Anda di halaman 1dari 32

Kata pengantar

Segala puji bagi Allah SWT, sang Pengatur Alam Semesta, yang telah

melimpahkan kasih-Nya sehingga kami berhasil menyusun Proposal

pembuatan apotik MENTARI FARMA.

Proposal ini diajukan demi pembangunan apotik untuk kepentingan

masyarakat yang lebih mudah mengakses apotik.

Meskipun kami sangat berharap agar proposal ini tidak memiliki

kekurangan, tetapi kami menyadari bahwa pengetahuan kami sangatlah

terbatas, sehingga kami tetap mengharapkan masukan serta kritik dan saran

yang membangun dari pembaca untuk proposal ini demi terlaksananya

dengan baik
BAB I

PENDAHULUAN

I.I LATAR BELAKANG

Menurut Keputusan Menkes RI No.1332/Menkes/SK/X/2002


Apotek merupakan suatu tempat tertentu untuk melakukan pekerjaan
kefarmasian dan penyaluran obat kepada masyarakat.

Pengelolaan apotek menurut Permenkes No. 889 / MENKES / PER


/ V / 2011, meliputi pekerjaan kefarmasian adalah pembuatan termasuk
pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan,
penyimpanan dan pendistribusian atau penyaluran obat, pengelolaan obat,
pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat, serta
pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional.

Apotek mempunyai dua fungsi, yakni fungsi sosial dan ekonomi.


1. Fungsi Sosial Adalah untuk pemerataan distribusi obat dan salah satu
tempat pelayanan informasi, apotek merupakan sarana pelayanan kesehatan
yang berkewajiban untuk menyediakan dan menyalurkan obat dan
perbekalan farmasi lainnya yang dibutuhkan oleh masyarakat
2. Fungsi ekonomi apotek juga perlu dilaksanakan agar dapat memperoleh
laba demi menjaga kelangsungan usaha. Tetapi antara fungsi ekonomi
dengan fungsi sosial harus sejajar sehingga tidak akan terlihat sebuah usaha
itu hanya mencari keuntungan saja.

Berdasarkan peraturan pemerintah No. 25 tahun 1980, tugas dan


fungsi
Apotek adalah sebagai berikut :
(1).Tempat pengabdian profesi seorang apoteker yang telah mengucapkan
sumpah jabatan.
(2).Sarana farmasi yang telah melaksanakan peracikan, pengubahan
bentuk,
pencampuran dan penyerahan obat atau bahan obat.
(3).Sarana penyaluran perbekalan farm
asi yang harus menyalurkan obat yang diperlukan masyarakat secara luas
dan merata.
( 4).Sebagai sarana pelayanan informasi obat dan perbekalan farmasi
lainnya
kepada masyarakat.

1.2 Visi Apotik

1. Menjadi tempat terbaik masyarakat dalam pelayanan kesehatan


khususnya
dalam perbekalan kefarmasian dan penyerahan obat.
2. Menjadi apotek dengan pelayanan kefarmasian prima berbasis
pharmaceuticalcare yang mampu menjadi mitra utama pihak-pihak yang
berkepentingan dalam pelayanan kesehatan.
3. Menyediakan obat-obatan dengan kualitas yang baik

1.3 Misi Apotik

1. Memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik serta seaik- baiknya kepada


pasien.
2. Memberikan informasi kesehatan kepada pasien
3. Menyediakan obat-obat yang terjangkau oleh masyarakat dengan mutu
yang terjamin

1.4 . Tujuan Pendirian Apotek

1. Tempat pengabdian profesi apoteker yang telah mengucapkan sumpah


jabatan.
2. Sarana farmasi yang melakukan peracikan, pengubahan bentuk,
pencampuran dan
penyerahan obat dan bahan obat.
3. Meningkatkan kesehatan masyarakat setempat khususnya dan masyarakat
pada
umumnya.
4. Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang penggunaan obat secara
rasional
dalam praktek pengobatan sendiri (swamedikasi)

1.5. Nama Apotek

Nama apotek adalah “MENTARI FARMA”


Alamat : Jl. Pamulang Permai Ruko Pamulang SH 21/4

RT 002/007 KEL PAMULANG BARAT KEC. PAMULANG


KOTA TANGGERANG SELATAN
Apoteker Pengelola Apotek (APA), yang juga bertindak sebagai Pemilik Sarana
apotek
Nama :Fadil, S.Farm., Apt.
Alamat : Jl. dr. Saharjo gang IV/73B bandung jawa barat.

