RHEOLOGI
Kelompok 3
Anggota :
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS GARUT
2017
PERCOBAAN 5
SISTEM PENCERNAAN
1. TUJUAN
2. TEORI DASAR
Organ yang terlibat dalam sistem pencernaan dapat dibedakan menjadi organ
utama dan organ pelengkap. Organ utama merupakan suatu saluran berotot yang
dikenal dengan istilah Gastro Intestinal Tract (GIT). GIT terbentang mulai dari
mulut sampai ke anus. Organ utama ini berfungsi untuk melakukan peroses
pencernaan dan proses absorpsi. Organ pelengkap adalah organ-organ yang
membantu proses pencernaan. Organ-organ ini meliputi gigi, lidah, kelenjar,
ludah, hati, kandung empedu dan pankreas.
1. Mulut
a. Lidah
Lidah pada sistem pencernaan berfungsi untuk membantu mengunyah dan
menelan makanan menuju ke kerongkongan, mengatur posisi makanan
agar dapat dikunyah oleh gigi dan membantu dalam menelan makanan.
Lidah tersusun atas otot lurik yang permukaannya dilapisi epitelum
dengan banyak mengandung kelenjar lendir (makosa).
b. Gigi
Gigi berfungsi untuk menghaluskan makanan, maka gigi dan lidah
berfungsi sebagai pencernaan mekanik dalam mulut. Tulang gigi terbuat
dari dentin yang tersusun dari kalsium karbonat. Gigi membantu enzim-
enzim pencernaan makanan agar dapat dicerna dengan efisen dan cepat.
Gigi manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Perubahan gigi
manusia mulai dari gigi susu menjadi gigi tetap (permanen). Gigi akan
tumbuh pada saat berusia 6 tahun yang berjumlah 20 gigi yang tersusun
seperti dibawah ini.
Susunan Gigi Susu
1. Gigi seri (dens insisivus), gigi seri berjumlah 8 buah yang berfungsi
untuk mengunyah makanan.
2. Gigi taring (dens canivus), gigi taring berjumlah 4 buah dengan
fungsi merobek makanan.
3. Gigi gerahan kecil (dens premolare), gigi gerahan kecil berjumlah 8
buah yang berfungsi mengunyah makanan
2. Kerongkongan (Esofagus)
Sebelum seorang makan, bagian belakang mulut (atas) terbuka sebagai jalan
masuknya udara yang berasal dari hidung. Di kerongkongan terdapat epiglotis
yang berbentuk gelambir, disaat makanan ditelan, epiglotis akan menutup saluran
trakea, sehingga makanan dapat masuk ke saluran kerongkongan dan juga
makanan tidak dapat masuk ke saluran pernapasan.
3. Lambung
Lambung (ventrikulus) adalah kantung besar yang terletak di sebelah kiri
rongga perut sebagai tempat dalam terjadinya sejumlah dari proses pencernaan.
Lambung terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian atas (kardiak), bagian tengah yang
membulat (fundus), dan pada bagian bawah (pilorus), Kardiak berdekatan dengan
hati dan berhubungan dengan kerongkongan. Pilorus berhubungan langsung
dengan usus dua belas jari. Di bagian ujung pada kardiak dan pilorus akan
terdapat klep atau sfinger yang mengatur dalam masuknya dan keluarnya
makanan ke dan dari lambung.
Di dalam lambung terjadi gerakan mengaduk. Gerakan mengaduk yang
dimulai dari kardiak yang sampai di daerah polirus. Gerak mengaduk dengan
terjadi terus-menerus baik pada saat lambung yang berisi makanan maupun pada
saat lambung kosong. Jika lambung berisi makanan, gerak mengaduk lebih giat
dibanding saat lambung dalam keadaan kosong. Jika pernah merasakan perut
bunyi dan terasa sakit tandanya perut anda sedang kosong, hal ini berarti lambung
bergerak mengaduk saat lambung kosong. Umumnya makanan dalam lambung
hingga 3-4 jam. Makanan berserat bahkan dapat bertahan lebih lama. Kemudian
makanan keluar menuju usus dua belas jari melalui sfingter pilorus secara sedikit
demi sedikit.
4. Usus Halus
Usus halus terbagi atas 3 bagian yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus
kosong (jejunum), dan usus penyerapan (ileum). Pada usus dua belas jari
bermuara saluran getah pankreas dan saluran empedu. Pankreas menghasilkan
getah pankreas yang mengandung enzim-enzim. Enzim-enzim pankreas adalah
sebagai berikut :
BAHAN ALAT
Saliva Mikroskop
Metilen Blue 0,15% 2. Penangas Air
Asam Asetat 6% Tabung Reaksi
NaOH 40% Gelas Kimia 100 ml
CuS 1% Batang Pengaduk
Pasta Amylum 3% Pipet Tetes
Larutan Iodium 2% Object Glass
Pereaksi Benedict Cover Glass
Larutan Glukosa 10% Plat Tetes
Indikator pH Universal Pembakar Bunsen
Aquadest Penjepit Kayu dan Spatel
2. Fisiologi
Sukarelawan saliva : Meylinda Setya Praceka
i. Memeriksa komponen saliva
a. Uji mikroskopik saliva
Setelah saliva diwarnai dengan Metilen Blue 0,15% dan ditempatkan
pada object glass, kemudian diamati dibawah mikroskop baahwa saliva
terdapat :Sel tanduk, epitel, dan leukosit.
b. Pengamatan pH normal saliva
Setelah kertas pH indikator universal dicelupkan ke saliva, pH saliva
tersebut menunjukan angka 7 yang berarti netral.
Pada percobaan yang telah dilakukan yaitu uji mikroskopik saliva, diperoleh
hasil yaitu adanya jaringan epithel, sel tanduk dan leukosit dalam saliva. pH saliva
netral yaitu 7. Pada pengujian mucin, terdapat endapan putih yang menunjukan
bahwa saliva mengandung mucin. Selanjutnya pada pengujian protein, saliva
ditambahkan NaOH encer kemudian larutan menjadi warna ungu yang
membuktikan adanya kandungan protein dalam saliva.
Seperti yang diketahui, enzim tersusun atas asama amino sehingga sifat kimia
dan fisiknya akan diturunkan dari asam amino. Pada suhu rendah enzim tidak
aktif sehingga tidak dapat bereaksi dengan substrat sedangkan pada suhu tinggi
enzim akan mengalami kerusakan pada sisi aktifnya atau terdenaturasi. Suhu
optimum enzim yaitu 30-40oC dan akan mengalami denaturasi diatas suhu 60oC.
5. KESIMPULAN
1. Rongga mulut
Proses pencernaan makanan pada tubuh manusia pertama kali terjadi di
dalam rongga mulut. Di dalam rongga mulut makanan dicerna baik secara
mekanik maupun kimiawi. Di dalam mulut terdapat beberapa alat yang
berperan dalam proses pencernaan yaitu : gigi, lidah, dan kelenjar ludah.
2. Kerongkongan (esophagus)
Kerongkongan merupakan saluran panjang kurang lebih 25 cm.yang tipis
yang berfungsi sebagai jalan bolus dari mulu ke lambung. Jalannya bolus
dari mulut ke lambung melalui kerongkongan ini disebabkan oleh adanya
suatu gerakan yang disebut gerakan peristaltic pada dinding otot
kerongkongan. Gerakan peristaltic ini terjadi karena adanya kontraksi otot
secara bergantian si lapisan otot dinding kerongkongan.
3. Lambung (ventriculus)
Lambung merupakan saluran perncernaan yang terletak di bawah sekat
rongga badan. Lambung mempunyai bentuk menyerupai kantung. Di
dalam lambung terjadi pencernaan mekanik yang dibantu oleh dinding
lambung dan perncernaan kimiawi yang dibantu oleh getah lambung.
Lambung ini berfungsi sebagai tempat untuk menampung makanan.
4. Usus Halus
Usus halus berfungsi untuk menyerap nutrisi yang terdapat dalam
makanan. Di dalam usus halus terjadi proses pencernaan secara kimiawi
dengan bantuan berbagai macam enzim pencernaan.
5. Usus Besar
Setelah nutrisi dan makanan diserap di usus halus, makanan akan
disalurkan ke usus besar. Fungsi utama usus besar adalah untuk menyerap
air dan elektrolit dari sisa pencernaan dan menyimpan kotoran sampai
diekskresikan.
6. Rectum
Rektum (poros usus) merupakan organ pencernaan yang berfungsi sebagai
tempat untuk menampung feses.
7. Anus
Feses akan didorong oleh otot otot polos menuju ke anus sebelum
akhirnya dibuang ke luar tubuh. Proses pembuangan festes ini dinamakan
defekasi. Otot otot disekitar anus akan berkontraksi sehingga anus
membuka dan mengeluarkan feses.
Terdapat beberapa komponen di dalam saliva yaitu sel epithel, sel tanduk,
dan leukosit. pH saliva yang diamati adalah netral yaitu 7. Pengujian amylum oleh
saliva diperoleh perubahan warna pada menit ke-50 dan pada suhu ruangan,
sedangkan pada suhu inkubator yaitu dengan suhu 37C perubahan warna pada
menit ke-30. Hal ini disebabkan karena pada suhu rendah enzim tidak aktif
sehingga tidak dapat bereaksi dengan substrat sedangkan pada suhu tinggi enzim
akan mengalami kerusakan pada sisi aktifnya atau terdenaturasi.
DAFTAR PUSTAKA