Anda di halaman 1dari 7

81. Perhatikan grafik di bawah ini!

Dari grafik di atas dapat disimpulkan bahwa kecepatan (V0) sebanding dengan konsentrasi substrat.
Jika jumlah substrat 2 kali lipat maka kecepatannya 2 kali lipat sampai waktu tertentu. Maka,
pernyataan berikut ini yang benar adalah...
A. Vmax sama dengan 2V, maka untuk mencapai Vmax dibutuhkan 2KM
B. Pada grafik membelok akibat adanya peningkatan konsentrasi enzim  konsentrasi substrat
C. Kecepatan sebanding dengan konsentrasi substrat jika konsentrasi enzim tetap konstan.
D. Pada grafik membelok akibat adanya peningkatan pH  penambahan konsentrasi substrat tidak lagi
menyebabkan kenaikan laju reaksi pada konsentrasi substrat yang tinggi, jauh melampaui nilai Km

E. Vmax akan tercapai bila konsentrasi substrat bertambah sejumlah 3 kali KM


Konsentrasi substrat

Pada konsentrasi substrat yang rendah, kenaikan substrat akan meningkatkan kecepatan
reaksi enzimatis hampir secara linear. Jika konsentrasi substrat tinggi, maka
peningkatan kecepatan reaksi enzimatis akan semakin menurun sejalan dengan
peningkatan jumlah substratnya. Kecepatan maksimum (Vmax) reaksi enzimatis
ditunjukkan dengan garis mendatar yang menggambarkan peningkatan kecepatan reaksi
yang rendah seiring penambahan konsentrasi substrat.

(Vo=Vmax .[S])/([S]+ Km)

82. Perhatikan grafik kinerja enzim di bawah ini!

Glukokinase

Heksokinase
v

t
Hati dan pankreas memiliki proses yang sama dalam tahapan glikolisis dari respirasi selulernya. Meski
demikian, tahap awal dari glikolisis kedua sel (pengubahan glukosa menjadi glukosa - 6 fosfat )
menggunakan enzim yang berbeda. Hati menggunakan enzim heksokinase sedangkan sel beta pankreas
menggunakan enzim glukokinase.
Grafik tersebut adalah gambaran umum kerja dari kedua enzim dalam keadaan glukosa yang terus
bertambah (sehingga terus-menerus diubah menjadi glukosa - 6 fosfat).
Pernyataan yang paling tepat berdasarkan pernyataan diatas adalah....
A. Heksokinase mudah diinhibisi oleh produknya sendiri
B. Heksokinase tidak cocok dalam menjaga kadar glukosa darah
C. ATP yang dihasilkan oleh jalur dengan enzim glukokinase akan lebih banyak
D. Keduanya mempunyai KM yang sama
E. Glukokinase lebih sensitif terhadap adanya glukosa - 6 fosfat
83. Seorang pria bernama Adrian yang menderita buta warna terpaut X dan penyakit Fabry (defisiensi
alfa-galaktosidase) terpaut X menikah dengan wanita normal dan kemudian memiliki anak
perempuan normal. Anaknya ini kemudian menikah dengan seorang pria normal dan kemudian
memiliki delapan anak laki-laki. Dari kesemua anak laki-lakinya, empat adalah normal, dua
adalah seperti Adrian, satu menderita buta warna saja, dan satu menderita penyakit Fabry saja.
Berdasarkan data di atas, tentukan pernyataan berikut ini mana yang kurang tepat?
A. Alel buta warna dan penyakit Fabry bersifat resesif
B. Dua cucu Adrian yang menderita penyakit seperti dirinya adalah hasil pindah silang
C. Kedua alel mengalami pindah silang pada anak perempuan Adrian
D. Anak perempuan Adrian merupakan wanita carrier untuk kedua alel
E. Jarak kedua alel tersebut sekitar 2 cM (Frekuensi pindah silang sangat ditentukan oleh jarak antar gen, makin jauh
kemungkinan pindah silang makin besar)
84. Perhatikan tabel berikut!
No. Reaksi Enzim
I Penambahan Tiokinase
molekul air
II Pembentukan Asil dehidrogenase
Asil-KoA lemak
III Pelepasan Enoil hidrase
Asetil-KoA
IV Oksidasi Tiolase
karbon-β
Reaksi yang terjadi dan enzim yang digunakan dalam proses β-oksidasi asam lemak yang benar
adalah...
A. I
B. II
C. III
D. IV
E. Tidak ada enzim yang sesuai.
Sistem β-oksidasi pada asam lemak melibatkan 3 tahap, yaitu:

