Disusun oleh:
Diah Ayu Ovianita
171040400054
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya,
shalawat serta salam kepada Nabi Muhammad SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Selama proses penyelesaian proposal ini, penulis telah banyak mendapat bantuan bimbingan
dan dukungan dari semua pihak. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih yang tak
terhingga kepada :
Persada.
4. Humaira Fadilah M.Farm, Apt selaku Ketua Program Studi DIII Farmasi.
5. Sheila Meitania Utami, S.Far.,M.SI., Apt selaku Wakil Ketua Program. Studi DIII
Farmasi.
6. Tri okta ratnaningyas selaku Dosen Pembimbing yang telah membimbing dengan sabar
7. Teristimewa ucapan terima kasih kepada keluarga tercinta, orang tua yang telah
memberikan kasih sayang, doa, dan pengorbanan bak moral maupun materil demi
kelancaran kehidupan dan masa depan penulis, serta untuk kakak-kakak yang selalu
penelitian ini.
Meski demikian, penulis menyadari masih banyak sekali kekurangan dan kekeliruan di
dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tanda baca, tata bahasa maupun isi. Sehingga
penulis secara terbuka menerima segala kritik dan saran positif dan pembaca.
Demikian apa yang dapat saya sampaikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kosmetik pada saat ini sudah menjadi kebutuhan penting bagi manusia.
Kosmetik tidak saja digunakan untuk fungsi estetika, tetapi memiliki peran dalam
kosmetik merupakan salah satu produk yang digunakan rutin dan terus–menerus
menghias dan mengatur. Kosmetik pada dasarnya merupakan campuran bahan yang
digunakan pada anggota tubuh bagian luar seperti epidermis kulit, kuku, rambut, bibir,
gigi, dan sebagainya yang ditujuan untuk menambah daya tarik, melindungi dan
memperbaiki. Lipstik adalah salah satu produk kosmetik yang sering digunakan
yang siap untuk digunakan pada bagian luar badan (epidermis, rambut,
kuku, bibir, dan organ kelamin bagian luar), gigi, dan rongga mulut untuk
supaya tetap dalam keadaan baik, memperbaiki bau badan tetapi tidak
tubuh yang dirias dan dimaksudkan agar terlihat menarik serta dapat
menutupi kekurangan yang ada. Kosmetik ini hanya terdiri dari zat pewarna
dan pembawa saja (Wasitaadmaja,1997: 27).
bertujuan memberi warna pada bibir, sehingga penggunanya tampak lebih cantik
bibir. Lipstik adalah jenis kosmetik yang paling umum digunakan oleh wanita.
Produk lipstik yang baik adalah lipstik yang bisa mempercantik warna bibir dan
komposisinya, ada sembilan bahan utama yang harus ada pada lipstik, antara lain
warna itulah yang diharapkan dari kosmetik bibir. Zat-zat pewarna ditambahkan
dengan tujuan untuk menambah daya tarik konsumen terhadap produk. Tetapi ada
Disamping karena harganya yang relatif murah dan mudah didapat. Rhodamin
Bjuga biasanya ditambahkan dengan tujuan untuk menghasilkan warna yang lebih
menarik dan tingkat stabilitas warnanya lebih baik daripada pewarna alami
Rhodamin B adalah zat warna sintetis yang biasa digunakan untuk pewarna
pada kulit dan saluran pernafasan serta merupakan zat yang bersifat
dibawah sinar UV 254 nm dan berwarna merah muda jika dilihat secara
metode tersebut sederhana dan juga memiliki tingkat ketelitian yang baik
B. Rumusan Masalah
1.Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
A. Kosmetik
Menurut Wall dan Jellinek,1970, kosmetik dikenal manusia sejak
Bahan yang dipakai dalam usaha untuk mempercantik diri ini, dahulu
kosmetik dibuat manusia tidak hanya dari bahan alami tetapi juga bahan
mempengaruhi faal kulit secara positif, namun bukan obat (Iswari, 2007: 6).
sediaan atau paduan bahan yang siap untuk digunakan pada bagian luar
badan (epidermis, rambut, kuku, bibir, dan organ kelamin bagian luar),
1. Penggolongan Kosmetik
diantaranya :
1. Preparat pembersih
3. Preparat protektif
5. Emolien
6. Preparat dekoratif/superficial
7. Preparat dekoratif/dalam
4. Kosmetik badan
enamel kuku.
powders.
dalam 13 kelompok:
1. Preparat untuk bayi, misalnya minyak bayi, bedak bayi, dan lainlain.
lain-lain.
5. Preparat untuk rambut, misalnya cat rambut, hair spray, dan lainlain.
dan lain-lain.
2. Kosmetik tradisional:
bahan alam dan diolah menurut resep dan cara yang turun temurun.
termaksud didalamnya :
2. Persyaratan Kosmetik
baik.
c. Terdaftar pada dan mendapat izin edar dari Badan Pengawas Obat dan
makanan.
jenis yaitu:
a. Pewarna yang dapat larut dalam cairan (solube), air, alkohol, minyak.
Solvent dyes yang larut dalam air atau alkohol, misalnya: merah DC,
b. Pewarna yang tidak dapat larut dalam cairan (insoluble), yang terdiri
kelompok yaitu :
dampak zat alam ini pada kulit lebih baik dari pada zat warna
cahaya, dan relatif mahal. Misalnya carmine zat warna merah yang
bagi kebanyakan zat warna. Sifat-sifat zat warna sintetis yang perlu
warna.
b. Harus bisa larut dalam air, alkohol, minyak, atau salah satunya.
Yang larut air untuk emulsi O/W dan larut minyak untuk emulsi
W/O. Yang larut air hampir selalu juga larut dalam alkohol encer,
gliserol, dan glikol. Yang larut minyak juga larut dalam benzena,
juga dalam alkohol tinggi. Tidak pernah ada zat warna yang
c. Sifat yang berhubungan dengan pH. Beberapa zat warna hanya larut
d. Kelekatan pada kulit atau rambut. Daya lekat berbagai zat warna
(misalnya kuning, coklat, merah bata, coklat tua). Zat warna ini murni
4. Pigment sintetis
Dewasa ini besi oksida sintetis sering menggantikan zat warna alam.
Warnanya lebih intens dan lebih terang. Pilihan warnanya antara lain
sintetis putih seperti zink oxida dan titanium oxida termasuk dalam
prussian blue.
5. Lakes alam dan sintesis
Lakes dibuat dengan mempresipitasikan satu atau lebih zat warna yang
larut air didalam satu atau lebih subtrat yang tidak larut dan
produk akhirnya menjadi bahan pewarna yang hampir tidak larut dalam
air, minyak atau pelarut lain. Kebanyakan lakes dewasa ini dibuat dari
alumunium hidroksida. Lakes yang dibuat dari zat-zat warna asal coaltar
93).
c. Tidak lengket.
dengan sentuhan artistik, sehingga dapat meningkatkan estetika dalam tata rias
wajah yang dikemas dalam bentuk batang padat. Hakikat fungsinya adalah untuk
Lipstik adalah pewarna bibir yang dikemas dalam bentuk batang padat
(roll up) yang dibentuk dari minyak, lilin dan lemak. Bila pengemasan dilakukan
bantuan pensil warna untuk memperjelas hasil usapan pada bibir. Sebenarnya
lipstik yang juga lip crayon diberikan pengungkit roll up untuk memudahkan
pemakaian dan hanya sedikit lebih lembut dan mudah dipakai. Tipe lip crayon
biasanya lebih menggunakan banyak lilin dan terasa lebih padat dan kompak.
Lipstik terdiri atas zat warna yang terdispersi dalam pembawa yang
terbuat dari komposisi campuran lilin dan minyak. Sehingga dapat memberikan
suhu lebur dan viskositas yang dikehendaki. Suhu lebur lipstik yang ideal yang
sesungguhnya diatur suhunya hingga mendekati suhu bibir, bervariasi antara 36-
suhu cuaca di sekelilingnya, terutama suhu daerah tropis, tinggi yang dianggap
lebih sesuai dan diatur pada suhu lebih kurang 62 derajat celcius, atau biasanya
Adapun komponen utama dalam sediaan lipstik terdiri atas minyak, lilin,
1. Minyak
kilauan, dan berfungsi sebagai medium pendispersi zat warna (Poucer 2000).
Minyak yang digunakan antara lain minyak jarak, minyak mineral, dan minyak
nabati lainnya. Minyak jarak merupakan minyak nabati yang unik karena
dye dengan baik. Minyak jarak merupakan salah satu komponen penting dalam
banyak lipstik modern. Viskositasnya yang tinggi adalah salah satu keuntungan
dalam menunda pengendapan dari pigmen yang tidak larut pada saat pencetakan.
2. Lilin
Lilin digunakan untuk memberi struktur batang yang kuat pada lipstik
dan menjaganya agar tetap padat walau dalam keadaan hangat. Campuran lilin
yang ideal akan menjaga lipstik tetap padat setidaknya pada suhu 50 derajat
celsius dan mampu mengikat fase minyak agar tidak keluar atau berkeringat. Tapi,
juga harus tetap lembut dan mudah dioleskan pada bibir dengan tekanan serendah
mungkin. Lilin yang digunakan antara lain carnauba wax, candelilla wax,
Carnauba wax merupakan salah satu lilin alami yang sangat keras karena
memiliki titik lebur yang tinggi yaitu 85 derajat celsius. Biasa digunakan dalam
3. Lemak
berfungsi untuk membetuk lapisan film pada bibir, memberi tekstur yang lebut,
meningkatkan kekuatan lipstik, dan dapat mengurangi efek berkeringat dan pecah
pada lipstik. Fungsinya yang lain dalam proses pembuatan lipstik adalah sebagai
pengikat dalam basis antara fase minyak dan fase lilin dan sebagai bahan
pendispersi untuk pigmen. Lemak padat yang biasa digunakan dalam basis lipstik
adalah lemak coklat, lanolin, lesitin, minyak nabati terhidrogenasi dan lain-lain.
4. Zat warna
Zat warna dalam lipstik dibedakan atas dua jenis yaitu stainning dye dan
pigmen. Staining dye merupakan zat warna yang larut atau terdispersi dalam
basisnya, sedangkan pigmen merupakan zat warna yang tidak larut tetapi
tersuspensi dalam basisnya. Kedua macam zat warna ini masing-masing memiliki
formula lipstik untuk menghasilkan lipstik yang baik, yaitu dengan cara menutupi
kekurangan yang ada. Tapi, dengan syarat zat tersebut harus inert, tidak toksik,
tidak menimbulkan alergi, stabil, dan dapat tercampur dengan bahan-bahan lain
dalam formula lipstik. Zat tambahan yang digunakan yaitu antioksidan, pengawet
dan parfum.
1. Antioksidan
lainnya, yang rawan terhadap reaksi oksidasi. BHT, BHA, dan Vitamin E adalah
kosmetika.
b. Tidak berwarna.
c. Tidak toksik
2. Pengawet
lipstik sebenarnya sangat kecil karena lipstik tidak mengandung air. Akan tetapi
jika lipstik diaplikasikan pada bibir kemungkinan akan terjadi kontaminasi pada
3. Parfum
menutupi bau dari lemak yang digunakan sebagai basis, dan dapat menutupi bau
Lipstik merupakan pewarna bibir yang dikemas dalam bentuk batang padat (roll
B. Rhodamin B
1. Uraian Rhodamin B
clorida.
45170
BM : 479
Kelarutan :
Sangat mudah larut dalam air menghasilkan larutan merah kebiruan dan
sukar larut dalam asam encer dan dalam larutan alkali. Larutan dalam
pewarna untuk keramik china. Juga digunakan sebagai pewarna obat dan
kosmetik dalam bentuk larutan encer, tablet,kapsul, pasta gigi, sabun, larutan
penggeriting rambut, garam mandi, lipstik dan pemerah pipi. Pewarna ini
pewarna untuk lilin dan bahan antibeku, dan sebagai reagent untuk menganalisa
namun demikian bila terpapar Rhodamin B dalam jumlah besar maka dalam
kesehatan, jika terhirup terjadi iritasi pada saluran pernafasan, jika terkena
kulit akan menyebabkan iritasi pada kulit. Mata yang terkena Rhodamin B
juga akan mengalami iritasi yang ditandai dengan mata kemerahan dan
1. Pengertian Kromatografi
5. Deteksi
BAB III
METODE PENELITIAN
Timbangan analitik, alat- alat gelas, penangas air, spatel, pipet tetes, sudip,
corong pemisah, kertas saring, kromatografi lapis tipis, Lipstik, asam klorida,
B. Metode
November 2019.
Sampel dalam penelitian ini adalah 3merek sampel lipstik yang beredar di Pasar
cara yang tercantum dalam Asean Cosmetic Methode SIN 02 (Anonim, 2006).
NIM ; 171040400054
KELAS : 5B REG B