Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

SISTEM PENCERNAAN

Dosen pengampu : Widya Pani, SKM, SST.,M.Kes

DISUSUN OLEH

KELOMPOK VIII

 SULVIANA (PO7124120039)
 SISKA EKA SAPUTRI JAMADIN (PO7124120034)
 ASMA (PO7124120006)

POLTEKKES KEMENKES PALU JURUSAN KEBIDANAN

PRODI D III KEBIDANAN

2020/2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat allah swt yang telah memberi rahmat dan hidayah-nya sehingga
saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Sistem pencernaan”ini tepat pada
waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas “Ibu
Widya Pani, SKM, SST.,M.Kes” mata kuliah OBSTETRI. Selain itu, makalah ini bertujuan
untuk menambah wawasan tentang “Asuhan Keperawatan Infark Miokard” bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Widya Pani, SKM, SST.,M.Kes selaku
dosen mata kuliah OBSTETRI yang telah memberi tugas ini sehingga dapat menambah
wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini jauh dari kata sempurna . oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan saya nantikan semi kesempurnaan makalah ini.

2
DAFTAR ISI

JUDUL ……………………………………………………………………. 1

KATA PENGANTAR ……………………………………………………. 2

DAFTAR ISI ……………………………………………………………... 3

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………… 4

A. Latar Belakang ……………………………………………………..

B. Tujuan Penulisan …………………………………………………...

C. Rumusan Masalah ………………………………………………….

BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………….


6

A. Pengertian Dan Fungsi Sistem Pencernaan ………………………..


B. Struktur Anatomi Sistem Pencernaan ……………………………..

C. Proses Pencernaan Makanan Pada Manusia ……………………….

BAB III PENUTUP ………………………………………………………. 15

A. Kesimpulan ………………………………………………………...

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………….. 16

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Proses pencernaan merupakan suatu proses yang melibatkan organ-organ pencernaan


dan kelenjar-kelenjar pencernaan. Antara proses dan organ-organ serta kelenjarnya
merupakan kesatuan sistem pencernaan. Sistem pencernaan berfungsi memecah bahan- bahan
makanan menjadi sari-sari makanan yang siap diserap dalam tubuh.

Agar makanan yang kita makan dapat di serap di usus halus, maka makanan itu harus
di ubah menjadi bentuk sederhana melalui proses pencernaan, zat makanan yang mengalami
proses pencernaan di dalam tubuh adalah karbohidrat, protein, dan lemak. Sedangkan unsur-
unsur mineral, vitamin, dan air tidak mengalami proses pencernaan. Proses pencernaan pada
manusia dapat di bedakan menjadi dua macam yaitu proses pencernaan secara mekanik dan
kimiawi (enzimatis). Saat kalian mengunyah makanan seperti nasi, roti, umbi dan pisang
berarti proses pencernaan mekanik (fisik) sedang berlangsung. Dan, proses pencernaan
mekanik adalah proses perubahan makanan dari bentuk besar atau kasar menjadi bentuk kecil
atau halus. Pada manusia dan mamalia umumnya proses pencernaan mekanik dilakukan
dengan menggunakan gigi. Berarti, proses pencernaan kimiawi pun sedang terjadi. Dan
proses pencernaan kimiawi adalah proses perubahan makanan dari zat yang kompleks
menjadi zat-zat yang lebih sederhana dengan menggunakan enzim. Enzim adalah zat kimia
yang dihasilkan oleh tubuh yang berfungsi mempercepat reaksi-reaksi kimia dalam tubuh.

           Proses pencernaan makanan pada manusia melibatkan alat-alat pencernaan makanan


yang kita makan. Alat pencernaan makanan dapat di bedakan atas saluran pencernaan dan
kelenjar pencernaan.
Saluran pencernaan manusia memanjang dari mulut sampai anus, terdiri dari mulut (kaum
olis), kerongkongan (esofagus), lambung (ventlikulus), usus halus (intestinum), usus besar
(kolon), dan anus. Kelenjar pencernaan menghasilkan enzim-enzim yang membantu proses
pencernaan kimiawi.

4
1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian dan fungsi dari sistem pencernaan pada manusia?

2. Bagaimana struktur anatomi sistem pencernaan pada manusia?

3. Bagaimana proses pencernaan makanan pada manusia?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian dan fungsi dari sistem pencernaan pada manusia.

2. Untuk memahami struktur anatomi sistem pencernaan pada manusia.

3. Untuk mempelajari proses pencernaan makana pada mamalia manusia.

BAB II
5

1
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan fungsi Sistem Pencernaan

Fungsi utama dari sistem pencernaan adalah untuk menyiapkan makanan untuk
pertumbuhan, memelihara struktur dan memproduksi berbagai macam bentuk
energi. Prinsip utama sistem pencernaan ini adalah memecah molekul komplek dari
makanan utama, dengan berbagai perubahan kimia menjadi srtuktur molekul yang
lebih sederhana. Kemudian molekul tersebut diserap dalam bentuk larutan melalui
dinding saluran pencernaan dan masuk dalam aliran darah (molekul protein dan
karbohidrat) atau bisa masuk dalam bentuk vesikel kecil ke sistem limfatik
(sehingga makanan dalm bentuk lipid atau lemak). Air yang diserap tidak diubah
bentuknya tetapi langsung lewat dinding saluran pencernaan. Jadi, sistem
pencernaan adalah sistem dimana terjadi pemecahan molekul kompleks menjadi
molekul lebih sederhana yang dilakukan secara mekanik dan secara kimiawi
dengan enzim. (Charles, 1959).

Sistem pencernaan pada antara lain berfungsi untuk :

1). Memasukkan makanan ke dalam saluran pencernaan makanan,

2). Tempat penyimpanan makanan sementara,

3). Mencerna makanan secara fisik dan kimia,

4). Mengabsorbsi hasil pencernaan

5). Menyimpan sementara sisa makanan yang tidak tercerna, baru kemudian
dikeluarkan.

Sistem pencernaan pada mamalia secara umum hampir sama, yaitu terdapat saluran
pencernaan (mulut, lambung, usus, dan mengeluarkan kotorannya melewati anus) dan
kelenjar pencernaan. Kelenjar pencernaan ada yang berada didalam dinding saluran
pencernaan dan ada yang terdapat diluar saluran pencernaan. (Tenzer, 2003).

6
2.2 Struktur Anatomi Sistem Pencernaan

Sistem pencernaan terdiri dari saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Pada
saluran pencernaan makanan berupa pembuluh yang panjang, berkelok atau membentuk
lipatan, diawali dengan mulut yang berakhir pada anus. Saluran pencernaan terbagi atas
rongga mulut, faring, esofagus, lambung, usus halus, usus besar (kolon), rektum dan terakhir
anus. Sedangkan kelenjar pencernaan terbagi atas hati beserta saluran empedu dan pankreas.

I. Saluran pencernaan, terbagi atas :

A. Rongga mulut

Didalam rongga mulut terdapat organ aksesoris yaitu lidah, gigi dan kelenjar ludah.

1. Lidah

Pada mamalia, rongga mulut relatif lebar, hal ini mempermudah mengambil makanan,
mengunyah dan menelan. Fungsinya antara lain untuk memegang mangsanya (pada sapi),
menggerakkan makanan sehingga tercampur dengan ludah (pada manusia), pada trenggiling
lidah dapat dipanjangkan untuk menangkap mangsanya, dan lidah pada ikan paus tidak dapat
digerakkan. Permukaan lidah mamalia terdapat papila yang bertanduk, ada yang berbentuk
seperti jamur dan berbentuk bulat. Papila yang bertanduk yang mengakibatkan permukaan
lidah kasar, digunakan oleh karnivora untuk memarut tulang pada beberapa mamalia
dugunakan untuk membersihkan rambutnya (misal pada kucing). Lidah mamalia yang
panjang dan basah umumnya selalu dijulurkan, berfungsi untuk penguapan
(homeostasis),misalnya pada anjing. Pada manusia lidah juga berfungsi sebagai alat pengecap
yang dapat merasakan manis, asin, pahit, dan asam (Tenzer, 2003).

7
Gambar struktur Lidah. (Sumber : Pustekkom Depdiknas, 2008)

2. Kelenjar ludah

Pada hewan tetrapoda memiliki kelenjar ludah, yang mensekresikan sekret berupa
enzim ptialin, toksin atau lendir. Kelenjar labia terdapat dimulut bagian bawah, dan bermuara
di vestibulum mulut, kelenjar intermaksilar dekat premaksila, kelenjar sublingual terdapat
dibawah lidah. Kelenjar submasila bermuara dibelakang gigi incisivum. Kelenjar parotid
merupakan kelenjar yang besar. Kelenjar infraorbital terdapat disudut mata. Kelenjar molar
terletak didaerah gigi molar. Kelenjar internasal terletak didaerah premaksila. (Tenzer, 2003).

