DISUSUN
OLEH:
NIM : 2230122343
Kelas : B
PROFESI APOTEKER
FAKULTAS FARMASI
2022
PROPOSAL
STUDI KELAYAKAN PENDIRIAN APOTEK
DISUSUN OLEH :
\
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang Maha Pengasih lagi
Maha Panyayang atas limpahan rahmat dan karunia-Nya yang telah diberikan
sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan proposal pendirian “APOTEK
Azahra Farma” dengan baik dan lancar. Proposal pendirian “APOTEK AZAHRA
FARMA” di Jl. Medan-Banda Aceh, No. 19 Kec Kejuruan Muda, Kab Aceh
Tamiang, Aceh ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
menyelesaikan Program Studi Profesi Apoteker di Fakultas Farmasi Universitas
Perintis Indonesia.
Demikian proposal ini penulis buat Semoga proposal ini dapat bermanfaat
dan menambah ilmu pengetahuan dibidang farmasi khususnya pengetahuan
dibidang apotek.
Tesia Yosepa
\
BAB I
PENDAHULUAN
\
2016).
Dalam upaya usaha untuk memajukan kesejahteraan umum yang berarti
mewujudkan suatu tingkat kehidupan secara optimal, yang memenuhi kebutuhan
manusia termasuk kesehatan, maka dibuatlah proposal pendirian “APOTEK
AZAHRA FARMA” yang diharapkan dapat menyebarkan obat secara merata
sehingga memudahkan masyarakat mendapatkan obat yang bermutu dengan harga
terjangkau.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari pendirian apotek ini adalah sebagai berikut :
1 Sebagai Tempat pengabdian profesi apoteker yang sudah mengucapkan
sumpah Profoesi apoteker
2 Sebagai sarana farmasi yang melalukan pembuatan, peracikan,
pencampuran dan penyerahan obat dan bahan obat
3 Untuk melayani kebutuhan obat obatan, alkes serta pembekalan farmasi
lainnya sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
4 Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dengan menjalankan fungsi
sebagai tempat pelayanan informasi kesehatan dan sebagai tempat
untukmeningkatkan pemahaman masyarakat tentang penggunaan obat
secara rasional pengobatan sendiri (Swamedikasi).
\
5. Meningkatkan kesehatan masyarakat setempat khususnya daerah kota
Nagan Raya dan masyarakat pada umumnya
6. Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang penggunaan obat secara
rasional dalam praktek pengobatan sendiri (swamedikasi)
7. enyediakan dan memberikan informasi, edukasi dan konsultasi obat bagi
pasien
\
BAB II
1. GAMBARAN USAHA
Usaha yang ingin kembangkan ini adalah usaha apotek yang mana
bergerak di bidang kesehatan, khususnya kefarmasian. Dimana apotek kami akan
memberikan layanan kesehatan, dan memenuhi permintaan obat dari para pasien
dan masyarakat yang membutuhkan. Disini kami akan menjamin kejujuran,
kebenaran, dan keakuratan dari produk obat yang di jual karena apotek kami
menggunakan jasa apoteker yang teruji serta selalu menjunjung tinggi kejujuran
dalam melaksanakan pekerjaan dalam usaha untuk memberi pelayanan kesehatan
yang terbaik kepada masyarakat.
2. STRATEGI
Strategi dari apotek antara lain :
1 Menjamin bahwa seluruh proses terapi obat pasien yang diberikan merupakan
terapi yang rasional, nyaman bagi pasien dan menggunakan obat-obatan yang
halal.
2 Mengatasi masalah dalam terapi obat dan mencegah timbulnya masalah baru
di masa yang akan datang.
3 Memberikan pelayanan kepada masyarakat yang ingin melakukan self
medication.
4 Melakukan efisiensi biaya kesehatan masyarakat.
5 Menyelenggarakan dan memberikan konsultasi, informasi dan edukasi kepada
pasien mengenai obat dengan pelayanan ramah dan santun.
6 Melakukan monitoring terhadap pengobatan pasien dengan menerapkan home
care.
7 Merancang SOP (Standard Operating Procedure) dan standar organisasi kerja.
8 Memberlakukan sistem reward and punishment bagi karyawan apotek.
9 Melakukan pengolahan limbah sesuai prosedur
\
3. PERSYARATAN DAN PERIZINAN PENDIRIAN APOTEK
3. Denah bangunan
4. ASPEK TEKNIS/PRODUKSI/OPERASI
A. Produk
Uraian ciri-ciri produk :
Sebuah apotek akan memproduksi obat-obatan yang duracik oleh
seorang apoteker, dimana pada Apotek yang akan kami dirikan ini menyediakan
\
berbagai macam obat yaitu obat wajib apotek, obat bebas, obat resep generik,
dan obat resep paten. Kegunaan utama produk :
Jarang ada apotek di daerah lokasi ini, sehingga masyarakat sekitar harus
menempuh jarak yang lumayan jauh untuk mendapatkan obat-obatan
apotek.
Daerah ramai, berada di tepi jalan sehingga mudah dijangkau
\
2. Perlengkapan
Adapun perlengkapan yang dibutuhkan dslam menunjang pendirian usaha
Apotek ini adalah sebagai berikut:
\
Wadah pengemas dan pembungkus
Alat administrasi
1. Blanko surat pesanan obat non narkotika (lampiran)
2. Blanko surat pesanan narkotika (lampiran)
3. Blanko surat pesanan psikotropika (lampiran)
4. Blanko tanda terima faktur
5. Blanko kartu stok obat dan gudang (lampiran)
6. Blanko salinan resep (lampiran)
7. Kwitansi
8. Nota Penjualan
9. Buku katalog obat dan daftar harga
10. Buku defecta dan buku daftar kadaluarsa (ED).
11. Buku pencatatan narkotika, Psikotropika dan precursor
12. Buku keuangan apotek : buku penjualan obat non resep, buku
penjualan obat dengan resep.
13. Buku penerimaan kas
14. Buku pengeluaran kas
15. Form laporan penggunaan obat narkotika, psikotropika dan precursor
16. Kalkulator.
17. tempel apotek.
18. Alat-alat tulis, dan alat administrasi lainnya.
\
3. Perbekalan Farmasi
Obat Keras (Obat dengan Resep dan OWA)
Obat bebas (OTC) dan bebas terbatas.
Alat kesehatan : timbangan badan, pispot, masker, termometer, perban,
sarungtangan, kateter, spuit, dll.
Kosmetik, Produk jamu, makanan dan minuman kesehatan, perlengkapan
bayi (bedak, botol susu bayi, sabun, susu, madu, dll).
Farmakope Indonesia
Kumpulan peraturan / UU Buku lainnya
MIMS, ISO edisi terbaru
Pharmakologi dan terapi
B. Limbah
Ada berbagai macam limbah yang dihasilkan atara lain:
Limbah domestik ditampung pada bak khusus, cairannya dialirkan ke
Instalasi Pengolahan Limbah Sentral, sedangkan padatannya diendapkan
dan dilakukan penyedotan setiap sekali setahun.
Limbah sisa produksi Betalaktam ditampung pada kolam khusus, untuk
selanjutnya dilakukan treatment pemecahan cincin betalaktam dengan
menambahkan larutan NaOH Teknis, kemudian dialirkan ke Instalasi
Pengolahan Limbah Sentral.
Limbah Non-Betalaktam dialirkan ke Instalasi Pengolahan Limbah Sentral
ditampung pada bak utama, disatukan dengan limbah lainnya, untuk
kemudian dialirkan ke bak 2 dan 3 yang berisi bakteri anaerob, kemudian
dialirkan ke bak 4 untuk di aerasi dan penguraian oleh bakteri aerob,
selanjutnya air pengolahan limbah dialirkan ke bak sedimentasi, lalu ke
bak yang berisi ikan sebagai indikator hayati .
\
a. ASPEK PEMASARAN
A. Gambaran umum
Produk yang dipasarkan : Obat-obatan
\
Selain itu di apotek yang kami dirikan ini, apoteker akan selalu stand by
sehingga memudahkan pasien apabila ingin sedikit berkonsultasi atau
bertanya-tanya, serta memberikan informasi obat yang jelas dan lengkap.
b. ASPEK MANAJEMEN
A. Pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM)
Untuk dapat mengelola sebuah apotek diperlukan tenaga kerja yang sesuai
di bidang, oleh karenanya diperlukan pengelolaan SDM yang efektif dan efisien
sehingga tujuan apotek dapat tercapai.
