Anda di halaman 1dari 29

Assalamu’alaykum

Warahmatullahi
Wabarakatuh

Semangat ya
belajarnya !!!!
SIKLUS
KREBS

Kutsia Afantin
D3 Analis Kesehatan / Semester 2
Pengertian Siklus Krebs

Siklus krebs adalah serangkaian reaksi yang digunakan oleh


organisme aerobik untuk menghasilkan energi dari oksidasi
molekul asetil-CoA hasil tiga metabolisme karbohidrat utama,
Glikolisis, Jalur Pentosa Fosfat dan Jalur Entner-Doudoroff.
Molekul tersebut akan dioksidasi lebih lanjut untuk
mendapatkan energi lebih banyak, tergantung jenis
mikroorganisme dan kondisi fisiologi lingkungan. Jadi, siklus
yang juga dikenal sebagai siklus asam sitrat dan siklus asam
trikarboksilat ini merupakan salah satu cara sel mengoksidasi
secara total asam piruvat dalam kondisi aerobik.
Fungsi dan Peranan Siklus Krebs

Menghasilkan karbondioksida terbanyak pada jaringan


manusia.
Menghasilkan sejumlah koenzim tereduksi yang
menggerakkan rantai pernapasan untuk produksi ATP
Mengkonversi sejumlah energi serta zat intermidiet yang
berlebihan untuk digunakan pada sintesis asam lemak.
Menyediakan sebagian bahan keperluan untuk sintesis
protein dan asam nukleat.
Tempat Terjadinya TCA Dalam Sel Mikroorganisme

Untuk organisme eukariotik termasuk mikroorganisme


eukariotik seperti cendawan (khamir, kapang dan jamur), siklus
krebs terjadi pada organel mitokondria, mesin pemanen energi
sel. Spesifiknya terletak pada matriks mitokondria
Sedangkan siklus krebs pada organisme prokariotik, terjadi
langsung pada sitoplasma sel, karena organisme prokariotik
tidak memiliki organel endomembran pengasil energi yakni
mitokondria.
Tempat Terjadinya TCA Dalam Sel Mikroorganisme
Dekarboksilasi Oksidatif Asam Piruvat

Sebelum memasuksi siklus Krebs, asam piruvat akan mengalami


proses dekarboksilasi oksidatif oleh piruvat dehidrogenase dengan
bantuan NAD+ sebagai reduktor yang akan mengoksidasi asam
piruvat dan koenzim A. Reaksi tersebut, secara kasar terjadi seperti
persamaan dibawah ini

Asetil Co-A hasil reaksi ini umumnya dapat menjadi prekusor


asam amio dan asam lemak
Tahapan Siklus Krebs

Tahap 1 : Sitrat Sintase


(hidrolisis)
Asetil KoA + oksaloasetat + H2O → sitrat + KoA-SH
Merupakan reaksi kondensasi aldol yg disertai hidrolisis dan
berjalan searah.
Klinis: sitrat sintase sangat spesifik terhadap zat yang
dikerjakan. Flouroasetil KoA dapat menggantikan gugus –
asetil KoA. Flourosasetat kadang digunakan sebagai racun
tikus. Bila termakan dapat berakibat fatal
Tahap 1 Tahap 1
Tahap 2 : Aconitase, memerlukan 2
tahap
Sitrat diubah menjadi isositrat oleh enzim akonitase yg
mengandung Fe++.
Caranya : mula-mula terjadi dehidrasi menjadi cis-akonitat
( yg tetap terikat enzim ) kemudian terjadi rehidrasi
menjadi isositrat.
Tahap 3 : Isositrat Dehidrogenase
(dekarboksilasi pertama)
Isositrat dioksidasi menjadi oksalosuksinat (terikat enzim)
oleh isositrat dehidrogenase yg memerlukan NAD+. Reaksi
ini diikuti dekarboksilasi oleh enzim yg sama menjadi α-
ketoglutarat. Enzim ini memerlukan Mn++ / Mg++ .

Ada 2 jenis isozim isositrat dehidrogenase :


a. Satu jenis isozim menggunakan NAD+
(intramitokondria) →isozim ini hanya ditemukan di dalam
mitokondria NADH + H+ yg terbentuk akan diteruskan
dalam rantai respirasi.
b. Dua jenis isozim yg lain menggunakan NADP+ dan
ditemukan di luar mitokondria (ekstramitokondria) dan
sitosol.
Tahap 3 : Isositrat Dehidrogenase
(dekarboksilasi pertama)
Tahap 4 : ketoglutarat dehidrogenase
kompleks (dekarboksilasi)

Dekarboksilasi oksidatif α-ketoglutarat (caranya seperti pada


dekarboksilasi oksidatif piruvat) menjadi suksinil KoA oleh
enzim α-ketoglutarat dehidrogenase kompleks.
Enzim ini memerlukan kofaktor seperti : TPP, Lipoat,NAD+,
FAD dan KoA-SH.
Reaksi ini secara fisiologis berjalan searah.
Klinis: Reaksi ini dapat dihambat oleh arsenit
mengakibatkan akumulasi atau penumpukan α-ketoglutarat.
Tahap 4 : ketoglutarat dehidrogenase
kompleks (dekarboksilasi)
Tahap 5 : suksinat thikonase (fosforilasi
tingkat substrat)
Suksinil KoA→Suksinat Reaksi ini memerlukan ADP atau
GDP yg dengan Pi akan membentuk ATP atau GTP. Juga
memerlukan Mg++.
Reaksi ini merupakan satu-satunya dalam TCA cycle yg
membentuk senyawa fosfat berenergi tinggi pada tingkat
substrat.
Pada jaringan dimana glukoneogenesis terjadi ( hati & ginjal)
terdapat 2 jenis isozim suksinat thiokonase, satu jenis spesifik
GDP, satu jenis untuk ADP. Pada jaringan nonglukoneogenik
hanya ada isozim yg menggunakan ADP.
Tahap 6 : Suksinat dehidrogenase
(dehidrogenasi & oksidasi)
Suksinat + FAD→ Fumarat + FADH2
Reaksi ini tdak lewat NAD,
Klinis: dihambat oleh malonat, asam dikarboksilat
berkarbon 3. Suksinat dapat tertimbun dan pernapasan
terhambat
Tahap 7 : Fumarase
(dehidrasi)
Fumarat + H2O → L-Malat
Tidak memerlukan koenzim.
Tahap 8 : Malat
dehidrogenase
L-Malat + NAD+ → Oksaloasetat + NADH + H+
Reaksi ini membentuk kembali oksaloasetat.
Terdapat 6 isozim MDH, 50% isozim MDH adalah tipe IV
Klinis: kerusakan jaringan seringkali mengakibatkan
kenaikan MDH tetapi pemeriksaan MDH tidak lazim
dilakukan, karena lebih mudah untuk memeriksa dengan
LDH .
Enzim yang Terlibat dalam Proses Siklus Krebs

Citrate synthase : Enzim yang menyintesis asam sitrat dengan


cara menggabungkan Asetil-coA dengan oksaloasetat. Reaksi
kondensasi ini dilakukan dengan menggunakan sebuah
molekul air dan dilepaskan molekul koenzim A.
Acotinate hydratase: Adalah enzim yang mengkatalis reaksi
isomerasi asam sitrat menjadi isositrat dengan molekul
intermediet cis-aconitate
Isocitrate dehydrogenase: Enzim ini mengkatalis reaksi
dekarboksilasi oksidatif isositrat menjadi alfa-ketoglutarat dan
karbon dioksida. Pada reaksi ini juga terjadi pelepasan H+
yang digunakan untuk memproduksi NADH
Alfaglutarat-dehidrogenase : Enzim yang berperan dalam
dehidrogenasi alfaketoglutarat
Proses Siklus Krebs Berdasakan Enzim

1. Penggabungan molekul asetil-KoA dengan oksaloasetat dan membentuk


asam sitrat. Enzim yang digunakan dalam reaksi ini adalah enzim asam sitrat
sintetase.
2. Tahap kedua yang disebut isomerase sitrat dibantu oleh enzim akonitase
yang menghasilkan isositrat.
3. Enzim isositrat dehidrogenase mengubah isositrat menjadi alfa-ketoglutarat
dengan bantuan NADH. Setiap satu reaksi melepaskan satu molekul karbon
dioksida.
4. Alfa ketoglutarat diubah menjadi suksinil-CoA. Reaksi dikatalisasi oleh
enzim alfa-ketoglutarat dehidrogenase.5. Suksinil-CoA diubah menjadi
suksinat dengan mengubah GDP + Pi menjadi GTP. GTP digunakan untuk
membentuk ATP.
5. Suksinil-CoA diubah menjadi suksinat dengan mengubah GDP + Pi menjadi
GTP. GTP digunakan untuk membentuk ATP.
Proses Siklus Krebs Berdasakan Enzim

6. Suksinat yang dihasilkan dari proses sebelumnya akan didehidrogenasi


menjadi fumarat dengan bantuan enzim suksinat dehidrogenase.
7. Terjadi hidrasi yaitu penambahan atom hidrogen pada ikatan karbon ganda
(C=C) yang ada pada fumarat sehingga menghasilkan malat.
8. Enzim malat dehidrogenase mengubah malat menjadi oksaloasetat.
Oksaloasetat yang dihasilkan berfungsi untuk menangkap asetil-CoA, sehingga
siklus Krebs akan terus berlangsung. Pada tahap ini juga dihasilkan NADH
ketiga dari NAD+.
Proses Siklus Krebs Berdasakan Enzim
Masuknya asam amino ke dalam siklus Krebs

asam-asam amino diperlukan misalnya untuk biosintesis,


pembentukannya menggunakan analog asam keto yang
didaur Krebs. Sehingga daur Krebs yang biasa diartikan
sebagai jalur katabolik dalam keadaan tertentu mempunyai
fungsi anabolik.

Interkonversi reversible antara asam α-amino dan α-keto


dikatalisis oleh transaminase, aminotransferase yang berperan
sebagai perantara pertukaran gugus karbonil dan gugus amino
antara oksaloasetat glutamat dan piruvat glutamat.
Reaksi-reaksi anaplerotik

Pengisian kekurangan/reaksi anaplerotik dibutuhkan untuk


menjamin kecukupan zat-antara siklus Krebs. Hal ini
diperlukan karena siklus Krebs dapat mengalami
kekurangan zat intermidiet, diakibatkan karena peningkatan
biosintesis aspartat dan glutamat. Keperluan akan zat antara
dapat meningkat akibat jika terdapat sejumlah besar piruvat
atau asetil KoA sehingga menipiskan oksaloasetat sebagai
reseptor yang diperlukan pada sintesis sitrat.
Misalnya adalah penambahan glutamat pada medium yang
akan dideaminasi menjadi α-ketoglutarat oleh glutamate-
dehydrogenase yang selanjutnya akan masuk kedalam siklus
TCA untuk menghasilkan energi berupa ATP dan beberapa
intermediet lain yang dibutuhkan dalam proses biologis sel
tersebut
Jumlah Energi (ATP) yang Dihasilkan Dalam Siklus Krebs

Total ATP yang dihasilkan adalah = 12 ATP


3 NAD+ = 9 ATP
1 FAD = 2 ATP
1 ATP = 1 ATP
Dari seluruh proses diatas, dapat disimpulkan bahwa
sebenarnya siklus krebs ini mengubah asetil COA dan air
menghasilkan CO2 dan molekul berenergi tinggi seperti ATP,
NADH dan FADH
Rangkuman Hasil Reaksi dalam TCA

Hasil reaksi dari siklus krebs adalah CO2 dan beberapa


molekul berenergi tinggi seperti NADH, NADPH, FADH dan
ATP yang dirangkum dalam persamaan reaksi berikut:

Molekul-molekul berenergi tinggi seperti NADH, NADPH


dan FADH bukanlah molekul berenergi yang dapat langsung
dipakai oleh sel, kecuali dalam proses biosintesis biomolekul.
Jadi, tiga molekul tersebut harus direduksi dalam rantai
transport elektron untuk menggerakkan proton motion force
dan mensintesis ATP.
Sekian
Semoga bermanfaat…

Wassalamu’alaykum
Warahmatullahi
Wabarakatuh

Anda mungkin juga menyukai