3. Gigi

. Gigi membantu dalam mekanisme pencernaan sehingga bentuk dan tipe gigi juga
bergantung dari jenis makananan yang dimakan. Gigi pada manusia mempunyai tipe
Heterodont karena mempunyai beberapa bentuk dengan beberapa fungsi yaitu gigi seri ( dens
incicivus ), gigi taring ( dens caninus), gigi geraham depan ( dens premolare ) dan gigi
geraham ( dens molare), sedangkan pada gigi marmot mempunyai gigi dengan bentuk yang
sama sehingga dikatakan Homodont. (Hildebrant, 2000).

Pada manusia gigi berganti dua kali sepanjang hidupnya yaitu gigi susu ( Dens Decidiu)
dan gigi permanent ( dens permanent ) sehingga dikatakan bertipe Diphyodont, karena
berganti gigi selama dua kali sepanjang hidupnya. Jika seperti hewan marmot ataupun
mamalia lain yang tidak mengalami pergantian gigi maka mempunyai tipe gigi monophydont.
Tipe gigi dibedakan juga berdasarkan cara melekatnya gigi pada gusi dan bentuk permukaan
gigi. Tipe gigi berdasarkan perlekatannya terdapat 3 bentuk yaitu :

a. Acrodont : Gigi dengan tipe ini mempunyai bentukan tidak berakar, dimana bagian gigi
melekat pada permukaan luar atau merupakan bagian dari tulang rahang
dengan perantara jaringan keras. Memungkinkan lepas berkali-kali. Biasanya
ditemukan pada gigi ikan teleostei.

b. Pleurodont : Gigi dengan tipe ini mempunyai bentukan dimana tepi luar tulang rahang
membentuk dinding tipis dengan sisi lingual ber-rongga rongaa untuk
ditempati gigi-gigi tersebut sehingga gigi hanya melekat dengan perantara sisi

8
luar akar dengan perantaraan jaringan kolagen atau semen, seperti yang
dimiliki pada anura, urodela dan reptile.

c. Thecodont : Gigi dengan tipe ini lebih modern dan tampak kuat karena bagian gigi yaitu
akar gigi yang tertanam dalam jaringan tulang rahang. Gigi tipe ini terdapat
pada bangsa mamalia.

Menurut Tenzer (2003), Jumlah gigi pada kelompok mamalia berfariasi tergantung pada
jenis makanan yang dimakan. Keadaan gigi mamalia ini dapat diperlihatkan oleh rumus gigi.
Misalnya rumus gigi pada kelinci dan hamster

Rumus gigi kelinci : 2-0-3-3

1-0-2-3

Rumus gigi hamster : 1-0-0-3

1-0-0-3

B. Esofagus

Esofagus merupakan saluran penghubung antara rongga mulut dengan lambung. Di


sini tidak terjadi proses pencernaan. Esofagus pada sapi sangat pendek dan lebar, serta lebih
mampu membesar (berdilatasi). Esofagus berdinding tipis dan panjangnya bervariasi,
diperkirakan sekitar 5 cm. adanya mukosa yang dihasilkan di esophagus juga mempermudah
[roses mendorong bolus kea rah lambung, sehingga bolus akan lebih licin, selain itu mucus
akan membuat resiko gesekan berkurang dengan licinnya permukaan, membuatnya dapat
meregang untuk menampung makanan dan air sebanyak kurang lebih 2 liter. Esofagus pada
manusia panjangnya kurang lebih 25-30cm (Soewolo, 2005).

C. Lambung

Terletak antara esofagus dan intestinum dan berakhir pada spinker pilorus. Berfungsi
untuk menampung dan melumatkan makanan. Pada lambung manusia makanan akan
dihancurkan secara kimia. Kapasitas lambung kurang lebih 1200-1600 ml. Lambung manusia
dibagi menjadi 4 bagian yaitu, kardia, fundus grastikus, korpus, pilorus. Kardia adalah
lanjutan dari muara lambung, fundus grastikus adalah bagian yang membesar disebelah kiri,

9
korpus adalah bagian utama lambung yang melanjutkan diri menjadi pars pilorika, pilorus
yaitu muara lambung kedalam duodenum (Soewolo, 2005).

