Anda di halaman 1dari 12

Siklus Asam Sitrat Respirasi sel terjadi dalam tiga tahap yaitu: 1.

Tahap pertama, molekul bahan bakar organik karbohidrat, asam lemak dan juga beberapa asam amino- dioksida menghasilkan pecahan 2-karbon, yaitu gugus asetil dari asetil-koenzim. 2. Tahap kedua, gugus asetil ini, masuk ke dalam siklus asam sitrat, yang akan menguraikan molekul ini secara enzimatik, menghasilkan atom hidrogen berenergi tinggi, dan membebaskan CO2, produk oksidasi akhir bahan bakar organik tersebut. 3. Tahap ketiga respirasi, atom hidrogen dipisahkan menjadi proton (H+) dan elektron berenergi tinggi, yang dipindahkan melalui molekul-molekul pembawa elektron yakni rantai respirasi, menuju molekul oksigen dan tereduksi menjadi H2O. Siklus asam sitrat Krebs, yang juga disebut siklus asam trikarboksilat yang merupakan lintas umum terakhir bagi oksidasi gugus asetil, tempat bertemunya molekul bahan bakar organik sel, karbohidrat, asam lemak, dan asam amino, selama katabolisme. Oksidasi Glukosa menjadi CO2 dan H2O Membebaskan Jauh Lebih Besar Energi Dibandingkan dengan Glikolisis Pemecahan glukosa menjadi laktat oleh glikolisis membebaskan hanya sebagian kecil energy kimia yang tersedia pada struktur molekul glukosa. Lebih banyak lagi energy yang dibebaaskan jika molekul glukosa dioksidasi sempurna menjadi CO2 dan H2O, sepert dilihatkan oleh perubahan energi bebas baku pada kedua reaksi ini : Glukosa 2 laktat = 2H+ G = -47,0 kkal/mol G = -686 kkal/mol

Glukosa + 6O2 6CO2 + 6H2O

Tahap pertama: Piruvat Harus Dioksidasi Menjadi Asetil-KoA dan CO2 Piruvat yang diturunksn dari glukosa oleh glikolisis, mengalami dehidrogenasi menghasilkan asetil-KoA dn CO2 oleh enzim yang berkelompok secara teratur, yang disebut kompleks piruvat dehidrogenase, yang terletak di dalam mitokondria sel-sel eukariotik, dan di dalam sitoplasma prokariotik. Reaksi keseluruhan yang dikatalisis adalah : Piruvat + NAD+ + KoA-SH asetil-KoA + CO2 Pada reaksi yang agak kompleks ini, piruvat mengalami dekarboksilat oksidatif, yaitu suatu proses dehidrogenasi yang melibatkan pemindahan gugus karboksl sebagai molekul CO2 dan gugus asetil sebagai asetil-KoA. Kedua atom hidrogen yang dilepaskan dari piruvat muncul sebagai NADH dan H+. NADH yang terbentuk ini lalu memberikan elektronnya kepada rantai transport elektron, yang selanjutnya membawa elektron ini ke molekul oksigen.

Gabungan dehidrogenasi dan dekarboksilasi piruvat menjadi asetil-KoA melibatkan kerja enzim yang berbeda secara berurutan, yaiu piruvat dehidrogenasi (E1), dehidrolipoil transasetilase (E2), dan dihidrolipoil dehidrogenase (E3), dan juga lima koenzim atau gugus prostetik yang berbeda, tiamin pirofosfat (TPP), flavin adenine dinukleotida (FAD), koenzim A (KoA), nitotinamida adenine dinukleotida NAD+), dan asam lipoat. Empat jenis vitamin yang diperlukan pada nutrisi manusia adalah kompenen penting alam sistem ini tiamin (pada TPP), riboflavin (pada FAD), asam pantotenat ( pada KoA) dan nikotinamida (pada NAD+).

Memperlihatkan secara skematik bagaimana kompleksnya piruvat dehidrogenase, yang terletak di dalam mitokondria sel-sel hewan, melangsungkan reaksi-reaksi berurutan yang terlibat didalam dekarboksilasi dan piruvat dehidrogenase pada 5 tahap reaksi (berurutan). 1. Piruvat kehilangan gugus karboksilnya pada saat molekul ini bereaksi dengan tiamin pirofosfat yang terikat oleh dehidrogenase piruvat (E1) untuk membentuk turunan hidroksietil dari cincin tiazol tiamin pirofosfat. 2. Pemindahan atom H dan gugus asetil dari tiamin pirofosfat ke bentuk teroksidasi gugus prostetik lipoillisil pada pusat enzim dihidrolipoil transasetilase, untuk membentuk 6asetil tioester pada gugus lipoil tereduksi. 3. Molekul KoA-SH bereaksi dengan turunan asetil dari dihidrolipoil transasetilase, menghasilkan asetil-S-KoA dan bentuk tereduksi sempurna atau ditioldari gugus lipoil. 4. Bentuk tereduksi dihidropoil transasetilase dikatalisisoleh dihidropoil dehidrogenase, yang menyebabkan pemindahan atom hidrogen dari gugus lipoil tereduksi ke gugus prostetik FAD pada dehidrolipoil dehidrogenase. 5. Gugus FAD tereduksi pada hidropoil dehidrogenase memindahkan hidrogen ke NAD+, membentuk NADH.

