PENDAHULUAN
Oleh karena itu, untuk menentukan laju rambat gelombang pada suatu medium
berbentuk tali dan untuk menyelidiki hubungan laju rambat gelombang dengan
tegangan dan massa seperti pada penjelasan tersebut maka dilakukanlah percobaan
ini.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Gelombang stasioner biasa juga disebut gelombang tegak, gelombang berdiri atau
gelombang diam, karena terbentuk dari perpaduan atau interferensi dua buah
gelombang yang mempunyai amplitudo dan frekuensi yang sama, tapi arah
rambatnya berlawanan. Amplitudo pada gelombang stasioner tidak konstan, besarnya
amplitudo pada setiap titik sepanjang gelombang tidak sama. Pada simpul amplitudo
nol, dan pada perut gelombang amplitudo maksimum. Periode gelombang (T) adalah waktu
yang diperlukan oleh gelombang untuk menempuh satu panjang gelombang penuh. Panjang
gelombang () adalah jarak yang ditempuh dalam waktu satu periode. Frekuensi
gelombang adalah banyaknya gelombang yang terjadi tiap satuan waktu. Cepat rambat
gelombang (v) adalah jarak yang ditempuh gelombang tiap satuan waktu. Secara umum,
cepat rambat gelombang dapat dirumuskan sebagai berikut :
v
= f
...
(2.1)
Dengan v adalah cepat rambat gelombang (m/s) adalah panjang gelombang (m) dan f
adalah frekuensi (Halliday dan Resnick, 1978).
Untuk massa kawat tetap, cepat rambat gelombang berbanding lurus dengan akar
panjang kawat.
Cepat rambat gelombang dalam dawai berbanding lurus dengan akar gaya
tegangan dalam kawat.
Fl
=k
m
F
m
l
.........................................................................
(2.2)
T
P
.........................................................................................
(2.3)
Dengan T adalah tegangan yang diberikan pada tali dan adalah massa tali per satuan
panjang. Dalam metode ini, panjang gelombang dapat ditentukan dari pola simpul
gelombang stasioner. Jika frekuensi penggetar diketahui, maka v dapat dihitung dan
hasilnya dapat dibandingkan dengan persamaan di atas
dituliskan
v=
s
t . Ketika gelombang berpindah atau menempuh jarak sejauh satu
panjang gelombang, maka waktu yang diperlukannya adalah periode gelombang itu
sendiri, dan secara matematis dituliskan:
v=
...
(2.4)
Gelombang transversal, yaitu gelombang yang arah rambatannya tegak lurus dengan
arah getarannya. Contoh gelombang transversal adalah gelombang tali. Ketika kita
menggerakan tali naik turun, tampak bahwa tali bergerak naik turun dalam arah tegak
lurus dengan arah gerak gelombang. Perhatikan Gambar 2.2.
Pada Gambar 2.3, tampak bahwa gelombang merambat ke kanan pada bidang
horisontal, sedangkan arah getaran naik-turun pada bidang vertikal. Garis putus-putus
yang digambarkan di tengah sepanjang arah rambat gelombang menyatakan posisi
setimbang medium (misalnya tali atau air). Titik tertinggi gelombang disebut puncak
sedangkan titik terendah disebut lembah. Amplitudo adalah ketinggian maksimum
puncak atau kedalaman maksimum lembah, diukur dari posisi setimbang. Jarak dari
dua
titik
yang
sama
dan
berurutan
pada
gelombang disebut
panjang
gelombang (disebut lambda huruf Yunani). Panjang gelombang juga bisa juga
dianggap sebagai jarak dari puncak ke puncak atau jarak dari lembah ke lembah.
Jarak yang ditempuh getaran dalam satu periode disebut panjang gelombang.
Jika ujung salah satu tali kita ikatkan pada beban yang tergantung pada pegas
vertikal, dan pegas kita getarkan naik turun,maka getaran pegas akan merambat pada
tali seperti ditunjukkan pada Gambar 2.4. Jika Anda mengamati secara seksama,
maka amplitudo (simpangan maksimum) dari gelombang yang merambat pada tali
selalu tetap (tidak berubah). Gelombang merambat yang selalu memiliki amplitudo
tetap digolongkan sebagai gelombang berjalan.
Gambar 2.4 Gelombang berjalan ke kanan dengan titik asal getaran adalah titik O
dan gelombang berjalan ke kanan dengan cepat rambat v
8
Ada juga gelombang merambat yang amplitudonya selalu berubah(dalam kisaran nol
sampai nilai maksimum tertentu). Gelombang merambat seperti ini disebut
gelombang stasioner (Sutrisno, 1984).
BAB III
METODOLOGI
Waktu
Tempat
10
4. Menentukan massa tali persatuan panjang dengan mengambil contoh tali yang
identik jenisnya dengan tali yang digunakan. Kemudian, mengukur panjangnya
dan menimbang massanya.
5. Mengulangi langkah 2-5 dengan tali yang berbeda.
11
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
No
Massa
(kg)
0,07
0,09
0,11
X0
(m)
0,03
0,06
0,05
0,08
0,09
0,11
0,09
0,09
0,09
Xn
(m)
0,10
0,11
0,13
0,27
0,28
0,21
0,11
0,15
0,18
(m)
0,20
0,11
0,086
0,54
0,28
0,14
0,22
0,15
0,12
12
va
(
m
)
s
10
5,5
4,3
27
14
7
11
7,5
6
vb
(
m
)
s
F
(N)
24,97
0,686
28,31
0,882
31,30
1,078
No
Massa
(kg)
0,07
0,09
0,10
X0
(m)
0,08
0,14
0,10
0,03
0,07
0,08
0,02
0,14
0,12
Xn
(m)
0,22
0,24
0,25
0,24
0,36
0,28
0,22
0,26
0,30
(m)
0,44
0,24
0,167
0,48
0,36
0,186
0,44
0,26
0,20
13
va
(
m
)
s
22
12
8,35
24
18
9,3
11
13
10
vb
(
m
)
s
F
(N)
46,59
0,686
52,83
0,882
55,69
0,98
No
Massa
(kg)
0,02
0,03
0,04
X0
(m)
0,10
0,07
0,12
0,05
0,10
0,06
0,02
0,01
0,01
Xn
(m)
0,28
0,23
0,27
0,18
0,36
0,34
0,14
0,38
0,24
(m)
0,56
0,23
0,18
0,36
0,36
0,226
0,28
0,38
0,16
14
va
(
m
)
s
28
11,5
9
18
18
11,3
14
19
8
vb
(
m
)
s
F
(N)
36,18
0,196
44,27
0,294
51,12
0,392
4.2.1
15
16
2
1= (0,10)=0,20 m
1
2
2= ( 0,11 )=0,11 m
2
2
3 = ( 0,13 ) =0,086 m
3
Untuk m2 =0,09 Kg
2
1= (0,27)=0,54 m
1
2
2= (0,28)=0,28 m
2
2
3 = ( 0,21 )=0,14 m
3
Untuk m3 =0,11 Kg
2
1= ( 0,11 )=0,22m
1
2
2= (0,15)=0,15 m
2
2
3 = ( 0,18)=0,12 m
3
17
2
1= (0,22)=0,44 m
1
2
2= ( 0,37 )=0,37 m
2
2
3 = ( 0,25)=0,167 m
3
Untuk m2 =0,09 Kg
2
1= (0,24)=0,48 m
1
2
2= (0,36)=0,36 m
2
2
3 = ( 0,28 ) =0,186 m
3
Untuk m3 =0,1 Kg
2
1= ( 0,22 )=0,44 m
1
2
2= (0,26)=0,26 m
2
2
3 = (0,30)=0,20 m
3
2
1= (0,28)=0,56 m
1
2
2= ( 0,23 )=0,23 m
2
18
2
3 = ( 0,27 ) =0,18 m
3
Untuk m2 =0,03 Kg
2
1= (0,18)=0,36 m
1
2
2= ( 0,36 )=0,36 m
2
2
3 = ( 0,34 )=0,226 m
3
Untuk m3 =0,04 Kg
2
1= (0,14)=0,28 m
1
2
2= ( 0,38 )=0,38m
2
2
3 = ( 0,24 )=0,16 m
3
dengan
g=9,8
( ms )=0,686 N
m
=( 0,09 Kg ) 9,8 =0, 882 N
( s)
m
=( 0,11 Kg ) 9,8 =1,078 N
( s)
FT 2
FT 3
19
m
s2
( ms )=0,686 N
m
=( 0,09 Kg ) 9,8 =0, 882 N
( s)
m
=( 0,1 Kg ) 9,8 =0.98 N
( s)
FT 2
FT 3
( ms )=0,196 N
