Disusun untuk memenuhi tugas Ilmu Gizi oleh ibu Dr. Dra. Siti Nurrochmah,
M.Kes.
Disusun oleh :
6. Amirina Surya Mahardikarani (200611635664)
24. Sukma Nur Hanifah (200611635635)
OFFERING D
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
OKTOBER 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT senantiasa kami ucapkan, karena telah
memberikan kesempatan pada kami untuk menyelesaikan makalah ini. Dan juga
atas karunianya kami dapat menyelesaikan makalah dengan tepat pada waktunya.
Penulisan makalah yang berjudul “Pencernaan dan Penyerapan” bertujuan untuk
memenuhi tugas dari ibu Dr. Dra. Siti Nurrochmah, M.Kes mata kuliah Ilmu Gizi
di Universitas Negeri Malang. Pada isi makalah ini menjelaskan apa itu
pencernaan dan penyerapan, serta bagaimana prosesnya.
Tak lupa kami ucapkan terimakasih banyak sebesar-besarnya kepada ibu
Dr. Dra. Siti Nurrochmah, M.Kes yang telah membimbing dan membantu. Selain
itu, kami juga berharap agar makalah ini dapat bermanfaat dan menambah
wawasan bagi pembaca.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi
kesempurnaan makalah ini. Demikian kata pengantar ini kami sampaikan.
I
II
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan Pembahasan......................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
A. Proses Pencernaan Dalam Tubuh..................................................................3
B. Saluran Pencernaan.......................................................................................8
C. Organ Pencernaan.......................................................................................17
D. Absorpsi Zat Gizi........................................................................................18
E. Gangguan Sistem Pencernaan.....................................................................20
BAB III PENUTUP..............................................................................................22
A. Kesimpulan.................................................................................................22
B. Saran............................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................23
III
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
1
atau kapiler dalam vili akan menyerap hasil pencernaan berupa protein dan
karbohidrat, sedangkan pembuluh getah bening dalam vili menyerap lemak.
2
BAB II PEMBAHASAN
A. Proses Pencernaan Dalam Tubuh
1. Pencernaan Mekanik
Pencernaan mekanik terjadi dalam mulut dan lambung. Dalam gigi
melibatkan gigi untuk gerakan mekanik dalam mencerna makanan.
Sementara itu, dalam lambung berupa gerakan seperti meremas makanan.
Gerakan mekanik di dalam lambung dilakukan oleh otot polos. Untuk
melakukan tugasnya, gigi memiliki banyak tipe. Terdapat tiga jenis gigi
yang berperan untuk mencerna makanan, yaitu:
3
Gigi seri (incisor), berfungsi untuk memotong makanan.
Gigi taring (canine), berfungsi untuk mencabik-cabik makanan.
Gigi geraham (premolar dan molar), berfungsi untuk melumatkan
makanan.
2. Pencernaan Kimiawi
Pencernaan kimiawi adalah proses perubahan molekul-molekul bahan
organik yang ada dalam bahan makanan dari bentuk yang kompleks
menjadi molekul lebih sederhana dengan bantuan enzim. Pencernaan
kimiawi dibantu oleh enzim pencernaan. Enzim merupakan protein yang
berfungsi sebagai biokatalis di dalam tubuh. Enzim-enzim yang berperan
di antaranya :
Amilase, enzim yang dihasilkan kelenjar saliva. Dalam mulut, enzim
ini berfungsi untuk memecah pati maltosa.
Protease, enzim yang dihasilkan lambung dan pankreas. Berfungsi
memecah protein menjadi asam amino.
Lipase, dihasilkan oleh pankreas dan berfungsi untuk memecah
lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
Maltase, enzim maltase diproduksi di usus kecil dan berfungsi untuk
memecah maltosa menjadi glukosa.
4
mengolah karbohidrat menjadi glukosa dan energi. Setelah makanan
selesai dikunyah, lidah akan mendorong makanan yang sudah halus ke
belakang mulut menuju esofagus atau kerongkongan. Selanjutnya,
makanan akan dibawa menuju lambung.
5
Proses pencernaan makanan dalam tubuh ini terbagi menjadi 3 proses
pencernaan yaitu pada karbohidrat, protein, lemak. Adapun penjelasan dari
proses ini yaitu :
6
melalui proses fermentasi dan menghasilkan energi untuk keperluan
mikroba tersebut dan bahan sisa seperti air dan karbondioksida.
Fermentasi yang meningkat di usus besar menghasilkan banyak gas
karbondioksida yang kemudian dikeluarkan sebagai flatus (kentut). Sisa
karbohidrat yang masih ada, dibuang menjadi tinja.
2. Proses pencernaan protein
Protein dalam makanan tidak dapat diserap oleh mukosa usus, akan tetapi
setelah dalam bentuk asam amino dapat diserap dengan baik.
Pencernaan protein di mulut: secara mekanis, sedangkan secara
enzimatis belum.
Pencernaan protein di lambung: sel mukosa lambung yaitu sel
parietal (Chief cell) mensekresikan asam lambung (HCl), sedangkan
sel zymogen mensekresikan proenzim pepsinogen. Proenzim
pepsinogen oleh HCl diaktifkan menjadi enzim pepsin. Protein
setelah didenaturasi (dirusak) oleh HCl, kemudian dihidrolisis oleh
enzim pepsin menjadi peptida sederhana.
Pencernaan di usus halus: cairan pankreas mengandung proenzim
trypsinogen dan chymotrypsinogen. Proenzim trypsinogen dan
chymotrypsinogen diaktifkan menjadi enzim trypsin dan
chymotrypsin oleh enzim enterokinase yang dihasilkan oleh sel-sel
mukosa usus halus. Enzim trypsin dan chymotrypsin berperan
memecah polipeptida menjadi peptida sederhana. Selanjutnya
peptida tersebut dipecah menjadi asam amino oleh enzim peptidase
(erepsin). Enzim peptidase dapat dibedakan menjadi 2 macam
berdasarkan aktivitasnya yaitu enzim aminopeptidase memecah
gugus amina dari polipeptida dan karboksipeptidase memecah gugus
karboksil dari polipeptida. Nuklease memecah asam nukleat (DNA
dan RNA) menjadi nukleotida.
Absorpsi protein: setelah menjadi asam amino selanjutnya diabsorpsi
dengan cara difusi fasilitasi melalui mukosa yeyenum dan ileum.
Asam amino yang berasal dari makanan (diet) dan dari pemecahan
protein tubuh selanjut dibawa oleh sirkulasi darah ke dalam amino acid
7
pool (gudang penimbunan asam amino) yaitu darah dan cairan jaringan
(interseluler). Asam amino selanjutnya digunakan untuk: biosintesis
protein tubuh di dalam ribosom, mengganti jaringan yang rusak, dan jika
diperlukan dapat diubah menjadi sumber energi.
3. Proses pencernaan lemak
Lemak yang dihasilkan dari makanan yang terkunyah dalam mulut
menunjukkan bentuk-bentuk lemak yang :
1) Telah teremulsikan (emulsified fat)
Di dalam usus halus lemak-lemak yang teremulsi tadi merupak
proses yang dibantu oleh enzim intestinal lipase dan pankreatik
lipase akan diubah ke dalam 3 sruktur yang lebih sederhana, sebagi
berikut:
Di pecah menjadi asam lemak dan gliserol, 40% - 50 %
Di pecah menjadi monogliserida, 40% - 50%
Di pecah menjadi digliserida, trigliserida (sekitar 10% - 20%)
2) Belum teremulsikan (unemulsified fat)
Lemak yang belum teremulsi, di dalam lambung dengan bantuan
empedu di ubah menjadi lemak yang sudah teremulsi dan
selanjutnya bersama-sama dengan lemak yang memang teremulsi
akan masuk ke dalam usu halus.
Adapun kemampuan alat-alat pencernaan lemak dalam mencerna lemak
yang terdapat dalam tubuh adalah bervariasi, sangat tergantung dari
kesehatan tubuhnya, pada tubuh yang benar-benar sehat sekitar 95% -
100% lemak yang dapat dicerna, pengumpulan-pengumpulannya lemak
sekitar jaringan darah tidak akan terjadi. Lama berlangsungnya proses
pencernaan lemak sangat tergantung pada panjang atau pendeknya rantai,
jumlah atom karbon dalam molekul lemak.
B. Saluran Pencernaan
8
membuang sisa makanan yang tersisa atau tidak dapat dicerna oleh tubuh
(Gustina & Adetya, 2020).
1. Rongga mulut
Di mulut terjadi pencernaan makanan secara mekanik dan kimiawi. Di
dalam rongga mulut terdapat beberapa alat pencernaan, yaitu:
1) Lidah (Lingua)
Lidah tersusun oleh otot lurik yang diselubungi oleh selaput mukosa.
Pada lidah terdapat papila-papila (tonjolan) yang merupakan indra
pengecap. Gerakan lidah berfungsi untuk membantu mencampur
makanan dengan ludah dan mendorong makanan masuk ke
kerongkongan. Lidah juga berfungsi untuk membantu ketika
berbicara.
2) Kelenjar Ludah (Grandula Savinalis) Ludah dihasilkan oleh kelenjar
ludah yang berjumlah tiga pasang, yaitu:
a. Kelenjar Protis. Terletak pada bagian akhir dari rahang atas di
depan telinga. Menghasilkan ludah yang berbentuk cair (serosa)
dan enzim ptyalin (amilum).
b. Kelenjar Submandibularis. Terletak di bawah kedua sisi tulang
rahang. Menghasilkan ludah yang mengandung air dan lendir
(seromukosa).
c. Kelenjar Sublingualis. Terletak di bagian dasar bawah lidah dan
bermuara ke dalam dasar mulut. Menghasilkan ludah yang
mengandung air dan lendir (seromukosa).
9
Ketiga pasang kelenjar tersebut menghasilkan satu sampai dua
setengah liter ludah setiap hari. Ludah manusia terdiri dari hasil
sekresi dari kelenjar protin (25%), kelenjar submandibularis atau
submaksilaris (70%), dan kelenjar sublingualis(5%). Ludah
mengandung enzim amilase (ptialin) yang bekerja pada suasana
netral. Enzim ini berfungsi mengubah amilum menjadi glukosa.
Kelenjar ludah menghasilkan air liur (saliva) yang mempunyai
fungsi berikut :
Mengandung enzim ptialin atau amilase yang merombak
amilum menjadi maltosa.
Mempermudah proses menelan makanan (sebagai pelumas).
Mempunyai efek anti bakteri terhadap makanan.
Merangsang papila pengecap pada lidah.
Membantu berbicara dengan mempermudah gerakan bibir dan
lidah.
Membantu menjaga kebersihan mulut dan gigi.
3) Gigi (Dentin)
Gigi manusia berfungsi sebagai alat pencernaan mekanis. Gigi
manusia tumbuh mulai usia 6 bulan. Gigi pertama ini disebut gigi
susu. Kemudian berturut-turut diikuti tumbuhnya gigi sulung. Pada
usia 6 tahun, gigi anak berjumlah 20. Sejak usia 6 tahun hingga 14
tahun, gigi mulai tanggal dan berturut-turut diganti oleh gigi tetap
(permanen) yang jumlahnya sama dengan gigi sulung ditambah 12
geraham besar. Gigi orang dewasa berjumlah 32 gigi. Berdasarkan
fungsinya, gigi dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
a. Gigi Seri, berfungsi untuk memotong makanan.
b. Gigi Taring, berfungsi untuk mengoyak dan merobek makanan.
c. Gigi Geraham Depan dan Belakang, berfungsi untuk
mengunyah dan menghaluskan makanan.
Gigi manusia terdiri atas bagian-bagian berikut :
10
Mahkota gigi yang dilapisi email (zat paling keras dalam tubuh
yang terbuat dari garam kalsium). Dalam mahkota gigi terdapat
dentin.
Tulang gigi, meliputi leher gigi yang dikelilingi gusi dan akar
yang dilapisi semen untuk melekatkan gigi dengan kuat pada
rahang.
Rongga pulpa, terdapat di tengah-tengah gigi dan berisi
pembuluh darah dan syaraf.
2. Kerongkongan (Esofagos)
11
3. Lambung (Ventrikulus)
Makanan bergerak dari kerongkongan menuju lambung. Lambung
yaitu bagian saluran pencernaan yang melebar. Lubang lambung selalu
dalam keadaan tertutup. Akan tetapi, secara refleks sfingter kardial akan
terbuka bila ada makanan yang masuk. Sfingter kardial merupakan otot
melingkar yang terdapat diantara esofagus dan lambung. Lambung
berupa kantong besar yang terdiri atas tiga bagian, yaitu:
1) Kardiak, merupakan pintu masuk pertama makanan dari esofagus
yang terletak disebelah atas dekat jantung.
2) Fundus, merupakan daerah bagian tengah lambung yang membulat
dan menghasilkan HCl serta musin.
3) Pilorus, merupakan bagian didaerah bawah lambung yang
berhubungan dengan usus dua belas jari.
Setelah makanan masuk ke lambung sfingter kardiak dan sfingter
pilorus menutup. Kontraksi otot lambung mengaduk-aduk makanan dan
secara mekanik memecah serta mencampurnya dengan getah lambung
yang di hasilkan oleh kelenjar lambung. Getah lambung yang berfungsi
dalam proses pencernaan secara kimiawi mengandung zat-zat berikut :
1) HCl (asam klorida), berfungsi memberi suasana asam sehingga dapat
mematikan bakteri yang terdapat dalam makanan. Selain itu, asam
klorida juga berfungsi mengaktifkan enzim pepsinogen yang
membentuk pepsin, serta mengubah sifat protein.
2) Pepsin, yaitu enzim yang berfungsi merombak protein menjadi
pepton.
12
3) Renin, yaitu enzim yang berfungsi mengendapkan kasein (protein
susu).
4) Gastrin, yaitu hormon yang dapat mengaktifkan enzim tripsinogen
untuk membentuk enzim tipsin.
5) Lipase, yaitu enzim yang berfungsi menghidrolisis lemak.
6) Intrinsik faktor berfungsi untuk membantu usus menyerap vitamin
B12.
Dinding lambung tersusun dari tiga lapis otot, yaitu otot memanjang
(bagian luar), otot melingkar (bagian tengah), dan otot miring (bagian
dalam). Jika dinding lambung mencampur makanan dengan getah
lambung. Sesudah kira-kira tiga jam, makanan menjadi berbentuk bubur
yang disebut kim. Akibat gerakan peristaltik, kim terdorong ke bagian
pilorus. Gerakan peristaltik tersebut menyebabkan sfingter pilorus
mengendur dalam waktu yang sangat singkat sehingga kim masuk ke
usus halus sedikit demi sedikit.
13
Usus dua belas jari panjangnya ? 25 cm. Duodenum merupakan
muara dua saluran, yaitu saluran empedu dan saluran pankreas.
Suasana asam merangsang dinding usus duabelas jari untuk
mengeluarkan hormon sekretin dan kolesitokinin. Kolesitokinin
merangsang kelenjar empedu untuk mengeluarkan empedu. Kerja
sama hormon kolesitokinin dan sekretin juga merangsang pankreas
agar mengeluarkan sekretnya.
2) Usus kosong (Jejunum)
Jejenum merupakan tempat pencernaaan terakhir sebelum sari-sari
makanan diserap. Panjangnya kira-kira 2,5 meter dan lapisan
dalamnya tersusun atas banyak lipatan yang disebut jonjot usus atau
vili. Di dalam jejenum, makanan mengalami pencernaan secara
kimiawi oleh enzim-enzim berikut :
Enterokinase, enzim ini berfungsi mengaktifkan tripsinogen
yang dihasilkan oleh pankreas.
Erepsin (dipeptidase), enzim ini berfungsi mengubah dipeptida
atau pepton menjadi asam amino.
Laktase, enzim ini berfungsi mengubah laktosa menjadi glukosa
dan galaktosa.
Maltase, enzim ini berfungsi mengubah maltosa menjadi
glukosa.
Sukrase, enzim ini berfungsi mengubah sukrosa menjadi
glukosa dan fruktosa.
Lipase, enzim ini berfungsi mengubah lemak menjadi gliserol
dan asam lemak.
3) Usus penyerapan (Ileum)
Panjangnya sekitar 3 meter dan bagian akhirnya berbatasan dengan
sekum. Sekum merupakan bagian awal usus besar yang berbentuk
seperti kantong. Ileum mmpunyai vili (jonjot usus) dan mikrovili
yang berfungsi memeperluas permukaan usus sehingga proses
penyerapaan makanan lebih sempurna. Glukosa, asam amino,vitamin
dan mineral diserap oleh pembuluh darah kapiler yang ada didalam
14
jonjot usus (vili). Vili tersusun dari pembulu darah, pembulu limfa,
dan sel goblet. Sementara itu, asam lemak dan gliserol diangkat
melalaui kil (limfa).
15
dapat dirasakan. Jika kita melakukan kontraksi (mengejan), dinding perut
dan otot bagian dalam secara refleks mengendur pula. Ini mengakibatkan
berkontraksinya otot kolon dan rektum sehingga feses terdorong keluar.
6. Rektum
Rektum adalah bagian akhir dari proses pencernaan. Dibagian ini, fases
disimpan sampai waktunya dikeluarkan. Rektum dapat berkontraksi
sehingga menimbulkan terjadinya defekasi, yaitu proses pengeluaran zat-
zat sisa pencernaan makanan melalui anus.
7. Anus
Anus merupakan lubang tempat keluarnya kotoran (fases) setelah
sebelumnya di tampung didalam rektum. Anus terdiri atas dua lapis otot,
yaitu otot polos dan otot lurik.
16
C. Organ Pencernaan
1. Hati (liver)
Hati terletak pada rongga perut kanan atas. Organ ini tepat berada
di bawah diafragma dan memenuhi sebagian besar ruang di bawah tulang
rusuk. Oleh karena ukurannya yang besar, hati juga menempati sebagian
kecil ruang di perut kiri atas. Pada bagian bawah hati, terdapat organ
kecil berwarna hijau yang tidak lain adalah kantong empedu. Salah satu
fungsi hati adalah membentuk cairan empedu. Kantong inilah yang akan
menampung empedu sebelum digunakan dalam proses pencernaan.
Kantung empedu akan mengalirkan empedu ke usus halus jika ada
komponen lemak yang sampai ke usus halus. Empedu bukan merupakan
enzim akan tetapi empedu adalah emulsifier atau pengemulsi lemak
shingga lemak akan lebih mudah dipecah oleh enzim pencernaan. Pada
waktu tertentu, empedu dipompakan ke dalam usus dua belas jari melalui
saluran empedu.
Fungsi hati antara lain untuk memproduksi enzim-enzim,
merombak sel darah merah mati, menampung vitamin A, D, E dan K
17
yang berlebih, menyimpan cadangan gula dalam bentuk glikogen dan
mengubahnya menjadi glukosa bila diperlukan, mengubah kolesterol dan
asam amino menjadi glukosa dalam kondisi tubuh kehabisan glikogen,
serta menetralisasi zat-zat kimia berbahaya hasil metabolisme tubuh
sendiri maupun yang dari luar tubuh.
2. Kelenjar pankreas
Kelenjar pankreas melintang pada dinding belakang perut dan ke
kiri sampai pada limpa. Ujungnya terletak dalam lengkung usus dua belas
jari. Saluran pankreas bermuara di dalam usus dua belas jari (duodenum)
bersama dengan saluran empedu. Setiap hari diproduksi + 1200-1500 ml
cairan pankreas, cairan ini terdiri dari air, garam, sodium bikarbonat dan
enzim. Sodium bikarbonat memberi sifat alkali (pH 7,1-8,2) pada cairan
pankreas yang dapat menghentikan kerja pepsin dari lambung dan
menciptakan suasana asam bagi usus.
Pankreas membantu usus halus dalam proses pencernaan. Pankreas
memiliki dua fungsi utama, yaitu menghasilkan hormon yang mengatur
glukosa darah dan menghasilkan pancreatic juice. Pancreatic juice
merupakan sekresi pankreas yang bercampur dengan air. Pancreatic juice
ini akan masuk ke dalam duodenum melalui saluran pankreatik.
Pancreatic juice akan menetralkan kandungan asam pada makanan
sebelum masuk ke usus halus.
D. Absorpsi Zat Gizi
18
serta hasil sekresi berbagai kelenjar didalam saluran cerna, 90% dari cairan
ini akan direabsorpsi dan hanya sekitar 200 cc yang diekskresi bersama feses.
19
menggunakan alat angkut yang sama, sehingga berkompetisi untuk
diabsorpsi.
Zat-zat gizi yang larut air (protein, karbohidrat, vitamin larut air,
mineral), termasuk hasil pencernaan lemak berupa emulsi, diabsorpsi
langsung oleh vili usus halus ke pembuluh darah melalui pembuluh kapiler
dan diteruskan menuju pembuluh vena organ hati. Di dalam hati makanan di
sortir, yang berbahaya dimusnahkan, kemudian dibawa kembali ke pembuluh
vena dan diedarkan ke seluruh tubuh atau sel-sel tubuh dan siap dimanfaatkan
tubuh dan dimetabolisme menjadi energi.
Lemak berbentuk molekul besar dan vitamin larut lemak sehingga dalam
proses penyerapan tidak bisa langsung memasuki pembuluh darah. Zat gizi
tersebut akan membentuk molekul-molekul yang lebih besar dan pada
permukaannya akan ditempatkan protein-protein khusus sehingga membentuk
kilomikron. Kilomikron akan masuk ke dalam sistem limfe. Sistem limfe
merupakan jalur satu arah bagi cairan yang berasal dari jaringan tubuh untuk
masuk ke darah, Cairan limfe hampir sama dengan darah, hanya tidak
mengandung sel darah merah. Sistem limfe tidak mempunyai pompa,
sebagian besar limfe pada akhirnya berkumpul ke dalam pipa/ductus besar di
belakang hati. Duktus ini berakhir di suatu vena yang membawa limfe ke
jantung. Dengan cara ini lemak bermolekul besar dan vitamin larut lemak
dapat memasuki sistem vaskuler atau sistem peredaran darah seperti zat-zat
gizi lain, tanpa terlebih dahulu masuk ke hati.
E. Gangguan Sistem Pencernaan
20
3. Diare, Penyakit yang disebabkan oleh infeksi mikroorganisme yang
mengganggu flora normal pada kolon sehinnga feses menjadi cepat
keluar.
4. Kolik, Rasa nyeri pada perut karena menkonsumsi makanan yang
mengandung zat yang meransang, misalnya cabe, lada, dam jahe.
5. Malabsorpsi, Kelainan kemampuan lambung dan usus untuk menyerap
sari makanan menjadi tidak sebaik yang seharusnya.
6. Malanutrisi, Gangguan kesehatan gizi, dapat karena kelebhihan,
kekurangan, atau ketidakseimbangan gizi.
7. Keracunan makanan, Keracunan makanan dapat terjadi karena alergi
terhadap makan tertentu atau zat aditif yang terkandung di dalamnya.
Keracunan juga bisa terjadi karena makanan mengandung virus, jamur,
dan mikroorganisme, dan parasit lain.
8. Konstipasi/sembelit, Sulit buang air besar karena feses terlalu keras.
9. Peritonitis, Infeksi pada rongga perut. 12. Parotitis, Radang pada kelenjar
parotis. Satu atau kedua pipi membengkak karena kelenjar ludah parotis
diserang virus.
10. Heart burn, Mengalirnya kembali cairan gastrik (cairan lambung) yang
terlalu asam (karena banyaknya HCL) kebagian esofagus.
11. Ulkus peptikum, Terlalu banyak sekret getah lambung yang masuk ke
duodenum sehingga bersifat asam.
21
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Makanan bergizi itu 4 sehat yang terdiri dari nasi, sayur, lauk, buah, dan 5
sempurnanya susu. Di dalam makanan sehat terkandung zat-zat makanan
yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air. Fungsi makanan
itu untuk sumber energi, sebagai zat pembangun, sebagai zat pengatur.
Makanan yang kita makan sehari-hari sangat dibutuhkan tubuh sebagai
sumber energi, pertumbuhan, dan untuk menjaga kesehatan. Kita memerlukan
makanan dalam jumlah tepat dan mengandung zat nutrisi lengkap.
Kekurangan salah satu atau lebih dari zat makanan dalam waktu yang cukup
lama dapat menyebabkan terjadinya gangguan pada tubuh. Seperti, mag,
kolitis, apendisitis, xerostomia, diare, kolik, malabsorpsi, malanutrisi,
keracunan makanan, sembelit, peritonitis, parotitis, heart burn, ulkus
peptikum.
Proses pencernaan makanan pada manusia ada dua yaitu secara mekanik
dan kimiawi. Sistem pencernaan terdiri atas saluran pencernaan dan kelenjar
pencernaan. Di saluran pencernaan terdiri dari rongga mulut, kerongkongan,
lambung, usus halus, usus besar, rektum, dan anus. Sedangkan, kelenjar
pencernaan berfungsi menghasilkan enzim-enzim pencernaan. Kelenjar
pencernaan ada kelenjar saliva, kelenjar parotis, kelenjar submaksilaris,
kelenjar sublingualis, pankreas dan hati. Sedangkan, enzim-enzimnya ada
ptialin/amilase, HCL, pepsin, renin, lipase gastrik, tripsin, peptidase, erepsin,
enterokinase.
B. Saran
22
Bagi pengajar atau tenaga pendidik diharapkan dapat memahami konsep
proses pencernaan dan bagaimana penyerapan itu terjadi, dengan harapan
dapat mengajarkan pada peserta didik.
23
DAFTAR PUSTAKA
Buku Sumber Belajar Penunjang Plpg 2017 Mata Pelajaran IPA Bab VIII Sistem
Organ Pada Manusia. (2017).
24