Perbedaan utama antara glikolisis dan siklus asam sitrat adalah : Glikolisis berlangsung dalam urutan linear pada tahap-tahap enzimatiknya. Sebaliknya sistem enzim yang melaksanakan siklus asam sitrat berfungsi dalam suatu siklus. Sistem ini dimulai dari : asetil KoA memberikan gugus asetilnya kepada senyawa 4-karbon oksaloasetat untuk membentuk senyawa senyawa 6-karbon sitrat. Sitrat lalu diubah menjadi isositrat, yang juga merupakan molekul 6-karbon yang terhidrogenasi dengan melepaskan CO2, menghasilkan senyawa 5-karbon -ketoglutarat. Molekul ini kehilangan CO2 dan akhirnya menghasilkan senyawa 4-karbon suksinat dan molekul CO2 yang kedua. Suksinat lalu diubah secara enzimatik dalam tiga tahap menjadi oksaloasetat berkarbon 4 yang akan memulai kembali sikulus.

Oksaloasetat dihasilkan kembali kembali setelah satu kali siklus dan siap bereaksi kembali dengan asetil KoA yang lain untuk memulai siklus yang kedua. Munculnya pemikiran tentang siklus asam sitrat dimulai oleh kimiawan bernama Hans Krebs pada tahun 1937 yang menemukan lintas oksidasi piruvat didalam jaringan hewan (otot) yang dipergiat oleh asam trikarboksilat berkarbon 6 seperti : sitrat, sis-akonitrat dan asam isositrat dan asam -ketoglutarat dengan 5 karbon. Peningkatan kerja asam-asam yang aktif ini dapat meningkatkan oksidasi beberapa kali jumlah piruvat. Malonat dipergunakan untuk menghambat penggunaan piruvat secara aerobic oleh suspense jaringan otot. Sitrat dan -ketoglutarat terubah menjadi suksinat pada keadaan normal tanpa adanya malonat.

Siklus asam sitrat juga disebut siklus asam trikarboksilat atau siklus krebs. Siklus asam sitrat terjadi didalam mitokondria (ditemukan oleh Eugene kennedy dan albert lehninger, karena pada mitokndria ditemukan semua enzim dan koenzim bagi siklus asam sitrat.

Gambar 16.9 suksinat akan menumpuk pada penghambatan malonat pada saat piruvat dan oksaloasetat dioksidasi melalui sitrat Siklus Asam Sitrat Terdiri Dari 8 Tahap Sitrat dibentuk oleh kondensasi asetil KoA dengan oksaloasetat Dikatalisis oleh sitrat sintase. Karbon metal gugus asetil dari asetil KoA berkondensasi dengan gugus karbonil pada oksaloasetat secara serentak, ikatan tioester dipecahkan untuk membebaskan koenzim A bebas Asetil S-KoA + oksaloasetat + H2O
sitrat sintase

sitrat + KoA-SH + H+ Go = - 7,7 kkal/mol

Reaksi ini berjalan jauh kesebelah kanan didalam sel. KoA-SH yang terbentuk dalam reaksi ini sekarang bebas berpartisipasi dalam dekarboksilasi oksidatif molekul piruvat yang lain, untuk menghasilkan molekul asetil-KoA lain yang selanjutnya masuk kedalam siklus. Sitril-KoA dibentuk pada sisi aktif enzim dan dengan segera terhidrolisis menghasilkan KoA-SH bebas dan sitrat yang lalu dilepaskan dari sisi aktif.

Gambar 16.12.keempat reaksi pertama pada siklus asam sitrat, dalam bentuk yang sempurna (100%) setimbang. Sitrat diubah menjadi isositrat melalui sis-akoniat Enzim akonitase mengkatalisis pengubahan dapat balik sitrat menjadi isositrat melalui pembentukan senyawa antara asam trikarboksilatsis-akoniat yang biasanya tidak terdisosiasi dari sisi aktif enzim. Akonitasi mengkatalisa penambahan H2O secara dapat balik kepada ikatan

ganda pada sis-akoniat yang terikat oleh enzim dalam dua cara yang berbeda yang satu menuju ke pembentukan sitrat dan yang lain ke pembentukan isositrat

