Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam kehidupan, setiap makhluk hidup pasti melakukan aktivitas. Aktivitas ini tersusun
dari berbagai sistem. Supaya makhluk hidup tersebut dapat bertahan hidup. Diantara
aktivitas makhluk hidup yang dapat menentukan kehidupan makhluk hidup adalah proses
pencernaan dan pernafasan. Untuk mengatur mekanismenya. Setiap makhluk hidup
memerlukan oksigen dan zat makan serta mengeluarkan zat sisa metabolisme yang
menghasilkan sampah (sisa) yang harus dikeluarkan oleh tubuh.
Hasil pencernaan makanan dan oksigen diangkut dan diedarkan ke seluruh jaringan
tubuh, sedangkan sisa-sisa metabolisme diangkut dari seluruh jaringan tubuh menuju organ-
organ pembuangan. Jika kita telaah lebih jauh sistem pencernaan ini sangatlah luas.
Makanan yang kita makan tidak selamanya berguna bagi tubuh. Di dalam tubuh kita
terdapat organ-organ tubuh yang sangat berperan penting dalam proses pencernaan. Dimana
antara organ yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan. Jika ada salah satu organ yang
mengalami gangguan maka sistem pencernaan di dalam tubuh manusia tidak akan
berlangsung secara optimal. Kita mengetahui bahwa tidak ada satu individu yang dapat
bertahan hidup tanpa adanya organ sistem pencernaan, karena sistem pencernan merupakan
hal yang sangat vital di dalam tubuh manusia. Sistem pencernaan memiliki fungsi sebagai
menyediakan makanan, air dan elektrolit yang dibutuhkan oleh sel-sel tubuh melalui proses
pencernaan.

Tubuh manusia sangat membutuhkan energi untuk melakukan berbagai aktifitas, energi
ini dapat di peroleh tubuh melalui makanan. Makanan tidak begitu saja
dapat menyalurkan energi pada tubuh manusia, tubuh manusia hanya
membutuhkan sari-sari dari makanan tersebut. Selain untuk mendapatkan energi
makanan juga berfungsi sebagai penutrisis tubuh. Cara tubuh mendapatkan sari-
sari dari makanan di dapatkan dalam proses pencernaan.

1
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa pengertian sistem pencernaan pada tubuh manusia
b. Apa fungsi sistem pencernaan pada manusia
c. Bagaimana proses pencernaan makanan pada manusia
d. Apa saja organ dalam sistem pencernaan pada manusia
e. Bagaimana mekanisme sistem pencernaan manusia

1.3 Tujuan
a. Dapat memahami sistem pencernaan pada tubuh manusia
b. Dapat menjelaskan proses pencernaan pada manusia
c. Dapat menjelaskan mekanisme sistem pencernaan manusia
d. Mengetahui penyakit pada sistem pencernaan manusia

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sistem Pencernaan


Sistem pencernaan adalah sistem yang membantu dalam mencerna makanan yang
dikonsumsi sehingga mudah dicerna oleh tubuh yang berguna untuk menghasilkan energi
bagi seluruh anggota tubuh. Sistem pencernaan berfungsi untuk melakukan penyederhanaan
dan pemilihan bahan makanan menjadi zat makanan yang dapat diserap oleh tubuh kita. Zat
makanan tersebut dapat digunakan oleh sel-sel tubuh secara fisik maupun kimia.

Pencernaan makanan juga merupakan proses mengubah makanan dari ukuran besar
menjadi ukuran yang lebih kecil dan halus, serta memecah molekul makanan yang kompleks
menjadi molekul yang sederhana dengan menggunakan enzim dan organ-organ pencernaan.
Dimana enzim tersebut diproduksi oleh organ-organ pencernaan dan jenisnya tergantung
dari bahan makanan yang akan dicerna oleh tubuh.

