Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR................................................................................................................................

DAFTAR ISI.............................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. LatarBelakang.................................................................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah.........................................................................................................................1

1.3. Tujuan Penelitian............................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sistem Pencemaan......................................................................................................2

2.2 Fungsi Sistem Pencernaan.............................................................................................................2

2.3 Organ Sistem Pencernaan Manusia...............................................................................................3

2.4 Proses Pencernaan Manusia.......................................................................................................10

2.5 Penyakit Pada Sistem Pencemaan Manusia...............................................................................11

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan...................................................................................................................................12

3.2 Saran..............................................................................................................................................13

ii
MAKALAH BIOLOGI

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata pelajaran Biologi

SMA ISLAM DARUSSALAM

DEPOK, JAWA BARAT

DISUSUN OLEH KELOMPOK :

1. NURHESTI

2. SITI FATIMAH AZZAHRA


KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Azza wa Jalla yang telah memberikan nikmat serta rahmat – Nya sehingga umat
manusia bisa beraktivitas dengan lancar dalam rangka terus beribadah kepada – Nya. Shalawat serta salam
tak luput penulis hantarkan kepada hadhirat Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬yang telah mengantarkan seluruh umat –
Nya dari zaman jahiliyah menuju zaman yang penuh cahaya keilmuan sehingga kita selaku umat – Nya bisa
terus berinovasi sampai sekarang.

Sebelumnya penulis terima kasih kepada guru pengampu mata pelajaran Biologi yang telah memberikan
amanah kepada kami selaku siswanya untuk menulis makalah mengenai hal – hal yang terkait dengan mata
pelajaran ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu, penulis terbuka akan segala
kritikan dan masukan terkait dengan isi dari makalah ini supaya kami bisa terus berkembang dalam menulis.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tubuh manusia terdiri atas atas banyak jaringan dan organ, masing-masing dengan fungsinya yang khusus
untuk dilaksanankan. Agar dapat melaksanakan fungsinya, tubuh memerlukan energi untuk melakukan
berbagai aktifitas. Untuk melakukan aktifitasnya, Setiap makhluk hidup pasti memerlukan makan karena
makanan merupakan sumber energi pada makhluk hidup.

Namun, makanan yang kita makan tidak selamanya berguna bagi tubuh. Di dalam tubuh kita terdapat organ-
organ tubuh yang sangat berperan penting dalam proses pencernaan. Dimana antara organ yang satu dengan
yang lainnya saling berkaitan. Jika ada salah satu organ yang mengalami gangguan maka sistem pencernaan
di dalam tubuh manusia tidak akan berlangsung secara optimal.

Kita mengetahui bahwa tidak ada satu individu yang dapat bertahan hidup tanpa adanya organ sistem
pencernaan, karena sistem pencernan merupakan hal yang sangat vital di dalam tubuh manusia. Sistem
pencernaan makanan berhubungan dengan penerimaan makanan dan mempersiapkannya untuk di proses
oleh tubuh. Makanan adalah tiap zat atau bahan yang dapat digunakan dalam metabolisme guna
memperoleh bahan-bahan untuk memperoleh tenaga atau energi.

Selama dalam proses pencernaan makanan dihancurkan menjadi zat-zat sederhana dan dapat diserap oleh
usus, kemudian digunakan oleh jaringan tubuh. Fisiologi sistem pencernaan manusia terdiri dari beberapa
organ. Rongga mulut, esofagus, lambung, usus kecil, usus besar, rectum dan anus. Semua sistem pencernaan
itu akan bekerja sesuai dengan tugasnya, namun tetap saling berkaitan untuk mencerna semua makanan
yang masuk ke tubuh.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, rumusan masalah dari makalah ini adalah:

1. Apa itu sistem pencernaan?

2. Apa fungsi sistem pencernaan?

3. Apa saja organ-organ yang terdapat dalam sistem pencernaan pada manusia?

4. Bagaimana proses pencernaan dalam tubuh manusia?

5. Apa saja gangguan pada sistem penceraan pada manusia?

1.3 Tujuan Penulisan Makalah Dari rumusan masalah di atas tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk
mengetahui:

Pengertian sistem pencernaan dan Fungsi sistem pencernaan

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sistem Pencernaan

Sistem pencernaan merupakan sistem yang memproses mengubah makanan dan menyerap sari makanan
yang berupa nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Sistem pencernaan akan memecah molekul makanan
yang kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan bantuan enzim sehingga mudah dicerna oleh tubuh.
Sistem pencernaan mengolah makanan makanan sehingga dapat diserap dan digunakan oleh sel-sel tubuh
secara fisika maupun secara kimia. Sistem pencernaan ini terdiri dari saluran pencemaan (alimentar), yaitu
tuba muscular panjang yang merentang dari mulut sampai anus, dan organ-organ aksesoris, seperti gigi.
lidah, kelenjar saliva, hati, kandung empedu dan pancreas. Saluran pencernaan yang terletak di bawah area
diafragma disebut saluran grastrointestinal. Sedangkan pengertian dari fisiologi pencernaan itu sendiri adalah
mempelajari fungsi atau kerja system pencernaan dalam keadaan normal.

2.2Fungsi Sistem Pencernaan

Fungsi utama dari sistem ini adalah untuk menyediakan makanan, air, dan elektrolit bagi tubuh dari nutrient
yang dicerna sehingga siap diabsorpss. Pencernaan berlangsung secara mekanik dan kimia, dan meliputi
proses berikut.

1. Ingesti adalah masuknya makanan ke dalam mulut.

2. Pemotongan dan penggilingan makanan dilakukan secara mekanik oleh gigi. Makanan kemudian
bercampur dengan saliva sebelum ditelan(menelan).

3. Peristalsis adalah gelombang kontraksi otot polos involunter yang menggerakkan makanan tertelan melalui
saluran pencernaan.

4. Digesti adalah hidrolisis kimia (penguraian) molekul besar menjadi molekul kecil sehingga absorpsi dapat
berlangsung.

2.3 Organ pencernaan manusia


1. Mulut/cavum oris Makanan pertama kali masuk kedalam tubuh melalui mulut. Didalam mulut terjadi
pencernaan secara mekanik dan kimiawi. Pada bagian dalam mulut terdapat gigi, lidah, dan kelenjar ludah

a. Gigi/dens

Gigi/dens merupakan alat pencemaan yang bertugas secara mekanik. Terdapat 4 jenis gigi yaitu gigi taring
(dens caninus) berfungsi untuk merobek/mencabik makanan. Gigi seri (dens inscisivus) berfungsi untuk
memotong makanan. Gigi geraham depan (dens premolare) dan geraham belakang (dens molare) yang
keduanya berfungsi untuk menghaluskan makanan.

b. Lidah/lingua

Merupakan organ yang terletak di dasar mulut yang kaya akan otot. Permukaannya kaya akan
papilla/tonjolan lidah yang sangat banyak mengandung kuncup pengecap. Berfungsi untuk:

1. Pengaduk makanan

2. Membantu proses penelanan makanan.

3. Sebagai alat/organ pengecap.

4. Membantu membersihkan rongga mulut.

5. Membantu untuk berbicara bercakap-cakap.

6. Terbagi menjadi beberapa daerah rasa antara lain asin, manis, asam dan pahit.

c. Kelenjar ludah/glandula salivales


Menghasilkan air liur/air ludah saliva yang bersifat pekat dan licin. Saliva ini banyak mengandung lendir atau
musin dan enzim ptyalin amylase. Enzim ptialin memiliki pH sekitar 6,8-7.0 dengan suhu 370 C. Fungsi air liur
saliva:

1. Mempermudah proses penelanan dan pencernaan makanan

2. Melindungi selaput mulut

3. Mencerna makanan secara kimiawi

2. Faring

Faring merupakan organ penghubung antara rongga mulut dengan kerongkongan atau esofagus. Makanan
yang telah dicerna akan masuk kerongkongan melalui proses deglutisi melewati faring. Faring juga
merupakan pertemuan antara tractus digestivus dengan saluran respirasi. Disebut juga sebagai pangkal
esophagus. Di bagian dalam faring terdapat amandel/tosil yang merupakan kumpulan kelenjar limpa yang
mengandung limposit

3. Kerongkongan (esophagus) Esophagus (berasal dari bahasa Yunani: oido (dibaca: oeso) yang berarti
membawa dan ¿payov (dibaca: phagus) yang berarti memakan] atau kerongkongan adalah tabung (tube)
berotot pada vertebrata yang dilalui sewaktu makanan mengalir dari bagian mulut ke dalam lambung atau
ventrikulus dengan panjang sekitar 20-25 cm.Makanan berjalan melalui esofagus dengan menggunakan
proses peristaltik Dinding kerongkongan atau esophagus ini terdiri atas 3 lapisan, yaitu:

a. Tunika mukosa menghasilkan mucus/lender

b. Tunika submukosa: terdapat jaringan ikat kolagen dan elastis, ujung kapiler darah, dan ujung saraf

c. Tunika muskularis: mengandung otot polos dan jaringan ikat gerakan peristaltik pada kerongkongan.
Gerakan menelan makanan yang terjadi di esophagus merupakan gerakanperistaltic/peristalsis, yaitu gerakan
otot dinding saluran pencernaan (kaya akan otot polos) yang berupa gerakan kembang kempis atau gerak
meremas-remas makanan dalam bentuk bolus
dan akan mendorong lobus menuju ke lambung. Waktu yang diperlukan lobus dari kerongkongan menuju ke
lambung adalah 6 detik.

4. Lambung/ventrikulus

Bagian-bagian lambung Lambung atau ventrikulus merupakan organ kantung besar yang terletak di rongga
perut agak ke kiri. Dinding lambung tersusun menjadi 4 lapisan, yaitu:

a. Lapisan peritoneal (Lapisan Serosa) Merupakan lapisan terluar dari ventrikulus yang berfungsi sebagai
lapisan pelindung perut. Sel-sel di lapisan ini mengeluarkan sejenis cairan untuk mengurangi gaya gesekan
yang terjadi antara perut dengan anggota tubuh lainnya.

b. Lapisan Berotot, yang terdiri dari:

1. Cardiac merupakan bagian atas ventriculus yang berhubungan dengan esophagus dan hepar

2. Fundus merupakan bagian tengah ventriculus yang bentuknya membulat.

3. Pylorus merupakan bagian bawah ventriculus yang berhubungan dengan intestinum tenue.

c. Lapisan Submukosa.

Submukosa ialah lapisan dimana pembuluh darah arteri dan vena dapat ditemukan untuk menyalurkan
nutrisi dan oksigen ke sel-sel perut sekaligus untuk membawa nutrisi yang diserap, urea, dan karbon dioksida
dari sel-sel tersebut.

d. Lapisan Mukosa.

Mukosa jalah lapisan dimana sel-sel mengeluarkan berbagai jenis cairan, seperti enzim, asam lambung, dan
hormon. Lapisan ini berbentuk seperti palung untuk memperbesar perbandingan antara luas dan volume
sehingga memperbanyak volume getah lambung yang dapat dikeluarkan Fungsi lambung yaitu:

a. Menyimpan makanan dalam kurun waktu 2-5 jam

b. Mengaduk makanan (dengan gerakan meremas).

c. Mencerna makanan dengan bantuan enzim

d. Menerima makanan dan bekerja sebagai penampung untuk jangka waktu pendek

e. Makanan dicairkan dan dicampur dengan asam hidrokhlorida dan dengan cara ini disiapkan untuk
dicernakan oleh usus

f. Susu dibekukan dan kasein dikeluarkan.

g. Pencernaan lemak dimulai di dalam lambung


h. Faktor antianemia dibentuk

i. Khime, yaitu isi lambung yang cair disalurkan masuk duodenum.

Enzim yang dihasilkan :

a. HCVasam chlorida/asam lambung dihasilkan oleh sel parietal (parietal

cell) yang fungsinya antara lain:

1. Merangsang keluarnya seketin

2. Mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin untuk memecah protein.

3. Desinfektan, yaitu membunuh kuman-kuman.

4.Merangsang keluar hormon kolesistokinin yang merangsang empedu mengeluarkan getahnya. 5. Renin
berfungsi untuk mengendapkan kasein (protein susu). Kasein akan diubah oleh pepsin menjadi pepton.

b. Pepsinogen [dihasilkan oleh sel chief (chief ceel)], akan aktif bila dalam bentuk pepsin. Pepsin berfungsi
untuk mencerna protein menjadi pepton dan proteosa.

c. Lipase berfungsi untuk mencerna lemak menjadi asam lemak dan gliserol. d. Hormone gastrin berfungsi
untuk sekresi getah lambung. e. Lendir/musin berfungsi melindungi sel-sel di permukaan lambungterhadap
kerusakan akibat kerja dari HCI. Dihasilkan oleh sel Goblet (goblet cell)

5. Usus Halus (Intestinum Tenue) Merupakan saluran panjang sekitar 8,25 m dan dibagi menjadi 3 bagian
utama yaitu:

a. Duodenum/usus dua belas jari merupakan usus halus yang berbatasan dengan ventriculus. Terjadi proses
oemecahan lemak dan karbohidrat. Panjangnya sekitar 25 cm/0,25 m

b. Jejunum usus kosong merupakan usus halus yang berbatasan langsung dengan duodenum dan ileum.
Disini tidak terjadi proses penyerapan dan pencernaaan makanan. Panjangnya sekitar 7 m.

c. Ileum/usus penyerapan merupakan usus halus yang berbatasan dengan jejunum dan intestinum crassum
Disinilah terjadi penyerapan sari-sari makanan. Panjangnya sekitar 1 m. Fungsi utama usus halus adalah:

a. Menerima zat-zat makanan yang mudah dicerna untuk diserap melalui kapiler-kapiler darah dan saluran-
saluran limfe

b. Menyerap protein dalam bentuk asam amino

c. Menyerap karbohidrat dalam bentuk emulsi lemak


Kelenjar atau enzim didalam usus halus :Enterokinase untuk mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin.Eripsin
menyempurnakan pencernaan protein menjadi asam amino.Laktase mengubah laktosa menjadi glukosa dan
galaktosa. Maltase mengubah maltosa menjadi glukosa.Disakarase mengubah disakarida menjadi
monosakarida

Peptidase mengubah polipeptida menjadi asam amino Lipase mengubah trigliserida menjadi glisero dan asam
lemak Sukrase mengubah sukrosa menjadi fruktosa dan glukosa.

6. Pankreas

Terletak dekat ventriculus (rongga perut sebelah kiri) yaitu diantara duodenum dan limpa. Dengan panjang
sekitar 15 cm dan lebar 5 cm. Kelenjar pankreas menghasilkan : a. Hormon insulin yang berfungsi untuk
mengatur (menurunkan) kadar gula dalam darah. b. Berfungsi untuk menghasilkan getah pancreas yang
banyak mengandung enzim Enzim tersebut yaitu: Amylopsin/amylase pancreas berfungsi untuk mengubah
amilum menjadi maltose.

Steapsin/lipase pancreas berfungsi untuk mengubah lipid menjadi asam lemak dan gliserol. Tripsinogen
dengan bantuan enterokinase akan diubah menjadi tripsin. Tripsin berfungsi untuk memecahkan pepton
menjadi asam amino. Karbohidrase pancreas berfungsi mengubah disakarida menjadi monosakarida.
Disakarida yang penting adalah maltase, sukrase, lactase.Garam NaHCO3 dan bersifat basa yang berfungsi
untuk menetralkan keasamaan kim chyme yang keluar dari ventriculus.

