Anda di halaman 1dari 37

MAKALAH

MANUSIA HARUS MEMPERHATIKAN MAKANANNYA

Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengembangan Konsep
Dasar IPA II
Dosen Pengampu Dr. Yasin, M.Pd

Disusun Oleh :

Vina Febriyanti 86206200019


Rita Waroka 86206200003

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHADI SETIABUDI
2023

i
PRAKATA

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala


limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
makalah ini yang berjudul “Manusia Harus Memperhatikan Makanannya”.
Kami menyadari bahwa di dalam pembuatan makalah ini tidak lepas dari
bantuan berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini kami menghaturkan rasa
hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
membantu dalam pembuatan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian,
kami telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki
sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, kami dengan rendah hati
dan dengan tangan terbuka menerima masukan, saran dan usul guna
penyempurnaan makalah ini.

Brebes, 07 Maret 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................ i

PRAKATA........................................................................................................... ii

DAFTAR ISI........................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penulisan............................................................................... 1


B. Tujuan Penulisan......................................................................................... 1
C. Manfaat Penulisan.......................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Sistem Pencernaan Pada manusia................................................................... 2


B. Organ yang Berperan Pada System Pencernaan............................................. 3
C. Mekanisme Sytem Pencernaan....................................................................... 19
D. Penyakit Pada Sytem Pencernaan.................................................................. 21
E. Manfaat makanan Sehat Bagi Tubuh Manusia............................................... 30

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................................... 32
B. Saran............................................................................................................... 32

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tubuh manusia sangat membutuhkan energi untuk melakukan berbagai
aktifitas, energy ini dapat di peroleh tubuh melalui makanan. Makanan tidak
begitu saja dapat menyalurkan energy pada tubuh manusia, tubuh manusia hanya
membutuhkan sari-sari dari makanan tersebut. Selain untuk mendapatkan energy
makanan juga berfungsi sebagai penutrisis tubuh. Bagaimana cara tubuh
mendapatkan sari-sari dari makanan? Yaitu dapat di dapatkan dalam proses
system pencernaan, Serta bagaimana kita mengenali berbagai macam penyakit
yang dapat menyerang sistem pencernaan akan dibahas di dalam makalah ini.
Dalam makalah ini akan membahas tentang penegrtian system
pencernaan, apa saja organ yang berperan dalam system pencernaan, bagaimana
mekanisme system pencernaan, penyakit system pencernaan, hingga manfaat
makan sehat bagi tubuh manusia.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan sistem pencernaan?
2. Apa saja organ yang berperan dalam system pencernaan?
3. Bagaimana mekanisme system pencernaan?
4. Apa saja penyakit pada sytem Pencernaan?
5. Apa manfaat makanan sehat bagi tubuh manusia?
C. Tujuan
1. Mengetahui tahu apa yang di maksud dengan system pencernaan.
2. Mengetahui apa saja organ yang berperan dalam system pencernaan.
3. Mengetahui bagaimana mekanisme system pencernaan.
4. Menyetahui apa saja penyakit pada system pencernaan.
5. Mengetahui manfaat makanan sehat bagi tubuh manusia

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Pencernaan


Pencernaan makanan merupakan proses mengubah makanan dari ukuran
besar menjadi ukuran yang lebih kecil dan halus, serta memecah molekul
makanan yang kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan menggunakan
enzim dan organ-organ pencernaan. Enzim ini dihasilkan oleh organ-organ
pencernaan dan jenisnya tergantung dari bahan makanan yang akan dicerna oleh
tubuh. Zat makanan yang dicerna akan diserap oleh tubuh dalam bentuk yang
lebih sederhana. Proses pencernaan makanan pada tubuh manusia dapat
dibedakan atas 5 macam yaitu:
1. Injesti
Adalah proses menaruh atau memasukkan makanan di mulut.
Biasanya menggunakan tangan atau menggunakan alat bantu seperti sendok,
garpu, sumpit, dan lain sebagainya.
2. Pencernaan Mekanik
Proses pencernaan mekanik yaitu proses mengubah makanan menjadi
kecil dan lembut. Pencernaan mekanik dilakukan oleh gigi, disebut mastikasi
dan alat bantu lain seperti batu kerikil pada burung merpati. Proses ini
bertujuan untuk membantu untuk mempermudah proses pencernaan kimiawi.
Proses ini dilakukan secara sadar atau sesuai dengan keinginan kita. Proses
perncernaan secara mekanik juga terjadi di kerongkongan dengan gerakan
peristalktik yang disebut deglutisi.
3. Pencernaan Kimiawi
Proses pencernaan kimiawi yaitu proses mengubah molekul-molekul
zat makanan yang kompleks menjadi molekul-molekul yang lebih sederhana
sehingga mudah dicerna. Pencernaan kimiawi dilakukan oleh enzim, asam,
‘bile’, dan air.

2
3

4. Absorpsi/Penyerapan
Penyerapan adalah gerakan nutrisi dari sistem pencernaan ke sistem
sirkulator dan ‘lymphatic capallaries’ melalui osmosis, transport aktif, dan
difusi
5. Defekasi/Penyingkiran
Penyingkiran/pembuangan material yang tidak dicerna dari ‘tract’
pencernaan melalui anus.
ُ ‫َط َعام ٖ ِٓه ا ِٰلى ااْل ِ ْن َسانُ َف ْل َي ْن‬
ۙ ‫ظ ِر‬

Artinya :
“Maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya”. (Q.S Abasa : 24)
Tafsir Ringkas Kemenag RI
“Jika manusia bersikeras dengan keingkarannya, maka hendaklah manusia itu
memperhatikan makanannya yang dia makan setiap hari”.

B. Organ yang Berperan Dalam Sistem Pencernaan


1. Saluran Pencernaan
Saluran pencernaan adalah saluran yang kontinyu berupa tabung yang
dikelilingi otot. Sistem pencernan manusia mempunyai proses secara umum
yaitu pada mulanya setelah makanan dikunyah dan ditelan, perlu sekitar 5-10
detik untuk melewati esophagus dan masuk ke dalam lambung, yang
menghabiskan 2-6 jam untuk dicerna sebagian. Digesti akhir dan absorpsi
nutrient terjadi didalam usus halus selama periode 5-6 jam. Dalam waktu 12-
14 jam, material apa pun yang tak tercena akan melewati usus besar, dan feses
dibuang melalui anus. Organ-organ yang terlibat antara lain Rongga mulut,
faring, esophagus, Lambung, lumen usus halus, dan epitelium Usus halus.
(Campbell, 2008 : 39)
4

2. Organ pencernaan tambahan (aksesoris)


Organ pencernaan tambahan ini berfungsi untuk membantu saluran
pencernaan dalam melakukan kerjanya. Gigi dan lidah terdapat dalam rongga
mulut, kantung empedu serta kelenjar pencernaan akan dihubungkan kepada
saluran pencernaan melalui sebuah saluran. Kelenjar pencernaan tambahan
akan memproduksi sekret yang berkontribusi dalam pemecahan bahan
makanan. Gigi, lidah, kantung empedu, beberapa kelenjar pencernaan seperti
kelenjar ludah, hati dan pankreas.
Bagian-Bagian Sistem Pencernaan Pada Manusia:
1. Kelenjar ludah
2. Parotis
3. Submandibularis (bawah rahang)
4. Sublingualis (bawah lidah)
5. Rongga mulut
6. Amandel
7. Lidah
8. Esofagus
9. Pankreas
10. Lambung
11. Saluran pankreas
12. Hati
13. Kantung empedu
14. duodenum
15. Saluran empedu
16. Kolon
17. Kolon transversum
18. Kolon ascenden
19. Kolon descenden
5

