Anda di halaman 1dari 41

BIOKIMIA

ASAM LEMAK
DAN SENYAWA NITROGEN

YULIUS BAKI KORASSA.,S.FARM.,M.SI.,APT


Email : yuliusbaki@yahoo.co.id

Kementerian Kesehatan RI
Poltekkes Kemenkes Kupang
Jurusan Farmasi
PENGERTIAN
Asam lemak adalah sekelompok senyawa
hidrokarbon yang berantai panjang dengan gugus
karboksilat pada ujungnya.

FUNGSI
1. Sebagai blok pembangun, Asam lemak adalah blok
pembangun dari fosfolipid dan glycolipids (konstituen membran
sel)
2. Sebagai molekul target, Asam lemak melekat pada banyak
protein Dengan cara ini protein diarahkan ke tempat yang sesuai
di membran.
3. Sebagai Bahan bakar. Molekul, Asam lemak disimpan sebagai
trigliserida (ester dari gliserol dan asam lemak).. Trigliserida
juga disebut trigliserida atau lemak netral.
4. Sebagai Messenger , Asam lemak berfungsi sebagai hormon
dan sebagai messenger molekul intraseluler
LANJUTAN…

1. Katabolisme merupakan reaksi pemecahan atau


penguraian senyawa kompleks (organik) menjadi
senyawa yang lebih sederhana (anorganik).
2. Dalam reaksi penguraian tersebut dapat dihasilkan
energi yang berasal dari terlepasnya ikatan-ikatan
senyawa kimia yang mengalami penguraian.Tetapi
energi yang dihasilkan itu tidak dapat langsung
digunakan oleh sel, melainkan harus diubah dalam
bentuk senyawa Adenosin Trifosfat (ATP) yang
mengandung energi tinggi.
3. Tujuan utama reaksi katabolisme adalah untuk
membebaskan energi yang terkandung di dalam
senyawa sumber, yaitu Adenosin Trifosfat (ATP).
KATABOLISME LEMAK

Jika sumber energi dari karbohidrat


telah mencukupi, maka asam lemak
mengalami esterifikasi yaitu
membentuk ester dengan gliserol
menjadi trigliserida sebagai cadangan
energi jangka panjang.
Katabolisme lemak dimulai dengan
pemecahan lemak menjadi gliserol dan
asam lemak.
A. KATABOLISME GLISEROL

Gliserol sebagai hasil hidrolisis lipid (trigliserida) dapat


menjadi sumber energi. Gliserol ini selanjutnya masuk ke
dalam jalur metabolisme karbohidrat yaitu glikolisis. Pada
tahap awal, gliserol mendapatkan 1 gugus fosfat dari ATP
membentuk gliserol 3-fosfat. Selanjutnya senyawa ini
masuk ke dalam rantai respirasi membentuk dihidroksi
aseton fosfat, suatu produk antara dalam jalur glikolisis.
Enzim gliserokinase mengkatalisis reaksi :
Gliserol → Gliserol 3-fosfat
Dalam reaksi ini diperlukan ATP dan menghasilkan ADP.
Enzim ini terutama terdapat dalam hati dan ginjal. Enzim
gliserol 3-fosfat dehidrogenase mengkatalisis reaksi :
Gliserol 3-fosfat → Dihidroksi aseton fosfat ( DHAP )
B. ASAM LEMAK (B OKSIDASI)
Asam lemak adalah suatu senyawa yang terdiri
dari rantai panjang hidrokarbon dan gugus
karboksilat yang terikat pada ujungnya.
Asam lemak mempunyai dua peranan fisiologi
yang penting.
1. Pertama, sebagai satuan pembentuk fosfolipid
dan glikolipid yang merupakan molekul
amfipatik sebagai komponen membran biologi.
2. Asam lemak mempunyai peran yang sangat
penting sebagai sumber pembentuk energi dalam
tumbuhan dan hewan
Pelepasan energi dari asam lemak dicapai terutama dengan
memecah mereka menjadi-karbon unit dua Asetil-KoA, yang
memasuki siklus TCA. Tinjauan dari oksidasi asam lemak
ditunjukkan pada gambar berikut:
LANJUTAN..

Asam lemak yang ada di dalam tubuh banyak mengalami oksidasi.


menjadi asetil KoA. terjadi di dalam mitokondria. Untuk memasuki
mitokondria, asam-asam lemak pertama-tama harus diubah menjadi
suatu bentuk asil-KoA oleh aksi tiokinase dan ATP dalam mikrosom
atau pada permukaan mitokondria. Untuk asam-asam lemak rantai
panjang, biasanya harus diubah terlebih dahulu menjadi asilkarnitin
supaya dapat masuk menembus membran mitokondria.
Sesampainya di dalam mitokondria, barulah asam lemak dapat
dioksidasi. Semua proses ini mulai dari masuk ke dalam
mitokondria hingga mengalami oksidasi terjadi dalam 3 tahap :
Oksidasi pada asam lemak melibatkan 3 tahap, yaitu:
1. Aktivasi asam lemak yang terjadi di sitoplasma
2..Transport asam lemak ke dalam mitokondria
3. Proses oksidasi di dalam matriks mitokondria
1. AKTIVASI ASAM LEMAK

Asam lemak diaktifkan menjadi bentuk asil KoA oleh tiokinase


atau Asil KoA sintetase (tiokinase). Reaksi ini terjadi dalam dua
langkah dan membutuhkan ATP, KoA dan Mg2+. Asam lemak
bereaksi dengan ATP membentuk asiladenilat yang kemudian
bergabung dengan KoA untuk menghasilkan asil KoA. Dalam
proses aktivasi ini dibutuhkan 2 fosfat berenergi tinggi karena
ATP akan diubah menjadi pirofosfat (PPi). Enzim inorganik
pirofosfatase menghidrolisis PPi menjadi fosfat (Pi) dan proses ini
bersifat irreversibel.
Aktivasi asam lemak ini umumnya terjadi di retikulum
endoplasma, peroksisom dan membran luar mitokondria. Sebab
pada daerah-daerah ditemukan enzim asil KoA sintetase yang
berfungsi mengaktifkan asam lemak.
Dalam aktivasi asam lemak ada yang harus diperhatikan. Yaitu
panjang rantai asam lemak yang akan diaktivaskan. Apakah
asam lemak tersebut berantai panjang (10-20 karbon), medium
(4-12 karbon) ataupun berantai pendek (<4 karbon).
2. TRANSPORT ASIL KOA KE DALAM MITOKONDRIA
Asil KoA (asam lemak yang sudah diaktifkan) yang berantai
panjang tidak dapat menembus membran mitokondria dengan
mudah. Oleh karena itu, Asil KoA berantai panjang akan
diubah dulu menjadi asilkarnitin oleh karnitin
parmitoiltransferase-I (karnitin asiltransferase-I) yang ada di
sitoplasma agar dapat masuk ke dalam mitokondria.
Semua proses ini terjadi dalam 4 tahap
1. Grup Asil pada asilKoA ditransfer ke karnitin yang dibantu
oleh karnitin asiltransferase-I. Pada tahap ini asilKoA akan
diubah menjadi Asilkarnitin.
2. Asilkarnitin akan dibawa masuk menembus membran
mitokondria sampai ke matriks oleh proteincarrier.
3. Karnitin asiltransferase-II (yang berada di membran dalam
mitokondria) akan mengkonversi asilkarnitin menjadi asilKoA
kembali sedangkan karnitin akan dilepas.
4. Karnitin akan dilepaskan ke sitoplasma untuk digunakan
kembali.
3. OKSIDASI DI DALAM MATRIKS MITOKONDRIA

Oksidasi akan membebaskan dua unit karbon asetil KoA dan terjadi
dalam 4 urutan reaksi.
Reaksi pertama :
Dehidrogenase pertama

