COVER ................................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................... 1
C. Tujuan Penelitian................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Sistem Pencernaan ............................................................ 3
B. Fungsi Sistem Pencernaan ………………………………………….. 3
C. Organ Sistem Pencernaan Manusia..................................................... 3
D. Proses Pencernaan Manusia ................................................................ 9
E. Penyakit Pada Sistem Pencernaan Manusia ....……………………… 10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tubuh manusia terdiri atas atas banyak jaringan dan organ, masing-masing
dengan fungsinya yang khusus untuk dilaksanankan. Agar dapat melaksanakan
fungsinya, tubuh memerlukan energi untuk melakukan berbagai aktifitas. Untuk
melakukan aktifitasnya, Setiap makhluk hidup pasti memerlukan makan karena
makanan merupakan sumber energi pada makhluk hidup.
Namun, makanan yang kita makan tidak selamanya berguna bagi tubuh. Di
dalam tubuh kita terdapat organ-organ tubuh yang sangat berperan penting dalam
proses pencernaan. Dimana antara organ yang satu dengan yang lainnya saling
berkaitan. Jika ada salah satu organ yang mengalami gangguan maka sistem
pencernaan di dalam tubuh manusia tidak akan berlangsung secara optimal.
Kita mengetahui bahwa tidak ada satu individu yang dapat bertahan hidup tanpa
adanya organ sistem pencernaan, karena sistem pencernan merupakan hal yang sangat
vital di dalam tubuh manusia. Sistem pencernaan makanan berhubungan dengan
penerimaan makanan dan mempersiapkannya untuk di proses oleh tubuh. Makanan
adalah tiap zat atau bahan yang dapat digunakan dalam metabolisme guna
memperoleh bahan-bahan untuk memperoleh tenaga atau energi.
Selama dalam proses pencernaan makanan dihancurkan menjadi zat-zat
sederhana dan dapat diserap oleh usus, kemudian digunakan oleh jaringan tubuh.
Fisiologi sistem pencernaan manusia terdiri dari beberapa organ. Rongga mulut,
esofagus, lambung, usus kecil, usus besar, rectum dan anus. Semua sistem pencernaan
itu akan bekerja sesuai dengan tugasnya, namun tetap saling berkaitan untuk mencerna
semua makanan yang masuk ke tubuh.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, rumusan masalah dari makalah ini adalah:
1. Apa itu sistem pencernaan?
2. Apa fungsi sistem pencernaan?
3. Apa saja organ-organ yang terdapat dalam sistem pencernaan pada manusia?
4. Bagaimana proses pencernaan dalam tubuh manusia ?
5. Apa saja gangguan pada sistem penceraan pada manusia?
1
3. Organ- organ dalam sistem pencernaan pada manusia
4. Proses pencernaan dalam tubuh manusia
5. Gangguan pada sistem pencernaan pada manusia
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan merupakan sistem yang memproses mengubah makanan dan
menyerap sari makanan yang berupa nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh.
Sistem pencernaan akan memecah molekul makanan yang kompleks menjadi
molekul yang sederhana dengan bantuan enzim sehingga mudah dicerna oleh tubuh.
Sistem perncernaan mengolah makanan makanan sehingga dapat diserap dan
digunakan oleh sel-sel tubuh secara fisika maupun secara kimia. Sistem pencernaan ini
terdiri dari saluran pencernaan (alimentar), yaitu tuba muscular panjang yang
merentang dari mulut sampai anus, dan organ-organ aksesoris, seperti gigi, lidah,
kelenjar saliva, hati, kandung empedu dan pancreas. Saluran pencernaan yang terletak
di bawah area diafragma disebut saluran grastrointestinal. Sedangkan pengertian dari
fisiologi pencernaan itu sendiri adalah mempelajari fungsi atau kerja system
pencernaan dalam keadaan normal.