20. Ileum
21. Sekum
22. Appendiks/Umbai cacing
23. Rektum/Poros usus
24. Anus

a. Mulut
Proses pencernaan dimulai sejak makanan masuk ke dalam mulut. Di
dalam mulut terdapat alat-alat yang membantu dalam proses pencernaan,
yaitu gigi, lidah, dan kelenjar ludah (air liur). Di dalam rongga mulut,
makanan mengalami pencernaan secara mekanik dan kimiawi. Beberapa
organ di dalam mulut, yaitu :  
1) Gigi
Gigi berfungsi
untuk mengunyah
makanan sehingga
makanan menjadi
halus. Keadaan ini
memungkinkan
enzim-enzim
pencernaan mencerna makanan lebih cepat dan efisien. Gigi dapat
dibedakan atas empat macam yaitu gigi seri, gigi taring, gigi geraham
depan, dan gigi geraham belakang. Secara umum, gigi manusia terdiri
dari tiga bagian, yaitu mahkota gigi (korona), leher gigi (kolum), dan
akar gigi (radiks). Mahkota gigi atau puncak gigi merupakan bagian gigi
yang tampak dari luar. Setiap jenis gigi memiliki bentuk mahkota gigi
yang berbeda-beda. Gigi seri berbentuk seperti pahat, gigi taring
berbentuk seperti pahat runcing, dan gigi geraham berbentuk agak
6

silindris dengan permukaan lebar dan datar berlekuk-lekuk. Bentuk


mahkota gigi pada gigi seri berkaitan dengan fungsinya untuk
memotong dan menggigit makanan. Gigi taring yang berbentuk seperti
pahat runcing untuk merobek makanan. Sedangkan gigi geraham dengan
permukaan yang lebar dan datar berlekuk-lekuk berfungsi untuk
mengunyah makanan. Leher gigi merupakan bagian gigi yang terlindung
dalam gusi, sedangkan akar gigi merupakan bagian gigi yang tertanam
di dalam rahang.
Email gigi merupakan lapisan keras berwarna putih yang menutupi
mahkota gigi. Tulang gigi, tersusun atas zat dentin. Sumsum gigi
(pulpa), merupakan rongga gigi yang di dalamnya terdapat serabut saraf
dan pembuluh-pembuluh darah. Itulah sebabnya bila gigi kita berlubang
akan terasa sakit, karena pada sumsum gigi terdapat saraf.
2) Lidah
Lidah merupakan suatu massa otot lurik yang diliputi oleh
membran mukosa Serabut-serabut otot satu sama lain saling
bersilangan dalam 3 bidang, berkelompok dalam berkas-berkas,
biasanya dipisahkan oleh jaringan penyambung. Pada permukaan
bawah lidah, membran mukosanya halus, sedangkan permukaan
dorsalnya ireguler, diliputi oleh banyak tonjolan-tonjolan kecil yang
dinamakan papilae. Papilae lidah merupakan tonjolan-tonjolan epitel
mulut dan lamina propria yang diduga bentuk dan fungsinya berbeda.
Terdapat 4 jenis papilae.
 Papilae filiformis: mepunyai bentuk penonjolan langsing dan
konis, sangat banyak, dan terdapat di seluruh permukaan lidah.
Epitelnya tidak mengandung puting kecap (reseptor).
 Papilae fungiformis menyerupai bentuk jamur karena mereka
mempunyai tangkai sempit dan permukaan atasnya melebar.
7

Papilae ini, mengandung puting pengecap yang tersebar pada


permukaan atas, secara tidak teratur terdapat di sela-sela antara
papilae filoformis yang banyak jumlahnya.
 Papilae foliatae, tersusun sebagai tonjolan-tonjolan yang sangat
padat sepanjang pinggir lateral belakang lidah, papila ini
mengandung banyak puting kecap.
 Papilae circumfalatae merupakan papilae yang sangat besar yang
permukaannya pipih meluas di atas papilae lain. Papilae
circumvalat tersebar pada daerah “V” pada bagian posterior lidah.
Banyak kelenjar mukosa dan serosa (von Ebner) mengalirkan
isinya ke dalam alur dalam yang mengelilingi pinggir masing-masing
papila. Susunan yang menyerupai parit ini memungkinkan aliran
cairan yang kontinyu di atas banyak puting kecap yang terdapat
sepanjang sisi papila ini. Aliran sekresi ini penting untuk
menyingkirkan partikel-partikel dari sekitar puting kecap sehingga
mereka dapat menerima dan memproses rangsangan pengencapan
yang baru. Selain kelenjar-kelenjar serosa yang berkaitan dengan jenis
papila ini, terdapat kelenjar mukosa dan serosa kecil yang tersebar di
seluruh dinding rongga mulut lain-epiglotis, pharynx, palatum, dan
sebagainya-untuk memberi respons terhadap rangsangan kecap.

letak kepekaan lidah terhadap rasa


8

3) Kelenjar Ludah
Kelenjar ludah menghasilkan ludah atau air liur (saliva).
Kelenjar ludah dalam rongga mulut ada 3 pasang, yaitu :
a) Kelenjar parotis, terletak di bawah telinga.
b) Kelenjar submandibularis, terletak di rahang bawah.
c) Kelenjar sublingualis,  terletak di bawah lidah.
Letak kelenjar ludah di dalam rongga mulut dapat dilihat pada gambar
berikut.

Kelenjar parotis menghasilkan ludah yang berbentuk cair.


Kelenjar submandibularis dan kelenjar sublingualis menghasilkan
getah yang mengandung air dan lendir. Ludah berfungsi untuk
memudahkan penelanan makanan. Jadi, ludah berfungsi untuk
membasahi dan melumasi makanan sehingga mudah ditelan. Selain
itu, ludah juga melindungi selaput mulut terhadap panas, dingin, asam,
dan basa. Di dalam ludah terdapat enzim ptialin (amilase). Enzim
ptialin berfungsi mengubah makanan dalam mulut yang mengandung
zat karbohidrat (amilum) menjadi gula sederhana (maltosa). Maltosa
mudah dicerna oleh organ pencernaan selanjutnya. Enzim ptialin
bekerja dengan baik pada pH antara 6,8 – 7 dan suhu 37oC.
b. Pharynx
9

Pharynx merupakan peralihan ruang antara rongga mulut dan sistem


pernapasan dan pencernaan. Ia membentuk hubungan antara daerah hidung
dan larynx. Pharynx dibatasi oleh epitel berlapis gepeng jenis mukosa,
kecuali pada daerah-daerah bagian pernapasan yang tidak mengalami
abrasi. Pada daerah-daerah yang terakhir ini, epitelnya toraks bertingkat
bersilia dan bersel goblet. Pharynx mempunyai tonsila yang merupakan
sistem pertahanan tubuh. Mukosa pharynx juga mempunyai banyak
kelenjar-kelenjar mukosa kecil dalam lapisan jaringan penyambung
padatnya.
c. Kerongkongan
Kerongkongan (esofagus) merupakan saluran penghubung antara
rongga mulut dengan lambung. Kerongkongan berfungsi sebagai jalan bagi
makanan yang telah dikunyah dari mulut menuju lambung. Jadi, pada
kerongkongan tidak terjadi proses pencernaan.
Otot kerongkongan dapat berkontraksi secara bergelombang
sehingga mendorong makanan masuk ke dalam lambung. Gerakan
kerongkongan ini disebut gerak peristalsis. Gerak ini terjadi karena otot
yang memanjang dan melingkari dinding kerongkongan mengkerut secara
bergantian. Jadi, gerak peristalsis merupakan gerakan kembang kempis
kerongkongan untuk mendorong makanan masuk ke dalam lambung.
Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar berikut.
10

Gerak peristalsis dalam kerongkongan

Makanan berada di dalam kerongkongan hanya sekitar enam detik.


Bagian pangkal kerongkongan (faring) berotot lurik. Otot lurik pada
kerongkongan bekerja secara sadar menurut kehendak kita dalam proses
menelan. Artinya, kita menelan jika makanan telah dikunyah sesuai
kehendak kita. Akan tetapi, sesudah proses menelan hingga sebelum
mengeluarkan feses, kerja otot-otot organ pencernaan selanjutnya tidak
menurut kehendak kita (tidak disadari).
d. Lambung
Lambung (ventrikulus) merupakan kantung besar yang terletak di
sebelah kiri rongga perut sebagai tempat terjadinya sejumlah proses
pencernaan. Lambung terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian atas (kardiak),
bagian tengah yang membulat (fundus), dan bagian bawah (pilorus).
Kardiak berdekatan dengan hati dan berhubungan dengan kerongkongan.
Pilorus berhubungan langsung dengan usus dua belas jari. Di bagian ujung
kardiak dan pilorus terdapat klep atau sfingter yang mengatur masuk dan
keluarnya makanan ke dan dari lambung. Struktur lambung dapat dilihat
pada gambar berikut ini.

Struktur lambung
11

Dinding lambung terdiri dari otot yang tersusun melingkar,


memanjang, dan menyerong. Otot-otot tersebut menyebabkan lambung
berkontraksi, sehingga makanan teraduk dengan baik dan bercampur
merata dengan getah lambung. Hal ini menyebabkan makanan di dalam
lambung berbentuk seperti bubur. Dinding lambung mengandung sel-sel
kelenjar yang berfungsi sebagai kelenjar pencernaan yang menghasilkan
getah lambung. Getah lambung mengandung air lendir (musin), asam
lambung, enzim renin, dan enzim pepsinogen. Getah lambung bersifat
asam karena banyak mengandung asam lambung. Asam lambung
berfungsi membunuh kuman penyakit atau bakteri yang masuk bersama
makanan dan juga berfungsi untuk mengaktifkan pepsinogen menjadi
pepsin. Pepsin berfungsi memecah protein menjadi pepton dan proteosa.
Enzim renin berfungsi menggumpalkan protein susu (kasein) yang
terdapat dalam susu. Adanya enzim renin dan enzim pepsin menunjukkan
bahwa di dalam lambung terjadi proses pencernaan kimiawi.
e. Usus Halus
Usus halus (intestinum) merupakan tempat penyerapan sari makanan
dan tempat terjadinya proses pencernaan yang paling panjang. Usus halus
terdiri dari :
1) Usus dua belas jari (duodenum)
2) Usus kosong (jejenum)
3) Usus penyerap (ileum)
Pada usus dua belas jari bermuara saluran getah pankreas dan saluran
empedu. Pankreas menghasilkan getah pankreas yang mengandung enzim-
enzim sebagai berikut:
1)  Amilopsin (amilase pankreas) Yaitu enzim yang mengubah zat tepung
(amilum) menjadi gula lebih sederhana (maltosa).
2) Steapsin (lipase pankreas) Yaitu enzim yang mengubah lemak menjadi
asam lemak dan gliserol.
12

3) Tripsinogen Jika belum aktif, maka akan diaktifkan menjadi tripsin,


yaitu enzim yang mengubah protein dan pepton menjadi dipeptida dan
asam amino yang siap diserap oleh usus halus.
Empedu dihasilkan oleh hati dan ditampung di dalam kantung
empedu. Selanjutnya, empedu dialirkan melalui saluran empedu ke usus
dua belas jari. Empedu mengandung garam-garam empedu dan zat warna

empedu (bilirubin). Garam empedu berfungsi mengemulsikan lemak. Zat


warna empedu berwarna kecoklatan, dan dihasilkan dengan cara merombak
sel darah merah yang telah tua di hati. Zat warna empedu memberikan ciri
warna cokelat pada feses. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar
berikut.
Pada bagian usus dua belas jari bermuara saluran getah pankreas dan
saluran empedu.
Selain enzim dari pankreas, dinding usus halus juga menghasilkan getah
usus halus yang mengandung enzim-enzim sebagai berikut :
1) Maltase, berfungsi mengubah maltosa menjadi glukosa.
2) Laktase, berfungsi mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.
3) Sukrase, berfungsi mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.
4) Tripsin, berfungsi mengubah pepton menjadi asam amino.
5) Enterokinase, berfungsi mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin.
Usus halus relatif panjang – kira-kira 6 m – dan ini memungkinkan
kontak yang lama antara makanan dan enzim-enzim pencernaan serta
13

antara hasil-hasil pencernaan dan sel-sel absorptif epitel pembatas. Usus


halus terdiri atas 3 segmen: duodenum, jejunum, dan ileum. Membran
mukosa usus halus menunjukkan sederetan lipatan permanen yang disebut
plika sirkularis atau valvula Kerkringi. Pada membran mukosa terdapat
lubang kecil yang merupakan muara kelenjar tubulosa simpleks yang
dinamakan kelenjar intestinal (kriptus atau kelenjar Lieberkuhn). Kelenjar-
kelenjar intestinal mempunyai epitel pembatas usus halus dan sel-sel goblet
(bagian atas).
Pembuluh dan saraf usus halus
Pembuluh darah yang memberi makan usus halus dan berperanan
menyingkirkan hasil-hasil pencernaan yang diabsorpsi menembus lapisan
otot dan membentuk pleksus yang luas dalam submukosa. Dari submukosa,
cabang-cabangnya meluas ke lapisan otot, lamina propria, dan vili. Tiap-
tiap vilus menerima, menurut ukurannya, satu cabang atau lebih yang
membentuk jala-jala kapiler tepat di bawah epitel. Pada ujung vili,
terbentuk satu venula atau lebih dari kapiler-kapiler tersebut dan berjalan
dengan arah yang berlawanan, mencapai vena pleksus submukosa.
Pembuluh-pembuluh limfe usus halus mulai sebagai tabung buntu dalam
inti vili. Struktur ini, di samping lebih besar dari kapiler darah, sukar
ditemukan karena dindingnya seringkali kolaps. Pembuluh-pembuluh ini
berjalan ke daerah lamina propria di atas muskularis mukosae, di mana
mereka membentuk pleksus. Dari sisni mereka menuju ke submukosa,
dimana mereka mengelilingi nodulus limfe. Pembuluh-pembuluh ini
beranastomosis dengan cepat dan meninggalkan usus halus bersama
dengan pembuluh darah. Persarafan usus halus terutama dibentuk oleh
unsur intrinsik dan ekstrinsik.
Komponen intrinsik dibentuk oleh kelompokan neuron-neuron yang
membentuk pleksus mesenterikus (Auerbach), terdapat antara lapisan otot
luar longitudinal dan lapisan otot dalam yang sirkuler dan pleksus
14

