Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Siklus asam sitrat atau yang dikenal juga dengan sebagai siklus krebs atau siklus asam
trikarboksilat merupakan lintasan akhir bersama oksidasi karbohidrat, lipid dan protein. HA Krebs
(1937) yang telah memberikan sumbangan percobaan eskperimental dan konseptual agar siklus ini
dapat dipahami. Siklus Krebs terkait dengan segi metabolisme biokimia yang sebenarnya; bahan
yang masuk berasal dari karbohidrat dan keluar membentuk lemak, sedangkan bahan yang masuk
berasal dari asam amino dan keluar membentuk karbohidrat. Namun, jarang sekali dari lemak
menuju karbohidrat. Glukosa, asam lemak dan banyak asam amino akan dimetabolisasi menjadi
asetil koA atau intermediet yang ada pada siklus asam sitrat. Asetil koA selanjutnya dioksidasi yang
akan menghasilkan hidrogen atau elektron sebagai ekuivalen pereduksi. Hidrogen tersebut
kemudian memasuki rantai respirasi tempat sejumlah besar ATP dihasilkan dalam prses fosforilasi
oksidatif. Enzim enzim yang berperan pada siklus asam sitrat terdapat didalam mitokondria.
Siklus krebs disebut siklus asam sitrat karena menggambarkan langkah pertama dari
siklus tersebut, yaitu penyatuan asetil KoA dengan asam oksaloasetat untuk membentuk asam
sitrat. Siklus ini juga berperan sentral dalam glukoneogenesis, liogenesis, dan interkonversi asamasam amino. Banyak proses ini berlangsung di sebagian besar jaringan, tetapi hati adalah satusatunya jaringan tempat semuanya berlangsung dengan tingkat yang signifikan. Jadi,akibat yang
timbul dapat parah, contohnya jika sejumlah sel hati rusak, seperti pada hepatitis akut atau diganti
oleh jaringan ikat (seperti pada sirosis). Beberapa defek genetik pada enzim-enzim siklus asam
sitrat yang pernah dilaporkan menyebabkan kerusakan saraf berat karena sangat terganggunya
pembentukan ATP di sistem saraf pusat.
Selain disebut dengan siklus asam sitrat, siklus krebs juga disebut siklus asam
trikarboksilat (COOH) karena hampir di awal-awal siklus krebs, senyawanya tersusun dari asam
trikarboksilat. Trikarboksilat itu merupakan gugus asam (COOH). Kelebihan asetil-KoA dalam
hati digunakan untuk menghasilkan benda keton, yang mengarah ke keadaan ketosis. Selama
proses ini, konsentrasi glukagon tinggi hadir dalam serum, yang inactivates heksokinase dan
fosfofruktokinase-1 (regulator dari glikolisis) secara tidak langsung, menyebabkan sel-sel yang
Metabolisme Asam Amino dalam Siklus Krebs

paling dalam tubuh untuk menggunakan asam lemak sebagai sumber energi utama mereka. Otak
tidak dapat menggunakan asam lemak untuk energi karena asam lemak tidak dapat melewati sawar
darah-otak. Namun, badan-badan keton yang dihasilkan dalam hati dapat melintasi penghalang
darah-otak. Di otak, badan-badan keton ini kemudian dimasukkan ke dalam asetil-KoA dan
digunakan dalam siklus Krebs.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah jenis-jenis Asam Amino yg terkait dalam Siklus Krebs ?
2. Apakah definisi siklus krebs ?
3. Apa Tujuan dan Fungsi Siklus krebs ?
4. Bagaimana tahap-tahap reaksi siklus krebs ?
5. Bagaimana Hasil akhir dari siklus krebs serta energy yang dihasilkan?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui jenis-jenis Asam Amino yg terkait dalam Siklus Krebs ?
2. Untuk mengetahui definisi siklus krebs ?
3. Untuk mengetahui Tujuan dan Fungsi Siklus krebs ?
4. Untuk mengetahui tahap-tahap reaksi siklus krebs ?
5. Untuk mengetahui Hasil akhir dari siklus krebs serta energi yang dihasilkan?

BAB II
Metabolisme Asam Amino dalam Siklus Krebs

PEMBAHASAN
2.1 Metabolisme Asam Amino dalam Siklus Krebs
Masuknya asam amino ke dalam siklus Krebs Transaminasi asam amino oksaloasetat dan ketoglutarat mengandung rantai karbon yang homolog dengan asam amino aspartat dan glutamat.
Piruvat juga homolog dengan alanin. Persediaan asam amino ini melebihi keperluan biosintesis
protein, kelebihannya dapat segera diubah menjadi zat-antara siklus Krebs dan oksidasi kerangka
karbonnya dapat menghasilkan energi.
Sebaliknya, asam-asam amino ini diperlukan misalnya untuk biosintesis, pembentukannya
menggunakan analog asam keto yang didaur Krebs. Sehingga, demikian, daur Krebs yang biasa
diartikan sebagai jalur katabolik dalam keadaan tertentu mempunyai fungsi anabolik. Interkonversi
reversible antara asam -amino dan -keto dikatalisis oleh transaminase, aminotransferase yang
berperan sebagai perantara pertukaran gugus karbonil dan gugus amino antara oksaloasetat glutamat
dan piruvat glutamat. Reaksi-reaksi anaplerotik
Pengisian kekurangan/reaksi anaplerotik dibutuhkan untuk menjamin kecukupan zat-antara
siklus Krebs. Hal ini diperlukan karena siklus Krebs dapat mengalami kekurangan zat intermidiet,
diakibatkan karena peningkatan biosintesis aspartat dan glutamat. Keperluan akan zat antara dapat
meningkat akibat jika terdapat sejumlah besar piruvat atau asetil KoA sehingga menipiskan
oksaloasetat sebagai reseptor yang diperlukan pada sintesis sitrat.

2.2 Siklus Krebs


A. Definisi Siklus Krebs
Metabolisme Asam Amino dalam Siklus Krebs

Penemu siklus krebs adalah seorang ahli biokimia terkenal, ilmuwan Jerman-Inggris,
beliau bernama Mr. Hans Krebs. Krebs mendeskripsikan sebagian besar jalur metabolik ini pada
tahun 1930-an. Krebs juga menemukan metabolisme karbohidrat. Siklus krebs adalah satu seri
reaksi yang terjadi di dalam mitokondria yang membawa katabolisme residu asetyl, membebaskan
ekuivalen hidrogen, yang dengan oksidasi menyebabkan pelepasan dan penangkapan ATP sebagai
kebutuhan energi jaringan. Residu asetyl tersebut dalam bentuk asetyl-KoA (CH3-CO-S-CoA,
asetat aktif), suatu ester koenzim A (KoA). Koenzim A (KoA) mengandung vitamin asam
pantotenat. Siklus krebs ini terjadi didalam mitokondria.
Siklus krebs disebut juga siklus asam sitrat. Siklus asam sitrat (bahasa Inggris: citric acid
cycle, tricarboxylic acid cycle, TCA cycle, Krebs cycle, Szent-Gyrgyi-Krebs cycle) adalah
sederetan jenjang reaksi metabolisme pernafasan selular yang terpacu enzim. Siklus asam sitrat
juga bisa didefinisikan sebagai jalur bersama terakhir untuk oksidasi karbohidrat, lipid, dan protein
karena glukosa, asam lemak, dan sebagian besar asam amino dimetabolisme menjadi asetil
koenzim A (KoA) atau zat-zat pada siklus ini.
Siklus krebs disebut siklus asam sitrat karena menggambarkan langkah pertama dari
siklus tersebut, yaitu penyatuan asetil KoA dengan asam oksaloasetat untuk membentuk asam
sitrat. Siklus ini juga berperan sentral dalam glukoneogenesis, liogenesis, dan interkonversi asamasam amino. Banyak proses ini berlangsung di sebagian besar jaringan, tetapi hati adalah satusatunya jaringan tempat semuanya berlangsung dengan tingkat yang signifikan. Jadi,akibat yang
timbul dapat parah, contohnya jika sejumlah sel hati rusak, seperti pada hepatitis akut atau diganti
oleh jaringan ikat (seperti pada sirosis). Beberapa defek genetik pada enzim-enzim siklus asam
sitrat yang pernah dilaporkan menyebabkan kerusakan saraf berat karena sangat terganggunya
pembentukan ATP di sistem saraf pusat.
Selain disebut dengan siklus asam sitrat, siklus krebs juga disebut siklus asam
trikarboksilat (COOH) karena hampir di awal-awal siklus krebs, senyawanya tersusun dari asam
trikarboksilat. Trikarboksilat itu merupakan gugus asam (COOH).

B. Tujuan Siklus Krebs


Adapun tujuan dari siklus krebs adalah sebagai berikut:

Metabolisme Asam Amino dalam Siklus Krebs

1. Menjelaskan reaksi-reaksi metabolik akhir yang umum terdapat pada jalur biokimia utama
katabolisme tenaga
2. Menggambarkan bahwa CO2 tidak hanya merupakan hasil akhir metabolisme, namun dapat
berperan sebagai zat antara, misalnya untuk proses lipogenesis.
3. Mengenali peran sentral mitokondria pada katalisis dan pengendalian jalur-jalur metabolik
tertentu, mitokondria berfungsi sebagai penghasil energi.
C. Fungsi Siklus Krebs
Fungsi siklus krebs adalah sebagai berikut:
1.

Menghasilkan sebagian besar CO2.

2.

Metabolisme lain yang menghasilkan CO2 misalnya jalur pentosa phospat atau P3 (pentosa
phospat pathway) atau kalau di harper heksosa monofosfat.

3.

Sumber enzim-enzim tereduksi yang mendorong RR ( Rantai Respirasi).

4.

Merupakan alat agar tenaga yang berlebihan dapat digunakan untuk sintesis lemak sebelum
pembentukan TG untuk penimbunan lemak.

5.

Menyediakan prekursor-prekursor penting untuk sub-sub unit yang diperlukan dalam sintesis
berbagai molekul.

6.

Menyediakan mekanisme pengendalian langsung atau tidak langsung untuk lain-lain sistem
enzim.
Fungsi utama siklus asam sitrat adalah sebagai lintasan akhir bersama untuk oksidasi

karbohidrat, lipid dan protein. Hal ini terjadi karena glukosa, asam lemak dan banyak asam amino
dimetabolisir menjadi asetil KoA atau intermediat yang ada dalam siklus tersebut.
Kepentingan piruvat pada siklus Krebs Yaitu:
1)

Energi yang terkandung pada karbohidrat memasuki siklus melalui piruvat, sumber utama
asetil KoA.

2)

Kompleks enzim yang mendekarboksilasi piruvat menjadi asetil KoA sangat mirip dari segi
lokasi subsel, komposisi dan mekanisme kerja dengan -ketoglutarat dehidrogenase kompleks.
Dekarboksilasi piruvat melibatkan piruvat dehidrogenase kompleks, suatu gugus enzim yang
tersusun atas 3 komponen yaitu :
E1

24 mol piruvat dehidrogenase

Kofaktor: TPP (tiamin pirofosfat)

E2

24 mol dihidrolipoil transasetilase

E3

12 mol dihidrolipoil dehidrogenase

Lipoate, koenzim A
FAD, NAD+

Metabolisme Asam Amino dalam Siklus Krebs

D. Tahap-tahap Daur Siklus Krebs


KH

Protein

Lipid

Asetyl-KoA

KH, protein dan lipid akan


dimetabolisme yang hasil akhirnya
asetyl Co-A, dimana asetyl Co-A
merupakan substrat untuk siklus
krebs.
Kemudian dari siklus krebs
dihasilkan CO2+H2O, hidrogen dan
ATP.

SK

CO2+H2O

Hidrogen

ATP

RR

Hidrogen (reducing ekivalen)


merupakan substrat untuk rantai
respirasi (RR).
Siklus krebs harus berjalan dalam
keadaan aerob, tapi kalau glikolisis
bisa anaerob atau aerob.

Siklus Asam Sitrat (Siklus Krebs)

Metabolisme Asam Amino dalam Siklus Krebs

Keterangan:
Substrat siklus krebs adalah asetyl Co-A.
Asetyl Co-A akan bereaksi dengan oksalo asetat (OAA) hasilnya sitrat
Asam sitrat rumusnya beda dengan asam askorbat (vitamin C), kalau vitamin C itu rumusnya
lebih mirip glukosa. Manusia tidak bisa menghasilkan vitamin C karena ada suatu reaksi yang
terputus dimana manusia itu tidak mempunyai enzim L-glunoluase oksidase yang mengoksidasi
glukosa menjadi vitamin C.
Dari isositrat ke

-ketoglutarat membebaskan CO2 dan NADH (koenzim).

Kalau menghasilkan NADH pasti membutuhkan NAD.


NAD
dalam bentuk teroksidasi
NADH dalam bentuk tereduksi
NAD merupakan derivat vitamin B3.
B1 thiamin
B2 riboflavin
B3 niasin
Koenzim yang terkait dengan ATP hanya vitamin B2 dan B3.
Kekurangan vitamin B akan mengganggu metabolisme energi.
Metabolisme Asam Amino dalam Siklus Krebs

NADH enzimnya isositrat dehidrogenase.


NADH akan masuk ke rantai respirasi melepaskan hidrogen dan menghasilkan 3 ATP. Sedangkan
FADH menghasilkan 2 ATP
Dekarboksilasi oksidasi melepaskan CO2.
Dari

-keto menjadi suksinil Co-A prosesnya dekarboksilasi oksidasi.

Dari succynyl Co-A menjadi succinate langsung dihasilkan ATP.


Reaksi yang menghasilkan ATP langsung: siklus krebs, glikolisis, fosforilasi oksidatif, dan rantai
respirasi.
Lemak penghasil ATP paling banyak tapi tidak menghasilkan ATP secara langsung. Lemak banyak
menghasilkan NADH dan FADH.
Dari succinate menjadi fumarate dihasilkan FADH2, membutuhkan koenzim FAD (derivat vitamin
B2), dihasilkan 2 ATP.
Dari malate ke oxaloacetat dihasilkan NADH 3 ATP.
Total ATP untuk 1 putaran (1 asetyl Co-A) siklus krebs 12 ATP.
Glikolisis 2 asetyl Co-A
Lemak 8 asetyl Co.A
1 mol glukosa 2 kali putaran
1 mol lemak 8 kali putaran
Karbohidrat disimpan di dalam becak-bercak sitoplasma di dalam hepar.
Hepar dapat bertahan menyimpan glikogen 0,5 gram
Dalam setiap siklus:

1 gugus asetil ( molekul 2C) masuk dan keluar sebagai 2 molekul CO2

Dalam setiap siklus : OAA digunakan untuk membentuk sitrat setelah mengalami reaksi yang
panjang kembali diperoleh OAA

Terdiri dari 8 reaksi : 4 mrpkn oksidasi dimana energi digunakan utk mereduksi NAD dan
FAD

Dihasilkan: 2 ATP, 8 NADH, 2 FADH2

Tidak diperlukan O2 pada TCA, tetapi digunakan pada Fosforilasi oksidatif untuk memberi
pasokan NAD, shg piruvat dapat di ubah menjadi Asetil Co A.

Tahap-tahap Daur krebs

Metabolisme Asam Amino dalam Siklus Krebs

Enzim tersedia dalam mitokondria


Ada dua macam enzim: 1. memerlukan NAD dan 2. memerlukan NADP
NADP-dependent enzyme : terdapat di matriks mitokondria dan sitosol

Metabolisme Asam Amino dalam Siklus Krebs

CO2 yang hilang pada proses tersebut diatas bukan C yang sama dengan
asetil Co A

E.

Pembentukan Energi Pada Siklus Krebs


Ada 8 enzim dalam siklus asam sitrat yang mengkatalisis serangkaian reaksi yang secara

keseluruhan adalah oksidasi gugus asetil menjadi 2 mol CO2 diikuti dengnan pembentukan 3 NADH, 1
FADH dan GTP. Reaksi tersebut adalah :
1. Kondensasi asetil CoA dengan oksaloasetat membentuk sitrat, sesuai dengan nama siklusnya. Reaksi
ini dikatalisis enzim citrate synthase. Reaksi awal dalam siklus asam sitrat ini merupakan titik
dimana atom klarbon dimasukkan ke dalam siklus sebagai asetil CoA.
2. Pengaturan kembali sitrat menjadi bentuk isomernya supaya lebih mudah untuk dioksidasi nantinya.
Aconitase mengubah sitrat, alcohol tersier yang tidak siap untuk dioksidasi, menjadi senyawa
alcohol sekunder, isositrat, merupakan senyawa yang lebih mudah dioksidasi. Reaksi ini melibatkan
Metabolisme Asam Amino dalam Siklus Krebs

