Anda di halaman 1dari 16

PKPA APOTEK KIMIA FARMA

ABDI MANAF LANGGA (2019000106)


AHMAD B (2019000107)
AHMAD MUKHTARI (2019000108)

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PANCASILA
JAKARTA Pembimbing PKPA
2020 apt. Dra. Wiwi Winarti, M.Si. 1
Latar Belakang

Kesehatan merupakan kebutuhan dasar setiap orang untuk dapat melakukan kegiatan .
Setiap orang berhak mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak dan memadai,
diperlukan suatu sarana kesehatan sebagai wadah dalam melaksanakan suatu upaya
kesehatan yang salah satu sarananya adalah apotek.
Setiap Apoteker yang melakukan pelayanan kefarmasian harus memiliki kompetensi
standar dan kewenangan yang telah ditetapkan oleh pemerintah, terutama apoteker yang
bekerja di apotek, sebab apotek merupakan area praktek kefarmasian yang sangat erat
dengan masyarakat atau pasien
Apotek memiliki dua fungsi utama, yakni fungsi pelayanan dan fungsi ekonomi, Dalam
rangka pembekalan guna mempersiapkan tenaga profesi apoteker yang kompeten dan
profesional perlu dilakukan praktek kerja di apotek sebagai pelatihan dan pengalaman
untuk menerapkan ilmu yang telah didapatkan di masa kuliah serta dapat mengetahui
gambaran nyata tentang kegiatan dan permasalahan pekerjaan kefarmasian di apotek

ADD A FOOTER 2
Tujuan

1. Memahami peran, fungsi dan tugas Apoteker


dalam menjalankan pekerjaan kefarmasian di
apotek.
2. Mengetahui tugas, fungsi dan tanggung jawab
seorang apoteker dalam mengelola apotek
sehingga mampu melaksanakan pelayanan
kefarmasian di apotek sesuai dengan GPP (Good
Pharmacy Practice)
3. Mandapatkan pengetahuan, keterampilan, dan
pengalaman dalam melakasanakan manajemen
dan kepemimpinan yang efektif dan efisien dalam
mengelola sarana pekerjaan kefarmasian dan
pelayanan kefarmasian yang bermutu di apotek.

ADD A FOOTER 3
Studi Kasus 1

Kasus: Permasalahan:
Seorang pria lansia berumur 70 tahun 1. Apakah Apoteker memberikan obat
datang ke Apotek B ingin membeli obat tersebut?
tetraksiklin 500 mg sebanyak 3 strip,
2. Apa sebaiknya yang dilakukan oleh
setelah ditanya untuk apa, beliau
Apoteker?
mengatakan kebiasaan mengkonsumsi
obat tersebut jika badannya sakit dan 3. Apa landasan hukum yang berkaitan
beliau bersikeras untuk membelinya. dengan kasus tersebut?

ADD A FOOTER 4
Pembahasan :
1. Dalam kasus tersebut Apoteker tidak boleh memberikan obat tetrasiklin
2. Sebaiknya sebagai seorang Apoteker dapat memberikan penjelasan kepada pasien tersebut tentang obat
yang ingin dibelinya, dan dapat melakukan swamedikasi tentang keluhan yang disampaikan oleh pasien dan
dapat menentukan terapi apa yang tepat untuk pasien tersebut, apabila keluhan tidak hilang, dapat
menyarankan kepada pasien untuk mengkonsultasikan keluhannya kepada dokter.
3. Landasan hukum
Peraturan Pemerintah No 51 Tahun 2009 pasal 24 tentang pekerjaan kefarmasian Apoteker dapat menyerahkan
obat keras, narkotika dan psikotropika kepada masyarakat atas resep dari dokter sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 924/MENKES/PER/X/1993 dan No
1176/Menkes/SK/X/1999 tentang daftar obat wajib apotik (DOWA) tetrasiklin tidak termasuk kedalam obat keras
yang dapat diberikan oleh Apoteker tanpa resep Dokter.Sanksi administratif yang diberikan apabila terjadi
pelanggaran menurut keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1332/MENKES/SK/X/2002 dan Permenkes
Nomor 922/MENKES/PER/X/1993 adalah peringatan secara tertulis kepada APA secara 3 kali berturut-turut
dengan tenggang waktu masing-masing 2 bulan dan pembekuan izin apotek untuk jangka waktu selama-
lamanya 6 bulan sejak dikeluarkannya penetapan pembekuan izin apotek. Keputusan pencabutan SIA
disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dengan tembusan kepada Menteri
Kesehatan dan Kepala Dinas Kesehatan Propinsi setempat. Pembekuan izin apotek tersebut dapat dicairkan
kembali apabila apotek tersebut dapat membuktikan bahwa seluruh persyaratan yang ditentukan dalam
keputusan Menteri Kesehatan RI dan Permenkes tersebut telah dipenuhi.
ADD A FOOTER 5
Sanksi pidana dapat diberikan apabila terjadi pelanggaran terhadap Undang-Undang Obat Keras (St.1937
No.541) dan Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
Studi Kasus 2

Kasus:
Seorang ibu datang ke Apotek ingin
membeli obat diare untuk anaknya
(Anak Y). Anak Y semalam BAB
sudah 4 kali. Usia anak Y 5 tahun,
obat apa yang bisa anda berikan
dan informasi apa yang anda
berikan kepada ibu tersebut?

ADD A FOOTER 6
Penyelesaian:
Obat yang dapat diberikan adalah oralit dan zink syrup (Zinkid).
1. Oralit
Oralit digunakan untuk mengganti cairan tubuh yang keluar bersama tinja. Oralit diberikan setiap kali diare
2. Zink
Suplemen zinc digunakan untuk meringankan gejala diare pada anak sekaligus mempercepat kesembuhan.
Suplementasi zinc juga dapat mencegah anak terkena diare lagi untuk dua sampai tiga bulan ke depan. Hal ini
karena zinc penting untuk membantu proses sintesis protein, pertumbuhan sel, meningkatkan kekebalan tubuh,
menjaga metabolisme tubuh, serta menjaga keseimbangan air dan elektrolit dalam tubuh. Kekurangan zat gizi zinc
dalam tubuh dapat dihubungkan dengan peningkatan risiko infeksi saluran cerna dan penurunan fungsi kekebalan
tubuh.
Sirup zink untuk anak berumur ≥ 6 bulan diberikan sebanyak 20 mg selama 10-14 hari (26).

ADD A FOOTER 7
Informasi yang diberikan:
• Oralit di larutkan terlebih dahulu dengan air matang. Oralit di minum setiap kali BAB : 300 mL setiap
kali diare.
• Sirup Zink (Zinkid) diminum 1 x sehari sendok teh (5 ml), selama 10 hari (tetap diminum walaupun
diarenya sudah berhenti), diberikan sebelum makan.
• Oralit digunakan untuk mengganti cairan tubuh yang keluar bersama tinja dan sirup zink digunakan
untuk suplemen tubuh menjaga keseimbangan elektrolit dan cairan tubuh.
• Dianjurkan untuk mengkonsumsi buah-buahan yang kaya serat, menjaga kebersihan makanan anak.
• Oralit dan sirup zink disimpan di suhu ruang, dijauhkan dari jangkauan anak-anak dan sinar matahari
langsung.
• Efek samping dari penggunaan zink adalah nyeri perut, mual dan muntah.
• Selain pemberian oralit dan sirup zink dapat juga diberikan Lacto B pada anak.
• Apabila diare tidak hilang dan bertambah parah selama pengobatan, dianjurkan untuk
mengkonsultasikan ke dokter.
Informasi tambahan:
• Ibu dapat membuat larutan oralit sendiri dirumah dengan melarutkan 1 sendok teh gula pasir dan ¼
sendok the garam ke dalam 1 gelas air matang.
ADD A FOOTER 8
Kasus 3

Kasus :
• Seorang pasien Tn. A ingin membeli obat diabetes Metformin 500 mg
karena persediaan obat pasien di rumah habis dan dikarenakan adanya
pandemi COVID-19 pasien takut untuk pergi keluar rumah untuk membeli
obat, kemudian pasien mendapati ada apotek yang menjual obat secara
online/daring kemudian pasien ingin membeli obat secara online tetapi
pasien belum konsul ke dokter dan tidak memiliki resep obat untuk
menebus obat tersebut, tetapi pasien memaksa ingin membeli obat ke
apotik dengan berbagai alasan. Pasien juga ingin membeli obat
tradisional, suplemen dan obat Trampara untuk menjaga kesehatan dalam
masa pandemi COVID-19
ADD A FOOTER 9
Kasus 3
Penyelesaian :
• Dalam peraturan peredaraan obat secara online PERBPOM no 8 Tahun 2020 dikatakan, Peredaran
obat secara daring hanya dapat dilaksanakan untuk obat yang termasuk dalam golongan obat
bebas, obat bebas terbatas dan obat keras. Obat keras yang diserahkan kepada pasien secara
daring wajib berdasarkan resep yang ditulis secara elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan. Pengunggahan Resep ke dalam sistem elektronik dapat dilaksanakan
dengan syarat resep harus asli dan dapat dipertanggung jawabkan.
• Apoteker dapat menyarankan pasien memeriksakan dirinya ke dokter terlebih dahulu, bila takut
keluar rumah dikarenakan pandemi COVID-19 dapat juga menggunakan telemedicine untuk
berkonsultasi ke dokter dan mendapatkan resep secara elektronik/online, resep elektronik harus
dapat dipertanggung jawabkan oleh dokter yang memberikan resep tersebut secara elektronik.
• Untuk permintaan pasien yang lain seperti obat tradisional dan suplemen dapat di kasih sesuai
peraturan yang berlaku, dan untuk obat Trampara apoteker tidak dapat melayani permintaan
tersebut karena obat Trampara mengandun Tramadol yang golongan Obat keras dan juga Obat-
obat tertentu. Dalam peraturan peredaran obat daring, obat keras yang merupakan Obat – obat
tertentu tidak dapat di edarkan secara daring/online
ADD A FOOTER 10
Kasus 4

Kasus
• Seorang ibu berumur 55 tahun datang ke Apotek B ingin
membeli obat codein tablet untuk mengatasi batuk kering yang
dialaminya tanpa membawa resep dokter, ibu tersebut
mengaku tidak dapat sembuh dengan obat batuk yang lain dan
bersikeras ingin membeli codein tablet. Karena beberapa bulan
yang lalu ibu tersebut pernah diresepkan dokter codein tablet
dan batuknya langsung reda.

ADD A FOOTER 11
Kasus 4

• Dalam kasus tersebut Apoteker tidak boleh memberikan obat codein tablet. Karena codein merupakan obat
narkotika golongan III yang dapat diberikan harus dengan resep dokter. Apoteker dapat menyarankan kepada
pasien untuk berkonsultasi kembali dengan dokter terkait keluhan yang dialaminya.
• Landasan Hukum
1) Peraturan Pemerintah No 51 Tahun 2009 pasal 24 tentang pekerjaan kefarmasian Apoteker dapat
menyerahkan obat keras, narkotika dan psikotropika kepada masyarakat atas resep dari dokter sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
2) Undang-undang Republik Indonesia No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika pasal 43 ayat 3 rumah sakit, apotek,
puskesmas dan balai pengobatan hanya dapat menyerahkan narkotika kepada pasien berdasarkan resep
dokter.
3) Undang-Undang Republik Indonesia No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika pasal 124 ayat 1 Setiap orang yang
tanpa hak atau melawan hukum menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara
dalam jual beli, menukar, atau menyerahkan Narkotika Golongan III (codein), dipidana dengan pidana penjara
paling singkat 3 (tiga) tahun dan paling lama 10 (sepuluh) tahun dan pidana denda paling sedikit
Rp600.000.000,00 (enam ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).
4) ADD
Sansksi
A FOOTER administratif yang diberikan apabila apotek memberikan narkotika tanpa resep dokter: - Diberikan12
teguran/peringatan secara lisan. - Diberikan surat peringatan secara tertulis, maksimal 3 kali. - Penutupan
apotek sementara. - Pencabutan ijin apotek.
Simpulan

1. Apoteker memiliki peran, fungsi dan tugas di apotek sebagai manager dalam
perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pemusnahan, pengendalian,
pencatatan dan pelaporan barang diapotek. Apoteker di apotek juga sebagai retailer
dalam penjualan komoditi yang ada di Apotek. Selain itu, Apoteker di apotek berperan
sebagai seorang professional dalam hal pelayanan kefarmasian sesuai dengan
peraturan perundangan yang telah berlaku
2. Apoteker memiliki tugas, fungsi dan tanggung dalam mengelola apotek, mampu
melaksanakan pelayanan kefarmasian di apotek sesuai dengan GPP (Good Pharmacy
Practice)
3. Apoteker mendapatkan pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman dalam
melakasanakan manajemen dan kepemimpinan yang efektif dan efisien dalam
mengelola sarana pekerjaan kefarmasian dan pelayanan kefarmasian yang bermutu di
apotek.

ADD A FOOTER 13
Saran

Untuk meningkatkan kinerja apotek perlu adanya peningkatan aspek dalam segi pelayanan, sarana
dan prasarana serta strategi marketing yang baik.

ADD A FOOTER 14
Daftar pustaka
 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2009. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 Tentang Kesehatan. Jakarta.
 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2017. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2017 Tentang Apotek. Jakarta.
 Presiden Republik Indonesia. 2009. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 tahun 2009 Tentang Pekerjaan Kefarmasian. Jakarta.
 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di Apotek. Jakarta.
 Umar, M. 2005. Manajemen Apotek Praktis. Jakarta: PD Wira Putra Kencana
 Hartono. 2003. Manajemen Apotek. Jakarta: Depot Informasi Obat.
 Anief, M. 2005. Manajemen Farmasi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2016 Perubahan Atas Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 889/Menkes/Per/V/2011 Tentang Registrasi, Izin Praktik, Dan Izin Kerja Tenaga Kefarmasian. Jakarta.
 Arimbawa, E. 2014. Hubungan Pelayanan Kefarmasian dengan Kepuasan Konsumen Menggunakan Jasa Apotik di Kota Denpasar. Public Health
and Preventive Medicine.
 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Keputusan Menteri Republik Indonesia No 1027/MENKES/SK/IX/2004 tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di Apotek. Jakarta.
 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2015 Tentang Peredaran,
Penyimpanan, Pemusnahan, Dan Pelaporan Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor Farmasi. Jakarta
ADD A FOOTER 15
 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian Di Apotek. Jakarta.
 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 889/MENKES/PER/V/2011 tentang Registrasi,
Izin Praktik, dan Izin Kerja Tenaga Kefarmasian. Jakarta.
 https://www.kimiafarma.co.id/index.php?lang=id# diakses 6 mei 2020
 Notoadmodjo, S. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
 Crawford, S. Y. 1994. ASHP national survey of pharmaceutical services in federal hospitals—1993. American Journal of Health-System
Pharmacy, 51(19), 2377-2393.
 Mashuda, A. 2011. Pedoman Cara Pelayanan Kefarmasian yang Baik (CPFB). Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
 Rothaermel, F. 2017. Strategic Management Third Edition. New York: Mc-Graw Hill Education.
 David, F. R. 2015. Strategic Management: Concept and Cases. (13th ed). Boston: Prentice Hall.
 Rees, G. 2014. Strategic Human Resources Management:AI nternational Perspective. SAGE Publication Ltd.
 Kotler, P. 2016. Marketing Management, Fifth Global Edition. Essex: Pearson.
 Chase, R.B. 2014. Operations and Supply Chain Management. (14th Global ed.). Asia: McGraw Hill Education.
 Izin Praktik, dan Izin Kerja Tenaga Kefarmasian. Jakarta: Menteri Kesehatan Republik Indonesia.
 Scarborough, N. M. 2015. Entrepreneurship and Effective Small Business Management, Eleventh Global Edition. Essex: Pearson.
 Sekertariat Negara Republik Indonesia. Undang-Undang Nomor 17 tahun 2000, Tentang Pajak Penghasilan. Jakarta.
ADD A FOOTER
 WHO. 2008. Pedoman Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit. WHO: Alih Bahasa Tim Adaptasi Indonesia. Jakarta 16

Anda mungkin juga menyukai