Anda di halaman 1dari 19

SIKLUS KREBS

Definisi Siklus Krebs


 Siklus Krebs merupakan sarana pengaruh
bermacam zat yang berasal dari berbagai jalur
metabolisme menjadi beberapa macam zat-
antara yang lazim berperan pada jalur
katabolisme dan anabolisme. Kepentingan
siklus Krebs erat rangkaiannya dengan rantai
pernapasan serta dihasilkannya ATP yang
diperlukan pada gerakan, transportasi, dan
biosintesis. (Setyawati AN, 2010).
Fungsi Siklus Krebs
Fungsi utama siklus Krebs adalah merupakan jalur akhir oksidasi
Karbohidrat, Lipid dan Protein. Karbohidrat , lemak dan protein semua
akan dimetabolisme menjadi Asetil-KoA. Fungsi Siklus Siklus Krebs
antara lain :

1. Menghasilkan CO2 terbanyak pada jaringan manusia.


2 Menghasilkan sejumlah koenzim tereduksi yang menggerakkan
rantai pernapasan untuk produksi ATP.
3. Mengkonversi sejumlah energi serta zat intermidiet yang
berlebihan untuk digunakan pada sintesis asam lemak.
4. Menyediakan sebagian bahan keperluan untuk sintesis protein dan
asam nukleat.
5. Melakukan pengendalian langsung (produk & bakal produk) atau
tidak langsung (alosterik) terhadap sistem enzim lain melalui
komponen-komponen siklus.
Daur Siklus Kreb’s
Karbohidrat, Protein dan Lemak akan
dimetabolisme yang hasil dari metabolismenya
menjadi asetyl KoA, dimana asetyl KoA
merupakan substrat untuk siklus kreb’s.
Kemudian dari siklus kreb’s menghasilkan CO2,
Hidrogen dan ATP. Hydrogen merupakan
substrat untuk rantai respirasi (RR).
 Adapun tahapan siklus kreb antara lain
adalah sebagai berikut :
1. Reaksi pertama dari siklus krebs adalah
kondensasi asetil-KoA dengan oksaloasetat
untuk membentuk sitrat, dikatalisasi oleh
sitrat sintase.
2. Pembentukan Isositrat
Sitrat yang disusun kembali untuk membentuk
bentuk isomer,isositrat oleh enzim
3. Oksidasi Isositrat menjadi α-ketoglutarat
Pada langkah ini, dehidrogenasi isositrat
mengkatalisis dekarboksilasi oksidatif dari
isositrat untuk membentuk α-ketoglutarat.
 4. Oksidasi α-ketoglutarat menjadi suksinil –
KoA
Alpha-ketoglutarat teroksidasi, karbon dioksida
akan dihapus, dan koenzim A ditambahkan
untuk membentuk senyawa 4-karbon suksinil-
KoA. Selama oksidasi ini, NAD + direduksi
menjadi NADH + H +.
5. Mengubah suksinil -KoA menjadi suksinat
KoA dihapus dari suksinil-KoA untuk
menghasilkan suksinat. Energi yang dilepaskan
digunakan untuk membuat guanosin trifosfat
(GTP) dari guanosin difosfat (GDP) dan Pi oleh
fosforilasi tingkat substrat. GTP kemudian dapat
digunakan untuk membuat ATP.
6. Oksidasi suksinat menjadi fumarat
Suksinat dioksidasi menjadi fumarat. Selama
oksidasi ini, FAD direduksi menjadi FADH2.
7. Hidrasi Fumarat menjadi Malat
Hidrasi reversibel fumarat menjadi L-malat
dikatalisis oleh fumarase (fumarat hidratase).
8. Oksidasi Malat menjadi oksaloasetat
Malat dioksidasi untuk menghasilkan
oksaloasetat, senyawa awal dari siklus asam sitrat
oleh dehidrogenase malat.
Sumber Asetyl KoA
 Koenzim-A Asetil KoA adalah sebuah molekul
penting dalam metabolisme dan berguna
dalam banyak reaksi biokimia. Koenzim-A
Asetil KoA adalah sebuah molekul penting
dalam metabolisme dan berguna dalam
banyak reaksi biokimia.
Pembentukan energy pada siklus krebs
 Ada 7 enzim di dalam siklus asam sitrat yang
mengkatalisis serangkaian reaksi yang secara
keseluruhan adalah oksidasi gugus asetil menjadi 2
mol CO2 diikuti dengnan pembentukan 3 NADH, 1
FADH dan GTP. Reaksi tersebut adalah:
1. Kondensasi asetil CoA dengan oksaloasetat
membentuk sitrat, sesuai dengan nama siklusnya.
Reaksi awal dalam siklus asam sitrat ini merupakan
titik dimana atom klarbon dimasukkan ke dalam
siklus sebagai asetil CoA.
2. Pengaturan kembali sitrat menjadi bentuk
isomernya supaya lebih mudah untuk dioksidasi
nantinya.
3. Oksidasi isositrat membentuk asam keto
intermedier, oksalosuksinat disertai dengan
reduksi NAD+menjadi NADH. Oksalosuksinat
selanjunya didekarboksilasi
menghasilkan aketoglutarat.
4. A.ketoglutarat selanjutnya didekarboksilasi
membentuk suksinil CoA oleh
multienzim a ketoglutarat dehidrogenase. Reaksi
ini melibatkan reduksi kedua NAD+ menjadi
NADH
5. Suksinil CoA selanjutnya diubah menjadi
suksinat oleh suksinil CoA sinthetase.
6. Reaksi selanjutnya dalam siklus ini adalah
oksidasi suksinat menjadi oksaloasetat kembali
untuk persiapan putaran berikutnya dalam
siklus.
7. Tahapan terakhir adalah membentuk kembali
oxaloasetat melalui moksidasi malat oleh enzim
malat dehidrogenase. Pada tahap ini juga
dihasilkan NADH ketiga dari NAD+.
 TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai