Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH BIOLOGI

SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA

DISUSUN OLEH :

M. JEJEN

KELAS : XI IPA 2

GURU MAPEL : SURYAMAN. S. Si

SMA NEGERI 18 PANDEGLANG


TAHUN AJARAN 2021/2022

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan perkenanan-Nya
sehingga kami dapat menulis dan menyusun makalah ini dengan judul “SISTEM
PENCERNAAN PADA MANUSIA” maka makalah ini berisikan penjelasan mengenai
system pencernaan pada manusia yang meliputi: pengertian system pencernaan pada
manusia, ciri-ciri system pencernaan pada manusia, alat/organ-organ pencernaan manusia,
mekanisme proses pencernaan pada manusia dan gangguan pada pencernaan pada manusia.
Makalah ini kami susun secara praktis dan sederhana agar lebih mudah untuk dipahami
para pembaca dengan adanya makalah ini, nantinya kita dapat lebih memahami tentang
bagaimana system pencernaan pada manusia.
Kami juga menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini mungkin terdapat kesalahan
bahkan tidak ada kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari
semua pihak sangat kami butuhkan demi kesempurnaan makalah ini.

iii
DAFTAR ISI
Cover ................................................................................................................. i
Kata Pengantar .................................................................................................. ii
Daftar Isi ........................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1


A.    Latar Belakang ............................................................................................. 1
B.     Rumusan Masalah ...................................................................................... 1
C.     Tujuan ......................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 3


A.    Pengertian Sistem Manusia .......................................................................... 3
B.    Ciri-Ciri System Pencernaan Manusia ........................................................... 3
C.    Alat-Alat Pencernaan Manusia ..................................................................... 4
D.   Mekanisme atau Proses Pencernaan Pada Manusia ...................................... 9

BAB III PENUTUP ........................................................................................... 13


A.    Kesimpulan ................................................................................................. 13
B.     Kritik dan saran .......................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 14

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap makhluk hidup pasti perlu makan karena makanan merupakan sumber energi
pada makhluk hidup. Makhluk hidup memerlukan energi untuk melakukan aktivitas
seperti belajar, jalan, berbicara, tidur dan lain sebagainya.  Agar makanan yang kita
makan dapat di serap di usus halus, maka makanan itu harus di ubah menjadi bentuk
sederhana melalui proses pencernaan, zat makanan yang mengalami proses pencernaan
di dalam tubuh adalah karbohidrat, protein, dan lemak. Sedangkan unsur-unsur mineral,
vitamin, dan air tidak mengalami proses pencernaan. Proses pencernaan pada manusia
dapat di bedakan menjadi dua macam yaitu proses pencernaan secara mekanik dan
kimiawi (enzimatis). Saat mengunyah makanan seperti nasi, roti, umbi dan pisang
berarti proses pencernaan mekanik (fisik) sedang berlangsung dan proses pencernaan
mekanik adalah proses perubahan makanan dari bentuk besar atau kasar menjadi bentuk
kecil atau halus. Pada manusia dan mamalia umumnya proses pencernaan mekanik
dilakukan dengan menggunakan gigi. Berarti, proses pencernaan kimiawi pun sedang
terjadi. Dan proses pencernaan kimiawi adalah proses perubahan makanan dari zat yang
kompleks menjadi zat-zat yang lebih sederhana dengan menggunakan enzim. Enzim
adalah zat kimia yang dihasilkan oleh tubuh yang berfungsi mempercepat reaksi-reaksi
kimia dalam tubuh.

Proses pencernaan makanan pada manusia melibatkan alat-alat pencernaan makanan


yang kita makan. Alat pencernaan makanan dapat di bedakan atas saluran pencernaan
dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan manusia memanjang dari mulut sampai
anus, terdiri dari mulut (kaum olis), kerongkongan (esofagus), lambung (ventlikulus),
usus halus (intestinum), usus besar (kolon), dan anus. Kelenjar pencernaan
menghasilkan enzim-enzim yang membantu proses pencernaan kimiawi. Kelenjar air
liur, kelenjar getah lambung, hati (hepar), dan pankreas.

B.     Rumusan Masalah


Adapun masalah yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu:
1.      Apa yang dimaksud dengan system pencernaan pada manusia?
2.      Bagaimana ciri-ciri system pencernaan manusia?