Enzim yang mengkatalisa adalah asil - KoA dehidrogenase. Setelah ester


asil lemak Ko-A masuk ke dalam matriks, molekul itu mengalami
dehideogenasi enzimatik pada atom karbon α dan β (atom carbón 2 dan 3)
untuk membentuk ikatan ganda pada rantai karbon, dan karenanya
menghasilkan statu trans-Δ2-enoil – S – KoA sebagai produk, dalam tahap
yang dikatalisa oleh dehidrogenase asil – KoA, yaitu enzim (ditunjukkan
oleh E) yang mengandung FAD sebagai gugus prostetik :
Pada reaksi ini, atom hidrogen yang dilepaskan dari asil lemak – KoA
dipindahkan ke FAD, yang merupakan gugus prostetik yang terikat kuat
pada dehidrogenasi asil – KoA. Bentuk tereduksi dehidrogenase ini lalu
memberikan elektronnya kepada molekul pebawa electron, yang disebut
flavoprotein pemindahan electron (ETFP), yang selanjutnya
memindahkan pasangan elekrton ke ubikuinon pada rantai respirasi
mitokondria. Selama transport pasangan electron ini selanjutnya ke
oksigen oleh rantai respirasi, dua ATP dihasilkan oleh fosforilasi oksidatif
• Trans –menoil KoA yang terbentuk pada reaksi
dehidrogenase di atas pada reaksi berikutnya diubah ke
dalam 3 – hidroksi – asil – KoA oleh enzim enoil – KoA
hidrase.Enzim ini menunjukkan spesifitas yang relatif oleh
karena dapat pula menghidrasi menghidrasi senyawa
Reaksi ke-2: turunannya baik yang jenuh, tak jenuh, bentuk trans
Hidrasi maupun bentuk sis. Hasil hidrasinya pada asil KoA dengan
ikatan ganda trans maka hasilnya adalah bentuk L.

• Berbeda dengan dehidrogenasi yang pertama yang dibantu


oleh gugus prostetis FAD maka dehidrogenasi yang kedua
itu dibantu oleh NAD Pada tahap ini, L-3-hidroksiasil –KoA
didehidrogenasi untuk membentuk 3-ketoasil-KoA oleh
kerja 3-hidroksiasil-KoA dehidrogenase. Reaksinya adalah:
• Enzim ini benar-benar spesifik (100%) bagi stereoisomer L.
NADH yang terbentuk didalam reaksi ini lalu memberikan
Reaksi ke-3 : ekuivalen pereduksinya ke NADH dehidrogenase pada
Dehidrogenasi rantai respirasi (gambar 18-17). Seperti pada semua
kedua subtract lain dari dehidrogenase yang berkaitan dengan
NAD pada mitokondira, tiga molekul ATP dihasilkan dari
ADP per pasangan electrón yang mengalir dari NADH ke
oksigen melalui rantai transport electron.
Reaksi ke-4 :
Tiolisis

Reaksi berikut ini adalah sebuah lisis yang


disebabkan senyawa tiol. Senyawa terakhirnya
adalah K0ASH Tahap ke empat dan terakhir dari
siklus oksidasi asam lemak dikatalisis oleh asetil-
KoA asetiltransferase (lebih dikenal sebagai tiolase),
yang melangsungkan reaksi 3-ketoasil-KoA dengan
molekul dari KoA-SH bebes untuk membebaskan 2
karbon karboksilterminal dari asam lemak asalnya,
sebagai asetil-KoA, dan produk sisanya, yaitu aster
KoA dari asam lemak semula yang diperkecil
dengan dua atom karbon
Dari tahapan reaksi oksidasi asam lemak diatas
dapat diketahui bahwa setiap kali asam lemak aktif
itu menjalani siklus pemecahan dihasilkan molekul
asetil K0A dan 2 pasang atom hidrogen.
 Asetil-KoA yang dihasilkan oleh oksidasi beta ini
selanjutnya akan masuk siklus asam sitrat.
ASETIL-KOA DIOKSIDASI MELALUI SIKLUS ASAM
SITRAT

Asetil-KoA yang dihasilkan dari oksidasi


asam lemak tidak berbeda dengan asetil-
KoA yang terbentuk dari piruvat. Gugus
asetilnya, pada akhirnya akan dioksidasi
menjadi CO2 dan H2O oleh lintas yang
sama, yakni siklus asam sitrat. oksidasi
kedelapan molekul asetil-KoA yang
dibentuk dari palmitoil-KoA dengan
fosforilasi
8 asetil-S-KoA + 16O2 + 96Pi + 96ADP
8 KoA-SH + 96ATP + 104H2O + 16CO2
KALKULASI ENERGI YANG DIHASILKAN (DALAM
BENTUK ATP)

