NIM : 19101105020
Prodi : Farmasi A
Soal
Gambar 1.
3. Oksidasi β asam lemak jenuh menghasilkan molekul asetil-KoA (dalam matriks
mitokondria) terjadi dalam 4 tahap reaksi, seperti ditunjukan pada Gambar 2. Jelaskan ke-4
tahap tersebut!
Gambar 2.
4. Pada oksidasi asam lemak, proses apakah yang selanjutnya akan dialami oleh molekul
asetil- KoA yang dihasilkan pada soal no. 3?
5. Di dalam sel, pada bagian manakah terjadinya biosintesis asam lemak?
6. Sebutkan nama kompleks enzim yang terlibat dalam biosintesis asam lemak!
7. Penambahan unit dua karbon dalam biosintesis asam lemak berlangsung dalam 4
tahap. Jelaskan ke-4 tahap tersebut!
8. Gambar 3 menyajikan transport lipid (asam lemak & kolesterol) yang diangkut
oleh lipoprotein dalam tubuh. Jelaskan proses yang terjadi pada Gambar 3.
Gambar 3.
9. Apa yang dimaksud dengan lipoprotein?
Jawab
1.) Oksidasi beta adalah proses pemecahan asam lemak menjadi asetil KoA, yang akan
diproses lebih lanjut menghasilkan energi dalam bentuk ATP. Proses pemecahan/
degradasi asam lemak pada eukariotik terjadi di mitokondria, jadi asam lemak yang
ada di sitoplasma harus dibawa ke mitokondria dulu agar dapat berlangsung oksidasi
beta. Asam lemak yang terdapat pada sitoplasma harus diaktivasi terlebih dahulu
menjadi asil lemak-KoA sebelum masuk mitokondria. Asil lemak-KoA tidak dapat
begitu saja menembus membran mitokondria, molekul tersebut harus dibawa oleh
pembawa (karier) yang disebut karnitin. Asil lemak-KoA akan berikatan dengan
karnitin membentuk asil lemak karnitin dan menembus membran mitokondria. Di
dalam mitokondria, asil lemak kornitin akan bereaksi dengan koenzim A sehingga
terbentuk asil lemak KoA dan karnitin kembali. Karnitin kemudian akan keluar
mitokondria untuk membawa asil lemak-KoA yang lainnya.
Sumber : Edubio.info
3.) Pemecahan asam lemak menjadi asetil KoA (beta oksidasi) terdiri atas uturan 4
reaksi yang berulang :
1. Oksidasi/dehidrogenasi
Reaksi pertama pada tiap daur pemecahan adalah oksidasi asil KoA oleh asil KoA
dehidrogrnasi yang menghasilkan satu eonil KoA dengan ikatan rangkap trans
antara C-2 dan C-3.
Asil KoA + E-FAD menghasilkan trans - delta kuadrat – Eonil KoA + E-FAD
2. Hidrasi
Ikatan ganda antara C-2 dan C-3 oleh eonil KoA hidratase.
Reaksi : Trans – delta kuadrat – Eonil KoA + H2O menghasilkan L-3-hidroksiasil
KoA
3. Oksidasi KeDua sebelum memasuki Thiolisis
Hidrolisis eonil KoA membuka jalan bagi reaksi oksidasi kedua, yang mengubah
gugus hidroksil pada C-3 dan menjadi gugus keton dan menghasilkan NADH.
Oksidasi ini dikatalisi oleh L-3-Hidroksiasil KoA dehirogenase.
Reaksi : L-3-hidroksiasil KoA + NAD reaksi bolak balik menghasilkan 3- ketoasil
KoA + NADH + H+
4. Thiolisis
Langkah akhir adalah pemecahan 3-ketoasil KoA oleh gugus tiol dari molekul
KoA lain, yang akan menghasilkan asetil KoA dan satu asil KoA rantai karbonnya
dua atom lebih pendek. Reaksi ini dikatalisis oleh beta-ketotiolase.
Reaksi : 3-ketotioasil KoA + HS-KoA reaksi bolak balik menghasilkan asetil KoA
+ asil KoA.
7.) 1. Kondensasi gugus acetyl dari malonyl-ACP dengan intermediet asam lemak yang
terikat pada cys-SH dengan melepaskan CO2.
2. Reduksi 1 menghasilkan turunan D-β-hydroxy.
3. Dehidrasi menghasilkan trans-∆2-unsaturated acyl-ACP
4. Reduksi 2 menghasilkan intermediet asam lemak yang sudah diperpanjang dengan dua
atom C.
9.) Lipoprotein adalah partikel kompleks yang memiliki inti hidrofobik sentral dari lipid
non-polar, terutama ester kolesterol dan trigliserida. Inti hidrofobik ini dikelilingi oleh
membran hidrofilik yang terdiri dari fosfolipid, kolesterol bebas, dan apolipoprotein.
Lipoprotein plasma dibedakan menjadi tujuh kelas berdasarkan ukuran, komposisi lipid,
dan apolipoprotein.
10.) Pemeriksaan kolesterol dilakukan melalui pengambilan sampel darah, baik dari
ujung jari maupun dari pembuluh darah, untuk kemudian diperiksa di laboratorium klinik
atau rumah sakit. Tes ini biasanya hanya membutuhkan waktu beberapa menit.
Dokter akan menentukan apakah harus berpuasa atau tidak sebelum melakukan cek
kolesterol, dan akan menginformasikan apakah ada persiapan lain yang perlu dilakukan.
Lama puasa yang disarankan adalah 9-12 jam sebelum tes, dan tes umumnya dilakukan
pada pagi hari.
Cara analisis dalam laboratorium :
Alat dan bahan :
1. Siapkan reagensia pemeriksaan kolesterol (reagen warna dan reagen standard)
2. Siapkan mikropipet 5 dan mikropipet 500
3. Siapkan tabung reaksi dan beri stampel tulisan blanko, standard dan sample.
4. Siapkan serum dalam tabung reaksi
5. Siapkan Alat Humalyzer Human 2000
Prosedur :
1. Dipipet 500 mikron reagen warna kolesterol
2. Dimasukkan ke dalam tabung blanko, standard dan sampel
3. Dihomogenkan reagen standard
4. Dipipet 5 mikron reagen standard
5. Dimasukkan ke dalam tabung standard
6. Dihomogenkan reagen tersebut agar tercampur
7. Dipipet serum sebanyak 5 mikron dan dimasukkan ke dalam tabung sampel
8. Dihomogen
9. Reagen blanko, standard dan sampel diinkubasi pada suhu 37 derajat celcius selama
5-60 menit pada alat Humalyzer Human 2000
10. Dibilas flowcel dengan aquadest
11. Tekan tombol purge
12. Dipilih program kolesterol
13. Dimasukkan reagen blanko ke dalam selang dan di tekan lempengan
14. Dimasukkan reagen standard pada selang dan di tekan lempengan
15. Dimasukkan sampel ke dalam selang dengan menekan lempengan
16. Setelah selesai, dibilas dengan aquades
17. Ditekan tombol purge
18. Ditekan tombol clear 2x untuk kembali ke menu utama
19. Ditekan tombol paper daan diambil kertas hasil pemeriksaan
Tes kolesterol lengkap meliputi pengukuran terhadap 4 jenis lemak dalam darah, yakni
HDL (kolesterol baik), LDL (kolesterol jahat), trigliserida, dan total kolesterol (total
keseluruhan dari jenis kolesterol). Hasil pemeriksaan kolesterol yang ideal adalah
sebagai berikut:
LDL: kurang dari 130 mg/dL (semakin rendah jumlahnya, semakin baik).
HDL: lebih dari 60 mg/dL (semakin tinggi jumlahnya, semakin baik).
Kolesterol total: kurang dari 200 mg/dL (semakin rendah jumlahnya, semakin baik).
Trigliserida: kurang dari 150 mg/dL (semakin rendah jumlahnya, semakin baik).