Anda di halaman 1dari 4

Nama: Nurul Khairunnisa

Kelas : A
NIM : 841420050

ANABOLISME LEMAK
Anabolisme atau biosintesa asam lemak terdiri dari tiga tahap utama, masing-masing dua tahap awal
sebagai mekanisme de novo dan tahap akhir bukan mekanisme de novo. Ketiga tahap tersebut
diperlihatkan pada reaksi di bawah ini
   
Tahap pembentukan malonil KoA dan asetil-S KoA
Tahap pemanjangan rantai secara berkesinambungan
Tahap pemanjangan rantai yang terjadi tahap demi tahap

Biosintesis asam lemak ini atau disebut juga lipogenesis terjadi didalam sitoplasma yang memiliki
enzim kompleks asam lemak sintetase.
            Biosintesis diatas merupakan contoh biosintesis asam lemak palminat. Pemilihan ini
didasarkan pada banyaknya proses metabolism asam lemak palminat yang diketahui. Selain itu asam
lemak palminat merupakan senyawa sumber untuk biosintesis asam lemak jenuh dan tak jenuh dan
berantai lebih panjang
            Pemanjangan asam lemak palminat menjadi asam lemak jenuh berantai lebih panjang,
terutama stearat, belangsung melalui reaksi kondensasi palmitoil KoA dengan asetil KoA
menghasilkan β-ketostearoil KoA. Proses ini dikatalis oleh β-ketoasilil KoA reduktase. Seanjudnya
produk ini diubah menjadi steroil KoA tak jenuh dan direduksi dengan NADH menghasilkan steroil
KoA. Dua proses terakhir masing-masing dikatalis oleh enzim enoil KoA hidratase dan enoil KoA
reduktase
            Proses pemanjangan rantai asam palminat diatas terjadi didalam mitokondria. Mekanisme lain
terjadi didalam mikrosom, dimana pemanjangan rantai asam lemak palminat berlangsung
denganmenggunakan meloni KoA dan mekanisme reaksi berlangsung seperti reaksi biosintesis asam
palminat yang dibahas sebelumnya
            Biosintesis asam lemak tak jenuh biasanya menggunakan asam palminat dan asam stearat
sebagai senyawa sumber. Pembentukan asam lemak tak jenuh palmitoleat (C16: 1) dan asam oleat
(C18: 1) dikatalis oleh enzim monooksigenase yang terdapat di dalam reticulum endoplasma jaringan
sel hati dan sel lemak. Proses biosintesis ini dibantu olehsistem pengankutan electron dari NADPH ke
sitokrom b5 (dalam jaringan sel hewan) atau ke Fe-S-protein (dalam beberapa tumbuhan dan jasad
renik)
             Prose biosintesis di atas tidak berlaku pada bakteri Eschericia coli. Bakteri melakukan
pembentukan asam palmitoliat dari β-hidroksidekanoil-ACP yang terbentuk dari reaksi antara asetil
KoA dan melonil KoA dengan katalis kompleks sintetase asam lemak

            Asam lemak esensial seperti linoleat dan linolenat merupakn senyawa yang tidak dapat
disintesis oleh hewan mamalia. Kedua jenis asam lemak ini hanya dapat disintesis oleh tumbuhan.
Dan mamalia mendapatkan kedua jenis asam lemak tersebut dengan mengkonsumsi tumbuhan. Kedua
senyawa ini merupakan sumber untuk biosintesis asam polienoat penting lain, seperti asam arakidonat
dan asam dokohesanoad 

Sintesis asam lemak

ACP : Acyl Carier Protein = Protein pembawa asil


ACP mengikat senyawa antara asil pd sintesis asam lemak.
Sintesis asam lemak memiliki 4 tahap:
1. kondensasi
2. reduksi
3. dehidrasi
4. reduksi

 Tahap 1: kondensasi
Kondensasi antara asetil dan malonil membentuk asetoasetil, dengan membebaskan CO2.
Enzim = 3-ketoasil-ACP sintase

 Tahap 2 : reduksi keto


–Molekul asetoasetil-ACP mengalami reduksi pd gugus karbonil menggunakan NADPH sbg pemberi
elektron. Enzim yg mengkatalisis 3-ketoasil ACP reduktase
 Tahap 3: dehidrasi
Penghilangan H2O
Enzim: 3-hidroksilasil ACP dehidratase

 Tahap 4: Reduksi
Enzim: enoil-ACP reduktase
NADPH berperan sebagai pemberi elektron

Metabolisme β oksidasi
Step 1 : dehidrogenasi / oksidasi

•Berperan pada pembentukan rantai ganda antara atom C2 – C3.


•Mempunyai akseptor hidrogen FAD+.
•Antara asam lemak yg berbeda panjangnya beda enzimnya,
Step2 : Hidratasi

•Mengkatalisis hidrasi trans enoyl CoA


•Penambahan gugus hidroksi pada C no. 3
•Ensim bersifat stereospesifik
•Menghasilkan 3-L-

Step 3 : dehidrogenasi

•Mengkatalisis oksidasi -OH pada C no. 3 / C β  menjadi keton

•Akseptor elektronnya : NAD+

Step 4 : thiolisis

•β-Ketothiolase  mengkatalisis pemecahan ikatan thioester.


•Acetyl-CoA  dilepas dan tersisa asam lemak asil ko A yang terhubung dgn thio sistein mll ikatan
tioester.
•Tiol HSCoA menggantikan cysteine thiol, menghasilkan fatty acyl-CoA (yang telah berkurang 2 C).

Anda mungkin juga menyukai