Setiap molekul FADH2 yang terbentuk selama oksidasi asam lemak


memberikan sepasang electron; 2 molekul ATP yang dihasilkan dari
ADP dan fosfat selama terjadinya transport pasangan electron ke
oksigen dan fosforilasi oksidatif.
setiap molekul NADH yang terbentuk memindahkan sepasang elektron
ke NADH dehidrogenase mitokondria. Transport selanjutnya dari setiap
pasang electron menuju oksigen mengakibatkan pembentukan 3 molekul
ATP dari ADP dan fosat. Jadi, lima molekul ATP dibentuk per molekul
aasetil-KoA yang dipindahkan pada setiap lintas yang melalui
rangkaian ini, yang terjadi pada jaringan hewan, seperti hati atau
jantung.
reaksi jumlahnya apabila fosforilasi oksidatif itu diikutsertakan adalah:
Palmitoil – K0A + K0ASH + O2 + 5 ADP + 5 Pan → Miristoil - K0A + 5
ATP + 6 H2O + asetil - K0A
Apabila asam lemak tersebut sempurna dipecah menjadi fraksi C – 2
maka senyawa tersebut harus menjalani tujuh siklus, dan reaksi
jumlahnya adalah :
Palmitoil – K0A + 7 K0ASH + 7O2 + 35 ADP + Pan → 8 asetil – K0A +
35 ATP + 42 H2
LANJUTAN…

Tahap yang berkaitan Tahap yang berkaitan


dengan NAD dengan FAD
ATP

Asil-KoA dehidrogenase 7 14

3-Hidroksiasil-KoA dehidrogenase 7 21

Isositrat dehidrogenase 8 24

Α-ketoglutarar dehidrogenase 8 24

Suksinil-KoA* sintetase 8

Suksinat dehidrogenase 8 16

Malat dehidrogenase 8 24

Total ATP yang terbentuk 131


C. OKSIDASI ASAM LEMAK TIDAK JENUH

Asam lemak yang tidak jenuh banyak dijumpai


dalam alam. Tiga diantaranya termasuk dalam
golongan asam lemak esensial yaitu asam
linoleat, asam linolenat dan asam
arakhidonat. Pemecahan asam lemak-asam lemak
tersebut pada dasarnya tidak berbeda dari degradasi
asam lemak jenuh yang telah diterangkan
sebelumnya. Tetapi karena adanya ikatan ganda,
yang pada umumnya adalah sis, maka perlu ada
cara khusus untuk menanganinya.
Dari tahapan reaksi oksidasi asam lemak jenuh
dapat diketahui bahwa senyawa hasil antara
pemecahan asam lemak ada satu yang berikatan
ganda. Bentuk ikatan trans. Oleh karena itu perlu
adanya enzim khusus yang dapat mengubah bentuk
ikatan darisis menjadi trans.
LANJUTAN..

Melalui kerja 2 enzim pembantu, siklus oksidasi


asam lemak. , yang satu suatu isomerase, dan yang
lain sebagai epimerase dapat digambarkan oleh 2
contoh berikut.
Pertama, pada proses oksidasi asam oleat, suatu
asam lemak tidak jenuh terdiri dari 18 karbon yang
banyak dijumpai. Ikatan gandanya terjadi pada
ikatan atom C nomor 9 dan 10 dan berbentuk sis. .
Asam oleat pertama-tama diubah menjadi oleil KoA
yang diangkut melalui membran mitokondria sebagai
oleil-karnitin dan diubah menjadi oleil-KoA di dalam
matriks. Molekul oleil KoA memasuki 3 putaran
melalui siklus oksidasi asam lemak, menghasilkan 3
molekul asetil KoA dan ester KoA asam lemak tidak
jenuh 12-karbon, dengan ikatan ganda sisnya di
antara karbon nomor 3 dan 4.
LANJUTAN..

Enzim pembantu lainnya, epimerase diperlukan untuk oksidasi


banyak asam lemak tidak jenuh. Sebagai contoh, asam linoleat
dengan 18 karbon yang memiliki 2 ikatan ganda sis, satu di antara
karbon 9 dan 10 dan yang lain di antara karbon nomor 12 dan 13.
Linoleil-KoA mengalami 3 putaran melalui urutan oksidasi asam
lemak baku yang telah kita kenal, menghasilkan 3 molekul asetil-
KoA dan ester KoA asam lemak tidak jenuh 12 karbon dengan
ikatan ganda sis di antara karbon 3 dan 4 seperti dalam oleil KoA,
dan ikatan ganda sis lainnya di antara karbon nomor 6 dan 7.
Ikatan ganda sis pada Δ3 lalu diisomerisasi oleh enoil-KoA isomerase
menjadi trans Δ2-enoil-KoA, yang mengalami reaksi selanjutnya dari
urutan normal oksidatif, menghasilkan molekul asetil KoA. Pada
saat ini, enzim pembantu yang kedua, yaitu epimerase 3-
hidroksiasil KoA menjalankan peranannya. Enzim ini
melangsungkan epimerase D menjadi L-3-hidroksiasil-KoA yang
sekarang dapat melangsungkan reaksi normal menjadi asetil KoA
dan 6 karbon molekul asil KoA yang jenuh. Molekul ini lalu
dioksidasi sepeti proses yang telah kita kenal, menghasilkan
tambahan 3 asetil KoA. Hasil keseluruhannya adalah bahwa asam
linoleat di ubah menjadi 9 asetil KoA dengan bantuan 2 enzim
pembantu.
D. OKSIDASI ASAM LEMAK BERATOM
KARBON GANJIL

Cara oksidasi asam lemak beratom karbon ganjil


adalah sama dengan oksidasi asam lemak
beratom karbon genap, kecuali pada daur akhir
degradasi akan terbentuk propionil KoA dan
asetil KoA, bukan dua molekul asetil KoA. Unit
tiga karbon aktif pada jalur propionil KoA
memasuki daur asam sitrat setelah diubah
menjadi suksinil KoA.
Propionil KoA mengalami karboksilasi
menggunakan ATP dan menghasilkan metal-
malonil KoA isomer D. Malonil KoA mengalami
rasemasi menjadi isomer L, suatu substrat
untuk enzim mutase yang mengubahnya
menjadi suksinil KoA
LANJUTAN..

Suksinil KoA dibentuk dari L metalmalonil


KoA melalui penataan kembali
intramolekul. Gugus –CO-S-KoA bergeser
dari C-2 ke C-3 menggantikan atom H.
Isomerasi yang sangat tidak biasa ini
dikatalisis oleh enzim metilmalonil KoA
mutase, satu dari dua enzim mamalia yang
diketahui mengandung derivate vitamin
B12 sebagai koenzimnya. Jalur dari
propionil KoA ke suksinil KoA juga
berperan sebagai tempat masuk untuk
beberapa karbon dari metionin, isoleusin,
dan valin.
PROSES OKSIDASI ASAM LEMAK KARBON GANJIL
E. BIOSINTESIS ASAM LEMAK

Sintesis asam lemak terjadi dalam 3 proses yaitu :

1. Produksi asetil KoA dan NADPH

2. Pembentukan Malonil KoA dari asetil


KoA

3. Reaksi kompleks sintesis asam lemak


LANJUTAN..

