Anda di halaman 1dari 21

Mata Kuliah Fisiologi Pendidikan

MAKALAH
PROSES PENCERNAAN
Dosen Pengampuh:
Rahmat Ilahi, S.Pd, M.Pd

Disusun Oleh :

MUH MUQTADIR ALWA (23690109059)


WAIDIN RAHMAT (23690109029)
RABIL RAHMAWANSYAH (23690109003)
ALFIN SAPTAHADI (23690109170)
MASLANG (23690109014)
ADIT ARMIN (23690109030)
ELSA INDRIANI (23690109038)
NIA RAMADANI (23690109137)

PRODI PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BONE
TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Segala puji kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas segala rahmat dan
karunia yang diberikan, sehingga makalah kristalisasi ini bisa terselesaikan
dengan baik. Adapun makalah ini disusun sebagai salah satu bagian dari
persyaratan untuk menyelesaikan mata kuliah pemisahan kimia pada jurusan
Kimia Sains. Dalam penyusunanmakalah ini, penyususun menyadari pengetahuan
dan pengalaman penyusun masih sangat terbatas. Oleh karena itu, penyusun
sangat mengharapkan adanya kritik dan saran dari berbagai pihak agar makalah
ini lebih baik dan bermanfaat demi penyempurnaan penyusunan makalah ini dan
mendatang.
Dengan terselesainya makalah ini, maka tidak lupa penyusun
mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang terlihat dan
penyusunan makalah ini, terkhusus untuk kedua orang tua yang menjadi motivator
terbesar dalam hidup yang telah memberikan dukungan baik berupa moral
maupun materi yang paling penting adalah doa, ibu dosen yang telah
membimbing kami serta rekan-rekan dan semua pihak yang tidak dapat saya
sebutkan satu-persatu yang telah memberikan bantuan dalam penulisan makalah
ini.
Akhirnya dengan segala kerendahan hati penyususun menyadari bahwa
hanya kepada Allah SWT. Kita menyerahkan segalanya. Semoga kita semua
mendapat curahan dan ridho-Nya, Aamiin.

Bone, 23 April 2024

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar belakang.......................................................................................1
B. Rumusan masalah.................................................................................2
C. Tujuan pembahasan..............................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Sistem Pencernaan..............................................................3
B. Fungsi Sistem Pencernaan....................................................................3
C. Organ dan Proses Pencernaan...............................................................4
D. Jenis Energi yang Dibutuhkan Manusia Saat Olahraga........................13
E. Manfaat Sistem Pencernaan..................................................................14
F. Gejala Penyakit pada Sistem Pencernaan Manusia..............................15
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...........................................................................................17
B. Saran ....................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tubuh manusia terdiri atas atas banyak jaringan dan organ, masing-
masingdengan fungsinya yang khusus untuk dilaksanankan. Agar dapat
melaksanaka fungsinya, tubuh memerlukan energi untuk melakukan berbagai
aktifitas. Untuk melakukan aktifitasnya, Setiap makhluk hidup pasti memerlukan
makan karena makanan merupakan sumber energi pada makhluk hidup. Namun,
makanan yang kita makan tidak selamanya berguna bagi tubuh. Di dalam tubuh
kita terdapat organ-organ tubuh yang sangat berperan penting dalam proses
pencernaan. Dimana antara organ yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan.
Jika ada salah satu organ yang mengalami gangguan maka sistempencernaan di
dalam tubuh manusia tidak akan berlangsung secara optimal.
Kita mengetahui bahwa tidak ada satu individu yang dapat bertahan hidup
tampaadanya organ sistem pencernaan, karena sistem pencernan merupakan hal
yang sangat vital di dalam tubuh manusia. Sistem pencernaan makanan
berhubungan dengan penerimaan makanan dan mempersiapkannya untuk di
proses oleh tubuh. Makanan adalah tiap zat atau bahan yang dapat digunakan
dalam metabolisme guna memperoleh bahan-bahan untuk memperoleh tenaga
atau energi. Selama dalam proses pencernaan makanan dihancurkan menjadi zat-
zat sederhana dan dapat diserap oleh usus, kemudian digunakan oleh jaringan
tubuh.
Fisiologi sistem pencernaan manusia terdiri dari beberapa organ. Rongga
mulut, esofagus, lambung, usus kecil, usus besar, rectum dan anus. Semua sistem
pencernaan itu akan bekerja sesuai dengan tugasnya, namun tetap saling berkaitan
untuk mencerna semua makanan yang masuk ke tubuh.

iv
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu sistem pencernaan?
2. Apa fungsi sistem pencernaan?
3. Apa saja organ-organ yang terdapat dalam sistem pencernaan pada
manusia?
4. Bagaimana proses pencernaan dalam tubuh manusia?
5. Apa saja gangguan pada sistem penceraan pada manusia?
6. Apa manfaat pencernaan?
7. Apa saja gejala penyakit pencernaan?
8. Apa olahraga yang dapat meningkatkan pencernaan?