Alasan penamaan nama Apotik yaitu agar apotik berjaya sesuai dengan namanya
BAB II
PERENCANAAN PENDIRIAN APOTEK
II. Studi Kelayakan

2.1.Tempat

Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi apotek :

a. Letaknya strategis
Letak apotek ini ada di daerah dekat dengan lingkungan warga sekitar dan
pinggir jalan mudah di lihat dari jalan . Letak yang strategis ini kami
manfaatkan untuk mencapai tujuan usaha yang maksimal.

b. Penduduk yang cukup padat


Dengan penduduk yang cukup padat, maka peluang untuk mendapatkan
konsumen semakin besar

c. Dekat dengan rumah sakit, perkantoran bank, Tempat Makan, Mall /


Supermarket klinik, tempat praktek dokter, dan dekat tempat umum
lainnya seperti kampus, pondok pesantren, pasar, perumahan menengah
ke atas (komplek) dan perkampungan penduduk.
Dengan kondisi yang demikian, kita dapat dengan mudah mendapatkan relasi
yang bisa membantu berkembangnya apotek ini.

d. Keadaan sosial ekonomi masyarakat sekitarnya.


Berdasarkan analisa, keadaan sosial ekonomi masyarakat di wilayah apotek
yang
akan kami dirikan mempunyai pendapatan per kapita yang cukup baik serta
sebagian besar berpenghasilan menengah ke atas. Dan diharapkan tidak ada
kesulitan dalam pemenuhan kebutuhan akan kesehatan sehingga tepat sasaran
dan
penjualan akan lancar.

2. 2 Produk

Untuk memenuhi persyaratan pendirian Apotek kami menyediakan Obat Wajib


Apotek (baik obat paten maupun generik), Obat Harus dengan Resep
(Keras,Psikotropik ,Narkotik,Prekursor) Obat bebas, bebas terbatas.
Produk yang kami sediakan meliputi semua bentuk produk sehingga dapat
mencakup
seluruh aspek masyarakat mulai dari balita sampai lansia :
a) Bentuk Padat : Tablet,Tablet Everffesent,Obat Kb, Kaplet, Pil, Kapsul,
Racikan Serbuk
b) Bentuk Semi Padat : Salep, Pasta, Cream,Balsem , Gell, Suppositoria,
Bedak, Liniment
c) Bentuk Cair : Solutio, Suspense, Emulsi, Injeksi, Tetes (hidung,
mata,telinga).
d) Bentuk aerosol / Spray : Semprot hidung, Semprot mulut
e) Alat kesehatan lain : Patch, Kondom, Masker, Thermometer, Sarung
Tangan ,Popok Dewasa Perban dan Pasa steril, Pembalut, Tongkat,
Kursi Dorong, Alat Inhalasi, dan Alat-alat Lab
f) Keperluan Bayi / Balita : Susu , Bedak Bayi , Sabun Bayi, Popok, Tissu
Basah / Kering, Minyak Kayu Putih, Minyak Telon
g) Barang Barang Konsinyasi : Obat – Obat Herbal, Jamu
h) Bahan Bahan yg di larutkan : Susu Dewasa, Serbuk Everffesent
2.3. Promosi

Adapun strategi yang ditempuh antara lain :

1. Fasilitas yang menarik. Ruang tunggu dibuat senyaman mungkin


dengan fasilitas
AC, TV, tempat duduk yang nyaman, majalah kesehatan, koran dan
tabloid serta
tempat parkir yang luas

2. Menyediakan obat-obatan yang dibutuhkan oleh pasien. Jika obat


yang
dibutuhkan pasien tidak ada maka berusaha mencarikan obat tersebut
di apotek
relasi, diusahakan agar pasien pulang mendapat obat yang diperlukan.

2. 4. Personal

Sumber Daya Manusia (SDM) dikelola berdasarkan waktu (organized by time).