Sitrat yang baru saja dibentuk mampu


dengan bebas menembus membran
mitokondria sampai ke sitoplasma. Di
sitoplasma sitrat ini akan dipecah oleh
sitrat liase menjadi asetil KoA dan
oksaloasetat. Pada tahap ini, oksaloasetat
diteruskan hingga membentuk malat
sedangkan asetil KoA dilanjutkan ke
proses berikutnya, yaitu pembentukan
malonil KoA dari asetil KoA.
1. PRODUKSI ASETIL KOA DAN NADPH
Asetil KoA dan NADPH merupakan syarat paling penting dalam
sintesis asam lemak. Asetil KoA diproduksi di dalam mitokondria
melalui oksidasi asam lemak dan piruvat, asam amino dan juga
dari badan ketonDimulai dari proses yang terjadi di sitoplasma
sampai ke dalam mitokondria. Asetil KoA yang dihasilkan
tersebutlah yang menjadi salah satu sumber bahan untuk sintesis
asam lemak ini. Sedangkan sumber asetil KoA yang diperoleh
dari piruvat disediakan oleh piruvat dehidrogenase. Piruvat yang
masuk ke dalam mitokondria akan diubah menjadi asetil KoA
dan oksaloasetat. Piruvat dehidrogenase akan merubah piruvat
menjadi asetil KoA sedangkan piruvat karboksilase mengubah
piruvat menjadi oksaloasetat. Sedangkan bahan NADPH dapat
diperoleh dari jalur pentosa fosfat dan bisa juga dari NADPH
yang dihasilkan enzim malat. Kemudian, untuk memulai proses
sintesis asam lemak, asetil KoA akan bergabung terlebih dahulu
dengan oksaloasetat membentuk sitrat. Asetil KoA harus diubah
dulu menjadi sitrat karena asetil KoA tidak mampu menembus
membran mitokondria.
2.PEMBENTUKAN MALONIL KOA
 Asetil KoA dikarboksilasi menjadi malonil KoA
oleh asetil KoA karboksilase. Malonil KoA
nantinya akan mendonor 2 unit karbon untuk
ditambahkan ke rantai asam lemak yang sedang
tumbuh pada kompleks asam lemak sintase.
Proses pembentukan ini membutuhkavitn amin
biotin.
 Reaksi ini terjadi dalam dua tahap

1. Karboksilasi biotin yang membutuhkan ATP

2. Pembentukan malonil KoA dengan pemindahan gugus


karboksil ke asetil KoA.
SAAT ASETILKOA KARBOKSILASE DIAKTIFKAN KADAR MALONIL
KOA AKAN MENINGKAT. SAAT SINTESIS ASAM LEMAK
BERLANGSUNG, MALONIL KOA AKAN MENGINHIBISI OKSIDASI
ASAM LEMAK AGAR ASAM LEMAK YANG AKAN TERBENTUK
NANTINYA TIDAK LANGSUNG DIOKSIDASI
3. KOMPLEKS ASAM LEMAK SINTASE

Asam lemak sintase merupakan enzim besar


yang terdiri dari dimer yang identik, yang
masing-mmasing subunitnya (monomer)
memiliki tujuh aktivitas enzim asam lemak
sintase pada rantai polipeptida. Setiap
monomernya berberat molekul 240.000 dan
memiliki sebuah protein pembawa asil (ACP,
acyl carrier protein).
Fungsi ACP dalam sintesis asam lemak adalah
bertindak sebagai suatu karier perantara.
Segmen ACP memiliki sebuah residu 4-
fosfopanteteinil yang berasal dari pemutusan
koenzim A
F. KETOGENESIS

Asetoasetat, β-hidroksibutirat (D-3-


hidroksibutirat), dan aseton merupakan
senyawa-senyawa keton yang sangat penting
bagi tubuh. Apabila laju oksidasi asam
lemak tinggi, hati akan memproduksi
banyak asetoasetat dan β-hidroksibutiratgi.
Proses ketogenesis ini terjadi di dalam
matriks mitokondria dengan asetil KoA
sebagai bahan utamanya. Asetil KoA yang
dibentuk dari oksidasi asam lemak, piruvat,
atau beberapa asam amino
merupakanBprekursor badan keton
PROSES KETOGENESIS TERJADI MELALUI
TAHAP-TAHAP BERIKUT

Dua mol asetil KoA hasil β-oksidasi bergabung dan


membentuk asetoasetil KoA yang dikatalisis oleh
enzim tiolase.
Asetoasetil KoA yang baru saja terbentuk akan
bergabung dengan molekul asetil KoA yang lain
untuk membentuk β-hidroksi β-metil glutaril BKoA
(HMG-KoA).
HMG-KoA dipecah menjadi asetoasetat dan melepas
asetil KoA oleh HMG-KoA liase.
Asetoasetat secara spontan dapat mengalami
dekarboksilasi sehingga membentuk aseton yang
termasuk salah satu senyawa keton.
Kemudian asetoasetat juga dapat tereduksi menjadi
β-hidroksibutirat.
ASETOASETIL KOA MERUPAKAN KONDENSASI ANTARA DUA
MOLEKUL ASETIL KOA SEDANGKAN HMG KOA MERUPAKAN
GABUNGAN ANTARA ASETOASETIL KOA DAN SATU MOLEKUL
ASETIL KOA
G. SINTESIS TRIASILGLISEROL

