Anda di halaman 1dari 11

Nama : Jimmy M.

Taopan
Nim : 1106072045
Tugas : Biokimia
Jeaskan Dengan Rinci Tentang:
A. Metabolism Lemak
B. Anabolisme Lemak
C. Katabolisme Lemak
D. Bagaimana Tubuh Mendapatkan Energy
E. Biosintesis Lemak
F. Glikolisis

1) METABOLISME LEMAK
Lemak yang tidak segera diperlukan setelah absorbsi disimpan oleh tubuh dalam
jaringan adiposa. Bila diperlukan, lemak dikeluarkan dari tempat penyimpanan dalam
hati diubah menjadi gliserol dan asam lemak, bentuk yang paling mudahdapat digunakan
dalam tubuh. Bila lemak terus di metabolisme dalam hati maka akan terdapat ampas
berupa zat keton yang hanya terbatas penggunaanya. Kalau banyak dihasilkan di hati
maka akn menjadi kalori dalam darah, dan hal ini terjadi pada saat kelaparan karena
tubuh tidak mempunyai sesuatu untuk digunakan selain dari lemak di dalam jaringan
adiposa.
Pencernaan : Lipase lambung menghasilkan sedikit hidrolisis lemak sehingga
lipase pankreas dan lipase usus memecah lemak menjadi gliserin dan asam lemak.
Absorbsi : Gliserin dan asam lemak oleh kakteal disalurka ke duktus dan
masuk ke aliran darah, kemudian dialirkan ke deluruh jaringan tubuh. Hati membantu
mengoksidasi lemak dan mempersiapkan untuk disimpan dalam jaringan, lemak
dioksidasi untuk memberi panas dan tenaga serta lemak yang disimpan mengandung
vitamin A dan B. Produksi buangan hasil pembakaran lemak dalam jaringan akan
diekskresikan oleh paru-paru dalam bentuk air dan karbondioksida melalui kulit dalam
bentuk keringat, ginjal dalam bentuk urine serta saluran pencernaan dalam bentuk feases.






















2) KATABOLISME LEMAK
Katabolisme Lemak dapat di bedakan atas beberapa proses:
1. Pelepasan dan Transport Asam Lemak
Pemecahan lemak (lipolisis) di dalam jaringan lemak dikatalis oleh suatu lipase
yang peka hormon yang diatur oleh suatu kontrol hormonal yang kompleks. Asam lemak
yang dilepaskan dari jaringan lemak akan di transpor di dalam plasma dalam bentuk tidak
teresterisasi (free ratty asid = FFA). Ini hanya terjadi pada asam lemak rantai pendek
yang benar-benar larut, sedangkan asam lemak rantai panjang dan kurang larut dalam air
akan terikat pada albumin.
Untuk dapat digunakan, asam lemak dari plasma dimasukkan ke dalam sel dan
berada dalam bentuk yang terikat protein. Kecuali jaringan otak dan eitrosit, semua
jaringan dapat memecahkan asam lemak melalui oksidasi-.
2. Pemecahan Asam Lemak : Oksidasi-
Dalam oksidassi- asam lemak dikatabolisis dari ujung karboksil. Dua atom
hidrogen dikeluarkan dari atom carbon-, C3 dalam rantai, dan terbentuk suatu gugus
keto. Pemecahan antara atom karbon- dan terjadi, dan fragmen dua atom karbon
yang terdiri dari karbon karboksil asli dan atom karbon-, dilepaskan sebagai asetil KoA.
Oksidasi asam lemak 16-atom karbon akan menghasilkan delapan unit asetil KoA tetapi
hanya memerlukan tujuh siklus oksidasi-. Satu urutan oksidasi- yang menghasilkan 1
mol asetil KoA dan memberi 5 mol ATP kepada sel. Tiap mol aseil KoA bila di oksidasi
dalam siklus Krebs menjdi CO2 dan H2O, memberi tambahan ikatan fosfat energi tinggi
kepada sel yang ekivalen dengan 12 mol ATP.
3. Pengaturan Penghancuran Asam Lemak
Kadar asam lemak bebas (FFA) di dalam plasma bertugas menyediakan asam
lemak yang dibutuhkan oleh jaringan yang tidak dapat membentuk asam lemak melalui
sintesis sendiri (lipogenesis). Setelah diaktifasi menjadi asil KoA, FFA intra sel disimpan
dan dipecahkan.