Sitrat

[sis-akoniat]

isositrat

Enzim akonitase adalah enzim yang mengandung besi dan atom sulfur yang labil terhadap asam dan disusun dalam suatu kumpulan yang disebut pusat besi-sulfur dan prostetik enzim. Isositrat mengalami dehidrogenasi menghasilkan -ketoglutarat dan CO2 Isositrat terhidrogenasi menjadi -ketoglutarat dan CO2 oleh isostrat dehidrogenase. Terdapat dua jenis isositrat dehidrogenase yang satu memerlukan NAD+ sebagai penerima elektron dan yang lain NADP+ yang lainnya. Reaksinya : Isositrat + NAD+ (NADP+) -ketoglutarat + CO2 + NADH (NADPH) + H+ G=-5,0 kkal/mol merupakan gugus

Mitokondria mengandung baik isositrat dehidrogenase yang berkaitan dengan NAD maupun jenis yang berkaitan dengan NADP Enzim ini memerlukan Mg2+ atau Mn2+ dan tidak aktif tanpa adanya ADP sebagai modulator positifnya. -ketoglutarat dioksidasi menjadi suksinat dan CO2 -ketoglutarat mengalami dekarboksilasi aksidatif, membentuk suksinil-KoA dan CO2 oleh kerja kompleks -ketoglutarat dehidrogenase, yang mengkatalisis reaksi. -ketoglutarat + NAD+ + KoA

suksinil-KoA + CO2 + NADH

Gambar 16.13 reaksi selanjutnya dari siklus asam sitrat.

Pengubahan suksinil-koA menjadi subsinat Suksinil-koA merupakan senyawa energi tinggi dan memiliki G yang amat negatif bagi hidrolisis ikatan tioster:

Suksinil-S-KoA + H2O

suksinat + KoA-SH + H+

G= -8,0 kkal/mol

Suksinil-KoA melangsungkan reaksi yang berkaitan menyimpan energi, yaitu pemecahan ikatan tioester yang menjadi bersamaan dengan fosfrilasi guanosin difosfat menjadi guanosin trifosfat. G= -0,7 kkal/mol

Suksinil-S-KoA + Pi + GDP

suksinat + GTP + KoA-SH

Enzim yang mengkatalisis adalah Suksinil-koA sintase, menghasilkan suksinat bebas dan menyebabkan pementukan gugus fosfat terminal berenergi tinggi. GTP dari GDP an P i dengan mempergunakan energi bebas yang dihasilkan pada pemecahan suksinil-KoA. Reaksi ini disebut fosforilasi tingkat substrat.

Dehidrogenase suksinat menjadi fumarat Suksinat didehidrogenasi menjadi fumaratoleh suatu flavo-protein suksinat dehidrogenase yang mengandung flavin adenin dinukleatida yang terikat secara kovalen. Gugus prostetik yang dapat direduksi ini berfungsi sebagai penerima hidrogen dalam reaksi berikutnyadenga E menunjukkan protein enaim: Suksinat + E-FAD fumarat + E-FADH2

Dehidrogenase suksinat secara kompetitif dihambat oleh malonat, penghambatan oleh malonat memainkan peranan penting dalam penemuan dan pemantapan garis besar siklus asan sitrat.

Fumarat terhidrasi membentuk malat Fumarat + H2O L-malat G 0kkal/mol

Dikatalisis oleh fumarat hidratase atau fumarase yang bersifat amat spesifik ; menghidrasi ikatan ganda trans dari fumarat, tetapi tidak bekerja terhadap maleat.

Malat mengalami dehidrogenasi membentuk oksaloasetat L-Malat + NAD+ oksaloasetat + NADH + H+ G= +7,1 kkal/mol

Oksaloasetat yang merupakan produk reaksi dengan cepat ditarik reaksi sitrat sintase, sehingga konsentrasi oksaloasetat di dalam sel menjadi demikian rendah lebih kecil dari 10-6M.

Uji Isotop pada Siklus Asam Sitrat jika isotop 13C isotop karbon berat dan karbon 11 C dan 14C radioaktip tersedia,isotopisotop ini segera dapat digunakan untuk melacak lintas atom karbon melalui siklus asam sitrat,Asam trikarboksilat asimetris mungkin asam sisakinitat,atau asam isositrat, merupakan produk pertama dari kondensasi yang dibentuk antara asetat dan oksaloasetat dan bukan sitrat.itu sebabnya nama siklus asam trikarboksilat digunakan. ATP berfungsi sebagai modulator perangsang untuk mengaktifan enzim pembantu yang disebut piruvat dehidrogenase .Enzim ini menggunakan ATP untuk melangsungkan fosforilase residu serin spesifik pada molekul piruvat dehidrogenase. Siklus asam sitrat diatur Aseti-KoA + oksaloasetat sitat+ KoA

Oksidasi isositrat menjadi -ketoglutarat dan co2 yang dapat terjadi melalui kerja dua jenis isositrat dehidrogenase yang berbeda,yang diatur melalui rangsangan alosterik enzim yang berkaitan dengan NAD oleh DAP.NADH dan NADPH adalah modulator penghambat aktivitas isositrat dehidrogenase. Siklus asam sitrat adalah lintas amfibolik yang fungsinya bukan hanya didalam katabolisme oksidatif karbohidrat,asam lemak,dan asam amino,tetapi juga sebagai tahap pertama didalam banyak lintas biosintetik.atik khusus yang dapat mengembalikan Mekanisme enzimatik khusus yang dapat mengembalikan pool senyawa antara disebut reaksi anaplerotik(mengisi).Dalam jaringan hewan,yang paling penting adalah karboksilasi enzimatik piruvat oleh CO2 untuk membentuk oksaloasetat yang bekrja melaui piruvat karboksilase yang mengkatalisa reaksi dapat balik Piruvat +CO2 +ATP+H2O Oksaloasetat +ADP +Pi+2H- G = -0,5 Kkal

Tahap Pertama, diaktifkan melalui penyatuan kovalen dengan suatu cincin atom nitrogen pada gugus prostetik biotin yang dikatalisis oleh piruvat karboksilase (E menunjukkan enzim) ATP + CO2 + E-biotin + H2O ADP + PI + E-biotin-COO- + 2H+

Tahap kedua, sisi akktif enzim gugus karboksil baru yang terikat kuat pada gugus prostetik biotin dipindahkan kepiruvat untuk membentuk oksaloasetat: E-biotin-COO- + piruvat E-biotin + oksaloasetat

Reaksi karboksilasi adalaah reaksi anaplerotik yang paling penting di dalam hati dan ginjal, dikatalisis oleh fosfoenolpiruvat karboksinase. Fosfoenolpiruvat + CO2 + GDP
Mg+

oksaloasetat + GTP

Siklus asam sitrat bekerja dalam dua cara: 1) Siklus dapat melaksanakan reaksi-reaksi siklus baku bagi oksidasi baagi asetil Ko-A menjadi CO2 2) Siklus dapat bekerja dalam suatu modifikasi khusus yang disebut siklus glioksilat Persamaan reaksi keleluruhan siklus glioksilat sebagai suatu listas anaplerotik: 2 asetil-S-Ko-A + NAD+ + 2H2O suksinat + 2KoA-SH + NADH + 3H+ Pada reaksi penguraian dikatalisiss oleh enzim isositrat liase untuk membentuk suksinat dan glioksilat, berkondensasi dengan asetil Ko-A menghasilkan malat

GAMBAR 16-18

Pada sel tanaman enzim isositrase dan malat sitase terletak di dalam organel sitoplasmik yang disebut glioksisom. Lintas Sekunder Katabolisme Glukosa: Lintas Pentosa Fosfat Lintas katabolisme sekunder bukan merupakan lintas utama, tetapi menghasilkan produk khusus yang diperlukan oleh sel. Lintas pentosa fosfat disebut juga lintas fosfoglukonat menghasilkan 2 produk khusus jaringan hewan: 1. NADPH (melakukan biosintesis asam lemak dan steroid terutama pada kelenjar mamae, adiposa dan jaringan lemak, korteks adrenal dan hati) 2. ribosa 5-fosfat (menghasilkan pentosa, terutama D-ribosa yang digunakan dalam biosintesiss asam nukleat)

GAMBAR 16-20

Pada beberapa sel lintas pentosa fosfat berakhir pada tahap ini: Glukosa 6-fosfat + 2NADP+ + H2O D-ribosa 5-fosfat + CO2 + 2NADPH + 2H+ NADPH yang diproduksi diperlukan untuk mencegah asam lemak tidak jenuh pada membran sel dari reaksi abnormal dengan oksigen, dan untuk menjaga atom besi (Fe2+) pada hemoglobin dalam keadaan normalnya. Penyakit kerusakan genetik: penderitanya mengalami kekurangan/inaktifasi glukosa 6fosfat dehidrogenase atau enzim lain dari lintas pentosa fosfat. Sel darh merah pada penderita tersebut mengalami hemolisis yaitu kehilangan hemoglobin karena rusaknya membran sehingga menyebabkan anemia. Lintas Sekunder dari Glukosa ke Asam Glukoronat dan Asam askorbat Lintas sekunder bagi glukosa pada jaringan hewan membentuk dua produk khusus, D-glukoronat yang penting dalam detoksifikasi dan ekskresi senyawa organik asing dan asam L-askorbat atau vitamin C. Jumlah D-glukosa yang ditarik oleh lintas sekunder ini amat kecil dibandingkan dengan sejumlah besar glukosa yang menuju glikolisis dan siklus asam sitrat, produk lintas sekunder tersebut penting bagi organisme.

Anda mungkin juga menyukai