=( 0,03 Kg ) 9,8 =0, 294 N
( ms )
=( 0,04 Kg ) 9,8 =0,392 N
( ms )
FT 2
FT 3
v 1= ( 0,20 )( 50 Hz ) =10
m
s
m
s
20
v =6,6
m
s
Untuk m2 =0,09 Kg
v 1= ( 0,54 ) ( 50 Hz )=27
m
s
v 2= ( 0,28 )( 50 Hz ) =14
m
s
v 3= ( 0,14 ) ( 50 Hz )=7
v =16
m
s
m
s
Untuk m3 =0,11 Kg
m
s
v 1= ( 0,22 )( 50 Hz )=11
v 2= ( 0,15 )( 50 Hz ) =7,5
v 3= ( 0,12 )( 50 Hz )=6
v =8,16
m
s
m
s
m
s
v 1= ( 0,44 ) ( 50 Hz )=22
m
s
v 2= ( 0,24 ) ( 50 Hz )=12
m
s
v 3= ( 0,167 ) ( 50 Hz )=8,35
m
s
21
v =14,12
m
s
Untuk m2 =0,09 Kg
v 1= ( 0,48 )( 50 Hz ) =24
m
s
m
s
m
s
m
s
Untuk m3 =0,1 Kg
v 1= ( 0,44 ) ( 50 Hz )=22
m
s
m
s
m
s
v =15
m
s
v 2= ( 0,23 )( 50 Hz ) =11,5
m
s
m
s
22
v =16,16
m
s
Untuk m2 =0,03 Kg
m
s
m
s
m
s
m
s
Untuk m3 =0,04 Kg
v 1= ( 0,28 )( 50 Hz ) =14
m
s
v 2= ( 0,38 )( 50 Hz ) =19
m
s
m
s
m
s
v=
FT
23
m 1,32 103 Kg
kg
=
=1,1 103
l
1,2 m
m
v=
0,686
m
=24,97
3
s
1,1 10
v=
0,882
m
=28,31
3
s
1,1 10
v=
1,078
m
=31,30
3
s
1,1 10
v=
m 3,8 104 Kg
kg
=
=3,16 x 104
l
1,2 m
m
0,686
m
=46,59
4
s
3,16 x 10
24
v=
0,882
m
=76,68
4
s
3,16 x 10
v=
0.98
m
=80,82
4
s
3,16 x 10
m 1,8 104 Kg
kg
=
=1,5 104
l
1,2 m
m
v=
v=
0,196
m
=36,18
4
s
1,5 10
0,294
m
=44,27
4
s
1,5 10
v=
0,392
m
=51,12
4
s
1,5 10
25
4.3 Pembahasan
Gelombang tali bergantung pada inersia medium, yaitu seberapa sukar medium
digerakkan. Mekin besar inersia medium, makin pelan penjalaran gelombang.
Gelombang adalah suatu getaran yang menjalar dalam suatu medium. Yangdimaksud
dengan medium disini ialah sekumpulan benda yang saling berinteraksi dimana
gangguan itu menjalar. Jika kita menggoyang salah satu ujung tali dan ujung yang
satunya tetap, suatu gelombang yang berkelanjutan akan merambat ke ujung yang
tetapdan dipantulkan kembali, dengan terbalik. Sementara menggetarkan tali tersebut,
akan ada gelombang yang merambat di kedua arah, dan gelombang yang merambat ke ujung
tetap akan berinterferensi dengan gelombang pantulan yang kembali.
Adapun metode yang digunakan dalam percobaan ini adalah menggantungkan beban
beban pada ujung tali melalui katrol dengan menggunakan sumber osilator
elektromagnetik agar menghasilkan getaran dan gelombang stasioner pada tali untuk
menentukan laju rambat gelombang pada tali. Adapun tali yang digunakan ada tiga
macam yaitu tali berwarna putih,tali berwarna hijau dan tali berwarna kuning yang
masing-masing tali diberikan tiga buah beban dengan berate beban bervariasi yaitu 20
gram, 30 gram, 40 gram, 70 gram, 90 gram, 100 gram dan 110 gram.
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan diperoleh laju rambat gelombang secara
teori pada tali putih dengan massa beban 0,07 kg yaitu 24,97 m/s, untuk massa beban
0,09 kg yaitu 28,31 m/s dan untuk massa beban 0,11 kg diperoleh yaitu 31,30
m/s.Pada tali hijau laju rambat gelombang untuk massa 0,07 kg yaitu 46,59 m/s,
26
untuk massa 0,09 kg yaitu 76,68 m/s dan untuk massa beban 0,10 kg yaitu 80,82 m/s,
Serta pada tali kuning laju rambat gelombang yang diperoleh berturut-turut untuk
massa 0,02 kg yaitu 36,18 m/s. Untuk massa 0,03 kg yaitu 44,27 m/s dan untuk massa
0,04 kg yaitu 51,12 m/s. Sedangkan laju rambat gelombang secara eksperimen pada
tali putih dengan massa beban 0,07 kg yaitu 6,6 m/s, untuk massa beban 0,09 kg
yaitu 16 m/s dan untuk massa beban 0,11 kg diperoleh yaitu 8,16 m/s.Pada tali hijau
laju rambat gelombang untuk massa 0,07 kg yaitu 14,12 m/s, untuk massa 0,09 kg
yaitu 17,1 m/s dan untuk massa beban 0,10 kg yaitu 15 m/s, Serta pada tali kuning
laju rambat gelombang yang diperoleh berturut-turut untuk massa 0,02 kg yaitu 16,16
m/s. Untuk massa 0,03 kg yaitu 15,76 m/s dan untuk massa 0,04 kg yaitu 13,67 m/s.
Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa pada setiap penambahan massa pada setiap tali
baik secara teori maupun eksperimen terjadi perbesaran gelombang yang semakin
cepat sedangkan ketika beban yang diberikan kecil maka laju rambat gelombang yang
terjadi akan semakin lambat. Hal ini disebabkan karena adanya pengaruh dari massa
benda tersebut dan juga percobaan karena adanya gaya atau tegangan dan panjang
gelombang yang menentukan besar kecilnya gelombang yang dihasilkan jika
tegangan yang diberikan pada tali besar maka gelombang yang dihasilkan juga besar
begitupun sebaliknya , jika gaya yang diberikan pada tali kecil maka gelombang yang
dihasilkan pada tali juga mengecil.
27
Dalam percobaan ini hasil yang didapatkan telah sesuai dengan teori yang ada dimana
setiap nilai yang terukur mendapatkan nilai kesalahan yang sangat kecil. Kebenaran
pengukuran dapat dibuktikan dengan nilai ralat. Dari hasil yang didapatkan bahwa
ketelitian pada percobaan ini adalah 99,5% - 99,92%.
28
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan pada praktikum kali ini yaitu:
1. Besar laju rambat gelombang untuk tali putih berturut-turut ialah 24,97 m/s, 28,31
m/s, dan 31,30 m/s, untuk tali hijau berturut-turut ialah 46,59 m/s, 76,68 m/s, dan
80,82 m/s serta untuk tali kuning berturut-turut ialah 36,18 m/s, 44,27 m/s, dan
51,52 m/s.
2. Hubungan antara laju rambat gelombang pada tegangan dan massa adalah
berbanding lurus dimana semakin berat beban massa dan tegangan pada suatu tali
maka cepat rambat gelombang yang dihasilkan juga akan semakin besar dan
apabila beban massanya ringan maka cepat rambat gelombangnya akan semkin
melambat. Adapun tegangan yang diperoleh pada tali putih ialah 0,882 N, pada
tali hijau ialah 0,849 N dan pada tali kuning ialah 0,294 N.
5.2 Saran
Sebaiknya sebelum memulai suatu praktikum, praktikan terlebih dahulu mengecek
alat yang digunakan selain itu pada saat pengambilan data harus lebih serius dan teliti
agar hasil yang diperoleh lebih akurat dan memuaskan.
29
DAFTAR PUSTAKA
30