Gambar struktur lambung manusia

Lambung ruminansia kecuali babi dan kudanil dapat dibedakan menjadi empat
bagian yaitu rumen, retikulum, omasum, dan abomasum. Rumen merupakan tempat
penyimpanan sementara makanan yang telah ditelan. Dalam retikulum makanan dibentuk
menjadi gumpalan-gumpalan (bolus) yang akan dimuntahkan lagi, Di dalam omasum
terdapat kelenjar yang memproduksi enzim yang akan bercampur dengan bolus. Makanan
dijadikan lebih halus lagi di omasum. Kadar air dari gumpalan makanan dikurangi (terjadi
absorpsi air), kemudian gumpalan makanan diteruskan ke abomasum. Abomasum merupakan
perut yang sebenarnya, karena di sini terjadi pencernaan sebenarnya secara kimiawi oleh
enzim-enzim pencernaan. Enzim yang dikeluarkan oleh dinding abomasum sama dengan
yang terdapat pada lambung mamalia lain. Misalnya, enzim pepsin merombak protein
menjadi asam amino. (Andi, 2013).

10
D. Usus Halus

Usus halus terdiri dari duodenum, jejunum dan ileum yang tidak jelas batas-batasnya.
Panjangnya 3-4meter, diameternya 2,5cm. Duodenum berbentuk C dan melingkar disekitar
kaput pankreatis. Duktus koledokus dan duktus pankreatikus bermuara dibagian tengah
duodenum. Antara jejunum dan ileum tidak mempunyai batas yang jelas (Soewolo, 2005).

Gambar struktur usus halus

E. Usus Besar

Di sebelah kanan dalam rongga perut terdapat  usus besar naik, dalam rongga perut
sebelah atas terdapat lanjutannya sebagai usus besar melintang, dan dalam rongga perut
sebelah kiri dijumpai usus besar turun yang berlanjut sebagai usus besar bentuk “S”. Setelah
usus besar berbentuk S terdapat poros usus (rektum). Di dalam usus besar sisa-sisa makanan
yang tidak dapat dicerna lagi menjadi kental, karena airnya diserap kembali oleh dinding usus
besar. Sisa makanan tersebut sampai ke dalam poros usus yang terletak pada dinding
belakang panggul kecil. Perjalanan makanan di dalam usus besar dapat mencapai 4 – 5 jam.
Namun, di usus besar makanan dapat disimpan sampai 24 jam. Di dalam usus besar terdapat
bakteri Escherichia coli. Bakteri ini membantu dalam proses pembusukan sisa makanan
menjadi  feses. Selain itu, E. coli juga menghasilkan  vitamin K yang berperan penting dalam
proses pembekuan  darah.

11
Struktur Usus besar atau kolon dalam anatomi adalah bagian usus antara usus buntu
dan rektum. Fungsi utama organ ini adalah menyerap air dari feses. Pada mamalia, kolon
terdiri dari kolon menanjak (ascending), kolon melintang (transverse), kolon menurun
(descending), kolon sigmoid, dan rektum. Bagian kolon dari usus buntu hingga pertengahan
kolon melintang sering disebut dengan “kolon kanan”, sedangkan bagian sisanya sering
disebut dengan “kolon kiri”. (Hikmat, 2014).

Gambar struktur usus besar

F. Rektum

Rektum adalah bagian akhir dari kolon yang berfungsi untuk menyimpan feses
sebelum dikeluarkan.

G. Anus

Anus adalah lubang pada ujung saluran pencernaan yang merupakan organ saluran
pencernaan tempat keluarnya feses sisa pencernaan.

II. Kelenjar pencernaan, terdiri dari 2 yakni :

1. Hati dan saluran empedu

Hati terletak didalam rongga abdomen dibawah diafragma. Terdiri atas beberapa
lobus, setiap lobus memiliki duktus hepatikus. Semua hewan mamalia memiliki kantung
empedu kecuali tikus, kuda dan rusa. (Tenzer,2003). Empedu disekresi oleh hati kedalam
12
saluran empedu, yang mengalis kedalam duodenum. Bila isi lambung kim (chyme) memasuki
duodenum maka hormon kolesistokinin dari mukosa usus menyebabkan kantung empedu
berkontraksi (Soewolo, 2005).

2. Pankreas

Pankreas terletak dibagian kauda lambung yang berbatasan dengan duodenum.


