SISTEM PENCERNAAN
DISUSUN OLEH:
NIM : G30121019
JURUSAN KIMIA
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU, 2023
PEMBAHASAN
SISTEM PENCERNAAN
e. Usus Halus
Usus halus (intestinum) merupakan tempat penyerapan sari makanan dan
tempat terjadinya proses pencernaan yang paling panjang. Usus halus terdiri
dari :
Pada usus dua belas jari bermuara saluran getah pankreas dan saluran
empedu. Pankreas menghasilkan getah pankreas yang mengandung enzim-
enzim sebagai berikut:
f. Usus Besar
Makanan yang tidak dicerna di usus halus, misalnya selulosa, bersama
dengan lendir akan menuju ke usus besar menjadi feses. Di dalam usus
besar terdapat bakteri Escherichia coli. Bakteri ini membantu dalam proses
pembusukan sisa makanan menjadi feses. Selain membusukkan sisa
makanan, bakteri E. coli juga menghasilkan vitamin K. Vitamin K berperan
penting dalam proses pembekuan darah. Sisa makanan dalam usus besar
masuk banyak mengandung air. Karena tubuh memerlukan air, maka
sebagian besar air diserap kembali ke usus besar. Penyerapan kembali air
merupakan fungsi penting dari usus besar. Usus besar terdiri dari bagian
yang naik, yaitu mulai dari usus buntu (apendiks), bagian mendatar, bagian
menurun, dan berakhir pada anus
Perjalanan makanan sampai di usus besar dapat mencapai antara empat
sampai lima jam. Namun, di usus besar makanan dapat disimpan sampai 24
jam. Di dalam usus besar, feses di dorong secara teratur dan lambat oleh
gerakan peristalsis menuju ke rektum (poros usus). Gerakan peristalsis ini
dikendalikan oleh otot polos (otot tak sadar).
g. Anus
Merupakan lubang tempat pembuangan feses dari tubuh. Sebelum dibuang
lewat anus, feses ditampung terlebih dahulu pada bagian rectum. Apabila
feses sudah siap dibuang maka otot sphinkter rectum mengatur pembukaan
dan penutupan anus. Otot sphinkter yang menyusun rektum ada 2, yaitu otot
polos dan otot lurik. Jadi, proses defekasi (buang air besar) dilakukan
dengan sadar, yaitu dengan adanya kontraksi otot dinding perut yang diikuti
dengan mengendurnya otot sphinkter anus dan kontraksi kolon serta rektum.
Akibatnya feses dapat terdorong ke luar anus. Di anus terdapat otot
sphinkter, rektum, dan vena.
Fungsi otot sphinkter adalah untuk membuka atau menutup anus.
Sedangkan fungsi rektum adalah untuk menyimpan feses sementara waktu.
h. Kelenjar Saliva
Disamping kelenjar-kelenjar kecil yang tersebar di seluruh rongga mulut,
terdapat 3 pasang kelenjar saliva yang besar; kelenjar parotis,
submandibularis (submaxilaris), dan sublingualis. Fungsi kelejar saliva
adalah membasahi dan melumasi rongga mulut dan isinya, memulai
pencernaan makanan, menyelenggarakan eksresi zat-zat tertentu seperti urea
dan tiosianat, dan mereabsorpsi natrium dan mengeksresi kalium. Fungsi
utama pankreas adalah menghasilkan enzim-enzim pencernaan yang bekerja
dalam usus halus dan mengeksresi hormone insulin dan glukagon ke dalam
aliran darah.
i. Pankreas
Pankreas tersusun atas bagian eksokrin dan endokrin. Bagian endokrin
terdiri atas pulau Langerhans, dan bagian eksokrin terdiri atas kelenjar
asiner, maka disebut bagian asini pankreas. Sel asiner pankreas merupakan
sel serosa, dan memilki sifat memsintesis protein. Setelah disintesis dalam
bagian basal sel, maka proenzim selajutnya meninggalkan retikulum
endoplasma kasar dan masuk apparatus Golgi. Proenzim tersebut
dikumpulkan dalam vesikel-vesikel sekresi yang disebut sebagai granula
prozimogen. Granula sekresi yang matang (granula zimogen), melekat pada
membran dan terkumpul pada bagian apical (ujung) sel. Bagian eksokrin
pankreas manusia mensekresikan:
Air
ion-ion: bikarbonat
enzim: karboksipeptidase, ribonuklease, deoksiribonuklease, lipase, dan
amilase
proenzim sebagai berikut: tripsinogen, kimotripsinogen.
j. Hati (Hepar)
Hati merupakan organ terbesar dari tubuh, setelah kulit, terletak dalam
rongga abdomen di bawah diafragma. Sebagian besarnya darahnya
(sekitar 70%) berasal dari vena porta. Melalui vena porta, semua zat yang
diabsorpsi melalui usus mencapai hati kecuali asam lemak, yang
ditranspor melalui pembuluh limfe.
Hati tersusun atas sel-sel hati yang disebut hepatosit. Sel-sel epitel ini
berkelompok dan saling berhubungan dalam susunan radier (menjari)
membentuk suatu bangunan yang disebut lobulus hati. Pada hewan
tertentu (misalnya babi), lobulus satu dengan lainnya dipisahkan oleh
lapisan jaringan penyambung. Celah portal, terdapat pada sudut-sudut
polygon hati (lobulus hati) dan diduduki oleh segitiga portal (trigonum
portal). Segitiga porta hati manusia mengandung venula (cabang dari
vena portal); dan arteriol (cabang dari arteri hepatica); duktus biliaris
(bagian dari sistem saluran empedu); dan pembuluh limfa.