B. Fungsi Sistem Pencernaan
Fungsi utama dari sistem ini adalah untuk menyediakan makanan, air, dan
elektrolit bagi tubuh dari nutrient yang dicerna sehingga siap diabsorpsi. Pencernaan
berlangsung secara mekanik dan kimia, dan meliputi proses berikut:
1. Ingesti adalah masuknya makanan ke dalam mulut.
2. Pemotongan dan penggilingan makanan dilakukan secara mekanik oleh gigi.
Makanan kemudian bercampur dengan saliva sebelum ditelan(menelan).
3. Peristalsis adalah gelombang kontraksi otot polos involunter yang
menggerakkan makanan tertelan melalui saluran pencernaan.
4. Digesti adalah hidrolisis kimia (penguraian) molekul besar menjadi molekul
kecil sehingga absorpsi dapat berlangsung.
5. Absorpsi adalah penggerakan produk akhir penccernaan dari lumen saluran
pencernaan ke dalam sirkulasi darah dan limfatik sehingga dapat digunakan oleh
tubuh.
6. Egesti (defekasi) adalah proses eliminasi/pengeluaran zat-zat sisa yang tidak
tercerna, juga bakteri, dalam bentuk feses dari saluran pencernaan.
3
b. Lidah/lingua
Merupakan organ yang terletak di dasar mulut yang kaya akan otot.
Permukaannya kaya akan papilla/tonjolan lidah yang sangat banyak mengandung
kuncup pengecap. Berfungsi untuk:
1. Pengaduk makanan.
2. Membantu proses penelanan makanan.
3. Sebagai alat/organ pengecap.
4. Membantu membersihkan rongga mulut.
5. Membantu untuk berbicara/bercakap-cakap.
6. Terbagi menjadi beberapa daerah rasa antara lain asin, manis, asam dan pahit.
2. Faring
Faring merupakan organ penghubung antara rongga mulut dengan
kerongkongan atau esofagus. Makanan yang telah dicerna akan masuk
kerongkongan melalui proses deglutisi melewati faring. Faring juga merupakan
pertemuan antara tractus digestivus dengan saluran respirasi. Disebut juga sebagai
pangkal esophagus. Di bagian dalam faring terdapat amandel/tosil yang
merupakan kumpulan kelenjar limpa yang mengandung limposit.
3. Kerongkongan (esophagus) Esophagus [berasal dari bahasa Yunani: οiσω (dibaca:
oeso) yang berarti membawa dan έφαγον (dibaca: phagus) yang berarti memakan]
atau kerongkongan adalah tabung (tube) berotot pada vertebrata yang dilalui
sewaktu makanan mengalir dari bagian mulut ke dalam lambung atau ventrikulus
dengan panjang sekitar 20 – 25 cm. Makanan berjalan melalui esofagus dengan
menggunakan proses peristaltik . Dinding kerongkongan atau esophagus ini
terdiri atas 3 lapisan, yaitu:
a. Tunika mukosa : menghasilkan mucus/lender
b. Tunika submukosa : terdapat jaringan ikat kolagen dan elastis, ujung kapiler
darah, dan ujung saraf
c. Tunika muskularis : mengandung otot polos dan jaringan ikat gerakan
peristaltik pada kerongkongan.
Gerakan menelan makanan yang terjadi di esophagus merupakan gerakan
peristaltic/peristalsis, yaitu gerakan otot dinding saluran pencernaan (kaya akan
otot polos) yang berupa gerakan kembang kempis atau gerak meremas-remas
4
makanan dalam bentuk bolus dan akan mendorong lobus menuju ke lambung.
Waktu yang diperlukan lobus dari kerongkongan menuju ke lambung adalah 6
detik.
