Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Saat melakukan berbagai aktifitas, tubuh kita sangat memelurkan energi, energy di
peroleh tubuh melalui makanan. Makanan tidak secara langsung menyalurkan energy, karna
tubuh manusia hanya membutuhkan sari-sari dari makananan. Makanan yang dicerna tidak
hanya menghasilkan energi tetapi juga berfungsi sebagai penutrisi tubuh. Sari sari makan
tersebut di dapatkan dalam proses Sistem Pencernaan. Sistem pencernaan adalah salah satu
bagian tubuh yang memiliki peran sangat penting. Apabila organ pencernaan mengalami
masalah, tentu saja hal tersebut dapat berpengaruh terhadap kesehatan tubuh. Maka dari itu,
penting bagi Anda mewaspadai macam-macam gangguan pencernaan yang bisa menyerang
Serta bagaimana kita mengenali berbagai macam penyakit yang dapat menyerang sistem
pencernaan akan dibahas di dalam makalah ini.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan sistem pencernaan?
2. Apa saja organ yang berperan dalam system pencernaan?
3. Apa saja gangguan system pencernaan dan bagaimana pencegahan dan penanganan
dalam gangguan system pencernaan?

C. Tujuan
1. Agar siswa tahu apa yang di maksud dengan system pencernaan.
2. Agar siswa tahu apa saja organ yang berperan dalam system pencernaan.
3. Agar siswa tahu apa saja gangguan system pencernaan dan tahu bagaimana cara
pencegahan dan penanganan system pencernaan.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Pencernaan


Sistem pencernaan adalah proses yang dilakukan oleh sistem organ pencernaan untuk
mengolah makanan agar dapat diserap nutrisinya dan diubah menjadi energi. Sistem organ
pencernaan pun terdiri dari organ-organ yang memiliki peranannya masing-masing dalam
mengolah makanan.
Sistem pencernaan merupakan serangkaian jaringan organ yang memiliki fungsi
untuk mencerna makanan. Makanan-makanan tersebut akan diproses secara mekanik
ataupun secara kimia. Pencernaan secara mekanik yaitu pencernaan yang terjadi di dalam
lambung yang melibatkan gerakan fisik dalam tubuh. Tujuan pencernaan ini adalah untuk
mengubah ukuran molekul makanan menjadi bentuk lebih kecil atau halus. Sedangkan
pencernaan secara kimia yaitu pencernaan yang melibatkan enzim.
Organ yang termasuk dalam sistem pencernaan terbagi menjadi dua kelompok yaitu:
saluran pencernaan dan organ pencernaan tambahan. Sistem pencernaan memiliki fungsi
utama mengubah makanan menjadi nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Nutrisi tersebut
diperlukan untuk proses perkembangan, perbaikan sel tubuh, termasuk sebagai
sumber energi sehari-hari. Ketika proses itu selesai, organ pencernaan kemudian dengan
mudah mengemas limbah padat makanan untuk dibuang sebagai feses.
Sistem pencernaan adalah salah satu bagian tubuh yang memiliki peran sangat
penting. Apabila organ pencernaan mengalami masalah, tentu saja hal tersebut dapat
berpengaruh terhadap kesehatan tubuh. Maka dari itu, penting bagi Anda mewaspadai
macam-macam gangguan pencernaan yang bisa menyerang.

2
B. Organ yang Berperan Dalam Sistem Pencernaan
1. Saluran Pencernaan
Saluran pencernaan adalah saluran yang kontinyu berupa tabung yang dikelilingi otot.
Sistem pencernan manusia mempunyai proses secara umum yaitu pada mulanya setelah
makanan dikunyah dan ditelan, perlu sekitar 5-10 detik untuk melewati esophagus dan
masuk ke dalam lambung, yang menghabiskan 2-6 jam untuk dicerna sebagian. Digesti
akhir dan absorpsi nutrient terjadi didalam usus halus selama periode 5-6 jam. Dalam
waktu 12-14 jam, material apa pun yang tak tercena akan melewati usus besar, dan feses
dibuang melalui anus. Organ-organ yang terlibat antara lain Rongga mulut, faring,
esophagus, Lambung, lumen usus halus, dan epitelium Usus halus. (Campbell, 2008 : 39)

