Anda di halaman 1dari 26

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA

PADANG
BIOKIMIA

CHENDRA PERDANA PUTRA, MKM


081261279613
Topik 2 :
Menjelaskan siklus krebs dalam memproses energy tubuh
(Reaksi yang Tidak Pernah Berhenti Menghasilkan Energi)
Sejarah siklus krebs
Istilah siklus Krebs berasal dari nama penemunya, yaitu
Sir Hans Adolf Krebs, seorang ahli biokimia
berkebangsaan campuran Jerman dan Inggris.
Merupakan seorang dokter bedah THT yang saat itu
melarikan diri dari Nazi Jerman untuk mengajar biokimia
di Universitas Cambridge, tempat ia menemukan siklus
kompleks ini pada tahun 1937.
siklus krebs
Siklus Krebs disebut juga: SIKLUS ASAM SITRAT Karena
senyawa pertama yang terbentuk adalah asam sitrat.
Siklus krebs juga disebut SIKLUS ASAM
TRIKARBOKSILAT (-COOH) Karena hampir di awal-awal
siklus krebs, senyawanya tersusun dari asam trikarboksilat.
Trikarboksilat itu merupakan gugus asam (-COOH).
SIKLUS KREBS Karena yang menemukan adalah Mr.Hans
Krebs, seorang ahli biokimia terkenal, yang menemukan
metabolisme karbohidrat juga.
siklus Krebs
 Siklus Krebs merupakan salah satu tahapan dari proses respirasi sel
secara keseluruhan.
 Peristiwa respirasi sel diawali dengan proses glikolisis yaitu (Pemecahan
satu molekul glukosa)  2 molekul asam piruvat, 2 ATP, dan 2 NADH.
 Tahap glikolisis tetap dapat berlangsung bahkan tanpa adanya oksigen
sehingga proses pernapasan ini disebut juga respirasi anaerob  No Asam
Piruvat tpi jadi asam laktat
 Senyawa inilah yang membuat otot kita merasa pegal setiap kali kita selesai
beraktivitas.  kekurangan oksigen untuk menghasilkan energi. Solusi :
stretching, olahraga ringan, istirahat sejenak  untuk memulihkan kondisi.
Berbeda dengan glikolisis, pada siklus Krebs, reaksi
kimia yang terjadi memerlukan kehadiran oksigen
sehingga proses ini disebut juga pernapasan aerob.
Selama proses siklus Krebs berlangsung, terdapat
molekul NADH yang membutuhkan gas O2 agar
dapat teroksidasi menjadi NAD+ dan menghasilkan
energi dalam bentuk ATP.
SECARA UMUM, SIKLUS KREBS TERDIRI DARI 2 TAHAPAN,
YAITU TAHAP PERSIAPAN DAN SIKLUS KREBS ITU SENDIRI.

