Anda di halaman 1dari 8

Tugas Metabolisme Lipida

Nama : Citra Fatima Marsidi

NIM : 19101105020

Prodi : Farmasi A

Soal

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan oksidasi β (beta)!


2. Asam lemak sebelum masuk ke matriks mitokondria untuk proses oksidasi β,
akan menjalani proses aktivasi seperti pada Gambar 1. Jelaskan!

Gambar 1.
3. Oksidasi β asam lemak jenuh menghasilkan molekul asetil-KoA (dalam matriks
mitokondria) terjadi dalam 4 tahap reaksi, seperti ditunjukan pada Gambar 2. Jelaskan ke-4
tahap tersebut!
Gambar 2.
4. Pada oksidasi asam lemak, proses apakah yang selanjutnya akan dialami oleh molekul
asetil- KoA yang dihasilkan pada soal no. 3?
5. Di dalam sel, pada bagian manakah terjadinya biosintesis asam lemak?

6. Sebutkan nama kompleks enzim yang terlibat dalam biosintesis asam lemak!

7. Penambahan unit dua karbon dalam biosintesis asam lemak berlangsung dalam 4
tahap. Jelaskan ke-4 tahap tersebut!
8. Gambar 3 menyajikan transport lipid (asam lemak & kolesterol) yang diangkut
oleh lipoprotein dalam tubuh. Jelaskan proses yang terjadi pada Gambar 3.

Gambar 3.
9. Apa yang dimaksud dengan lipoprotein?

10. Jelaskan cara menganalisis kolesterol dalam darah!

Jawab
1.) Oksidasi beta adalah proses pemecahan asam lemak menjadi asetil KoA, yang akan
diproses lebih lanjut menghasilkan energi dalam bentuk ATP. Proses pemecahan/
degradasi asam lemak pada eukariotik terjadi di mitokondria, jadi asam lemak yang
ada di sitoplasma harus dibawa ke mitokondria dulu agar dapat berlangsung oksidasi
beta. Asam lemak yang terdapat pada sitoplasma harus diaktivasi terlebih dahulu
menjadi asil lemak-KoA sebelum masuk mitokondria. Asil lemak-KoA tidak dapat
begitu saja menembus membran mitokondria, molekul tersebut harus dibawa oleh
pembawa (karier) yang disebut karnitin. Asil lemak-KoA akan berikatan dengan
karnitin membentuk asil lemak karnitin dan menembus membran mitokondria. Di
dalam mitokondria, asil lemak kornitin akan bereaksi dengan koenzim A sehingga
terbentuk asil lemak KoA dan karnitin kembali. Karnitin kemudian akan keluar
mitokondria untuk membawa asil lemak-KoA yang lainnya.
Sumber : Edubio.info

2.) Proses Aktivasi Asam Lemak


- Asam lemak diaktivkan diluar membran mitokondria. Proses oksidasi terjadi
didalam matriks mitokondria.
- ATP memacu pembentukan ikatan tioester antara gugus karboksil asam lemak
dan gugus silfhidril pada KoA.
- Reaksi aktivasi di katalis oleh enzim asil KoA sintetase
- Transportasi Asil KoA : molekul asil KoA rantai panjang aktif melintasi
membran dalam mitokondria dengan cara mengkonjugasinya dengan karnitin
( suatu senyawa yang terbentuk dari lisin)
- Gugus Asil dipimdahkan dari atom sulfur pada KoA ke gugus Hidroksil pada
karnitin dan membentuk Asil Karnitin. Reaksi ini dikatalisis oleh karnitin
transferasi I, yang terikat pada membran diluar mitokondria.
- Selanjutnya, Asil Karnitin melintasi membran dalam mitokondria dikatalis
oleh enzim translokase.
- Gugus Asil dipindahkan lagi ke KoA pada sisi matriks dari membran
mitokondria dikatalis oleh enzim karnitin asil transferase II.
- Akhirnya karnitin dikembalikan ke sisi sitosol oleh enzim translokase.

Sumber : slideshare.net lisa pinto, poltekkes kemenkes kupang.