1
3.      Bagaimana susunan organ-organ pencernaan pada manusia?
4.      Bagaimana mekanisme proses pencernaan pada manusia?
5.      Bagaimana gangguan atau kelainan pada system pencernaan manusia?

C.    Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu:
1.      Menjelaskan apa yang dimaksud dengan system pencernaan pada manusia.
2.      Menjelaskan ciri-ciri system pencernaan manusia.
3.      Menjelaskan susunan organ-organ pencernaan pada manusia.
4.      Menjelaskan mekanisme proses pencernaan pada manusia.
5.      Menjelaskan gangguan pada system pencernaan pada manusia.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A.     Pengertian Sistem Pencernaan Manusia
Menurut sumber dalam http://www.sridianti.com/gambar-bagan-sistem-
pencernaan-manusia.html Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal (mulai dari
mulut sampai anus) adalah sistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk menerima
makanan, mencernanya menjadi zat-zat gizi dan energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam
aliran darah serta membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan
sisa proses tersebut dari tubuh.
Pencernaan makanan merupakan proses mengubah makanan dari ukuran besar
menjadi ukuran yang lebih kecil dan halus, serta memecah molekul makanan yang
kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan menggunakan enzim dan organ-
organ pencernaan. Enzim ini dihasilkan oleh organ-organ pencernaan dan jenisnya
tergantung dari bahan makanan yang akan dicerna oleh tubuh. Zat makanan yang
dicerna akan diserap oleh tubuh dalam bentuk yang lebih sederhana. 
Menurut (Farid, F, 2007) Sistem pencernaan merupakan sistem yang memproses
mengubah makanan dan menyerap sari makanan yang berupa nutrisi-nutrisi yang
dibutuhkan oleh tubuh. Sistem pencernaan juga akan memecah molekul makanan yang
kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan bantuan enzim sehingga mudah
dicerna oleh tubuh. Sistem pencernaan pada manusia hampir sama dengan sistem
pencernaan hewan lain yaitu terdapat mulut, lambung, usus, dan mengeluarkan
kotorannya melewati anus.
Dari beberapa defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa system pencernaan manusia
adalah system organ dalam manusia yang menerima makanan dan mengubahnya dari
ukuran besar menjadi ukuran yang lebih halus serta memecah molekul kompleks
menjadi molekul yang lebih sederhana dengan menggunakan enzim dan organ-organ
pencenaan sehingga makanan tersebut mudah dicerna oleh tubuh.

B.     Ciri-Ciri System Pencernaan Manusia


System pencernaan pada manusia memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
  Terdiri dari beberapa system organ/alat pencernaan (rongga mulut-rektum).

3
  Dalam melakukan proses pencernaan dibantu oleh enzim-enzim tertentu tergantung
dari bahan makanan yang akan dicerna.
  Enzim dihasilkan oleh organ-organ pencernaan.
  Proses pencernaan makanan dibagi atas dua yaitu pencernaan secara mekanik dan
secara kimiawi.

C.    Alat-Alat Pencernaan Manusia


  Saluran pencernaan
Alat-alat pencernaan makanan manusia terdiri dari saluran pencernaan dan kelenjar
pencernaan. Saluran pencernaan terdiri dari mulut (Oris), pangkal kerongkongan
(faring), kerongkongan (esofagus), lambung (ventrikulus), usus halus yang terdiri atas:
usus 12 jari (duodenum), usus kosong (jejunum), dan usus penyerapan (ileum)
sedangkan usus besar, terdiri atas usus tebal (kolon), poros usus (rektum), dan anus.
1.      Rongga mulut ( cavum oris)
Di dalam rongga mulut terdapat gigi, lidah, dan kelenjar ludah. Gigi memotong dan
menghaluskan makanan menjadi bagian kecil sehingga mudah ditelan.  Gigi manusia
tersusun atas gigi seri, gigi taring, dan geraham. 
Gigi seri berbentuk seperti kapak, terletak di sebelah depan, berfungsi untuk
memotong makanan. Gigi taring terletak di antara gigi seri dan geraham., berbentuk
runcing dan berfungsi untuk merobek atau mengoyak makanan. Geraham terletak di
belakang taring dan berfungsi untuk mengunyah atau menghaluskan makanan. Geraham
mempunyai permukaan agak lebar dan bergelombang seperti papan penggilas. 
Selain gigi, di dalam rongga mulut terdapat lidah dan 3 pasang kelenjar air liur.
Lidah berfungsi sebagai alat pengecap makanan, membantu gigi mencampur dan
menempatkan makanan, serta membantu menelan dan mendorong makanan masuk ke
dalam kerongkongan. 
2.      Pangkal Kerongkongan (faring)
Faring merupakan persimpangan antara tenggorokan dengan kerongkongan. Di pangkal
faring terdapat katup yang disebut epiglotis. Bagian depan faring berhubungan dengan
tenggorokan, sedangkan bagian belakang berhubungan dengan kerongkongan.
3.      Kerongkongan (esophagus)