4. Lambung/ventrikulus
Bagian-bagian lambung Lambung atau ventrikulus merupakan organ kantung
besar yang terletak di rongga perut agak ke kiri. Dinding lambung tersusun
menjadi 4 lapisan, yaitu :
a. Lapisan peritoneal (Lapisan Serosa)
Merupakan lapisan terluar dari ventrikulus yang berfungsi sebagai lapisan
pelindung perut. Sel-sel di lapisan ini mengeluarkan sejenis cairan untuk
mengurangi gaya gesekan yang terjadi antara perut dengan anggota tubuh
lainnya.
b. Lapisan Berotot, yang terdiri dari :
1. Cardiac merupakan bagian atas ventriculus yang berhubungan dengan
esophagus dan hepar.
2. Fundus merupakan bagian tengah ventriculus yang bentuknya membulat.
3. Pylorus merupakan bagian bawah ventriculus yang berhubungan dengan
intestinum tenue.
c. Lapisan Submukosa.
Submukosa ialah lapisan dimana pembuluh darah arteri dan vena dapat
ditemukan untuk menyalurkan nutrisi dan oksigen ke sel-sel perut sekaligus
untuk membawa nutrisi yang diserap, urea, dan karbon dioksida dari sel-sel
tersebut.
d. Lapisan Mukosa.
Mukosa ialah lapisan dimana sel-sel mengeluarkan berbagai jenis cairan,
seperti enzim, asam lambung, dan hormon. Lapisan ini berbentuk seperti
palung untuk memperbesar perbandingan antara luas dan volume sehingga
memperbanyak volume getah lambung yang dapat dikeluarkan. Fungsi
lambung yaitu :
a. Menyimpan makanan dalam kurun waktu 2 – 5 jam.
b. Mengaduk makanan (dengan gerakan meremas).
c. Mencerna makanan dengan bantuan enzim.
d. Menerima makanan dan bekerja sebagai penampung untuk jangka
waktu pendek
e. Makanan dicairkan dan dicampur dengan asam hidrokhlorida dan
dengan cara ini disiapkan untuk dicernakan oleh usus.
f. Susu dibekukan dan kasein dikeluarkan.
g. Pencernaan lemak dimulai di dalam lambung.
h. Faktor antianemia dibentuk.
i. Khime, yaitu isi lambung yang cair disalurkan masuk duodenum.
5
a. HCl/asam chlorida/asam lambung dihasilkan oleh sel parietal (parietal
cell) yang fungsinya antara lain :
1. Merangsang keluarnya seketin.
2. Mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin untuk memecah protein.
3. Desinfektan, yaitu membunuh kuman-kuman.
4. Merangsang keluar hormon kolesistokinin yang merangsang
empedu mengeluarkan getahnya.
5. Renin berfungsi untuk mengendapkan kasein (protein susu). Kasein
akan diubah oleh pepsin menjadi pepton.
b. Pepsinogen [dihasilkan oleh sel chief (chief ceel)], akan aktif bila
dalam bentuk pepsin. Pepsin berfungsi untuk mencerna protein menjadi
pepton dan proteosa.
c. Lipase berfungsi untuk mencerna lemak menjadi asam lemak dan
gliserol.
d. Hormone gastrin berfungsi untuk sekresi getah lambung.
e. Lendir/musin berfungsi melindungi sel-sel di permukaan lambung
terhadap kerusakan akibat kerja dari HCl. Dihasilkan oleh sel Goblet
(goblet cell)
6
Peptidase mengubah polipeptida menjadi asam amino
Lipase mengubah trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak
Sukrase mengubah sukrosa menjadi fruktosa dan glukosa.
6. Pankreas
Terletak dekat ventriculus (rongga perut sebelah kiri) yaitu diantara duodenum
dan limpa. Dengan panjang sekitar 15 cm dan lebar 5 cm. Kelenjar pankreas
menghasilkan : a. Hormon insulin yang berfungsi untuk mengatur (menurunkan)
kadar gula dalam darah. b. Berfungsi untuk menghasilkan getah pancreas yang
banyak mengandung enzim. Enzim tersebut yaitu :
Amylopsin/amylase pancreas berfungsi untuk mengubah amilum menjadi
maltose.
Steapsin/lipase pancreas berfungsi untuk mengubah lipid menjadi asam
lemak dan gliserol.
Tripsinogen dengan bantuan enterokinase akan diubah menjadi tripsin.
Tripsin berfungsi untuk memecahkan pepton menjadi asam amino.
Karbohidrase pancreas berfungsi mengubah disakarida menjadi
monosakarida. Disakarida yang penting adalah maltase, sukrase, lactase.
Garam NaHCO3 dan bersifat basa yang berfungsi untuk menetralkan
keasamaan kim/chyme yang keluar dari ventriculus.
7. Hati (Hepar)
Hepar Merupakan kelenjar pencernaan yang terbesar dalam tubuh dengan berat
sekitar 2 kg dan berwarna kemerahan. Terletak di dalam rongga perut sebelah
kanan, di bawak sekat rongga dada. Menghasilkan cairan empedu (bilus) yang
ditampung dalam kantung empedu (vesica felea). Setiap hari vesica felea
menghasilkan 0,5 liter cairan empedu.
Kandungan Empedu :
a. Garam kholat yang berfungsi :
Mengaktifkan lipase pancreas
Menurunkan tekanan permukaan butir-butir lemak sehingga dapat
diemulsikan dalam pencernaan
Bersenyawa dengan asam lemak membentuk senyawa yang mudah larut
dalam air dan mudah diserap.
b. Natrium karbonat berfungsi mengatur keasaman empedu sehingga membuat
pH empedu menjadi 7, 1 – 8,5.
c. Kolesterol merupakan lemak netral yang memiliki daya larut sangat kecil
dalam air. Merupakan prekusor dari aktivitas steroid seperti vitamin dan
hormone. Empedu menghasilkan zat warna empedu (bilirubin dan biliverdin),
Garam empedu. Fungsi empedu :
Untuk mengemulsikan/memecahkan lemak.
Membunuh kuman-kuman dalam saluran pencernaan bagian atas.
Hepar berfungsi :
7
Menghasilkan cairan empedu.
Menawarkan racun.
Menyimpan gula dalam bentuk glikogen (gula otot).
Mengubah provitamin A menjadi vitamin A.
Menjaga keseimbangan zat makanan dalam darah.
Mengubah kelebihan asam amino menjadi urea untuk dikeluarkan dari
tubuh
8
bawah hati membengkok ke kiri, lengkungan ini disebut fleksura
hepatika, dilanjutkan sebagai kolon transversum.
- Kolon Transversum Panjang kolon transversum yaitu 38 cm, membujur
dan kolon asendens sampai ke kolon desendens berada di bawah
abdomen, sebelah kanan terdapat fleksura Hepatika dan sebelah kin
terdapat Fleksura Lienalis.
- Kolon Descendens Panjangnya ± 25 cm, terletakdi bawah abdomen
bagian kiri membujur dari atas ke bawah dan Fleksura Lienalis sampai
ke depan ileum kiri, bersambung dengan kolon sigmoid.
- Kolon Sigmoid. Merupakan lanjutan dari kolon desendens terletak
miring, dalam rongga pelvis sebelah kiri bentuknya menyerupai huruf S.
ujung bawahnya berhubungan dengan rektum.
- Rectum/rectum/poros usus Merupakan bagian terakhir dari usus besar.
Terletak dibawah kolon sigmoid yang menghubungkan intestinum mayor
dengan anus, terletak dalam rongga pelvis di depan os sakrum dan os
koksigis. Proses yang terjadi di colon adalah adanya pencernaan secara
biologis dengan bantuan bakteri Escherichia coli yang bertugas untuk
membusukkan makanan, membentuk vitamin K dan menghambat
pertumbuhan bakteri yang bersifat pathogen. Sisa makanan yang telah
dibusukkan akan dibentuk menajdi feces dan akan masuk dalam rectum.
Proses yang terjadi di rectum adalah pergerakan feces secara peristaltic
yang dikendalikan oleh otot polos dan akhirnya akan menuju anus
(lubang pelepasan akhir). Proses perjalanan makanan untuk sampai di
usus besar membutuhkan waktu sekitar 4-5 jam. Usus besar dapat
menyimpan makanan dalam kurun waktu 24 jam
9. Anus/Lubang Pelepasan
Merupakan lubang pada ujung saluran pencernaan yang menghubungkan rektum
dengan dunia luar (udara luar). Terletak di dasar pelvis. Di anus, terjadi proses
perjalanan terakhir dari feces yang telah dibentuk di colon. Proses pengeluaran
feces melalui anus disebut defekasi. Dinding anus diperkuat oleh 3 spinter:
a. Spinter Ani internus (Bekerja tidak menurut kehendak )
b. Spinter Levator Ani (Bekerja juga tidak menurut kehendak)
c. Spinter Ani Eksternus (Bekerja menurut kehendak)
9
prose ini dibutuhkan beberapa enzim pencernaan yang dikeluarkan oleh kelenjar
pencernaan. Waktu pencernaan, makanan tersebut diproses menjadi sari makanan
yang diserap oleh jonjot usus dan sisa makanan dikeluarkan melalui poros usus. Sari
makanan hanya dapat diserap dan diangkut oleh darah dan getah bening bila larut di
dalamnya, kemudian makanan tersebut didistribusikan ke bagian tubuh yang
membutuhkannya. Berdasarkan prosesnya, pencernaan makanan dapat dibedakan
menjadi dua macam seperti berikut:
1. Proses mekanis, yaitu pengunyahan oleh gigi dengan dibantu lidah serta
peremasan yang terjadi di lambung.
2. Proses kimiawi, yaitu pelarutan dan pemecahan makanan oleh enzim-enzim
pencernaan dengan mengubah makanan yang ber-molekul besar menjadi
molekul yang berukuran kecil. Makanan mengalami proses pencernaan sejak
makanan berada di dalam mulut hingga proses pengeluaran sisa-sisa makanan
hasil pencernaan. Adapun proses pencernaan makanan meliputi ingesti,
mastikasi, deglutisi, digesti, absorpsi, dan defekasi.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Proses pencernaan adalah proses perubahan makanan dari bentuk kasar
(kompleks) menjadi bentuk yang halus (sederhana) sehingga dapat diserap usus.
Proses pencernaan pada manusia dibedakan menjadi pencernaan secara mekanik dan
pencernaan secara kimiawi. Pencernaan secara mekanik yaitu mengubah makanan dari
bentuk kasar menjadi halus. Sedangkan pencernaann secara kimiawi, yaitu pencernaan
dengan bantuan enzim.
Sistem pencernaan berfungsi untuk menyediakan makanan, air, dan elektrolit
bagi tubuh dari nutrient yang dicerna sehingga siap diabsorpsi. Organ pencernaan
pada manusia terdiri atas : mulut, faring, kerongkongan, lambung, hati, pankreas, usus
halus, usus besar, dan anus. Proses pencernaan makanan meliputi ingesti, mastikasi,
deglutisi, digesti, absorpsi, dan defekasi.
B. Saran
Sebaiknya kita menjaga dan mengontrol pola makan kita agar kesehatan sistem
pencernaan dapat tetap terjaga serta dapat menjalankan tugas dan fungsinya
sebagaimana mestinya.
11
Daftar Pustaka
Green, J.H. 2002. Pengantar Fisiologi Tubuh Manusia, Jakarta: Bina Rupa Aksara
Irianto, Kus. 2004. Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia Untuk Paramedis. Bandung :
Yrama Widya.
Pearce Evelyn C. 2006. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta : PT
Gramedia
S. Ethel. W. 2004. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Watson, Roger. 2002. Anatomi dan Fisiologi, Jakarta : EGC. 2002
12