1. Tahap Persiapan (Dekarboksilasi Oksidatif)


 Setelah melalui tahap glikolisis (sitoplasma), produk berupa asam piruvat  membran dalam
mitokondria  Reaksi persiapan siklus Krebs.
 Asam piruvat (C3H4O3) mengalami oksidasi  Asetil koenzim A atau asetil-KoA (C2H3OS-
CoA)Disebut Dekarboksilasi oksidatif/reaksi oksidasi yang menyebabkan berkurangnya
komponen karbon
 Atom karbon yang dilepas kemudian bergabung dengan atom oksigen membentuk CO2 dan
dikeluarkan dari tubuh. Itulah sebabnya kita mengeluarkan karbon dioksida ketika kita
bernapas.
 Selain menghasilkan asetil-KoA, proses oksidasi ini juga mengubah NAD+ menjadi NADH.
Molekul asetil-KoA  Bahan baku di dalam siklus Krebs.
2. Tahap Siklus Krebs
 Rantai reaksi : siklus yang berulang secara terus-menerus
 Pada prinsipnya, siklus Krebs merupakan rantai reaksi yang seluruh
prosesnya dikatalisasi (dipercepat laju reaksinya) oleh enzim.
 Pada siklus ini, asetil-KoA bergabung bersama asam oksaloasetat
(C4H4O5) membentuk asam sitrat (C6H8O7)
 Selanjutnya, asam sitrat mengalami reaksi oksidasi berkali-kali hingga 2
atom karbonnya terputus dan kembali menjadi asam oksaloasetat dengan 4
atom karbon. Asam oksaloasetat kemudian akan bergabung dengan asetil-
KoA lainnya untuk membentuk asam sitrat. Molekul asam sitrat lalu
mengalami oksidasi hingga 2 atom karbonnya terlepas dan membentuk
asam oksaloasetat.  Hal ini terjadi terus-menerus hingga membentuk
siklus.
 Dua atom karbon yang terlepas pada reaksi oksidasi asam oksaloasetat
selanjutnya bergabung dengan atom oksigen membentuk CO2 dan keluar
dari tubuh.
 Selain menghasil karbon : juga menghasilkan NADH, FADH2, dan ATP.
 Satu molekul asetil-KoA yang masuk ke dalam siklus Krebs akan menghasilkan 3 molekul
NADH, 1 molekul FADH2, dan 1 ATP.
 Jadi, jika seluruh proses pernapasan seluler ini dirangkum maka hasilnya adalah:
Glikolisis: 1 glukosa → 2 asam piruvat + 2 ATP + 2 NADH
Dekarboksilasi oksidatif: 1 asam piruvat → 1 asetil-KoA + 1 NADH

 Karena 1 glukosa menghasilkan 2 asam piruvat, maka dari tahap dekarboksilasi oksidatif:
2 asam piruvat → 2 asetil-KoA + 2 NADH
 Siklus Krebs: 1 asetil KoA + 1 asam oksaloasetat → 1 asam sitrat + 3 NADH + 1 FADH2 + 1
ATP
 Karena 1 glukosa menghasilkan 2 asam piruvat dan 2 asam piruvat menghasilkan 2 asetil-KoA,
maka dari tahap siklus Krebs: 2 asetil KoA + 2 asam oksaloasetat → 2 asam sitrat + 6 NADH +
2 FADH2 + 2 ATP
 Dari tiga tahap respirasi sel di atas, dapat disimpulkan bahwa satu molekul glukosa dapat
menghasilkan total 4 ATP, 10 NADH, dan 2 FADH2. Selanjutnya NADH dan FADH2 akan
diteruskan ke dalam tahap transfer elektron untuk menghasilkan ATP. Satu NADH dapat
menghasilkan 3 molekul ATP sementara satu molekul FADH2 dapat menghasilkan 2 molekul
ATP sehingga total ATP yang diperoleh dari 1 molekul glukosa adalah:

 4 ATP
 10 NADH = 30 ATP
2 FADH2= 4 ATP
total = 38 ATP
 Akan tetapi, jumlah 38 ATP ini hanya terjadi pada kondisi ideal, yaitu ketika terdapat
cukup oksigen dan sel bekerja dengan sangat efisien. Faktanya, satu glukosa paling
sering hanya menghasilkan 29-30 ATP saja.
Baru :Adenosina trifosfat (ATP)
C10H16N5O13P3
 Jadi Kalau kita mengkonsumsi karbohidrat di dalam mulut akan dicerna jadi maltose (oleh
ptyalin) dan hasil akhirnya adalah glukosa di dalam duodenum maka akan masuk ke sel
mengalami glikolisis , yang nantinya hasil akhirnya asam piruvat apabila suasana sitoplasma
tempat terdapatnya asam piruvat itu aerob sehingga mitocondria dipastikan penuh oksigen
maka asam piruvat akan meneruskan proses perubahan menjadi asetyl Co.A dalam Pra Siklus
krebs ( dekarbosilasi oksidatif). begitu juga pada lipid yang kemudian menjadi asam lemak dan
gliserol.Asam lemak dipecah à asetyl Co.A, mengalami proses yang namanya lipolisis. Protein
diubah menjadi asam amino kemudian menjadi asetyl Co.A pada awal siklus krebstersebut OK
 Dari diagram diatas terbentuknya Asetil Coa sangat strategis mempunyai peran utama pada
glukoneogenesis (pembentukan Glikogen) , transaminasi, deaminasi ( penguraian protein /
gugus amino ) dan lipogenesis (Pembentukan lemak).
Adalah suatu proses pembentukan glukosa dari bahan non
karbohidrat. Kok bisa? Bisa aja, soalnya ketika seseorang
mengalami intake karbohidrat yang sangat rendah
(mungkin mogok makan, kelaperan yang amat sangat)
sehingga tidak diimbangi dengan asupan karbohidrat yang
cukup, maka tubuh tetap akan membentuk glukosa. Tapi
karena gak ada karbohidrat jadi bahannya bukan
karbohidrat tetapi lemak atau protein .OK
Hal ini merupakan salah satu mekanisme tubuh dalam
upaya mempertahankan kadar glukosa dalam keadaan
normal.
untuk vitamin , minral dan air sama sekali tidak bisa
digunakan dalam hal ini
Glukosa sangat penting untuk tubuh karena sumber energi
utama otak dan sel darah merah.
Setelah makan, kadar glukosa akan meningkat, maka
mekanisme utamanya adalah terjadi Glikolisis.
Sebaliknya Ketika kita makan banyak, maka glukosa harus
disimpan agar kadar gula dalam darah tidak meningkat.
Bentuk simpanan glukosa di dalam tubuh adalah glikogen.
Penyimpanan kelebihan glukosa maka akan terjadi proses
glikogenesis di hati memerlukan insulin dari pancreas.
 Sebaliknya, kalau dalam keadaan lapar, puasa, aerobik atau
exercise gitu, maka kebutuhan glukosa akan meningkat,
sehingga simpanan glukosa akan dipecah melalui proses
glikogenolisis. ( pembongkaran Glikogen menjadi Glukosa di
hati dengan bantuan Adrenalin / Glukagon

 Jadi Inti dari metabolisme karbohidrat adalah untuk


mempertahankan kadar glukosa dalam keadaan normal. OK
 Agar tahu saja Kadar normal glukosa dalam darah à sekitar
80-126, di bawah kadar itu maka akan menderita hipoglikemia,
di atas kadar itu disebut hiperglikemia ( pada penderita
diabetes melitus)
Baru lagi
Definisi Siklus Krebs

 Adalah satu seri reaksi yang terjadi di dalam


mitokondria yang membawa katabolisme residu
asetyl, membebaskan ekuivalen hidrogen, yang
dengan oksidasi menyebabkan pelepasan dan
penangkapan ATP sebagai kebutuhan energi jaringan.
 Residu asetyl dalam bentuk asetyl-KoA (CH3-CO-S-
CoA, asetat aktif)
Tujuan Siklus Krebs

 Menjelaskan reaksi-reaksi metabolik akhir yang umum


terdapat pada jalur biokimia utama katabolisme tenaga
 Menggambarkan bahwa CO2 tidak hanya merupakan
hasil akhir metabolisme, namun dapat berperan sebagai
zat antara, misalnya untuk proses lipogenesis.
 Mengenali peran sentral mitokondria pada katalisis dan
pengendalian jalur-jalur metabolik tertentu, mitokondria
berfungsi sebagai penghasil energi.
Fungsi

 Menghasilkan sebagian besar CO2


 Metabolisme lain yang menghasilkan CO2 misalnya jalur pentosa phospat
atau P3 (pentosa phospat pathway) atau kalau di harper heksosa monofosfat.
 Sumber enzym-enzym tereduksi yang mendorong RR ( Rantai Respirasi)
 Merupakan alat agar tenaga yang berlebihan dapat digunakan untuk
sintesis lemak sebelum pembentukan TG untuk penimbunan lemak
 Menyediakan prekursor-prekursor penting untuk sub-sub unit yang
diperlukan dalam sintesis berbagai molekul
 Menyediakan mekanisme pengendalian langsung atau tidak langsung
untuk lain-lain sistem enzym
Daur Siklus Krebs
 Karbohidrat , Protein dan Lemak /Lipid akan
dimetabolisme yang hasil akhirnya menjadi asetyl Co-A,
dimana asetyl Co-A merupakan substrat untuk siklus
krebs.
 Kemudian dari siklus krebs dihasilkan CO2, Hidrogen
(FAD NAD) dan ATP.
 Hidrogen (reducing ekivalen) merupakan substrat untuk
rantai respirasi (RR).
 Siklus krebs harus berjalan dalamSiklus Asam Sitrat
(Siklus Krebs)
Glikolisis akan menghasilkan 3 macam
molekul:

 2 molekul ATP yang langsung menjadi sumber


energi
 2 molekul NADH yang akan masuk ke dalam jalur
transport elektron untuk menghasilkan ATP
 2 molekul piruvat yang akan masuk ke dalam siklus
Krebs
Sebelum masuk ke siklus Krebs, 1 molekul piruvat
akan diubah menjadi Asetil-CoA dengan bantuan
enzim Pyruvate Dehidrogenase. Pada proses tersebut,
satu molekul CO2 dan dan satu atom H akan
dilepaskan dari piruvat, serta satu molekul CoA
(coenzym A) akan ditambahkan. Atom H akan
ditangkap oleh NAD+ dan menghasilkan NADH.
Asetil-CoA kemudian masuk ke dalam siklus Krebs
dengan langkah sebagai berikut:
 Asetil akan dilepaskan dari Asetil-CoA, kemudian digabungkan ke oksaloasetat untuk
membentuk sitrat dengan penambahan air. Proses tersebut dikatalisasi oleh enzim citrate synthase.
 Sitrat kemudian diubah menjadi isositrat dengan bantuan enzim acotinase.
 Isositrat akan diubah menjadi alfa-ketoglutarat dengan melepaskan satu molekul CO2 dan satu
atom H. Atom H akan ditangkap oleh NAD+ untuk membentuk NADH. Proses tersebut dikatalisasi
oleh enzim isocitrate dehydrogenase.
 Alfa-ketoglutarat kemudian diubah menjadi suksinil-CoA dengan melepaskan satu molekul CO2
dan satu atom H serta menempelkan satu molekul CoA. Atom H akan ditangkap oleh NAD+ untuk
membentuk NADH. Enzim yang berperan adalah alpha-ketoglutarate dehydrogenase.
 Suksinil-CoA lalu diubah menjadi suksinat oleh enzim Succinyl-CoA synthetase. Pada proses ini
molekul CoA akan dilepaskan, selain itu terdapat satu atom P yang ikut dalam reaksi dan kemudian
akan ditangkap oleh ADP untuk membentuk ATP.
 Langkah selanjutnya adalah perubahan suksinat menjadi Fumarat oleh enzim succinate
dehydrogenase. Dua atom H akan dilepaskan dan ditangkap oleh FAD+ untuk membentuk FADH2.
 Fumarat lalu diubah menjadi malat oleh fumarase dengan penambahan air.
 Malat kemudian akan diubah kembali menjadi oksaloasetat oleh enzim malate dehydrogenase.
Satu atom H dilepaskan pada proses tersebut dan ditangkap oleh NAD+ untuk membentuk NADH.
Hasil akhir dari siklus Krebs saja dari 1 molekul
piruvat adalah 3 molekul NADH, 1 molekul FADH2,
dan 1 molekul ATP. Namun kalau ditambah NADH
yang dihasilkan pada perubahan piruvat menjadi
asetil-CoA, maka total NADH yang dihasilkan adalah
4 molekul. Untuk jelasnya silahkan lihat gambar
berikut:
Proses pernafasan terdiri dari 4 tahap utama:

glikolisis (oksidasi glukosa menjadi piruvat)


konversi piruvat ke asetil ko-A
daur Krebs dan
proses pengangkutan elektron melalui rantai
pernafasan yang dirangkaikan degan sintesis ATP dari
ADP = Pi melalui proses fosforilasi bersifat oksidasi.

Anda mungkin juga menyukai