C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui apa itu sistem pencernaan
2. Untuk mengetahui fungsi sistem pencernaan
3. Untuk mengetahui saja organ-organ yang terdapat dalam sistem pencernaan
pada manusia
4. Untuk mengetahui proses pencernaan dalam tubuh manusia
5. Untuk mengetahui gangguan pada sistem penceraan pada manusia
6. Untuk mengetahui manfaat pencernaan
7. Untu mengetahui apa saja gejala penyakit pencernaan
8. Untuk mengetahui apa saja olahraga yang dapat meningkatkan pencernaan

v
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Pencernaan


Sistem pencernaan merupakan sistem yang memproses mengubah
makanan dan menyerap sari makanan yang berupa nutrisi-nutrisi yang
dibutuhkan oleh tubuh. Sistem pencernaan akan memecah molekul
makanan yang kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan bantuan
enzim sehingga mudah dicerna oleh tubuh.
Sistem perncernaan mengolah makanan makanan sehingga dapat
diserap dan digunakan ole sel-sel tubuh secara fisika maupun secara kimia.
Sistem pencernaan ini terdiri dari saluran pencernaan (alimentar), yaitu
tuba muscular panjang yang merentang dari mulut sampai anus, dan
organ-organ aksesoris, seperti gigi, lidah. kelenjar saliva, hati, kandung
empedu dan pancreas. Saluran pencernaan yang terletak di bawah area
diafragma disebut saluran grastrointestinal. Sedangkan pengertian dari
fisiologi pencernaan itu sendiri adalah mempelajari fungsi atau kerja
system pencernaan dalam keadaan normal.

B. Fungsi Sistem Pencernaan


Fungsi utama dan sistem ini adalah untuk menyediakan makanan,
air, dan elektrolit bagi tubuh dari nutrient yang dicerna sehingga siap
diabsorpsi. Pencernaan berlangsung secara mekanik dan kimia, dan
meliputi proses berikut:
1. Ingesti adalah masuknya makanan ke dalam mulut.
2. Pemotongan dan penggilingan makanan dilakukan secara mekanik oleh
gigi. Makanan kemudian bercampur dengan saliva sebelum ditelan(menelan).
3. Peristalsis adalah gelombang kontraksi tot polos involunter yang
menggerakkan makanan tertelan melalui saluran pencernaan.
4. Digesti adalah hidrolisis kimia (penguraian) molekul besar menjadi
molekul kecil sehingga absorpsi dapat berlangsung.

6
5. Absorpsi adalah penggerakan produk akhir pencernaan dari lumen saluran
pencernaan ke dalam sirkulasi darah dan limfatik sehingga dapat digunakan oleh
tubuh.
6. Egesti (defekasi) adalah proses eliminasi/pengeluaran zat-zat sisa yang
tidak tercerna, juga bakeri, dalam bentuk feses dari saluran pencernaan.
aseton.