Apotek Azahra farma buka setiap hari. Jam kerja 08.00 – 23:00, dibagi
menjadi 2 shift :
B. Struktur Organisasi
\
C. Tugas dan Fungsi
Apoteker Pengelola Apotek (APA) bertanggung jawab terhadap seluruh
kegiatan yang terjadi di apotek. Berikut tugas dan fungsi dari struktur organisasi
diatas
\
4. Fungsi Gudang
Menerima barang
Menyimpan barang
Menata, merawat, dan menjaga keamanan barang
Mengeluarkan barang
5. Fungsi Keuangan
Perencanaan aliran kas (cash flow) bulanan dan tahunan
Menerima dan mengeluarkan uang sesuai bukti dokumen (disetujui APA)
Menjaga keamanan & resiko kehilangan uang & surat berharga
\
9. Apoteker stand
by
di apotek.
\
kompetitor konseling,
mampu
memahami
informasi yang
dibutuhkan oleh
masyarakat.
\
BAB III
PROFIL APOTEK
1. IDENTITAS APOTEK
Supplier obat : PT. SAMCO FARMA
Nama Apotek : Azahra Farma
Alamat : Jl. Medan-Banda Aceh, No. 19 Kec Kejuruan Muda, Kab
Aceh Tamiang
Apoteker Pengelola Apotek (APA) sekaligus sebagai Pemilik Sarana Apotek
(PSA)
Nama : apt.Tesia Yosepa, S.Farm
Alamat : Jl. Medan-Banda Aceh, No. 19 Kec Kejuruan Muda, Kab
Aceh Tamiang
Logo Apotek:
\
2. VISI DAN MISI APOTEK AMELIA PHARMA
A. Visi
Menjadi Apotek yang amanah dan terpercaya dengan mengedepankan
pelayanan yang profesional serta berkualitas demi kepuasan pasien atau
konsumen.
B. Misi
1. Memberikan pelayanan yang bermutu dan professional melalui sistem
kerja yang efektif dan efisien.
2. Menyediakan obat, alat kesehatan serta perbekalan kefarmasian yang
berkualitas dan terjangkau oleh masyarakat.
3. Menjadikan masyarakat yang sehat, khususnya dalam bidang kesehatan
jasmani dan rohani
4. Membangun kemitraan yang saling menguntungkan, amanah, serta
kedisiplinan bagi siapa saja yang bekerja sama dengan kami.
5. Menerapkan sistem komunikasi, informasi dan edukasi terhadap pelayanan
pasien dibidang farmasi
6. Mengevaluasi kinerja di apotek secara rutin dan menyeluruh serta
senantiasa melakukan perbaikan
Medan-Banda Aceh, No. 19 Kec Kejuruan Muda, Kab Aceh Tamiang, lokasi
apotek yang strategis dan akan mendukung keberhasilan apotek dan kaitannya
dengan profit.
\
c. Denah Lokasi: terlampir
\
3. Data-data pendukung:
a. Kepadatan Penduduk
Apotek Azahra berada di daerah dengan kepadatan penduduk yang lumayan
tinggi, di tepi jalan Raya, dekat dengan perumahan warga, Pertokoan,
perkantoran, Pabrik dan sekolah serta Pelayanan Kesehatan
b. Tingkat social
Apotek Diafarma berada di sebuah kecamatan Kuala. Kurangnya tingkat
kesadaran akan kesehatan masyarakat sedang hingga sulitnya masyarakat
mendapatkankomunikasi dan informasi obat serta perbekalan farmasi.
c. Pelayanan kesehatan lain
Sarana pelayanan kesehatan di sekitar apotek yaitu terdapat Puskesmas
Kejuruan –uda..
d. Jumlah Pesaing
Tidak ada apotek lain. Dengan melihat lokasi yang strategis maka diharapkan
apotek dapat berkembang degan cepat.
e. Situasi dan Kondisi Apotek
Lingkungan Apotek “Diafarma” relatif ramai karena berada di daerah
terletak di tepi jalan Raya yang biasa dilewati masyarakat untuk berangkat
\
f. Ruang Tunggu
Tempat ini berada di depan setelah pintu masuk dan berfungsi sebagai
ruang tunggu atau ruang untuk pasien menunggu obat diserahkan. Ruang
ini dilengkapi dengan AC, kursi, dan televisi sehingga dapat memberikan
kenyamanan bagi pasien.
g. Ruang Peracikan Obat
Ruangan ini terletak dibagian tengah antara ruang penerimaan resep dan
penyerahan obat dengan ruang input data. Di ruangan ini dilakukan
penyiapan obat-obatan yang dilayani berdasarkan resep dokter. Lemari
obat yang digunakan berbahan alumunium dan dilengkapi tutup kaca,
berisi kotak obat yang disusun berdasarkan alfabetis, serta terdapat juga
lemari pendingin untuk menyimpan Insulin.
h. Gudang
Gudang terletak di lantai dua. Gudang merupakan tempat penyimpanan
obat dalam skala besar sebelum disalurkan ke ruang pelayanan. Obat
diatur berdasarkan bentuk sediaan dan alfabetis.
i. Tempat tinggal
Tempat tinggal bagi asisten apoteker disediakan dilantai dua
4. TUGAS DAN FUNGSI
1. Apoteker Pengelola Apotek (APA)
Bertanggungj awab atas kelancaran segala bidang dalam apotek serta
bertanggung jawab terhadap kelancaran hidup apotek yang dipimpinnya.
Memimpin seluruh kegiatan apotek
Berkewajiban serta bertanggungjawab penuh untuk mengelola apotek yang
meliputi beberapa bidang antara lain :
Pelayanan Kefarmasian
Adsministrasi dan Keuangan
Ketenangan atau Personalia
Bidang lainnya yang berkaitan dengan tugas dan fungís apotek
Melakukan langkah‐langkah untuk mengembangkan hasil dna kualitas
apotek
2. Apoteker Pendamping
\
Melaksanakan seluruh tugas dan kewajiban APA, bilamana APA
berhalangan selam jam kerja apotek.
Dalam melaksanakan segala tindakan, terutama dalam hal‐
hal penting yang mendasar dan strategis, harus mendapat persetujuan
dari APA.
Apoteker Pendamping bertanggungjawab penuh kepada APA dna
melaksanakan tugas dan fungsi sebagai apoteker pendamping sesuai
dengan petunjuk dan atau instruksi dari APA.
3. Asisten Apoteker
\
4. Pembantu Umum
Menjamin kebersihan di seluruh lingkungan kerja apotek
Mengelola sampah apotek dengan peb\nuh tanggungjawab
Membantu AA dalam pengadaan dan penyiapan obat Tanggungjawab dan
wewenang
Bertanggungjawab langsung kapada pimpinan apotek dan melaksanakan
tugas sesuai instruksi dan petunjuk pimpinan apotek.
5. SPO (Standart Procedur Operational)
1. SPO pelayanan OWA
1) Pasien datang, menyapa dan menanyakan obat yang dibutuhkan.
2) Tanyakan pada pasien apa keluhan yang dialaminya dan gejala
penyakitnya, untuk siapa obat digunakan.
3) Tanyakan pada pasien apakah sebelumnya pernah menggunakan obat
tertentu dan bagaimana hasilnya (kondisi membaik dan bertambah parah)
4) Bila pasien telah menggunakan obat sebelumnya dan hasilnya tidak
memuaskan, maka pilihlah obat lain yang sesuai dengan kondisi pasien,
begitu juga untuk pasien yang sama sekali belum pernah meminum obat.
5) Menghitung harga dan meminta persetujuan pasien terhadap nominal
harga
6) Setelah pasien setuju dengan harga obat, ambilkan obat tersebut
7) Serahkan obat kepada pasian disertai dengan informasi tentang obat
meliputi dosis, frekuensi pemakaian sehari, waktu penggunaan obat, cara
penggunan obat dan efek samping obat yang mungkin timbul setelah
penggunaan obat.
8) Simpan nama pasien, alamat dan nomor telpon pasien
9) Buat catatan khusus tentang pasien.
\
3) Faktur ditandatangani oleh Apoteker atau Asisten Apoteker dilengkapi
dengan no. SIK/SIA/NIP serta dibubuhi stempel apotek
4) Faktur diambil satu lembar sebagai arsip apotek Serahkan faktur kepada
bagian administrasi untuk disimpan
5) Cocokan harga yang sudah ada dengan harga yang tertera pada faktur
baru, apakah ada kenaikan atau tidak.
6) Hargai barang-barang/obat bebas dan latakan sesuai dengan
spesifikasinya. Untuk obat keras langsung disimpan dalam lemari sesuai
dengan efek farmakologi
7) Arsip faktur sesuai dengan nama PBF masing-masing
\
e. Obat diberi wadah yang sesuai dan diperiksa kembali jenis dan jumlah
obat sesuai permintaan dalam resep.
3. Penyerahan obat
a. Melakukan pemeriksaan akhir kesuaian antara penulisan etiket dengan
resep sebelum dilakukan penyerahan.
b. Memanggil nama dan nomor tunggu pasien.
c. Mengecek identitas dan alamat pasien yang berhak menerima.
d. Menyerahkan obat yang disertai pemberian informasi obat.
e. Menanyakan dan menuliskan alamat/nomor telepon pasien di balik resep.
f. Menyimpan resep pada tempatnya.
\
b. Melakukan pemeriksaan kesesuaian farmasetik yaitu: bentuk sediaan,
dosis, frekuensi, kekuatan, stabilitas, inkompatibilitas, cara dan lama
pemberian obat.
c. Mengkaji aspek klinis yaitu: adanya alergi, efek samping, interaksi,
kesesuaian (dosis, durasi, jumlah obat dan kondisi khusus lainnya).
Membuat kartu pengobatan pasien (medication record).
d. Mengkonsultasikan ke dokter tentang masalah resep apabila diperlukan.
2. Penyiapan persediaan farmasi dan perbekalan kesehatan
a. Menyiapkan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan sesuai dengan
permintaan pada resep.
b. Menghitung kesesuaian dosis dan tidak melebihi dosis maksimum.
c. Mengabil obat dengan menggunakan sarung tangan/ alat/ spatula/
sendok.
d. Menutup kembali wadah obat setelah pengambilan dan mengembalikan
ketempat semula.
e. Meracik obat (timbang, campur, kemas).
f. Mengencerkan sirup kering sesuai takaran dengan air yang layak minum.
g. Menyiapkan etiket (warna putih untuk obat dalam, warna biru untuk obat
luar)
h. Menulis nama dan cara pemakaian obat pada etiket sesuai dengan
permintaan dalam resep.
3. Penyerahan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan
a. Melakukan pemeriksaan akhir sebelum dilakukan penyerahan
(kesesuaian antara penulisan etiket dengan resep).
b. Memanggil nama dan nomor tunggu pasien.
c. Memeriksa ulang identitas dan alamat pasien.
d. Mencocokkan keluhan pasien dengan indikasi obat yang diserahkan
e. Menyerahkan obat yang disertai pemberian informasi obat
f. Membuat salinan resepsesuai dengan resep asli dan diparaf oleh
apoteker.
g. Menyimpan resep pada tempatnya dan mendokumentasikan.
\
6. SPO Konseling
a. Melakukan konseling sesuai dengan kondisi penyakit pasien
b. Membuka komunikasi antara apoteker dengan pasien/keluarga pasien.
c. Menanyakan tiga pertanyaan kunci menyangkut obat yang dikatakan oleh
dokter kepada pasien dengan metode open-ended question :
d. Apa yang telah dokter katakana mengenai obat ini?
e. Cara pemakaian, bagaimana dokter menerangkan cara pemakaian?
f. Apa yang diharapkan dalam pengobatan ini?
g. Memperagakan dan menjelaskan mengenai pemakaian obat-obat tertentu
(inhaler, supositoria, dll)
h. Melakukan verifikasi akhir meliputi:
i. Mengecek pemahaman pasien.
j. Mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan
cara penggunaan obat untuk mengoptimalkan tujuan terapi.
k. Melakukan pencatatan konseling yang dilakukan pada kartu pengobatan.
7. SPO SWAMEDIKASI
a. keluhan penyakit pasien yang ingin melakukan swamedikasi.
b. Menggali informasi dari pasien meliputi:
c. Tempat timbulnya gejala penyakit
d. Seperti apa rasanya gejala penyakit.
e. Kapan mulai timbul gejala dan apa yang menjadi pencetusnya.
f. Sudah berapa lama gejala dirasakan.
g. Ada tidaknya gejala penyerta.
h. Pengobatan yang sebelumnya sudah dilakukan.
i. Memilihkan obat sesuai dengan kerasionalan dan kemampuan ekonomi
pasien dengan menggunakan obat bebas, bebas terbatas dan obat wajib
apotek.
j. Memberikan informasi tentang obat yang diberikan kepada pasien
meliputi: nama obat, tujuan pengobatan, cara pakai, lamanya pengobatan,
efek samping yang mungkin timbul, serta hal-hal lain yang harus
\
dilakukan maupun yang haru dihindari oleh pasien dalam menunjang
pengobatan. Bila sakit berlanjut/lebih dari 3 hari hubungi dokter.
k. Mendokumentasikan data pelayanan swamedikasi yang telah dilakukan.
\
BAB IV
MANAJEMEN KEUANGAN
Sumber modal yang diperoleh adalah hasil tabungan dari kerja keras
pemilik sarana apotek yaitu apt. Givani Nopia Kariatini, S.Farm yang telah
bekerja sebagai APJ diapotek lain dan bekerja di RSIA selama 2 tahun, serta
bantuan dana dari orang tua yaitu sebesar Rp. 325.000.000.
A. Modal Awal
2 Sarana fisik
1 buah kalkulator
50.000,00
Blanko
300.000,00
200.000,00
\
50.000,00
100.000
Kwitansi
Stempel Apotek
\
TOTAL 10.300.000,00
3 Sarana Pelayanan
2.500.000,00
500.000,00
1 buah kursi layanan
(erlemeyer, gelas ukur, beaker, corong, botol timbang, batang pengaduk, pipet tetes, kca arloji) 500.000,00
\
1 set alat poselen 500.000,00
(cawan porselen, cawan penguap, spatula porselen) 1 set peralatan racikan lainnya
(kapsul, plastic klip, botol plastic, pot salep, kertas perkamen, botol
kaca) 300.000,00
100.000,00
Wadah pengemas sekunder (identitas apotek) Etiket dan pelabelan obat
2.500.000,00
11.950.000,00
\
Buku – buku standar Apotek
TOTAL
4 Sarana Fisik
4 buah AC 5.000.000,00
\
1 buah meja kasir 1.000.000,00
\
1 buah lemari pengering 300.000,00
TOTAL 26.370.000,00
\
B. RENCANA ANGGARAN TAHUNAN
a. Proyeksi Biaya Tetap
NO. ITEM SATUAN (Rp) JUMLAH (Rp)
1 Biaya Tetap Perbulan tahun pertama
Gaji Karyawan
1 orang Apoteker Pengelola Apotek (APA) 3.500.000,00 3.500.000,00
1 orang Apoteker Pendamping (APEN) 2.500.000,00 2.500.000,00
3 orang Asisten Apoteker 1.500.000,00 4.500.000,00
1 orang Juru Resep 1.500.000,00 1.500.000,00
1 orang Administrator 1.000.000,00 1.000.000,00
2 orang Tenaga umum 500.000,00 1.000.000,00
TOTAL 14.000.000,00
Biaya Lain – lain
Biaya pemeliharaan gedung dan peralatan 300.000,00
Biaya telepon 100.000,00
Biaya listrik dan air 500.000,00
Biaya keamanan 100.000,00
Bahan bakar minyak 150.000,00
Perlengkapan dispensing obat (etiket, 500.000,00
brosur) 300.000,00
Biaya tak terduga 1.950.000,00
TOTAL
TOTAL Biaya Tetap perbulan 15.950.000,00
2 Biaya Tetap tahun pertama
Biaya tetap perbulan x 12 bulan 15.950.000,00 191.400.000,00
Biaya penyusutan gedung dan peralatan 5.000.000,00
TOTAL 196.400.000,00
\
b. Proyeksi Pendapatan Tahun Pertama
Tahun pertama diperkirakan jumlah resep yang masuk rata-rata 30 lembar perhari. Dengan
harga rata-rata Rp 100.000,00. Maka pendapatan tahun pertama :
Penjualan obat resep (Mark up 25%)
4. Persentase BEP
\
5. Kapasitas BEP
\
BAB V
KESIMPULAN
Demikian proposal pendirian Apotek “Azahra Farma” ini dengan harapan dapat
menjalankan dan mencapai tujuannya menjadi tempat pengabdian profesi Apoteker yang
dapat memberikan pelayanan kefarmasian bagi masyarakat sehingga dapat meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat. Pada apotek kami memiliki slogan “Sehat itu Baik”.
\
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 51 tahun 2009 tentang Standar
Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Depkes RI, 2014, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014
tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek, Jakarta: Depkes RI
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2016. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor
73 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek. Jakarta: Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia.
\
Lampiran 1.
\
Lampiran 2.
1 Layout apotek
\
Lampiran 3.
Lampiran 4.
Nomor: ...........................
...........................................20.........
(...................................................)
No. S.I.K
\
Lampiran 4. (Lanjutan)
Nomor : ...................
Yang bertandatangan dibawah ini :
Nama : .................................................................................................
Jabatan: ..................................................................................................
...........................................20.........
(.......................................................)
No. S.I.K
Lampiran 4. (Lanjutan)
Nama : .................................................................................................
Jabatan: ..................................................................................................
NO Nama obat Mengandung Zat Aktif Prekursor Bentuk dan Kekuatan Satuan Jumlah Ket.
Prekursor Farmasi Farmasi Sediaan
(.......................................................)
No. S.I.K
\
Lampiran 4. (Lanjutan)
Surat Pemesanan Obat Bebas, Bebas Terbatas, dan Obat Keras
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Padang,……………….
Penanggung Jawab
(….........………………)
SIK...............…………..
\
Lampiran 5.
Contoh Etiket
Ny. Fatma
Metformin 500 mg
2 x 1 hari diminum sesudah makan pagi dan malamJumlah
obat : 10 Tablet
Ny. FARAH
Gentamicin Zalf 0,1 %
Oleskan pada bagian yang sakit 2-3 kali sehari
Jumlah obat : 1 Tube
OBAT LUAR
SEMOGA LEKAS SEMBUH
\
Lampiran 6.
Buku-Buku Standar Farmasi
\
Lampiran 7.
Alat-Alat Peracikan
\
Lampiran 8.
\
Lampiran 9.
SIPA: 127/0610/2023/1-16
STRA: 27102023/STRA-UPERTIS/23024
SIA:207/APOTEK/DPMPPTSP/1202/XII/2023
Azahra Farma
\
Lampiran 10. Struktur Organisasi Apotek Azahra Frama
PSA APA
Aping
AA Administrasi
\
Lampiran 11. Lanjutan
STANDAR
Halaman 1 dari 1
PROSEDUR
OPERASIONAL
AZAHRA FARMA
Nomor :
NO Revisi
A – 004
:- PELAYANAN
INFORMASI OBAT
Mulai Berlaku :
Tanggal Revisi :
2021
-
1. TUJUAN
Agar pelayanan farmasi dapat lebih optimal dan dapat memberikan
penjelasan kepada pasien perihal penggunaan perbekalan farmasi
2. PENANGGUNG JAWAB
Apoteker Pengelola Apotek
3. PROSEDUR
1.1 Pasien / keluarganya (hipertensi, diabetes, TBC) dalam penyerahan
resep dipanggil ke ruang yang tersedia.
3.4 Pasien / keluarganya diberi informasi oleh apoteker.
3.5 Pasien / keluarganya dapat meminta penjelasan kepada apoteker.
3.6 Apoteker memberikan penjelasan tentang penggunaan dan efek obat
tersebut.
3.7 Apoteker pemberi konsultasi menulis pada buku yang tersedia.
\
\