Anda di halaman 1dari 21

RESPIRASI

BAGIAN II
SUBSTRAT LIPID
(OKSIDASI GLISEROL DAN ASAM
LEMAK)
-KELOMPOK 3
KELOMPOK 3

DITA PUTRI NESA YOGI RIZKY


MAHARANI AQILLA AKBAR
2010211025 2010211024 2010211023
01
Oksidasi Dari
Lemak
TRIGELYSARIDE
Oksidasi Lemak (Trigelyseride)
Trigliserida adalah bentuk simpanan utama asam lemak. Trigliserida adalah
ester trihidrat alkohol gliserol dan asam lemak. Mono- dan diasilgliserol,
dengan satu atau dua asam lemak teresterifikasi dengan gliserol, juga
ditemukan di jaringan. Senyawa-senyawa ini penting dalam sintesis dan
hidrolisis trigliscrida.

Lemak (trigliserida) akan dipecah menjadi gliserol dan asam lemak oleh
enzim lipoprotein lipase. Gliserol sebagai senyawa tiga atom karbon akan
diubah menjadi asam piruvat. Asam piruvat tersebut akan dioksidasi seperti
proses oksidasi glukosa.
Oksidasi Lemak (Trigelyseride)
Karena trigliserida mengandung gliserol dan tiga molekul asam lemak maka
jumlah ATP yang dihasilkan melalui siklus krebs jauh lebih besar daripada
glukosa akan tetapi juga membutuhkan oksigen yang lebih besar.

Asam lemak dipecah menjadi senyawa dua atom karbon yaitu senyawa asetil
melalui oksidasi-beta. Senyawa asetil tersebut kemudian berikatan dengan
koenzim-A membentuk asetil Ko-A yang akan masuk ke siklus krebs".
02
Oksidasi Gliserol
Oksidasi Gliserol
Gliserol (C3H8O3) merupakan senyawa golongan alkohol polihidrat dengan
tiga buah gugus hidroksil dalam satu molekul, bersifat polar dan kental
(viscous). Gliserol dapat diperoleh melalui proses transesterifikasi pada
industri biodiesel, proses saponifikasi pada industri sabun dan proses
hidrolisis pada industri asam lemak.

Metabolisme gliserol memiliki cara sama dengan metabolisme karbohidrat,


yaitu melalui glikolisis. Gliserol akan diubah menjadi senyawa
fosfogliseraldehid (atau G3P) (atau głyceraldehyde phosphate) agar dapat
memasuki reaksi glikolisis.
Oksidasi Gliserol
Pada Proses glikolisis terjadi pembentukan senyawa asam piruvat. Asam
piruvat sebagai hasil akhir metabolisme gliserol, dan asetil Ko-A bersama-
sama akhirnya memasuki siklus asam trikarboksilat yang merupakan
langkah terakhir dari metabolisme dalam tubuh.

Hasil pencernaan lemak, akan dimetabolis lebih lanjut melalui proses


Glikolisis :
Gliserol >> hidroksi aseto fosfat >> glukose >> Co2 + H2O + energi (ATP)
Lemak mempunyai kandungan energi yang Lebih tinggi dibanding dengan
karbohidrat dan protein, karena lemak mempunyai bentuk struktur yang
sama dengan Hidrokarbon.
03
Oksidasi Asam
Lemak, B Oksidasi,
Alfa Oksidasi
Oksidasi Lemak
Untuk oksidasi lemak atau asam lemak diperlukan suatu ko-enzim A yang
berfungsi memutuskan atau memecahkan dua bagian atom C (karbon)nya
untuk membentuk asetil Ko-A. Asam lemak akan memasuki siklus Krebs
setelah diubah menjadi asetil Co-A melalui reaksi beta-oksidasi.

Karena pemutusan rantai karbonnya terjadi pada karbon (C) kedua pada
mata rantai asam lemak, maka reaksinya dinamakan beta oksidasi. Beta
Oksidasi adalah suatu proses yang berlangsung secara berulang- ulang
sehingga semua atom karbon (C) pada rantai lemak berubah menjadi asetil
Ko-A.
B Oksidasi
Beta Oksidasi (B-Oksidasi) adalah suatu proses yang berlangsung secara
berulang- ulang sehingga semua atom karbon (C) pada rantai lemak
berubah menjadi asetil Ko-A. Asetil Ko-A juga dapat diubah kembali
menjadi asam lemak sehingga reaksi beta oksidasi disebut pula sebagai
reaksi reversible (yang dapat di balik).

Oksigen yang diperlukan tubuh lebih banyak pada proses oksidasi lemak
untuk menghasilkan energi dibandingkan dengan proses oksidasi
karbohidrat. Hal ini dimungkinkan karena perbandingan C : H : O molekul
lemak jauh lebih besar dibandingkan dengan molekul karbohidrat.
B Oksidasi
Tahapan beta oksidasi
1. Aktivasi asam lemak
2. Dehidrogenasi asam lemak aktif menjadi asam lemak tidak jenuh
3. Hidrasi asam lemak tidak jenuh
4. Dehidrogenasi senyawa alkohol, menjadi keton
5. Pemecahan satu molekul asetil-coa, dengan sisa berupa asam
lemak yang kehilangan 2 atom karbonnya.
SIKLUS B-
OKSIDASI
Alfa Oksidasi
Oksidasi alfa adalah proses degradasi asam lemak dimana dalam prosesnya
hanya satu atom karbon saja yang dilepaskan. Berbeda dengan oksidasi beta
yang memotong asam lemak setiap dua atom karbon dalam bentuk asetil
koA, Oksidasi alfa memotong asam lemak tiap satu atom karbon dan
melepaskan dalam bentuk CO2.

Oksidasi alfa umumnya terjadi terjadi pada biji yang sedang berkecambah.
Sedangkan pada hewan dan manusia, oksidasi alfa terjadi pada peroksisom
untuk memecah asam pitanat yang tidak bisa dipecah dengan oksidasi beta
karena adanya cabang beta-metil.
Alfa Oksidasi
Dalam peroksisom asam pitanat akan mengalami oksidasi alfa dan berubah menjadi
asam pristanat, proses ini akan melepaskan formil-koA yang akan diproses menjadi
CO2. Proses oksidasi alfa adalah sebagai berikut :
1. Asam pitanat berikatan dengan koA membentuk pitanoil-koA, reaksi ini
dikatalisis oleh enzim asil-koA sintetase.
2. Pitanoil-koA akan dioksidasi menjadi 2-hidroksipitanoil-koA yang dikatalisis
oleh enzim pitanoil-koA dioksigenase.
3. 2-hidroksipitanoil-koA akan dipecah oleh enzim 2-hidroksipitanoil-koA liase
menjadi pristanal dan formil-koA.
4. Formil-koA akan diproses menjadi asam format kemudian menjadi CO2.
5. Sedangkan pristanal akan dioksidasi oleh aldehid dehidrogenase membentuk
asam pristanat. Asam pristanat kemudian dapat didegradasi dengan oksidasi
beta.
04
Elektron Transport
Chain dan Produksi
ATP
Elektron Transport Chain dan
Produksi ATP
Rantai transpor elektron melepas begitu banyak energi. Energi ini didapat dari
proses reaksi redoks dimana secara agregat terjadi perpindahan dari elektron
dari molekul dengan affinitas elektron lemah yaitu NADH sampai ke oksigen
yang merupakan molekul dengan affinitias elektron tinggi. Secara umum dalam
proses ini setiap perpindahan elektron melepas energi bebas (ΔG°) sebesar -26,2
kkal/mol (110 kJ/mol).
Besarnya energi ini tidak dilepas langsung melalui satu proses saja. Apabila hal
ini terjadi hanya dengan satu langkah, maka proses yang terjadi akan seperti
ledakan dan semua energi yang dilepas akan berupa panas. Hal ini tentu tidak
menguntungkan dan malah akan sangat berbahaya. Oleh sebab itu, reaksi
pelepasan energi ini dilakukan dengan proses bertahap sehingga dinamakan
rantai transpor elektron.
Elektron Transport Chain dan Produksi
ATP
Rantai Transpor Elektron Melibatkan Tiga Kompleks Enzim yang Tertanam
di Dalam Membran Dalam Mitokondria. Kompleks enzim ini tertanam di
membran dalam mitokondria dan terlibat dalam perpindahan elektron dari
NADH hingga akhirnya sampai ke oksigen.

Selain memindahkan elektron, ketiga kompleks enzim ini juga memiliki


kemampuan memompa proton. Di membran dalam mitokondria, tiga
kompleks enzim ini berorientasi secara asimetris dan memompa ion
hidrogen dari matriks ke ruangan intermembran mitokondria. Berikut
adalah keterangan mengenai ketiga kompleks enzim tersebut:
Elektron Transport Chain dan
Produksi ATP
• Kompleks NADH hidrogenase (secara umum dikenal sebagai kompleks I
atau NADH-CoQ reductase complex). Kompleks ini merupakan kompleks terbesar
yang mengandung lebih dari 40 rantai polipeptida. Kompleks ini menerima
elektron dari NADH dan memindahkannya ke ubiquinone melalui flavin dan
setidaknya tujuh inti besi-sulfat. Ubiquinone kemudian mengirimkan elektron ini
ke kompleks yang kedua dari rantai transpor elektron yaitu kompleks sitokrom b-
c1.
• Kompleks sitokrom b-c1 (dikenal sebagai kompleks III atau CoQH2—
cytochrome c reductase complex). Kompleks ini mengandung setidaknya 11 rantai
polipeptida dan berfungsi sebagai sebuah dimer. Tiap monomer mengandung tiga
heme yang terikat ke sitokrom dan protein besi-sulfat. Kompleks ini menerima
elektron dari ubiquinonen dan menyerangkannya ke sitokrom c yang membawa
elektron ke kompleks sitokrom oksidase.
Elektron Transport Chain dan
Produksi ATP
• Kompleks sitokrom oksidase (kompleks IV atau cytochrome c oxidase complex),
berfungsi juga sebagai dimer dengan setiap monomer memiliki 13 rantai
polipeptida, termasuk dua sitokrom dan dua atom tembaga. Kompleks ini
menerima elektron satu per satu dari sitokrom c dan kemudian menyerahkan
elektron tersebut, empat elektron sekaligus ke atom oksigen.

Sitokrom, inti besi-sulfat, dan atom tembaga hanya dapat menerima satu elektron tiap
waktu namun NADH mendonasikan dua elektron dan tiap oksigen menerima empat
elektron sekaligus. Oleh sebab itu terdapat sistem yang menampung elektrn pada
rantai transpor elektron ini yang salah satu sistem tersebut adala sitokrom oksidase.
THANK
YOU!
- KELOMPOK 3

Anda mungkin juga menyukai