10

dehidrasi diikuti oleh hidrasi. Dalam hal ini gugus hidroksil sitrat ditransfer ke karbon yang
berdekatan
3. Oksidasi isositrat membentuk asam keto intermedier, oksalosuksinat disertai dengan reduksi
NAD+menjadi NADH. Oksalosuksinat selanjunya didekarboksilasi menghasilkan a ketoglutarat. Ini
merupakan tahap pertama dimana oksidasi diiringi dengan terbentuknya NADH dan pembebasan
CO2. Reaksi ini dikatalisis enzim isositrat dehidrogenase.
4.

a- ketoglutarat selanjutnya didekarboksilasi membentuk suksinil CoA oleh multienzim a


ketoglutarat dehidrogenase. Reaksi ini melibatkan reduksi kedua NAD+ menjadi NADH dan
membebaskan molekul CO2 kedua. Sampai titik ini, 2 mol CO2 sudah dihasilkan sehingga hasil
bersih oksidasi gugus asetil telah lengkap. Perhatikan bahwa atom C dari CO2 bukan berasal dari
asetil CoA.

5. Suksinil CoA selanjutnya diubah menjadi suksinat oleh suksinil CoA sinthetase. Energi bebas dari
ikatan thioester ini disimpan dalam bentuk senyawa berenergi tinggi GTP dari GDP dan Pi.
6. Reaksi selanjutnya dalam siklus ini adalah oksidasi suksinat menjadi oksaloasetat kembali untuk
persiapan putaran berikutnya dalam siklus. Syuksinat dehidrogenase mengkatalisis oksidasi suksinat
menjadi fumarat diiringi oleh reduksi FAD menjadi FADH2.
7. Fumarase selanjutnya mengkatalisis hidrasi ikatan rangkap fumarat menjadi malat
8. Tahapan terakhir adalah membentuk kembali oxaloasetat melalui moksidasi malat oleh enzim malat
dehidrogenase. Pada tahap ini juga dihasilkan NADH ketiga dari NAD+
F. Satu Putaran Siklus Asam Sitrat Menghasilkan Dua Belas Atp
Akibat oksidasi yang dikatalisis oleh berbagai dehidrogenase pada siklus asam sitrat,
dihasilkan tiga molekul NADH dan FADH2 untuk setiap molekul aseti-KoA yang dikatabolisme per
satu kali putaran siklus. Ekuivalen pereduksi ini dipindahkan ke rantai respiratorik, tempat
reoksidasi masing-masing NADH menghasilkan pembentukan ~3 ATP, dan FADH 2,~2 ATP. Selain
itu, terbentuk 1 ATP (atau GTP) melalui fosforilasi tingkat substrat yang dikatalisis oleh suksinat
tiokinase.
G. Vitamin Berperan Penting Dalam Siklus Asam Sitrat
Empat vitamin B merupakan faktor esensial dalam siklus asam sitrat sehingga juga penting
dalam metabolism penghasil energi:
1. Ribovilamin, dalam bentuk flavin adenin dinukleotida (FAD), suatu kofaktor untuk suksinat
dehidrogenase;
Metabolisme Asam Amino dalam Siklus Krebs

11

2. Niasin, dalam bentuk niktiotinamid adenine dinukleotida (NAD), akseptor elektron untuk
isositrat dehidrogenase, -ketoglutarat dehidrogenase, dan malat dehidrogenase;
3. Tiamin (vitamin B1), sebagai tiamin difosfat, koenzim untuk dekarboksilasi dalam reaksi ketoglutarat dehidrogenase; dan
4. Asam pantotenat, sebagai bagian dari koenzim A, kofaktor yang melekat pada residu asam
karboksilat aktif, misalnya asetil-KoA dan suksinil-KoA.
H. Siklus Asam Sitrat Berperan Penting Dalam Metabolisme
Siklus asam sitrat tidak saja merupakan jalur untuk oksidasi unit dengan dua-karbon, tetapi
juga merupakan jalur utama untuk pertukaran sebagai metabolit yang berasal dari transaminasi dan
deaminasi asam amino, serta menghasilkan substrat untuk sintesis asam amino melalui transaminasi,
serta untuk glukoneogenesis dan sintesis asam lemak. Karena fungsinya dalam proses oksidatif dan
sintesis, siklus ini bersifat amfibotik.
I. Siklus Asam Sitrat Ikut Serta Dalam Glukoneogenesis, Transaminasi, Dan Deaminasi
Semua zat antara pada siklus berpotensi glukogenik karena dapat menghasilkan oksaloasetat,
dan karenanya mampu menghasilkan glukosa (di hati dan ginjal, organ yang melaksanakan
glukoneogenesis). Enzim kunci yang mengkatalisis pemindahan netto keluar siklus untuk menuju
glukoneogenesis adalah