3.) Pemecahan asam lemak menjadi asetil KoA (beta oksidasi) terdiri atas uturan 4
reaksi yang berulang :
1. Oksidasi/dehidrogenasi
Reaksi pertama pada tiap daur pemecahan adalah oksidasi asil KoA oleh asil KoA
dehidrogrnasi yang menghasilkan satu eonil KoA dengan ikatan rangkap trans
antara C-2 dan C-3.
Asil KoA + E-FAD menghasilkan trans - delta kuadrat – Eonil KoA + E-FAD
2. Hidrasi
Ikatan ganda antara C-2 dan C-3 oleh eonil KoA hidratase.
Reaksi : Trans – delta kuadrat – Eonil KoA + H2O menghasilkan L-3-hidroksiasil
KoA
3. Oksidasi KeDua sebelum memasuki Thiolisis
Hidrolisis eonil KoA membuka jalan bagi reaksi oksidasi kedua, yang mengubah
gugus hidroksil pada C-3 dan menjadi gugus keton dan menghasilkan NADH.
Oksidasi ini dikatalisi oleh L-3-Hidroksiasil KoA dehirogenase.
Reaksi : L-3-hidroksiasil KoA + NAD reaksi bolak balik menghasilkan 3- ketoasil
KoA + NADH + H+
4. Thiolisis
Langkah akhir adalah pemecahan 3-ketoasil KoA oleh gugus tiol dari molekul
KoA lain, yang akan menghasilkan asetil KoA dan satu asil KoA rantai karbonnya
dua atom lebih pendek. Reaksi ini dikatalisis oleh beta-ketotiolase.
Reaksi : 3-ketotioasil KoA + HS-KoA reaksi bolak balik menghasilkan asetil KoA
+ asil KoA.

- Asil KoA yang memendek selanjutnya mengalami daur oksidasi berikutnya,


yang diawali dengan reaksi yang dikatalis oleh asil KoA dehidrogenasi.
- Rantai asam lemak yang mengandung 12 sampai 18 karbon, dioksidasi oleh
asil KoA dehidrogenase rantai panjang
- Rantai asam lemak dengan 14 sampai 4 rantai karbon dioksidasi oleh asil KoA
rantai sedang.
- Rantai asam lemak dengan 4 dan 6 rantai karbon dioksidasi oleh asil KoA
dehidrogenase rantai pendek.
- Beta-oksidasi asam palmitat
- Perolehan energi pada tiap oksidasi asam lemak : kita dapat menghitung energi
yang dihasilkan dari oksidasi satu asam lemak. Pada tiap daur reaksi : asil KoA
diperpendek sebanyak 2 karbon dengan pelepasan FADH2, NADH, dan Asetil
KoA. Reaksi : Cn – asil KoA + FAD + NAD + H2O + KoA menghasilkan Cn-
2 – asil KoA + FADH2 + NADH + Asetil KoA + H.
- Perolehan ATP pada oksidasi sempurna asam palmitat adalah 106 ATP.

Sumber : slideshare.net lisa pinto, poltekkes kemenkes kupang.


4.) - Asetil KoA yang terbentuk dari oksidasi asam lemak akan memasuki daur asam
sitrat hanya jika pemecahan asam lemak dan karbohidrat terjadi secara berimbang.
- Masuknya asetil KoA dalam daur asam sitrat tergantung pada tersedianya
okasaloasetat dari sitrat.
- Konsentrasi oksaloasetat rendah apabila karbohidrat tidak tersedia atau
penggunaannya tidak sebagaimana mestinya.
- Secara normal oksaloasetat dihasilkan dari piruvat (produk glikolisis) oleh
enzim piruvat karboksilase.

Sumber : slideshare.net lisa pinto, poltekkes kemenkes kupang.

5.) Biosintesis asam lemak terjadi di sitoplasma, khususnya di hati, jaringan


adiposa,ginjal, paru-paru, dan kelenjar mammae.

Sumber: Lehninger Principles of Biochemistry, 6th Edition

6.) Asam lemak synthase

Sumber: Lehninger Principles of Biochemistry, 6th Edition

7.) 1. Kondensasi gugus acetyl dari malonyl-ACP dengan intermediet asam lemak yang
terikat pada cys-SH dengan melepaskan CO2.
2. Reduksi 1 menghasilkan turunan D-β-hydroxy.
3. Dehidrasi menghasilkan trans-∆2-unsaturated acyl-ACP
4. Reduksi 2 menghasilkan intermediet asam lemak yang sudah diperpanjang dengan dua
atom C.

Sumber: Lehninger Principles of Biochemistry, 6th Edition

8.) Kilomikron sehubungan dengan pergerakan makanan triasilgliserol dari usus ke


jaringan lain adalah lipoprotein terbesar dan paling padat, mengandung banyak
triasilgliserol. (1) Kilomikron disintesis dari lemak makanan di RE enterosit, sel epitel
yang melapisi usus kecil. Kilomikron kemudian bergerak melalui sistem limfatik dan
memasuki aliran darah melalui vena subklavia kiri. Apolipoprotein kilomikron termasuk
apoB-48 (unik untuk kelas lipoprotein ini), apoE, dan apoC-II. (2) ApoC-II mengaktifkan
lipoprotein lipase di kapiler adiposa, jantung, otot rangka, dan jaringan payudara
menyusui, memungkinkan pelepasan asam lemak bebas (FFA) ke jaringan ini. Dengan
demikian, kilomikron membawa asam lemak makanan ke jaringan di mana mereka akan
dikonsumsi atau disimpan sebagai bahan bakar. (3) Sisa-sisa kilomikron (habis sebagian
besar triasilgliserolnya tetapi masih mengandung kolesterol, apoE, dan apoB-48)
bergerak melalui aliran darah ke hati. Reseptor di hati berikatan dengan apoE di sisa
kilomikron dan memediasi pengambilannya melalui endositosis. (4) Di hati, sisa-sisa
melepaskan kolesterolnya dan terdegradasi dalam lisosom. Jalur dari kolesterol makanan
ke hati ini adalah jalur eksogen.
Ketika makanan mengandung lebih banyak asam lemak dan kolesterol daripada yang
dibutuhkan segera sebagai bahan bakar atau prekursor untuk molekul lain mereka (5)
diubah menjadi triasilgliserol atau kolesteril ester di hati dan dikemas dengan
apolipoprotein spesifik menjadi lipoprotein densitas sangat rendah (VLDL). Karbohidrat
berlebih dalam makanan juga dapat diubah menjadi triasilgliserol di hati dan diekspor
sebagai VLDL. Selain triasilgliserol dan kolesteril ester, VLDL mengandung apoB-100,
apoC-I, apoC-II, apoC-III, dan apoE. VLDL diangkut dalam darah dari hati ke otot dan
jaringan adiposa. (6) Di kapiler jaringan ini, apoC-II mengaktifkan lipoprotein lipase,
yang mengkatalisis pelepasan asam lemak bebas dari triasilgliserol di VLDL. Adiposit
mengambil asam lemak ini, mengubahnya kembali menjadi triasilgliserol, dan
menyimpan produk dalam tetesan lipid intraseluler; miosit, sebaliknya, terutama
mengoksidasi asam lemak untuk memasok energi. Ketika tingkat insulin tinggi (setelah
makan), VLDL berfungsi terutama untuk menyampaikan lipid dari makanan ke jaringan
adiposa untuk disimpan di sana. Dalam keadaan puasa di antara waktu makan, asam
lemak yang digunakan untuk memproduksi VLDL di hati terutama berasal dari jaringan
adiposa, dan target utama VLDL adalah miosit jantung dan otot rangka.
Hilangnya triasilgliserol mengubah beberapa sisa VLDL menjadi VLDL (juga disebut
lipoprotein densitas menengah, IDL). Penghapusan lebih lanjut triasilgliserol dari IDL
(sisa-sisa) menghasilkan lipoprotein densitas rendah (LDL). Kaya kolesterol dan
kolesteril ester, dan mengandung apoB-100 sebagai apolipoprotein utama mereka, (7)
LDL membawa kolesterol ke jaringan ekstrahepatik seperti otot, kelenjar adrenal, dan
jaringan adiposa. Jaringan ini memiliki reseptor LDL membran plasma yang mengenali
apoB-100 dan memediasi kolesterol dan kolesteril ester. (8) LDL juga mengantarkan
kolesterol ke makrofag, terkadang pengambilan mengubahnya menjadi sel busa. (9) LDL
tidak diambil oleh jaringan perifer dan sel kembali ke hati dan diambil melalui reseptor
LDL di membran plasma hepatosit. Kolesterol yang memasuki hepatosit melalui jalur ini
dapat dimasukkan ke dalam membran, diubah menjadi asam empedu, atau
direesterifikasi oleh ACAT untuk disimpan dalam tetesan lipid sitosol. Jalur ini, dari
pembentukan VLDL di hati ke LDL kembali ke hati, adalah jalur endogen metabolisme
dan transportasi kolesterol. Akumulasi kolesterol intraseluler berlebih dicegah dengan
mengurangi laju sintesis kolesterol ketika kolesterol yang cukup tersedia dari LDL di
dalam darah.

Sumber: Lehninger Principles of Biochemistry, 6th Edition

9.) Lipoprotein adalah partikel kompleks yang memiliki inti hidrofobik sentral dari lipid
non-polar, terutama ester kolesterol dan trigliserida. Inti hidrofobik ini dikelilingi oleh
membran hidrofilik yang terdiri dari fosfolipid, kolesterol bebas, dan apolipoprotein.
Lipoprotein plasma dibedakan menjadi tujuh kelas berdasarkan ukuran, komposisi lipid,
dan apolipoprotein.

Sumber : Carl Grunfeld, MD,PhD, endocrinology book

10.) Pemeriksaan kolesterol dilakukan melalui pengambilan sampel darah, baik dari
ujung jari maupun dari pembuluh darah, untuk kemudian diperiksa di laboratorium klinik
atau rumah sakit. Tes ini biasanya hanya membutuhkan waktu beberapa menit.

Dokter akan menentukan apakah harus berpuasa atau tidak sebelum melakukan cek
kolesterol, dan akan menginformasikan apakah ada persiapan lain yang perlu dilakukan.
Lama puasa yang disarankan adalah 9-12 jam sebelum tes, dan tes umumnya dilakukan
pada pagi hari.
Cara analisis dalam laboratorium :
Alat dan bahan :
1. Siapkan reagensia pemeriksaan kolesterol (reagen warna dan reagen standard)
2. Siapkan mikropipet 5 dan mikropipet 500
3. Siapkan tabung reaksi dan beri stampel tulisan blanko, standard dan sample.
4. Siapkan serum dalam tabung reaksi
5. Siapkan Alat Humalyzer Human 2000

Prosedur :
1. Dipipet 500 mikron reagen warna kolesterol
2. Dimasukkan ke dalam tabung blanko, standard dan sampel
3. Dihomogenkan reagen standard
4. Dipipet 5 mikron reagen standard
5. Dimasukkan ke dalam tabung standard
6. Dihomogenkan reagen tersebut agar tercampur
7. Dipipet serum sebanyak 5 mikron dan dimasukkan ke dalam tabung sampel
8. Dihomogen
9. Reagen blanko, standard dan sampel diinkubasi pada suhu 37 derajat celcius selama
5-60 menit pada alat Humalyzer Human 2000
10. Dibilas flowcel dengan aquadest
11. Tekan tombol purge
12. Dipilih program kolesterol
13. Dimasukkan reagen blanko ke dalam selang dan di tekan lempengan
14. Dimasukkan reagen standard pada selang dan di tekan lempengan
15. Dimasukkan sampel ke dalam selang dengan menekan lempengan
16. Setelah selesai, dibilas dengan aquades
17. Ditekan tombol purge
18. Ditekan tombol clear 2x untuk kembali ke menu utama
19. Ditekan tombol paper daan diambil kertas hasil pemeriksaan

Tes kolesterol lengkap meliputi pengukuran terhadap 4 jenis lemak dalam darah, yakni
HDL (kolesterol baik), LDL (kolesterol jahat), trigliserida, dan total kolesterol (total
keseluruhan dari jenis kolesterol). Hasil pemeriksaan kolesterol yang ideal adalah
sebagai berikut:

LDL: kurang dari 130 mg/dL (semakin rendah jumlahnya, semakin baik).
HDL: lebih dari 60 mg/dL (semakin tinggi jumlahnya, semakin baik).
Kolesterol total: kurang dari 200 mg/dL (semakin rendah jumlahnya, semakin baik).
Trigliserida: kurang dari 150 mg/dL (semakin rendah jumlahnya, semakin baik).

Sumber : alodokter.com dan video youtube https://www.youtube.com/watch?


v=l6DPEL4vWCw

Anda mungkin juga menyukai