2.2 Fungsi Sistem Pencernaan Manusia

Ada beberapa manfaat dan fungsi pencernaan pada manusia yang penting untuk
kelangsungan hidup manusia itu sendiri. Berikut fungsi-fungsi sistem pencernaan manusia :

a. Mendapatkan nutrisi dan energi untuk kebutuhan tubuh.


b. Memproses makanan yang dimasukkan melalui mulut.
c. Menghancurkan makanan sehingga bisa dicerna oleh tubuh.
d. Memecah makanan secara mekanik dan kimiawi.
e. Mencegah racun dan bakteri dalam makanan masuk dalam tubuh.
f. Menyerap nutrisi dan sari-sari dalam makanan.
g. Membuang sisa-sisa makanan yang menjadi kotoran.

2.3 Proses Pencernaan Makanan Pada Tubuh Manusia

Proses pencernaan makanan pada tubuh manusia dapat dibedakan atas 5 macam, yaitu :

3
a. Injesti
Adalah proses menaruh atau memasukkan makanan di mulut. Biasanya
menggunakan tangan atau menggunakan alat bantu seperti sendok, garpu, sumpit dan
lain sebagainya.
b. Pencernaan Mekanik
Proses pencernaan mekanik yaitu proses mengubah makanan menjadi kecil dan
lembut. Pencernaan mekanik dilakukan oleh gigi disebut mastikasi dan alat bantu lain
seperti batu kerikil pada burung merpati. Proses ini bertujuan untuk membantu untuk
mempermudah proses pencernaan kimiawi. Proses ini dilakukan secara sadar atau sesuai
dengan keinginan kita. Proses secara mekanik juga terjadi di kerongkongan dengan
gerakan peristaltic yang disebut deglutisi.

c. Pencernaan Kimiawi
Proses pencernaan kimiawi adalah proses mengubah molekul-molekul zat
makanan yang kompleks menjadi molekul-molekul yang lebih sederhana sehingga
mudah dicerna. Pencernaan kimiawi dilakukan oleh enzim, asam, dan air.

d. Absorbsi atau Penyerapan


Penyerapan adalah gerakan nutrisi dari sistem pencernaan ke sistem sirkulator dan
‘lymphatic capallaries’ melalui osmosis, transport aktif, dan difusi.

e. Defekasi atau Penyingkiran


Penyingkiran atau pembuangan material yang tidak dicerna dari ‘tract’
pencernaan melalui anus.

2.4 Organ Dalam Sistem Pencernaan Pada Manusia

Organ yang termasuk dalam sistem pencernaan dibagi menjadi dua bagian.

1. Saluran Pencernaan

Saluran pencernaan merupakan saluran yang kontinyu berupa tabung yang dikelilingi
otot. Saluran pencernaan mencerna makanan, memecahnya menjadi bagian yang lebih kecil
dan menyerap bagian tersebut menuju pembuluh darah. Organ-organ yang termasuk di

4
dalam saluran pencernaan ialah: mulut, faring, esofagus, lambung, usus halus dan usus
besar. Dari usus besar makanan akan dibuang keluar tubuh melalui anus.

2. Organ pencernaan tambahan (aksesoris)

Fungsi dari organ pencernaan tambahan ini bekerja untuk menunjang dan membantu
saluran pencernaan dalam menjalankan kerjanya. Adapun beberapa jenis organ ini
diantaranya adalah lidah dan gigi yang terdapat dalam rongga mulut, kantung empedu serta
dibagian kelenjar pecernaan yang akan dihubungkan secara langsung ke bagian saluran
pencernaan melalui sebuah saluran.

Kelenjar pencernaan tambahan akan memproduksi sekret yang berkontribusi dalam


memecah bahan makanan yang dikonsumsi oleh manusia. Contoh organ pencernaan
tambahan adalah lidah, gigi, kantung empedu, beberapa kelenjar pencernaan seperti halnya
kelenjar ludah, hati dan juga bagian pankreas.

2.5 Organ Utama Sistem Pencernaan Manusia

Terdapat 6 organ utama dalam sistem pencernaan yaitu mulut, kerongkongan, lambung,
usus halus, usus besar, dan anus.

Berikut adalah penjelasan dari 6 organ pencernaan pada manusia lengkap dengan gambar.

1. Mulut

Mulut merupakan pintu masuk makanan. Di dalam mulut terdapat gigi, lidah, kelenjar
ludah dan rongga mulut. Jadi mulut memiliki berbagai fungsi yaitu membantu menelan
makanan, mengecap rasa makanan, mencerna makanan dan menghancurkan makanan. Di

5
dalam mulut terjadi pencernaan mekanis (dengan lidah dan gigi) dan pencernaan kimiawi
(dengan ludah yang mengandung enzim ptialin). Berikut gambar anatomi mulut lengkap
dengan bagian-bagiannya:

2. Kerongkongan ( Esofagus )

Kerongkongan adalah lorong yang akan dimasuki makanan yang selesai dikunyah diantara
rongga mulut menuju lambung dan melalui proses pencernaan yang selanjutnya.
Kerongkongan atau Esofagus, dalam melakukan tugasnya melakukan gerakan yang disebut
gerakan peristaltik yang membantu mendorong makanan yang sudah dikunyah agar masuk
ke dalam lambung secara perlahan-lahan. Menurut penelitian makanan akan melewati
kerongkongan hanya dalam waktu 6 detik saja.

Kerongkongan dibagi menjadi 3 bagian yaitu :

1. Bagian inferior yang terdiri dari otot polos.

2. Bagian tengah yang terdiri dari campuran otot rangka (otot lurik) dan otot polos.

3. Bagian superior yang sebagian besar terdiri dari otot rangka.

6
Berikut gambar anatomi kerongkongan ( esophagus ) lengkap dengan bagian-
bagiannya:

3. Lambung

Lambung merupakan organ pencernaan yang berperan untuk mencerna berbagai zat-
zat makanan. Letak lambung berada di bawah sekat rongga badan. Di dalam lambung terjadi
pencernaan kimiawi dengan menggunakan asam lambung (HCl), enzim lipase, enzim renin
dan enzim pepsin.

Lambung terdiri dari tiga bagian utama yaitu :


a) Kardiak
Kardiak adalah bagian ujung lambung teratas yang berhubungan langsung dengan
esofagus. Kardiak menjadi tempat pertama masuknya makanan setelah dari
kerongkongan. Pada ujung lambung ini terdapat sfingter kardiak, cincin otot yang
berfungsi sebagai klep untuk mencegah makanan yang sudah masuk ke lambung kembali
naik ke kerongkongan.

b) Fundus
Setelah memasuki kardiak, makanan kemudian disalurkan menuju fundus. Fundus
adalah area yang berbentuk lengkungan di bagian atas lambung dan terletak di bawah
diafragma. Bagian lambung yang satu ini menjadi tempat makanan mulai mengalami
proses pencernaan.

7
c) Pilorus
Pilorus adalah anatomi lambung paling akhir yang terhubung langsung dengan usus
halus. Pada pilorus terdapat sfingter pilorus, yaitu cincin otot tebal yang berfungsi
sebagai katup yang mengatur keluarnya makanan dari lambung menuju duodenum.
Sfingter pilorus ini juga berfungsi untuk mencegah makanan yang sudah tersalurkan ke
duodenum agar tidak kembali ke lambung.

Di ujung bagian atas lambung yang berbatasan dengan esofagus (kerongkongan)


terdapat sfingter esofagus (sphincter esophagii) yang berfungsi mengatur agar makanan yang
sudah masuk ke dalam lambung tidak kembali ke esophagus atau agar tidak keluar dari
lambung dan dimuntahkan kembali.

Berikut adalah gambar anatomi lambung lengkap bagian-bagiannya:

4. Usus Halus

Usus halus merupakan tempat penyerapan sari-sari makanan. Di dalam usus halus
terdapat dua proses pencernaan yaitu pencernaan secara kimiawi dan proses penyerapan sari
makanan. Proses pencernaan kimiawi terjadi dengan bantuan enzim lipase, enzim erepsin,
enzim disakarase dan enzim tripsin. Sari-sari makanan diserap melalui jonjot-jonjot usus
yang disebut vili. Seluruh sari makanan kecuali gliserol dan asam lemak diangkut melalui
vena porta menuju ke hati. Sedangkan gliserol dan asam lemak diangkut melalui pembuluh
limfa.

8
Terdapat 3 bagian penting dalam usus halus yaitu usus dua belas jari (duodendum),
jejunum, dan ileum. Di dalam usus dua belas jari terdiri dua saluran, yaitu sebagai berikut:

a) Saluran empedu

Berasal dari kantung empedu di hati. Empedu dihasilkan oleh hati berfungsi untuk
mengemulsikan lemak pada makanan. 
b) Saluran Pankreas,
 Berasal dari kelenjar pankreas yang mengandung enzim-enzim, seperti enzim amilase,
enzim tripsin dan enzim lipase.

Berikut contoh gambar anatomi usus halus dan bagian-bagiannya :

5. Usus Besar

Usus besar adalah usus yang terbesar. Setelah melewati usus halus, sisa makanan
masuk ke usus besar (kolon). Makanan yang tidak dicerna di usus halus, misalnya selulosa,
bersama dengan lendir akan menuju ke usus besar dikeluarkan melalui anus menjadi feses.
Di dalam usus besar terdapat bakteri Escherichia coli. Bakteri ini membantu dalam proses
pembusukan sisa makanan menjadi feses. Selain membusukkan sisa makanan, bakteri E.
coli juga menghasilkan vitamin K. Vitamin K berperan penting dalam proses pembekuan
darah.

9
Karena tubuh memerlukan air, maka sebagian besar air diserap kembali ke usus besar.
Penyerapan kembali air merupakan fungsi penting dari usus besar. Usus besar terdiri dari
bagian yang naik, yaitu mulai dari usus buntu (apendiks), Kolon aseden (kolon naik), Kolon
transversum (kolon datar), Kolon desenden (kolon turun), Rektum (Tempat menyimpan
feses sebelum dikeluarkan melalui anus) dan berakhir pada anus.

Berikut contoh gambar anatomi usus besar dan bagian-bagiannya :

6. Anus

Anus merupakan lubang tempat pembuangan feses dari tubuh. Sebelum dibuang lewat
anus, feses ditampung terlebih dahulu pada bagian rektum. Apabila feses sudah siap dibuang
maka otot sphinkter rektum mengatur pembukaan dan penutupan anus. Otot sphinkter yang
menyusun rektum ada 2, yaitu otot polos dan otot lurik. Jadi, proses defekasi (buang air
besar) dilakukan dengan sadar, yaitu dengan adanya kontraksi otot dinding perut yang
diikuti dengan mengendurnya otot sfingter anus dan kontraksi kolon serta rektum. Akibatnya
feses dapat terdorong ke luar anus.

Berikut contoh gambar anatomi anus dan bagian-bagiannya :

10
2.6 Mekanisme Sistem Pencernaan Pada Manusia

Proses pencernaan makanan pada manusia diawali dengan mulut. Disini dilakukan
pencernaan mekanik yaitu proses mengunyah makanan menggunakan gigi dan pencernaan
kimiawi menggunakan enzim ptyalin (amilase). Enzim ptialin berfungsi mengubah makanan
dalam mulut yang mengandung zat karbohidrat (amilum) menjadi gula sederhana (maltosa).
Maltosa mudah dicerna oleh organ pencernaan selanjutnya. Enzim ptialin bekerja dengan
baik pada Ph antara 6,8-7 dan suhu 37oC.

Makanan selanjutnya dibawa menuju lambung dan melewati kerongkongan. Makanan


bisa turun ke lambung karena adanya kontraksi otot-otot kerongkongan. Di lambung,
makanan akan melalui proses pencernaan kimiawi menggunakan zat atau enzim sebagai
berikut :

a. Renin, berfungsi mengendapkan protein pada susu (kasein) dari air susu (ASI). Hanya
dimiliki oleh bayi.
b. Pepsin, berfungsi untuk memecah protein menjadi pepton.
c. Asam klorida, berfungsi untuk mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin. Sebagai
desinfektan, serta merangsang pengeluaran hormone sekretin dan kolesistokinin pada usus
halus.
d. Lipase, berfungsi untuk memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Namun lipase
yang dihasilkan sangat sedikit.

11
Setelah makanan diproses dilambung yang membutuhkan waktu sekitar 3-4 jam,
makanan akan dibawa menuju usus dua belas jari. Pada usus dua belas jari terdapat enzim-
enzim berikut yang berasal dari pancreas :

a. Amilase
Enzim yang mengubah zat tepung (amilum) menjadi gula lebih sederhana
(maltosa).
b. Lipase
Enzim yang mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.

c. Tripsinogen

Jika belum aktif, maka akan diaktifkan menjadi tripsin, yaitu enzim yang
mengubah protein dan pepton menjadi dipeptida dan asam amino yang siap
diserap oleh usus halus.

Selain itu, terdapat juga empedu. Empedu dihasilkan oleh hati dan ditampung
didalam kantung empedu. Selanjutnya, empedu dialirkan melalui saluran empedu ke usus
dua belas jari. Empedu mengandung garam-garam empedu dan zat warna empedu
(bilirubin). Garam empedu berfungsi mengemulsikan lemak. Zat warna empedu berwarna
kecoklatan, dan dihasilkan dengan cara merombak sel darah merah yang telah tua di hati.
Empedu merupakan hasil ekskresi di dalam hati. Zat warna empedu memberikan ciri warna
coklat pada feses.

Selanjutnya makanan di bawa menuju usus halus. Di dalam usus halus terjadi proses
pencernaan kimiawi dengan melibatkan berbagai enzim pencernaan. Karbohidrat dicerna
menjadi glukosa. Lemak dicerna menjadi asam lemak dan gliserol, serta protein dicerna
menjadi asam amino. Jadi, pada usus dua belas jari, seluruh proses pencernaan karbohidrat,
lemak dan protein diselesaikan. Selanjutnya, proses penyerapan (absorbsi) akan berlangsung
di usus kosong dan sebagian besar di usus penyerap. Karbohidrat diserap dalam bentuk
glukosa, lemak diserap dalam bentuk asam lemak dan gliserol. Protein diserap dalam bentuk
asam amino. Vitamin dan mineral tidak mengalami pencernaan dan dapat langsung diserap

12
oleh usus halus. Selanjutnya sisa-sisa makanan akan dibuang melalui anus berupa feses.
Proses ini dinamakan defekasi dan dilakukan dengan sadar.

2.7 Penyakit Pada Sistem Pencernaan

Ada berbagai macam penyakit pada sistem pencernaan, diantaranya sebagai berikut :

1. Malnutrisi (Kurang Gizi )


Malnutrisi merupakan penyakit yang diakibatkan oleh terganggunya pembentukan
enzim pencernaan. Gangguan tersebut disebabkan oleh sel-sel pancreas atropi yang
kehilangan banyak reticulum endoplasma. Sebagai contoh ialah kwashiorkor, yakni
penyakit akibat kekurangan protein yang parah dan pada umumnya menyerang anak-
anak.

2. Tukak Lambung
Tukak lambung merupakan salah satu kelainan sistem pencernaan yakni
kerusakan pada selaput lendir. Tukak lambung bisa disebabkan oleh faktor-faktor kuman,
psikosomatis ataupun toksin. Kecemasan, stress, ketakutan, dan kelelahan merupakan
faktor psikosomatis yang akhirnya bisa merangsang pengeluaran HCl di lambung. Jika
HCl berlebihan, selaput lendir lambung akan rusak.

13
3. Keracunan Makanan
Keracunan makanan dapat disebabkan karena pengaruh beberapa bakteri,
contohnya bakteri Salmonela yang menyebabkan penyakit demam tipus dan paratipus.

4. Maag
Orang yang menderita maag mempunyai ciri-ciri rasa perih pada dinding
lambung, muntah, mual, dan perut kembung. Gangguan ini dikarenakan meningkatnya
kadar asam lambung yang dipicu oleh pikiran tegang, pola makan yang tak teratur, dan
lain sebagainya.

14
5. Ambeyen/Wasir/Hemoroid
Ambeyen/Wasir/Hemoroid adalah gangguan pembengkakan pada pembuluh vena
disekitar anus. Orang yang sering duduk dalam beraktivitas dan ibu hamil seringkali
menderita gangguan ini.

6. Apendisitis
Apendisitis adalah gangguan yang terjadi karena peradangan apendiks.
Penyebabnya adalah adanya infeksi bakteri pada umbai cacing (usus buntu). Akibatnya,
timbul rasa nyeri dan sakit.

15
7. Konstipasi
Konstipasi atau yang sering kita sebut dengan sebutan "sembelit" merupakan
keadaan yang dialami seseorang dengan gejala feses mengeras sehingga susah
dikeluarkan. Sembelit disebabkan oleh adanya penyerapan air pada sisa makanan.
Sehingga feses kekurangan air dan menjadi keras. Ini terjadi dari kebiasaan buruk yang
menunda-nunda buang besar. Selain itu, juga disebabkan kurangnya penderita dalam
mengkonsumsi makanan berserat. Oleh sebab itu, banyak mengkonsumsi sayur-sayuran
dan buah-buahan berserat serta minum banyak air bisa mencegah gangguan ini.

8. Diare
Diare disebabkan karena adanya iritasi pada selaput dinding usus besar atau
kolon. Feses penderita diare berbentuk encer. Penyebabnya ialah penderita memakan
makanan yang mengandung kuman atau bakteri. Sehingga gerakan peristaltic dalam usus
tidak terkontrol. Akibatnya, laju makanan meningkat dan usus tidak dapat menyerap air.
Namun, apabila feses yang dikeluarkan bercampur dengan darah dan nanah, kemudian
perut terasa mulas, gejala tersebut menunjuk pada penyakit desentri. Penyebabnya yakni
infeksi bakteri Shigella pada dinding usus besar.

16
9. Hepatitis
Hepatitis adalah penyakit yang terjadi akibat infeksi virus pada hati. Virus dapat
masuk ke dalam tubuh melalui makanan atau air.

10. Gastritis
Gastritis adalah suatu peradangan kronis atau akut pada lapisan mukosa (lender)
dinding lambung. Penyebabnya adalah penderita memakan makanan yang mengandung
kuman penyakit. Kemungkinan juga karena kadar asam klorida (HCl) pada lambung

17
terlalu tinggi.

 Diagnosis Penyakit Pencernaan

Dokter akan menduga pasien mengalami penyakit pencernaan, bila terdapat gejala yang
telah dijelaskan di atas. Adapun untuk memastikan penyebab yang mendasari gejala
tersebut, dokter gastroenterologi akan menjalankan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang, seperti:

 Uji sampel di laboratorium. Pada pemeriksaan ini, dokter akan mengambil sampel


darah, urine, atau feses pasien, untuk diteliti di laboratorium. Sampel tersebut dapat
membantu dokter mengetahui penyebab gangguan sistem pencernaan, misalnya
pasien terinfeksi bakteri atau virus.
 Endoskopi. Endoskopi dilakukan untuk melihat kondisi organ di saluran pencernaan
dengan menggunakan selang kecil yang dilengkapi kamera. Selang dapat
dimasukkan melalui mulut, dubur, atau melalui sayatan kecil yang dibuat di dekat
organ yang akan diperiksa. Selain melihat secara visual, endoskopi juga berfungsi
untuk mengambil sampel jaringan (biopsi) pada organ yang terkena, guna diperiksa
di bawah mikroskop.
 Uji pencitraan. Uji pencitraan dilakukan untuk melihat kondisi organ di saluran
pencernaan. Sejumlah uji pencitraan yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis

18
gangguan pencernaan antara lain foto Rontgen dengan pewarna bahan barium, USG,
CT scan, atau MRI.

 Pengobatan penyakit pencernaan

Pengobatan untuk gangguan pencernaan sangat bervariasi. Tergantung kepada penyebab


dan tingkat keparahannya, dokter dapat meresepkan obat-obatan, atau menjalankan prosedur
bedah, seperti :

 Obat-obatan
Beberapa obat yang dapat diresepkan dokter untuk menangani gangguan
pencernaan adalah: Obat maag, misalnya antasida, paracetamol, probiotik, obat
pencahar, antibiotik, obat yang melemaskan otot anus, misalnya nifedipine atau
nitrogliserin.
 Prosedur medis
Tergantung kepada jenis dan tingkat keparahan gangguan pencernaan yang
diderita pasien, dokter dapat memilih salah satu dari sejumlah prosedur medis di bawah
ini:
- Kolesistektomi, untuk mengangkat batu empedu.
- Pemotongan usus pada kasus divertikulitis dan kanker usus besar.
- Tindakan pengikatan (ligasi), menyuntikan zat untuk mengecilkan pembuluh darah
(skeloterapi), dan terapi lase), untuk mengatasi wasir.
- Transplantasi hati pada kasus sirosis parah.

19
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Berdasarkan pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa :

a. Sistem pencernaan adalah sistem yang membantu dalam mencerna makanan yang
dikonsumsi sehingga mudah dicerna oleh tubuh yang berguna untuk menghasilkan
energi bagi seluruh anggota tubuh.
b. Fungsi sistem pencernaan adalah mendapatkan nutrisi dan energi untuk kebutuhan
tubuh, menghancurkan makanan sehingga bisa dicerna oleh tubuh, mencegah racun dan
bakteri dalam makanan masuk dalam tubuh, menyerap nutrisi dan sari-sari dalam
makanan.
c. Terdapat 6 organ utama dalam sistem pencernaan yaitu mulut, kerongkongan, lambung,
usus halus, usus besar, dan anus.
d. Proses pencernaan makanan pada tubuh manusia dapat dibedakan atas 5 macam, yaitu :
Injesti, pencernaan mekanik, pencernaan kimiawi, absorbsi atau penyerapan, defekasi
atau penyingkiran.
e. Ada berbagai macam penyakit pada sistem pencernaan, diantaranya sebagai berikut :
malnutrisi (kurang gizi), tukak lambung, maag, diare, konstipasi, ambeien/wasir,
gastritis, hepatitis, dan apendisitis.

3.2 SARAN
20
Diharapkan kepada pembaca sesuai penjelasan di atas diketahui bahwa gangguan yang
terjadi pada sistem pencernaan sangat bervariasi, maka dari itu kita perlu menyadari dan
menjaga kesehatan sistem pencernaan.

DAFTAR PUSTAKA

Campbell dkk. 2008. Biologi. Jakarta : Erlangga

Pack. Philip E. 2001. Anatomy and Physiology. New York : Hungry Minds

P. Evelyn , C. 2006. Anatomi dan fisiologi untuk paramedik. Jakarta: Gramedia Pustaka Umum.

S. Ethel. W. palupi (ed). Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta : Buku Kedokteran.

Surtiretna. Nina. 2006. Mengenal Sistem Pencernaan. Bandung : PT. Kiblat Buku Utama

Winatasasmita, Djamhur. 1992. Materi Pokok Biologi Umum. Jakarta : Universitas Terbuka.

Yatim, wildan. 1996. Histologi biologi modern. Bandung : Tarsito

21

Anda mungkin juga menyukai