C. Proses dan Organ Pencernaan Manusia


Proses pencernaan dalam tubuh manusia
Proses pencernaan makanan berlangsung di dalam saluran pencernaan makanan.
Proses tersebut di mulai dari rongga mulut. Di dalam rongga mulut
makanan dipotong-potong ole gigi seri dan dikunyah oleh gigi geraham,
sehingga makanan menjadi bagianbagian yang lebih kecil. Walaupun zat
makanan telah dilumatkan atau dihancurkan dalam rongga mulut tetapi
belum dapat diserap ole dinding usus halus.
Karena itu, makanan harus diubah menjadi sari makanan yang mudah larut.
Dalam prose ini dibutuhkan beberapa enzim pencernaan yang dikeluarkan ole
kelenjar pencernaan. Waktu pencernaan, makanan tersebut diproses menjadi sari
makanan yang diserap oleh jonjot usus dan sisa makanan dikeluarkan melalui
poros usus. Sari makanan hanya dapat diserap dan diangkut ole darah dan getah
bening bila larut di dalamnya, kemudian makanan tersebut didistribusikan ke
bagian tubuh yang membutuhkannya. Berdasarkan prosesnya, pencernaan
makanan dapat dibedakan meniadi dua macam seperti berikut:
1. Proses mekanis, yaitu pengunyahan oleh gigi dengan dibantu lidah serta
peremasan yang terjadi di lambung.
2. Proses kimiawi, yaitu pelarutan dan pemecahan makanan ole enzim-enzim
pencernaan dengan mengubah makanan yang ber-molekul besar menjadi molekul
yang berukuran kecil. Makanan mengalami proses pencernaan sejak makanan
berada di dalam mulut hingga proses pengeluaran sisa-sisa makanan hasil
pencernaan. Adapun proses pencernaan makanan meliputi ingesti, mastikasi,
deglutisi, digesti, absorpsi, dan defekasi.

7
Adapun organ pencernaan dan fungsinya sebagai berikut:
1. Mulut/cavum oris
Makanan pertama kali masuk kedalam tubuh melalui mulut. Didalam
mulut terjadi penceraan secara mekanik dan kimiawi. Pada bagian dalam
mulut terdapat gigi, lidah, dan kelenjar ludah.
a. Gigi/dens
Gigi/dens merupakan alat pencemaan yang bertugas secara
mekanik. Terdapat 4 jenis gigi yaitu gigi taring (dens caninus)
berfungsi untuk merobek/mencabikmakanan. Gigi seri (dens
inscisivus) berfungsi untuk memotong makanan. Gigi geraham
depan (dens premolare) dan geraham belakang (dens molare) yang
keduanya berfungsi untuk menghaluskan makanan.
b. Lidah/lingua
Merupakan organ yang terletak di dasar mulut yang kaya akan otot.
Permukaannya kaya akan papilla/tonjolan lidah yang sangat
banyak mengandung kuncup pengecap. Berfungsi untuk:
 Pengaduk makanan.
 Membantu proses penelanan makanan.
 Sebagai alat/organ pengecap.
 Membantu membersihkan rongga mulut.
 Membantu untuk berbicara/bercakap-cakap.
 Terbagi menjadi beberapa daerah rasa antara lain asin,
manis, asam dan pahit.
c. Kelenjar ludah/glandula salivales
Menghasilkan air liur/air ludah/saliva yang bersifat pekat dan licin.
Saliva ini banyak mengandung lendir atau musin dan enzim
ptyalin/amylase. Enzim ptialin memiliki pH sekitar 6,8 - 7,0
dengan suhu 37 C. Fungsi air liur/saliva :
 Mempermudah proses penelanan dan pencernaan makanan

8
 Melindungi selaput mulut
 Mencerna makanan secara kimiawi.
2. Faring
Faring merupakan organ penghubung antara rongga mulut dengan
kerongkongan tau esofagus. Makanan yang telah dicerna akan masuk
kerongkongan melalui proses deglutisi melewati faring. Faring juga
merupakan pertemuan antara tractus digestivus dengan saluran respirasi.
Disebut juga sebagai pangkal esophagus. Di bagian dalam faring terdapat
amandel/toil yang merupakan kumpulan kelenjar limp yang mengandung
limposit.
3. Kerongkongan (esophagus) Esophagus [berasal dari bahasa Y unani: oiso
(dibaca: oeso) yang berarti membawa dan &payov (dibaca: phagus) yang
berarti memakan] atau kerongkongan adalah tabung (tube) berotot pada
vertebrata yang dilalui sewaktu makanan mengalir dari bagian mulut ke
dalam lambung tau ventrikulus dengan panjang sekitar 20 - 25 cm.
Makanan berjalan melalui esofagus dengan menggunakan proses
peristaltik . Dinding 3. kerongkongan tau esophagus ini terdiri atas 3
lapisan, vaitu:
1. Tunika mukosa : menghasilkan mucus/lender
2. Tunika submukosa: terdapat jaringan ikat kolagen dan elastis,
ujung kapiler darah, dan ujung saraf
3. Tunika muskularis : mengandung otot polos dan jaringan ikat
gerakan peristaltik pada kerongkongan.
Gerakan menelan makanan yang terjadi di esophagus merupakan
gerakan peristaltic/peristalsis, yaitu gerakan otot dinding saluran
pencernaan (kaya akan otot polos) yang berupa gerakan kembang
kempis atau gerak meremas-remas makanan dalam bentuk bolus dan
akan mendorong lobus menuju ke lambung. Waktu yang diperlukan
lobus dari kerongkongan menuju ke lambung adalah 6 detik.
4. Lambung/ventriculus