Jumlah seluruh karyawan yang ada di apotek “LA FARMA” adalah 7 orang
yang
terdiri dari:
1. Apoteker/ APA 1 orang
2. Apoteker Pendamping 1 orang
3. Asisten Apoteker 3 orang
4. Pembantu umum 2 orang
5. Administrasi 1 orang
Dasar pertimbangan perekrutan karyawan tersebut adalah :
1. jam kerja :08.00‐22.00, dibagi menjasi 2 shift (masing‐masing 7 jam), yaitu
jam
08.00‐15.00 dan jam 15.00‐22.00 (hari minggu dan hari libur tutup)
2. volume pekerjaan jumlah pasien setiap hari : 30 pasien setiap pasien
membutuhkan waktu : 20 menit
waktu untuk 30 pasien : 20 x 30 = 600 menit = 10 jam
3. dana yang tersedia (bagian aspek modal dan biaya)
4. sumber daya manusia merupakan aset terbesar dari apotek itu sendiri

2.4.1 Analisis Swot

A. Kekuatan (Strength)
1. Apotek dengan konsep layanan patient oriented yang berbasis layanan
kefarmasian pharmaceutical care.
2. Letak/lokasi apotek “LA FARMA” berada didaerah yang ramai dilalui arus
kendaraan dan mudah dijangkau dari segala arah.
3. Petugas apotek yang ramah profesional dan loyal, terdiri dari tenaga yang
sudah berpengalaman dan tenaga‐tenaga muda yang penuh semangat dan
kreatif.
4. Apoteker yang selalu stand‐by di apotek, siap memberikan layanan dan
konsultasi seputar obat.
5. Tersedia tempat duduk untuk menunggu, Dan Wifi
6. Menyediakan Jasa Antar Obat Minimal 100rb, Menyediakan Pemesanan Via
Telpon dan Pengantaran Obat Minimal Pembelanjaan 100rb Sekitaran
Pamulang
7. Menyediakan Pemesanan Menggunakan Aplikasi Online

B. Kelemahan (Weakness)

1. Merupakan apotek baru, belum dikenal oleh masyarakat, dan belum


mempunyai
langganan yang loyal.
2. Merupakan apotek swasta yang berdiri sendiri dan bukan suatu apotek jaringan
atau waralaba,
3. Lokasi terletak di Tepi Jalan sehingga aksesnya sulit walaupun banyak
dilewati oleh kendaraan.
Untuk menutupi kelemahan tersebut maka:
1. Nama apotek harus dibuat besar begitu juga dengan tulisan pada papan nama
tersebut dan neon box, tanda/marka apotik di tepi jalan,
2. Disediakan parkir yang cukup dan gratis

2.5. Sarana dan Prasarana

2.5.1. Bangunan
Tanah dan bangunan milik sendiri, luas bangunan 10 x 15 m2 Bangunan,
terdiri
dari :
a. Ruang tunggu pasien yang diatur senyaman mungkin dan disediakan
hiburan
berupa televisi.
b. Tempat mendisplai informasi, brosur bagi pasien
d. Ruang peracikan dan penyerahan obat
e. Tempat parkir yang luas

 Prasarana

Kelengkapan bangunan apotek :


a) Sumber air/wastafel/ Toilet
b) Sumber penerangan dan komunikasi. Wifi Internet
c) Ventilasi/AC
d) Papan nama dan jam praktek apoteker (di depan apotek), Papan nama
APA
e) Billboard/papan nama apotek
f) Dapur
g) Ruang Tunggu

2.5.2 Perbekalan Farmasi


Perlengkapan kerja
Alat pembuatan, pengolahan, dan peracikan
- beker glass
- literan plastik 1 dan 2 liter
- corong
- timbangan dan anak timbangan (g/mg)
- termometer
- mortir dan stamper
- spatel logam/tanduk plastik atau porselen
- batang pengaduk
- penangas air
- kompor atau alat pemanas yang sesuai
- panci
- rak tempat pengeringan alat
Alat Perbekalan farmasi
o Botol berbagai ukuran
o Pot plastik berbagai ukuran
o Kapsul berbagai ukuran
o Lemari pendingin
o Lemari dan rak untuk penyimpanan obat
o Lemari untuk penyimpangan racun, narkotika, psikotropika dan
bahan obat yang berbahaya lainnya

Wadah Pembungkus dan pengemas :


 etiket
 kertas puyer
 streples
 solasi
 wadah pengemas, dan membungkuk untuk penyerahan obat (tas plastik)

