Disusun Oleh:
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal studi kelayakan Apotek Kita
Sehat yang berlokasi Sabrang Kulon RT 02 RW 35, Mojosongo, Jebres, Surakarta dengan
baik guna memenuhi salah satu persyaratan pendirian apotek baru.
Proposal studi kelayakan Apotek Kita Sehat ini membahas mengenai gambaran
prospek apotek dari segi farmasi, segi keuangan dan segi kebutuhan masyarakat akan obat
yang saling mendukung.
Penulis menyadari bahwa proposal studi kelayakan ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu segala masukan baik berupa kritik maupun saran yang membangun sangat
penulis harapkan demi penyempurnaan proposal studi kelayakan ini. Semoga proposal studi
kelayakan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan memberikan kemajuan bagi dunia
kefarmasian pada khususnya dan dunia kesehatan pada umumnya.
Surakarta, 3 Agustus
2021
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya secara mandiri atau terorganisasi untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta
memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok dan atau masyarakat. Salah satu
sarana pemeliharaan serta meningkatkan derajat kesehatan adalah apotek.
Berdasarkan Permenkes RI No. 35 Tahun 2014 tentang pengertian apotek yaitu
sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktik kefarmasian oleh apoteker,
sebagai penyempurnaan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1027
Tahun 2004 menyebutkan bahwa apotek merupakan tempat tertentu, tempat dilakukan
pekerjaan kefarmasian dan penyaluran sedian farmasi, perbekalan kesehatan lainnya
kepada masyarakat. Apotek berfungsi sebagai tempat pengabdian apoteker yang telah
mengucapkan sumpah jabatan, dan sebagai sarana melakukan peracikan, pengubahan
bentuk, pencampuran dan penyerahan obat serta sebagai sarana penyaluran perbekalan
farmasi yang harus menyebarkan obat yang diperlukan masyarakat secara meluas dan
merata.
Apotek merupakan suatu institusi yang memiliki dua fungsi, yang pertama
sebagai unit pelayanan kesehatan (non profit oriented) dan yang kedua sebagai institusi
bisnis (profit oriented). Dalam fungsinya sebagai unit pelayanan masyarakat untuk
mencapai derajat kesehatannya yang optimal. Dari fungsi pertama ini, maka apoteker
harus hadir dalam jiwa yang sangat sosial, penuh nilai etika dan moral. Sedangkan
fungsinya yang kedua yaitu sebagai institusi bisnis, apotek selayaknya untuk
mendapatkan keuntungan dan ini dapat dimaklumi mengingat investasi yang ditanam
dalam pendiriannya dan operasionalnya juga tidak sedikit.
Apotek dibentuk untuk memperluas akses obat murah dan terjamin kepada
masyarakat. Selain memperluas akses, apotek bertujuan untuk menertibkan peredaran
obat-obat palsu dan ilegal, serta memberikan kesempatan pada apoteker untuk
memberikan pelayanan kefarmasian. Pendapatan diperhitungkan dari penjualan obat
dengan resep, penjualan Obat Wajib Apotek, dan penjualan tanpa resep. Sedang
pengeluaran diperhitungkan dari pembelian obat dan biaya rutin.
Pelayanan kefarmasian di apotek pada saat ini telah bergeser orientasinya, Oleh
karena pelayanan kefarmasian merupakan pelayanan yang langsung dan mempunyai
tanggung jawab secara langsung kepada pasien. Maka dari itu, dengan dikeluarkan PP
Nomor 51 tahun 2009 inilah, terjadi pergeseran paradigma dari pelayanan kefarmasian
yang berfokus pada obat (drug oriented) menjadi pelayanan yang komprehensif yaitu
pelayanan kefarmasian yang berorientasi kepada pasien (patient oriented) yang mengacu
kepada pelayanan kefarmasian (pharmaceutical care).
II. TUJUAN
B. Misi
Memberi pelayanan optimal dalam informasi obat, konseling terhadap pasien
berbasis pharmaceutical care.
Melaksanakan pelayanan kefarmasian yang tepat, cepat dan ramah.
Menyediakan obat, alat kesehatan serta perbekalan farmasi lainnya yang bermutu,
berkualitas dan terjangkau oleh masyarakat.
Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan personalia apotek secara
berkelanjutan untuk menunjang pelayanan kefarmasian.
C. Motto ( C T M )
D. Strategi Apotek
* Kredit
* Konsinyasi
V. PELUANG/PROSPEK PEMASARAN
Berdasarkan data - data yang didapat terhadap posisi strategis daerah dan
keberadaan mitra dapat diterangkan beberapa hal yang penting. Hal ini dapat dilihat dari
aspek kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunity) dan ancaman
(threat) dengan istilah lain SWOT Analysis.
1. Kekuatan (strength)
Apotik dengan konsep layanan patient oriented yang berbasis layanan
kefarmasian (pharmaceutical care).
Letak dan lokasi apotik yang strategis, berada di tepi jalan yang ramai dilalui
kendaraan, sehingga mudah dijangkau dari segala arah.
Apoteker yang siap jaga di apotik, siap memberikan konseling, informasi dan
edukasi (KIE).
Menyediakan obat dan sediaan farmasi lainya (kosmetik) yang lengkap, bermutu
dan terjangkau sesuai dengan kebutuhan bagi masyarakat.
Menyediakan jasa obat delivery dimana obat bisa dikirim dengan rumah. Dimana
apotik bekerja sama dengan jasa pelayanan seperti Halodoc.
2. Kelemahan (weakness)
Merupakan apotek baru, belum dikenal oleh masyarakat.
Merupakan apotek swasta yang berdiri sendiri dan bukan apotek jaringan atau
waralaba.
3. Peluang (opportunity)
Jumlah penduduk yang cukup padat, sehingga menjadi sumber pelanggan yang
potensial.
Terdapat praktek dokter yang dapat diajak kerjasama.
Harga sesuai pasar, tidak memberikan keuntungan sepihak bagi pihak-pihak
tertentu.
4. Ancaman (threat)
Kemungkinan adanya apotek baru yang tentunya akan menjadi pesaing
nantinya.
Social budaya, dengan adanya puskesmas gratis, dll merubah pemikiran
masyarakat bila merasakan sakit ringan untuk langsung periksa ke puskesmas
daripada membeli obat di apotek sebagai pengobatan pertama.
Persaingan bisnis antar apotek yang semakin ketat.
Harga obat dan alkes yang cenderung meningkat terus.
NPWP : 90.236.419.9-526.000
No Tlp : 082230399408
Alat dan perbekalan farmasi yang diperlukan untuk pendirian apotek adalah:
1. Bangunan
a. Luas bangunan 3,5 m x 7,5 m.
b. Bangunan apotek terdiri dari ruang tunggu pasien, ruang apoteker, ruang
konsultasi, ruang administrasi, ruang peracikan, ruang penyerahan resep, kamar
kecil, ruang tempat pencucian alat, dan gudang.
c. Bangunan apotek dilengkapi dengan penerangan, sumber air yang memenuhi
persyaratan, ventilasi, sanitasi dan pemadam kebakaran.
d. Papan nama
2. Perlengkapan kerja
a. Alat pengolahan / peracikan :
1. Batang pengaduk
2. Cawan penguap
3. Corong
5. Kompor / pemanas
6. Labu Erlenmeyer
7. Mortir
8. Penangas air
9. Panci
12. Thermometer
b. Wadah
1. Pot / botol
2. Kertas perkamen
3. Klip dan kantong plastik
4. Etiket (biru dan putih)
c. Tempat penyimpanan
susu dll.
4. Perlengkapan Administrasi
a. Blanko surat pesanan
b. Buku lainnya :
1. Struktur Organisasi
Apotek Kita Sehat mempunyai struktur organisasi yang sistematis dan untuk
setiap bagiannya memiliki tugas serta tanggung jawab yang jelas. Sehingga dapat
lebih maju dan berkembang. Pelayanan di Apotek Kita Sehat dipimpin oleh
seorang Apoteker Pengelola Apotek (APA) dan dibantu oleh Tenaga Teknis
Kefarmasian (TTK)
2. Personalia Apotek
Sumber daya manusia merupakan aset terbesar dari apotek itu sendiri. Kerjasama
antar karyawan harus dijaga sehingga dapat menciptakan suasana kerja yang
kondusif serta mampu memberikan kenyamanan pada pasien. Karenanya
diperlukan adanya pembagian tugas, wewenang, hak dan kewajiban serta rasa
memiliki terhadap apotek dari para karyawan, untuk itu kemampuan manajerial
Apotek buka setiap hari mulai pukul 07.00 – 21.00. Apoteker dilaksanakan setiap
1. Modal
A Modal tetap
1) Tenaga Kerja
No Nama Jumlah
2) Biaya Lain-lain
Total Rp 700.000
1. Penjualan resep
3. Penjualan OWA
4. Penjualan lain-lain
2. Pembelian OTC
3. Pembelian OWA
4. Pembelian lain-lain
BEP = 1 = 1 = Rp 566.292.135/tahun
x biayatetap x Rp 50.400 .000
biaya variable Rp 489.841 .818
1−( ) 1−( )
pendapatan Rp 537.600.000
= Rp 47.191.001/bulan
= Rp 1.573.003/hari
resep/tahun
= 2.249 lembar/tahun
= 187 lembar/bulan
= 6,2 ~ 6 lembar/hari
IX. PENUTUP
Berdasarkan analisa SWOT yang dilakukan dan didukung oleh analisa
perhitungan proyeksi pendapatan tahun pertama dimana investasi akan kembali dalam
kurun waktu 2,1 tahun maka pendirian Apotek Kita Sehat di Sabrang Kulon RT 02,
RW 35, Mojosongo, Jebres, Surakarta mempunyai prospek yang baik.
Disetujui Oleh
Koodinator Wilayah Kec. Jebres Ketua Tim Rekomendasi
apt. Bambang Ariadi, S. Farm
Ketua Pengurus
Ikatan Apoteker Indonesia Cabang Surakarta