9
Bagian-bagian lambung Lambung atau ventrikulus merupakan organ
kantung besar yang terletak di rongga perut agak ke kiri. Dinding lambung
tersusun menjadi 4 lapisan, yaitu :
a. Lapisan peritoneal (Lapisan Serosa)
Merupakan lapisan terluar dari ventrikulus yang berfungsi sebagai
lapisan pelindung perut. Sel-sel di lapisan in mengeluarkan sejenis
cairan untuk mengurangi gaya gesekan yang terjadi antara perut
dengan anggota tubuh lainnya.
b. Lapisan Berotot, yang terdiri dari :
 Cardiac merupakan bagian atas ventriculus yang
berhubungan dengan esophagus dan hepar.
 Fundus merupakan bagian tengah ventriculus yang
bentuknya membulat.
 Pylorus merupakan bagian bawah ventriculus yang
berhubungan dengan intestinum tenue.
c. Lapisan Submukosa.
Submukosa ialah lapisan dimana pembuluh darah arteri dan vena
dapat ditemukan untuk menyalurkan nutrisi dan oksigen ke sel-sel
perut sekaligus untuk membawa nutrisi yang diserap, urea, dan
karbon dioksida dari sel-sel tersebut.
d. Lapisan Mukosa.
Mukosa ialah lapisan dimana sel-sel mengeluarkan berbagai jenis
cairan, seperti enzim, asam lambung, dan hormon. Lapisan ini
berbentuk seperti palung untuk memperbesar perbandingan antara
luas dan volume sehingga memperbanyak volume getah lambung
yang dapat dikeluarkan. Fungsi lambung yaitu:
 Menyimpan makanan dalam kurun waktu 2 - 5 jam.
 Mengaduk makanan (dengan gerakan meremas).
 Mencerna makanan dengan bantuan enzim.
 Menerima makanan dan bekerja sebagai penampung untuk
jangka waktu pendek

10
 Makanan dicairkan dan dicampur dengan asam
hidrokhlorida dan dengan cara ini disiapkan untuk
dicernakan oleh usus.
 Susu dibekukan dan kasein dikeluarkan.
 Pencernaan lemak dimulai di dalam lambung.
 Faktor antianemia dibentuk.
 Khime, yaitu isi lambung yang cair disalurkan masuk
duodenum.
Enzim yang dihasilkan :
A. HCasam chlorida/asam lambung dihasilkan oleh sel parietal
(parietal cell) yang fungsinya antara lain :
 Merangsang keluarnya seketin.
 Mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin untuk memecah
protein.
 Desinfektan, yaitu membunuh kuman-kuman.
 Merangsang keluar hormon kolesistokinin yang
merangsang empedu mengeluarkan getahnya.
 Renin berfungsi untuk mengendapkan kasein (protein
susu). Kasein akan diubah oleh pepsin menjadi pepton.
B. Pepsinogen [dihasilkan oleh sel chief (chief cel)], akan aktif bila
dalam bentuk pepsin. Pepsin berfungsi untuk mencerna protein
menjadi pepton dan proteosa.
C. Lipase berfungsi untuk mencerna lemak menjadi asam lemak dan
D. Hormone gastrin berfungsi untuk sekresi getah lambung.
E. Lendir/musin berfungsi melindungi sel-sel di permukaan lambung
terhadap kerusakan akibat keria dari HCI. Dihasilkan oleh sel
Goblet (goblet cell)

5. Usus Halus (Intestinum Tenue)

11
Merupakan saluran panjang sekitar 8,25 m dan dibagi menjadi 3 bagian
utama yaitu:
o Duodenum/usus dua belas jar merupakan usus halus yang
berbatasan dengan ventriculus. Terjadi proses oemecahan lemak
dan karbohidrat. Panjangnya sekitar 25 cm/0.25 m
o Jejunum/usus kosong merupakan usus halus yang berbatasan
langsung dengan duodenum dan ileum. Disini tidak terjadi proses
penyerapan dan pencernaaan makanan. Panjangnya sekitar 7 m.
o Ileum/usus penyerapan merupakan usus halus yang berbatasan
dengan jejunum dan intestinum crassum. Disinilah teriadi
penverapan sari-sari makanan. Panjangnya sekitar 1 m.
Fungsi utama usus halus adalah:
o Menerima zat-zat makanan yang mudah dicerna untuk diserap
melalui kapiler-kapiler darah dan saluran-saluran lime
o Menyerap protein dalam bentuk asam amino
o Menyerap karbohidrat dalam bentuk emulsi lemak
Kelenjar atau enzim didalam usus halus :
o Enterokinase untuk mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin.
o Eripsin menyempurnakan pencernaan protein menjadi asam amino.
o Laktase mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.
o Maltase mengubah maltosa menjadi glukosa.
o Disakarase mengubah disakarida menjadi monosakarida
o Peptidase mengubah polipeptida menjadi asam amino
o Lipase mengubah trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak
o Sukrase mengubah sukrosa menjadi fruktosa dan glukosa.

6. Pankreas
Terletak dekat ventriculus (rongga perut sebelah kiri) yaitu diantara
duodenum dan limpa. Dengan panjang sekitar 15 cm dan lebar 5 cm.
Kelenjar pankreas menghasilkan : a. Hormon insulin yang berfungsi untuk

12
mengatur (menurunkan) kadar gula dalam darah. b. Berfungsi untuk
menghasilkan getah pancreas yang banyak mengandung enzim. Enzim
tersebut yaitu :
 Amylopsin/amylase pancreas berfungsi untuk mengubah amilum
menjadi maltose.
 Steapsin/lipase pancreas berfungsi untuk mengubah lipid menjadi
asam lemak dan gliserol.
 Tripsinogen dengan bantuan enterokinase akan diubah menjadi
tripsin.
 Tripsin berfungsi untuk memecahkan pepton menjadi asam amino.
 Karbohidrase pancreas berfungsi mengubah disakarida menjadi
monosakarida. Disakarida yang penting adalah maltase, sukrase,
lactase.
 Garam NaHCO3 dan bersifat basa yang berfungsi untuk
menetralkan keasamaan kim/chyme yang keluar dari ventriculus.
7. Hati (Hepar)
Hepar Merupakan kelenjar pencernaan yang terbesar dalam tubuh dengan
berat sekitar 2 kg dan berwarna kemerahan. Terletak di dalam rongga
perut sebelah kanan, di bawak sekat rongga dada. Menghasilkan cairan
empedu (bilus) yang ditampung dalam kantung empedu (vesica felea).
Setiap hari vesica felea menghasilkan 0.5 liter cairan empedu.
Kandungan Empedu:
o Garam kholat yang berfungsi :
 Mengaktifkan lipase pancreas
 Menurunkan tekanan permukaan butir-butir lemak
sehingga dapat diemulsikan dalam pencernaan
 Bersenyawa dengan asam lemak membentuk senyawa
yang mudah larut dalam air dan mudah diserap.
o Natrium karbonat berfungsi mengatur keasaman empedu
sehingga membuat pH empedu menjadi 7, 1 - 8,5.

13
o Kolesterol merupakan lemak netral yang memiliki daya larut
sangat kecil dalam air. Merupakan prekusor dari aktivitas steroid
seperti vitamin dan hormone. Empedu menghasilkan zat warna
empedu (bilirubin dan biliverdin), Garam empedu.
Fungsi empedu :
Untuk mengemulsikan/memecahkan lemak.
Membunuh kuman-kuman dalam saluran pencernaan
bagian atas.
Hepar berfungsi:
Menghasilkan cairan empedu.
Menawarkan racun.
Menyimpan gula dalam bentuk glikogen (gula otot).
Mengubah provitamin A menjadi vitamin A.
Menjaga keseimbangan zat makanan dalam darah.
Mengubah kelebihan asam amino menjadi urea untuk
dikeluarkan dari tubuh
8. Usus Besar (Intestinum Mayor)
Usus besar/duodenum Merupakan saluran panjang dengan permukaan
dinding yang mengalami penyempitan dan penonjolan serta merupakan
terusan dari usus halus. Panjang usus besar ‡ 1½ m dengan lebar 5 - 6cm.
Bagian-bagian usus besar, vaitu:
o Caecum/sekum merupakan pertemuan antara usus halus dan usus
besar. Pada bagian ujung sekum terdapat tonjolan kecil yang
disebut umbai cacing (appendiks) dengan panjang 6 cm.
Seluruhnya ditutupi oleh peritonium mudah bergerak walaupun
tidak mempunyai mesentenium dan dapat diraba melalui dinding
abdomen pada orang yang masih hidup. Fungsi dari peritoneum
sendiri adalah :
Menutupi sebagian dari organ abdomen dan pelvis
Membentuk pembatas yang halus antara organ dalam
rongga peritoneum

14
Menjaga kedudukan dan mempertahankan hubungan organ
terhadap posterior abdomen.
Tempat kelenjar limfe dan pembuluh darah
o Usus Buntu (appendiks) Usus buntu (Bahasa Latin: caecus yang
berarti buta) dalam istilah anatomi adalah suatu kantung yang
terhubung pada usus penyerapan serta bagian kolon menanjak dari
usus besar. Organ ini ditemukan pada mamalia, burung, dan
beberapa jenis reptil. Sebagian besar herbivora memiliki sekum
yang besar, sedangkan karnivora eksklusif memiliki sekum yang
kecil, yang sebagian atau seluruhnya digantikan oleh umbai cacing
Bisa juga diartikan sebagai bagian dari usus besar yang muncul
seperti corong dari akhir seikum mempunyai pintu keluar yang
sempit tapi mash memungkinkan dapat dilewati oleh beberapa isi
usus. Appendiks tergantung menyilang pada linea terminalis masuk
ke dalam rongga pelvis minor terletak horizontal dl belakang
seikum. Sebagai suatu organ pertahanan terhadap infeksi kadang
appendiks bereaksi secara heat dan hiperaktif yang bisa
menimbulkan perforasi dindingnya ke dalam rongga abdomen.
o Colon/kolon/usus tebal merupakan bagian yang lebih tebal dan
menyempit dengan banyak tonjolan pada bagian pemukaannya.
Kolon Asendens Panjang kolon asendens yaitu 13 cm,
terletak di bawah abdomen sebelah kanan membujur ke atas
dan ileum ke bawah hati. Di bawah hati membengkok ke
kiri, lengkungan ini disebut fleksura hepatika, dilanjutkan
sebagai kolon transversum.
Kolon Transversum Panjang kolon transversum yaitu 38
cm, membujur dan kolon asendens sampai ke kolon
desendens berada di bawah abdomen, sebelah kanan
terdapat fleksura Hepatika dan sebelah kin terdapat
Fleksura Lienalis.

15
Kolon Descendens Panjangnya ‡ 25 cm, terletakdi bawah
abdomen bagian kiri membujur dari atas ke bawah dan
Fleksura Lienalis sampai ke depan ileum kiri, bersambung
dengan kolon sigmoid.
Kolon Sigmoid. Merupakan lanjutan dari kolon desendens
terletak miring, dalam rongga pelvis sebelah kiri bentuknya
menyerupai huruf S.ujung bawahnya berhubungan dengan
rektum.
Rectum/rectum/poros usus Merupakan bagian terakhir dari usus
besar. Terletak dibawah kolon sigmoid yang menghubungkan intestinum
mayor dengan anus, terletak dalam rongga pelvis di dean os sakrum dan os
koksigis. Proses yang terjadi di colon adalah adanya pencernaan secara
biologis dengan bantuan bakeri Escherichia coli yang bertugas untuk
membusukkan makanan, membentuk vitamin K dan menghambat
pertumbuhan bakteri yang bersifat pathogen. Sisa makanan yang telah
dibusukkan akan dibentuk menaidi feces dan akan masuk dalam rectum.
Proses yang terjadi di rectum adalah pergerakan feces secara
peristaltic yang dikendalikan oleh otot polos dan akhirnya akan menuju
anus (lubang pelepasan akhir). Proses perjalanan makanan untuk sampai di
usus besar membutuhkan waktu sekitar 4-5 jam. Usus besar dapat
menyimpan makanan dalam kurun waktu 24 jam.

9. Anus/Lubang Pelepasan
Merupakan lubang pada ujung saluran pencernaan yang menghubungkan
rektum dengan dunia luar (udara luar). Terletak di dasar pelvis. Di anus,
terjadi proses perjalanan terakhir dari feces yang telah dibentuk di colon.
Proses pengeluaran feces melalui anus disebut defekasi. Dining anus
diperkuat oleh 3 spinter:
 Spinter Ani internus (Bekerja tidak menurut kehendak)
 Spinter Levator Ani (Bekerja juga tidak menurut kehendak)
 Spinter Ani Eksternus (Bekerja menurut kehendak)

16
D. Jenis Energy
Jenis energy yang dibutuhkan manusia pada saat olahraga
Manusia membutuhkan berbagai jenis energi saat berolahraga, tergantung pada
intensitas dan jenis aktivitasnya. Energi utama yang dibutuhkan termasuk:
a. Karbohidrat : Memberikan energi cepat untuk aktivitas intensitas tinggi
seperti lari cepat atau bersepeda.
b. Lemak : Memberikan energi untuk aktivitas aerobik yang lebih lambat dan
bertahan lama seperti berjalan jauh atau bersepeda santai.
c. Protein : Penting untuk pemulihan otot setelah berolahraga dan untuk
aktivitas intensitas tinggi.
d. ATP (Adenosin Triphosphate) : Sumber energi utama pada tingkat seluler
yang digunakan dalam semua aktivitas fisik.
Jadi, untuk olahraga yang optimal, penting untuk memiliki diet seimbang
yang mencakup karbohidrat, lemak, dan protein yang cukup.

E. Manfaat Pencernaan
Pencernaan yang sehat memiliki banyak manfaat bagi tubuh manusia. Berikut
adalah beberapa manfaat dari sistem pencernaan yang baik:
a. Penyerapan Nutrisi : Sistem pencernaan membantu tubuh dalam menyerap
nutrisi penting seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral dari
makanan yang kita konsumsi. Nutrisi ini penting untuk fungsi tubuh yang
optimal.
b. Pertahanan Imun : Sebagian besar sel-sel imun tubuh kita berada di saluran
pencernaan. Mereka membantu melindungi tubuh dari infeksi dan penyakit
dengan menyingkirkan patogen yang masuk melalui makanan dan
minuman.
c. Kesehatan Usus : Sistem pencernaan yang sehat membantu menjaga
keseimbangan mikroflora usus yang baik. Mikroflora yang sehat berperan
dalam pencernaan, penyerapan nutrisi, dan perlindungan terhadap infeksi.

17
d. Pencegahan Penyakit : Dengan menjaga sistem pencernaan yang sehat, kita
dapat mengurangi risiko berbagai penyakit, termasuk penyakit perut seperti
tukak lambung, kanker usus, penyakit Crohn, dan penyakit lainnya.
e. Pemecahan Makanan : Sistem pencernaan membantu memecah makanan
menjadi partikel yang lebih kecil sehingga tubuh dapat menyerapnya dengan
lebih efisien.
f. Energi dan Kesehatan : Dengan mencerna makanan dengan baik, tubuh
dapat mendapatkan energi yang diperlukan untuk beraktivitas sehari-hari
dan menjaga kesehatan secara keseluruhan.
Jadi, menjaga sistem pencernaan yang sehat dengan makanan seimbang, minum
air yang cukup, dan berolahraga secara teratur adalah penting untuk kesehatan dan
kesejahteraan kita.

F. Gejala Penyakit Pada Sistem Pencernaan Manusia


Gangguan atau kelaianan yang biasa menyerang sistem pencernaan adalah:
a. Gastritis Gastritis atau radang lambung disebabkan karena produksi asam
lambung yang tinggi sehingga mengiritasi dining lambung. Selain itu, bisa
disebabkan ole bakteri. Penderita gastritis akan merasa lambungnya terbakar.
b. Batu empedu Batu empedu adalah penyakit yang disebabkan oleh
penyumbatan pada saluran empedu. Hal ini terjadi karena adanya endapan di
saluran empedu.
c. Konstipasi (sembelit) Konstipasi terjadi karena fees bergerak secara lambat
melalui kolon. Feses yang ada sangat banyak dan kering sehingga sulit buang
air besar. Hal ini disebabkan, karena buang air yang tidak teratur.
d. Diare Diare adalah suatu kondisi sering buang air besar dan feses terlalu
lunak. Makanan terlalu cepat melalui usus halus dan kolon schingga air tidak
banyak diabsorpsi. Diare dapat merupakan gejala tipus, kanker, kolera, atau
infeksi.
e. Disentri disebabkan karena infeksi bakteri atau amuba. Gejala penyakit ini
adalah buang air besar bercampur darah.

18
f. Radang usus buntu Radang usus buntu adalah peradangan pada apendiks. Hal
ini terjadi, karena adanya penumpukan makanan dan teriadi infeksi.
g. Kanker usus besar teriadi, karena pola makanan yang tidak sehat. Gejala yang
timbul adalah adanya darah pada feses.

G. Olahraga yang Dapat Meningkatkan Pencernaan


Beberapa jenis olahraga yang dapat meningkatkan pencernaan meliputi:
a. Berjalan Kaki : Aktivitas ringan seperti berjalan kaki bisa membantu
merangsang pergerakan usus dan meningkatkan metabolisme.
b. Lari : Lari atau jogging adalah latihan aerobik yang baik untuk pencernaan.
Ini dapat membantu mempercepat pergerakan makanan melalui saluran
pencernaan.
c. Bersepeda : Bersepeda, baik di dalam ruangan maupun di luar, adalah
olahraga aerobik yang bagus untuk merangsang sistem pencernaan.
d. Yoga : Beberapa posisi yoga, terutama yang berfokus pada perut dan organ
pencernaan, dapat membantu meningkatkan pencernaan.
e. Bermain Tenis atau Squash : Olahraga raket ini membutuhkan gerakan
tubuh yang intensif dan bisa membantu merangsang metabolisme.
f. Renang : Renang adalah latihan tubuh penuh yang bisa membantu
memperbaiki sirkulasi darah dan merangsang sistem pencernaan.
g. Peregangan : Peregangan ringan atau yoga dapat membantu merilekskan
otot perut dan meningkatkan pergerakan usus.

Selain olahraga, penting juga untuk mengimbangi dengan pola makan yang sehat
dan seimbang, serta minum cukup air untuk menjaga pencernaan tetap lancar.

19
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Proses pencernaan adalah proses perubahan makanan dari bentuk kasar
(kompleks) menjadi bentuk yang halus (sederhana) sehingga dapat diserap usus.
Proses pencernaan pada manusia dibedakan menjadi pencernaan secara
mekanik dan pencernaan secara kimiawi. Pencernaan secara mekanik yaitu
mengubah makanan dari bentuk kasar menjadi halus. Sedangkan pencernaann
secara kimiawi, yaitu pencernaan dengan bantuan enzim.
Sistem pencernaan berfungsi untuk menyediakan makanan, air, dan elektrolit bagi
tubuh dari nutrient yang dicerna sehingga sip diabsorpsi. Organ pencernaan pada
manusia terdiri atas : mulut, faring, kerongkongan, lambung, hati, pankreas, usus
halus, usus besar, dan anus. Proses pencernaan makanan meliputi ingesti,
mastikasi, deglutisi, digesti, absorpsi, dan defekasi.

B. Saran
Sebaiknya kita menjaga dan mengontrol pola makan kita agar
kesehatan sistem pencernaan dapat tetap terjaga serta dapat menjalankan
tugas dan fungsinya sebagaimana mestinya.

20
DAFTAR PUSTAKA

Antonis, dkk. "Kristalisasi Dan Sublimasi" . Kimia Organik Dasar 1, No.


2(2019): H. 1-8.Hermawati, Dkk. “Sintesis Dan Karakterisasi Senyawa
Kompleks Zn(Ii)Hidroksikuinolin”. Kimia Sains Dan Aplikasi 19, No. 3
(2016): H. 94-98.
Canyono, Bambang. Metode pemisahan bahan alam. Jakarta: kompas ilmu 2018
Elsa, Dkk. "Penerapan Teknologi Kristalisasi Dalam Pengolahan Produk Pangan
Serbuk Herbal Instan Di Kelurahan Kereng Bangkirai" Pengabdian Lahan
Basah Unggul 1, No. 2(2021): Hal. 63-72.
Faikul, Dkk. "Pemurnian Garam Dengan Metode Rekristalisasi Di Desa Bunder
Pamekasan Untuk Mencapai SNI Garam Dapur". Kimia Pangabdhi 5, No.
1(2019): Hal. 24-27.
Setyopratomo, Dkk. " Studi Eksperimental Pemurnian Garamnacl Dengan Cara
Rekristalisasi". Teknik Kimia Q1, No. 2(2023): Hal. 17-28.
Yulianto, Dkk. "Pembuatan Serbuk Jahe Instan Dengan Metode Kristalisasi Guna
Meningkatkan Perekonomian Warga Rw.05 Kelurahan Tembalang,
Semarang". Kolaborasi Pengabdian Masyarakat 1, No.1(2018): Hal. 44-
46.

Anda mungkin juga menyukai