submukosa (Meissner) dalam lapisan submukosa. Pleksus-pleksus


mengandung beberapa nauron sensoris yang menerima informasi dari
ujung-ujung saraf dekat lapisan epitel dan dalam lapisan otot polos
mengenai susunan isi usus halus (kemoreseptor) dan dinding usus halus
(mekanoreseptor). Sel-sel saraf lain adalah efektor dan mempersarafi
lapisan otot dan sel-sel yang mengsekresi hormon. Persarafan intrinsik
yang dibentuk oleh pleksus-pleksus ini bertanggung jawab akan kontrkasi
usus halus yang terjadi pada keadaan di mana persarafan ekstrinsik tidak
ada sama sekali (total). Persarafan ekstrinsik dibentuk oleh serabut-serabut
saraf kolinergik parasimpatis preganglionik yang merangsang aktivitas otot
polos usus halus dan oleh serabut-serabut saraf adrenergik simpatis
postganglionik yang menekan aktivitas otot polos usus halus.
Struktur usus halus dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Penampang Usus Halus Manusia


Pada dinding usus penyerap terdapat jonjot-jonjot usus yang disebut
vili (Lihat gambar diatas). Vili berfungsi memperluas daerah penyerapan
usus halus sehingga sari-sari makanan dapat terserap lebih banyak dan
cepat. Dinding vili banyak mengandung kapiler darah dan kapiler limfe
(pembuluh getah bening usus). Agar dapat mencapai darah, sari-sari
makanan harus menembus sel dinding usus halus yang selanjutnya masuk
pembuluh darah atau pembuluh limfe. Glukosa, asam amino, vitamin, dan
15

mineral setelah diserap oleh usus halus, melalui kapiler darah akan dibawa
oleh darah melalui pembuluh vena porta hepar ke hati. Selanjutnya, dari
hati ke jantung kemudian diedarkan ke seluruh tubuh. Asam lemak dan
gliserol bersama empedu membentuk suatu larutan yang disebut misel.
Pada saat bersentuhan dengan sel vili usus halus, gliserol dan asam lemak
akan terserap. Selanjutnya asam lemak dan gliserol dibawa oleh pembuluh
getah bening usus (pembuluh kil), dan akhirnya masuk ke dalam peredaran
darah. Sedangkan garam empedu yang telah masuk ke darah menuju ke
hati untuk dibuat empedu kembali. Vitamin yang larut dalam lemak
(vitamin A, D, E, dan K) diserap oleh usus halus dan diangkat melalui
pembuluh getah bening. Selanjutnya, vitamin-vitamin tersebut masuk ke
sistem peredaran darah. Umumnya sari makanan diserap saat mencapai
akhir usus halus. Sisa makanan yang tidak diserap, secara perlahan-lahan
bergerak menuju usus besar.
f. Usus Besar
Makanan yang tidak
dicerna di usus halus,
misalnya selulosa,
bersama dengan lendir
akan menuju ke usus besar
menjadi feses. Di dalam
usus besar terdapat bakteri
Escherichia coli. Bakteri ini membantu dalam proses pembusukan sisa
makanan menjadi feses. Selain membusukkan sisa makanan, bakteri E. coli
juga menghasilkan vitamin K. Vitamin K berperan penting dalam proses
pembekuan darah. Sisa makanan dalam usus besar masuk banyak
mengandung air. Karena tubuh memerlukan air, maka sebagian besar air
diserap kembali ke usus besar. Penyerapan kembali air merupakan fungsi
penting dari usus besar. Usus besar terdiri dari bagian yang naik, yaitu
16

mulai dari usus buntu (apendiks), bagian mendatar, bagian menurun, dan
berakhir pada anus.
Perjalanan makanan sampai di usus besar dapat mencapai antara
empat sampai lima jam. Namun, di usus besar makanan dapat disimpan
sampai 24 jam. Di dalam usus besar, feses di dorong secara teratur dan
lambat oleh gerakan peristalsis menuju ke rektum (poros usus). Gerakan
peristalsis ini dikendalikan oleh otot polos (otot tak sadar).

g. Anus
Merupakan lubang
tempat pembuangan feses dari
tubuh. Sebelum dibuang lewat
anus, feses ditampung terlebih
dahulu pada bagian rectum.
Apabila feses sudah siap dibuang
maka otot sphinkter rectum
mengatur pembukaan dan
penutupan anus. Otot sphinkter yang menyusun rektum ada 2, yaitu otot
polos dan otot lurik. Jadi, proses defekasi (buang air besar) dilakukan
dengan sadar, yaitu dengan adanya kontraksi otot dinding perut yang
diikuti dengan mengendurnya otot sphinkter anus dan kontraksi kolon serta
rektum. Akibatnya feses dapat terdorong ke luar anus.
Di anus terdapat otot sphinkter, rektum, dan vena. Fungsi otot
sphinkter adalah untuk membuka atau menutup anus. Sedangkan fungsi
rektum adalah untuk menyimpan feses sementara waktu.
h. Kelenjar Saliva
Disamping kelenjar-kelenjar kecil yang tersebar di seluruh rongga
mulut, terdapat 3 pasang kelenjar saliva yang besar; kelenjar parotis,
submandibularis (submaxilaris), dan sublingualis.
17

Kelenjar saliva tersusun atas unit-unit morfologik dan fungsional


yang dinamakan adenomer. Suatu adenomer memiliki bagian sekretoris
yang terdiri atas sel-sel glandularis. Dekat basis sel sekretoris dan duktus
interkalaris terdapat sel-sel otot polos yang disebut mioepitel. Kelenjar
saliva yang besar tidak semata-mata kelompokan adenomer tetapi
mengandung unsur-unsur lain seperti jaringan penyambung, pembuluh
darah dan limfe, dan saraf-saraf. Saluran yang terdapat dalam lobulus
dinamakan duktus intralobularis-bergabung menjadi duktus ekstralobularis.
Fungsi kelejar saliva adalah membasahi dan melumasi rongga
mulut dan isinya, memulai pencernaan makanan, menyelenggarakan
eksresi zat-zat tertentu seperti urea dan tiosianat, dan mereabsorpsi
natrium dan mengeksresi kalium. Fungsi utama pankreas adalah
menghasilkan enzim-enzim pencernaan yang bekerja dalam usus halus
dan mengeksresi hormone insulin dan glukagon ke dalam aliran darah.
i. Pankreas
Pankreas tersusun atas bagian eksokrin dan endokrin. Bagian
endokrin terdiri atas pulau Langerhans, dan bagian eksokrin terdiri atas
kelenjar asiner, maka disebut bagian asini pankreas. Sel asiner pankreas
merupakan sel serosa, dan memilki sifat memsintesis protein. Setelah
disintesis dalam bagian basal sel, maka proenzim selajutnya meninggalkan
retikulum endoplasma kasar dan masuk apparatus Golgi. Proenzim tersebut
dikumpulkan dalam vesikel-vesikel sekresi yang disebut sebagai granula
prozimogen. Granula sekresi yang matang (granula zimogen), melekat pada
membran dan terkumpul pada bagian apical (ujung) sel. Bagian eksokrin
pankreas manusia mensekresikan:
- air
- ion-ion: bikarbonat.
- enzim: karboksipeptidase, ribonuklease, deoksiribonuklease, lipase, dan
amilase.
18

- proenzim sebagai berikut: tripsinogen, kimotripsinogen.


Regulasi sekresi asini pankreas diatur oleh 2 hormon – sekretin dan
kolesistokinin (dahulu dinamakan pankreoenzim) – yang dihasilkan oleh
mukosa duodenum. Perangsangan nervus vagus (saraf parasimpatis) juga
akan meningkatkan sekresi pankreas.
j. Hati (Hepar)
Hati merupakan organ terbesar dari tubuh, setelah kulit, terletak
dalam rongga abdomen di bawah diafragma. Sebagian besarnya darahnya
(sekitar 70%) berasal dari vena porta. Melalui vena porta, semua zat yang
diabsorpsi melalui usus mencapai hati kecuali asam lemak, yang ditranspor
melalui pembuluh limfe.
Lobulus Hati
Hati tersusun atas sel-sel hati yang disebut hepatosit. Sel-sel epitel
ini berkelompok dan saling berhubungan dalam susunan radier (menjari)
membentuk suatu bangunan yang disebut lobulus hati. Pada hewan tertentu
(misalnya babi), lobulus satu dengan lainnya dipisahkan oleh lapisan
jaringan penyambung. Celah portal, terdapat pada sudut-sudut polygon hati
(lobulus hati) dan diduduki oleh segitiga portal (trigonum portal). Segitiga
porta hati manusia mengandung venula (cabang dari vena portal); dan
arteriol (cabang dari arteri hepatica); duktus biliaris (bagian dari sistem
saluran empedu); dan pembuluh limfa.
Sinusoid kapiler memisahkan sel-sel hati. Sinusoid merupakan
pembuluh yang melebar tidak teratur dan hanya terdiri atas satu lapisan sel-
sel endotel yang tidak utuh (kontinyu). Sinusoid mempunyai pembatas
yang tidak sempurna dan memungkinkan pengaliran makromolekul dengan
mudah dari lumen ke sel-sel hati dan sebaliknya. Sinusoid berasal dari
pinggir lobulus, diisi oleh venula-venula dalam, cabang-cabang terminal
vena porta, dan arteriola hepatica, dan mereka berjalan ke arah pusat, di
mana mereka bermuara ke dalam vena centralis. Pada sinusoid juga
19

mengandung sel-sel fagosit yang dikenal sebagai sel Kupffer. Kanalikuli


empedu dapat diantara sel-sel hati. Sel-sel endotel dipisahkan dari hepatosit
yang berdekatan oleh celah subendotel yang dikenal sebagai celah Disse,
yang sebenarnya merupakan kolagen dan lamina basalis bebas.

C. Mekanisme system pencernaan


Pertama-tama, pencernaan dilakukan oleh mulut. Disini dilakukan
pencernaan mekanik yaitu proses mengunyah makanan menggunakan gigi dan
pencernaan kimiawi menggunakan enzim ptialin (amilase). Enzim ptialin
berfungsi mengubah makanan dalam mulut yang mengandung zat karbohidrat
(amilum) menjadi gula sederhana (maltosa). Maltosa mudah dicerna oleh organ
pencernaan selanjutnya. Enzim ptialin bekerja dengan baik pada pH antara 6,8 –
7 dan suhu 37oC.
Makanan selanjutnya dibawa menuju lambung dan melewati
kerongkongan. Makanan bisa turun ke lambung karena adanya kontraksi otot-
otot di kerongkongan. Di lambung, makanan akan melalui proses pencernaan
kimiawi menggunakan zat/enzim sebagai berikut:
 Renin, berfungsi mengendapkan protein pada susu (kasein) dari air susu
(ASI). Hanya dimiliki oleh bayi.
 Pepsin, berfungsi untuk memecah protein menjadi pepton.
 HCl (asam klorida), berfungsi untuk mengaktifkan pepsinogen menjadi
pepsin. Sebagai desinfektan, serta merangsang pengeluaran hormon sekretin
dan kolesistokinin pada usus halus.
 Lipase, berfungsi untuk memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
Namun lipase yang dihasilkan sangat sedikit.
Setelah makanan diproses di lambung yang membutuhkan waktu sekitar 3
– 4 jam, makanan akan dibawa menuju usus dua belas jari. Pada usus dua belas
jari terdapat enzim-enzim berikut yang berasal dari pankreas:
20

1. Amilase. Enzim yang mengubah zat tepung (amilum) menjadi gula lebih
sederhana (maltosa).
2. Lipase. Enzim yang mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
3. Tripsinogen. Jika belum aktif, maka akan diaktifkan menjadi tripsin, yaitu
enzim yang mengubah protein dan pepton menjadi dipeptida dan asam amino
yang siap diserap oleh usus halus.

Selain itu, terdapat juga empedu. Empedu dihasilkan oleh hati dan
ditampung di dalam kantung empedu. Selanjutnya, empedu dialirkan melalui
saluran empedu ke usus dua belas jari. Empedu mengandung garam-garam
empedu dan zat warna empedu (bilirubin). Garam empedu berfungsi
mengemulsikan lemak. Zat warna empedu berwarna kecoklatan, dan dihasilkan
dengan cara merombak sel darah merah yang telah tua di hati. Empedu
merupakan hasil ekskresi di dalam hati. Zat warna empedu memberikan ciri
warna cokelat pada feses.
Selanjutnya makanan dibawa menuju usus halus. Di dalam usus halus
terjadi proses pencernaan kimiawi dengan melibatkan berbagai enzim
pencernaan. Karbohidrat dicerna menjadi glukosa. Lemak dicerna menjadi asam
lemak dan gliserol, serta protein dicerna menjadi asam amino. Jadi, pada usus
dua belas jari, seluruh proses pencernaan karbohidrat, lemak, dan protein
diselesaikan. Selanjutnya, proses penyerapan (absorbsi) akan berlangsung di usus
kosong dan sebagian besar di usus penyerap. Karbohidrat diserap dalam bentuk
glukosa, lemak diserap dalam bentuk asam lemak dan gliserol, dan protein
diserap dalam bentuk asam amino. Vitamin dan mineral tidak mengalami
pencernaan dan dapat langsung diserap oleh usus halus.
Makanan yang tidak dicerna di usus halus, misalnya selulosa, bersama
dengan lendir akan menuju ke usus besar menjadi feses. Di dalam usus besar
terdapat bakteri Escherichia coli. Bakteri ini membantu dalam proses
pembusukan sisa makanan menjadi feses. Selain membusukkan sisa makanan,
21

bakteri E. coli juga menghasilkan vitamin K. Vitamin K berperan penting dalam


proses pembekuan darah. Sisa makanan dalam usus besar masuk banyak
mengandung air. Karena tubuh memerlukan air, maka sebagian besar air diserap
kembali ke usus besar. Penyerapan kembali air merupakan fungsi penting dari
usus besar. Selanjutnya sisa-sisa makanan akan dibuang melalui anus berupa
feses. Proses ini dinamakan defekasi dan dilakukan dengan sadar.

D. Penyakit Pada Sistem Pencernaan


1. Sariawan, Bau Mulut dan Sakit Gigi
a. Sariawan
Alat pencernaan yang terganggu atau terserang oleh sariawan adalah
mulut (bibir dan gusi) dan lidah. Ketika Anda terkena sariawan, bibir dan
lidah Anda seperti terluka dan terasa perih khususnya saat makan. Biasanya
orang yang terkena penyakit ini menjadi malas makan, sehingga kondisi
tubuh turun. Penyebabnya adalah “panas dalam” atau luka pada rongga
mulut dan lidah. Orang mudah terkena sariawan kemungkinan karena
kekurangan vitamin C atau daya tahan lemah.
Pengobatannya dilakukan dengan obat sariawan. Apabila tanda-tanda
akan terserang sariawan muncul sebaiknya meminum larutan penyegar atau
pencegah panas dalam. Orang yang mudah terkena sariawan sebaiknya
banyak memakan makanan yang mengandung vitamin C atau menambah
asupan vitamin C dalam bentuk tablet atau minuman suplemen yang kaya
vitamin C.
b. Bau Mulut
c. Sakit Gigi
Sakit gigi yang paling sering disebabkan oleh adanya lubang pada
gigi. Gigi berlubang juga disebut karies. Penyebab gigi berlubang pada
anak-anak adalah makanan yang banyak mengandung gula. Sisa makanan
menempel pada gigi dan menjadi sarang bakteri. Bakteri akan mudah
22

menerobos masuk ke dalam gigi sehingga gigi keropos. Lalu masuk ke


dalam rongga gigi sehingga menyerang pembuluh darah dan saraf gigi.
Karang gigi dapat menyebabkan gigi rapuh dan mudah copot. Gigi yang
berlubang harus dicabut agar tidak merembet ke gigi lainnya. Pada balita,
gigi berlubang lebih baik ditambal supaya pertumbuhan tetap teratur.
2. Keracunan
Keracunan makanan adalah
kondisi yang menyebabkan seseorang
mengalami mual, nyeri perut, muntah,
kehilangan nafsu makan, diare, demam,
lemas, dan nyeri otot akibat
mengonsumsi makanan yang
terkontaminasi, misalnya oleh virus norovirus atau bakteri E.
coli dan salmonella yang menyebabkan penyakit demam tipus dan paratipus.
3. Diare dan Konstipasi (sembelit)
a. Diare
Diare adalah penyakit atau
keadaan di mana si penderita
mengalami buang air besar
bercampur air berkali-kali. Penyebab
diare yaitu peradangan usus oleh
penyakit lain seperti kolera dan disentri. Seringkali diare juga disebabkan
oleh virus, bakteri, alergi atau tidak tahan makanan tertentu, atau kurang
gizi. Diare termasuk penyakit yang kerap dialami oleh anak-anak kecil
karena kegemaran memasukkan sesuatu ke mulutnya atau dialami pula
oleh anak-anak yang gemar jajan sembarangan. Orang yang mengalami
diare akan kehilangan banyak cairan tubuh dan jika diare berlangsung
lama, si penderita dapat mengalami dehidrasi. Kondisi kesehatan anak-anak
yang mengalami diare biasanya cepat menurun. Bobot tubuh juga menjadi
23

turun drastis. Bahkan jika tidak segera diobati dapat menyebabkan


kematian pada anak-anak balita.
Pengobatan gejalanya dilakukan dengan pemberian obat yang
menghentikan diare. Misalnya, norit atau karbotablet, yang bahan
utamanya karbon. Diare yang disebabkan oleh kuman dapat diobati dengan
antibiotika. Jika penyebabnya karena kekurangan gizi, maka harus diberi
asupan makanan yang bergizi beberapa waktu.
b. Konstipasi (sembelit)
Konstipasi atau yang sering
kita sebut dengan sebutan
“sembelit” adalah keadaan yang
dialami seseoang dengan gejala
fases mengeras sehingga susah
dikeluarkan. Sembelit
disebabkan oleh adanya
penyerapan air pada sisa makanan. Akibatnya, fases kekurangan air dan
menjadi keras. Ini terjadi dari kebiasaan buruk yang menunda-nunda buang
besar. Selain itu, juga karena kurangnya penderita dalam mengkonsumsi
makanan berserat, kurang minum, stres, dan lain-lain. Oleh karena itu,
banyak memakan buah-buahan dan sayur-sayuran berserat, minum banyak
air, makan teratur, buang air setiap hari, makan makanan berserat, dan
olahraga teratur dapat mencegah gangguan ini.
4. Maag
Penyakit ini juga disebut
tukak lambung atau luka pada
lambung. Alat pencernaan yang
diserang oleh maag adalah
lambung atau usus dua belas jari.
Gejalanya antara lain pegal-pegal
24

di punggung satu sampai dua jam setelah makan atau jika perut kosong.
Gejala yang terkenal dari penyakit maag adalah mual, kembung, dan muntah-
muntah. Gejala lainnya adalah kurang nafsu makan dan berat turun. Penyebab
penyakit maag yaitu bakteri Helicobakter pylori atau pemakaian sejenis obat
antiradang.
Pengobatannya dilakukan dengan memberikan obat antibiotika jika
penyebabnya bakteri tadi. Misalnya, pemberian tetrasikin atau amoksilin.
Yang ringan dapat diatasi dengan antasid. Gejala mual dan kembung dapat
diatasi dengan obat sakit maag.
5. Tifus
6. Demam Tifoid
Demam tifoid adalah penyakit serius yang disebabkan oleh bakteri.
Bakteri tifoid menyebabkan penderitanya demam, lemah, dan bahkan
kematian. Kejadian demam tifoid umumnya terjadi di kawasan yang sangat
padat penduduk. Ketika sanitasi dan kebersihan diperbaiki hingga standar
modern, kejadian demam tifoid menurun drastis. Sekarang relatif agak jarang.
Gejala penyakit ini ialah demam, khususnya pada malam hari, sakit
kepala, sakit perut, lidah pahit sehingga tidak ada nafsu makan. Gelaja
pertama muncul satu hingga tiga pekan setelah mengkonsumsi air atau
makanan yang tercemar bakteri demam tifoid. Lazimnya demam terjadi pada
pekan pertama, dan pada pekan kedua meningkat dan tetap tinggi. Seringkali
juga diikuti munculnya bercak-bercak warna merah muda. Pada tingkat parah,
terjadi diare berwarna kehijauan. Selanjutnya terjadi hal-hal yang lebih fatal
seperti tukak pada usus bahkan lubang pada dinding usus.
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri yang disebut Salmonella typhi.
Bakteri ini ditularkan terutama melalui air atau makanan yang tercemar.
Korban demam tifoid membuang bakteri dalam feses dan urinenya. Orang
sehat tapi pembawa bakteri penyakit bisa menularkan penyakit ini melalui
fesesnya. Bakteri juga dapat dibawa oleh lalau yang hinggap pada feses yang
25

terkontaminasi lalu hinggap pada makanan. Makanan yang sudah


terkontaminasi kemudian kita makan.Pengobatannya dilakukan dengan
memberikan obat antibiotik. Obat ini akan menghambat
pertumbuhan Salmonella dan mempercepat pemulihan kondisi tubuh.
7. Disentri
Penyakit ini menyerang usus. Usus yang terserang disentri terinfeksi
oleh kuman (bakteri atau amoeba) jadi meradang. Gejala umumnya antara lain
sakit perut, mencret (diare) kadang-kadang berdarah dan berlendir. Ada dua
tipe disentri yaitu disentri baksiler dan disentri amebik. Disentri baksiler
disebabkan oleh bakteri dari keluarga Shigella. Sedangkan disentri amebik
disebabkan oleh keluarga Amoeba. Penyebaran atau penularannya seperti
penyakit diare, yaitu melalui tinja si penderita yang mencemari air atau tanah.
Dan orang sehat memakai air atau tanah yang tercemari oleh tinja yang
mengandung kuman penyakit ini.
8. Tukak Lambung dan Gastritis
a. Tukak Lambung
Tukak lambung adalah salah satu
kelainan sistem pencernaan yakni kerusakan
pada selaput lendir. Tukak lambung dapat
disebabkan oleh factor-faktor kuman, toksin,
ataupun psikosomatis. Kecemasan, ketakutan,
stress, dan kelelahan merupakan faktor
psikosomatis yang akhirnya dapat merangsang pengeluaran HCL di
lambung. Jika HCL berlebihan, selapu lendir lambung akan rusak.
b. Gastristis
Merupakan suatu peradangan akut atau
kronis pada lapisan mukosa (lender)
dinding lambung. Penyebabnya ialah
penderita memakan yang mengandung
26

kuman penyakit. Kemungkinan juga karena kadar asam klorida (HCL)


pada lambung terlalu tinggi.
9. Hepatitis
Hepatitis merupakan penyakit yang terjadi akibat infeksi virus pada hati.
Virus dapat masuk ke dalam tubuh melalui air atau makanan
10. Usus Buntu (Apendisitis)
Apendisitis merupakan gangguan
yang terjadi karena peradangan
apendiks. Penyebabnya ialah adanya
infeksi bakteri pada umbai cacing (usus
buntu). Penyakit usus buntu adalah
peradangan dan pembengkakan yang
terjadi di dalam usus buntu, yaitu suatu organ berbentuk kantung dan
seukuran jari, yang terhubung dengan usus besar.
Seseorang yang terkena penyakit usus buntu awalnya akan merasakan
sakit yang kerap muncul dan hilang di perut bagian tengah. Rasa sakit ini
dalam waktu beberapa jam akan terasa semakin konstan dan perlahan
berpindah menuju sumber peradangannya, yaitu perut bawah sebelah kanan.
Penyebab penyakit usus buntu sendiri masih belum diketahui secara pasti.
Ahli berpendapat bahwa kondisi ini bisa disebabkan penyumbatan pintu
masuk usus buntu oleh kotoran atau oleh pembengkakan kelenjar getah
bening pada dinding usus. Salah satu penyebabnya juga karena infeksi
bakteri pada umbai cacing (usus buntu).
11. Hemeroid/Wasir/Ambeyen
Wasir merupakan pembengkakan
pembuluh darah di sekitar atau di dalam anus.
Penyebab pembengkakan ini belum
diketahui secara pasti, namun erat kaitannya
dengan tekanan yang meningkat pada
27

pembuluh darah akibat Kurang mengonsumsi makanan kaya serat. Wasir


termasuk penyakit yang mudah didiagnosis oleh dokter melalui pemeriksaan
kondisi dubur. Biasanya dokter akan meresepkan obat-obatan untuk
meredakan gejala sekaligus memperlancar buang air besar pasien.
12. Refluks gastroesofagus (GERD)
Refluks gastroesofagus (penyakit asam lambung) atau dikenal juga
sebagai GERD merupakan kondisi yang terjadi ketika asam lambung naik ke
atas kerongkongan akibat cincin otot esofagus tidak dapat menutup secara
baik.
Esofagus atau kerongkongan merupakan saluran yang
menghubungkan mulut dengan lambung. Cincin esofagus bekerja sebagai
katup satu arah dimana ketika kita menelan makanan, bagian ini akan
terbuka dan mempersilakan makanan lewat untuk menuju lambung. Setelah
makanan lewat, cincin esofagus akan tertutup secara otomatis guna
mencegah makanan dan asam lambung naik ke kerongkongan.
GERD biasanya mudah didiagnosis oleh dokter hanya dengan
menanyakan gejala yang dirasakan penderitanya secara detail. Pemeriksaan
lebih lanjut biasanya dilakukan jika pasien diduga menderita kondisi lain
seperti sindrom iritasi usus atau tukak lambung. Pada kasus GERD dengan
gejala parah dan tidak mempan terhadap obat-obatan, penanganan biasanya
dilakukan melalui operasi.
13. Radang Dinding Lambung
Orang yang sering duduk dalam beraktivitas dan ibu hamil seringkali
mengalami gangguan ini Radang dinding lambung menyerang membran
mukus yang melapisi lambung. Gejalanya sulit bernapas, feses berwarna
gelap bercampur darah, dan sakit kepala. Penyebabnya mungkin alergi
makanan, alkohol, atau obat-obatan, racun atau bakteri. Pengobatannya
dilakukan sesuai dengan penyebabnya. Yang disebabkan oleh bakteri pasien
diberi antibiotika.
28