4
Kerongkongan merupakan penghubung antara mulut dengan lambung. Organ ini
berbentuk tabung yang panjangnya sekitar 25 cm. Kerongkongan terletak di belakang
saluran pernapasan. Pada batas antara esophagus dengan lambung terdapat sfinger
esophagi (sphincter esophagi) yang berfungsi mengatur agar makanan yang sudah
masuk ke dalam lambung tidak kembali ke esophagus. Makanan ketika melewati
kerongkongan didorong dengan menggunakan gerakan otot kerongkongan yang disebut
gerak peristaltik.
4.      Lambung (ventrikulus)
Lambung atau perut besar terletak di bagian atas rongga perut sebelah kiri.
Lambung terdiri atas tiga bagian, yaitu bagian atas (kardiak) berbatasan dengan
kerongkongan, bagian tengah (fundus), dan bagian bawah (pilorus). Di ujung lambung
terdapat otot lingkar yang mengatur masuk atau keluarnya makanan di lambung. Otot
lingkar itu cenderung tertutup dan membuka hanya pada saat ada makanan masuk ke
lambung atau saat muntah. Otot lingkar lainnya terdapat di ujung lambung yang
berbatasan dengan usus halus, yaitu otot lingkar pilorus. 
Pada dinding lambung bagian fundus terdapat kelenjar lambung yang dapat
menghasilkan 400 - 800 ml getah lambung. Getah lambung terdiri atas air, lendir, asam
lambung, enzim pepsinogen, dan renin. Dinding lambung terdiri atas otot yang tersusun
melingkar, memanjang, dan menyerong. Kontraksi otot lambung menyebabkan
makanan teraduk merata dengan getah lambung.
5.      Usus halus
Usus halus merupakan saluran makanan terpanjang, panjangnya kurang lebih 5 m, serta
banyak mengandung pembuluh darah dan limfa. Usus halus terdiri dari:
  usus dua belas jari (duodenum)
Usus dua belas jari atau duodenum adalah bagian dari usus halus yang terletak
setelah lambung dan menghubungkannya ke usus kosong (jejunum). Bagian usus dua
belas jari merupakan bagian terpendek dari usus halus, dimulai dari bulbo duodenale
dan berakhir di ligamentum treitz. Usus dua belas jari merupakan organ retroperitoneal,
yang tidak terbungkus seluruhnya oleh selaput peritoneum. pH usus dua belas jari yang
normal berkisar pada derajat sembilan. Pada usus dua belas jari terdapat dua muara
saluran yaitu dari pankreas dan kantung empedu. Lambung melepaskan makanan ke
dalam usus dua belas jari (duodenum), yang merupakan bagian pertama dari usus halus.

5
Makanan masuk ke dalam duodenum melalui sfingter pilorus dalam jumlah yang bisa di
cerna oleh usus halus. Jika penuh, duodenum akan megirimkan sinyal kepada lambung
untuk berhenti mengalirkan makanan.
Empedu dihasilkan oleh sel hati. Cairan empedu dari hati ditampung di kantong
empedu, kemudian dialirkan ke usus dua belas jari melalui saluran empedu. Cairan
empedu berfungsi mengemulsikan lemak. Empedu berwarna kecoklatan karena
merupakan hasil pemecahan hemoglobin. Pigmen empedu ini memberi warna khas pada
feses
  usus kosong (jejenum)
Usus kosong atau jejunum adalah bagian kedua dari usus halus, di antara usus dua belas jari
(duodenum) dan usus penyerapan (ileum). Pada manusia dewasa, panjang seluruh usus
halus antara 2-8 meter, 1-2 meter adalah bagian usus kosong. Usus kosong dan usus
penyerapan digantungkan dalam tubuh dengan mesenterium. Permukaan dalam usus kosong
berupa membran mukus dan terdapat jonjot usus (vili), yang memperluas permukaan dari
usus.
  Usus Penyerapan (Illeum)
Usus penyerapan atau ileum adalah bagian terakhir dari usus halus. Pada sistem
pencernaan manusia ileum memiliki panjang sekitar 2- 4 m dan terletak setelah
duodenum dan jejunum, dan dilanjutkan oleh usus buntu. Ileum memiliki pH antara 7
dan 8 (netral atau sedikit basa) dan berfungsi menyerap vitamin B12 dan garam empedu
6.      Usus Besar (kolon)
Usus besar terdiri dari dua bagian, yaitu usus tebal dan poros usus (rectum). Usus tebal
terdiri atas bagian yang naik, bagian yang datar, dan bagian yang turun. Bagian akhir
dari usus besar adalah poros usus (rectum). 

Usus tebal mengatur kadar air pada sisa makanan. Apabila kadar air pada sisa
makanan terlalu banyak, dinding usus tebal menyerap kelebihan air tersebut.
Sebaliknya, jika sisa makanan kekurangan air, dinding usus tebal mengeluarkan air ke
sisa makanan tersebut. Di dalam usus tebal terdapat bakteri koli (Escherichia coli) yang
membantu proses pembusukan sisa makanan menjadi feses. Bakteri koli juga membantu
pembentukan vitamin K dan vitamin B-12. Selain itu, bakteri koli dapat menghambat
pertumbuhan bakteri penyebab penyakit.
  Usus Buntu (sekum)

6
Usus buntu atau sekum (Bahasa Latin: caecus, “buta”) dalam istilah anatomi adalah
suatu kantung yang terhubung pada usus penyerapan serta bagian kolon menanjak dari
usus besar. Organ ini ditemukan pada mamalia, burung, dan beberapa jenis reptil.
Sebagian besar herbivora memiliki sekum yang besar, sedangkan karnivora eksklusif
memiliki sekum yang kecil, yang sebagian atau seluruhnya digantikan oleh umbai
cacing.
  Umbai Cacing (Appendix)
Umbai cacing atau apendiks adalah organ tambahan pada usus buntu. Infeksi
pada organ ini disebut apendisitis atau radang umbai cacing. Apendisitis yang parah
dapat menyebabkan apendiks pecah dan membentuk nanah di dalam rongga abdomen
atau peritonitis (infeksi rongga abdomen).Dalam anatomi manusia, umbai cacing atau
dalam bahasa Inggris, vermiform appendix (atau hanya appendix) adalah hujung buntu
tabung yang menyambung dengan caecum. Umbai cacing terbentuk dari caecum pada
tahap embrio. Dalam orang dewasa, Umbai cacing berukuran sekitar 10 cm tetapi bisa
bervariasi dari 2 sampai 20 cm. Walaupun lokasi apendiks selalu tetap, lokasi ujung
umbai cacing bisa berbeda – bisa di retrocaecal atau di pinggang (pelvis) yang jelas
tetap terletak di peritoneum. Banyak orang percaya umbai cacing tidak berguna dan
organ vestigial (sisihan), sebagian yang lain percaya bahwa apendiks mempunyai fungsi
dalam sistem limfatik. Operasi membuang umbai cacing dikenal sebagai appendektomi.
7.      Rectum dan anus
Rektum (Bahasa Latin: regere, “meluruskan, mengatur”) adalah sebuah ruangan
yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus. Organ
ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara feses. Biasanya rektum ini kosong
karena tinja disimpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon desendens. Jika
kolon desendens penuh dan tinja masuk ke dalam rektum, maka timbul keinginan untuk
buang air besar (BAB). Mengembangnya dinding rektum karena penumpukan material
di dalam rektum akan memicu sistem saraf yang menimbulkan keinginan untuk
melakukan defekasi. Jika defekasi tidak terjadi, sering kali material akan dikembalikan
ke usus besar, di mana penyerapan air akan kembali dilakukan. Jika defekasi tidak
terjadi untuk periode yang lama, konstipasi dan pengerasan feses akan terjadi.
Orang dewasa dan anak yang lebih tua bisa menahan keinginan ini, tetapi bayi dan
anak yang lebih muda mengalami kekurangan dalam pengendalian otot yang penting

