FISIOLOGI SISTEM 2.
1. ANITA NATALIA S (2018135008)
(DIGESTI)
Organ Sistem pencernaan
pada manusia
PENDAHULUAN
KERONGKONGAN
Bagian-bagian
LAMBUNG
saluran pencernaan
USUS HALUS
USUS BESAR
ANUS
MULUT
Proses pencernaan dimulai sejak makanan masuk ke dalam mulut. Di dalam mulut
terdapat alat-alat yang membantu dalam proses pencernaan, yaitu gigi, lidah, dan kelenjar
ludah (air liur). Di dalam rongga mulut, makanan mengalami pencernaan secara mekanik dan
kimiawi. Organ yang terdapat dalam mulut, antara lain :
1. Gigi : berfungsi untuk mengunyah makanan sehingga makanan menjadi halus yang dapat
memungkinkan enzim-enzim pencernaan mencerna makanan lebih cepat dan efisien.
2. Lidah : berfungsi untuk mengaduk makanan dalam rongga mulut dan membantu
mendorong makanan. Selain itu, lidah juga dapat berungsi sebagai alat pengecap yang
merasakan rasa pahit, manis, asam dan asin.
3. Kelenjar ludah : dalam mulut terdapat 3 kelenjar, yaitu kelenjar parotis, kelenjar
submandibularis, dan kelenjar sublingualis.
BAGIAN ORGAN MULUT
A. Gigi
Gigi dapat dibedakan atas empat macam yaitu gigi seri, gigi taring, gigi geraham depan, dan
gigi geraham belakang. Secara umum, gigi manusia terdiri dari tiga bagian, yaitu mahkota gigi
(korona), leher gigi (kolum), dan akar gigi (radiks). Email gigi merupakan lapisan keras berwarna
putih yang menutupi mahkota gigi. Tulang gigi, tersusun atas zat dentin. Sumsum gigi (pulpa),
merupakan rongga gigi yang di dalamnya terdapat serabut saraf dan pembuluh-pembuluh darah.
Itulah sebabnya bila gigi kita berlubang akan terasa sakit, karena pada sumsum gigi terdapat
saraf.
BAGIAN ORGAN MULUT
B. Lidah
Tiap rasa pada zat yang masuk ke dalam rongga mulut akan direspon oleh lidah di
tempat yang berbeda-beda. Letak setiap rasa berbeda-beda, yaitu:
Rasa asin —–> lidah bagian tepi depan
Rasa manis —–> lidah bagian ujung
Rasa asam —–> lidah bagian samping
Rasa pahit —–> lidah bagian belakang / pangkal lidah
BAGIAN ORGAN
MULUT
C. KELENJAR LUDAH
Kelenjar ludah adalah kelenjar majemuk terdiri atas gabungan alveoli bentuk kantong
yang membentuk lubang-lubang kecil dapat menghasilkan ludah atau air liur (saliva) yang
berguna sebagai cairan pertama pencerna makanan.
Kerja kimiawi ludah disebabkan oleh enzim ptyalin(amilase ludahh) yang bekerja dalam
lingkungan alkali atas zat gula dan zat tepung yang sudah dimasak. Kerja ini dimulai dari mulut
kemudian ludah ditelan bersama makanan hingga ke lambung selama kira-kira 20 menit atau
sampai makanan menjadi asam yang dicerna oleh cairan lambung.
ESOFAGUS / KERONGKONGAN
Kerongkongan (esofagus) merupakan saluran penghubung antara rongga mulut dengan lambung yang
memiliki Panjang 20cm dan lebar 2cm. Kerongkongan berfungsi sebagai jalan bagi makanan yang telah
dikunyah dari mulut menuju lambung. Jadi, pada kerongkongan tidak terjadi proses pencernaan
Otot kerongkongan dapat berkontraksi secara bergelombang sehingga mendorong makanan masuk ke
dalam lambung. Gerakan kerongkongan ini disebut gerak peristalsis.
Lapisan terluar : yang disebut lapisan luar kerongkongan, disusun oleh fibrosa yang
menebal dan terdiri dari jaringan areolar yang mengandung serat elastis
Lapisan otot , memiliki dua lapisan serat longitudinal dan serat sirkular
Lapisan submucosa , lapisan yang mengandung sekretori yang berfungsi untuk
memproduksi mucus dan mempermudah untuk menelan makanan.
Lapisan paling dalam terdapat selaput lender (mukosa) berfungsi untuk
mengsekreksi lender, lapisan ini bersifat basa.
LAMBUNG /
VENTRIKULUS
Lambung ialah berupa kantung yang terletak di daerah epigastrik dalam rongga perut di sebelah
kiri yang dapat mekar paling banyak. Lambung terletak dibawah diafragma depan pancreas.
Dan limpha menempel pada sebelah kiri fundus . Lambung berhubungan dengan usofagus melalui
orifisum atau kardia sedangkan yang berhubungan dengan duodenum ialah orisium pilorik. Fungsi
dari lambung itu sendiri ialah sebagai tempat penyimpanan makanan sementara, memecah
makanan dengan gerak persitaltik yang dipicu oleh kerja lapisan otot, dan dapat mencerna makanan
dengan bantuan enzim lambung .
3. Badan lambung
Badan lambung adalah bagian dari anatomi lambung yang paling penting. Pasalnya, badan lambung
menjadi tempat makanan dicerna dan diproses menjadi bentuk kecil-kecil dengan bantuan enzim lambung.
4. Antrum
Antrum adalah bagian terbawah dari lambung, terkadang disebut juga dengan antrum pilorus. Antrum
memiliki fungsi sebagai tempat menampung makanan yang sudah dicerna sebelum disalurkan menuju usus
halus.
5. Pilorus
Pilorus adalah anatomi lambung paling akhir yang terhubung langsung dengan usus halus. Pada pilorus
terdapat sfingter pilorus, yaitu cincin otot tebal yang berfungsi sebagai katup yang mengatur keluarnya
makanan dari lambung menuju duodenum. Sfingter pilorus ini juga berfungsi untuk mencegah makanan yang
sudah tersalurkan ke duodenum agar tidak kembali ke lambung.
LANJUTAN
• Usus halus merupakan saluran terpanjang yang terdiri dari tiga bagian, yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus
kosong (jejunum), dan usus penyerapan (ileum). Panjang usus halus sekitar 6 hingga 8 meter yang dibagi menjadi
3 bagian, yakni: duodenum (± 25 cm); jejunum (± 2,5 m); dan illeum (± 3,6 m).
Makanan yang tidak dicerna di usus halus, misalnya selulosa, bersama dengan lendir akan menuju ke usus besar
menjadi feses. Di dalam usus besar terdapat bakteri Escherichia coli. Bakteri ini membantu dalam proses pembusukan sisa
makanan menjadi feses. Selain membusukkan sisa makanan, bakteri E. coli juga menghasilkan vitamin K.
Usus besar terdiri dari :
1. Sekum
2. Kolon
3. Rectum
1. Kanalis Anal
Kanalis anal (anal canal) adalah saluran dengan panjang sekitar 4 cm yang dikelilingi oleh sfingter anus. Bagian
atasnya dilapisi oleh mukosa glandular rektal. Fungsi kanalis anal adalah sebagai penghubung antara rektum dan
bagian luar tubuh sehingga feses bisa dikeluarkan.
2. Rektum
Rektum (rectum) adalah sebuah ruangan dengan panjang sekitar 12 sampai 15 cm yang berada di antara ujung usus
besar (setelah kolon sigmoid/turun) dan berakhir di anus. Fungsi rektum adalah menyimpan feses untuk sementara
waktu, memberitahu otak untuk segera buang air besar, dan membantu mendorong feses sewaktu buang air besar.
Ketika rektum penuh dengan feses, maka rektum akan mengembang dan sistem saraf akan mengirim impuls
(rangsangan) otak sehingga timbul keinginan untuk buang air besar.
3. Sfingter Anal Internal
Sfingter anal internal (internal anal sphincter) adalah sebuah cincin otot lurik yang mengelilingi kanalis anal dengan
keliling 2,5 sampai 4 cm. Sfingter anal internal ini berkaitan dengan sfingter anal eksternal meskipun letaknya cukup
terpisah. Tebalnya sekitar 5 mm. Fungsi sfingter anal internal adalah untuk mengatur pengeluaran feses saat buang air
besar.
4. Sfingter Anal Eksternal
Sfingter anal eksternal (external anal sphincter) adalah serat otot lurik berbentuk elips dan melekat pada bagian
dinding anus. Panjangnya sekitar 8 sampai 10 cm. Fungsi sfingter anal eksternal adalah untuk membuka dan menutup
kanalis anal.
5. Pectinate Line
Pectinate line (terjemahan masih dipertanyakan) adalah garis yang membagi antara
bagian dua pertiga (atas) dan bagian sepertiga (bawah) anus. Fungsi garis ini
sangatlah penting karena bagian atas dan bawah pectinate line memiliki banyak
perbedaan. Misalnya, jika wasir terjadi di atas garis pectinate, maka jenis wasir
tersebut disebut wasir internal yang tidak menyakitkan. Sedangkan jika di bawah,
disebut wasir eksternal dan menyakitkan. Asal embriologinya juga berbeda, bagian
atas dari endoderm, sedangkan bagian bawah dari ektoderm.
6. Kolom Anal
Kolom anal (anal column) atau kolom Morgagni adalah sejumlah lipatan vertikal yang
diproduksi oleh selaput lendir dan jaringan otot di bagian atas anus. Fungsi kolom
anal adalah sebagai pembatas dinding anus.
Daftar Pustaka