2. Organ pencernaan tambahan (aksesoris)


Organ pencernaan tambahan ini berfungsi untuk membantu saluran pencernaan dalam
melakukan kerjanya. Gigi dan lidah terdapat dalam rongga mulut, kantung empedu serta
kelenjar pencernaan akan dihubungkan kepada saluran pencernaan melalui sebuah saluran.
Kelenjar pencernaan tambahan akan memproduksi sekret yang berkontribusi dalam
pemecahan bahan makanan. Gigi, lidah, kantung empedu, beberapa kelenjar pencernaan
seperti kelenjar ludah, hati dan pankreas.
Bagian-Bagian Organ Pada Sistem Pencernaan Manusia:

3
a. Mulut
Proses pencernaan dimulai sejak makanan masuk ke dalam mulut. Di dalam mulut
terdapat alat-alat yang membantu dalam proses pencernaan, yaitu gigi, lidah, dan
kelenjar ludah (air liur). Di dalam rongga mulut, makanan mengalami pencernaan
secara mekanik dan kimiawi. Beberapa organ di dalam mulut, yaitu :  
1) Gigi
Gigi berfungsi untuk mengunyah makanan sehingga makanan menjadi halus.
Keadaan ini memungkinkan enzim-enzim pencernaan mencerna makanan lebih cepat
dan efisien. Gigi dapat dibedakan atas empat macam yaitu gigi seri, gigi taring, gigi
geraham depan, dan gigi geraham belakang. Secara umum, gigi manusia terdiri dari
tiga bagian, yaitu mahkota gigi (korona), leher gigi (kolum), dan akar gigi (radiks).

Bagian-bagian gigi

2) Lidah
Lidah merupakan suatu massa otot lurik yang diliputi oleh membran mukosa
Serabut-serabut otot satu sama lain saling bersilangan dalam 3 bidang,
berkelompok dalam berkas-berkas, biasanya dipisahkan oleh jaringan
penyambung. Pada permukaan bawah lidah, membran mukosanya halus,

4
sedangkan permukaan dorsalnya ireguler, diliputi oleh banyak tonjolan-tonjolan
kecil yang dinamakan papilae. Papilae lidah merupakan tonjolan-tonjolan epitel
mulut dan lamina propria yang diduga bentuk dan fungsinya berbeda. Terdapat 4
jenis papilae yaitu, papilase filiformis, papilase fungiformis, papilase foliatae, dan
papilase circumfalatae

letak kepekaan lidah terhadap rasa

3) Kelenjar Ludah
Kelenjar ludah menghasilkan ludah atau air liur (saliva). Kelenjar ludah dalam
rongga mulut ada 3 pasang, yaitu :
a) Kelenjar parotis, terletak di bawah telinga.
b) Kelenjar submandibularis, terletak di rahang bawah.
c) Kelenjar sublingualis,  terletak di bawah lidah.

b. Kerongkongan
Kerongkongan (esofagus) merupakan saluran penghubung antara rongga mulut
dengan lambung. Kerongkongan berfungsi sebagai jalan bagi makanan yang telah
dikunyah dari mulut menuju lambung. Jadi, pada kerongkongan tidak terjadi proses
pencernaan.
Otot kerongkongan dapat berkontraksi secara bergelombang sehingga mendorong
makanan masuk ke dalam lambung. Gerakan kerongkongan ini disebut gerak peristalsis.
Gerak ini terjadi karena otot yang memanjang dan melingkari dinding kerongkongan

5
mengkerut secara bergantian. Jadi, gerak peristalsis merupakan gerakan kembang
kempis kerongkongan untuk mendorong makanan masuk ke dalam lambung. Untuk
lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar berikut.

Gerak peristalsis dalam kerongkongan

Makanan berada di dalam kerongkongan hanya sekitar enam detik. Bagian pangkal
kerongkongan (faring) berotot lurik. Otot lurik pada kerongkongan bekerja secara sadar
menurut kehendak kita dalam proses menelan. Artinya, kita menelan jika makanan telah
dikunyah sesuai kehendak kita. Akan tetapi, sesudah proses menelan hingga sebelum
mengeluarkan feses, kerja otot-otot organ pencernaan selanjutnya tidak menurut
kehendak kita (tidak disadari).

c. Lambung
Lambung (ventrikulus) merupakan kantung besar yang terletak di sebelah kiri rongga
perut sebagai tempat terjadinya sejumlah proses pencernaan. Lambung terdiri dari tiga
bagian, yaitu bagian atas (kardiak), bagian tengah yang membulat (fundus), dan bagian
bawah (pilorus). Kardiak berdekatan dengan hati dan berhubungan dengan
kerongkongan. Pilorus berhubungan langsung dengan usus dua belas jari. Di bagian
ujung kardiak dan pilorus terdapat klep atau sfingter yang mengatur masuk dan
keluarnya makanan ke dan dari lambung. Struktur lambung dapat dilihat pada gambar
berikut ini.

6
Struktur lambung
Dinding lambung terdiri dari otot yang tersusun melingkar, memanjang, dan
menyerong. Otot-otot tersebut menyebabkan lambung berkontraksi, sehingga makanan
teraduk dengan baik dan bercampur merata dengan getah lambung. Hal ini
menyebabkan makanan di dalam lambung berbentuk seperti bubur. Dinding lambung
mengandung sel-sel kelenjar yang berfungsi sebagai kelenjar pencernaan yang
menghasilkan getah lambung. Getah lambung mengandung air lendir (musin), asam
lambung, enzim renin, dan enzim pepsinogen. Getah lambung bersifat asam karena
banyak mengandung asam lambung. Asam lambung berfungsi membunuh kuman
penyakit atau bakteri yang masuk bersama makanan dan juga berfungsi untuk
mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin. Pepsin berfungsi memecah protein menjadi
pepton dan proteosa. Enzim renin berfungsi menggumpalkan protein susu (kasein) yang
terdapat dalam susu. Adanya enzim renin dan enzim pepsin menunjukkan bahwa di
dalam lambung terjadi proses pencernaan kimiawi.

Selain menghasilkan enzim pencernaan, dinding lambung juga menghasilkan


hormon gastrin yang berfungsi untuk pengeluaran (sekresi) getah lambung. Di dalam
lambung terjadi gerakan mengaduk. Gerakan mengaduk dimulai dari kardiak sampai
di daerah pilorus. Gerak mengaduk terjadi terus menerus baik pada saat lambung
berisi makanan maupun pada saat lambung kosong. Jika lambung berisi makanan,
gerak mengaduk lebih giat dibanding saat lambung dalam keadaan kosong. Mungkin

7
kita pernah merasakan perut terasa sakit dan berbunyi karena perut kita sedang
kosong. Hal itu disebabkan gerak mengaduk saat lambung kosong. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat gambar berikut.

Gerak mengaduk pada lambung.


Makanan umumnya bertahan tiga sampat empat jam di dalam lambung. Makanan
berserat bahkan dapat bertahan lebih lama. Dari lambung, makanan sedikit demi
sedikit keluar menuju usus dua belas jari melalui sfingter pilorus.

d. Usus Halus
Usus halus (intestinum) merupakan tempat penyerapan sari makanan dan tempat
terjadinya proses pencernaan yang paling panjang. Usus halus terdiri dari :
1) Usus dua belas jari (duodenum)
2) Usus kosong (jejenum)
3) Usus penyerap (ileum)
Pada usus dua belas jari bermuara saluran getah pankreas dan saluran empedu.
Pankreas menghasilkan getah pankreas yang mengandung enzim-enzim sebagai berikut:
1)  Amilopsin (amilase pankreas) Yaitu enzim yang mengubah zat tepung (amilum)
menjadi gula lebih sederhana (maltosa).
2) Steapsin (lipase pankreas) Yaitu enzim yang mengubah lemak menjadi asam lemak
dan gliserol.

8
3) Tripsinogen Jika belum aktif, maka akan diaktifkan menjadi tripsin, yaitu enzim
yang mengubah protein dan pepton menjadi dipeptida dan asam amino yang siap
diserap oleh usus halus.
dinding usus halus juga menghasilkan getah usus halus yang mengandung enzim-
enzim sebagai berikut :
1) Maltase, berfungsi mengubah maltosa menjadi glukosa.
2) Laktase, berfungsi mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.
3) Sukrase, berfungsi mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.
4) Tripsin, berfungsi mengubah pepton menjadi asam amino.
5) Enterokinase, berfungsi mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin.
Usus halus relatif panjang – kira-kira 6 m – dan ini memungkinkan kontak yang lama
antara makanan dan enzim-enzim pencernaan serta antara hasil-hasil pencernaan dan
sel-sel absorptif epitel pembatas.

Struktur usus halus dapat dilihat pada gambar berikut ini.

9
e. Usus Besar
Makanan yang tidak dicerna di usus halus, misalnya selulosa, bersama dengan lendir
akan menuju ke usus besar menjadi feses. Di dalam usus besar terdapat bakteri
Escherichia coli. Bakteri ini membantu dalam proses pembusukan sisa makanan
menjadi feses. Selain membusukkan sisa makanan, bakteri E. coli juga menghasilkan
vitamin K. Vitamin K berperan penting dalam proses pembekuan darah. Sisa makanan
dalam usus besar masuk banyak mengandung air. Karena tubuh memerlukan air, maka
sebagian besar air diserap kembali ke usus besar. Penyerapan kembali air merupakan
fungsi penting dari usus besar. Usus besar terdiri dari bagian yang naik, yaitu mulai dari
usus buntu (apendiks), bagian mendatar, bagian menurun, dan berakhir pada anus.
Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar  berikut ini.

Struktur usus besar


Perjalanan makanan sampai di usus besar dapat mencapai antara empat sampai lima
jam. Namun, di usus besar makanan dapat disimpan sampai 24 jam. Di dalam usus
besar, feses di dorong secara teratur dan lambat oleh gerakan peristalsis menuju ke
rektum (poros usus). Gerakan peristalsis ini dikendalikan oleh otot polos (otot tak
sadar).

f. Anus
Merupakan lubang tempat pembuangan feses dari tubuh. Sebelum dibuang lewat
anus, feses ditampung terlebih dahulu pada bagian rectum. Apabila feses sudah siap
dibuang maka otot sphinkter rectum mengatur pembukaan dan penutupan anus. Otot
sphinkter yang menyusun rektum ada 2, yaitu otot polos dan otot lurik. Jadi, proses

10
defekasi (buang air besar) dilakukan dengan sadar, yaitu dengan adanya kontraksi
otot dinding perut yang diikuti dengan mengendurnya otot sphinkter anus dan
kontraksi kolon serta rektum. Akibatnya feses dapat terdorong ke luar anus. Untuk
lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Di anus terdapat otot sphinkter, rektum, dan vena. Fungsi otot sphinkter adalah
untuk membuka atau menutup anus. Sedangkan fungsi rektum adalah untuk
menyimpan feses sementara waktu.

11
C. Penyakit Pada Sistem Pencernaan

1. GERD
GERD atau gastroesophageal reflux disease adalah jenis gangguan pencernaan yang
terjadi saat asam lambung naik menuju kerongkongan. Hal tersebut disebabkan oleh
pelemahan katup atau sfingter bagian bawah kerongkongan. Normalnya, katup ini akan
menutup setelah makanan masuk ke lambung. Namun, pada penderita GERD katup
tersebut tidak bisa menutup dengan sempurna sehingga membuat asam lambung naik ke
kerongkongan. GERD dapat menyebabkan penderitanya mengalami sensasi terbakar di
dada, nyeri dada, kesulitan menelan, mual, muntah, dan batuk. Diagnosis penyakit
GERD dapat dilakukan melalui pemeriksaan esofagogastroduodenoskopi. 

 untuk mengatasinya Anda pun perlu mengubah gaya hidup dan pola makan, di
antaranya:
1. Makan makanan dengan porsi yang lebih kecil
2. Tidak langsung berbaring setelah makan
3. Menghindari makanan pedas, berlemak, asam, dan kafein
4. Meninggikan kepala saat tidur
5. Konsultasikan dengan dokter tentang penggunaan antasida atau obat
penghambat asam
2. Tukak Lambung
Tukak lambung merupakan luka yang terjadi pada dinding lambung. Jenis gangguan
pencernaan ini disebabkan oleh infeksi bakteri Helicobacter pylori atau efek samping
penggunaan obat pereda nyeri dalam jangka panjang. 
Ciri umum tukak lambung meliputi kembung, mual dan muntah, feses berwarna
gelap, penurunan berat badan yang tak diketahui penyebabnya, serta hilangnya nafsu
makan. Untuk melakukan diagnosis tukak lambung lebih lanjut dapat dilakukan
pemeriksaan esofagogastroduodenoskopi.
Cara membantu penyembuhannya yaitu:
1. Memperbanyak konsumsi sayur, biji-bijian, dan buah yang mengandung
vitamin A dan C.
2. Mengonsumsi makanan yang mengandung probiotik, seperti yoghurt.

12
3. Menghindari konsumsi susu dan makanan yang dapat mengiritasi dinding
lambung.
4. Mengelola stres dengan baik.
5. Beristirahat yang cukup.

3. Batu Empedu
Batu empedu merupakan contoh gangguan pencernaan yang terjadi akibat cairan
empedu mengandung terlalu banyak kolesterol dan limbah sisa metabolisme. Gangguan
ini juga dapat terjadi jika pelepasan empedu mengalami hambatan.
Penyakit ini dapat dicegah. Pola hidup sehat menjadi kunci menghindari terjadinya
batu empedu, seperti:
1. Makan sehat secara teratur dan tepat waktu, serta perbanyak konsumsi
makanan rendah kolesterol.
2. Jika sedang program diet, lakukan dengan menurunkan berat badan secara
perlahan, 0,5 sampai 1 kilogram seminggu. Bukan dengan diet ekstrem
atau diet ketat yang justru memicu kemunculan batu empedu.
3. Tetap pertahankan berat badan ideal agar tidak obesitas. Hal ini
dikarenakan obesitas termasuk salah satu faktor yang meningkatkan risiko
terjadinya batu empedu.

4. IBS

IBS atau Irritable Bowel Syndrome adalah sekumpulan ciri-ciri gangguan


pencernaan, termasuk sakit perut dan perubahan buang air besar yang setidaknya terjadi
tiga kali per bulan selama tiga bulan berturut-turut. Pencegahan Sindrom Iritasi Usus
Besar:

1.Menghindari konsumsi makanan dan minuman penyebab IBS.

2.Makan secara perlahan dan tidak terburu-buru.

3.Makan dengan porsi yang tidak berlebihan.

4.Mengonsumsi makanan yang bergizi seimbang.

13
5.Mengonsumsi makanan yang mengandung prebiotik dan probiotik.

5. IBD
Inflammatory Bowel Disease atau IBD adalah kondisi peradangan yang berlangsung
lama di saluran pencernaan. Dua jenis paling umum dari IBD yaitu penyakit Crohn dan
kolitis ulseratif.
Pencegahan Radang Usus:
1.Mengubah pola makan dan minum. ...
2.Menghentikan kebiasaan merokok. ...
3. Berolahraga secara rutin. ...
4.Mengelola stres dengan baik.

6. Diare
Jenis gangguan pencernaan berikutnya adalah diare. Seseorang dikatakan menderita
diare apabila mengalami peningkatan frekuensi buang air besar lebih dari tiga kali
dalam sehari disertai tekstur feses yang lebih cair.
Cara mengatasi diare adalah seperti yang akan dijelaskan berikut ini:
1. Tindakan paling penting dalam penanganan diare adalah mencegah timbulnya
dehidrasi yang disebabkan oleh diare, minum larutan oralit untuk mencegah
terjadinya dehidrasi akibat diare. Oralit merupakan obat diare alami yang
terbuat dari campuran gula, air, dan garam.
2. Disarankan untuk mengonsumsi air kelapa sebagai obat diare alami. Sebab,
air kelapa merupakan cairan elektrolit alami yang membantu mencegah
terjadinya kekurangan cairan pada tubuh sebagai akibat dari diare.
3. Mengonsumsi obat diare, seperti attapulgite. Cara kerja attapulgite sebagai
obat diare adalah dengan menyerap bakteri atau racun yang ada di dalam
saluran pencernaan. Perlu diingat, konsumsi obat ini harus sesuai dengan
anjuran dokter atau anjuran yang tertera pada kemasan obat.
4. Mengobati masalah kesehatan yang menyebabkan diare, seperti radang usus,
Crohn’s disease, dan lain-lain.

14
7. Konstipasi atau Sembelit
Konstipasi atau sembelit adalah kondisi saat seseorang sulit atau jarang buang air
besar. Cara Sederhana Mencegah Sembelit sebagai berikut:
1. Konsumsi Makanan Kaya Serat. Kurang asupan serat menjadi salah satu
pemicu konstipasi.
2. Banyak Minum Air Putih.
3. Rutin Berolahraga.
4. Konsumsi Probiotik.
5. Penggunaan Obat-obatan.
Cara mengatasi sembelit//penanganan yaitu:
1. Minum lebih banyak air. Seseorang dengan sembelit harus mencoba untuk
minum lebih banyak air.
2. Makan lebih banyak serat.
3. Lebih banyak berolahraga.
4. Makan makanan probiotik.
5. Makan makanan prebiotik.
6. Minum stimulan pencahar.
7. Ambil osmotik.
8. Cobalah pencahar pelumas.

8. Wasir atau Hemoroid


Wasir atau hemoroid merupakan salah satu dari macam-macam gangguan
pencernaan yang lebih sering dialami oleh orang di atas usia 50 tahun. Ini merupakan
contoh gangguan pencernaan yang terasa menyakitkan dikarenakan pembuluh darah
di saluran anus mengalami pembengkakan. Wasir dapat dihindari dengan melakukan
beberapa hal sederhana, seperti :
1. Minum banyak air putih.
2. Perbanyak konsumsi serat.
3. Hindari menunda buang air besar.
4. Rutin berolahraga.
5. Hindari obat-obatan tertentu.

15
6. Menghindari duduk terlalu lama.
7. Jaga area anus tetap bersih dan kering.
Cara penanganan wasir:
1. Makan Makanan Berserat Tinggi. Makan lebih banyak buah, sayuran, dan
biji-bijian.
2. Gunakan Perawatan Topikal. Oleskan krim ambeien yang dijual bebas
atau supositoria yang mengandung hidrokortison, atau gunakan pembalut
yang mengandung witch hazel atau obat mati rasa.
3. Berendam.
4. Minum Obat Pereda Nyeri.
9. Penyakit Divertikular
Penyakit ini termasuk divertikulosis atau terbentuknya kantong kecil di dinding
usus besar dan divertikulitis atau ketika kantong tersebut mengalami peradangan.
Anda mungkin akan merasakan kembung, mencret, atau nyeri di perut bagian bawah.
Pencegahan Divertikulitis sebagai berikut:
Konsumsi makanan tinggi serat untuk melunakkan feses dan mengurangi tekanan
di dalam saluran pencernaan. Perbanyak minum air putih untuk mengurangi risiko
sembelit. Olahraga secara teratur untuk menjaga fungsi usus dan mengurangi tekanan
di dalam usus besar. Untuk kasus divertikulitis ringan, pasien akan diberikan
antibiotik dan dianjurkan untuk beristirahat oleh dokter. Dokter juga akan
meresepkan obat pereda nyeri, seperti asetaminofen. Divertikulitis ringan cukup
mudah untuk diobati.
Pasien dianjurkan untuk melakukan diet cair, seperti air, kaldu, jus nonlemak, es,
teh, atau kopi. Ketika pasien mulai merasa lebih baik, pasien dapat menambahkan
makanan rendah serat seperti, telur, yogurt, keju dan nasi putih. Makan makanan
seperti ini baik untuk sistem pencernaan.
Perawatan ini dapat bekerja dengan baik untuk kebanyakan orang yang memiliki
kasus divertikulitis yang jelas.

16
BAB III
PENUTUP

A. kesimpulan
Sistem pencernaan adalah proses yang dilakukan oleh sistem organ pencernaan untuk
mengolah makanan agar dapat diserap nutrisinya dan diubah menjadi energi. Sistem organ
pencernaan pun terdiri dari organ-organ yang memiliki peranannya masing-masing dalam
mengolah makanan. Organ yang berperan dalam system pencernaan adalah:

1) Mulut.
2) Kerongkongan.
3) Lambung.
4) Usus Halus.
5) Usus Besar
6) Anus

Dalam makalah ini, hal yang harus diperhatikan adalah yaitu pada gangguan sistem
pencernaan manusia dan pencegahan ataupun penanganan, maka kita akan terhindar dari
beberapa penyakit yang dapat timbul dari pola makan dan pola hidup yang salah terkait dengan
sistem pencernaan itu sendiri.

17

Anda mungkin juga menyukai