Sintesis triasilgliserol paling sering terjadi di


hati dan di sel lemak.
Triasilgliserol merupakan ester dari gliserol
dan asam lemak.
Di hati gliserol 3 fosfat dapat diperoleh dari
fosforilasi gliserol dan dari glikolisis.
Gliserol yang ada di hati difosforilasi oleh
enzim gliserol kinase.
Sayangnya jaringan adiposa tidak memiliki
enzim gliserol kinase ini sehingga pasokan
gliserol 3 fosfat di jaringan adiposa hanya
diperoleh dari jalur glikolisis.
Pada gambar dibawah, jalur glikolisis dimulai dari
bahan glukosa hingga menjadi bentuk DHAP (Dalam
gambar tersebut jalur glikolisis hanya ditampilkan
secara singkat, tidak dipaparkan secara jelas).
Dihidroksiaseton fosfat (DHAP) selanjutnya
direduksi oleh gliserol 3 fosfat Dehidrogenase
menjadi gliserol 3 fosfat.
H. Biosintesis Kolesterol

PROSES BIOSINTESIS KOLESTEROL DAPAT DIJELASKAN DALAM BEBERAPA


TAHAP BERIKUT :

1. Pembentukan KoA (β-hidroksi β-metilglutaril KoA)


Sintesis HMG KoA (β-hidroksi β-metilglutaril KoA) Proses ini mirip dengan
proses pembentukan HMG KoA dalam mekanisme ketogenesis. Hanya berbeda lokasi
saja. Ketogenesis terjadi di mitokondria
sedangkan sintesis kolesterol terjadi di sitoplasma.
Jadi kesimpulannya ada dua lokasi sintesis HMG KoA di dalam sel.
terjadi di dalam mitokondria (ketogenesis) dan terjadi di sitoplasma (sintesis
kolesterol).
Dua molekul asetil KoA awalnya berkondensasi membentuk asetoasetil KoA.
Dan molekul asetil KoA lainnya ditambahkan sehingga menghasilkan HMG KoA.
NITROGEN

Nitrogen adalah senyawa yang


melimpah dalam bentuk gas N2, tidak
mudah larut atau bereaksi, yang
merupakan unsure makro terpenting
untuk makhluk hidup. Nitrogen di
gunakan sebagai building block
berbagai biomolekul seperti asam
amino, asam nukleat, dan berbagai
metabolit lain.
SIKLUS NITROGEN ( KATABOLISME
NITROGEN)

Nitrogen diikat oleh mikroorganisme dalam bentuk ion


ammonium atau ammonia dengan bantuan enzim
nitrogenase.selanjutnya,ammonia yang dihasilkan
berkondensasi (bereaksi dengan menghilangkan molekul air)
dengan senyawa karbon yakni asam 2-oksoglutarat,yang
dibantu oleh enzim glutamate dehidrogenase menjadi asam
amino glutamate.
Reaksi

NH4+ + 2-oksoglutarat 2+ + NADPH + H+ GLUTAMATE


DEHYDROGENASE Glutamate + NADP+ + H 0
2
LANJUTAN..
Siklus katabolisme nitrogen di awali dengan pembentukan
glutamate oleh 2-oksoglutarat dan ion ammonium yang di
peroleh dari redksi nitrogen ( N2 ) oleh mikroorganisme
penambat nitrogen
Siklus nitrogen sendiri adalah suatu proses konversi senyawa
yang mengandung unsur nitrogen menjadi berbagai macam
bentuk kimiawi yang lain. Transformasi ini dapat terjadi
secara biologis maupun non-biologis. Siklus nitrogen secara
khusus sangat dibutuhkan dalam ekologi karena ketersediaan
nitrogen dapat mempengaruhi tingkat proses ekosistem
kunci, termasuk produksi primer dan dekomposisi. Aktivitas
manusia seperti pembakaran bahan bakar fosil, penggunaan
pupuk nitrogen buatan, dan pelepasan nitrogen dalam air
limbah telah secara dramatis mengubah siklus nitrogen
global. Pembukaannya sudah cukup, sekarang kita menginjak
ke detail proses daur / siklus nitrogen.
PRSES DALAM DAUR NITROGEN
SEKIAN
&
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai