Anda di halaman 1dari 2

Lemak yang tidak segera diperlukan setelah absorbsi disimpan oleh tubuh dalam jaringan adiposa.

Bila diperlukan, lemak dikeluarkan dari tempat penyimpanan dalam hati diubah menjadi gliserol
dan asam lemak, bentuk yang paling mudahdapat digunakan dalam tubuh. Bila lemak terus di
metabolisme dalam hati maka akan terdapat ampas berupa zat keton yang hanya terbatas
penggunaanya. Kalau banyak dihasilkan di hati maka akn menjadi kalori dalam darah, dan hal ini
terjadi pada saat kelaparan karena tubuh tidak mempunyai sesuatu untuk digunakan selain dari
lemak di dalam jaringan adiposa.
Pencernaan : Lipase lambung menghasilkan sedikit hidrolisis lemak sehingga lipase pankreas
dan lipase usus memecah lemak menjadi gliserin dan asam lemak.
Absorbsi : Gliserin dan asam lemak oleh kakteal disalurka ke duktus dan masuk ke aliran
darah, kemudian dialirkan ke deluruh jaringan tubuh. Hati membantu mengoksidasi lemak dan
mempersiapkan untuk disimpan dalam jaringan, lemak dioksidasi untuk memberi panas dan
tenaga serta lemak yang disimpan mengandung vitamin A dan B. Produksi buangan hasil
pembakaran lemak dalam jaringan akan diekskresikan oleh paru-paru dalam bentuk air dan
karbondioksida melalui kulit dalam bentuk keringat, ginjal dalam bentuk urine serta saluran
pencernaan dalam bentuk feases.

Katabolisme Lemak
9.1 Pelepasan dan Transport Asam Lemak
Pemecahan lemak (lipolisis) di dalam jaringan lemak dikatalis oleh suatu lipase
yang peka hormon yang diatur oleh suatu kontrol hormonal yang kompleks. Asam lemak yang
dilepaskan dari jaringan lemak akan di transpor di dalam plasma dalam bentuk tidak teresterisasi
(free ratty asid = FFA). Ini hanya terjadi pada asam lemak rantai pendek yang benar-benar larut,
sedangkan asam lemak rantai panjang dan kurang larut dalam air akan terikat pada albumin.
Untuk dapat digunakan, asam lemak dari plasma dimasukkan ke dalam sel dan
berada dalam bentuk yang terikat protein. Kecuali jaringan otak dan eitrosit, semua jaringan dapat
memecahkan asam lemak melalui oksidasi-β.
9.2 Pemecahan Asam Lemak : Oksidasi-β
Dalam oksidassi-β asam lemak dikatabolisis dari ujung karboksil. Dua atom
hidrogen dikeluarkan dari atom carbon-β, C3 dalam rantai, dan terbentuk suatu gugus keto.
Pemecahan antara atom karbon-α dan –β terjadi, dan fragmen dua atom karbon yang terdiri dari
karbon karboksil asli dan atom karbon-α, dilepaskan sebagai asetil KoA.
Oksidasi asam lemak 16-atom karbon akan menghasilkan delapan unit asetil KoA
tetapi hanya memerlukan tujuh siklus oksidasi-β. Satu urutan oksidasi-β yang menghasilkan 1 mol
asetil KoA dan memberi 5 mol ATP kepada sel. Tiap mol aseil KoA bila di oksidasi dalam siklus
Krebs menjdi CO2 dan H2O, memberi tambahan ikatan fosfat energi tinggi kepada sel yang
ekivalen dengan 12 mol ATP.
9.3 Pengaturan Penghancuran Asam Lemak
Kadar asam lemak bebas (FFA) di dalam plasma bertugas menyediakan asam
lemak yang dibutuhkan oleh jaringan yang tidak dapat membentuk asam lemak melalui sintesis
sendiri (lipogenesis). Setelah diaktifasi menjadi asil KoA, FFA intra sel disimpan dan dipecahkan.
1) Penyimpanan
Pengesteran dari asam lemak yang diaktifkan (asil KoA) dengan gliserol menyebabkan
terbentuknya fosfolipid yang diperlukan sebagai komponen membran dan triasilgliserol (lemak)
yang disimpan sebagai cadangan lemak.
2) Penghancuran
Penghancuran asam lemak terjadi di mitokondria. Dengan bantuan toraks karnitin, asam lemak di
transpor dari sitoplasma ke dalam mitokondria. Dalam mitokondria asam lemak dipecah menjadi
CO2 melalui kerjasama antara oksidasi-β, daur asam sitrat dan rantai pernafasan, dan akibatnya
dihasilkan sejumlah ATP.
9.4 Penghancuran Asam Lemak Tak Jenuh
Penghancuran asam lemak tak jenuh berlangsung seperti penghancuran asam
lemak jenuh yaitu melalui oksidasi-β, hingga mencapai ikatan rangkap cis pada C-9. Karena pada
oksidasi-β produk yang tidak jenuh selalu membawa satu ukatan rangkap berposisi trans, maka
asam lemak tidak jenuh diubah dari isomer 3,4- cis menjadi isomer 2-trans melalui suatu
isomerase. Kemudian penghancuran melalui oksidasi-β dapat dilanjutkan.
9.5 Penghancuran Asam Lemak Rantai Ganjil
Pada asam lemak dengan rantai ganjil terjadi proses penghancuran seperti pada
asam lemak normal dengan jumlah atom C genap, yang artinya setelah masuk ke dalam sel asam
lemak akan di aktifasi menjadi asil KoA denagn menggunakan ATP. Kemudian dengan bantuan
torak karnitin ditranspor ke dalam mitokondria untuk dipecah melalui proses oksidasi-β.
Propionil-KoA yang tetap tersisa dengan 3 atom C dikarboksilase oleh propionil-KoA
karboksilase menjadi metilmalonil-KoA dan setelah isomerisasi, metilmalonil KOA diubah
menjadi suksinil-KoA.
9.6 Oksidasi α dan ω
Oksidasi α asam lemak bekerja menghancurkan asam lemak bercabang metil.
Proses ini terjadi melalui pemisahan terhadap residu C1, dimulai dengan suatu hidroksilase, tidak
membutuhkan koenzia A dan juga tidak membutuhkan ATP.
Oksidasi ω yaitu oksidasi dari ujung akhir asam lemak yang dimulai dengan suatu
hidroksilasi oleh suatu monooksigenase (oksidase campuan secara fungsional) dan dilanjutkan
melalui oksidase menjadi asam lemak dengan dua gugus karboksi. Asam lemak ini dipecahkan
menjadi oksidasi-β pada kedua sisi hingga menjadi asam dikarbonat C8 atau C6 dan diekskresikan
melalui urine.

Lipolisis merupakan suatu proses dimana terjadi dekomposisi kimiawi dan pelepasan lemak dari
jaringan lemak. Bilamana diperlukan energi tambahan maka lipolisis merupakan proses yang
predominan terhadap proses lipogenesis. Enzim hormone Sensitive Lipase (HSL) akan
menyebabkan terjadinya hidrolisis trigliserida manjadi asam lemak bebas dan gliserol. Asam
lemak yang dihasilkan akan masuk ke dalam pool asam lemak, dimana akan terjadi proses re-
esterifikasi, beta oksidasi atau asam lemak tersebut akan dilepas masuk ke dalam sirkulasi darah
untuk menjadi substrat bagi otot skelet, otot jantung dan hati. Asam lemak akan dibentuk menjadi
ATP melalui proses betaoksidasi dan asam lemak akan dibawa ke luar jaringan lemak melalui
sirkulasi darah untuk kemudian menjadi sumber energi bagi jaringan yang membutuhkan.

Anda mungkin juga menyukai