fosfoenolpiruvat karboksikinase yang mengatalisis dekarboksilasi

oksaloasetat menjadii fosfoenolpiruvat dengan GTP yang bekerja sebagai donor fosfat.
Pemindahan netto ke dalam siklus terjadi melalui beberapa reaksi. Di antara berbagai reaksi
anaplerotik tersebut, yang penting adalah pembentukan oksaloasetat melalui karboksilasi piruvat
yang dikatalisis oleh piruvat karboksilase. Reaksi ini penting dalam mempertahankan konsentrasi
oksaloasetat yang memadai untuk reaksi kondensasi dengan asetil-KoA. Jika terjadi penimbunan
asetil-KoA, zat ini akan berfungsi sebagai aktivator alosterik piruvat karboksilase dan inhibitor
piruvat dehidrogenase, sehingga pasokan oksaloasetat terjamin. Laktat, suatu substrat penting untuk
glukoneogenesis, memasuki siklus melalui oksidasi menjadi piruvat dan kemudian mengalami
karboksilasi menjadi oksaloasetat.
Reaksi-reaksi aminotransferase (transaminase) membentuk piruvat dari alanin, oksaloasetat
dari aspartat, dan -ketoglutarat dari glutamat. Karena reaksi-reaksi ini bersifat reversibel, siklus
asam sitrat juga berfungsi sebagai sumber rangka karbon untuk membentuk asam-asam amino ini.
Asam-asam amino lain berperan dalam glukoneogenesis karena rangka karbonnya menghasilkan

Metabolisme Asam Amino dalam Siklus Krebs

12

zat-zat antara siklus asam sitrat. Alanin, sistein, glisin, hidroksiprolin, serin, treonin, dan triptofan
menghasilkan piruvat; arginin, histidin, glutamin, dan prolin menghasilkan fumarat .
J. Peran anabolisme dalam siklus krebs ditunjukkan oleh 4 senyawa intermediet, yaitu:
1. Sitrat
Dapat digunakan untuk membentuk kolestrol atau asam lemak. Jika terjadi gangguan atau
hambatan pada perubahan sitrat menjadi sis-akusitrat sehingga sitrat menumpuk misalnya,
maka sitrat tersebut akan terakumulasi dan dapat meningkatkan kolesterol atau asam lemak.
2.

-ketoglutarat
Melalui proses transaminasi menghasilkan asam amino glutamat.
Purin jika terlalu banyak di dalam tubuh akan diubah menjadi asam urat, bisa meningkatkan
konsentrasi asam urat di dalam darah. Asam urat di dalam tubuh berfungsi sebagai antioksida
endogen.

3. Succynil Co-A
Digunakan untuk mensitesis hem. Hem+protein globin hemoglobin.
Kalau di dalam tanaman, succynil Co-A digunakan untuk pembentukan klorofil.
Rumus hem dan rmus klorofil sama persis, bedanya kalau hem mengikat logam di
tengahnya adalah Fe, sedangkan klorofil logam di tengahnya adalah Mg.
4. Oksalo asetat
Melalui proses transaminasi, enzimnya transaminase menjadi aspartat, purin dan pirimidin.
Siklus Krebs sebagai jalur metabolisme amfibolik
Disebut amfibolik anabolisme dan katabolisme.
Contoh :

a-ketoglutarat +alanin

glutamat + piruvat

oksaloasetat +alanin

aspartat + piruvat

suksinil ko-A, merupakan prazat untuk biosintesis hem

Metabolisme Asam Amino dalam Siklus Krebs

13

Reaksi Siklus Krebs sebagai Jalur Metabolisme Amfibolik

K. Hasil Siklus Krebs


Pada akhir siklus Krebs ini akan terbentuk kembali asam oksaloasetat yang berikatan
dengan molekul asetil koenzim A yang lain dan berlangsung kembali siklus Krebs, karena selama
reaksi oksidasi pada molekul glukosa hanya dihasilkan 2 molekul asetil koenzim A, maka siklus
Krebs harus berlangsung sebanyak dua kali. Jadi hasil bersih dari oksidasi 1 molekul glukosa akan
dihasilkan 2 ATP dan 4 CO2 serta 8 pasang atom H yang akan masuk ke rantai transpor elektron.
Persamaan

berikut

ini

menunjukkan

rangkuman

reaksi

kimia

siklus

Krebs:

2CO2 + KoASH + 3NADH +H+ +FADH 2+GTPAsetil KoA + 3NAD + + FAD + GDP + Pi +
2H2O
Untuk setiap molekul asetil KoA yang mengalami pembakaran dalam siklus krebs, 12 mol
ATP dapat dihasilkan:
3 NADH = 9ATP,
FADH2 = 2ATP,
GTP

= 1ATP +

TOTAL = 12ATP

Metabolisme Asam Amino dalam Siklus Krebs

14

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Siklus krebs disebut juga siklus asam sitrat adalah satu seri reaksi yang terjadi di dalam
mitokondria yang membawa katabolisme residu asetyl, membebaskan ekuivalen
hidrogen, yang dengan oksidasi menyebabkan pelepasan dan penangkapan ATP sebagai
kebutuhan energi jaringan. Residu asetyl tersebut dalam bentuk asetyl-KoA (CH3-COS-CoA, asetat aktif), suatu ester koenzim A (KoA). Koenzim A (KoA) mengandung
vitamin asam pantotenat.

Fungsi utama siklus asam sitrat adalah sebagai lintasan akhir bersama untuk oksidasi
karbohidrat, lipid dan protein. Hal ini terjadi karena glukosa, asam lemak dan banyak
asam amino dimetabolisir menjadi asetil KoA atau intermediat yang ada dalam siklus
tersebut.

Pada akhir siklus Krebs ini akan terbentuk kembali asam oksaloasetat yang berikatan
dengan molekul asetil koenzim A yang lain dan berlangsung kembali siklus Krebs,
karena selama reaksi oksidasi pada molekul glukosa hanya dihasilkan 2 molekul asetil
koenzim A, maka siklus Krebs harus berlangsung sebanyak dua kali. Jadi hasil bersih
dari oksidasi 1 molekul glukosa akan dihasilkan 2 ATP dan 4 CO2 serta 8 pasang atom H
yang akan masuk ke rantai transpor elektron. Untuk setiap molekul asetil KoA yang
mengalami pembakaran dalam siklus krebs, menghasilkan 12 mol ATP.

3.2

Saran
Kejenuhan Siklus Kreb. Siklus Kreb adalah merupakan rangkaian oksidasi lengkap
bahan makanan: sebagai sumber ostetik koenzim A, fungsi emfibolik siklus Kreb serta
pembentukan energi. Jika kita makan berlebihan maka siklus kreb akan dapat menjadi
jenuh sehingga metabolisme akan menjadi tidak normal. Kedaan tersebut berdampak pada

Metabolisme Asam Amino dalam Siklus Krebs

15

keadaan tubuh akan lebih rajin menyimpan eerginya dalam bentuk lemak akibatnya orang
cenderung kegemukan dan obesitas yang tentunya berisiko terkena berbagi penyakit
degeneratif, atau penyakit yang biasanya bersifat kronis membutuhkan waktu dan biaya
banyak untuk penanganannya yang bisa bikin menderita baik yang sakit maupun keluarga
yang membiayainya.

DAFTAR PUSTAKA
Linder, Maria C. 2006. BIOKIMIA NUTRISI DAN METABOLISME. Jakarta: UI-Press.
Anonim.2012.Siklus.Krebs.http://cerminanhatial-insan.blogspot.com/2012/06/siklus-krebs-sebagairangkaian-aksi.html. diakses tanggal 28 Oktober 2012 jam 19.00
Budisma/2010.Siklus.krebs.http://budisma.web.id/materi/sma/kelas-xii-biologi/pengertian-prosessiklus-krebs-siklus-asam-sitrat/. diakses tanggal 28 Oktober 2012 jam 19.00
Muqhoddimatuljannah.2011.Siklus.krebs.http://ajengmuqhoddimatuljannah.wordpress.com/2011/05/19
/siklus-krebs/. diakses tanggal 28 Oktober 2012 jam 19.00

Metabolisme Asam Amino dalam Siklus Krebs

16

Metabolisme Asam Amino dalam Siklus Krebs

17

Anda mungkin juga menyukai