1) Penyimpanan
Pengesteran dari asam lemak yang diaktifkan (asil KoA) dengan gliserol menyebabkan
terbentuknya fosfolipid yang diperlukan sebagai komponen membran dan triasilgliserol
(lemak) yang disimpan sebagai cadangan lemak.
2) Penghancuran
Penghancuran asam lemak terjadi di mitokondria. Dengan bantuan toraks karnitin, asam
lemak di transpor dari sitoplasma ke dalam mitokondria. Dalam mitokondria asam lemak
dipecah menjadi CO2 melalui kerjasama antara oksidasi-, daur asam sitrat dan rantai
pernafasan, dan akibatnya dihasilkan sejumlah ATP.
4. Penghancuran Asam Lemak Tak Jenuh
Penghancuran asam lemak tak jenuh berlangsung seperti penghancuran asam
lemak jenuh yaitu melalui oksidasi-, hingga mencapai ikatan rangkap cis pada C-9.
Karena pada oksidasi- produk yang tidak jenuh selalu membawa satu ukatan rangkap
berposisi trans, maka asam lemak tidak jenuh diubah dari isomer 3,4- cis menjadi isomer
2-trans melalui suatu isomerase. Kemudian penghancuran melalui oksidasi- dapat
dilanjutkan.
5. Penghancuran Asam Lemak Rantai Ganjil
Pada asam lemak dengan rantai ganjil terjadi proses penghancuran seperti pada
asam lemak normal dengan jumlah atom C genap, yang artinya setelah masuk ke dalam
sel asam lemak akan di aktifasi menjadi asil KoA denagn menggunakan ATP. Kemudian
dengan bantuan torak karnitin ditranspor ke dalam mitokondria untuk dipecah melalui
proses oksidasi-. Propionil-KoA yang tetap tersisa dengan 3 atom C dikarboksilase oleh
propionil-KoA karboksilase menjadi metilmalonil-KoA dan setelah isomerisasi,
metilmalonil KOA diubah menjadi suksinil-KoA.
6. Oksidasi dan
Oksidasi asam lemak bekerja menghancurkan asam lemak bercabang metil.
Proses ini terjadi melalui pemisahan terhadap residu C1, dimulai dengan suatu
hidroksilase, tidak membutuhkan koenzia A dan juga tidak membutuhkan ATP.
Oksidasi yaitu oksidasi dari ujung akhir asam lemak yang dimulai dengan suatu
hidroksilasi oleh suatu monooksigenase (oksidase campuan secara fungsional) dan
dilanjutkan melalui oksidase menjadi asam lemak dengan dua gugus karboksi. Asam
lemak ini dipecahkan menjadi oksidasi- pada kedua sisi hingga menjadi asam dikarbonat
C8 atau C6 dan diekskresikan melalui urine.
3) ANABOLISME LEMAK
1. Biosintesis Asam Lemak
Biosintesis asam lemak (lipogenesis) berlangsung di dalam sitoplasma dari banyak
jaringan, terutama di dalam hati, jaringan lemak, ginjal, paru-paru dan kelenjar susu.
Substrat yang trpenting dan pemasok atom karbon adalah glukosa. Asetil-KoA yang
membentuk asam lema, tersedia melalui glikolisis dan dekarboksilasi oksidatif piruvat.
Langkah pertama lipogenesis adalah karboksilasi asetil-KoA menjadi maloni-
KoA.reaksi ini di katalis oleh asetil-KoA karboksilase. polimerisasi menjadi asam lemak
terjadi di dalam sitoplasma dalam suatu kompleks sintase asam lemak.
Yang bekerja sebagai zat pereduksi pada lipogenesis adalah NADPH + H+. koenzim ini
dapat berasal dari berbagai sumber. NADPH dapat terbentuk di dalam jalur heksosa
monofsfat melalui reaksi dari glukosa 6-fosfat dehidrogenase dan 6-fosflogukonat
dehirogenase. Senyawa ini juga dapat terbentuk oleh suatu isositrat dehidrogenase yang
tergantung pada NADP+ atau oleh enzim malat yang mengubah malat menjadi piruvat
dan CO2. Enzim-enim tersebut berlokalisasi di salam sitoplasma.
2. Asetil-KoA Karboksilase
Langkah dari biosintesis asam lemak yang menentukan kecepatan reaksi adalah
pembentukan maloni-KoA dari asetil-Koa melalui karboksilasi. Asetil-KoA karboksilase
mengandung biotin sebagai gugus prostetik. Pada langkah pertama akan dihasilkan suatu
bioksin-karboksi dengan memecahkan ATM dan menggunakan hydrogenkarbonat.
Asetil-KoA terutama berasal dari glikolisis, tetapi selain itu juga dari metabolisme
asam amino dan pemecahan alcohol.
Asetil-KoA karboksilas dalah suatu enzim aloserik. Enzim ini distimulasi oleh
asam sitrat dan dihambat oleh asam lemak yang diaktifakan (asetil-KoA). Konsentrasi
sam sitrat yang berasal dari mitokondria, di dalam sitoplasma adalah tinggi bila
penyediaan subsrat baik. Kemudian sel-sel membentuk pesediaan energy dalam bentuk
lemak.
Hormon mengatur asetil-KoA karboksilase melalui interkonversi. Insulin
mengaktifkan enzim melalui suatu fosfatase protein, glukagon dan adrenalin
membuatnya menjadi tidak aktif melalui suatu kinae protein. Selain itu insulin dan
gluagon juga bekerja dalam jangka panjang melalui induksi dan represi enzim.
3. Kompleks Sintesa Asam Lemak
Biosintesis asam lemak dikatalis didalam sitoplasma oleh suatu kompleks
sinatase asam lemak yang membutuhkan asetil-KoA sebagai molekul awal.Reduktor
dalam sintesis asam lemak adalah NADPH + H+ yang secara keseluruhan akan diubah 1
asetil-KoA, 7 malonil-KoA dan 14 NADPH + H+ menjadi palmiat, 7 CO2, 6 H2O, 8
KoA dan 14 NADP+.
Aktivitas enzim secara tiga dimensi dibagi menjadi tiga domain yang berbeda.
Domain 1 mengkatalisis masuknya substrat asetil-KoA (atau asil-KoA) dan malonil-KoA
dengan bantuan (ACP)-S-asetil transferase dan (ACP)-S-maloni trferase, dan selanjutnya
mengkatalisis kondendasi dari keduanya dengan bantuan 3-ketoasil-(ACP)-sintase.
Domain II mereduksi rantai asam lemak yang sedang tumbuh dengan bantuan 3-ketoasi-
(ACP)-reduktase , 3-hidroksiasil-(ACP)-dehidratase dan enoil-(ACP)-reduktase. Yang
terakhir Domain III berfungsi membebaskan produk yang telah selesai setelah 7 langkah
rantai panjang dengan bantuan asil-(ACP)-hidrolase.
4. Reaksi-reaksi Sinatase Asam Lemak
Biosintesis palmiat dimulai dengan pemindahan satu residu asetil ke residu
sistein yang telah disinggung diatas dan satu residu malonil ke 4-fosfopantetein pada
(ACP). Perpanjangan rantai berlangsung melalui pemindahan gugus asetil ke C-2 dari
residu maloni, dimana gugus karboksi bebas dilepaskan sebagai CO2. Ketiga langkah
reaksi selanjutnya, yaitu reduksi dari ggus 3-keto penglepasan air dn reduksi yang
diperbaharui, menghasilkan suatu asam lemak dengan 4 atom C. produk antara ini akan
dipindahkan kembali dari ACP ke residu sistein dengan bantuan asil transferase,
sedemikian rupa sehingga daur dapat kembali dimulai dengan memasukkan matonil-KoA
ke ACP.

4) BIOSINTESIS LEMAK
Biosintesis asam lemak sebagai bagian dari biosintesis lipida adalah suatu proses
metabolisme yang penting dalam jazat hidup. Senyawa lipida ini mempunyai kandungan energi
yang lebih tinggi dari pada karbohidrat dan dapat disimpan sebagai cadangan energi yang besar di
dalam jaringan lemak. Biosintesis ini berlangsung melalui mekanisme yang dalam beberapa hal
berbeda dengan oksidasi asam lemak yakni :
1. Biosintesis asam lemak berlangsung di dalam sitoplasma sedangkan oksidasi asam lemak
berlangsung di dalam nitrokondria
2. Biosintesis asam lemak membutuhkan asam sitrat sebagai kofaktor
3. Diperlukan adanya CO2 dalam biosintesis asam lemak sebagai factor pembantu
dalam mekanisme pemanjangan rantai asam lemak.
REAKSI KESELURUHAN
1. tahap penggiatan asetil- CoA. pembentukan malonil-CoA
asetil-SCoA
CO
2
ATP ADP + Pi
HOOC - CH
2
- CO - SC
O
A
malonil-C
o
A
biotin
asetil -CoA karbosilase
2. tahap pemanjangan rantai secara continue
7 malonil-CoA
ACP-SH
CoA-SH
7 malonil - S - ACP
asetil-CoA
ACP-SH
CoA-SH
asetil - S - ACP palmitoil-S-ACP
CoA - SH
ACP -SH
palmitoil -SCoA
3. pemanjangan rantai secara tahap demi tahap
palmitoil - SCoA
asetil-SCoA
stearoil - SCoA
asetil-SCoA
dan seterusnya
ketiga tahap utama mekanisme biosintesis asam lemak


5) GLIKOLISIS
Tahap glikolisis sebagai berikut:


karbohidrat
glukosa
piruvat etanol laktat
asetat
(asetil koenzim-A)
daur krebs
ADP + Pi
ATP
ADP+Pi
ATP
CO
2
+ H
2
O
H
rantai pernapasan
(fosforilasi bersifat
oksidasi)
O
2 H
2
O
ADP+Pi
ATP

Pertama-tama, glukosa mendapat tambahan satu gugus fosfat dari satu molekul ATP,
yang kemudian berubah menjadi ADP, membentuk glukosa 6-fosfat. Setelah itu, glukosa 6-fosfat
diubah oleh enzim menjadi isomernya, yaitu fruktosa 6-fosfat. Satu molekul ATP yang lain
memberikan satu gugus fosfatnya kepada fruktosa 6-fosfat, yang membuat ATP tersebut menjadi
ADP dan fruktosa 6-fosfat menjadi fruktosa 1,6-difosfat. Kemudian, fruktosa 1,6-difosfat dipecah
menjadi dua senyawa yang saling isomer satu sama lain, yaitu dihidroksi aseton fosfat dan PGAL
(fosfogliseraldehid atau gliseraldehid 3-fosfat). Tahapan-tahapan reaksi diatas itulah yang disebut
dengan fase investasi energi.
Selanjutnya, dihidroksi aseton fosfat dan PGAL masing-masing mengalami oksidasi
dan mereduksi NAD+, sehingga terbentuk NADH, dan mengalami penambahan molekul fosfat
anorganik (Pi) sehingga terbentuk 1,3-difosfogliserat. Kemudian masing-masing 1,3-
difosfogliserat melepaskan satu gugus fosfatnya dan berubah menjadi 3-fosfogliserat, dimana
gugus fosfat yang dilepas oleh masing-masing 1,3-difosfogliserat dipindahkan ke dua molekul
ADP dan membentuk dua molekul ATP. Setelah itu, 3-fosfogliserat mengalami isomerisasi
menjadi 2-fosfogliserat. Setelah menjadi 2-fosfogliserat, sebuah molekul air dari masing-masing
2-fosfogliserat dipisahkan, menghasilkan fosfoenolpiruvat. Terakhir, masing-masing
fosfoenolpiruvat melepaskan gugus fosfat terakhirnya, yang kemudian diterima oleh dua molekul
ADP untuk membentuk ATP, dan berubah menjadi asam piruvat
Setiap pemecahan 1 molekul glukosa pada reaksi glikolisis akan menghasilkan produk
kotor berupa 2 molekul asam piruvat, 2 molekul NADH, 4 molekul ATP, dan 2 molekul air. Akan
tetapi, pada awal reaksi ini telah digunakan 2 molekul ATP, sehingga hasil bersih reaksi ini
adalah 2 molekul asam piruvat (C3H4O3), 2 molekul NADH, 2 molekul ATP, dan 2 molekul air.
Perlu dicatat, pencantuman air sebagai hasil glikolisis bersifat opsional, karena ada sumber lain
yang tidak mencantumkan air sebagai hasil glikolisis.
6) Bagai mana tubuh memperoleh energy
Daur energy dalam tubuh
NAD, atau
NADP
(bentuk oksidasi)
Katabolisme
NADH, atau
NADPH
(bentuk reduksi)
anabolisme
(reaki biosintesis
bersifat reduksi)
zat
(bentuk reduksi)
zat
(bentuk oksidasi)
hasil akhir
(bentuk reduksi)
pra-zat
(bentuk oksidasi)

Metabolisme Energi: Metabolisme total yang ditunjukkan oleh energi (dalam bentuk panas atau
kerja) yang dikeluarkan dari keseluruhan proses kimia yang terjadi di dalam tubuh binatang dan
manusia yang berasal dari oksidasi zat makanan.Proses pembentukan energy terjadi pada sel.

Anda mungkin juga menyukai