Anda di halaman 1dari 30

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Gelombang merupakan suatu gejala yang menjalar pada medium dimana medium
tersebut tidak ikut merambat dan yang merambat adalah energinya, sehingga
gelombang merupakan rambatan energi. Salah satu contoh gelombang yang dapat
merambat ialah gelombang pada tali. jika kita menggoyang salah satu ujung tali dan
ujung yang satunya tetap, suatu gelombang yang kontinu akan merambat ke ujung
yang tetap dan dipantulkan kembali, dengan terbalik. Sementara kita menggetarkan
tali tersebut, akan ada gelombang yang merambat di kedua arah dan gelombang yang
merambat ke ujung tetap akan berinterferensi dengan gelombang pantulan yang
kembali sehingga terjadi interferensi gelombang datang dan gelombang pantul yang
akan membentuk sebuah simpul dan perut. Selain itu, rambat dalam gelombang tali
juga tergantung pada massa maupun tegangan yang digunakan sebab tanpa hal itu tali
tidak akan membentuk sebuah gelombang.

Oleh karena itu, untuk menentukan laju rambat gelombang pada suatu medium
berbentuk tali dan untuk menyelidiki hubungan laju rambat gelombang dengan
tegangan dan massa seperti pada penjelasan tersebut maka dilakukanlah percobaan
ini.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang tersebut, dapat dirumuskan :
1. Bagaimana cara menentukan laju rambat gelombang pada suatu medium
berbentuk tali ?
2. Bagaimana cara menyelidiki hubungan laju rambat gelombang dengan tegangan
dan massa ?

1.3 Tujuan percobaan


Adapan tujuan dilakukannya percobaan ini adalah :
1. Untuk menentukan laju rambat gelombang pada suatu medium berbentuk tali.
2. Untuk menyelidiki hubungan laju rambat gelombang dengan tegangan dan
massa.
1.4 Manfaat percobaan
Adapan manfaat dilakukannya percobaan ini adalah :
1. Mahasiswa dapat menentukan laju rambat gelombang pada suatu medium
berbentuk tali.
2. Mahasiswa dapat menyelidiki hubungan laju rambat gelombang dengan tegangan
dan massa.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Gelombang


Gelombang adalah getaran yang merambat. Di dalam perambatannya tidak diikuti
oleh berpindahnya partikel-partikel perantaranya. Pada hakekatnya, gelombang
merupakan rambatan energi(energi getaran). Gelombang dibedakan menjadi dua jenis
menurut mediumnya yaaitu gelombang elektromagnetik yang merambat tanpa melalui
medium atau perantara. Contoh gelombang elektromagnetik adalah gelombang cahaya
dan gelombang bunyi. Sedangkan gelombang yang merambat melalui suatu medium atau
perantara yaitu gelombang mekanik. Terdapat dua jenis gelombang mekanik,
berdasarkan arah gerakan partikel terhadap arah perambatan gelombang, yaitu gelombang
longitudinal adalah gelombang yang arah perambatannya searah dengan arah getaran
partikelnya. Contoh gelombang longitudinal adalah gelombang pada pegas. Dan
gelombang transversal adalah gelombang yang arah perambatannya tegak lurus dengan
arah getaran partikelnya.Contoh gelombang transversal adalah gelombang pada tali (Tipler,
1991).

Gelombang stasioner biasa juga disebut gelombang tegak, gelombang berdiri atau
gelombang diam, karena terbentuk dari perpaduan atau interferensi dua buah
gelombang yang mempunyai amplitudo dan frekuensi yang sama, tapi arah
rambatnya berlawanan. Amplitudo pada gelombang stasioner tidak konstan, besarnya
amplitudo pada setiap titik sepanjang gelombang tidak sama. Pada simpul amplitudo
nol, dan pada perut gelombang amplitudo maksimum. Periode gelombang (T) adalah waktu
yang diperlukan oleh gelombang untuk menempuh satu panjang gelombang penuh. Panjang

gelombang () adalah jarak yang ditempuh dalam waktu satu periode. Frekuensi
gelombang adalah banyaknya gelombang yang terjadi tiap satuan waktu. Cepat rambat
gelombang (v) adalah jarak yang ditempuh gelombang tiap satuan waktu. Secara umum,
cepat rambat gelombang dapat dirumuskan sebagai berikut :
v

= f

...

(2.1)
Dengan v adalah cepat rambat gelombang (m/s) adalah panjang gelombang (m) dan f
adalah frekuensi (Halliday dan Resnick, 1978).

2.2 Hukum Melde


Menurut Millardo (2008), Hukum Melde adalah percobaan yang menyelidiki
hubungan antara kecepatan merambat gelombang transversal stasioner pada tali
terhadap tegangan tali serta massa tali tiap satu satuan panjang.

Gambar 2.1 Rangkaian percobaan melde


Jenis gelombang ini tiap titik pada tali menggetar dengan amplitudo yang berbedabeda. Bagian tali ada yang menggetar dengan amplitudo terbesar dan disebut perut
(P), dan yang terkecil disebut simpul (S). Simpul ini terjadi karena titik pada tali oleh

gelombang datang dan pantul masing-masing menggetarkan titik hingga mempunyai


simpangan arah getar yang selalu berlawanan, maka saling menghapus akibatnya titik
di daerah ini tidak menggetar. Sedang perut terjadi karena baik gelombang datang dan
pantul masing-masing menggetarkan titik pada tali ini memperkuat dan membentuk
perut. Jarak antara 3 simpul berurutan pada tali disebut , sedangkan antara simpul
dan perut yang berurutan = . Kesimpulan dari percobaan ini adalah:

Untuk panjang kawat yang tetap, kecepatan perambatan gelombang berbanding


terbaik dengan akar massa kawat.

Untuk massa kawat tetap, cepat rambat gelombang berbanding lurus dengan akar
panjang kawat.

Cepat rambat gelombang dalam dawai berbanding lurus dengan akar gaya
tegangan dalam kawat.

Dalam bentuk persamaan, kecepatan rambat gelombang adalah :


v =k

Fl
=k
m

F
m
l

.........................................................................

(2.2)

2.3 Persamaan Gelombang pada Tali


Menurut Tim Penyusun Fisika FMIPA (2016), Gelombang yang merambat pada tali,
yang digetarkan pada suatu ujung dan diberi tegangan lewat katrol di ujung lain.
Sumber getar adalah sebuah osilator elektromagnetik yang diberi arus ac pada

frekuensi 50 Hz, Dengan demikian, gelombang lintang (transversal) dengan frekuensi


f merambat dalam tali dari penggetar menuju katrol dimana tali tidak dapat bergetar
lagi (simpul), sama seperti terikat. Gelombang dipantulkan pada ujung itu, sehingga
terjadi interferensi antar gelombang

datang dan gelombang pantul. Kecepatan

gelombang lintang dalam tali diberikan sebagai :


v=

T
P

.........................................................................................

(2.3)
Dengan T adalah tegangan yang diberikan pada tali dan adalah massa tali per satuan
panjang. Dalam metode ini, panjang gelombang dapat ditentukan dari pola simpul
gelombang stasioner. Jika frekuensi penggetar diketahui, maka v dapat dihitung dan
hasilnya dapat dibandingkan dengan persamaan di atas

2.4 Cepat Rambat Gelombang


Menurut Kanginan (2006), Cepat rambat gelombang didefinisikan sebagai
perbandingan antara perpindahan (s) terhadap selang waktu (t) atau secara matematis

dituliskan

v=

s
t . Ketika gelombang berpindah atau menempuh jarak sejauh satu

panjang gelombang, maka waktu yang diperlukannya adalah periode gelombang itu
sendiri, dan secara matematis dituliskan:

v=

...

(2.4)
Gelombang transversal, yaitu gelombang yang arah rambatannya tegak lurus dengan
arah getarannya. Contoh gelombang transversal adalah gelombang tali. Ketika kita
menggerakan tali naik turun, tampak bahwa tali bergerak naik turun dalam arah tegak
lurus dengan arah gerak gelombang. Perhatikan Gambar 2.2.

Gambar 2.2 Gelombang transversal pada tali


Ketika kita menggerakan tali naik turun, tampak bahwa tali bergerak naik turun
dalam arah tegak lurus dengan arah gerak gelombang. Bentuk gelombang transversal
tampak seperti pada Gambar 2.3.

Gambar 2.3 Bentuk gelombang tranversal pada tali

Pada Gambar 2.3, tampak bahwa gelombang merambat ke kanan pada bidang
horisontal, sedangkan arah getaran naik-turun pada bidang vertikal. Garis putus-putus
yang digambarkan di tengah sepanjang arah rambat gelombang menyatakan posisi
setimbang medium (misalnya tali atau air). Titik tertinggi gelombang disebut puncak
sedangkan titik terendah disebut lembah. Amplitudo adalah ketinggian maksimum
puncak atau kedalaman maksimum lembah, diukur dari posisi setimbang. Jarak dari
dua

titik

yang

sama

dan

berurutan

pada

gelombang disebut

panjang

gelombang (disebut lambda huruf Yunani). Panjang gelombang juga bisa juga
dianggap sebagai jarak dari puncak ke puncak atau jarak dari lembah ke lembah.
Jarak yang ditempuh getaran dalam satu periode disebut panjang gelombang.

Jika ujung salah satu tali kita ikatkan pada beban yang tergantung pada pegas
vertikal, dan pegas kita getarkan naik turun,maka getaran pegas akan merambat pada
tali seperti ditunjukkan pada Gambar 2.4. Jika Anda mengamati secara seksama,
maka amplitudo (simpangan maksimum) dari gelombang yang merambat pada tali
selalu tetap (tidak berubah). Gelombang merambat yang selalu memiliki amplitudo
tetap digolongkan sebagai gelombang berjalan.

Gambar 2.4 Gelombang berjalan ke kanan dengan titik asal getaran adalah titik O
dan gelombang berjalan ke kanan dengan cepat rambat v
8

Ada juga gelombang merambat yang amplitudonya selalu berubah(dalam kisaran nol
sampai nilai maksimum tertentu). Gelombang merambat seperti ini disebut
gelombang stasioner (Sutrisno, 1984).

BAB III
METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat


Adapun waktu dan tempat dalam percobaan ini adalah :
Hari/Tanggal

: Jumat, 01 April 2016

Waktu

: Pukul 15.00 Wita selesai

Tempat

: Laboratorium Fisika Eksperimen, Jurusan Fisika, FMIPA


UNTAD

3.2 Alat dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Sumber osilator elektromagnetik ( penggetar )


Tali (Putih, Hijau dan Kuning)
Beberapa anak timbangan
Katrol
Mistar 50 cm
Catu daya AC

3.3 Prosedur kerja


Adapun prosedur kerja dalam percobaan ini adalah :
1. Menyusun peralatan percobaan seperti gambar 3.1 yaitu dengan menggantungkan
beban kecil pada ujung tali yang melalui katrol sehingga tali cukup tegang lalu
memeriksa apakah katrol berputar dengan bebas kemudian menggunakan getaran
sehingga terjadi gelombang pada tali.

Gambar 3.1 Rangkaian Percobaan Laju Rambat Gelombang pada Tali


2. Mengubah panjang tali dengan alat penggetar perlahan-lahan sehingga
mendapatkan gelombang stasioner yang baik. Bila bentuk gelombang berubahubah, frekuensi tali tidak tetap sama dengan frekuensi penggetar. Jika demikian,
tali harus diatur kembali kemudian menambahkan beban beberapa kali (sesuai
perintah asisten) pada beban pertama untuk panjang tetap.
3. Menambahkan beban dengan mengulangi penentuan posisi simpul untuk setiap
penggantian beban.

10

4. Menentukan massa tali persatuan panjang dengan mengambil contoh tali yang
identik jenisnya dengan tali yang digunakan. Kemudian, mengukur panjangnya
dan menimbang massanya.
5. Mengulangi langkah 2-5 dengan tali yang berbeda.

