BAGIAN II
SUBSTRAT LIPID
(OKSIDASI GLISEROL DAN ASAM
LEMAK)
-KELOMPOK 3
KELOMPOK 3
Lemak (trigliserida) akan dipecah menjadi gliserol dan asam lemak oleh
enzim lipoprotein lipase. Gliserol sebagai senyawa tiga atom karbon akan
diubah menjadi asam piruvat. Asam piruvat tersebut akan dioksidasi seperti
proses oksidasi glukosa.
Oksidasi Lemak (Trigelyseride)
Karena trigliserida mengandung gliserol dan tiga molekul asam lemak maka
jumlah ATP yang dihasilkan melalui siklus krebs jauh lebih besar daripada
glukosa akan tetapi juga membutuhkan oksigen yang lebih besar.
Asam lemak dipecah menjadi senyawa dua atom karbon yaitu senyawa asetil
melalui oksidasi-beta. Senyawa asetil tersebut kemudian berikatan dengan
koenzim-A membentuk asetil Ko-A yang akan masuk ke siklus krebs".
02
Oksidasi Gliserol
Oksidasi Gliserol
Gliserol (C3H8O3) merupakan senyawa golongan alkohol polihidrat dengan
tiga buah gugus hidroksil dalam satu molekul, bersifat polar dan kental
(viscous). Gliserol dapat diperoleh melalui proses transesterifikasi pada
industri biodiesel, proses saponifikasi pada industri sabun dan proses
hidrolisis pada industri asam lemak.
Karena pemutusan rantai karbonnya terjadi pada karbon (C) kedua pada
mata rantai asam lemak, maka reaksinya dinamakan beta oksidasi. Beta
Oksidasi adalah suatu proses yang berlangsung secara berulang- ulang
sehingga semua atom karbon (C) pada rantai lemak berubah menjadi asetil
Ko-A.
B Oksidasi
Beta Oksidasi (B-Oksidasi) adalah suatu proses yang berlangsung secara
berulang- ulang sehingga semua atom karbon (C) pada rantai lemak
berubah menjadi asetil Ko-A. Asetil Ko-A juga dapat diubah kembali
menjadi asam lemak sehingga reaksi beta oksidasi disebut pula sebagai
reaksi reversible (yang dapat di balik).
Oksigen yang diperlukan tubuh lebih banyak pada proses oksidasi lemak
untuk menghasilkan energi dibandingkan dengan proses oksidasi
karbohidrat. Hal ini dimungkinkan karena perbandingan C : H : O molekul
lemak jauh lebih besar dibandingkan dengan molekul karbohidrat.
B Oksidasi
Tahapan beta oksidasi
1. Aktivasi asam lemak
2. Dehidrogenasi asam lemak aktif menjadi asam lemak tidak jenuh
3. Hidrasi asam lemak tidak jenuh
4. Dehidrogenasi senyawa alkohol, menjadi keton
5. Pemecahan satu molekul asetil-coa, dengan sisa berupa asam
lemak yang kehilangan 2 atom karbonnya.
SIKLUS B-
OKSIDASI
Alfa Oksidasi
Oksidasi alfa adalah proses degradasi asam lemak dimana dalam prosesnya
hanya satu atom karbon saja yang dilepaskan. Berbeda dengan oksidasi beta
yang memotong asam lemak setiap dua atom karbon dalam bentuk asetil
koA, Oksidasi alfa memotong asam lemak tiap satu atom karbon dan
melepaskan dalam bentuk CO2.
Oksidasi alfa umumnya terjadi terjadi pada biji yang sedang berkecambah.
Sedangkan pada hewan dan manusia, oksidasi alfa terjadi pada peroksisom
untuk memecah asam pitanat yang tidak bisa dipecah dengan oksidasi beta
karena adanya cabang beta-metil.
Alfa Oksidasi
Dalam peroksisom asam pitanat akan mengalami oksidasi alfa dan berubah menjadi
asam pristanat, proses ini akan melepaskan formil-koA yang akan diproses menjadi
CO2. Proses oksidasi alfa adalah sebagai berikut :
1. Asam pitanat berikatan dengan koA membentuk pitanoil-koA, reaksi ini
dikatalisis oleh enzim asil-koA sintetase.
2. Pitanoil-koA akan dioksidasi menjadi 2-hidroksipitanoil-koA yang dikatalisis
oleh enzim pitanoil-koA dioksigenase.
3. 2-hidroksipitanoil-koA akan dipecah oleh enzim 2-hidroksipitanoil-koA liase
menjadi pristanal dan formil-koA.
4. Formil-koA akan diproses menjadi asam format kemudian menjadi CO2.
5. Sedangkan pristanal akan dioksidasi oleh aldehid dehidrogenase membentuk
asam pristanat. Asam pristanat kemudian dapat didegradasi dengan oksidasi
beta.
04
Elektron Transport
Chain dan Produksi
ATP
Elektron Transport Chain dan
Produksi ATP
Rantai transpor elektron melepas begitu banyak energi. Energi ini didapat dari
proses reaksi redoks dimana secara agregat terjadi perpindahan dari elektron
dari molekul dengan affinitas elektron lemah yaitu NADH sampai ke oksigen
yang merupakan molekul dengan affinitias elektron tinggi. Secara umum dalam
proses ini setiap perpindahan elektron melepas energi bebas (ΔG°) sebesar -26,2
kkal/mol (110 kJ/mol).
Besarnya energi ini tidak dilepas langsung melalui satu proses saja. Apabila hal
ini terjadi hanya dengan satu langkah, maka proses yang terjadi akan seperti
ledakan dan semua energi yang dilepas akan berupa panas. Hal ini tentu tidak
menguntungkan dan malah akan sangat berbahaya. Oleh sebab itu, reaksi
pelepasan energi ini dilakukan dengan proses bertahap sehingga dinamakan
rantai transpor elektron.
Elektron Transport Chain dan Produksi
ATP
Rantai Transpor Elektron Melibatkan Tiga Kompleks Enzim yang Tertanam
di Dalam Membran Dalam Mitokondria. Kompleks enzim ini tertanam di
membran dalam mitokondria dan terlibat dalam perpindahan elektron dari
NADH hingga akhirnya sampai ke oksigen.
Sitokrom, inti besi-sulfat, dan atom tembaga hanya dapat menerima satu elektron tiap
waktu namun NADH mendonasikan dua elektron dan tiap oksigen menerima empat
elektron sekaligus. Oleh sebab itu terdapat sistem yang menampung elektrn pada
rantai transpor elektron ini yang salah satu sistem tersebut adala sitokrom oksidase.
THANK
YOU!
- KELOMPOK 3