1. Aktivasi asam lemak yang terjadi di sitoplasma


2. Transport asam lemak ke dalam mitokondria
3. Proses β-oksidasi di dalam matriks mitokondria
Aktivasi asam lemak

 Asam lemak diaktifkan menjadi bentuk asil KoA oleh tiokinase atau Asil KoA sintetase
(tiokinase).
 Reaksi ini terjadi dalam dua langkah dan membutuhkan ATP, KoA dan Mg2+. Asam lemak
bereaksi dengan ATP membentuk asiladenilat yang kemudian bergabung dengan KoA untuk
menghasilkan asil KoA.
 Dalam proses aktivasi ini dibutuhkan 2 fosfat berenergi tinggi karena ATP akan diubah
menjadi pirofosfat (PPi).
 Enzim inorganik pirofosfatase menghidrolisis PPi menjadi fosfat (Pi) dan proses ini bersifat
irreversibel.
 Aktivasi asam lemak ini umumnya terjadi di retikulum endoplasma, peroksisom dan
membran luar mitokondria.
 Sebab pada daerah-daerah ditemukan enzim asil KoA sintetase yang berfungsi
mengaktifkan asam lemak.
 Dalam aktivasi asam lemak ada yang harus diperhatikan. Yaitu panjang rantai asam lemak
yang akan diaktivaskan.
 Apakah asam lemak tersebut berantai panjang (10-20 karbon), medium (4-12 karbon)
ataupun berantai pendek (<4>

Transport asil KoA ke dalam mitokondria

 Asil KoA (asam lemak yang sudah diaktifkan) yang berantai panjang tidak dapat
menembus membran mitokondria dengan mudah.
 Oleh karena itu, Asil KoA berantai panjang akan diubah dulu menjadi asilkarnitin oleh
karnitin parmitoiltransferase-I (karnitin asiltransferase-I) yang ada di sitoplasma agar dapat masuk
ke dalam mitokondria.
 Semua proses ini terjadi dalam 4 tahap
1. Grup Asil pada asilKoA ditransfer ke karnitin yang dibantu oleh karnitin
asiltransferase-I. Pada tahap ini asilKoA akan diubah menjadi Asilkarnitin.
2. Asilkarnitin akan dibawa masuk menembus membran mitokondria sampai ke
matriks oleh protein carrier.
3. Karnitin asiltransferase-II (yang berada di membran dalam mitokondria) akan
mengkonversi asilkarnitin menjadi asilKoA kembali sedangkan karnitin akan dilepas.
4. Karnitin akan dilepaskan ke sitoplasma untuk digunakan kembali.
Proses β-oksidasi di dalam matriks mitokondria

