Diajukan Kepada :
Ikatan Apoteker Indonesia
Blora
2023
STUDY KELAYAKAN
I. Pendahuluan
Apotek berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 73
tahun 2016 merupakan sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktik
kefarmasian oleh apoteker. Apoteker melakukan pelayanan kefarmasian di Apotek,
yaitu suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan
dengan sediaan farmasi dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan
mutu kehidupan pasien. Sebagai bagian dari rantai distribusi obat, Apotek berkewajiban
memberikan pelayanan obat dengan atau tanpa resep dokter.
Pendirian Apotek ini merupakan salah satu usaha untuk memajukan
kesejahteraan umum yang berarti mewujudkan suatu tingkat kehidupan yang
memenuhi kebutuhan manusia dalam bidang kesehatan dengan memberikan pelayanan
produk dan pelayanan kefarmasian yang berbasis Pharmaceutical care yang
komprehensif. Secara umum Apotek dalam menjalankan fungsinya bersifat dwifungsi
yaitu fungsi ekonomi dan fungsi sosial. Fungsi ekonomi menuntut agar apotek dapat
memperoleh laba untuk menjaga kelangsungan usaha sedangkan fungsi sosial adalah
untuk pemerataan distribusi obat dan sebagai salah satu tempat pelayanan informasi
obat kepada masyarakat. Dengan cara ini diharapkan masyarakat dapat memperoleh
keterangan yang berkaitan dengan obat sehingga masyarakat mengerti dalam
menggunakan obat yang baik dan tepat dan dapat memajukan kesejahteraan
masyarakat.
Dalam upaya untuk memajukan kesejahteraan masyarakat, yang berarti
mewujudkan suatu tingkat kehidupan secara optimal untuk memenuhi kebutuhan
manusia, termasuk kesehatan, maka dibuatlah proposal pendirian Apotek Wijaya
Farma di Jalan Doplang-Jati, Dukuhan, Desa Doplang, Kec. Jati, Blora yang diharapkan
dapat mendistribusikan obat secara merata sehingga akan memudahkan masyarakat
untuk mendapatkan obat yang bermutu dengan harga yang terjangkau.
II. Tujuan
Tujuan didirikan Apotek Wijaya Farma antara lain :
1. Tempat pengabdian profesi Apoteker yang telah mengucapkan sumpah jabatan.
2. Sebagai sarana pelayanan farmasi untuk melaksanakan peracikan, pencampuran
dan penyerahan obat.
3. Sebagai sarana distribusi perbekalan farmasi yang bermutu bagi masyarakat.
4. Meningkatkan kesehatan masyarakat setempat khususnya dan masyarakat pada
umumnya.
5. Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang penggunaan obat secara
rasional dalam praktek pengobatan sendiri (swamedikasi).
6. Menerapkan Pharmaceutical Care.
IV. SDM
a. Nama Dan Alamat Apotek
Blora
b. TENAGA KERJA
Apotek buka setiap hari mulai pukul 07.00 - 20.00 WIB (hari minggu tetap
buka ). Libur saat hari besar keagamaan dan hari libur nasional.
Apoteker praktek dari pukul 08.00 – 14.00 WIB
d. Perlengkapan Administrasi
1. Blanko surat pesanan
2. Kartu stok
3. Blanko faktur
4. Blanko nota penjualan
5. Buku pembelian
6. Blanko salinan resep
7. Blanko narkotika dan psikotropika
8. Blanko catatan narkotika dan psikotropika
9. Buku pembukuan keuangan
Modal Tetap
1. Renovasi bangunan Rp. 10.000.000
2. Perlengkapan penunjang Rp. 30.000.000
3. Perlengkapan Apotek Rp. 5.000.000
4. Biaya perijinan Rp.1.000.000
Modal operasional obat Rp. 30.000.000
Total Rp. 76.000.000
b. Biaya Lain-Lain
1. Listrik, air Rp. 100.000 Rp. 1.200.000
2. Administrasi Rp. 50.000 Rp. 600.000
3. THR (1x gaji) Rp. 5.700.000
Total Rp. 75.900.000
Faktor
Penjualan
Pembelian obat 1,25 24.000.000 Rp. 19.200.000
dengan resep 1,25
Pembelian OWA 1,2 288.000.000 Rp. 240.000.000
1,2
Pembelian OTC 1,15 288.000.000 Rp. 250.434.000
dan alkes
1,15
= 15%
• Break Even Point (BEP)
𝐁𝐢𝐚𝐲𝐚 𝐓𝐞𝐭𝐚𝐩
𝐁𝐄𝐏 =
𝐁𝐢𝐚𝐲𝐚 𝐕𝐚𝐫𝐢𝐚𝐛𝐞𝐥
𝟏−
𝐏𝐞𝐧𝐣𝐮𝐚𝐥𝐚𝐧
𝐑𝒑.𝟕𝟓.𝟗𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎
= 𝐑𝐩.𝟓𝟎𝟗.𝟔𝟑𝟒,𝟎𝟎𝟎
𝟏− 𝐑𝐩.𝟔𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎
= Rp. 503.950.000/tahun
= Rp. 41.995.000/bulan
= Rp. 1.400.000/hari
Proyeksi pertumbuhan pendapatan apotek
Omset
600.000.000 630.000.000 667.800.000 707.868.000 757.418.800
(Rp)
HPP
509.634.000 535.115.000 567.222.000 601.256.000 643.344.000
(Rp)
Biaya
75.900.000 75.900.000 76.900.000 77.900.000 79.000.000
(Rp)
X. Kesimpulan
Berdasarkan analisa situasi seperti sudah dijelaskan pada bab sebelum ini, maka
pendirian Apotek Wijaya Farma di Jalan Doplang-Jati, Dukuhan, Desa Doplang, Kec.
Jati, Kabupaten Blora mempunyai prospek yang cukup bagus dan dapat dikembangkan.
Lampiran I. Blangko Etiket
No : Tgl.
Nama pasien :
Nama obat :
x sehari tablet/kapsul/bungkus
Sebelum makan/saat makan/sesudah makan
No : Tgl.
Nama pasien :
Nama obat :
x sehari ml/sendok
Sebelum makan/saat makan/sesudah makan
No : Tgl.
Nama pasien :
Nama obat :
Catatatn :
Lampiran 2. Blangko Copy Resep
COPY RESEP
No : Tanggal R/ :
Dokter : Tanggal Pembuatan :
Untuk :
R/
P.C.C
Lampiran 3. Blangko Surat Pesanan Obat
Blora,………………..
Kepada Yth :
PBF. ………………………
SURAT PESANAN
Blora, ………………….
Pemesan,
Blora, ………………….
Apoteker Penanggung Jawab
Blora, ………………….
Apoteker Penganggungjawab Apotek
Nama Barang :
Tgl No. No. Ket Masuk Keluar Sisa Ed Paraf
Batch Faktur
Lampiran 9. Lembar Pemantauan Suhu
Bulan : Tahun :
Tanggal 08.00 Checker 14.00 Checker 20.00 Checker
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Lampiran 10. Denah Lokasi Apotek
Arah Kunduran
5
6 3 2
Arah Sulur Arah Randublatung
8 7 1
4
Arah Jati
Keterangan :
1. Kantor Kecamatan Jati
2. Kantor Keluarahan Doplang
3. BRI Unit Doplang
4. Apotek Wijaya Farma
5. Masjid Al-Huda
6. Pasar Doplang
7. Polsek Jati
8. Apotek Almadinah
Lampiran 11. Denah Ruangan Apotek
8m
10
5
2
1 1 9
4,5 m 1
1
4
1 4
1
6
1
3
8 4 7
Keterangan :
1. Etalase OTC
2. Meja konseling
3. Wastafel luar
4. Gudang obat dan meja racik
5. Toilet
6. Wastafel ruang racik
7. Lemari narkotika dan psikotropika
8. Kulkas
9. Alat pemadam kebakaran
10. Ruang tunggu
Lampiran 12. Gambar Apotek
Rak Obat untuk kategori OWA dan Obat Keras di dalam Gudang obat