Anda di halaman 1dari 58

TUGAS MAKALAH

PRAKTEK SIMULASI APOTIK & PUSKESMAS

“SISTEMATIKA PROPOSAL APOTEK BARU”

DISUSUN

OLEH:

Nama : Tesia Yosepa

NIM : 2230122343

Kelas : B

Dosen Pengampu : Dr. apt. Ifmaily, S.Si., M.Kes

PROFESI APOTEKER

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA

2022
PROPOSAL
STUDI KELAYAKAN PENDIRIAN APOTEK

“APOTEK Azahra FARMA”

DISUSUN OLEH :

TESIA YOSEPA, S.Farm

Jl. MEDAN-BANDA ACEH, No 19 , Kec. Kejuruan Muda,

Kab. Aceh Tamiang, ACEH

\
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang Maha Pengasih lagi
Maha Panyayang atas limpahan rahmat dan karunia-Nya yang telah diberikan
sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan proposal pendirian “APOTEK
Azahra Farma” dengan baik dan lancar. Proposal pendirian “APOTEK AZAHRA
FARMA” di Jl. Medan-Banda Aceh, No. 19 Kec Kejuruan Muda, Kab Aceh
Tamiang, Aceh ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
menyelesaikan Program Studi Profesi Apoteker di Fakultas Farmasi Universitas
Perintis Indonesia.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen


Pengampu Praktek Simulasi Apotek, Ibuk Dr. apt. Ifmaily, M.Kes yang telah
memberikan tugas ini serta bimbingan dan pengarahan sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan proposal pendirian Apotek ini.

Demikian proposal ini penulis buat Semoga proposal ini dapat bermanfaat
dan menambah ilmu pengetahuan dibidang farmasi khususnya pengetahuan
dibidang apotek.

Padang, 08 September 2022


Penulis,

Tesia Yosepa

\
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pasar kefarmasian berbeda dengan secara substansial dengan pasar
lain. Pasar farmasi lebih komplek dan heterogen dilihat dari ketatnyan
regulasi, peran provider dalam pelayanan farmasi. Dalam sistem pasokan
farmasi terdapat subsistem, termasuk yang terkait dengan pengembangan
obat, rule, regulasi, produksi, distribusi, meresepkan dan dispensing. Di
Indonesia, ada tiga komponen utama yang terlibat dalam pasar produk farmasi
ethical yaitu pengguna (publik), pabrik farmasi, dan pedagang atau perantara
yang mencangkup distributor, apotik, dan dokter, dimana dokter memainkan
peran penentu dalam keputusan pembelian (physician derived demand).
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI no. 35 tahun 2014 tentang
standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek menyatakan bahwa apotek adalah saran
pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktik kefarmasian oleh apoteker. Salah
satu realisasi pembangunan dibidang farmasi oleh pemerintah dan swasta adalah
dengan menyediakan sarana pelayanan kesehatan salah satunya apotek.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.51 tahun 2009 tentang pekerjaan
kefarmasian, apotek merupakan suatu sarana tempat dilakukannya praktek
kefarmasian oleh apoteker, dimana pekerjaan kefarmasiannya adalah
pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan
pendistribusi atau penyaluran obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep
dokter, pelayanan informasi obat, serta pengembangan obat, bahan obat dan obat
tradisional.
Salah satu realisasi pembangunan dibidang farmasi oleh pemerintah
dan swasta adalah dengan menyediakan sarana pelayanan kefarmasian, salah
satunya adalah apotek. Apotek adalah tempat dilakukan pekerjaan
kefarmasian, penyalur sediaan, dan perbekalan kesehatan lainnya kepada
masyarakat. Dalam peraturan ini seorang apoteker bertanggungjawab atas
pengelolaan apotek, sehingga pelayanaN obat kepada masyarakat akan lebih
terjamin keamanannya, baik kualitas maupun kuantitasnya (PMK RI No 73,

\
2016).
Dalam upaya usaha untuk memajukan kesejahteraan umum yang berarti
mewujudkan suatu tingkat kehidupan secara optimal, yang memenuhi kebutuhan
manusia termasuk kesehatan, maka dibuatlah proposal pendirian “APOTEK
AZAHRA FARMA” yang diharapkan dapat menyebarkan obat secara merata
sehingga memudahkan masyarakat mendapatkan obat yang bermutu dengan harga
terjangkau.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari pendirian apotek ini adalah sebagai berikut :
1 Sebagai Tempat pengabdian profesi apoteker yang sudah mengucapkan
sumpah Profoesi apoteker
2 Sebagai sarana farmasi yang melalukan pembuatan, peracikan,
pencampuran dan penyerahan obat dan bahan obat
3 Untuk melayani kebutuhan obat obatan, alkes serta pembekalan farmasi
lainnya sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
4 Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dengan menjalankan fungsi
sebagai tempat pelayanan informasi kesehatan dan sebagai tempat
untukmeningkatkan pemahaman masyarakat tentang penggunaan obat
secara rasional pengobatan sendiri (Swamedikasi).

1.3 Tujuan Khusus Pendirian Apotek


1. Sebagai tempat pengabdian profesi apoteker untuk melakukan pelayanan
kefarmasian
2. Sebagai tempat kerja apoteker dalam melakukan kegiatan kefarmasian
seperti peracikan, pengubah bentuk, pencampuran dan penyerahan obat
dan bahan obat
3. Pelayanan informasi tentang obat dan perbekalan farmasi lainnya yang
diberikan baik kepada dokter dan tenaga Kesehatan lainnya maupun
kepada masyarakat
4. Pengamalan dan pelaporan informasi mengenai khasiat, keamanan, bahaya
dan atau mutu obat dan perbekalan farmasi lainnya

\
5. Meningkatkan kesehatan masyarakat setempat khususnya daerah kota
Nagan Raya dan masyarakat pada umumnya
6. Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang penggunaan obat secara
rasional dalam praktek pengobatan sendiri (swamedikasi)
7. enyediakan dan memberikan informasi, edukasi dan konsultasi obat bagi
pasien

\
BAB II

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

1. GAMBARAN USAHA
Usaha yang ingin kembangkan ini adalah usaha apotek yang mana
bergerak di bidang kesehatan, khususnya kefarmasian. Dimana apotek kami akan
memberikan layanan kesehatan, dan memenuhi permintaan obat dari para pasien
dan masyarakat yang membutuhkan. Disini kami akan menjamin kejujuran,
kebenaran, dan keakuratan dari produk obat yang di jual karena apotek kami
menggunakan jasa apoteker yang teruji serta selalu menjunjung tinggi kejujuran
dalam melaksanakan pekerjaan dalam usaha untuk memberi pelayanan kesehatan
yang terbaik kepada masyarakat.
2. STRATEGI
Strategi dari apotek antara lain :