 Setiap siklus β-oksidasi akan membebaskan dua unit karbon asetil KoA dan terjadi dalam
4 urutan reaksi.
1. Oksidasi: Asil KoA mengalami dehidrogenasi oleh FAD-dependent flavoenzim,
asilKoA dehidrogenase. Ikatan double dibentuk antara karbon α dan β.
2. Hidrasi: Enoil KoA hidratase menghidrasi ikatan double tadi sehingga membentuk β-
hidroksiasil KoA.
3. Oksidasi: Dalam tahap ini akan dihasilkan β-ketoasil KoA.
4. Pemecahan (Cleavage): Reaksi terakhir β-oksidasi akan membebaskan 2 karbon
asetil KoA dari asil KoA.
 Pada jalur β-oksidasi, asam lemak yang jumlah atom karbonnya ganjil, akan membentuk
asetil KoA hingga tersisa sebuah residu tiga karbon (propionil KoA). Propionil KoA ini akan diubah
menjadi suksinil KoA yang siap memasuki siklus asam sitrat.
Kesimpulan:
 Pada oksidasi asam lemak, asam
lemak akan diubah dalam proses β-oksidasi menjadi asetil KoA.
 Proses Oksidasi lain dengan α-oksidasi
 Meskipun β-oksidasi merupakan jalur paling dominan pada oksidasi lemak, namun
sebenarnya masih ada jalur oksidasi lain yang dikenal, yaitu α-oksidasi. α-oksidasi melakukan
penghapusan/penghilangan satu atom karbon pada asam lemak dan tidak melibatkan ikatan
asam lemak dengan koenzim A.
 Dalam proses ini tidak ada energi apapun yang dihasilkan.
 Sebelum memulai oksidasi, terlebih dahulu asam lemak dihidroksilasi. Baik itu hidroksilasi
pada asam lemak rantai pendek maupun hidroksilasi asam lemak rantai panjang (untuk sintesis
sfingolipid).
 Proses hidroksilasi ini kemungkinan besar terjadi di retikulum endoplasma dan mitokondria
yang melibatkan “fungsi oksidasi campuran.”
 Proses Oksidasi lain dengan ω-oksidasi
 Jalur ini termasuk jalur yang jarang. jalur ini terjadi di retikulum endoplasma pada hampir
semua jaringan tubuh.
 Sama seperti α-oksidasi, ω-oksidasi juga melibatkan hidroksilasi sebelum oksidasi asam
lemak.
 Dalam hal ini hidroksilasi terjadi pada karbon metil di akhir gugus karboksil atau karbon
disebelah metil akhir.
 Jalur ini juga melibatkan “fungsi oksidasi campuran” (mixed function oxidase) dan
membutuhkan sitokrom P450, O2, dan NADPH.
 Bahan dari piruvat membuat proses ini seolah-olah lebih mudah.
 Piruvat diubah menjadi asetilKoA dan oksaloasetat, yang akhirnya akan bergabung
kembali membentuk sitrat.
KETOGENESIS
Dua mol asetil KoA hasil β-oksidasi bergabung dan membentuk asetoasetil KoA yang dikatalisis
oleh enzim tiolase.

85. Potensial membran neuron saat istirahat dapat terbentuk akibat keseimbangan antara konsentrasi
ion natrium dan kalium di dalam maupun luar sel neuron. Berikut ini tabel konsentrasi dari kedua
ion tesebut dan permeabilitas relatif membran neuron terhadap keduanya:

Ion Konsentrasi Konsentrasi Permeabilit


ekstrasel intrasel as relatif
Natrium 150 mM/L 15 mM/L 1 kali
+
(Na )
Kalium 5 mM/L 150 mM/L 25-30 kali
+
(K )

Dari perbedaan konsentrasi antara intrasel dan ekstrasel tersebut, ilmuwan berkebangsaan Jerman
bernama Walther Nernst mengemukakan teorinya dan menghasilkan suatu persamaan untuk mencari
potensial membran neuron saat istirahat. Persamaan tersebut dikenal dengan persamaan Nernst.
Pernyataan di bawah ini benar menurut tabel di atas, kecuali……
A. Ion natrium mempunyai kecenderungan untuk keluar dari membran sel neuron. (SALAH)
B. Ion kalium mempunyai kecenderungan untuk keluar dari membran sel neuron
C. Potensial istirahat membrane sel neuron untuk ion natrium dan kalium memiliki harga yang
berbeda
D. Permeabilitas dari ion kalium menyebabkan kembalinya potensial istirahat membran ne
uron sesaat setelah hiperpolarisasi
E. Permeabilitas dari ion kalium membantu kerja pompa ion Na+/K+ dalam mengembal
ikan potensial istirahat membran neuron sesaat setelah hiperpolarisasi.

Anda mungkin juga menyukai