7
untuk menunda BAB. Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana
bahan limbah keluar dari tubuh. Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit)
dan sebagian lainnya dari usus. Pembukaan dan penutupan anus diatur oleh otot
sphinkter. Feses dibuang dari tubuh melalui proses defekasi (buang air besar – BAB),
yang merupakan fungsi utama anus.
  Kelenjar Pencernaan
1.      Kenjar Ludah
Kelenjar ludah merupakan kelenjar yang ada di rongga mulut yang berfungsi
memproduksi air liur (saliva).
Enzim yang dihasilkan di mulut yaitu enzim amilase yang mengubah zat tepung
(amilum) menjadi zat gula (pati).
2.      Pankreas
Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi utama
yaitu menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon penting seperti insulin.
Pankreas terletak pada bagian posterior perut dan berhubungan erat dengan duodenum
(usus dua belas jari). Pankraes terdiri dari 2 jaringan dasar yaitu :
  Asini, menghasilkan enzim-enzim pencernaan
  Pulau pankreas, menghasilkan hormon
Pankreas melepaskan enzim pencernaan ke dalam duodenum dan melepaskan
hormon ke dalam darah. Enzim yang dilepaskan oleh pankreas akan mencerna protein,
karbohidrat dan lemak. Enzim proteolitik memecah protein ke dalam bentuk yang dapat
digunakan oleh tubuh dan dilepaskan dalam bentuk inaktif. Enzim ini hanya akan aktif
jika telah mencapai saluran pencernaan. Pankreas juga melepaskan sejumlah besar
sodium bikarbonat, yang berfungsi melindungi duodenum dengan cara menetralkan
asam lambung.
3.      Hati (hepar)
Hati merupakan sebuah organ yang terbesar di dalam badan manusia dan memiliki
berbagai fungsi, beberapa diantaranya berhubungan dengan pencernaan. Organ ini
memainkan peran penting dalam metabolisme dan memiliki beberapa fungsi dalam
tubuh termasuk penyimpanan glikogen, sintesis protein plasma, dan penetralan obat.
Dia juga memproduksi bile, yang penting dalam pencernaan. Istilah medis yang

8
bersangkutan dengan hati biasanya dimulai dalam hepat- atau hepatik dari kata Yunani
untuk hati, hepar.
4.      Kantong empedu
Kandung empedu (Bahasa Inggris: gallbladder) adalah organ berbentuk buah pir
yang dapat menyimpan sekitar 50 ml empedu yang dibutuhkan tubuh untuk proses
pencernaan. Pada manusia, panjang kandung empedu adalah sekitar 7-10 cm dan
berwarna hijau gelap – bukan karena warna jaringannya, melainkan karena warna cairan
empedu yang dikandungnya. Organ ini terhubungkan dengan hati dan usus dua belas
jari melalui saluran empedu. Empedu memiliki 2 fungsi penting yaitu:
  Membantu pencernaan dan penyerapan lemak
  Berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama haemoglobin (Hb)
yang berasal dari penghancuran sel darah merah dan kelebihan kolesterol.

D.    Mekanisme atau Proses Pencernaan Pada Manusia


Pertama-tama, pencernaan dilakukan oleh mulut. Disini dilakukan pencernaan
mekanik yaitu proses mengunyah makanan menggunakan gigi dan pencernaan kimiawi
menggunakan enzim ptialin (amilase). Enzim ptialin berfungsi mengubah makanan
dalam mulut yang mengandung zat karbohidrat (amilum) menjadi gula sederhana
(maltosa). Maltosa mudah dicerna oleh organ pencernaan selanjutnya. Enzim ptialin
bekerja dengan baik pada pH antara 6,8 – 7 dan suhu 37 oC. Makanan selanjutnya
dibawa menuju lambung dan melewati kerongkongan. Makanan bisa turun ke lambung
karena adanya kontraksi otot-otot di kerongkongan. Di lambung, makanan akan melalui
proses pencernaan kimiawi menggunakan zat/enzim sebagai berikut:

 Renin, berfungsi mengendapkan protein pada susu (kasein) dari air susu (ASI).
Hanya dimiliki oleh bayi.
 Pepsin, berfungsi untuk memecah protein menjadi pepton.
 HCl (asam klorida), berfungsi untuk mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin.
Sebagai disinfektan, serta merangsang pengeluaran hormon sekretin dan
kolesistokinin pada usus halus.
 Lipase, berfungsi untuk memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
Namun lipase yang dihasilkan sangat sedikit.

9
Setelah makanan diproses di lambung yang membutuhkan waktu sekitar 3 – 4 jam,
makanan akan dibawa menuju usus dua belas jari. Pada usus dua belas jari terdapat
enzim-enzim berikut yang berasal dari pankreas:
1.      Amilase. Yaitu enzim yang mengubah zat tepung (amilum) menjadi gula lebih
sederhana (maltosa).

2. Lipase. Yaitu enzim yang mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
3. Tripsinogen. Jika belum aktif, maka akan diaktifkan menjadi tripsin, yaitu enzim
yang mengubah protein dan pepton menjadi dipeptida dan asam amino yang siap
diserap oleh usus halus.
Selain itu, terdapat juga empedu. Empedu dihasilkan oleh hati dan ditampung di
dalam kantung empedu. Selanjutnya, empedu dialirkan melalui saluran empedu ke usus
dua belas jari. Empedu mengandung garam-garam empedu dan zat warna empedu
(bilirubin). Garam empedu berfungsi mengemulsikan lemak. Zat warna empedu
berwarna kecoklatan, dan dihasilkan dengan cara merombak sel darah merah yang telah
tua di hati. Empedu merupakan hasil ekskresi di dalam hati. Zat warna empedu
memberikan ciri warna cokelat pada feses. Selanjutnya makanan dibawa menuju usus
halus. Di dalam usus halus terjadi proses pencernaan kimiawi dengan melibatkan
berbagai enzim pencernaan. Karbohidrat dicerna menjadi glukosa. Lemak dicerna
menjadi asam lemak dan gliserol, serta protein dicerna menjadi asam amino. Jadi, pada
usus dua belas jari, seluruh proses pencernaan karbohidrat, lemak, dan protein
diselesaikan. Selanjutnya, proses penyerapan (absorbsi) akan berlangsung di usus
kosong dan sebagian besar di usus penyerap. Karbohidrat diserap dalam bentuk glukosa,
lemak diserap dalam bentuk asam lemak dan gliserol, dan protein diserap dalam bentuk
asam amino. Vitamin dan mineral tidak mengalami pencernaan dan dapat langsung
diserap oleh usus halus.
Makanan yang tidak dicerna di usus halus, misalnya selulosa, bersama dengan lendir
akan menuju ke usus besar menjadi feses. Di dalam usus besar terdapat bakteri
Escherichia coli. Bakteri ini membantu dalam proses pembusukan sisa makanan
menjadi feses. Selain membusukkan sisa makanan, bakteri E. coli juga menghasilkan
vitamin K. Vitamin K berperan penting dalam proses pembekuan darah. Sisa makanan
dalam usus besar masuk banyak mengandung air. Karena tubuh memerlukan air, maka
sebagian besar air diserap kembali ke usus besar. Penyerapan kembali air merupakan

10
fungsi penting dari usus besar. Selanjutnya sisa-sisa makanan akan dibuang melalui
anus berupa feses. Proses ini dinamakan defekasi dan dilakukan dengan sadar.
E.     Gangguan Sistem Pencernaan Pada Manusia
1.     Gastritis
Merupakan suatu peradangan akut atau kronis pada lapisan mukosa (lender) dinding
lambung. Penyebabnya ialah penderita memakan yang mengandung kuman penyakit.
Kemungkinan juga karena kadar asam klorida (HCL) pada lambung terlalu tinggi.
2.     Hepatitis
Hepatitis merupakan penyakit yang terjadi akibat infeksi virus pada hati. Virus
dapat masuk ke dalam tubuh melalui air atau makanan.
3.      Diare
Diare terjadi karena adanya iritasi pada selaput dinding usus besar atau kolon.
Fases penderita diare berbentuk encer. Penyebabnya adalah penderita memakan
makanan yang mengandung bakteri atau kuman. Akibatnya gerakan peristaltic
dalam usus tidak terkontrol. Sehingga, laju makanan meningkat dan usus tidak
dapat menyerap air. Namun, apabila fases yang dikeluarkan bercampur dengan
darah dan nanah, kemudian perut terasa mulas, gejala tersebut menunjuk pada
penyakit desentri. Penyebabnya yakni infeksi bakteri Shigella pada dinding usus
besar.
 
4.      Konstipasi
Konstipasi atau yang sering kita sebut dengan sebutan “sembelit” adalah
keadaan yang dialami seseorang dengan gejala fases mengeras sehingga susah
dikeluarkan. Sembelit disebabkan oleh adanya penyerapan air pada sisi
makanan. Akibatnya, fases kekurangan air dan menjadi keras. Ini terjadi dari
kebiasaan buruk yang menunda-nunda buang air besar. Selain itu, juga karena
kurangnya penderita dalam mengkonsumsi makanan berserat. Oleh karena itu,
banyak memakan buah-buahan dan sayur-sayuran berserat serta minum banyak
air dapat mencegah gangguan ini.
5.      Apendisitis
Apendisitis merupakan gangguan yang terjadi karena peradangan apendiks.
Penyebabnya ialah adanya infeksi bakteri pada umbai cacing (usus buntu).
Akibatnya, timbul rasa nyeri dan sakit.

11
6.      Hemeroid/Wasir/Ambeyen
Hemoroid/Wasir/Ambeyen merupakan gangguan pembengkakan pada pembuluh
vena disekitar anus. Orang yang sering duduk dalam beraktivitas dan ibu hamil
seringkali mengalami gangguan ini.
7.      Maag
Orang yang mengalami maag memiliki ciri-ciri rasa perih pada dinding
lambung, mual, muntah, dan perut kembung. Gangguan ini disebabkan
meningkatnya kadar asam lambung yang dipicu karena pikiran tegang, pola
makan yang tak teratur, dan lain sebagainya.
8.      Tukak Lambung
Tukak lambung adalah salah satu kelainan sistem pencernaan yakni kerusakan
pada selaput lendir. Tukak lambung dapat disebabkan oleh factor-faktor kuman,
toksin, ataupun psikosomatis. Kecemasan, ketakutan, stress, dan kelelahan
merupakan faktor psikosomatis yang akhirnya dapat merangsang pengeluaran
HCL di lambung. Jika HCL berlebihan, selaput lendir lambung akan rusak.
 

12
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
system pencernaan manusia adalah system organ dalam manusia yang menerima
makanan dan mengubahnya dari ukuran besar menjadi ukuran yang lebih halus serta
memecah molekul kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana dengan
menggunakan enzim dan organ-organ pencenaan sehingga makanan tersebut mudah
dicerna oleh tubuh.
System pencernaan pada manusia memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
  Terdiri dari beberapa system organ/alat pencernaan (rongga mulut-rektum).
  Dalam melakukan proses pencernaan dibantu oleh enzim-enzim tertentu tergantung
dari bahan makanan yang akan dicerna.
  Enzim dihasilkan oleh organ-organ pencernaan.
  Proses pencernaan makanan dibagi atas dua yaitu pencernaan secara mekanik dan
secara kimiawi.
Saluran pencernaan terdiri dari mulut (Oris), pangkal kerongkongan (faring),
kerongkongan (esofagus), lambung (ventrikulus), usus halus yang terdiri atas: usus 12
jari (duodenum), usus kosong (jejunum), dan usus penyerapan (ileum) sedangkan usus
besar, terdiri atas usus tebal (kolon), poros usus (rektum), dan anus. Kelenjar
pencernaan terdiri dari kelenjar ludah, kelenjar pancreas, kelenjar empedu. Proses
pencernaan pada manusia terjadi secara mekanik oleh gigi dan otot saluran pencernaan
dan secara kimiawi oleh enzim-enzim yang dihasilkan oleh kelenjar pencernaan.
Gangguan pada system pencernaan terdiri dari: gastritis, hepatitis, diare, konstipasi,
apendisitis, ambeyen, maag, tukak lambung.
B.     Saran
Dalam pembahasan makalah ini masih banyak hal-hal yang belum dibahas
sehubungan dengan system pencernaan pada manusia berhubung sumber yang kami
dapat terbatas. Oleh karena itu, sebaiknya pembaca perlu mencari sumber lain mengenai
system pencernaan pada manusia.

13
Daftar Pustaka
Anonym . dalam http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-irmadyahay-
6313-2-babii.pdf
Anonim. Makalah Anfisman. Dalam https://www.scribd.com/doc/96512493/makalah-
anfis#
Husadanin, dian. 2013. Makalah Sistem Pencernaan dalam
https://dianhusadanindyapp.wordpress.com/2013/02/21/makalah-sistem-
pencernaan/
Madan, surya. 2014. System Pencernaan pada manusia dalam
https://suryaramadan.wordpress.com/2014/11/05/37/sistem pencernaan pada manusia
Sridianti. Gambar bagan system pencernaan pada manusia dalam
http://www.sridianti.com/gambar-bagan-sistem-pencernaan-manusia.html

14

Anda mungkin juga menyukai