Alat Administrasi
o blanko pesanan obat
o blanko kartu stock obat
o blanko salinan resep
o blanko faktur dan blanko nota penjualan
o buku defecta
o buku ED
o buku Farmakope
o buku ISO atau MIMS
o buku pembelian
o buku penerimaan
o buku pembukuan keuangan
o buku pencatatan narkotik,psikotropik
o buku pesanan obat narkotik,psikotropik
o buku laporan obat narkotik,psikotropik
o buku pencatan penyerahan resep
o buku resep jika dokter akan beli obat
o kwitansi
o alat‐alat tulis dan kertas

Perbekalan farmasi yang diperlukan


o Obat Keras (Obat dengan resep dan OWA)
o Obat Bebas (OTC) dan bebas terbatas
o Alat kesehatan
o Perbekalan rumah sakit.
o Bahan baku
o Perlengakapan bayi

Perlengkapan Lainnya
- alat pemadam kebakaran
- Sambungan Wifi

Pegawai Apotek
1. Apoteker APA : 1 orang
2. Apoteker Pendamping : 1 orang
3. Asisten Apoteker : 3 orang
4. Tenaga administrasi / kasir : 1 orang
5. Pembantu umum : 2 orang
6. Masing-masing tenaga kerja mempunyai tugas, tanggung jawab dan
wewenang sesuai
7. dengan peranannya di dalam apotek

2.6. SPO (Standart Prosedur Operating)

1) SPO pelayanan OTC


a. Pasien datang, menyapa dan menanyakan obat yang dibutuhkan.
b. Bila perlu tanyakan terlebih dahulu keluhan atau penyakit yang diderita
pasien,
untuk siapa obat digunakan kemudian bantu pasien untuk mendapatkan obat
yang tepat
c. Menghitung harga dan meminta persetujuan terhadap nominal harga.
d. Bila sudah terjadi persetujuan, ambilkan obat yang diminta sesuai dengan
permintaan pasien meliputi nama obat dan jumlah obat yang diminta
e. Serahkan obat kepada pasien disertai dengan informasi tentang obat
meliputi
dosis, frekuensi pemakaian sehari, waktu penggunaan obat, cara
penggunaan,
efek samping yang mungkin timbul setalah pemakaian, serta cara
penyimpanan
yang baik dengan target waktu kurang dari 5 menit.

2) SPO pelayanan OWA


a. Pasien datang, menyapa dan menanyakan obat yang
dibutuhkan.
b. Tanyakan pada pasien apa keluhan yang dialaminya dan
gejala penyakitnya, untuk siapa obat digunakan.
c. Tanyakan pada pasien apakah sebelumnya pernah
menggunakan obat tertentu dan bagaimana hasilnya (kondisi membaik dan
bertambah parah)
b. Bila pasien telah menggunakan obat sebelumnya dan hasilnya tidak
memuaskan, maka pilihlah obat lain yang sesuai dengan kondisi pasien,
begitu
juga untuk pasien yang sama sekali belum pernah meminum obat.
c. Menghitung harga dan meminta persetujuan pasien terhadap nominal
harga
d. Setelah pasien setuju dengan harga obat, ambilkan obat tersebut
e. Serahkan obat kepada pasian disertai dengan informasi tentang obat
meliputi
dosis, frekuensi pemakaian sehari, waktu penggunaan obat, cara penggunan
obat dan efek samping obat yang mungkin timbul setelah penggunaan obat.
f. Simpan nama pasien, alamat dan nomor telpon pasien
j. Buat catatan khusus tentang pasien.

3) SPO pelayaanan resep


A. Skrining resep
1. Melakukan pemeriksaan kelengkapan dan keabsahan resep yaitu nama
dokter,
nomor ijin praktek, alamat, tanggal penulisan resep, tanda tangan atau paraf
dokter serta nama, alamat, umur, jenis kelamin dan berat badan pasien.
2. Melakukan pemeriksaan kesesuaian farmasetik yaitu: bentuk sediaan,
dosis,
frekuensi, kekuatan, stabilitas, inkompatibilitas, cara dan lama pemberian
obat.
3. Mengkaji aspek klinis yaitu: adanya alergi, efek samping, interaksi,
kesesuaian
(dosis, durasi, jumlah obat dan kondisi khusus lainnya). Membuat kartu
pengobatan pasien (medication record).
4. Mengkonsultasikan ke dokter tentang masalah resep apabila diperlukan

B. Penyiapan persediaan farmasi dan perbekalan kesehatan

1. Menyiapkan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan sesuai dengan


permintaan pada resep.
2. Menghitung kesesuaian dosis dan tidak melebihi dosis maksimum.
3. Mengabil obat dengan menggunakan sarung tangan/ alat/ spatula/ sendok.
4. Menutup kembali wadah obat setelah pengambilan dan mengembalian
ketempat semula.
5. Meracik obat (timbang, campur, kemas).
6. Mengencerkan sirup kering sesuai takaran dengan air yang layak minum.
7. Menyiapkan etiket (warna putih untuk obat dalam, warna biru untuk obat
luar)
8. Menulis nama dan cara pemakaian obat pada etiket sesuai dengan
permintaan
dalam resep.

C. Penyerahan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan

1. Melakukan pemeriksaan akhir sebelum dilakukan penyerahan (kesesuaian


antara penulisan etiket dengan resep).
2.Memanggil nama dan nomor tunggu pasien.
3.Memeriksa ulang identitas dan alamat pasien.
4.Mencocokkan keluhan pasien dengan indikasi obat yang diserahkan
5.Menyerahkan obat yang disertai pemberian informasi obat
6. Membuat salinan resepsesuai dengan resep asli dan diparaf oleh apoteker.
Menyimpan resep pada tempatnya dan mendokumentasikan

4) SPO Pelayanan Resep Narkotika

A. Skrining resep

1. Melakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan administrasi.


2. Melakukan pemeriksaan kesesuaian farmasetik yaitu: bentuk sediaan,
dosis,
potensi, stabilitas, inkompatibilitas, cara dan lama pemberian.
3. Mengkaji pertimbangan klinis yaitu: adanya alergi, efek samping,
interaksi,
kesesuaian (dosis, durasi, jumlah obat dan lain-lain).
4. Narkotik hanya dapat diserahkan atas dasar resep asli rumah sakit,
puskesmas, apotek lainnya, balai pengobatan, dokter. Salinan resep
narkotika
dalam tulisan “iter” tidak boleh dilayani sama sekali.
5. Salinan resep narkotik yang baru dilayani sebagai atau yang belum
dilayani
sama sekali hanya boleh dilayani oleh apotek yang menyimpan resep asli.
6. Mengkonsultasikan ke dokter tentang masalah resep apabila diperlukan

B. Penyiapan resep

1. Menyiapkan obat sesuai dengan perintaan resep


2. Untuk obat racikan apoteker menyiapkan obat jadi yang mengandung
narkotika atau menimbang bahan baku narkotika
3. Menutup dan mengembalikan wadah obat pada tempatnya
4. Menulis nama dan cara pemakaian obat pada etiket sesuai dengan
permintaan dalam resep
5. Obat diberi wadah yang sesuai dan diperiksa kembali jenis dan jumlah
obat
sesuai permintaan dalam resep

C. Penyerahan obat

1. Melakukan pemeriksaan akhir kesuaian antara penulisan etiket dengan


resep
sebelum dilakukan penyerahan.
2. Memanggil nama dan nomor tunggu pasien.
3. Mengecek identitas dan alamat pasien yang berhak menerima.
4. Menyerahkan obat yang disertai pemberian informasi obat.
5. Menanyakan dan menuliskan alamat/nomor telepon pasien di balik resep.
6. Menyimpan resep pada tempatnya.

5) SPO Konseling

1. Melakukan konseling sesuai dengan kondisi penyakit pasien


2. Membuka komunikasi antara apoteker dengan pasien/keluarga pasien.
3. Menanyakan tiga pertanyaan kunci menyangkut obat yang dikatakan oleh
dokter kepada pasien dengan metode open-ended question :
a. Apa yang telah dokter katakana mengenai obat ini.?
b. Cara pemakaian, bagaimana dokter menerangkan cara pemakaian.?
c. Apa yang diharapkan dalam pengobatan ini.?
4. Memperagakan dan menjelaskan mengenai pemakaian obat-obat tertentu
(inhaler, supositoria, dll)
5. Melakukan verifikasi akhir meliputi:
a. Mengecek pemahaman pasien.
b. Mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan
cara penggunaan obat untuk mengoptimalkan tujuan terapi.
6. Melakukan pencatatan konseling yang dilakukan pada kartu pengobatan.