7. Hati (Hepar)

Hepar Merupakan kelenjar pencernaan yang terbesar dalam tubuh dengan berat sekitar 2 kg dan berwarna
kemerahan. Terletak di dalam rongga perut sebelah kanan, di bawak sekat rongga dada.Menghasilkan cairan
empedu (bilus) yang ditampung dalam kantung empedu (vesica felea). Setiap hari vesica felea menghasilkan
0,5 liter cairan empedu. Kandungan Empedu

a. Garam kholat yang berfungsi

Mengaktifkan lipase pancreas

Menurunkan tekanan permukaan butir-butir lemak sehingga dapat diemulsikan dalam pencernaan
Bersenyawa dengan asam lemak membentuk senyawa mudah larut dalam air dan mudah diserap

b. Natrium karbonat berfungsi mengatur keasaman empedu sehingga membuat pH empedu menjadi 7, 1-
8,5. c. Kolesterol merupakan lemak netral yang memiliki daya larut sangat kecil dalam air. Merupakan
prekusor dari aktivitas steroid seperti vitamin dan hormone. Empedu menghasilkan zat warna empedu
(bilirubin dan biliverdin), Garam empedu. Fungsi empedu : Untuk mengemulsikan/memecahkan
lemak.Membunuh kuman-kuman dalam saluran pencernaan bagian atas.

Hepar berfungsi:
•Menghasilkan cairan empedu.

• Menawarkan racun,

•Menyimpan gula dalam bentuk glikogen (gula otot). Mengubah provitamin A menjadi vitamin A

•Menjaga keseimbangan zat makanan dalam darah.

• Mengubah kelebihan asam amino menjadi urea untuk dikeluarkan dari tubuh

8. Usus Besar (Intestinum Mayor) Usus besar/duodenum Merupakan saluran panjang dengan permukaan
dinding yang mengalami penyempitan dan penonjolan serta merupakan terusan dari usus halus. Panjang
usus besar 1½ m dengan lebar 5-6cm. Bagian-bagian usus besar, yaitu: a. Caecum/sekum merupakan
pertemuan antara usus halus dan usus besar. Pada bagian ujung sekum terdapat tonjolan kecil yang disebut
umbai cacing (appendiks) dengan panjang 6 cm. Seluruhnya ditutupi oleh peritonium mudah bergerak
walaupun tidak mempunyai mesentenium dan dapat diraba melalui dinding abdomen pada orang yang masih
hidup. Fungsi dari peritoneum sendiri adalah:Menutupi sebagian dari organ abdomen dan pelvis Membentuk
pembatas yang halus antara organ dalam rongga peritoneum Menjaga kedudukan dan mempertahankan
hubungan organ terhadap posterior abdomen. Tempat kelenjar limfe dan pembuluh darah

b. Usus Buntu (appendiks) Usus buntu (Bahasa Latin: caecus yang berarti buta) dalam istilah anatomi adalah
suatu kantung yang terhubung pada usus penyerapan serta bagian kolon menanjak dari usus besar. Organ ini
ditemukan pada mamalia, burung, dan beberapa jenis reptil. Sebagian besar herbivora memiliki sekum yang
besar. sedangkan karnivora eksklusif memiliki sekum yang kecil, yang sebagian atau seluruhnya digantikan
oleh umbai cacing Bisa juga diartikan sebagai bagian dari usus besar yang muncul seperti corong dari akhir
seikum mempunyai pintu keluar yang sempit tapi masih memungkinkan dapat dilewati oleh beberapa isi
usus.

Appendiks tergantung menyilang pada linea terminalis masuk ke dalam rongga pelvis minor terletak
horizontal di belakang seikum. Sebagai suatu organ pertahanan terhadap infeksi kadang appendiks bereaksi
secara hebat dan hiperaktif yang bisa menimbulkan perforasi dindingnya ke dalam rongga abdomen.

c. Colon/kolon/usus tebal merupakan bagian yang lebih tebal dan menyempit dengan banyak tonjolan pada
bagian pemukaannya.Kolon Asendens Panjang kolon asendens yaitu 13 cm, terletak di bawah abdomen
sebelah kanan membujur ke atas dan ileum ke bawah hati. Dibawah hati membengkok ke kiri, lengkungan ini
disebut fleksura hepatika, dilanjutkan sebagai kolon transversum.Kolon Transversum Panjang kolon
transversum yaitu 38 cm, membujur dan kolon asendens sampai ke kolon desendens berada di bawah
abdomen, sebelah kanan terdapat fleksura Hepatika dan sebelah kin terdapat Fleksura Lienalis.Kolon
Descendens Panjangnya 25 cm, terletakdi bawah abdomen bagian kiri membujur dari atas ke bawah dan
Fleksura Lienalis sampai ke depan ileum kiri, bersambung dengan kolon sigmoid. Kolon Sigmoid. Merupakan
lanjutan dari kolon desendens terletak miring, dalam rongga pelvis sebelah kiri bentuknya menyerupai huruf
S. ujung bawahnya berhubungan dengan rektum. Rectum rectum poros usus Merupakan bagian terakhir dari
usus besar. Terletak dibawah kolon sigmoid yang menghubungkan intestinum mayor dengan anus, terletak
dalam rongga pelvis di depan os sakrum dan os koksigis. Proses yang terjadi di colon adalah adanya
pencernaan secara biologis dengan bantuan bakteri Escherichia coli yang bertugas untuk membusukkan
makanan, membentuk vitamin K dan menghambat pertumbuhan bakteri yang bersifat pathogen. Sisa
makanan yang telah dibusukkan akan dibentuk menajdi feces dan akan masuk dalam rectum. Proses yang
terjadi di rectum adalah pergerakan feces secara peristaltic yang dikendalikan oleh otot polos dan akhirnya
akan menuju anus (lubang pelepasan akhir). Proses perjalanan makanan untuk sampai di usus besar
membutuhkan waktu sekitar 4-5 jam. Usus besar dapat menyimpan makanan dalam kurun waktu 24 jam

9. Anus Lubang Pelepasan

Merupakan lubang pada ujung saluran pencernaan yang menghubungkan rektum dengan dunia luar (udara
luar). Terletak di dasar pelvis. Di anus, terjadi proses perjalanan terakhir dari feces yang telah dibentuk di
colon. Proses pengeluaran feces melalui anus disebut defekasi. Dinding anus diperkuat oleh 3 spinter

a. Spinter Ani internus (Bekerja tidak menurut kehendak )

b. Spinter Levator Ani (Bekerja juga tidak menurut kehendak)

c. Spinter Ani Eksternus (Bekerja menurut kehendak)

2.4. Proses pencernaan dalam tubuh manusia Proses pencemaan makanan berlangsung di dalam saluran
pencernaan makanan. Proses tersebut di mulai dari rongga mulut. Di dalam rongga mulut makanan dipotong-
potong oleh gigi seri dan dikunyah oleh gigi geraham, sehingga makanan menjadi bagianbagian yang lebih
kecil. Walaupun zat makanan telah dilumatkan atau dihancurkan dalam rongga mulut tetapi belum dapat
diserap oleh dinding usus halus. Karena itu, makanan harus diubah menjadi sari makanan yang mudah larut.
Dalam prose ini dibutuhkan beberapa enzim pencernaan yang dikeluarkan oleh kelenjar pencernaan. Waktu
pencernaan, makanan tersebut diproses menjadi sari makanan yang diserap oleh jonjot usus dan sisa
makanan dikeluarkan melalui poros usus. Sari makanan hanya dapat diserap dan diangkut oleh darah dan
getah bening bila larut di dalamnya, kemudian makanan tersebut didistribusikan ke bagian tubuh yang
membutuhkannya Berdasarkan prosesnya, pencernaan makanan dapat dibedakan menjadi dua macam
seperti berikut:

1. Proses mekanis, yaitu pengunyahan oleh gigi dengan dibantu lidah serta peremasan yang terjadi di
lambung
2. Proses kimiawi, yaitu pelarutan dan pemecahan makanan oleh enzim-enzim pencernaan dengan
mengubah makanan yang ber-molekul besar menjadi molekul yang berukuran kecil. Makanan mengalami
proses pencernaan sejak makanan berada di dalam mulut hingga proses pengeluaran sisa-sisa makanan hasil
pencernaan. Adapun proses pencernaan makanan meliputi ingesti, mastikasi, deglutisi, digesti, absorpsi, dan
defekasi.

10

2.5 Gangguan pada sistem pencernaan manusia Gangguan atau kelaianan yang biasa menyerang sistem
pencernaan adalah:

1. Gastritis Gastritis atau radang lambung disebabkan karena produksi asam lambung yang tinggi sehingga
mengiritasi dinding lambung. Selain itu, bisa disebabkan oleh bakteri. Penderita gastritis akan merasa
lambungnya terbakar.

2. Batu empedu Batu empedu adalah penyakit yang disebabkan oleh penyumbatan pada saluran empedu.
Hal ini terjadi karena adanya endapan di saluran empedu

3. Konstipasi (sembelit) Konstipasi terjadi karena feses bergerak secara lambat melalui kolon. Feses yang ada
sangat banyak dan kering sehingga sulit buang air besar. Hal ini disebabkan, karena buang air yang tidak
teratur.

4. Diare Diare adalah suatu kondisi sering buang air besar dan feses terlalu lunak.
Makanan terlalu cepat melalui usus halus dan kolon sehingga air tidak banyak diabsorpsi. Diare dapat
merupakan gejala tipus, kanker, kolera, atau infeksi. 5. Disentri Disentri disebabkan karena infeksi bakteri
atau amuba. Gejala penyakit ini adalah buang air besar bercampur darah. 6. Radang usus buntu Radang usus
buntu adalah peradangan pada apendiks. Hal ini terjadi, karena adanya penumpukan makanan dan terjadi
infeksi. 7. Kanker Kanker usus besar terjadi, karena pola makanan yang tidak sehat. Gejala yang timbul adalah
adanya darah pada feses.

11

BAB III PENUTUP

Kesimpulan

Proses pencernaan adalah proses perubahan makanan dari bentuk kasar (kompleks) menjadi bentuk yang
halus (sederhana) sehingga dapat diserap usus. Proses pencernaan pada manusia dibedakan menjadi
pencernaan secara mekanik dan pencernaan secara kimiawi. Pencernaan secara mekanik yaitu mengubah
makanan dari bentuk kasar menjadi halus. Sedangkan pencernaann secara kimiawi, yaitu pencernaan dengan
bantuan enzim Sistem pencernaan berfungsi untuk menyediakan makanan, air, dan elektrolit bagi tubuh dari
nutrient yang dicerna sehingga siap diabsorpsi. Organ pencernaan pada manusia terdiri atas mulut, faring,
kerongkongan, lambung, hati, pankreas, usus halus, usus besar, dan anus. Proses pencernaan makanan
meliputi ingesti, mastikasi, deglutisi, digesti, absorpsi, dan defekasi.

Saran

Sebaiknya kita mecernaan dapat tetap terjaga serta dapat menjalankan tugas dan fungsinya sebagaimana
mestinya.

12

Daftar Pustaka

Green, J.H. 2002. Pengantar Fisiologi Tubuh Manusia, Jakarta: Bina Rupa Aksara Irianto, Kus, 2004. Struktur
dan Fungsi Tubuh Manusia Untuk Paramedis. Bandung: Yrama Widya
Pearce Evelyn C. 2006. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: PT Gramedia

S. Ethel, W. 2004. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC

Watson, Roger, 2002. Anatomi dan Fisiologi, Jakarta: EGC. 2002

13

Anda mungkin juga menyukai