Anda di halaman 1dari 28

Pencernaan dan Metabolisme

Karbohidrat
A. Pencernaan dan Penyerapan Karbohidrat

Saliva terdiri atas 99,24% air, 0,58%


(ion Ca, Mg, Na, K, PO4, Cl, HCO3, SO4 dan zat organik seperti enzim amilase atau
ptialin).
 pH 5,75 – 7,05 dan optimal bekerja pada pH 6,6
Rongga mulut

Tenggorokan Lambung

Usus halus

Usus 12 jari

Usus kosong
Usus Besar dan Anus (Jejunum)

Usus Penyerap
(ileum)
glukosa darah

Meningkatkan sekresi Menurunnya sekresi


insulin pankreas glukagon

Meransang sintesis glikogen dalam


Peningkatan pengambilan hati dan urat daging dengan
glukosa di hati, urat-urat mengurangi cyclikAMP (adenosin
daging, dan jaringan monopospat), proses fosforilasi atau
lemak sintesis glukagon
Glikolisis
TUGAS
1. Analisislah proses glikolisis tersebut dan hitunglah
berapa banyaknya ATP yang dihasilkan secara
keseluruhan apabila 1 molekul glukosa di uraikan
dalam jalur glikolisis hingga menghasilkan piruvat.
Berapa pula jumlah ATP jika sampai menghasilkan
asam laktat?
2. Makanan yang kita makan sehari-hari mengandung zat gizi yang
berbeda-beda. Salah satu zat gizi yang terkadung dalam bahan
makanan dan paling banyak kita konsumsi adalah karbohidrat
dalam bentuk pati. Pati adalah campuran antara amilum dan
amilopektin. Apabila seseorang mengkonsumsi makanan yang
mengandung amilum dan amilopektin dengan berat molekul
masing-masing 70.000 gram/mol dan terserap secara
sempurna sehingga terurai dalam sitoplasma, berapa energi
(kkal) yang dihasilkan ketika keduanya masuk dalam jalur
glikolisis?
Jalur beberapa disakarida, protein dan
lemak
Monosakarida lain dalam Glikolisis
Sakarida lain dalam Glikolisis
Glikogenesis
Pembentukan glikogen
Glukoneogenesis
Proses pembentukan glukosa dari senyawa-
senyawa bukan karbohidrat biasanya dari laktat
dan beberapa asam amino
Glukoneogenesis bukan kebalikan dari glikolisis
sebab ada tiga tahapan reaksi dalam glikolisis
yang irreversibel sehingga dibutuhkan enzim
lain dalam proses glukoneogenesis
Hati dan ginjal memiliki enzim yang
dapat membalikkan ketiga reaksi ini
lain dalam proses glukoneogenesis
SIKLUS ASAM SITRAT
Serangkaian reaksi kimia dalam sel, yaitu pada mitokondria yang
berlangsung secara berurutan dan berulang, bertujuan mengubah asam
piruvat menjadi gas karbon dioksida (CO2 ), air (H2O), dan sejumlah
energi
Bertujuan untuk mengumpulkan elektron berenergi tinggi yang
berasal dari bahan bakar dengan cara mengoksidasi mereka,
yang diangkut oleh operator dengan mengaktifkan NADH dan
FADH2 ke rantai transpor elektron.
Pembentukan Asetil Koenzim A (Asetil KoA) menggunakan
kompleks piruvat dehidrogenase. Koenzimnya adalah TPP,
NAD+, asam lipoat, dan ion Mg sebagai aktivator
Reaksi Dekarboksilasi Oksidatif

1) Pelepasan gugus karboksilat (-COO) dari asam


piruvat menjadi CO2;
2) Sisa dua atom karbon (CH3COO-) dari piruvat
akan mentransfer kelebihan elektronnya ke
NAD+ sehingga akan terbentuk NADH dan dua
atom C tadi akan menjadi asetat.
3) Selanjutnya, koenzim-A (Ko-A) akan diikatkan pada
asetat yang telah terbentuk sebelumnya sehingga
dihasilkan Asetil Koenzim-A (Asetil Ko-A). Asetil Ko-A
inilah yang menjadi bahan baku dalam siklus kreb yang
berlangsung di mitokondria untuk menghasilkan ATP,
NADH, FADH2, dan CO2.
Tahapan Reaksi dalam Siklus Asam Sitrat/Siklus Kreb
(Hans Adolf Krebs)
1) Reaksi pembentukan asam
sitrat.
kondensasi asetil-KoA
dengan oksaloasetat untuk
membentuk sitrat, dikatalisasi
oleh sitrat sintase.

Reaksi kondensasi adalah merupakan reaksi penggabungan antara


dua senyawa yang memiliki gugus fungsi dengan menghasilkan molekul
yang lebih besar. Reaksi kondensasi dapat terjadi dari reaksi antara
yang memiliki gugus fungsi yang bersifat asam dengan yang bersifat
basa
2) Pembentukan asam isositrat

Sitrat disusun kembali untuk membentuk bentuk isomer, yaitu


asam isositrat melalui asam aconitat oleh enzim acontinase.

Efek keseluruhan dari konversi ini adalah bahwa gugus-OH


dipindahkan dari posisi 3 ‘ke 4’ pada molekul. Transformasi ini
menghasilkan molekul isositrat.
Dalam keadaan kesetimbangan terdapat 90% asam sitrat, 4%
asam akonitat, dan 6% asam isositrat
3) Oksidasi isositrat menjadi asam α Ketoglutarat
Pada langkah ini, isositrat dehidrogenase mengkatalisis
dekarboksilasi oksidatif dari isositrat untuk membentuk asam
oksalosuksinat dengan koenzim NAD dan enzim karboksilase
bekerja pada reaksi berikutnya.

Enzim isositrat dehidrogenase mengkatalisis oksidasi dari


gugus -OH pada posisi 4 ‘dari isositrat untuk menghasilkan
senyawa perantara yang kemudian melepaskan molekul
karbon dioksida untuk menghasilkan alpha-ketoglutarat.
4) Dekarboksilasi Oksidasidatif α Ketoglutarat menjadi
Suksinil KoA
Alpha-ketoglutarat teroksidasi, melepaskan karbon
dioksida, dan koenzim A ditambahkan untuk membentuk
senyawa 4-karbon suksinil-KoA.

Selama oksidasi ini, NAD + direduksi menjadi NADH +


H+.
Enzim yang mengkatalisis reaksi ini adalah alpha-
ketoglutarat dehidrogenase.
5) Mengubah Suksinil KoA menjadi Suksinat
Energi yang dilepaskan digunakan untuk membentuk GTP dari
GDP dan Pi melalui proses fosforilasi. GTP kemudian dapat
digunakan untuk membentuk ATP. Enzim yang digunakan adalah
suksinil-KoA sintase.

Gugus pospat yang terdapat dalam molekul GTP segera


dipindahkan kepada ADP dengan katalis nukleosida
diposfokinase
6) Dehidrogenase Suksinat menjadi Pumarat

Reaksi ini dikatalisis oleh suksinat dehidrogenase,


menggunakan FAD sebagai koenzim yang kemudian
direduksi menjadi FADH2.

Asam fumarat yang terbentuk dalam konfigurasi trans.


Suksinat dehidrogenase dihambat secara kompetitif oleh
asam malonat.
7) Hidrasi Pumarat menjadi Malat

Hidrasi reversibel dengan cara addisi menggunakan


molekul air, sehingga fumarat menjadi L-malat dikatalisis
oleh fumarase (fumarat hidratase)
8) Dehidrogenasi Malat menjadi Asam Oksalo asetat
Koenzim yang ikut serta dalam perubahan ini adalah NAD+
enzimnya bernama L-malat dehidrogenase. Pada sel hewan
tingkat tinggi enzim tersebut terdapat dalam mitokondria dan
dalam sitoplasma ekstramitokondria.

Apa yang terjadi jika reaksi ini telah menghasilkan


oksalo asetat?
Siklus Asam Sitrat (Krebs)
Tugas
Diskusikan dengan teman kelompok kalian
tentang:
1. Senyawa apa saja yang dihasilkan dari siklus
asam sitrat?
2. Berapa jumlah enzim yang dibutuhkan untuk
mempercepat reaksi dalam siklus asam sitrat?
3. Berapa Jumlah ATP yang dihasilkan;
a. dalam proses siklus asam sitrat dari oksalo
asetat?
b. secara keseluruhan jika terdapat satu molekul
glukosa yang terserap mulai dari proses
anaerob hingga proses aerob?
Jalur Metabolisme Siklus Asam Sitrat
Pengaturan Siklus Asam Sitrat (TCA)

Mengapa perlu pengaturan siklus asam sitrat?


1) Substrat2 dari daur TCA mempunyai laju pembalikan
yang tinggi
Artinya material secara tetap terambil dari daur TCA untuk
keperluan biosintetik dan dalam jalur tersebut diisi kembali
dengan intermediat yang baru dihasilkan sebab dalam jalur TCA
tidak menghasilkan material baru.
2) Perlu adanya proses-proses untuk mengisi kembali daur TCA
secara keseluruhan (Anoplerosis)

Terdapat dua reaksi Anoplerosis utama


a. Piruvat Karboksilase (enzim anaplerotik primer di
dalam limpa dan jaringan ginjal)
Pembentukan oksaloasetat dari Piruvat yang dibantu oleh
bekerjanya enzim yang memerlukan biotin yaitu Piruvat
Karboksilase
Reaksi tersebut diransang oleh asetil KoA yaitu suatu aktivator
piruvat karboksilase
b. Enzim Malat (dalam jantung dan otot kerangka)
Piruvat dikarboksilasikan dan direduksi menjadi L-Malat

Piruvat +CO2 +NADPH + H+ L-malat + DADP+

Dengan adanya kedua reaksi tersebut maka posfoenol piruvat


dapat di deposporilasikan dan dikarboksilasikan secara reversibel
dengan perantaraan fosfoenol piruvat karboksilase untuk
membentuk oksaloasetat.

Anda mungkin juga menyukai