Anda di halaman 1dari 2

2.

Bagian-Bagian Saluran Pencernaan


Saluran pencernaan terbentang dari mulai mulut sampai anus. Saluran pencernaan pada
manusia terdiri dari organ utama dan organ aksesoris. Organ utama dimulai dari mulut,
faring, esofagus, gaster, duodenum, jejenum, ileum, rektum dan anus. Sedangkan organ
aksesoris antara lain gigi, lidah, apendiks (umbai cacing), hati (hepar), dinding lambung,
kelenjar pankreas, dan usus halus (Matsuo & Palmer 2009).
1) Mulut
Proses pencernaan dimulai sejak makanan masuk ke dalam mulut. Di dalam mulut
terdapat alat-alat yang membantu dalam proses pencernaan, yaitu gigi, lidah dan
kelenjar ludah (air liur). Di dalam rongga mulut, makanan mengalami pencernaan
seara mekanik dan kimiawi.
a) Gigi
Gigi berfungsi untuk mengunyah makanan sehingga makanan menjadi halus. Gigi
dapat dibedakan atas empat macam yaitu gigi seri, gigi taring, gigi geraham
depan, dan gigi geraham belakang.
b) Lidah
Lidah berfungsi untuk mengaduk makanan di dalam rongga mulut dan membantu
mendorong makanan (proses penelanan). Selain itu, lidah juga berfungsi sebagai
alat pengecap yang dapat merasakan manis, asin, pahit dan asam.
c) Kelenjar Ludah
Kelenjar ludh menghasilkan ludah atau air liur (saliva). Kelenjar ludah dalam
rongga mulut ada 3 pasang, yaitu :
- Kelenjar parotis, terletak dibawah telinga
- Kelenjar submandibularis, terletak di rahang bawah
- Kelenjar sublingualis, terletak dibawah lidah
2) Faring
Faring adalah nama lain dari tenggorokan dan berperan untuk pernapasan sekaligus
pencernaan. Faring adalah hulu kerongkongan yang merupakan percabangan dua
saluran, yaitu antara saluran yang menghubungakan mulut dan kerongkongan atau
disebut saluran pencernaan (orofaring) yang berada pada bagian belakang, dan hidung
dan tenggorokan yang dikenal saluran pernapasan (nasofaring) yang berada dibagian
depan. Fungsi faring adalah untuk mencegah udara agar tidak masuk ke sistem
pencernaan dan agar makanan serta minuman tidak masuk ke sistem pernapasan.
Otot-otot yang terdapat pada faring membantu dalam menelan makanan yang
dikonsumsi.
3) Esofagus
Esofagus merupakan saluran penghubung antara rongga mulut dengan lambung.
Esofagus atau kerongkongan berfungsi sebagai jalan bagi makanan yang telah
dikunyah dari mulut menuju lambung. Jadi, pada kerongkongan tidak terjadi proses
pencernaan.
4) Gaster
Gaster atau lambung merupakan kantung besar yang terletak di sebelah kiri rongga
perut sebagai tempat terjadinya sejumlah proses pencernaan. Lambung terdiri dari 3
bagian, yaitu bagian atas (kardiak), bagian tengah yang membulat (fundus) dan bagian
bawah (pilorus). Dinding lambung terdiri dari otot yang tersusun melingkar,
memanjang dan menyerong. Otot-otot tersebut menyebabkan lambung berkontraksi,
sehingga makanan teraduk dengan baik dan bercampur merata dengan getah lambung.
Getah lambung bersifat asam karena mengandung asam lambung. Asam lambung
berfungsi membunuh kuman penyakit atau bakteri yang masuk bersama makanan.
5) Usus Halus
Usus halus merupakan tempat penyerapan sari makanan dan termpat terjadinya proses
pencernaan yang paling panjang. Usus halus terdiri dari :
- Usus 12 jari (duodenum)
Fungsi duodenum adalah sebagai tempat awal terjadinya penyerapan
makanan. Selama berada dalam duodenum, makanan akan diuraikan menjadi
zat-zat gizi yang lebih sederhana lagi agar dapat diserap dan diedarkan oleh
darah.
- Usus kosong (jejenum)
Fungsi utama jejenum adalah menyerap gula, asam amino, dan asam lemak.
Setelah zat-zat gizi ini diserap seluruhnya, makanan yang telah dicerna akan
bergerak menuju bagian akhir usus halus yaitu ileum.
- Usus penyerap (ileum)
Fungsi utama ileum adalah menyerap zat-zat gizi yang belum terserap oleh
duodenum dan jejenum, zat yang umumnya diserap ileum adalah vitamin B12
dan garam empedu yang akan didaur ulang menjadi cairan empedu.
6) Usus Besar
Makanan yang tidak dicerna di usus halus, misalnya selulosa, bersama dengan lendir
akan menuju ke usus besar menjadi feses. Di dalam usus besar terdapat bakteri
Escherichia coli. Bakteri ini membantu dalam proses pembusukan sisa makanan
menjadi feses. Perjalanan makanan sampai di usus besar dapat mencapat antara 4 – 5
jam. Namun, di usus besar makanan dapat disimpan sampai 24 jam. Di dalam usus
besar, feses di dorong secara teratur dan lambat oleh gerakan peristalsis menuju ke
rektum (poros usus). Gerakan peristalsis ini dikendalikan oleh otot polos (otot tak
sadar).
7) Anus
Anus merupakan lubang tempat pembuangan feses dari tubuh. Sebelum dibuang lewat
anus, feses ditampung terlebih dahulu pada bagian rektum. Apabila feses sudah siap
dibuang maka otot spinkter rektum mengatur pembukaan dan penutupan anus.

Dapus
Sukaesih, N. S. & Sopiah, P. (2019) Modul Praktikum Anatomi Fisiologi. Universitas
Pendidikan Indonesia
Tresnaasih, I. (2020) Modul Pembelajaran SMA Biologi. SMAN 3 Kuningan

Anda mungkin juga menyukai