6) SPO Pelayanan Informasi Obat (PIO)

1. Memberikan informasi obat kepada pasien berdasarkan resep atau kartu


pengobatan pasien (medication record) atau kondisi kesehatan pasien baik
lisan maupun tertulis.
2. Melakukan penelusuran literature bila diperlukan, secara sistematis untuk
memberikan informasi.
3. Menjawab pertanyaan pasien dengan jelas dan mudah dimengerti, tidak
bias,
etis dan bijaksana baik secara lisan maupun tertulis.
4. Menyediakan informasi aktif (brosur, leaflet dll).
5. Mendokumentasikan setiap kegiatan pelayanan informasi obat.

8) SPO Penerimaan Barang dan Penyimpanan

1. Cek kesesuaian anatara SP dengan faktur dan barangnya (kecocokan


tentang
nama barang, bentuk sediaan, jumlah sediaan, no. batch dan tanggal ED)
2. Cek kondisi barang (rusak/pecah, tersegal atau tidak)
3. Faktur ditandatangani oleh Apoteker atau Asisten Apoteker dilengkapi
dengan no. SIK/SIA/NIP serta dibubuhi stempel apotek
4. Faktur diambil satu lembar sebagai arsip apotek
Serahkan faktur kepada bagian administrasi untuk disimpan
5. Cocokan harga yang sudah ada dengan harga yang tertera pada faktur
baru,
apakah ada kenaikan atau tidak
6. Hargai barang-barang/obat bebas dan latakan sesuai dengan
spesifikasinya.
Untuk obat keras langsung disimpan dalam lemari sesuai dengan efek
farmakologi
7. Arsip faktur sesuai dengan nama PBF masing-masing
BAB III
ANALISA KEUANGAN
3.1. Aspek modal dan biaya
1. MODAL Rp 170.500.000,00
1) Perlengkapan Apotek

NO NAMA BARANG JUMLAH HARGA


1 Bangunan (dihitung sewa ) 2 tahun 50.000.000
@25.000.000

2 Etalase kaca 1 Set 10.000.000

3 Lemari es LG 4.000.000

4 meja peracikan + rak bahan 1.000.000


baku

5 Mesin telp 250.000

6 kursi duduk karyawan 750.000

7 kursi tunggu (panjang) 1.500.000


8 meja kerja 500.000

9 Timbangan milligram 525.000

10 Timbangan gram 825.000

11 komputer IP4 + program 20.000.000

12 AC 12.000.000

13 Printer CANON IP 1200 350.000


14 Sepeda motor HONDA BEAT 16.000.000

15 Erlemeyer 500 ml PYREX 350.0000


erlemeyer 250 ml PYREX
Erlemeyer 100 ml PYREX
16 Cawan porselen 100 ml 50.000

17 TV 21” LCD 4000.000

18 Spatula porselen 15 cm 25.000

19 gelas ukur 5 ml 250.000


gelas ukur 10 ml
gelas ukur 25 ml
gelas ukur 50 ml
gelas ukur 500 ml

20 botol kaca all size 50 300.000


21 mortir stamper 1 250.000

22 Batang pengaduk 1 50.000

23 beker glas 250 ml 1 50.000

24 Corong glas 1 25.000

25 mesin kasir 1 750.000

26 Alat makan 1 350.000

Total 170.500.000

a. Biaya perizinan Rp 2.000.000


b. Modal operasional (obat) Rp 120.500.000
c. Cadangan modal Rp 50.000.000
Total Rp 170.500.000

Rencana anggaran pendapatan dan belanja tahun ke -1 (RAPB tahun ke -1)

a. biaya rutin perbulan tahun ke -1


a) APA Rp 2.500.000
b) Apoteker pendamping Rp 2.000.000
c) Asisten apoteker (2) Rp 900.000 Rp 1.800.000
d) Pembantu umum(2) Rp 600.000 Rp 1.200.000
e) Akuntan Rp 700.000

Jumlah Rp 8.200.000

b. Biaya lain – lain

a) Biaya pemeliharaan gedung dan peralatan Rp 400.000


b) Listrik, air, telepon dan keamanan, Bensin Rp 1.000.000

Jumlah Rp 1.400.000

Biaya Keseluruhan Rp 9.600.000

Biaya rutin tahun ke-1

Biaya rutin bulanan x 12 Rp 115.200.000


THR Rp 8.200.000
Biaya sewa gedung 1tahun Rp 5.000.000
Biaya Penyusutan inventaris apotek 10% Rp 3.589.520
Total Rp 131.989.520

Penjualan tahun ke -1

Pada tahun pertama diproyeksikan resep yang masuk 35 lembar perhari


perkiraan harga rata-rata 30.000,00/lembar resep.

1) Penjualan obat resep tahun I (keuntungan 30 %)


35 lembar x 26 hari x 12 bulan x Rp 30.000,00 Rp 327.600.000,00
2) Penjualan obat bebas (keuntungan 10%)
26 hari x 12 bulan x Rp 900.000,00 Rp 280.800.000,00
3) Penjualan OWA (keuntungan 25%)
26 hari x 12 bulan x Rp 1.200.000 Rp 374.400.000,00
JUMLAH Rp 982.800.000,00

d. Pengeluaran rutin tahun ke-1

1) Pembelian obat resep


70% x Rp 327.600.000,00 Rp 229.320.000,00
2) Pembelian obat bebas
90% x Rp 280.800.000,00 Rp 252.720.000,00
3) Pembelian OWA
75% x Rp 374.400.000,00 Rp 280.800.000,00
4) biaya rutin tahun ke‐1 Rp131.989.520,00

JUMLAH Rp 894.829.520,00

Pengeluaran laba rugi tahun ke‐1

1) Pemasukan tahun ke‐1 Rp 982.800.000,00


2) Pengeluaran tahun ke‐1 Rp 894.829.520,00
Laba kotor Rp 87.970.480,00

Pajak PPH 21

Pajak penghasilan (pribadi)


5% x Rp 50.000.000,00 Rp 2.500.000,00
15% x Rp 37.970.480,00 Rp 5.695.572,00
Rp 8.195.572,00 -
Laba bersih Rp 79.774.908,00’
a. Biaya perizinan Rp 2.000.000
b. Modal operasional (obat) Rp 80.000.000
c. Cadangan modal Rp 47.104.800
Total Rp 190.000.000

Rencana anggaran pendapatan dan belanja tahun ke -1 (RAPB tahun ke -1)

a. biaya rutin perbulan tahun ke -1


a) APA Rp 2.500.000
b) Apoteker pendamping Rp 2.000.000
c) Asisten apoteker (2) Rp 900.000 Rp 1.800.000
d) Pembantu umum(2) Rp 600.000 Rp 1.200.000
e) Akuntan Rp 700.000
Jumlah Rp 8.200.000

Biaya lain – lain

a) Biaya pemeliharaan gedung dan peralatan Rp 400.000


b) Listrik, air, telepon dan keamanan, Bensin Rp 1.000.000
Jumlah Rp 1.400.000
Biaya Keseluruhan Rp 9.600.000
Biaya rutin tahun ke-1
Biaya rutin bulanan x 12 Rp 115.200.000
THR Rp 8.200.000
Biaya sewa gedung 1tahun Rp 5.000.000
Biaya Penyusutan inventaris apotek 10% Rp 3.589.520
Total Rp 131.989.520

3.2 Kesimpulan

Dengan adanya apotek ini maka apoteker dapat melaksanakan kerja profesinya. Dari
hasil study kelayakan menunjukkan Apotik”MENTARI FARMA” yang terletak di
Alamat : Jl. Pamulang Permai Ruko Pamulang SH 21/4 layak untuk didirikan .
Daftar pustaka

https://dokumen.tips/documents/proposal-pendirian-apotekdoc.html

http://belajarilmukomputerdaninternet.blogspot.com/2014/10/tugas-dan-fungsi-
apotek.html

http://eprints.ung.ac.id/4997/5/2012-1-48401-821308022-bab2-15082012105036.pdf
LAMPIRAN

LAMPIRAN 1
Lampiran 2

Lampiran : ............................ pamulang tangerang selatan 2019

Hal : Surat Permohonan Ijin Apotek


Kepada YTH :
Kepala Dinas Kesehatan
Kota Kediri
Di Tempat.

Dengan Hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini ,
Nama : fadil.,S.Farm.,Apt
Alamat : Jl. dr. Saharjo gang IV/73B Kediri, Jatim.
Lulusan : Program Profesi Apoteker Universitas islam negri tahun 2013.
SP. NO. : KP.01.09.1.2.587
Dengan ini mengajukan permohonan untuk menjalankan profesi kami, sebagai
berikut :
Nama Apotek : MENTARI FARMA
Alamat : . Alamat : Jl. Pamulang Permai Ruko Pamulang SH 21/4
RT 002/007 KEL PAMULANG BARAT KEC. PAMULANG KOTA TANGGERANG
SELATAN
Pemilik Sarana Apotek : fadil , S.Farm.,Apt
Sebagai bahan pertimbangan, bersama ini saya lampirkan berkas yang saya miliki.

Demikian permohonan ini, atas perhatian dan persetujuannya saya ucapkan terima
kasih.

Hormat Saya
Lampiran 3

SURAT PERNYATAAN
PEMILIK SARANA APOTEK TIDAK MELANGGAR PERATURAN
PERUNDANGAN BIDANG KESEHATAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama :
Alamat :
Pekerjaan :
Dengan ini menyatakan bahwa saya akan selalu mentaati peraturan perundang-
undangan
dibidang kesehatan Negara Republik Indonesia.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian
hari
pernyataan ini tidak benar maka saya siap bertanggung jawab sesuai peraturan yang
berlaku.

Pamulang ,tangerang selatan

Yang Menyatakan,
Materai Rp 6.000,
Lampiran 4

Blanko Permohonan Izin Apotek


Nomor : …………………… ………………………………………………
Lampiran : ……………………
Perihal : Permohonan Izin Apotek Kepada Yth. :
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
Di …………………………………...
Bersama ini kami mengajukan permohonan untuk mendapatkan ijin apotek dengan
data-data sebagai berikut :
1. Pemohon:
Nama Pemohon :
Nomor surat ijin Kerja/ Surat Penugasan :
Nomor Kartu Tanda Penduduk :
Alamat dan nomor telepon :
Pekerjaan sekarang :
NPWP :

2. Apotek
Nama Apotek :
Alamat :
Nomor telepon :
Kecamatan :
Propinsi :

3. Dengan menggunakan sarana : Milik sendiri/milik pihak lain


Nama Pemilik Sarana :
Alamat :
Nomor Pokok Wajib Pajak Objek (NPWP) :

Bersama permohonan ini kami lampirkan :


1. Akte PT/CV bila PSA merupakan Badan Hukum
2. Akte perjanjian kerjasama antara APA (Apoteker Pengelola Apotek) dan PSA
(Pemilik Sarana Apotek)
3. Daftar alat perlengkapan apotek dan daftar OGB
4. Foto Copy Izin Gangguan (HO)
33
Proposal Pendirian Apotek “FIT FARMA”, Kec.Mojoroto, Kota Kediri, Prov.Jatim
5. Foto copy KTP Pemohon
6. Hasil pemeriksaan kualitas air oleh laboratorium Dinas Kesehatan Kab. Sleman
7. SK berhenti bekertja dari tempat terakhir Apoteker/Asisten Apoteker (bila sudah
bekerja) atau Surat Lolos
Butuh bila dari luar Provinsi
8. Salinan SIK dan foto copy ijazah Asisten Apoteker/Aping
9. Salinan/foto copy denah bangunan dan peta lokasi
10. Salinan/foto copy Surat Izin Kerja/SP Apoteker
11. Surat Pernyataan AA/Aping tidak bekerja di apotek/perusahaan farmasi lain
(bermaterai Rp 6.000,-)
12. Surat rekomendasi dari IAI
13. Surat izin atasan langsung bila pemohon PNS/ABRI atau instansi lain
14. Surat pernyataan APA/Aping tidak bekerja tetap pada perusahaan farmasi lain
dan tidak menjadi APA di
Apotek lain (bermaterai Rp 6.000,-)
15. Surat pernyataan PSA tidak terlibat pelanggaran usaha di bidang farmasi
(bermaterai Rp 6.000,-)
16. Surat yang menyatakan status bangunan dalam bentuk akte hak
milik/sewa/kontrak
17. Perlengkapan administrasi (Form Laporan, etiket)
18. Surat kuasa (bermaterai Rp 6.000,-)

Foto copy KTP yang diberi kuasa.Demikianlah permohonan kami, atas perhatian dan
persetujuan bapak kami
sampaikan terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai