BIOENERGETIKA
DISUSUN OLEH:
NIM : G30121019
JURUSAN KIMIA
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU, 2023
PEMBAHASAN
BIOENERGETIKA
Secara sederhana, energi dalam tubuh dihasilkan dari karbohidrat yang terurai
menjadi gula lalu membentuk ATP (Adenosine Triphosphate), yang merupakan
molekul terpenting dalam metabolisme tubuh. Jenis gula yang sederhana lebih cepat
dan mudah terurai. Karbohidrat yang lebih kompleks membutuhkan waktu untuk
terurai sehingga dapat menyediakan senyawa yang dibutuhkan tubuh untuk
memproduksi ATP dalam jumlah yang cukup. Itulah mengapa gula tidak selalu
menjadi hal buruk ketika terdapat dalam menu diet, karena dibutuhkan dalam proses
pembentukan energi. Namun, ketika dikonsumsi dalam jumlah berlebih dan dalam
bentuk yang tidak sehat, gula dapat menyebabkan efek kesehatan yang merugikan,
seperti diabetes.
Tubuh manusia memiliki empat metode untuk memproduksi ATP, yakni unit dari
energi. Metode ini berbeda-beda berdasarkan kecepatan dan apakah melibatkan
pembakaran oksigen atau tidak.
Itulah bagaimana proses yang terjadi dalam tubuh dan makan serta minum dapat
menyediakan segala kebutuhan penting agar semua proses dapat berlangsung.
Makanan dan minuman tidak hanya memproduksi energi cadangan, tetapi juga
meningkatkan ketahanan serta penambahan energi ketika olahraga.
B. Siklus Krebs
Siklus krebs berasal dari karbohidrat yang keluar membentuk lemak, sedangkan
bahan yang masuk untuk siklus ini bersumber dari asam amino yang keluar
membentuk karbohidrat. Proses tersebut mengakibatkan adanya pelepasan dan
penangkapan ATP sebagai energi untuk jaringan. Sehingga, siklus ini menjadi proses
konversi lemak dan karbohidrat (glikolisis) menjadi energi berupa ATP (adenosine
trifosfat). Adapun, siklus krebs memiliki beberapa fungsi di antaranya sebagai
penghasil sebagian besar karbon dioksida. Sebagai penghasil koenzim tereduksi yang
menggerakkan rantai pernapasan untuk produksi ATP. Sebagai pengkonversi energi
dan zat berlebih untuk dimanfaatkan dalam sintesis asam lemak sebelum
pembentukan trigliserida.
Siklus krebs terdiri dari dua tahapan penting, yakni dekarbosilasi oksidatif dan siklus
krebs. Dekarbosilasi merujuk pada tahap perubahan asam piruvat menjadi asetil ko-
A. Sedangkan, siklus krebs merujuk pada dibawanya matriks mitokondria untuk
melakukan serangkaian siklus krebs. Pada tahap dekarboksilasi oksidatif, asam
piruvat dari glikolisis akan diubah menjadi asetil ko-A. tahap ini dilakukan melalui
beberapa reaksi yang sifatnya katalis oleh kompleks enzim yang bernama piruvat
dehidrogenase. Enzim ini ditemukan dalam mitokondria sel eukariotik dan
sitoplasma sel prokariotik. Proses dekarboksilasi oksidatif dimulai dari lepasnya
gugus karboksilat (-COO) dari asam piruvat menjadi CO2. Kemudian, sisa dua atom
dari asam piruvat dalam bentuk CH3COO– akan mentransfer kelebihan elektron
menjadi molekul NAD+ membentuk NADH. Molekul dua atom karbon tersebut akan
berubah menjadi asetat. Langkah terakhir, koensim-A atau ko-A akan diikatkan pada
asetat sehingga membentuk asetil koenzim-A atau asetil ko-A.
Adapun siklus krebs terdiri dari delapan tahapan. Tahaoan-tahapan tersebut akan
dijelaskan pada subjudul di bawah ini.
Agar mendapat pemahaman tentang fungsi dan manfaat paling besar dari
mitokondria pada pengendalian energi dan katalisme tubuh
Agar mendapatkan pengetahuan tentang makanan yang mengandung lemak,
protein dan karbohidrat yang sebenarnya memiliki tanggung jawab dalam
proses metabolisme yang ternyata menghasilkan asetyl Co-A yaitu asetil Co-A
yang merupakan substrat dari siklus kreb itu sendiri.
Agar dapat mendapatkan pengetahuan dan pemahaman tentang siklus kreb yang
ternyata dapat memproduksi hidrogen FAD (sebagai derivat vitamin B2), NAD
(sebagai derivat vitamin B3), ATP dan CO2. tanpa Asupan vitamin B didalam
tubuh dapat mengakibatkan ketidak stabilan metabolisme energi.
Agar mendapatkan pengetahuan dan pemahaman tentang siklus kreb yang
memang harus berjalan selaras dengan proses siklus asam sutrat agar tidak
terjadi ketidak stabilan energi didalam tubuh.
Agar mendapat pengetahuan bahwa mitokondria mempunyai jumlah yang sangat
banyak didalam sel dan mempunyai aktifitas metabolisme yang sangat aktif dan
selalu membutuhkan ATP dalam jumlah yang melimpah pula. Contoh mudahnya
adalah Sel pada otot jantung.
Agar dapat memahami bahwa fungsi dasar dari Mitokondria adalah bertindak
sebagai penghasil energi sel yang yang memproduksi energi terus menerus
dalam bentuk ATP. karena sedikit orang yang tahu jika makanan yang dicerna
dipencernaan akan diolah dan dihancurkan untuk diubah menjadi molekul
misalnya lemak daan karbohidrat.
Ada 3 alasan kenapa Ikatan fosfat dari ATP merupakan ikatan berenergi tinggi yaitu :
Ikatan fosfat dari ATP merupakan ikatan berenergi tinggi karena adanya
ketidakstabilan struktur ATP karena terdapat tolakan antar 4 ion negatif yang
terdapat pada struktur ATP.
Ikatan fosfat dari ATP merupakan ikatan berenergi tinggi karena adanya Pi yang
terbentuk distabilkan oleh resonansi yang menyebabkan suatu molekul menjadi
lebih stabil sehingga energi bebasnya menjadi rendah.
Ikatan fosfat dari ATP merupakan ikatan berenergi tinggi karena adanya aksi
massa yang menggeser kesetimbangan ke arah produk hidrolisis.