14. Cacingan
Ada beberapa jenis penyakit cacing. Tiga yang perlu Anda ketahui
yaitu cacing gelang, cacing tambang, dan cacing kremi.
a. Cacing gelang
Disebabkan oleh cacing gelang atau Ascaris lumbriciadea. Telur
cacing ini masuk melalui makanan dan minuman yang tercemar atau tidak
bersih.
Gejalanya antara lain perut mulas, mencret dan kembung.
Penderita mungkin juga mengalami gejala ikutan seperti tenggorokan dan
hidung gatal. Terkadang ia mengalami kejang dan kesemutan di tangan
dan kaki. Mata sering mengedip dan timbul selaput pada putih mata.
Anak-anak menjadi sering rewel dan menangis.
Pengobatannya dilakukan dengan memberikan obat cacing yang
tepat melalui resep dokter. Resep tradisional, rebung atau biji petai cina
dapat menyembuhkan penyakit cacing gelang.
b. Cacing tambang
Penyakit cacing ini disebabkan oleh cacing tambang. Telur cacing
tambang masuk ke tubuh melalui kulit, khusunya kaki dan tangan. Telur
cacing ini hidup di daerah lembab dan hangat.
Gejala yang tampak ialah perut mulas, mencret, dan kembung.
Seringkali diiringi dengan tidak enak badan dan gatal di kaki atau tangan.
Pengobatannya dengan obat cacing yang sesuai.
c. Cacing kremi
Cara telur cacing ini masuk ke dalam sistem pencernaan ialah
melalui makanan dan minuman mentah dan tidak bersih. Anak-anak yang
mempunyai kebiasaan menggigit-gigit jari dan bermain di tempat yang
becek-lembap berpeluang terkena penyakit ini. Karena telur cacing kremi
suka berada di air atau tanah yang tidak bersih.
29

Gejala penyakit cacing keremi yaitu gatal-gatal pada liang dubur


atau liang hidung. Jika parah, mata anak yang menderita cacing kremi
tampak agak berbusa.
Pengobatannya dilakukan dengan memberikan obat cacing yang
sesuai dan dosis yang tepat atau memakan biji petai cina sebanyak-
banyaknya agar cacingnya mati dan keluar bersama tinja.
15. Penyakit Batu Empedu
Penyakit batu empedu merupakan peradangan kantong empedu atau
penyumbatan saluran empedu karena adanya batu yang berasal dari
pengkristalan kolesterol.Batu tersebut terbentuk akibat ketidakseimbangan
kimia di dalam kandung empedu. Batu empedu yang tidak menyumbat
saluran empedu tidak akan menimbulkan gejala apa pun. Namun jika sudah
menyumbat, penderitanya dapat merasakan nyeri perut hebat yang biasanya
berlangsung antara satu hingga lima jam dan muncul secara tiba-tiba.
Selain rasa sakit, batu empedu juga dapat menyebabkan peradangan
yang diikuti dengan gejala demam tinggi dan sakit kuning. Bahkan pada
beberapa kasus, batu empedu dapat mengiritasi pankreas dan menyebabkan
gejala nyeri yang dapat meningkat secara cepat.
Batu empedu yang tidak menimbulkan gejala tidak perlu diobati.
Sebaliknya diagnosis dan pengobatan harus dilakukan jika gejala sudah
terasa cukup mengganggu. batu empedu dapat didiagnosis dengan
pemindaian USG. Untuk pengobatannya, metode yang direkomendasikan
adalah dengan operasi pengangkatan kantong empedu melalui operasi
laparoskopi. Selain sederhana, prosedur ini juga terbukti minim risiko
terjadinya komplikasi.
30

E. Manfaat makanan sehat bagi tubuh manusia


Makanan yang sehat menjadi keharusan yang wajib untuk di konsumsi
oleh manusia. Karena makanan sehat akan berpengaruh terhadap kinerja tubuh
kita. Jika makanan yang kita konsumsi sehat, maka tubuh akan menerima dan
memproses gizi dengan mudah dan berdampak baik pada tubuh kita. Sedangkan
apabila makanan yang kita konsumsi kurang atau tidak sehat maka akan terjadi
ketidak sehatan pada organ pencernaan dan juga pada tubuh kita.9
Standar makanan sehat tidak hanya bisa dilihat dari harga dan bentuk
makanan tersebut. Tetapi makanan sehat lebih pada gizi yang terkandung di
dalamnya. Semua itu dapat dilihat dari proses bahan makanan di dapat hingga
jadi makanan. Semua dapat berpengaruh pada standar makanan itu sehat apa
tidak. Dan apakah makanan tersebut memiliki jumlah kandungan gizi yang
standar bagi tubuh kita.
Manfaat mengkonsumsi makanan
sehat merupakan salah satu alternative
guna menjaga dan memelihara kesehatan
tubuh. Makanan yang mengandung gizi
seimbang sangat dianjurkan karena
mampu menjaga kestabilan tubuh. Makanan sehat harus dikonsumsi secara
seimbang karena jika jumlah kalori berlebihan juga dapat memberikan efek
negative pada keseimbangan metaboliseme tubuh kita.
Adapun makanan sehat yang dianjurkan untuk kita konsumsi agar
kondisi tubuh kita sehat diantaranya adalah :
1. Jus Labu
Jus labu adalah salah satu obat alami yang sangat baik bagi mereka
yang menderita masalah pencernaan dan asam lambung. Hal ini dikarenakan
kandungan serat dan sifat basa labu yang mampu menyembuhkan masalah
pencernaan.
31

2. Beras Merah
Serat dan nutrisi beras merah sangat baik sekali untuk penderita
diabetes dan mereka yang ingin terhindar dari penyakit tersebut.
3. Ikan salmon
Ikan salmon ini sumber dari asam lemak Omega-3 yang terbaik.
Manfaat ikan salmon yaitu dapat memerangi penyakit jantung, menurunkan
resiko kanker, dapat melindungi sendi, memperbaiki mooa dan kognisi serta
dapat mengobati masalah mata seperti mata kering.
4. Pisang
Sumber yang kaya akan kalium dan serat. Buah ini dapat
menurunkan tekanan darah, menjaga kesehatan tulang, saluran pencernaan,
dan mencegah perkembangan kanker.
BAB III
PENUTUP

A. kesimpulan
Pencernaan makanan merupakan proses mengubah makanan dari ukuran
besar menjadi ukuran yang lebih kecil dan halus, serta memecah molekul
makanan yang kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan menggunakan
enzim dan organ-organ pencernaan. Enzim ini dihasilkan oleh organ-organ
pencernaan dan jenisnya tergantung dari bahan makanan yang akan dicerna oleh
tubuh. Zat makanan yang dicerna akan diserap oleh tubuh dalam bentuk yang
lebih sederhana.

B. Saran
Dikarenakan tubuh kita membutuhkan nutrisi, maka makanlah yang
sehat dan bergizi. Dan makanan yang dapat menyehatkan lambung. Selain hal
tersebut menjaga lambung adalah dengan makan teratur. Hal ini penting karena
sekresi asam lambung dan enzim pencernaan umumnya mengikuti irama harian
sesuai dengan jadwal makan sebelumnya. Tidak teraturnya jadwal makan dapat
menyebabkan berbagai keluhan sakit maag, karena adanya iritasi dari asam
lambung dan enzim pencernaan pada saluran cerna yang kosong.

32
33
DAFTAR PUSTAKA

Riyani, I. (2016, November 16). MAKALAH SISTEM PENCERNAAN. Retrieved


Maret 07, 2023, from academia.edu:
https://www.academia.edu/30557633/MAKALAH_SISTEM_PENCERNAAN
Vianto, R. (2018, April 28). makalah Proses Pencernaan manusia. Retrieved Maret
07, 2023, from academia.edu:
https:/www.academia.edu/37693598/Makalah_Proses_Pencernaan_Manusia

34

Anda mungkin juga menyukai