 F1=0,69 0,2010-3N
b. Untuk n=2
F2 = m 2 g
F2 = ( m - m 0 ) g
F2 = ( 109, 89- 109,77) 10-3 kg 9,8 m/ s 2 = 1,176 10 -3 N
F2 =
| | |
m 2
0,02 10 -3
F2 =
1,176 10 -3 N =0,196 10-3 N
-3
m2
0,1 2 10
F2
0,196 10-3
KR =
100%=
100% = 16,67 % = 2 AB
F2
1, 176 10-3
F2 = F2 F2=1,2 0,210-3N
c. Untuk n=3
F3 = m 3 g
F3 = ( m - m 0 ) g
F3 = (121,89-121,7 3) 10-3 kg 9,8 m/ s2 = 1, 568 10-3 N
F3 =
KR =
| | |
-3
m 3
0,02 10
F3 =
1, 56810 -3 N =0,196 10-3 N
-3
m3
0, 16 10
F3
0,196 10-3
100%=
100% = 12,5% = 2 AB
F3
1, 56810 -3
F3 = F3 F3=1,6 0,210-3N
d. Untuk n=4
F4 = m 4 g
F4 = ( m - m 0 ) g
F4 = ( 134, 09-1 33, 88) 10-3 kg 9,8 m/ s2 = 2,058 10-3 N
F4 =
| | |
-3
m 4
0,02 10
F4 =
2,058 10-3 N =0,196 10 -3 N
-3
m4
0,2 1 10
F4
0,196 10 -3
KR =
100%=
100% = 9,52 % = 2 AB
F4
2,058 10-3
F4 = F4 F4=2,1 0,210-3N
e. Untuk n=5
F5 = m 5 g
F5 = ( m - m 0 ) g
F5 = ( 146,12-1 4 5 , 86) 10-3 kg 9,8 m/ s2 = 2,548 10-3 N
F5 =
| | |
m 5
0,02 10-3
F5 =
2,54810 -3 N =0,196 10-3 N
-3
m5
0, 26 10
F5
0,196 10-3
KR =
100%=
100% = 7,69 % = 2 AB
F5
2,548 10-3
F5 = F5 F5=2,5 0,210-3N
f. Untuk n=6
F6 = m 6 g
F6 = ( m - m 0 ) g
F6 = ( 158, 37- 158,07) 10 -3 kg 9,8 m/ s2 = 2,94 10-3 N
F6 =
| | |
m 6
0,02 10-3
F6 =
2,94 10 -3 N =0,196 10-3 N
-3
m6
0, 3 10
F6
0,196 10-3
KR =
100%=
100% = 6, 67 % = 2 AB
F6
2,94 10 -3
F6 = F6 F6=2,9 0,210-3N
Tabel 6.Hubungan antara jumlah magnet dengan gaya magnetik
Jumlah Magnet
(n)
m -m0 (10-3) kg
|0,07 0,02|
|0,69 0,20|
|0,12 0,02|
|1,2 0,2|
|0,16 0,02|
|1,6 0,2|
|0,21 0,02|
|2,1 0,2|
|0,26 0,02|
|2,5 0,2|
|0,30 0,02|
|2,9 0,2|
No
Gaya Magnetik
(10-3) N
0
0
f(x) = 0x + 0
R = 1
0
0
Gaya Magnetik F (N)
0
0
0
0
0
Jumlah magnet n
semua kegiatan diukur massa sebelum dan sesudah magnet assembly dialiri arus
listrik.
Kegiatan pertama yang diubah adalah panjang loop arus untuk
menentukan hubungan antara panjang loop arus dengan gaya magnetik. Setiap
panjang loop diukur massa awal dan massa akhir magnet assembly. Gaya
magnetik diperoleh dengan mengurangkan massa akhir dengan massa awal
magnet assembly sebelum dan sesudah dialiri arus listrik dikali gravitasi bumi 9,8
m/s2. Kemudian, plot grafik Panjang loop arus dan gaya magnetik diplot grafik,
panjang loop di sumbu x dan gaya magnetik di sumbu y. Grafik tersebut
menghasilkan nilai gradien yang sama dengan nilai kuat medan magnet dikali kuat
arus listrik, sehingga kuat medan listrik dapat diperoleh dengan membagi hasil
dari gradien grafik dengan nilai kuat arus listrik yang digunakan yaitu 5 A. Nilai
kuat medan magnet yang diperoleh untuk seluruh magnet adalah
0,0 5Wb m
-2
Untuk mengetahui kuat medan magnet setiap magnet maka kuat medan magnet
yang diperoleh dibagi dengan jumlah magnet yag digunakan yaitu 6 maka
-2
diperoleh 0,00 83Wb m .
Kegiatan kedua memanipulasi kuat arus yang digunakan mulai dari 0,5 A,
1 A, hingga 4 A dengan selisih setiap arus 0,5 A. Jumlah magnet, panjang loop
arus, dan massa awal magnet assembly tetap. Setiap besar kuat arus, diukur massa
akhir magnet assembly-nya. Gaya magnetik diperoleh dengan mengurangkan
massa magnet assembly sesudah dan sebelum dialiri arus listrik dikali gravitasi
bumi 9,8 m/s2. Kemudian dibuatkan grafik hubungan antara kuat arus listrik
dengan gaya magnetik. Kuat arus listrik pada sumbu x dan gaya magnet pada
sumbu y. Grafik tersebut juga menghasilkan nilai gradien yang sama dengan nilai
kuat medan magnet dikali panjang loop arus, digunakan cara yang sama dengan
kegiatan
untuk
menghitung
kuat
medan
magnet-nya
diperoleh
0,046875Wb m -2 .
Kuat
medan
magnet
untuk
setiap
magnet
0,0078125 Wb m -2 .
Kegiatan ketiga yang diubah adalah jumlah magnet yang diletakkan pada
magnet assembly. Dimulai dari satu maget, dua, seterusnya sampai enam.
Perbedaan jumlah magnet akan menghasilkan nilai massa awal dan massa akhir
magnet menjadi berbeda. Gaya magnetik diperoleh dengan cara yang sama pada
kegiatan 1 dan 2. Kemudian dibuat grafik hubungan antara jumlah magnet dengan
gaya magnetik. Jumlah magnet pada sumbu x dan gaya magnet pada sumbu y.
Pada kegiatan ketiga ini menunjukkan semakin banyak jumlah magnet semakin
besar pula kuat medan magnetnya sehingga membuat gaya
magnetik juga
semakin besar.
Berdasarkan ketiga grafik yang diperoleh pada setiap kegiatan, diketahui
bahwa gaya magnetik berbanding lurus dengan panjang loop arus
berbanding lurus dengan kuat arus listrik
kuat medan magnetic
F L ,
Tipler, Paul A. 2001. FISIKA Untuk Sains dan Teknik jilid 3 (Terjemahan).
Jakarta: Erlangga.