Pankreas berwarna pucat, merupakan kelenjar yang bentuknya panjang, berlobus dan
memiliki jumlah duktus yang bervariasi. Duktus pankreas dorsal maupun vebtral
berhubungan dengan duodenum, pada umunya semua vertebrata memiliki pankreas yang
berfungsi menghasilkan enzim dan hormon untuk pencernaan. (Tenzer,2003). Setiap hari
diproduksi kurang lebih 1200-1500 ml cairan pankreas, cairan ini terdiri dari air, garam,
sodium dikarbonat dan enzim. Pada cairan pankreas, sodium bikarbonat yang dapat
menghentikan kerja pepsin dari lambung dan menciptakan suasana asam bagi usus.
(Soewolo, 2005).

2.3 Proses pencernaan makanan pada manusia

A. Proses pencernaan makanan pada manusia

Proses pencernaan pada manusia terbagi atas 5 macam yaitu:

 Injesti

Adalah proses menaruh atau memasukkan makanan di mulut. Biasanya menggunakan


tangan atau menggunakan alat bantu seperti sendok, garpu, sumpit, dan lain sebagainya.

 Pencernaan Mekanik

Proses pencernaan mekanik yaitu proses mengubah makanan menjadi kecil dan lembut.
Pencernaan mekanik dilakukan oleh gigi. Proses ini bertujuan untuk membantu untuk
mempermudah proses pencernaan kimiawi. Proses ini dilakukan secara sadar atau sesuai
dengan keinginan kita.

 Pencernaan Kimiawi

proses perubahan makanan dari zat yang kompleks menjadi zat-zat yang lebih
sederhana dengan enzim, yang terjadi mulai dari mulut, lambung, dan usus. Enzim adalah zat
13
kimia yang dihasilkan oleh tubuh yang berfungsi mempercepat reaksi-reaksi kimia dalam
tubuh.

 Penyerapan

Penyerapan adalah gerakan nutrisi dari sistem pencernaan ke sistem sirkulator dan
‘lymphatic capallaries’ melalui osmosis, transport aktif, dan difusi.

 Penyingkiran

Yaitu penyingkiran/pembuangan material yang tidak dicerna dari ‘tract’ pencernaan


melalui defekasi.

B. Proses pencernaan makanan pada hewan memamah biak.

Contohnya pada sapi dan kambing. Saluran pencernaan kambing dimulai dari mulut.
Pada mulut, terjadi pencernaan secara mekanis dan enzymatic, pencernaan secara mekanis
dilakukan oleh gigi, sedangkan pencernaan secara enzymatic dilakukan oleh enzim
pencernaan yang dihasilkan oleh kelenjar saliva. Kemudian diteruskan pada kerongkongan
atau esophagus, yang dilanjutkan ke perut (abdomen) yang terdiri dari 4 yaitu rumen,
reticulum, omasum, dan abomasum. Pada omasum terjadi penyerapan air yang tadinya
berkisar 60-70%  di rumen menjadi 15-20%. Sedangkan pada abomasum terjadi pencernaan
secara kimiawi oleh enzyme. Setelah itu, diteruskan ke usus halus yang terdiri dari
duodenum, jejenum, dan ileum. Diteruskan ke secum, kolon, rectum dan berakhir di anus.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

14
1. Sistem pencernaan adalah sistem dimana terjadi pemecahan molekul kompleks
menjadi molekul lebih sederhana yang dilakukan secara mekanik dan secara kimiawi
dengan enzim.

2. Sistem pencernaan pada hewan antara lain berfungsi untuk memasukkan makanan ke
dalam saluran pencernaan makanan, sebagai tempat penyimpanan makanan
sementara, mencerna makanan secara fisik dan kimia, mengabsorbsi hasil pencernaan,
dan menyimpan sementara sisa makanan yang tidak tercerna, baru kemudian
dikeluarkan.

3. Sistem pencernaan terdiri dari saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran
pencernaan terbagi atas rongga mulut, faring, esofagus, lambung, usus halus, usus
besar (kolon), rektum dan terakhir anus. Sedangkan kelenjar pencernaan terdiri dari
hati beserta saluran empedu dan pankreas.

4. Pencernaan manusia terdiri dari proses, yakni penyerapan, pencernaan kimiawi,


pencernaan mekanik, injesti dan penyingkiran. Sedangkan pada hewan memamah
biak hanya berbeda pada saat proses pencernaan pada lambung yang terdiri dari
rumen, reticulum, omasum, dan abomasum.

DAFTAR PUSTAKA

https://health.kompas.com/read/2020/06/06/080200668/sistem-pencernaan--fungsi-
organ-dan-cara-menjaga-agar-tetap-sehat?page=all

https://id.scribd.com/document/248908064/makalah-sistem-pencernaan
15
16

Anda mungkin juga menyukai