1 Menjamin bahwa seluruh proses terapi obat pasien yang diberikan merupakan
terapi yang rasional, nyaman bagi pasien dan menggunakan obat-obatan yang
halal.
2 Mengatasi masalah dalam terapi obat dan mencegah timbulnya masalah baru
di masa yang akan datang.
3 Memberikan pelayanan kepada masyarakat yang ingin melakukan self
medication.
4 Melakukan efisiensi biaya kesehatan masyarakat.
5 Menyelenggarakan dan memberikan konsultasi, informasi dan edukasi kepada
pasien mengenai obat dengan pelayanan ramah dan santun.
6 Melakukan monitoring terhadap pengobatan pasien dengan menerapkan home
care.
7 Merancang SOP (Standard Operating Procedure) dan standar organisasi kerja.
8 Memberlakukan sistem reward and punishment bagi karyawan apotek.
9 Melakukan pengolahan limbah sesuai prosedur

\
3. PERSYARATAN DAN PERIZINAN PENDIRIAN APOTEK

1. Memiliki Apoteker Pengelola Apotek, dengan persyaratan :


1. Surat ijazah Apoteker
2. Surat sumpah Apoteker
3. Sertifikat Kompetensi Apoteker
4. STRA (Surat Tanda Registrasi Apoteker)
5. SIPA (Surat Izin Praktik Apoteker)
6. SIK (Surat Izin Kerja) dan SP (Surat Penugasan)
7. Surat pernyataan tidak bekerja diperusahaan farmasi lain dan tidak
menjadi APA Apotek lain
8. Surat pernyataan tidak terlibat tindak pidana.
2. Permohonan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) ke kantor pajak
3. Surat Izin Tempat Usaha (SITU) ke Balai Kota bagian Perekonomian
4. Surat Izin
Gangguan, Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), dan TDP
(Tempat Daftar Perusahaan) di urus di loket 3 Kantor Pelayanan
Pengurus Terpadu (KP2T)
5. Izin Apotek ke
Dinas Kesehatan
Kota. Persyaratan :
1. STRA (Surat Tanda Registrasi Apoteker)

2. SIPA (Surat Izin Praktik Apoteker)

3. Denah bangunan

4. Daftar sarana dan prasarana

5. Berita acara pemeriksaan

4. ASPEK TEKNIS/PRODUKSI/OPERASI

A. Produk
Uraian ciri-ciri produk :
Sebuah apotek akan memproduksi obat-obatan yang duracik oleh
seorang apoteker, dimana pada Apotek yang akan kami dirikan ini menyediakan

\
berbagai macam obat yaitu obat wajib apotek, obat bebas, obat resep generik,
dan obat resep paten. Kegunaan utama produk :

Kegunaan utama produk yaitu menghasilkan produk obat yang


berkualitas untuk menyembuhkan penyakit yang diderita pasien dan
masyarakat. Dan untuk sampai saat ini belum ada kegunaan sampingan dari
produk obat-obatan. Karena sisa obat yang tak terpakai harus dibuang sesuai
dengan aturan pengolaan limbah yang ada.
B. Lokasi
Lokasi yang kami pilih dalam menjalankan usaha Apotek ini adalah di
Jalan Medan-Banda Aceh, No. 19 Kec Kejuruan Muda, Kab Aceh
Tamiang, Aceh Adapun beberapa alasan kami memilih lokasi ini adalah
sebagai berikut:
 Merupakan tempat strategis

 Jarang ada apotek di daerah lokasi ini, sehingga masyarakat sekitar harus
menempuh jarak yang lumayan jauh untuk mendapatkan obat-obatan
apotek.
 Daerah ramai, berada di tepi jalan sehingga mudah dijangkau

C. Denah Lokasi : Terlampir


A. Sarana dan Prasarana
1. Deskripsi Bangunan Apotek
 Luas bangunan apotek yaitu 8 X 15 m2.
 Bangunan Apotek terdiri dari : ruang kerja apoteker, ruang pelayanan
resep, kasir, ruang tunggu, ruang peracikan yang dilengkapi dengan tempat
pencucian alat- alat, ruang penyimpanan obat, gudang, tempat
administrasi, toilet dan tempat parkir.
 Bangunan dilengkapi dengan penerangan, sumber air, ventilasi, dan
sanitasi yang baik, tempat sampah dan Alat pemadam kebakaran
 Papan nama Apotek terdiri dari nama Apotek dan nomor SIA terpasang
dengan jelas.

\
2. Perlengkapan
Adapun perlengkapan yang dibutuhkan dslam menunjang pendirian usaha
Apotek ini adalah sebagai berikut:

 Perlengkapan dan Alat perbekalan farmasi


1 Rak kayu untuk obat bebas, obat bebas terbatas, obat tradisiona
alat kesehatan dan kosmetik, serta lemari es untuk minuman ringan
yang diletakkan di swalayan.
2 Lemari/rak kayu untuk menyimpan obat dan menata obat serta untuk
gudang obat.
3 Lemari untuk menyimpan arsip.
4 Lemari untuk buku-buku standar yang diperlukan di apotek.
5 Lemari khusus penyimpanan narkotika dan psikotropika yang terbuat
dari kayu berukuran 40 × 80 × 100 cm dan dibagi menjadi dua bagian
yang masing-masing memiliki kunci yang berbeda. Tempat khusus
yang dimaksud berupa dua buah tempat yang terpisah atau satu tempat
yang terbagi dua dan tiap bagian mempunyai daun pintu dan kunci-
kunci tersendiri. Bagian pertama untuk menyimpan persediaan
narkotika/psikotropika, bagian lainnya untuk menyimpan narkotika
/psikotropika untuk keperluan sehari-hari (Permenkes No. 28 th 1978).
6 Lemari es digunakan untuk menyimpan obat-obat yang tidak stabil
dalam suhu ruang

Alat pembuatan, pengolahan dan peracikan


1. Timbangan milligram dan gram dengan anak timbangan masing-masing
1 (satu) set yang ditera setiap 1 tahun sekali.
2. Mortir dan stamper 4 set dengan ukuran yang berbeda (besar dan kecil)
3. Gelas ukur 5 ml, 10 ml, 25 ml dan 50 ml masing-masing 1 (satu) buah.
4. Spatel/sendok logam dan sendok porselen.
5. Ayakan.
6. Batang pengaduk dan sudip.
7. Rak Tempat pengeringan alat
8. Termometer 1 buah (termoter untuk ruangan dan untuk diletakk
an di kulkas).

\
 Wadah pengemas dan pembungkus

1. Bahan pengemas terdiri dari plastik pembungkus, plastik


klip, tempat bedak, botol plastik, kantong plastik, kertas
perkamen, pot plastik, dan botol.
2. Etiket obat dibedakan menjadi dua macam yaitu etiket
warna putih dan etiket warna biru. Etiket warna putih untuk
sediaan obat dalam. Sedangkan etiket warna biru untuk
sediaan obat luar. Selain itu, untuk sediaan sirup juga
disediakan label “kocok dahulu” dan untuk sediaan
antibiotik dibuat label khusus yaitu “harus dihabiskan”

 Alat administrasi
1. Blanko surat pesanan obat non narkotika (lampiran)
2. Blanko surat pesanan narkotika (lampiran)
3. Blanko surat pesanan psikotropika (lampiran)
4. Blanko tanda terima faktur
5. Blanko kartu stok obat dan gudang (lampiran)
6. Blanko salinan resep (lampiran)
7. Kwitansi
8. Nota Penjualan
9. Buku katalog obat dan daftar harga
10. Buku defecta dan buku daftar kadaluarsa (ED).
11. Buku pencatatan narkotika, Psikotropika dan precursor
12. Buku keuangan apotek : buku penjualan obat non resep, buku
penjualan obat dengan resep.
13. Buku penerimaan kas
14. Buku pengeluaran kas
15. Form laporan penggunaan obat narkotika, psikotropika dan precursor
16. Kalkulator.
17. tempel apotek.
18. Alat-alat tulis, dan alat administrasi lainnya.

\
3. Perbekalan Farmasi
 Obat Keras (Obat dengan Resep dan OWA)
 Obat bebas (OTC) dan bebas terbatas.
 Alat kesehatan : timbangan badan, pispot, masker, termometer, perban,
sarungtangan, kateter, spuit, dll.
 Kosmetik, Produk jamu, makanan dan minuman kesehatan, perlengkapan
bayi (bedak, botol susu bayi, sabun, susu, madu, dll).

4. Kelengkapan buku pedoman


Dalam pendirian usaha Apotek kami memiliki beberapa buku pedoman
sebagai acuan dalam pembuatan obat oleh Apoteker kami. Buku standar apotek
yang wajib :

 Farmakope Indonesia
 Kumpulan peraturan / UU Buku lainnya
 MIMS, ISO edisi terbaru
 Pharmakologi dan terapi

B. Limbah
Ada berbagai macam limbah yang dihasilkan atara lain:
 Limbah domestik ditampung pada bak khusus, cairannya dialirkan ke
Instalasi Pengolahan Limbah Sentral, sedangkan padatannya diendapkan
dan dilakukan penyedotan setiap sekali setahun.
 Limbah sisa produksi Betalaktam ditampung pada kolam khusus, untuk
selanjutnya dilakukan treatment pemecahan cincin betalaktam dengan
menambahkan larutan NaOH Teknis, kemudian dialirkan ke Instalasi
Pengolahan Limbah Sentral.
 Limbah Non-Betalaktam dialirkan ke Instalasi Pengolahan Limbah Sentral
ditampung pada bak utama, disatukan dengan limbah lainnya, untuk
kemudian dialirkan ke bak 2 dan 3 yang berisi bakteri anaerob, kemudian
dialirkan ke bak 4 untuk di aerasi dan penguraian oleh bakteri aerob,
selanjutnya air pengolahan limbah dialirkan ke bak sedimentasi, lalu ke
bak yang berisi ikan sebagai indikator hayati .

\
a. ASPEK PEMASARAN
A. Gambaran umum
Produk yang dipasarkan : Obat-obatan

Cakupan pemasaran : Daerah Aceh tamiang


B. Peluang pasar
Zaman kini banyak masyarakat yang kehilangan kepercayaan dengan
badan kesehatan karena banyaknya obat-obatan palsu yang beredar. Masyarakat
membutuhkan penyedia obat yang jujur dan berkualitas sesuai dengan kebutuhan
kesehatan mereka. Sehingga kami hadir dengan memberikan pelayanan serta
kepercayaan kepada pelanggan bahwa kami menjualbelikan serta memproduksi
obat-obatan yan sesuai peraturan dan akurat. Kemudian di daerah lokasi pendirian
apotek kami masih sering terjadi kekurangan obat- obatan, sehingga mereka harus
menempuh jarak yang cukup jauh untuk mendapatkan obat yang dibutuhkan.
Maka dari itu peluang pasar usaha Apotek ini sangat besar sekali apabila didirikan
di lokasi yang tepat.
C. Persaingan dan Strategi Bersaing

Dalam pendirian usaha tentunya kita memiliki pesaing, namun kami


telah memiliki beberapa strategi dalam bersaing, antara lain sebagai berikut:
 Dari Segi Harga
Kami juga menetapkan harga yang sesuai dengan obat yang ditawarkan
tanpa mengambil untung yang berlebihan, sehingga bisa dijangkau oleh
masyarakat dan apa yang masyarakat terima worth it dengan uang yang
mereka keluarkan.
 Dari Segi Produk
Produk obat yang kami hasilkan terjamin keabsahan dan keakuratannya,
kami memproduksi (meracik) obat-obatan sesuai aturan yang ada dan seusi
resep yang diberikan oleh dokter. Tanpa mengurangi bahan, serta selalu
menjunjung kualitas obat tersebut.
 Dari Segi Jalur Penjulan
Dari segi jalur Penjualan, kami melakukan kerja sama dengan beberapa
dokter dan rumah sakit. Selain itu kami memiliki beberapa mitra kerja
yang mampu membuka channel dari Apotek yang kami dirikan ini

\
 Selain itu di apotek yang kami dirikan ini, apoteker akan selalu stand by
sehingga memudahkan pasien apabila ingin sedikit berkonsultasi atau
bertanya-tanya, serta memberikan informasi obat yang jelas dan lengkap.

b. ASPEK MANAJEMEN
A. Pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM)
Untuk dapat mengelola sebuah apotek diperlukan tenaga kerja yang sesuai
di bidang, oleh karenanya diperlukan pengelolaan SDM yang efektif dan efisien
sehingga tujuan apotek dapat tercapai.

Apotek Ginoka Pharma merekrut karyawan sebagai berikut :

 Apoteker Pengelola Apotek (APA) 1 orang


 Apoteker Pendamping (APEN) 1 orang
 Asisten Apoteker (AA) 3 orang
 Juru resep 1 orang
 Tenaga Administrasi 1 orang
 Tenaga Umum 2 orang

Apotek Azahra farma buka setiap hari. Jam kerja 08.00 – 23:00, dibagi
menjadi 2 shift :

 Shift I : 08.00 - 15.00


 Shift II : 15.00 - 23.00

B. Struktur Organisasi

\
C. Tugas dan Fungsi
Apoteker Pengelola Apotek (APA) bertanggung jawab terhadap seluruh
kegiatan yang terjadi di apotek. Berikut tugas dan fungsi dari struktur organisasi
diatas

1. Apoteker Pengelola Apotek (APA)


 Membuat visi, misi
 Membuat Strategi, Tujuan, Program kerja
 Membuat SPO/Protap di setiap fungsi
 Membuat indikator di setiap fungsi
 Membuat sistem pengawasan dan pengendalian SPO/Protap di setiap
fungsi
2. Fungsi Pembelian
 Data kebutuhan barang
 Buat Pareto/Analisa ABC
 Pilih Suplier
 Melakukan pembelian
 Memeriksa harga, diskon hasil negosiasi
3. Fungsi Penjualan/Pelayanan
 Penjualan dengan harga yang telah ditetapkan
 Menjaga kenyamanan Ruang Tunggu
 Ramah, santun
 Membina hubungan baik
 Informasi dan solusi pada konsumen

\
4. Fungsi Gudang
 Menerima barang
 Menyimpan barang
 Menata, merawat, dan menjaga keamanan barang
 Mengeluarkan barang
5. Fungsi Keuangan
 Perencanaan aliran kas (cash flow) bulanan dan tahunan
 Menerima dan mengeluarkan uang sesuai bukti dokumen (disetujui APA)
 Menjaga keamanan & resiko kehilangan uang & surat berharga

D. Analisis SWOT ( Strength, Weakness, Opportunity, Threat


Tabel 2.1 Analisa Strenght, Weakness, Opportunity, Threat (SWOT)
Kuadaran Strenght Weakness Rencana
perbaikan dan
tindak lanjut
1. Lokasi 1. Dikenai biaya S1O1 :
strategis parkir Promosi melalui
dipusat kota 2. Renovasi iklan di media
dan mudah gedung sosial, atau
dijangkau dikantong
2. Gedung plastik apotek
milik
pribadi
3. Modal milik
sendiri
4. Parkiran luas
5. Ruang tunggu
dilengkapi
dengan
tempat duduk
dan AC
6. Dekat
komplek
perumahan
7. Ketersediaan
obat dan
Alkes lengkap
8. Sistem
manajemen
apotek
komputerisasi

\
9. Apoteker stand
by
di apotek.

Opportunity S-O W-O W1T2 :


1. Permenkes S1O1 : W3O2 : Ada ruang
No. 73 Masyarakat Diperlukan konseling dan
tahun 2016 dapat mengakses renovasi gedung apoteker harus
2. Lahan luas Apotek Silda memiliki
Farma. S4O2 kemampuan
Penataan parkiran dalam
lebih rapi konseling
Threat S-T W-T S8T2 :
1. PP No. 51 S9T1 : W1T2 : SDM
tahun 2009 Meningkatkan Menyediakan memiliki
(Apoteker pelayanan pelayanan kemampuan
harus di pharmaceutical- rutinitas menggunakan
tempat) care S8T2 : konseling komputer
2. Dekat Pelayanan lebih dengan baik.
dengan cepat dan modern S9T1 :
apotek Apoteker harus
memiliki
kemampuan
dalam

\
kompetitor konseling,
mampu
memahami
informasi yang
dibutuhkan oleh
masyarakat.

\
BAB III
PROFIL APOTEK

1. IDENTITAS APOTEK
Supplier obat : PT. SAMCO FARMA
Nama Apotek : Azahra Farma
Alamat : Jl. Medan-Banda Aceh, No. 19 Kec Kejuruan Muda, Kab
Aceh Tamiang
Apoteker Pengelola Apotek (APA) sekaligus sebagai Pemilik Sarana Apotek
(PSA)
Nama : apt.Tesia Yosepa, S.Farm
Alamat : Jl. Medan-Banda Aceh, No. 19 Kec Kejuruan Muda, Kab
Aceh Tamiang
Logo Apotek:

\
2. VISI DAN MISI APOTEK AMELIA PHARMA
A. Visi
Menjadi Apotek yang amanah dan terpercaya dengan mengedepankan
pelayanan yang profesional serta berkualitas demi kepuasan pasien atau
konsumen.
B. Misi
1. Memberikan pelayanan yang bermutu dan professional melalui sistem
kerja yang efektif dan efisien.
2. Menyediakan obat, alat kesehatan serta perbekalan kefarmasian yang
berkualitas dan terjangkau oleh masyarakat.
3. Menjadikan masyarakat yang sehat, khususnya dalam bidang kesehatan
jasmani dan rohani
4. Membangun kemitraan yang saling menguntungkan, amanah, serta
kedisiplinan bagi siapa saja yang bekerja sama dengan kami.
5. Menerapkan sistem komunikasi, informasi dan edukasi terhadap pelayanan
pasien dibidang farmasi
6. Mengevaluasi kinerja di apotek secara rutin dan menyeluruh serta
senantiasa melakukan perbaikan

C. SASARAN PENDIRIAN APOTEK

1. Nama dan Alamat Apotek

Apotek yang akan didirikan bernama “Azahra Farma” terletak di Jl.

Medan-Banda Aceh, No. 19 Kec Kejuruan Muda, Kab Aceh Tamiang, lokasi

apotek yang strategis dan akan mendukung keberhasilan apotek dan kaitannya

dengan profit.

\
c. Denah Lokasi: terlampir

\
3. Data-data pendukung:
a. Kepadatan Penduduk
Apotek Azahra berada di daerah dengan kepadatan penduduk yang lumayan
tinggi, di tepi jalan Raya, dekat dengan perumahan warga, Pertokoan,
perkantoran, Pabrik dan sekolah serta Pelayanan Kesehatan
b. Tingkat social
Apotek Diafarma berada di sebuah kecamatan Kuala. Kurangnya tingkat
kesadaran akan kesehatan masyarakat sedang hingga sulitnya masyarakat
mendapatkankomunikasi dan informasi obat serta perbekalan farmasi.
c. Pelayanan kesehatan lain
Sarana pelayanan kesehatan di sekitar apotek yaitu terdapat Puskesmas

Kejuruan –uda..

d. Jumlah Pesaing
Tidak ada apotek lain. Dengan melihat lokasi yang strategis maka diharapkan
apotek dapat berkembang degan cepat.
e. Situasi dan Kondisi Apotek
Lingkungan Apotek “Diafarma” relatif ramai karena berada di daerah

perumahan warga, pertokoan, pasar, sekolah serta mudah dijangkau karena

terletak di tepi jalan Raya yang biasa dilewati masyarakat untuk berangkat

bekerja atau aktivitas sehari-hari maupun mengantar anaknya sekolah dan

memiliki 2 area parkir luas.

\
f. Ruang Tunggu
Tempat ini berada di depan setelah pintu masuk dan berfungsi sebagai
ruang tunggu atau ruang untuk pasien menunggu obat diserahkan. Ruang
ini dilengkapi dengan AC, kursi, dan televisi sehingga dapat memberikan
kenyamanan bagi pasien.
g. Ruang Peracikan Obat
Ruangan ini terletak dibagian tengah antara ruang penerimaan resep dan
penyerahan obat dengan ruang input data. Di ruangan ini dilakukan
penyiapan obat-obatan yang dilayani berdasarkan resep dokter. Lemari
obat yang digunakan berbahan alumunium dan dilengkapi tutup kaca,
berisi kotak obat yang disusun berdasarkan alfabetis, serta terdapat juga
lemari pendingin untuk menyimpan Insulin.
h. Gudang
Gudang terletak di lantai dua. Gudang merupakan tempat penyimpanan
obat dalam skala besar sebelum disalurkan ke ruang pelayanan. Obat
diatur berdasarkan bentuk sediaan dan alfabetis.
i. Tempat tinggal
Tempat tinggal bagi asisten apoteker disediakan dilantai dua
4. TUGAS DAN FUNGSI
1. Apoteker Pengelola Apotek (APA)
 Bertanggungj awab atas kelancaran segala bidang dalam apotek serta
bertanggung jawab terhadap kelancaran hidup apotek yang dipimpinnya.
 Memimpin seluruh kegiatan apotek
 Berkewajiban serta bertanggungjawab penuh untuk mengelola apotek yang
meliputi beberapa bidang antara lain :
 Pelayanan Kefarmasian
 Adsministrasi dan Keuangan
 Ketenangan atau Personalia
 Bidang lainnya yang berkaitan dengan tugas dan fungís apotek
 Melakukan langkah‐langkah untuk mengembangkan hasil dna kualitas
apotek
2. Apoteker Pendamping

\
 Melaksanakan seluruh tugas dan kewajiban APA, bilamana APA
berhalangan selam jam kerja apotek.
 Dalam melaksanakan segala tindakan, terutama dalam hal‐
hal penting yang mendasar dan strategis, harus mendapat persetujuan
dari APA.
 Apoteker Pendamping bertanggungjawab penuh kepada APA dna
melaksanakan tugas dan fungsi sebagai apoteker pendamping sesuai
dengan petunjuk dan atau instruksi dari APA.
3. Asisten Apoteker

Melaksanakan pekerjaan yang seusai dengan profesinya sebagai asisten


apoteker, yaitu meliputi:

1. pelayanan kefarmasian (pelayanan obat bebas san obat dengan resep)


sesuai petunjuk pimpinan apotek.
2. Mengerjakan pengubahan bentuk pembuatan sedían racikan dan meracik.
3. Menyusun, membendel dan menyimpan resep dengan baik.
4. Mencatat laporan penggunaan obat dan perbekalan farmasi (narkotik,
psikotropik, statistik resep dan OGB, OWA) dan waktu kadaluarsa.
5. Mendata kebutuhan obat dalam defekta dan membantu kelancaran
kegiatan pembelian.
6. Menerima barang pesanan, memeriksa dan menandatangani faktur,
mencatat ke dalam buku pembelian (komputer) dan menjaga agar daftar
harga tetap up to date.
7. Memelihara kebersihan, kerapihan serta keteraturan ruang pelayanan dan
peracikan obat.
8. Mengelompokkan dan menata obat sesuai abjadnya.
 Dalam keadaan tertentu dapat menggantikan tugas kasir, reseptir dan lain
sebagainya.
 Bertanggungjawab kepada pimpinan apotek atas segala kebenaran tugas
yang diselesaikannya. Berwenag melaksnakan pelayanan kefarmasian
sesuai petunjuk dan atau instruksi pimpinan apotek.

\
4. Pembantu Umum
 Menjamin kebersihan di seluruh lingkungan kerja apotek
 Mengelola sampah apotek dengan peb\nuh tanggungjawab
 Membantu AA dalam pengadaan dan penyiapan obat Tanggungjawab dan
wewenang
 Bertanggungjawab langsung kapada pimpinan apotek dan melaksanakan
tugas sesuai instruksi dan petunjuk pimpinan apotek.
5. SPO (Standart Procedur Operational)
1. SPO pelayanan OWA
1) Pasien datang, menyapa dan menanyakan obat yang dibutuhkan.
2) Tanyakan pada pasien apa keluhan yang dialaminya dan gejala
penyakitnya, untuk siapa obat digunakan.
3) Tanyakan pada pasien apakah sebelumnya pernah menggunakan obat
tertentu dan bagaimana hasilnya (kondisi membaik dan bertambah parah)
4) Bila pasien telah menggunakan obat sebelumnya dan hasilnya tidak
memuaskan, maka pilihlah obat lain yang sesuai dengan kondisi pasien,
begitu juga untuk pasien yang sama sekali belum pernah meminum obat.
5) Menghitung harga dan meminta persetujuan pasien terhadap nominal
harga
6) Setelah pasien setuju dengan harga obat, ambilkan obat tersebut
7) Serahkan obat kepada pasian disertai dengan informasi tentang obat
meliputi dosis, frekuensi pemakaian sehari, waktu penggunaan obat, cara
penggunan obat dan efek samping obat yang mungkin timbul setelah
penggunaan obat.
8) Simpan nama pasien, alamat dan nomor telpon pasien
9) Buat catatan khusus tentang pasien.

2. SPO Penerimaan Barang dan Penyimpanan


1) Cek kesesuaian anatara SP dengan faktur dan barangnya (kecocokan
tentang nama barang, bentuk sediaan, jumlah sediaan, no. batch dan
tanggal ED)
2) Cek kondisi barang (rusak/pecah, tersegal atau tidak)

\
3) Faktur ditandatangani oleh Apoteker atau Asisten Apoteker dilengkapi
dengan no. SIK/SIA/NIP serta dibubuhi stempel apotek
4) Faktur diambil satu lembar sebagai arsip apotek Serahkan faktur kepada
bagian administrasi untuk disimpan
5) Cocokan harga yang sudah ada dengan harga yang tertera pada faktur
baru, apakah ada kenaikan atau tidak.
6) Hargai barang-barang/obat bebas dan latakan sesuai dengan
spesifikasinya. Untuk obat keras langsung disimpan dalam lemari sesuai
dengan efek farmakologi
7) Arsip faktur sesuai dengan nama PBF masing-masing

3. SPO Pelayanan Resep Narkotika


1. Skrining resep
a. Melakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan administrasi.
b. Melakukan pemeriksaan kesesuaian farmasetik yaitu: bentuk sediaan,
dosi2. s, potensi, stabilitas, inkompatibilitas, cara dan lama pemberian
c. Mengkaji pertimbangan klinis yaitu: adanya alergi, efek samping,
interaksi, kesesuaian (dosis, durasi, jumlah obat dan lain-lain).
d. Narkotik hanya dapat diserahkan atas dasar resep asli rumah sakit,
puskesmas, apotek lainnya, balai pengobatan, dokter. Salinan resep
narkotika dalam tulisan “iter” tidak boleh dilayani sama sekali.
e. Salinan resep narkotik yang baru dilayani sebagai atau yang belum
dilayani sama sekali hanya boleh dilayani oleh apotek yang menyimpan
resep asli. 6. Mengkonsultasikan ke dokter tentang masalah resep
apabila diperlukan.
2. Penyiapan resep
a. Menyiapkan obat sesuai dengan perintaan resep
b. Untuk obat racikan apoteker menyiapkan obat jadi yang mengandung
narkotika atau menimbang bahan baku narkotika
c. Menutup dan mengembalikan wadah obat pada tempatnya
d. Menulis nama dan cara pemakaian obat pada etiket sesuai dengan
permintaan dalam resep

\
e. Obat diberi wadah yang sesuai dan diperiksa kembali jenis dan jumlah
obat sesuai permintaan dalam resep.
3. Penyerahan obat
a. Melakukan pemeriksaan akhir kesuaian antara penulisan etiket dengan
resep sebelum dilakukan penyerahan.
b. Memanggil nama dan nomor tunggu pasien.
c. Mengecek identitas dan alamat pasien yang berhak menerima.
d. Menyerahkan obat yang disertai pemberian informasi obat.
e. Menanyakan dan menuliskan alamat/nomor telepon pasien di balik resep.
f. Menyimpan resep pada tempatnya.

4. SPO pelayanan OTC


a. Pasien datang, menyapa dan menanyakan obat yang dibutuhkan.
b. Bila perlu tanyakan terlebih dahulu keluhan atau penyakit yang diderita
pasien, untuk siapa obat digunakan kemudian bantu pasien untuk
mendapatkan obat yang tepat.
c. Menghitung harga dan meminta persetujuan terhadap nominal harga.
d. Bila sudah terjadi persetujuan, ambilkan obat yang diminta sesuai dengan
permintaan pasien meliputi nama obat dan jumlah obat yang diminta
e. Serahkan obat kepada pasien disertai dengan informasi tentang obat
meliputi dosis, frekuensi pemakaian sehari, waktu penggunaan obat, cara
penggunaan, efek samping yang mungkin timbul setalah pemakaian, serta
cara penyimpanan yang baik dengan target waktu kurang dari 5 menit.

5. SPO pelayaanan resep


1. Skrining resep
a. Melakukan pemeriksaan kelengkapan dan keabsahan resep yaitu nama
dokter, nomor ijin praktek, alamat, tanggal penulisan resep, tanda tangan
atau paraf dokter serta nama, alamat, umur, jenis kelamin dan berat
badan pasien.

\
b. Melakukan pemeriksaan kesesuaian farmasetik yaitu: bentuk sediaan,
dosis, frekuensi, kekuatan, stabilitas, inkompatibilitas, cara dan lama
pemberian obat.
c. Mengkaji aspek klinis yaitu: adanya alergi, efek samping, interaksi,
kesesuaian (dosis, durasi, jumlah obat dan kondisi khusus lainnya).
Membuat kartu pengobatan pasien (medication record).
d. Mengkonsultasikan ke dokter tentang masalah resep apabila diperlukan.
2. Penyiapan persediaan farmasi dan perbekalan kesehatan
a. Menyiapkan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan sesuai dengan
permintaan pada resep.
b. Menghitung kesesuaian dosis dan tidak melebihi dosis maksimum.
c. Mengabil obat dengan menggunakan sarung tangan/ alat/ spatula/
sendok.
d. Menutup kembali wadah obat setelah pengambilan dan mengembalikan
ketempat semula.
e. Meracik obat (timbang, campur, kemas).
f. Mengencerkan sirup kering sesuai takaran dengan air yang layak minum.
g. Menyiapkan etiket (warna putih untuk obat dalam, warna biru untuk obat
luar)
h. Menulis nama dan cara pemakaian obat pada etiket sesuai dengan
permintaan dalam resep.
3. Penyerahan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan
a. Melakukan pemeriksaan akhir sebelum dilakukan penyerahan
(kesesuaian antara penulisan etiket dengan resep).
b. Memanggil nama dan nomor tunggu pasien.
c. Memeriksa ulang identitas dan alamat pasien.
d. Mencocokkan keluhan pasien dengan indikasi obat yang diserahkan
e. Menyerahkan obat yang disertai pemberian informasi obat
f. Membuat salinan resepsesuai dengan resep asli dan diparaf oleh
apoteker.
g. Menyimpan resep pada tempatnya dan mendokumentasikan.

\
6. SPO Konseling
a. Melakukan konseling sesuai dengan kondisi penyakit pasien
b. Membuka komunikasi antara apoteker dengan pasien/keluarga pasien.
c. Menanyakan tiga pertanyaan kunci menyangkut obat yang dikatakan oleh
dokter kepada pasien dengan metode open-ended question :
d. Apa yang telah dokter katakana mengenai obat ini?
e. Cara pemakaian, bagaimana dokter menerangkan cara pemakaian?
f. Apa yang diharapkan dalam pengobatan ini?
g. Memperagakan dan menjelaskan mengenai pemakaian obat-obat tertentu
(inhaler, supositoria, dll)
h. Melakukan verifikasi akhir meliputi:
i. Mengecek pemahaman pasien.
j. Mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan
cara penggunaan obat untuk mengoptimalkan tujuan terapi.
k. Melakukan pencatatan konseling yang dilakukan pada kartu pengobatan.

7. SPO SWAMEDIKASI
a. keluhan penyakit pasien yang ingin melakukan swamedikasi.
b. Menggali informasi dari pasien meliputi:
c. Tempat timbulnya gejala penyakit
d. Seperti apa rasanya gejala penyakit.
e. Kapan mulai timbul gejala dan apa yang menjadi pencetusnya.
f. Sudah berapa lama gejala dirasakan.
g. Ada tidaknya gejala penyerta.
h. Pengobatan yang sebelumnya sudah dilakukan.
i. Memilihkan obat sesuai dengan kerasionalan dan kemampuan ekonomi
pasien dengan menggunakan obat bebas, bebas terbatas dan obat wajib
apotek.
j. Memberikan informasi tentang obat yang diberikan kepada pasien
meliputi: nama obat, tujuan pengobatan, cara pakai, lamanya pengobatan,
efek samping yang mungkin timbul, serta hal-hal lain yang harus

\
dilakukan maupun yang haru dihindari oleh pasien dalam menunjang
pengobatan. Bila sakit berlanjut/lebih dari 3 hari hubungi dokter.
k. Mendokumentasikan data pelayanan swamedikasi yang telah dilakukan.

8. SPO Pelayanan Informasi Obat (PIO)


a. Memberikan informasi obat kepada pasien berdasarkan resep atau kartu
pengobatan pasien (medication record) atau kondisi kesehatan pasien baik
lisan maupun tertulis.
b. Melakukan penelusuran literature bila diperlukan, secara sistematis untuk
memberikan informasi.
c. Menjawab pertanyaan pasien dengan jelas dan mudah dimengerti, tidak
bias, etis dan bijaksana baik secara lisan maupun tertulis.
d. Menyediakan informasi aktif (brosur, leaflet dll).
e. Mendokumentasikan setiap kegiatan pelayanan informasi obat.

\
BAB IV

MANAJEMEN KEUANGAN

1. ASPEK MODAL DAN BIAYA


A. Sumber Dana

Sumber modal yang diperoleh adalah hasil tabungan dari kerja keras
pemilik sarana apotek yaitu apt. Givani Nopia Kariatini, S.Farm yang telah
bekerja sebagai APJ diapotek lain dan bekerja di RSIA selama 2 tahun, serta
bantuan dana dari orang tua yaitu sebesar Rp. 325.000.000.
A. Modal Awal

NO. NAMA BARANG HARGA (Rp)

1 Biaya pembangunan Apotek + instalasi listrik & air 120.000.000,00

2 Sarana fisik

1 set fax + telepon 1.500.000,00

1 set computer + program 5.000.000,00

1 buah printer 800.000,00

1 set mesin kasir 2.000.000,00

1 buah kalkulator
50.000,00
Blanko
300.000,00

200.000,00

\
50.000,00

(SP, pelaporan narkotika dan psikotropika, tanda terima 200.000,00


faktur, kartu
100.000,00
Stok, salinan resep)

100.000
Kwitansi

Stempel Apotek

Buku (katalog obat, defecta, daftar ED, pecacatatan NPP,


keuangan)

Alat tulis dan alat adm lainnya

\
TOTAL 10.300.000,00

3 Sarana Pelayanan

2.500.000,00

1 set timbangan gram + validasi


2.000.000,00
1 set timbangan milligram + validasi
800.000,00
1 buah meja racik

500.000,00
1 buah kursi layanan

4 pasang mortar dan stemper 600.000,00

1 set peralatan glass

(erlemeyer, gelas ukur, beaker, corong, botol timbang, batang pengaduk, pipet tetes, kca arloji) 500.000,00

\
1 set alat poselen 500.000,00

(cawan porselen, cawan penguap, spatula porselen) 1 set peralatan racikan lainnya

(spatel, ayakan, sudip, lap) 150.000,00

Set Bahan dan wadah pengemas primer 500.000,00

(kapsul, plastic klip, botol plastic, pot salep, kertas perkamen, botol

kaca) 300.000,00

100.000,00
Wadah pengemas sekunder (identitas apotek) Etiket dan pelabelan obat
2.500.000,00

Alat – alat pemeriksaan Kesehatan


1.000.000,00
(tensimeter, thermometer, auto check, timbangan berat badan)

11.950.000,00

\
Buku – buku standar Apotek

TOTAL

4 Sarana Fisik

2 buah papan nama (Apotek dan Praktik Apoteker) 600.000,00

4 buah AC 5.000.000,00

10 buah Etalase kaca 8.000.000,00

1 buah Lemari narkotik 350.000,00

1 buah Lemari bahan berbahaya 350.000,00

2 buah kipas angina 600.000,00

1 buah Lemari pendingin 800.000,00

1 buah kulkas display 1.200.000,00

1 buah kursi kasir 100.000,00

\
1 buah meja kasir 1.000.000,00

1 buah alat pemadam kebakaran 300.000,00

2 buah jam dinding 100.000,00

3 buah tempat sampah 75.000,00

1 set alat kebersihan 200.000,00

1 set alat makan 45.000,00

1 buah genset 2.000.00,00

1 set kursi tunggu 1.600.000,00

10 buah kursi 1.000.000,00

3 buah meja 1.500.000,00

1 buah dispenser & gallon 150.000,00

1 buah kompor/pemanas 100.000,00

\
1 buah lemari pengering 300.000,00

TOTAL 26.370.000,00

5 Perizinan Apotek 7.000.000,00

6 Biaya operasional pengadaan perbekalan farmasi 150.000.000,00

7 Biaya promosi 1.000.000,00

Total modal yang dibutuhkan 184.370.000,00

\
B. RENCANA ANGGARAN TAHUNAN
a. Proyeksi Biaya Tetap
NO. ITEM SATUAN (Rp) JUMLAH (Rp)
1 Biaya Tetap Perbulan tahun pertama
Gaji Karyawan
1 orang Apoteker Pengelola Apotek (APA) 3.500.000,00 3.500.000,00
1 orang Apoteker Pendamping (APEN) 2.500.000,00 2.500.000,00
3 orang Asisten Apoteker 1.500.000,00 4.500.000,00
1 orang Juru Resep 1.500.000,00 1.500.000,00
1 orang Administrator 1.000.000,00 1.000.000,00
2 orang Tenaga umum 500.000,00 1.000.000,00

TOTAL 14.000.000,00
Biaya Lain – lain
Biaya pemeliharaan gedung dan peralatan 300.000,00
Biaya telepon 100.000,00
Biaya listrik dan air 500.000,00
Biaya keamanan 100.000,00
Bahan bakar minyak 150.000,00
Perlengkapan dispensing obat (etiket, 500.000,00
brosur) 300.000,00
Biaya tak terduga 1.950.000,00
TOTAL
TOTAL Biaya Tetap perbulan 15.950.000,00
2 Biaya Tetap tahun pertama
Biaya tetap perbulan x 12 bulan 15.950.000,00 191.400.000,00
Biaya penyusutan gedung dan peralatan 5.000.000,00

TOTAL 196.400.000,00

\
b. Proyeksi Pendapatan Tahun Pertama
Tahun pertama diperkirakan jumlah resep yang masuk rata-rata 30 lembar perhari. Dengan
harga rata-rata Rp 100.000,00. Maka pendapatan tahun pertama :
 Penjualan obat resep (Mark up 25%)

30 resep x 30 hari x 12 bulan x Rp 100.000,00 = Rp 1.350.000.000,00


 Penjualan obat bebas (Mark up 10%)
30 hari x 12 bulan x Rp 500.000,00 = Rp 180.000.000,00
 Penjualan OWA (Mark up 20%)
30 hari x 12 bulan x Rp 500.000,00 = Rp 180.000.000,00
 Penjualan produk farmasi lain (Mark up 20%) (suplemen, produk herbal, kosmetik,
alkes, dll)

30 hari x 12 bulan x Rp 800.000,000 = Rp 288.000.000,00


TOTAL Pendapatan 1 Tahun = Rp 1.998.000.000,00

c. Pengeluaran Rutin Tahun Pertama


Pembelian Obat Resep
75% x Rp 1.350.000.000,00 = Rp 1012.500.000,00
Fee dokter 2,5% dari R/
2,5% x Rp 1.350.000.000,00 = Rp 33.750.000,00
- Pembelian Obat Bebas
90% x Rp 180.000.000 = Rp 162.000.000,00
- Pembelian OWA
80% x Rp 180.000.000 = Rp 144.000.000,00
- Pembelian produk farmasi lain
(suplemen, produk herbal, kosmetik, alkes, dll)
80% x Rp 288.000.000,00 = Rp 230.400.000,00
- Biaya Tetap 1 Tahun = Rp 236.000.000,00

TOTAL Pengeluaran 1 Tahun = Rp 1.818.650.000,00

d. Perkiraan Laba Rugi Tahun Pertama


Pemasukan = Rp 1.998.000.000,00
Pengeluaran = Rp 1.818.650.000,00
Laba Kotor = Rp 179.350.000,00
Pajak pendapatan (10%) = Rp 17.935.000,00
\
Laba Bersih = Rp 161.415.000,00

a. Perhitungan BEP Tahun Pertama


1. Pay Back Period (PBP)

2. Return On Invesment (ROI)

3. Break Event Point (BEP)

Biaya variabel = total pengeluaran 1 tahun − biaya tetap 1 tahun


= Rp 1.818.650.000,00 – Rp 196.400.000,00
= Rp 1.622.250.000,00

4. Persentase BEP

\
5. Kapasitas BEP

Kapasitas BEP = Persentase BEP × Jumlah total resep pertahun


= 52,26% × (30 × 30 hari × 12 bulan)
= 5.645 lembar resep/tahun
= 470 lembar resep/bulan

A. PERKIRAAN PENDAPATAN UNTUK 5 TAHUN KE DEPAN

Pendapatan tahun ke 1 = Rp 1.998.000.000,00


Perkiraan pendapatan tahun ke 2 naik 10% = Rp 2197.800.000,00
Perkiraan pendapatan tahun ke 3 naik 10% = Rp 2.397.600.000,00
Perkiraan pendapatan tahun ke 4 naik 10% = Rp 2.597.400.000,00
Perkiraan pendapatan tahun ke 4 naik 10% = Rp 2.857.140.000,00

\
BAB V
KESIMPULAN
Demikian proposal pendirian Apotek “Azahra Farma” ini dengan harapan dapat
menjalankan dan mencapai tujuannya menjadi tempat pengabdian profesi Apoteker yang
dapat memberikan pelayanan kefarmasian bagi masyarakat sehingga dapat meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat. Pada apotek kami memiliki slogan “Sehat itu Baik”.

\
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 51 tahun 2009 tentang Standar
Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Depkes RI, 2014, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014
tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek, Jakarta: Depkes RI
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2016. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor
73 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek. Jakarta: Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia.

\
Lampiran 1.

Denah Tempat Lokasi Apotek

\
Lampiran 2.

1 Layout apotek

\
Lampiran 3.

Persyaratan Dokumen Izin Apotek

Lampiran 4.

1. Bentuk Form Surat Pemesanan Obat


a. Surat Pemesanan Narkotika
\
SURAT PESANAN NARKOTIKA

Nomor: ...........................

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : ..................................................................................................
Jabatan: ...................................................................................................
Alamat Rumah :............................................................................
Mengajukan pesanan Narkotika kepada :
Nama distributor :............................................................................
Alamat & No. Telpon : ...........................................................................
Dengan Narkotika yang dipesan adalah :

Narkotika tersebut akan dipergunakan untuk keperluan :


Nama Sarana :......................................................................................
Alamat Sarana :..............................................................................................

...........................................20.........

(...................................................)
No. S.I.K

*) Coret yang tidak perlu Ctt:


Satu surat pesanan hanya berlaku untuk satu jenis narkotika
Surat pesanan dibuat sekurang-kurangnya 3 (tiga) rangkap

\
Lampiran 4. (Lanjutan)

Surat Pemesanan Psikotropika

SURAT PESANAN PSIKOTROPIKA

Nomor : ...................
Yang bertandatangan dibawah ini :

Nama : .................................................................................................

Jabatan: ..................................................................................................

Alamat Rumah :..........................................................................

Mengajukan pesanan Psikotropika kepada :

Nama distributor :..........................................................................

Alamat & No. Telpon :...........................................................................

Dengan Psikotropika yang dipesan adalah :

Psikotropika tersebut akan dipergunakan untuk keperluan :

Nama Sarana :................................

Alamat Sarana :....................................................................\...............

...........................................20.........

(.......................................................)
No. S.I.K

*) Coret yang tidak perlu

Ctt: Surat pesanan dibuat sekurang-kurangnya 3 (tiga) rangkap

Lampiran 4. (Lanjutan)

Surat Pesanan Obat Prekursor


\
SURAT PESANAN OBAT MENGANDUNG PREKURSOR FARMASI
Nomor : ........................

Yang bertandatangan dibawah ini :

Nama : .................................................................................................

Jabatan: ..................................................................................................

Mengajukan pesanan Obat Jadi Prekursor Farmasi kepada :

Nama distributor :..........................................................................


Alamat & No. Telpon :...........................................................................

Jenis obat mengandung Prekursor Farmasi yang dipesan adalah :

NO Nama obat Mengandung Zat Aktif Prekursor Bentuk dan Kekuatan Satuan Jumlah Ket.
Prekursor Farmasi Farmasi Sediaan

Obat mengandung Prekursor Farmasi tersebut akan dipergunakan untuk keperluan

Nama Sarana : ...........................................................................................

Alamat Sarana :.......................................................................................


...........................................20.........

(.......................................................)
No. S.I.K

*) Coret yang tidak perlu

\
Lampiran 4. (Lanjutan)
Surat Pemesanan Obat Bebas, Bebas Terbatas, dan Obat Keras

SURAT PEMESANAN OBAT


Nomor : ……………………….
Yang Bertanda Tangan dibawah ini :
Nama : …...………………………………………
Alamat Lengkap : …...………………………………………
Jabatan : …………………………………………...
SIPA : ……………………………………………
Mengajukan Permohonan Kepada :
Nama Distributor : …………………………………………….
Alamat : …………………………………………….
Telp : …………………………………………….
Jenis obat-obat yang dipesan adalah :

NO Nama Obat Bentuk Sediaan dan Kekuatan Satuan Kemasan Jumlah

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Untuk keperluan Apotek Nama : ………………….


Alamat : ………………….

Padang,……………….

Penanggung Jawab

(….........………………)
SIK...............…………..

*) Coret yang tidak perlu

\
Lampiran 5.
Contoh Etiket

Apotek Azahra Farma


Jl. Medan-Banda Aceh, No. 19 Kec Kejuruan Muda,
Kab Aceh Tamiang
Telp: .(0641)5672397
Apoteker : apt.Tesia Yosepa, S.Farm
SIPA : 227/xxx/xxxx/2022
No Resep : 01 Aceh Tamiang, 01 Sept 2022

Ny. Fatma
Metformin 500 mg
2 x 1 hari diminum sesudah makan pagi dan malamJumlah
obat : 10 Tablet

SEMOGA LEKAS SEMBUH


HARUS DENGAN RESEP DOKTER

Apotek Azahra Farma


Jl. Medan-Banda Aceh, No. 19 Kec Kejuruan Muda,
Kab Aceh Tamiang
Telp: .(0641)5672397
Apoteker : apt.Tesia Yosepa, S.Farm
SIPA : 227/xxx/xxxx/2022
No Resep : 01 Aceh Tamiang, 01 Sept 2022

Ny. FARAH
Gentamicin Zalf 0,1 %
Oleskan pada bagian yang sakit 2-3 kali sehari
Jumlah obat : 1 Tube

OBAT LUAR
SEMOGA LEKAS SEMBUH

HARUS DENGAN RESEP DOKTER

\
Lampiran 6.
Buku-Buku Standar Farmasi

\
Lampiran 7.
Alat-Alat Peracikan

\
Lampiran 8.

1. Lemari Penyimpanan Obat dan Etalase

2. Lemari Naarkotika dan Psikotropika

\
Lampiran 9.

Papan Praktek Apoteker

apt. Tesia Yosepa, S.Farm

SIPA: 127/0610/2023/1-16
STRA: 27102023/STRA-UPERTIS/23024
SIA:207/APOTEK/DPMPPTSP/1202/XII/2023

Hari dan Jam Praktik

Senin S/d Minggu Pukul 08.00-23:00

Apotek Azahra Farma

Jl. Medan-Banda Aceh, No. 19 Kec Kejuruan


Muda, Kab Aceh Tamiang, Kode Pos: 24477

Azahra Farma

\
Lampiran 10. Struktur Organisasi Apotek Azahra Frama

PSA APA

Aping

AA Administrasi

Gambar. Struktur organisasi Apotek Azahra Farma

\
Lampiran 11. Lanjutan

STANDAR
Halaman 1 dari 1
PROSEDUR
OPERASIONAL
AZAHRA FARMA

Sehat Itu BAik

Nomor :
NO Revisi
A – 004
:- PELAYANAN
INFORMASI OBAT
Mulai Berlaku :
Tanggal Revisi :
2021
-

1. TUJUAN
Agar pelayanan farmasi dapat lebih optimal dan dapat memberikan
penjelasan kepada pasien perihal penggunaan perbekalan farmasi

2. PENANGGUNG JAWAB
Apoteker Pengelola Apotek

3. PROSEDUR
1.1 Pasien / keluarganya (hipertensi, diabetes, TBC) dalam penyerahan
resep dipanggil ke ruang yang tersedia.
3.4 Pasien / keluarganya diberi informasi oleh apoteker.
3.5 Pasien / keluarganya dapat meminta penjelasan kepada apoteker.
3.6 Apoteker memberikan penjelasan tentang penggunaan dan efek obat
tersebut.
3.7 Apoteker pemberi konsultasi menulis pada buku yang tersedia.

Diperiksa Oleh Disetujui Oleh


Apoteker Pengelola Apotek

............................................................... apt. Tesia Yosepa, S.Farm

\
\

Anda mungkin juga menyukai