Dosen pengampu :
Dr. Dra Siti Nurrochma, M.Kes
KELOMPOK BANDENG
Disusun oleh :
Leni Pebriyanti (200611635691) 16
Naufal Ghani Dhiaulhaq (200611635725) 19
Ryo Novansyah Wilyatama (200611635760) 22
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga Kami dapat menyelsaikan tugas makalah yang berjudul
“Kecukupan zat gizi makanan”Ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari ibu Dr. Dra
Siti Nurrochma, M.Kes, selaku dosen dari mata kuliah ilmu gizi yang telah Memberikan tugas
ini sehingga dapat menambah wawasan kami sesuai didalam mataKuliah yang sedang kami
pelajari saat ini.Kami menyadari , bahwa makalah yang kami tulis ini mungkin masih jauh dari
kata sempurna.
Oleh karena itu , kritik dan saran yang membangun akan kami terima demi
kesempurnaan makalah kami dan sebagai ajang untuk pembelajaran kami dalam pembuatan
makalah kedepanya
Kelompok Bandeng
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................ii
PENDAHULUAN.........................................................................................1
1.1 Latar belakang..............................................................................1
1.2 Rumusan masalah........................................................................
1.3 Tujuan..........................................................................................2
BABII.............................................................................................................3
PEMBAHASAN
A. Pengertian Gizi...........................................................................................
A. Ilmu Gizi.................................................................................
B. Ruang Lingkup Gizi................................................................
C. Hubungan Gizi Dengan Tubuh...............................................
D. Hubungan Gizi Dengan Proses Tubuh ..................................
E. Akibat Gangguan Gizi Terhadap Fungsi Tubuh....................
F. Akibat Kekurang dan Kelebihan Gizi Bagi Tubuh................
G. Angka Kecukupan Gizi (AKG).............................................
H. Rata-rata Kecukupan Gizi Sehari Pada Orang Dewasa........
I. Pentingnya Gizi.....................................................................
J. Gizi Yang Dibutuhkan Oleh Tubuh.......................................
K. Manfaat Gizi.........................................................................
L. Penyakit yang Ditimbulkan Karena Kekurangan Gizi
Kwashiorkor..........................................................................
M. Zat Gizi Makro Dan Mikro...................................................
B. Tingkat Kecukupan Energi dan Zat Gizi..................................................
A. Latar belakang
Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang banyak dikonsumsi
secara normal melalui proses digesti , absorpsi, transportasi , penyimpanan , metabolisme
dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan. Untuk mempertahankan kehidupan ,
pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ manusia serta bisa menghasilakn
energi. Kata gizi merupakan kata yang sangat relatif yang baru dikenal sekitar tahun
1857. Kata gizi ini berasal dari bahasa Arab ghidza yang bisa disebut makanan. Dalam
bahasa inggris, food menyatakan makanan , pangan , bahan , makanan ( Kuspriyanto
Susilowati , 2016 ).
Zat gizi juga diartikan sebagai zat yang dibutuhkan tubuh untuk menjalankan proses
dalam tubuh. Untuk menentukan kecukupan zat gizi pada tubuh manusia, karena sangat
erat kaitannya dengan system kekebalan yang lebih kuat, resiko penyakit menular yang
rendah, serta umr panjang. Maka tidak salah bila indonesia memiliki sejarah terkait gizi
Nasional. Dalam ilmu pengetahuan dan dunia medis gizi merujuk pada ilmu atau praktik
konsumsi serta penggunaan makanan. Dalam struktur metabolisme , asupan gizi yang
terkandung dalam makanan yang dikonsumsi mampu mencegah masuknya beragam
penyakit dalam tubuh. Begitu pentingnya gizi bagi tubuh terkadang manusia seringkali
mengabaikan pola makan yang buruk , intoleransi terhadap makanan , hingga alergi
makanan.
Gizi menurut KBBI zat makanan pokok yang sangat diperlukan bagi pertumbuhan dan
kesehatan badan. Jumlah gizi yang diperlukan oleh tubuh kita dapat berbeda-beda bagi
setiap orang, ditentukan oleh aktifitas fisik, penyakit yang dimiliki, obat-obatan yang
dikonsumsi dan kondisi fisik khusus seperti kehamilan dan menyusui.
WHO berpendapat gizi merupakan asupan makanan yang dipertimbangkan berkaitan
dengan kebutuhan asupan tubuh. Gizi yang baik terdiri dari makan yang cukup dan
seimbang yang dikombinasikan dengan aktivitas fisik secara teratur menjadi dasar dari
hidup sehat. Gizi yang buruk dapat menyebabkan berkurangnya kekebalan tubuh ,
meningkatnya kerentanan terhdap penyakit , mengganggu perkembangan fisik dan
mental , dan mengurangi produktivitas.
B. Tujuan
Untuk memenuhi tugas mata kuliah ilmu gizi dan mencari agar bisa memperluas
pengetahuan tentang kecukupan zat ilmu gizi
C. Manfaat
Dapat memberikan ifmormasi dan pengetahuan kepada pembaca agar bisa menjaga
kecukupan zat gizi pada makanan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian gizi
Gizi dalam Bahasa Indoenesia diserap dari kata Bahasa Arab yaitu ‘gizhai’ yang artinya
makanan yang menyehatkan. Gizi dapat diartikan sebagai pasokan bahan makanan yang
dibutuhkan oleh organisme dan sel untuk tetap hidup, gizi juga dapat diartikan sebagai
zat-zat yang dibutuhkan tubuh untuk menjalankan proses-proses dalam tubuh.Gizi
menurut KBBI adalah zat makanan pokok yang diperlukan bagi pertumbuhan dan
kesehatan badan. Jumlah gizi yang diperlukan oleh tubuh kita dapat berbeda-beda bagi
setiap orang, ditentukan oleh aktifitas fisik, penyakit yang dimiliki, obat-obatan yang
dikonsumsi dan kondisi fisik khusus seperti kehamilan serta menyusui.Menurut WHO,
gizi merupakan asupan makanan yang dipertimbangkan berkaitan dengan kebutuhan
asupan tubuh. Gizi yang baik terdiri dari makan yang cukup dan seimbang yang
dikombinasikan dengan aktivitas fisik secara teratur menjadi dasar dari hidup sehat. Gizi
yang buruk dapat menyebabkan berkurnangnya kekebalan tubuh, meningkatkan
kerentanan terhadap penyakit, menganggu perkembangan fisik dan mental, dan
mengurangi produktivitas (Publikasi, 2013). Kecakupan gizi sangat menentukan
keberlangsungan kesehatan tubuh manusia, karena sangat erat kaitannya dengan system
kekebalan yang lebih kuat, resiko penyakit menular yang rendah, serta umur panjang.
Maka tidak salah bila Indonesia memiliki sejarah terkait dengan Gizi Nasional. Dalam
ilmu pengetahuan dan dunia medis, gizi merujuk pada ilmu atau praktik konsumsi serta
penggunaan makanan. Dalam struktur metabolisme, asupan gizi yang terkandung dalam
makanan yang dikonsumsi mampu mencegah masuknya beragam penyakit ke dalam
tubuh. Sedemikian pentingnya gizi bagi tubuh terkadang kalian seringkali abai mulai dari
pola makan yang buruk, intoleransi terhadap makanan, hingga alergi makanan
Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang banyak dikonsumsi
secara normal melalui proses digesti , absorpsi, transportasi , penyimpanan , metabolisme
dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan. Untuk mempertahankan kehidupan ,
pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ manusia serta bisa menghasilakn
energi. Kata gizi merupakan kata yang sangat relatif yang baru dikenal sekitar tahun
1857. Kata gizi ini berasal dari bahasa Arab ghidza yang bisa disebut makanan. Dalam
bahasa inggris, food menyatakan makanan , pangan , bahan , makanan ( Kuspriyanto
Susilowati , 2016 ).
Ilmu gizi
1.nutrisi adalah studi tentang semua interaksi yang terjadi antara orang dan makanan
dikonsumsi makhluk hidup ini berarti Pemahaman istilah nutrisi adalah tentang apa yang
dibutuhkan tubuh manusia kandungan apa saja dalam bisnis makanan tersebut bagaimana
tubuh manusia menggunakan dan tampak yang dimiliki berkaitan dengan kesehatan
2. Nutrisi juga melibatkan sosiologis faktor budaya ekonomi dan teknologi serta
perannya dalam mendapatkan dan memilih makanan yang kita makan
3. Ilmu gizi disebut juga ilmu tentang makanan yang meliputi set set isi dan senyawa lain
yang terkandung dalam bahan makanan serta reaksi interaksi antara zat gizi atau zat gizi
dengan al-serta keseimbangannya yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit
termasuk juga dalam ilmu gizi meliputi proses pencernaan pangan up sore si distribusi
pemanfaatan dan ekskresi zat zat gizi
4. Zat gizi (nutrients) adalah senyawa yang berupa ikatan kimia dalam makanan atau
pangan yang diperlukan tubuh untuk memenuhi fungsi tubuh seperti metabolisme sel
atau jaringan sehingga dapat memproses makanan untuk menghasilkan energi
membangun sel serta memelihara jaringan yang berguna dalam pengaturan proses
kehidupan
6. Makanan adalah bahan bahan yang dapat dikonsumsi selain obat yang mengandung
zat gizi dan atau unsur kimia yang dapat diubah menjadi zat zat gizi yang diperlukan
oleh tubuh nya sehingga dapat berguna jika dikonsumsi untuk memenuhi kecukupan gizi
yang dibutuhkan
7. Pangan adalah semua bahan bahan mentah yang dapat dijadikan makanan yang aman
dikonsumsi bagi tubuh
8. Status gizi adalah kondisi tubuh yang ditimbulkan setelah mengkonsumsi makanan
sebagai akibat adanya metabolisma servis yang sesuai dengan kebutuhan tubuh untuk
menjalankan fungsinya(et al. Kurniadi, Y U., 2020)
B. Ruang lingkup gizi
2.faktor Sekunder
semua faktor yang menyebabkan cacat fisik tidak ter up sore sih dan terdistribusi
maksimal ke dalam sel sel tubuh setelah makanan dikonsumsi misalnya ada gangguan
saluran cerna struktur gigi yang tidak baik gangguan produksi enzim pencernaan
gangguan ginjal atau sistem ekskresi dan gangguan darah.
Akibat disilet pada proses tubuh : gizi lebih menyebabkan kegemukan atau
obesitas, kelebihan energi yang dikonsumsi disimpan di dalam jaringan dalam
bentuk lemak, kegemukan merupakan salah satu faktor resiko terjadinya berbagai
penyakit degenaratif seperti : hipertensi, diabetes melitus, jantung koroner, hati
dan Kantung Empedu(Sidjabat et al., 2021)
Angka kecukupan zat gizi (AKG) merupakan suatu kecukupan rata-rata zat gizi setiap
hari bagi semua orang menurut golongan umur , jenis kelamin , ukuran tubuh , aktivitas
tubuh untuk mencapai derajat kesahatan yang optimal (Yunawati et al., 2016). AKG
merupakan kecukupan pada tingkat konsumsi sedangkan pada tingkat produksi dan
penyediaan perlu dihitungkan kehilangan dan pengunaan lainnya dari tingkat produksi
sampai tingkat konsumsi. AKG ditulis dalam bentuk tabel. Pada kolom pertama , tertulis
kelompok umur dan jenis kelamin mulai dari bayi hingga usia lanjut serta tambahan
energi dan zat gizi untuk ibu hamil dan ibu menyusui. Pada kelompok berikutnya tertulis
BB (kg) dan TB (cm) yang merupakan rata-rata BB dan TB pada kelompok umru
tersebut. Pada kolom keempat dan seterysnya berisi kecukupan energi dan zat gizi sehari
untuk kelompok umur dan jeni kelamin tertentu. Zat gizi dicantumkan terdiri dari zat gizi
makro dan karbohidrat , protein , lemak , serta vitamin dan mineral ( Pritasari dkk ,
2017 ).
Manfaat AKG adalah pertama sebagi acuan dalam menilai kecukupan gizi, kedua
sebagai acuan dalam menyusun makanan sehari-hari termasuk perencaan makanan di
institusi , ketiga sebagai acuan perhitungan dalam perencanaan penyediaan pangan
tingkat regional maupun nasional , keempat sebagai acuan pendidikan gizi serta sebagai
acuan tabel pangan yang mencantumkan informasi nilai gizi ( pritasari dkk ,2017 )
I. Pentingnya Gizi
Pola makan merupakan perilaku paling penting yang dapat mempengaruhi keadaan
gizi. Hal ini disebabkan karena kuantitas dan kualitas makanan dan minuman yang
dikonsumsi akan mempengaruhi asupan gizi sehingga akan mempengaruhi kesehatan
individu dan masyarakat. Agar tubuh tetap sehat dan terhindar dari berbagai penyakit
kronis atau penyakit tidak menular terkait gizi, maka pola makan masyarakat perlu
ditingkatkan kearah konsumsi gizi seimbang. Keadaan gizi yang baik dapat
meningkatkan kesehatan individu dan masyarakat (Amin & Lestari, 2019). Prinsip dari
gizi seimbang antara lain :
1. Karbohidrat
2. Protein
Protein disusun oleh 20 jenis asam amino seperti Isoleucine, histidine, leucine,
lysine, methionine, phenylalanine, tryptophan, threonine, dan valine merupakan
contoh asam amino esensial. Sementara asam amino nonesensial meliputi aspartic
acid, cysteine, glutamic acid, alanine, arginine, asparagine, glutamine, glycine,
proline, serine, dan tyrosine. Sebagian diantaranya tidak bisa diproduksi oleh tubuh,
sehingga harus didapatkan melalui makanan. Sementara sebagian lainnya termasuk
nonesensial sebab bisa diproduksi sendiri oleh tubuh. Maka dari tiu. Contoh makanan
berprotein seperti ikan, gandum utuh, kacang-kacangan, dan daging unggas.
3. Lemak
Lemak sejatinya termasuk salah satu gizi yang dibutuhkan oleh tubuh untuk
berfungsi dengan baik. Mulai dari membantu organ-organ dalam menghasilkan
hormon, melumasi persendian, menyerap vitamin tertentu, dan menjaga kesehatan
otak. Banyak orang menghindari asupan lemak karena takut akan terkena penyakit,
padahal Anda dapat mengganti dengan lemak sehat seperti alpukat, keju, telur,
kacang, minyak kelapa untuk memenuhi kebutuhan lemak dalam tubuh. Sementara,
dalam Makronutrien yang tidak menyumbang energi, meski tidak menyediakan
energi namun tetap penting bagi tubuh, antara lain adalah serat dan air.
4. Serat
Sebagian besar serat terdiri atas karbohidrat. Nutrisi ini penting untuk mendukung
pertumbuhan bakteri baik dalam sistem pencernaan. Sumber serat berasal dari sayur
dan buah-buahan.
5. Air
Sekitar 70 persen tubuh manusia terdiri dari air, karena itu air sangat penting untuk
menjaga fungsi tubuh. Kebutuhan air tiap orang juga berbeda-beda dan dipengaruhi
oleh banyak hal. Misalnya ukuran tubuh, usia, aktivitas fisik, suhu lingkungan,
kondisi kesehatan, dan pola makan. Karena itu, sangat dianjutkan untuk minum
setidaknya 2 liter air setiap hari.
Mikronutrien adalah nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah kecil, dan
terdiri atas berbagai mineral serta vitamin.
1. Mineral
Di samping oksigen, karbon, hidrogen, dan nitrogen, tubuh juga memerlukan mineral
dari makanan. Terdapat berbagai mineral yang penting untuk proses biokimia manusia.
Misalnya, kalium, klorida, natrium, kalsium, fosfor, magnesium, zinc, zat besi, mangan,
tembaga, iodin, selenium, dan molibdenum. Dalam pola makan seimbang, kebutuhan
mineral akan tercukupi dengan baik. Mineral juga terkadang ditambahkan ke produk
tertentu agar dapat memenuhi kebutuhan Anda. Proses penambahan ini disebut
fortifikasi.
2. Vitamin
Vitamin tidak dapat diproduksi secara cukup, Untuk mencukupinya dapat diperoleh dari
bahan pangan. Vitamin terbagi menjadi dua kelompok besar, yakni vitamin yang larut
dalam air (seperti vitamin A, D, E, K) dan vitamin yang larut dalam lemak (vitamin B1,
B2, B3, B5, B6, B7, B9, B12, dan C). Vitamin larut air akan keluar lebih cepat melalui
urine setelah dikonsumsi. Karena itu, vitamin jenis ini perlu dikonsumsi dengan lebih
teratur. Sedangkan vitamin yang larut dalam lemak mudah menumpuk di tubuh karena
sulit dihilangkan dengan cepat. Penumpukan vitamin secara berlebihan ini disebut
hipervitaminosis
K. MANFAAT GIZI
Kwashiorkor
1. Marasmus
2. Beri-beri
Gejala beri beri kering antara lain susah berjalan, kaki dan tangan mati rasa atau
kesemutan, fungsi otot kaki bagian bawah menurun, nyeri, kesulitan bicara, muntah,
dan nistagmus. Untuk mencegah beri-beri, Anda perlu mengonsumsi makanan kaya
vitamin B1, seperti susu, biji-bijian, gandum, jeruk, daging sapi, ragi, kacang-
kacangan, beras, dan sereal dari biji-bijian utuh.
3. Skorbut (scurvy)
4. Anemia
Berdasarkan jumlah yang dibutuhkan oleh tubuh, zat gizi terbagi menjadi dua golongan
yaitu :
Zat gizi Makro adalah makanan utama yang membina tubuh dan memberi energi. Zat
gizi makro dibutuhkan dalam jumlah besar dengan satuan g (gram). Zat gizi makro
terdiri atas karbohidrat, lemak dan protein.
Zat gizi Mikro adalah komponen yang diperlukan agar zat gizi makro dapat berfungsi
dengan baik. Zat gizi mikro dibutuhkan dalam jumlah kecil atau sedikit, tetapi ada
didalam makanan. Zat gizi mikro terdiri atas mineral dan vitamin. Zat gizi mikro
menggunakan satuan mg (miligram) untuk sebagian besar mineral dan vitamin.
Asupan zat gizi makro pada anak anak seperti energi, protein, karbohidrat, dan lemak
menunjukkan masih rendah dan berada dibawah Anjuran Kecukupan Gizi yang
dianjurkan (AKG). Begitu juga dengan asupan zat gizi mikro, berdasarkan hasil
penelitian (tabel 2) menunjukkan bahwa asupan kalsium masih sangat rendah begitu juga
dengan zat besi, zink dan vitamin A. Asupan zat gizi makro dan mikro pada anak
Stunting dalam penelitian ini diperoleh sebagai gambaran dari kebiasaan makan siswa
stunting dalam kurun waktu satu bulan terakhir. Rendahnya jumlah asupan
dibandingakan dengan kecukupan gizi yang dianjurkan jelas mempengaruhi
pertumbuhan. Variasi lauk hewani kurang beragam dikonsumsi sehari-hari dan porsinya
kurang untuk memenuhi kebutuhan gizi.
Kebiasaan makan ini sudah berlangsung dalam jangka waktu yang lama sehingga
berdampak pada kejadian stunting. Stunting menggambarkan keadaan gizi kurang yang
sudah berjalan lama dan memerlukan waktu bagi anak untuk berkembang serta pulih
kembali (Hati & Pratiwi, 2019). Selain itu kebiasaan anak SD yang suka diberi uang
jajan oleh orang tuanya saat berangkat ke sekolah memudahkan anak membeli makanan
sesuai selera siswa. Makanan jajanan yang dikonsumsi kebanyakan mengandung sumber
karbohidrat dan lemak. Berdasarkan hasil uji Korelasi Spearman diatas diperoleh nilai p
> 0,05. Hal ini menunjukkan tidak ada hubungan asupan zat gizi makro (energi, protein,
karbohidrat, lemak) maupun mikro (zink, kalsium, zat besi, dan vitamin A) dengan
stunting anak SD di Kota Bengkulu. Asupan zat gizi makro meliputi asupan energi,
protein dan karbohidrat anak SD stunting umumnya rendah dibandingkan AKG yang
dianjurkan untuk usianya. Sedangkan asupan zat gizi mikro meliputi zink, zat besi,
kalsium dan vitamin A juga demikian. Asupan kurang tidak mencapai setengah dari
AKG yang dianjurkan. Asupan zat gizi makro dan mikro pada anak.
Zat gizi mikro sangat penting untuk pertumbuhan fisik, kematangan seksual,
perkembangan otak dan integritas fungsi sistem imun (Abd El-Maksoud et al., 2017).
Zink mempunyai peran dalam sintesis protein, replikasi gen dan pembelahan sel yang
sangat penting selama periode pertumbuhan baik sebelum maupun sesudah kelahiran,
sehingga kekurangan zink akan menyebabkan terjadinya stunting pada anak. Anak yang
mengalami stunting mempunyai kebiasaan konsumsi zink yang rendah (Saragih, 2017).
Anak yang mengalami defisiensi zink berdampak terhambatnya kerja hormon. Tidak
terdapatnya hubungan asupan zat gizi makro dan mikro dengan stunting dalam penelitian
ini bila dibandingkan penelitian yang sebelumnya ini karena berbeda dalam pemilihan
sampel. Dalam penelitian ini semua sampel penelitian adalah semua siswa SD stunting
sedangkan peneliti lain bervariasi misalnya responden pada balita stunting dengan balita
tidak stunting (normal). Meskipun hasil statistik menunjukkan tidak ada hubungan
bermakna asupan makanan dengan stunting namun asupan makanan pada beberapa anak
stunting sudah menjadi perhatian keluarga untuk memperbaiki kualitas maupun
kuantitasnya(Biomass, 2019).
2. jenis – jenis zat gizi makro
Zat gizi makro dibagi menjadi 3 jenis yaitu sebagai berikut :
Karbohidrat
Karbohidrat merupakan zat gizi makro yang meliputi gula , pati , dan serat .
Gula dan pati memasak energi berupa glukosa , yaitu sumber energi yang utama
untuk sel –sel darah merah , otak , sistem saraf pusat ,plasenta dan janin. Glukosa
juga dapat disimpan dalam bentuk glikogen dalam hati dan otot , atau diubah
menjadi lemak tubuh ketika energi dalam tubuh berlebih. Gula juga tergolong
jenis karbohidrat yang cepat dicerna dan di serap dalam aliran darah sehingga
dapat langsung digunakan tubuh sebagai energi . pati termasuk jenis karbohidrat
yang lama dicerna dan diserap darah , karena perlu dipecah dulu oleh enzim
pencernaan menajdi gula , sebelum dapat digunakan tubuh sebagai energi , tetapi
ada beberapa jenis pati tahan terhadap enzim pencernaan. Sementara serat adalah
jenis karbohidrat yang tidak dapat dicerna , sebab tidak dapat dipecah oleh enzim
pencernaan , sehingga relatif utuh ketika melewati usus besar. Serat membantu
memberikan perasaan kenyang , penting untuk mendorong buang air besar yang
sehat , dan menurunkan resiko penyakit jantung koroner. Gula ditemukan secara
alami pada buah , susu , dan hasil olahanya, serta dapat dijumpai dalam bentuk
ditambahkan pada makanan. Pati secara alami terdapat pada beras dan hasil
olahanya ( bihun , tepung beras ) , jagung , gandum , dan hasil olahanya ( terigu ,
roti , mie ) , pasta , sagu , umbi-umbian ( ubi , singkong , kentang ) , sayuran ,
kacang kering . sementara serat secara alami banyak terdapat pada sereal utuh ,
umbi-umbian , kacang-kacangan , sayuran , buah .
protein
protein merupakan komponen struktur utama seluruh sel tubuh dan berfungsi
sebagai enzim , hormon , dan molekul –molekul penting . protein dikenal sebagai
zat gizi yang unik sebab menyediakan asam-asam amino esensial utuk
membanagun sel-sel tubuh maupun sumber energi. Karena menyediakan “ bahan
baku “ untuk membangun tubuh , protein disebut zat pembangun. Protein
terbentuk dari asam-asam amino dan bila asam amino tersebut tidak berada dalam
keseimbanagan yang tepat , kemampuan tubuh untuk menggunakan protein akan
terpengaruh. Jika asam – asam amino yang dibutuhkan untuk sintesis protein
terbatas , tubuh dapat memecah protein tubuh untuk memperoleh asam –asam
amino yang dibutuhkan . kekurangan protein memengaruhi seluruh organ dan
terutama selama tubuh kembang sehingga asupan protein kulitas tinggi yang
memadai untuk kesehatan . kulaitas protein sangat bervariasi dan tergantung pada
komposisi asam amino protein dan daya cerna (digestibility). Protein hewani
yang diperoleh dari telur , ikan , daging , daging unggas dan susu , pada
umumnya adalah protein berkualitas tinggi . adapun protein nabati yang diperoleh
dari biji-bijian dan kacang-kacangan , pada umunya merupakan protein
berkualitas lebih rendah , kecuali kedelai dan hasil olahanya (tempe , tahu ) .
makanan yang tinggi daya cerna proteinya (>95%). Namun , bila kacang-
kacangan dan padi – padian dikonsumsi secara kombinasi , protein nabati dapat
membentuk protein lebih lengkap.
lemak
lemak merupakan, zat gizi makro yang mencakup asam lemak dan trigliserida .
lemak adalah zat gizi yang padat energi ( 9 kkal per gram ) sehingga lemak
penting untuk menjaga keseimbangan energi dan berat badan . lemak
menyediakan medium untuk penyerapan vitamin –vitamin larut lemak ( vitamin
A , D , E , K). Didalam makanan , lemak berfungsi sebagai pelezat makanan
sehingga orang cenderung lebih menyukai makanan berlemak . tubuh manusia
tidak dapat membuat asam lemak omega – 6 dan omega 3 sehingga asam lemak
ini adalah zat esensial
3. fungsi zat gizi mkro
Karbohidrat Fungsi karbohidrat bagi tubuh manusia sangat diperlukan dalam
menunjang aktivitas sehari-hari. Karbohidrat merupakan sumber kekuatan atas tubuh
karena zat karbohidrat adalah zat yang dapat meningkatkan atau memberi energi bagi
tubuh selain lemak dan protein. Dan senyawa tersebut akan kita dapatkan dari makanan
yang mengandung karbohidrat setiap hari (RS Ananda, 2017). b. Protein Protein
berfungsi sebagai komponen yang bermanfaat untuk pertumbuhan, penyembuhan luka,
regenerasi sel, menghasilkan enzim dan hormon untuk metabolisme tubuh juga sebagai
sumber energi. Kekurangan protein akan mengganggu pertumbuhan, menyebabkan
tulang keropos dan rambut rontok. Protein diperlukan untuk pembentukan dan perbaikan
semua jaringan di dalam tubuh termasuk darah, enzim, hormon, kulit, rambut, dan kuku.
Protein juga berfungsi dalam pembentukan hormon untuk pertumbuhan dan mengganti
jaringan yang rusak, perkembangan seks dan metabolisme. Disamping itu, protein
berguna untuk melindungi supaya keseimbangan asam dan basa di dalam darah dan
jaringan terpelihara, selain itu juga mengatur keseimbangan air di dalam tubuh (RS
Ananda, 2017). 12 c. Lemak Fungsi lemak secara umum adalah sebagai sumber energi
utama selain protein dan karbohidrat yang dibutuhkan bagi tubuh manusia. Satu gram
lemak dapat menghasilkan sekitar 90 kalori. Lemak harus dipenuhi sekitar 20%- 30%
dari total kebutuhan kalori.
Lemak memenuhi fungsi dasar bagi manusia yaitu erguna sebagai alat
perlindungan organ tubuh yang vital seperti lambung dan jantung, sebagai bahan dalam
penyusunan vitamin dan hormon, salah satu sumber energi dalam tubuh manusia. Dan
dapat melindungi tubuh dari perubahan suhu tubuh manusia (RS Ananda, 2017). C. Nasi
Jinggo Nasi jinggo adalah makanan siap saji khas Bali yang dikemasan daun pisang
dengan porsi kecil. Sejarah nasi jinggo dimulai semenjak thun 1980an. Menurut para
penjual, nasi jinggo pertama kali dijual di Jalan Gajah Mada, Denpasar. Di tempat
tersebut terdapat Pasar Kumbasari yang beraktivitas selama 24 jam. Banyak orang di
pasar yang begadang dan perlu makanan pengganjal perut di malam hari. Penjual nasi
jinggo pertama kali adalah sepasang suami-istri yang berjualan dari sore hingga malam.
Kreasi mereka sangat disukai sehingga kini banyak penjual nasi jinggo, tidak hanya di
Denpasar tetapi juga kota-kota lain di Bali, bahkan hingga di luar Pulau Bali seperti di
Kediri. (Wikipedia, 2019).
Tidak ada yang tahu pasti darimana asal nama nasi jinggo berasal. Salah satu
versi menyebutkan bahwa jinggo berasal dari bahasa Hokien yang berarti “seribu lima
ratus”, sesuai dengan harga pasaran nasi jinggo sebelum krisis moneter di Indonesia.
Versi lain menyebutkan nama jinggo berasal dari judul film 13 "Djanggo" yang populer
pada masa itu. Versi ketiga menyatakan bahwa nama Jinggo berasal dari kata "jagoan",
yaitu para pengendara motor asli Bali. Nasi jinggo ini merupakan makanan yang
digemari para pengendara motor tersebut setelah jalan - jalan malam. Sebelum krisis
moneter tahun 1997, nasi jinggo dijual per porsi seharga Rp 1500,- (dalam bahasa
Hokkien, jeng go memiliki arti "seribu lima ratus"). Kini, harga satu porsi nasi jinggo
adalah sekitar Rp 2000,- sampai Rp 4000,-. Karena porsi nasi jinggo sangat sedikit,
pembeli biasanya membeli nasi jinggo sebanyak beberapa bungkus agar dapat kenyang.
Selain dijual di jalan, kini nasi jinggo menjadi sajian alternatif untuk berbagai upacara
religius seperti ngaben, perayaan ulang tahun, dan rapat. (Wikipedia, 2019)). Nasi jinggo
dibungkus dengan daun pisang. Isian nasi jinggo adalah nasi putih sekepalan tangan
dengan lauk-pauk dan sambal. Nasi Jinggo yang enak biasanya diukur melalui rasa
sambalnya. Lauk-pauk yang digunakan biasanya adalah sambal goreng tempe, saur
(serundeng), dan ayam suwir. Saat ini, lauk pauk di dalam nasi jinggo juga dikreasikan,
mulai dari daging sapi, mie goreng, dan telur. Rata-rata harga nasi jinggo saat ini adalah
Rp 5000 per bungkus. (Putri Puspita, 2017). pengaruh bahan pangan terhadap kesehatan.
• Dampak jika kekurangan : Ketika Anda tidak mendapat asupan karbohidrat yang
cukup, tubuh akan memanfaatkan zat gizi protein dan lemak sebagai energi. Kondisi ini
disebut dengan ketosis. Bila dibiarkan, kondisi ketosis akan menghasilkan penumpukan
senyawa keton yang merupakan produk sisa dari metabolisme lemak. Kadar keton yang
berlebihan dapat memicu dehidrasi dan mengganggu keseimbangan senyawa kimia
dalam darah.
• Dampak jika kelebihan : Orang yang kelebihan karbohidrat, berpotensi mengalami
peningkatan berat badan lebih mudah. Berat badan yang melonjak drastis akan
mengganggu kerja hormon insulin.
2) Bahan rempah
Rempah-rempah memainkan peran penting dalam proses memasak dan menghasilkan
makanan yang lezat nan bergizi seimbang.
Setiap bumbu dari rempah memiliki rasa dan kandungan senyawa yang ternyata baik
untuk kesehatan tubuh. Di bawah ini beberapa khasiat rempah yang tentu bisa Anda
tambahkan ke dalam makanan.
1. Menurunkan kadar gula darah
Bagi penyandang diabetes, keberadaan beberapa jenis rempah bisa menjadi solusi
alternatif untuk menurunkan kadar gula darah.
2. Mencegah Peradangan
3. Mengatasi mual
Sebagai contoh, rempah kunyit dapat membantu mengontrol kadar gula tinggi. Pasalnya,
rempah yang satu ini memiliki sifat anti-inflamasi, antioksidan, anti-aterosklerotik, dan
penurunan berat badan.
• Dampak jika kekurangan : Kekurangan bahan rempah berimbas pada kadar gula darah
yang tinggi
• Dampak jika kelebihan: Ketika kelebihan bahan rempah maka akan terjadi pengenceran
darah yang menyebabkan peradangan ginjal akut dan tentu akan membahayakan
stabilitas tubuh
3) Bahan Penyegar
Bahan penyegar adalah semua bahan nabati yang dapat merangsang pemakainya, baik
digunakan untukmerokok(furnitori), menyirih (mastikatori) ataupun dalam minuman.
Mengapa disebut penyegar karena bias merangsang respon syaraf untuk lebih aktif
sehingga menghasilkan efek segar. Yang termasuk bahan penyegar antara lain
kopi,teh,colakt,tembakau,sirih,kola,candu dan ganja. Pada umumnya bahan – bahan
tersebut mengandung zat perangsang yang temasuk golongan alkaloid.
• Dampak jika kelebihan : Bahan penyegar seperti kopi mengandung kafein yang
berpengaruh pada kesehatan. Kafein pada kopi mampu menghambat perkembangan
hormon istirahat sehingga mencegah datangnya kantuk yang menyebabkan waktu
istirahat berkurang khususnya di malam hari
• Dampak jika kekurangan : Bahan penyegar juga dibutuhkan oleh tubuh meskipun
dalam kadar yang tidak banyak. Zat penyegar diperlukan untuk membangun energi
Kondisi tubuh Anda akan terus berubah seiring tahap kehidupan. Dengan mencukupi
kebutuhan gizi, Anda menjaga tubuh tetap sehat sehingga siap menghadapi berbagai
perubahan tersebut.
Berikut beberapa tips umum yang bisa Anda lakukan untuk memenuhi kebutuhan
gizi :
AKG merupakan acuan rata-rata yang dapat Anda gunakan ketika menghitung kebutuhan
gizi. Dengan mengikuti acuan ini, Anda bisa mengetahui banyaknya energi dan zat gizi
lain yang tubuh Anda butuhkan untuk tetap hidup sehat.
DAFTAR PUSTAKA
Abd El-Maksoud, A. M., Khairy, S. A., Sharada, H. M., Abdalla, M. S., & Ahmed, N. F. (2017).
Evaluation of pro-inflammatory cytokines in nutritionally stunted Egyptian children. Egyptian
Pediatric Association Gazette, 65(3), 80–84. https://doi.org/10.1016/j.epag.2017.04.0 03
Hati, F. S., & Pratiwi, A. M. (2019). The effect of education giving on the parent’s behavior
about growth stimulation in children with stunting. NurseLine Journal, 4(1), 12.
https://doi.org/10.19184/nlj.v4i1.8628
Saragih, R. (2017). Pengaruh kebiasaan konsumsi energi, protein, dan seng terhadap kejadian
stunting pada anak usia sekolah dasar di Kecamatan Salapian Kabupaten Langkat tahun 2017.
Jurnal Riset Hesti Medan Akper Kesdam I/BB Medan, 2(2), 153–164.
https://doi.org/https://doi.org/10.34008 /jurhesti.v2i2.81
Ayuningtyas, A., Simbolon, D., & Rizal, A. (2018). Asupan zat gizi makro dan mikro terhadap
kejadian stunting pada balita. Jurnal Kesehatan, 9(3), 445-450.
Amin, N., & Lestari, Y. N. A. (2019). Hubungan Status Gizi, Tingkat Kecukupan Energi dan Zat
Gizi dengan Kecepatan pada Atlet Hockey Kota Surabaya. Sport and Nutrition Journal,
1(1), 19–26.
Ayudita, & Ghaza, A. (2020). Hubungan Pengetahuan Dan Asupan Zat Gizi Makro Dengan
Kejadian Obesitas Pada Remaja Tahun 2020. Journal of Chemical Information and
Modeling, 2(1), 5–7.
http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JPPP/article/download/83/65%0A
http://www.embase.com/search/results?
subaction=viewrecord&from=export&id=L603546864%5Cnhttp://dx.doi.org/10.1155/20
15/420723%0Ahttp://link.springer.com/10.1007/978-3-319-76887-
Dini Primashanti, D. A., & Sidiartha, I. G. L. (2018). Perbandingan asupan energi, karbohidrat,
protein dan lemak dengan angka kecukupan gizi pada anak obesitas. Medicina, 49(2),
173–178. https://doi.org/10.15562/medicina.v49i2.66
et al. Kurniadi, Y U. (2020). Nusantara ( Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial ). Nusantara: Jurnal
Ilmu Pengetahuan Sosial, 7(2), 408–420.
Nurdini, D. A. (2016). Hubungan asupan zat gizi makanan di asrama dengan kadar glukosa
darah atlet sepak bola. In Proposal penelitian.
http://eprints.undip.ac.id/62130/1/903_Della_Annisa_Nurdini.pdf
Sarlis. dkk. (2018). Hubungan Status Gizi dengan Pneumonia Balita. Endurance Journal, 3(2),
325–329.
Sidjabat, F. N., Triatmaja, N. T., & Bevi, A. (2021). Status Gizi, Aktivitas Fisik, Persepsi
Manfaat, Dan Hambatan Pemenuhan Asupan Gizi Orang Dengan Hiv/Aids. Gizi
Indonesia, 44(1), 41–54. https://doi.org/10.36457/gizindo.v44i1.556
Sitoayu, L., Pertiwi, D. A., & Mulyani, E. Y. (2017). Kecukupan zat gizi makro, status gizi,
stres, dan siklus menstruasi pada remaja. Jurnal Gizi Klinik Indonesia, 13(3), 121.
https://doi.org/10.22146/ijcn.17867
Yunawati, I., Hadi, H., & Julia, M. (2016). Kebiasaan sarapan tidak berhubungan dengan status
gizi anak sekolah dasar di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara
Timur. Jurnal Gizi Dan Dietetik Indonesia (Indonesian Journal of Nutrition and
Dietetics), 3(2), 77. https://doi.org/10.21927/ijnd.2015.3(2).77-86