Kata kunci: gaya magnetik, kuat arus listrik, kuat medan magnet, panjang kawat
penghantar
RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana hubungan antara gaya magnetik (FM) dengan kuat arus listrik
kawat penghantar (I)?
2. Bagaimana hubungan antara gaya magnetik (FM) dengan panjang kawat
penghantar (L)?
3. Bagaimana hubungan antara gaya magnetik (FM) dengan kuat medan
magnet (B)?
4. Apa persamaan gaya magnetik?
TUJUAN
1. Menyelidiki hubungan antara gaya magnetik (F M) dengan kuat arus listrik
penghantar (l).
2. Menyelidiki hubungan antara gaya magnetik (FM) dengan panjang kawat
penghantar (L).
gaya
magnetik
pada
partikel
bermuatan
yang
geraknya
gaya F pada semua muatan inti atau arus yang hadir dalam medan itu. Arah medan
magnetik yang disimbolkan B didefinisikan sebagai arah yang cenderung ditunjuk
oleh kutub utara sebuah jarum kompas. Gaya magnetik F tidak mempunyai arah
yang sama dengan medan magnetik B tetapi selalu tegak lurus terhadap B maupun
v. besarnya F dari gaya itu didapatkan sebanding dengan komponen dari v yang
tegak lurus terhadap medan tersebut, bila komponen tersebut adalah nol (yakni v
dan B paralel atau berlawanan arah), maka gaya itu nol (Young, 2003: 294).
Menurut Tipler (2001: 211), hasil-hasil percobaan ini dapat dirangkum
sebagai berikut. Apabila suatu muatan q bergerak dengan kecepatan v dalam
medan magnetik B, gaya magnetik F pada muatan ialah
F = qv B
Karena F tegak lurus terhadap v maupun B, maka gaya F terseut akan tegak lurus
terhadap bidang yang dibentuk oleh kedua vektor ini. Arah F diberikan oleh
kaidah tangan kanan begitu v diputar ke arah B.
Menurut Herman (2015: 58), dengan demikian gaya total pada potongan
kawat tersebut ialah
F = (qvd B) n AL
Dengan vd merupakan kecepatan hanyut (drift) pembawa muatan. Jumlah muatan
dalam potongan kawat tadi merupakan jumlah n persatuan volume dikali AL. Dan
arus dalam kawat ini adalah
I = n qvd A
Jadi gaya tersebut dapat ditulis
F=ILB
v, q, dan F adalah kuantitas-kuantitas yang diukur. Besarnya gaya pembelok
magnetik F,
Menurut Halliday (1978: 253-254), berdasarkan kaidah perkalian vektor
yaitu:
F = q v B sin
Dimana adalah sudut antara v dan B. Satuan B yang didapatkan dari persamaan
diatas adalah newton/(coulomb) (meter/sekon). Satuan ini diberi nama SI tesla
(disingkat T) atau weber/meter2 (disingkat Wb/m2).
= 1 buah
= 1 buah
= 1 buah
= 1 buah
= 1 set
= 4 buah
= 3 buah
= 1 buah
2. Bahan
Tidak ada
Identifikasi Variabel
Kegiatan 1: Gaya magnet (Fm) sebagai fungsi panjang loop arus (l).
1. Variabel manipulasi
2. Variabel respon
3. Variabel kontrol
awal
magnet assembly (m) (g)
Kegiatan 2: Gaya magnet (Fm) sebagai fungsi kuat arus listrik (I).
1. Variabel manipulasi
2. Variabel respon
3. Variabel kontrol
Kegiatan 3: Gaya magnet (Fm) sebagai fungsi kuat medan magnetik (B).
1. Variabel manipulasi
2. Variabel respon
3. Variabel kontrol
b. Panjang loop arus adalah panjang kedua konduktor yang ada di sisi depan
dan belakang loop arus yang diukur dengan menggunakan mistar dari sisi
dalam konduktor kemudian dijumlahkan dengan satuan centimeter (cm)
dan simbol (L).
c. Massa awal magnet assembly adalah massa magnet yang didekatkan loop
arus sebelum dialiri arus listrik dengan satuan gram (g) dan simbol (m).
Kegiatan 3: Gaya magnet (Fm) sebagai fungsi kuat medan magnetik (B).
1. Variabel manipulasi
Jumlah magnet adalah banyaknya magnet yang digunakan pada magnet
assembly yang terlebih dahulu ditentukan arah medan magnetnya yang tidak
bersatuan.
2. Variabel respon
a. Massa awal magnet assembly adalah massa magnet yang didekatkan loop
arus sebelum dialiri arus listrik dengan satuan gram (g) dan simbol (m).
b. Massa akhir magnet assembly adalah massa magnet setelah didekatkan
loop arus dan dialiri arus listrik dengan kuat arus listrik 1 A dengan
menggunakan neraca digital yang pengukurannya dilihat langsung pada
neraca tersebut dengan satuan gram (g) dan simbol (m).
3. Variabel kontrol
a. Kuat arus listrik adalah besarnya arus listrik yang dialirkan pada loop arus
yang diukur dengan menggunakan ammeter dengan satuan Ampere (A)
dan simbol (I).
b. Panjang loop arus panjang kedua konduktor yang ada di sisi depan dan
belakang loop arus yang diukur dengan menggunakan mistar dari sisi
dalam konduktor kemudian dijumlahkan dengan satuan centimeter (cm)
dan simbol (L).
Prosedur Kerja
Kegiatan 1: Gaya magnet (Fm) sebagai fungsi panjang loop arus (l).
1. Mempelajari dengan seksama skema eksperimen berikut.
Rs
A
Vs
Loop Arus
1. Memasang satu buah magnet kecil di dalam magnet asemblly dan mengulangi
langkah ketiga dan keempat seperti pada kegiatan 1 dan dengan menggunakan
papan loop arus yang sama seperti pada kegiatan 2.
2. Menyalakan catu daya dan mengalirkan arus ke loop arus sebesar 5 A.
3. Mencaatat massa baru yang terbaca pada neraca.
4. Dengan papan loop aarus dan kuat arus yang sama, tambahkan satu magnet
lagi ke dalam magnet assembly dan mencatat massa yang terbaca pada neraca.
5. Melanjutkan dengan menambahkan jumlah magnet satu demi satu ke dalam
magnet assembly.
HASIL EKSPERIMEN DAN ANALISIS DATA
Hasil Pengamatan
Kegiatan 1: Hubungan antara panjang loop arus dengan Gaya Magnetik
Jumlah magnetik (n)
=6
= {1,0100,001} A
= {158,080,01} g
=6
= {1,200,05} cm
= {158,080,01} g
= {3,0000,001} A
= {1,200,05} cm
Jumlah
magnet (n)
1
3
4
5
6
assembly (g)
{97,480,01}
{121,600,01}
{133,810,01}
{146,120,01}
{158,100,01}
(g)
{97,500,01}
{121,630,01}
{133,870,01}
{146,200,01}
{158,200,01}
ANALISIS DATA
Analisis data
Kegiatan 1: Hubungan antara panjang loop arus dengan Gaya Magnetik
1. Untuk data 1 dengan panjang loop arus {1,200,05} cm
a. Gaya magnetik
Fm=(m1-m0)g
Fm=(158,12 g 158,08 g) 9,8 m/s2
Fm=(0,04 g) 9,8 m/s2
Fm=(0,00004 kg) 9,8 m/s2
Fm=0,000392 N
b. Ketidakpastian
Fm =m g = ( m - m 0 ) g
d Fm =
| |
d Fm =
g)
|(m
|dm
m
Fm
dm
m
d Fm = |g|dm
d Fm
g
=
dm
Fm
Fm
| |
d Fm
g
=
dm
Fm
m g
Fm
Fm
Fm
| |
m
=|
m |
m
=|
F
m |
m
Fm =
g
0,000392 N
|0,02
0,04 g |
F m = |0,5|0,000392 N =0,000196 N
c. Kesalahan relatif
KR=
Fm
100%
Fm
KR=
0,000196 N
100%=50%=2AB
0,000392 N
d. Derajat kepercayaan
DK=100%-KR
DK=100%-50%=50%
e. Pelaporan fisika
Fm =\{ Fm Fm \}N
Fm =\{ 3,92,0\}10-4 N
2. Untuk data 2 dengan panjang loop arus {3,200,05} cm
a. Gaya magnetik
Fm=(158,18 g 158,08 g) 9,8 m/s2
Fm=(0,10 g) 9,8 m/s2
Fm=(0,0001 kg) 9,8 m/s2
Fm=0,00098 N
b. Ketidakpastian
Fm =
g
0,00098 N
|0,02
0,10 g |
F m = |0,2|0,00098 N =0,000196 N
c. Kesalahan relatif
KR=
0,000196 N
100%=20%=2AB
0,00098 N
d. Derajat kepercayaan
DK=100%-20%=80%
e. Pelaporan fisika
Fm =\{ 9,82,0\}10-4 N
3. Untuk data 4 dengan panjang loop arus {4,200,05} cm
a. Gaya magnetik
Fm=(158,21 g 158,08 g) 9,8 m/s2
Fm=(0,13 g) 9,8 m/s2
Fm=(0,00013 kg) 9,8 m/s2
Fm=0,001274 N
b. Ketidakpastian
Fm =
g
0,001274 N
|0,02
0,13 g |
F m = |0,15|0,001274 N =0,000191 N
c. Kesalahan relatif
KR=
0,000191 N
100%=15%=2AB
0,001274 N
d. Derajat kepercayaan
DK=100%-15%=85%
e. Pelaporan fisika
Fm =\{ 1,30,2\}10-3 N
g
0,003234 N
|0,02
0,33 g |
F m = |0,06|0,003234 N =0,000194 N
c. Kesalahan relatif
KR=
0,000194 N
100%=6%=2AB
0,003234 N
d. Derajat kepercayaan
DK=100%-6%=94%
e. Pelaporan fisika
Fm =\{ 3,20,2\}10-3 N
Tabel 4. Hubungan antara panjang loop arus dengan Gaya Magnetik
No
1
2
3
4
tan
0,04 N/m
=
= 0,0 4 Wb m -2
I
1A
BT =
B 0,04
=
= 0,0067 Wb m -2
n
6
Fm=0,000588 N
b. Ketidakpastian
Fm =
g
0,000588 N
|0,02
0,06 g |
F m = |0,33|0,000588 N =0,000194 N
c. Kesalahan relatif
KR=
0,000194 N
100%=33%=2AB
0,000588 N
d. Derajat kepercayaan
DK=100%-33%=67%
e. Pelaporan fisika
Fm =\{ 5,92,0\}10-4 N
2. Untuk data 2 dengan kuat arus listrik {1,5000,001} A
a. Gaya magnetik
Fm=(158,15 g 158,08 g) 9,8 m/s2
Fm=(0,07 g) 9,8 m/s2
Fm=(0,00007 kg) 9,8 m/s2
Fm=0,000686 N
b. Ketidakpastian
Fm =
g
0,000686 N
|0,02
0,07 g |
F m = |0,286|0,000686 N =0,000196 N
c. Kesalahan relatif
KR=
0,000196 N
100%=29%=2AB
0,000686 N
d. Derajat kepercayaan
DK=100%-29%=71%
e. Pelaporan fisika
Fm =\{ 6,92,0\}10-4 N
3. Untuk data 3 dengan kuat arus listrik {2,0000,001} A
a. Gaya magnetik
Fm=(158,18 g 158,08 g) 9,8 m/s2
Fm=(0,10 g) 9,8 m/s2
Fm=(0,0001 kg) 9,8 m/s2
Fm=0,00098 N
b. Ketidakpastian
Fm =
g
0,00098 N
|0,02
0,10 g |
F m = |0,2|0,00098 N =0,000196 N
c. Kesalahan relatif
KR=
0,000196 N
100%=20%=2AB
0,00098 N
d. Derajat kepercayaan
DK=100%-20%=80%
e. Pelaporan fisika
-4
Fm =\{ 9,82,0\}10 N
g
0,001274 N
|0,02
0,13 g |
F m = |0,15|0,001274 N =0,000191 N
c. Kesalahan relatif
KR=
0,000191 N
100%=15%=2AB
0,001274 N
d. Derajat kepercayaan
DK=100%-15%=15%
e. Pelaporan fisika
Fm =\{ 1,30,2\}10-3 N
5. Untuk data 5 dengan kuat arus listrik {3,0000,001} A
a. Gaya magnetik
Fm=(158,24 g 158,08 g) 9,8 m/s2
Fm=(0,16 g) 9,8 m/s2
Fm=(0,00016 kg) 9,8 m/s2
Fm=0,001568 N
b. Ketidakpastian
Fm =
g
0,001568 N
|0,02
0,16 g |
F m = |0,125|0,001568 N =0,000196 N
c. Kesalahan relatif
KR=
0,000196 N
100%=12,5%=2AB
0,001568 N
d. Derajat kepercayaan
DK=100%-12,5%=87,5%
e. Pelaporan fisika
Fm =\{ 1,60,2\}10-3 N
6. Untuk data 6 dengan kuat arus listrik {3,5000,001} A
a. Gaya magnetik
Fm=(158,26 g 158,08 g) 9,8 m/s2
g
0,001764 N
|0,02
0,18 g |
F m = |0,11|0,001764 N =0,000194 N
c. Kesalahan relatif
KR=
0,000194 N
100%=11%=2AB
0,001764 N
d. Derajat kepercayaan
DK=100%-11%=89%
e. Pelaporan fisika
-3
Fm =\{ 1,80,2\}10 N
7. Untuk data 7 dengan kuat arus listrik {4,0000,001} A
a. Gaya magnetik
Fm=(158,28 g 158,08 g) 9,8 m/s2
Fm=(0,20 g) 9,8 m/s2
Fm=(0,0002 kg) 9,8 m/s2
Fm=0,00196 N
b. Ketidakpastian
Fm =
g
0,00196 N
|0,02
0,20 g |
F m = |0,1|0,00196 N =0,000196 N
c. Kesalahan relatif
KR=
0,000196 N
100%=10%=2AB
0,00196 N
d. Derajat kepercayaan
DK=100%-10%=90%
e. Pelaporan fisika
-3
Fm =\{ 2,00,2\}10 N
8. Untuk data 8 dengan kuat arus listrik {4,5000,001} A
a. Gaya magnetik
Fm=(158,39 g 158,08 g) 9,8 m/s2
Fm=(0,21 g) 9,8 m/s2
Fm=(0,00021 kg) 9,8 m/s2
Fm=0,002058 N
b. Ketidakpastian
Fm =
g
0,002058 N
|0,02
0,21 g |
F m = |0,095|0,002058 N =0,000196 N
c. Kesalahan relatif
KR=
0,000196 N
100%=9,5%=2AB
0,002058 N
d. Derajat kepercayaan
DK=100%-9,5%=90,05%
e. Pelaporan fisika
Fm =\{ 2,10,2\}10-3 N
Tabel 5. Hubungan antara kuat arus listrik dengan gaya magnetik
No
1,000
0,000588
1,500
0,000686
2,000
0,00098
2,500
0,001274
3,000
0,001568
3,500
0,001764
4,000
0,00196
4,500
0,002058
y y
F
=
=
x x
I
F= B L I
F
= BL
I
F
= tan
I
y y
F
= 2 1
L
x 2x 1
0,0015 - 0,001)N
F
=
I
tan = B L
B=
tan
0,0005
=
= 0,0417 Wb m -2
L
0,012
BT =
B 0,0417
=
= 0,00694 Wb m -2
n
6
g
0,000294 N
|0,02
0,03 g |
F m = |0,67|0,000294 N =0,000197 N
c. Kesalahan relatif
KR=
0,000197 N
100%=67%=2AB
0,000294 N
d. Derajat kepercayaan
DK=100%-67%=33%
e. Pelaporan fisika
Fm =\{ 2,91,9\}10-4 N
2. Untuk data 2 dengan jumlah magnet 4
a. Gaya magnetik
Fm=(133,87 g 133,81 g) 9,8 m/s2
Fm=(0,06 g) 9,8 m/s2
Fm=0,000588 N
b. Ketidakpastian
Fm =
g
0,000588 N
|0,02
0,06 g |
F m = |0,33|0,000588 N =0,000194 N
c. Kesalahan relatif
KR=
0,000194 N
100%=33%=2AB
0,000588 N
d. Derajat kepercayaan
DK=100%-33%=67%
e. Pelaporan fisika
Fm =\{ 5,81,9\}10-4 N
3. Untuk data 3 dengan jumlah magnet 5
a. Gaya magnetik
Fm=(146,20g 146,12g) 9,8 m/s2
Fm=(0,08 g) 9,8 m/s2
Fm=0,000784 N
b. Ketidakpastian
Fm =
g
0,000784 N
|0,02
0,08 g |
F m = |0,25|0,000784 N =0,000196 N
c. Kesalahan relatif
KR=
0,000196 N
100%=25%=2AB
0,000784 N
d. Derajat kepercayaan
DK=100%-25%=75%
e. Pelaporan fisika
-4
Fm =\{ 7,80,2\}10 N
4. Untuk data 4 dengan jumlah magnet 6
a. Gaya magnetik
Fm=(158,20 g 158,10 g) 9,8 m/s2
Fm=(0,10 g) 9,8 m/s2
Fm=0,00098 N
b. Ketidakpastian
Fm =
g
0,00098 N
|0,02
0,10 g |
F m = |0,2|0,00098 N =0,000196 N
c. Kesalahan relatif
KR=
0,000196 N
100%=20%=2AB
0,00098N
d. Derajat kepercayaan
DK=100%-20%=80%
e. Pelaporan fisika
Fm =\{ 9,80,2\}10-4 N
1
2
3
4
3
4
5
6
0,000294
0,000588
0,000784
0,000980
F I
Berdasarkan dari analisis grafik pada kegiatan 1, dan 2 bahwa gaya magnetik
berbanding lurus dengan medan magnetnya, hal ini dipengaruhi oleh panjang loop
arus dan kuat arusnya. Jika dihubungkan dengan kegiatan ketiga juga didapatkan
hasil yang sama bahwa medan magnet berbanding lurus dengan gaya magnetik
karena pada kegiatan ini digunakan jumlah magnet yang berbeda. Semakin
banyak jumlah medan magnet menunjukkan bahwa semakin besar medan
magnetnya serta menunjukkan bahwa semakin banyak jumlah magnet yang
digunakan maka semakin besar gaya magnetik, hal ini dapat dinyatakan dalam
persamaan berikut.
F B
Dengan:
F = Gaya magnetik (N)
B = Besar Medan Magnetik (Wbm-2)
I = Kuat Arus Listrik (A)
L = Panjang Loop Arus (m)
PEMBAHASAN
Kegiatan 1: Hubungan antara panjang loop arus dengan Gaya Magnetik
Pada kegiatan ini hal yang terlebih dahulu dilakukan adalah mengukur
panjang loop arus karena panjang loop arus yang dimanipulasi untuk memperoleh
hubungannya dengan gaya magnetik. Untuk panjang loop arus {1,200,05} cm
diperoleh nilai gaya magnetik hasil pengurangan massa awal dan massa akhir
magnet assembly dikalikan dengan percepatan gravitasi yaitu 9,8 m/s 2. Sehingga
-4
loop
cm
arus
{3,200,05}
diperoleh
gaya
magnetik
yaitu
loop
cm
arus
{8,400,05}
diperoleh
gaya
magnetik
yaitu
-3
Fm =\{ 3,20,2\}10 N .
Nilai gaya magnetik yang diperoleh kemudian dicari hubungannya dengan
panjang loop arus dengan menggunakan grafik hubungan antara gaya magnetik
dengan panjang loop arus. Dari grafik menunjukkan bahwa semakin panjang loop
arus, maka semakin besar pula gaya magnetiknya. Sehingga diperoleh hubungan
F L . Dengan persamaan gaya magnetik
F = BIL
dengan hubungan
F
= BI
L
dan nilai
F
= tan
. Nilai
L
tan=
tan
y2- y1
x2 - x1
tan = BI
yaitu
0,04 Wb m -2 . Dari nilai medan magnet yang telah diperoleh digunakan untuk
BT =
B
n
yaitu 0,0067
Wb m-2 .
Kegiatan 2: Hubungan antara kuat arus listrik dengan Gaya Magnetik
Pada kegiatan ini, untuk kuat arus listrik{1,0000,001} A diperoleh nilai
gaya magnetik hasil pengurangan massa awal dan massa akhir magnet assembly
dikalikan dengan percepatan gravitasi yaitu 9,8 m/s 2. Sehingga diperoleh gaya
magnetik yaitu
-4
arus
listrik
{2,0000,001}
diperoleh
gaya
magnetik
yaitu
-3
listrik {4,5000,001} A diperoleh gaya magnetik yaitu Fm =\{ 1,60,2\}10 N .
dan nilai
F
= tan
. Nilai
I
F = BIL
tan
tan=
dengan hubungan
y2- y1
x2 - x1
BT =
B
n
yaitu
0,00694 Wb m -2 .
Kegiatan 3: Hubungan antara jumlah magnet dengan Gaya Magnetik
Pada kegiatan ini, variabel yang dimanipulasi adalah jumlah magnet.
Untuk data 1 dengan jumlah magnet 3 diperoleh gaya magnetik yaitu
Fm =\{ 2,91,9\}10-4 N . Untuk data 2 dengan jumlah magnet 4 diperoleh gaya
magnetik yaitu
-4
jumlah magnet 6 diperoleh gaya magnetik yaitu Fm =\{ 9,80,2\}10 N .
F B .
F B .
DAFTAR RUJUKAN
Halliday, David dan Resnick, Robert. 1978. Fisika Jilid 2 Edisi ketiga
(terjemahan). Jakarta: Erlangga
Herman dan asisten LFD. 2015. Penuntun Praktikum Fisika Dasar 2. Makassar:
Unit Laboratorium Fisika Dasar Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri
Makassar.
Young, Hugh D. dan Roger A. Freedman. 2003 Fisika Universitas Edisi
Kesepuluh Jilid II. Jakarta: Erlangga