11

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan


A. Untuk Tali putih
Massa tali : 1,32 x 10-3 kg
Panjang tali : 1,2 m
(massa jenis ) :1,1 x 10-3 Kg/m
Tabel 4.1 Hasil Pengamatan Pada Tali Putih

No

Massa
(kg)

0,07

0,09

0,11

X0
(m)

0,03
0,06
0,05
0,08
0,09
0,11
0,09
0,09
0,09

Xn
(m)

0,10
0,11
0,13
0,27
0,28
0,21
0,11
0,15
0,18

(m)
0,20
0,11
0,086
0,54
0,28
0,14
0,22
0,15
0,12

12

va
(

m
)
s

10
5,5
4,3
27
14
7
11
7,5
6

vb
(

m
)
s

F
(N)

24,97

0,686

28,31

0,882

31,30

1,078

B. Untuk Tali Hijau


Massa tali : 3,8 x 10-4 kg
Panjang tali : 1,2 m
(massa jenis ) : 3,16 x 10-4 kg/m
Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Pada Tali Hijau

No

Massa
(kg)

0,07

0,09

0,10

X0
(m)

0,08
0,14
0,10
0,03
0,07
0,08
0,02
0,14
0,12

Xn
(m)

0,22
0,24
0,25
0,24
0,36
0,28
0,22
0,26
0,30

(m)
0,44
0,24
0,167
0,48
0,36
0,186
0,44
0,26
0,20

13

va
(

m
)
s

22
12
8,35
24
18
9,3
11
13
10

vb
(

m
)
s

F
(N)

46,59

0,686

52,83

0,882

55,69

0,98

C. Untuk Tali Kuning


Massa tali : 1,8 x 10-4 kg
Panjang tali : 1,2 m
(massa jenis ) : 1,5 x 10-4 kg/m
Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Pada Tali Kuning

No

Massa
(kg)

0,02

0,03

0,04

X0
(m)

0,10
0,07
0,12
0,05
0,10
0,06
0,02
0,01
0,01

Xn
(m)

0,28
0,23
0,27
0,18
0,36
0,34
0,14
0,38
0,24

(m)
0,56
0,23
0,18
0,36
0,36
0,226
0,28
0,38
0,16

14

va
(

m
)
s

28
11,5
9
18
18
11,3
14
19
8

vb
(

m
)
s

F
(N)

36,18

0,196

44,27

0,294

51,12

0,392

4.2.1

Gambar hasil pengamatan gelombang tali

Gambar 4.1 Gelombang pada tali putih dengan massa 0,07 kg

Gambar 4.2 Gelombang pada tali putih dengan massa 0,09 kg

Gambar 4.3 Gelombang pada tali putih dengan massa 0,11 kg

Gambar 4.4 Gelombang pada tali hijau dengan massa 0,07 kg

Gambar 4.5 Gelombang pada tali hijau dengan massa 0,09 kg

15

Gambar 4.6 Gelombang pada tali hijau dengan massa 0,10 kg

Gambar 4.7 Gelombang pada tali kuning dengan massa 0,02 kg

Gambar 4.8 Gelombang pada tali kuning dengan massa 0,03 kg

Gambar 4.9 Gelombang pada tali kuning dengan massa 0,04 kg

16

4.2 Analisa Data


Adapun analisa data percobaan ini adalah :
Menghitung Panjang Gelombang Secara Eksperimen
2
n = x n
n
1. Pada Tali Putih
Untuk m1=0,07 Kg

2
1= (0,10)=0,20 m
1

2
2= ( 0,11 )=0,11 m
2

2
3 = ( 0,13 ) =0,086 m
3

Untuk m2 =0,09 Kg

2
1= (0,27)=0,54 m
1

2
2= (0,28)=0,28 m
2

2
3 = ( 0,21 )=0,14 m
3

Untuk m3 =0,11 Kg

2
1= ( 0,11 )=0,22m
1

2
2= (0,15)=0,15 m
2

2
3 = ( 0,18)=0,12 m
3

17

2. Pada Tali Hijau


Untuk m1=0,07 Kg

2
1= (0,22)=0,44 m
1

2
2= ( 0,37 )=0,37 m
2

2
3 = ( 0,25)=0,167 m
3
Untuk m2 =0,09 Kg

2
1= (0,24)=0,48 m
1

2
2= (0,36)=0,36 m
2

2
3 = ( 0,28 ) =0,186 m
3
Untuk m3 =0,1 Kg

2
1= ( 0,22 )=0,44 m
1

2
2= (0,26)=0,26 m
2

2
3 = (0,30)=0,20 m
3

3. Pada Tali kuning


Untuk m1=0,02 Kg

2
1= (0,28)=0,56 m
1

2
2= ( 0,23 )=0,23 m
2

18

2
3 = ( 0,27 ) =0,18 m
3

Untuk m2 =0,03 Kg

2
1= (0,18)=0,36 m
1

2
2= ( 0,36 )=0,36 m
2

2
3 = ( 0,34 )=0,226 m
3
Untuk m3 =0,04 Kg

2
1= (0,14)=0,28 m
1

2
2= ( 0,38 )=0,38m
2

2
3 = ( 0,24 )=0,16 m
3

Menghitung Gaya Tegangan Tali


FT =mg

dengan

g=9,8

Pada Tali Putih

( ms )=0,686 N
m
=( 0,09 Kg ) 9,8 =0, 882 N
( s)
m
=( 0,11 Kg ) 9,8 =1,078 N
( s)

FT 1=( 0,07 kg ) 9,8

FT 2

FT 3

19

m
s2

Pada Tali Hijau

( ms )=0,686 N
m
=( 0,09 Kg ) 9,8 =0, 882 N
( s)
m
=( 0,1 Kg ) 9,8 =0.98 N
( s)

FT 1=( 0,07 Kg ) 9,8

FT 2

FT 3

Pada Tali Kuning

( ms )=0,196 N
=( 0,03 Kg ) 9,8 =0, 294 N
( ms )
=( 0,04 Kg ) 9,8 =0,392 N
( ms )

FT 1=( 0,02 Kg ) 9,8

FT 2

FT 3

Menghitung laju rambat gelombang secara eksperimen


1. Pada Tali Putih
v = dengan
=50 Hz
Untuk m1=0,07 Kg
m
s

v 1= ( 0,20 )( 50 Hz ) =10

v 2= ( 0,11 ) (50 Hz )=5,5

v 3= ( 0,086 ) (50 Hz )=4,3

m
s
m
s

20

v =6,6

m
s

Untuk m2 =0,09 Kg

v 1= ( 0,54 ) ( 50 Hz )=27

m
s

v 2= ( 0,28 )( 50 Hz ) =14

m
s

v 3= ( 0,14 ) ( 50 Hz )=7
v =16

m
s

m
s

Untuk m3 =0,11 Kg
m
s

v 1= ( 0,22 )( 50 Hz )=11

v 2= ( 0,15 )( 50 Hz ) =7,5

v 3= ( 0,12 )( 50 Hz )=6
v =8,16

m
s

m
s

m
s

2. Pada Tali Hijau


Untuk m1=0,07 Kg

v 1= ( 0,44 ) ( 50 Hz )=22

m
s

v 2= ( 0,24 ) ( 50 Hz )=12

m
s

v 3= ( 0,167 ) ( 50 Hz )=8,35

m
s

21

v =14,12

m
s

Untuk m2 =0,09 Kg

v 1= ( 0,48 )( 50 Hz ) =24

m
s

v 2= ( 0,36 ) (50 Hz )=18

m
s

v 3= ( 0,186 ) (50 Hz )=9,3


v =17,1

m
s

m
s

Untuk m3 =0,1 Kg

v 1= ( 0,44 ) ( 50 Hz )=22

m
s

v 2= ( 0,26 ) (50 Hz )=13

m
s

v 3= ( 0,20 ) (50 Hz )=10

m
s

v =15

m
s

3. Pada Tali Kuning


Untuk m1=0,02 Kg
m
s

v 1= ( 0,56 ) (50 Hz )=28

v 2= ( 0,23 )( 50 Hz ) =11,5

v 3= ( 0,18 ) (50 Hz )=9

m
s

m
s

22

v =16,16

m
s

Untuk m2 =0,03 Kg

v 1= ( 0,36 ) (50 Hz )=18

m
s

v 2= ( 0,36 ) (50 Hz )=18

m
s

v 3= ( 0,226 ) (50 Hz )=11,3


v =15,76

m
s

m
s

Untuk m3 =0,04 Kg

v 1= ( 0,28 )( 50 Hz ) =14

m
s

v 2= ( 0,38 )( 50 Hz ) =19

m
s

v 3= ( 0,16 ) (50 Hz )=8


v =13,67

m
s

m
s

Menghitung laju rambat gelombang secara teori

v=

FT

Pada Tali Putih

23

m 1,32 103 Kg
kg
=
=1,1 103
l
1,2 m
m

Untuk FT1 = 0,686 N

v=

0,686
m
=24,97
3
s
1,1 10

Untuk FT2 = 0,882 N

v=

0,882
m
=28,31
3
s
1,1 10

Untuk FT3 = 1,078 N

v=

1,078
m
=31,30
3
s
1,1 10

Pada Tali Hijau

v=

m 3,8 104 Kg
kg
=
=3,16 x 104
l
1,2 m
m

Untuk FT1 = 0,686 N

0,686
m
=46,59
4
s
3,16 x 10

Untuk FT2 = 0,882 N

24

v=

0,882
m
=76,68
4
s
3,16 x 10

Untuk FT3 = 0,98 N

v=

0.98
m
=80,82
4
s
3,16 x 10

Pada Tali Kuning

m 1,8 104 Kg
kg
=
=1,5 104
l
1,2 m
m

Untuk FT1 = 0,196N

v=

Untuk FT2 = 0,294 N

v=

0,196
m
=36,18
4
s
1,5 10

0,294
m
=44,27
4
s
1,5 10

Untuk FT3 = 0,392 N

v=

0,392
m
=51,12
4
s
1,5 10

25

4.3 Pembahasan
Gelombang tali bergantung pada inersia medium, yaitu seberapa sukar medium
digerakkan. Mekin besar inersia medium, makin pelan penjalaran gelombang.
Gelombang adalah suatu getaran yang menjalar dalam suatu medium. Yangdimaksud
dengan medium disini ialah sekumpulan benda yang saling berinteraksi dimana
gangguan itu menjalar. Jika kita menggoyang salah satu ujung tali dan ujung yang
satunya tetap, suatu gelombang yang berkelanjutan akan merambat ke ujung yang
tetapdan dipantulkan kembali, dengan terbalik. Sementara menggetarkan tali tersebut,
akan ada gelombang yang merambat di kedua arah, dan gelombang yang merambat ke ujung
tetap akan berinterferensi dengan gelombang pantulan yang kembali.
Adapun metode yang digunakan dalam percobaan ini adalah menggantungkan beban
beban pada ujung tali melalui katrol dengan menggunakan sumber osilator
elektromagnetik agar menghasilkan getaran dan gelombang stasioner pada tali untuk
menentukan laju rambat gelombang pada tali. Adapun tali yang digunakan ada tiga
macam yaitu tali berwarna putih,tali berwarna hijau dan tali berwarna kuning yang
masing-masing tali diberikan tiga buah beban dengan berate beban bervariasi yaitu 20
gram, 30 gram, 40 gram, 70 gram, 90 gram, 100 gram dan 110 gram.
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan diperoleh laju rambat gelombang secara
teori pada tali putih dengan massa beban 0,07 kg yaitu 24,97 m/s, untuk massa beban
0,09 kg yaitu 28,31 m/s dan untuk massa beban 0,11 kg diperoleh yaitu 31,30
m/s.Pada tali hijau laju rambat gelombang untuk massa 0,07 kg yaitu 46,59 m/s,
26

untuk massa 0,09 kg yaitu 76,68 m/s dan untuk massa beban 0,10 kg yaitu 80,82 m/s,
Serta pada tali kuning laju rambat gelombang yang diperoleh berturut-turut untuk
massa 0,02 kg yaitu 36,18 m/s. Untuk massa 0,03 kg yaitu 44,27 m/s dan untuk massa
0,04 kg yaitu 51,12 m/s. Sedangkan laju rambat gelombang secara eksperimen pada
tali putih dengan massa beban 0,07 kg yaitu 6,6 m/s, untuk massa beban 0,09 kg
yaitu 16 m/s dan untuk massa beban 0,11 kg diperoleh yaitu 8,16 m/s.Pada tali hijau
laju rambat gelombang untuk massa 0,07 kg yaitu 14,12 m/s, untuk massa 0,09 kg
yaitu 17,1 m/s dan untuk massa beban 0,10 kg yaitu 15 m/s, Serta pada tali kuning
laju rambat gelombang yang diperoleh berturut-turut untuk massa 0,02 kg yaitu 16,16
m/s. Untuk massa 0,03 kg yaitu 15,76 m/s dan untuk massa 0,04 kg yaitu 13,67 m/s.

Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa pada setiap penambahan massa pada setiap tali
baik secara teori maupun eksperimen terjadi perbesaran gelombang yang semakin
cepat sedangkan ketika beban yang diberikan kecil maka laju rambat gelombang yang
terjadi akan semakin lambat. Hal ini disebabkan karena adanya pengaruh dari massa
benda tersebut dan juga percobaan karena adanya gaya atau tegangan dan panjang
gelombang yang menentukan besar kecilnya gelombang yang dihasilkan jika
tegangan yang diberikan pada tali besar maka gelombang yang dihasilkan juga besar
begitupun sebaliknya , jika gaya yang diberikan pada tali kecil maka gelombang yang
dihasilkan pada tali juga mengecil.

27

Dalam percobaan ini hasil yang didapatkan telah sesuai dengan teori yang ada dimana
setiap nilai yang terukur mendapatkan nilai kesalahan yang sangat kecil. Kebenaran
pengukuran dapat dibuktikan dengan nilai ralat. Dari hasil yang didapatkan bahwa
ketelitian pada percobaan ini adalah 99,5% - 99,92%.

28

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan pada praktikum kali ini yaitu:
1. Besar laju rambat gelombang untuk tali putih berturut-turut ialah 24,97 m/s, 28,31
m/s, dan 31,30 m/s, untuk tali hijau berturut-turut ialah 46,59 m/s, 76,68 m/s, dan
80,82 m/s serta untuk tali kuning berturut-turut ialah 36,18 m/s, 44,27 m/s, dan
51,52 m/s.
2. Hubungan antara laju rambat gelombang pada tegangan dan massa adalah
berbanding lurus dimana semakin berat beban massa dan tegangan pada suatu tali
maka cepat rambat gelombang yang dihasilkan juga akan semakin besar dan
apabila beban massanya ringan maka cepat rambat gelombangnya akan semkin
melambat. Adapun tegangan yang diperoleh pada tali putih ialah 0,882 N, pada
tali hijau ialah 0,849 N dan pada tali kuning ialah 0,294 N.

5.2 Saran
Sebaiknya sebelum memulai suatu praktikum, praktikan terlebih dahulu mengecek
alat yang digunakan selain itu pada saat pengambilan data harus lebih serius dan teliti
agar hasil yang diperoleh lebih akurat dan memuaskan.

29

DAFTAR PUSTAKA

Halliday & Resnick. 1978. Fisika. Edisi Ketiga. Jilid 1 . Jakarta :


Erlangga.
Kanginan marthen. 2006. Fisika SMA untuk Kelas XI. Jakarta : Erlangga.
Millardo, Albert dkk. 2008. Laporan Fisika Percobaan Melde.
Jakarta : SMA Kasinius.
Sutrisno, 1984. Seri Fisika Dasar (Gelombang dan Optik) . Bandung : ITB.
Tipler, Paul A. 1991. Fisika untuk Sains dan Teknik Edisi ketiga. Jilid
1. Erlangga. Jakarta.
Tim Penyusun, 2016. Penuntun Praktikum Eksperimen Gelombang. FISIKA FMIPA
UNTAD : Palu.

30

Anda mungkin juga menyukai