Dapus
KLTP
Selanjutnya Fraksi ekstrak temulawak di murnikan menggunakan
KLTP, KLTP merupakan teknik KLT yang dilakukan dengan beberapa
modifikasi sehingga diperoleh metode KLT yang bekerja sesuai dengan
keinginan dan tujuan yang kita kehendaki (Rubiyanto, 2016). Pada
kromatografi lapis tipis preparatif, cuplikan yang akan dipisahkan
ditotolkan berupa garis pada salah satu sisi pelat lapisan besar dan
dikembangkan secara tegak lurus pada garis cuplikan sehingga campuran
akan terpisah menjadi beberapa pita. Pita ditampakkan dengan cara yang
tidak merusak jika senyawa itu tanpa warna, dan penyerap yang
mengandung senyawa pita dikerok dari pelat kaca. Kemudian cuplikan
dielusi dari penyerap dengan pelarut polar. Cara ini berguna untuk
memisahkan campuran reaksi sehingga diperoleh senyawa murni
Fraksi yang digunakan adalah fraksi hasil kolom dengan eluent
eluent N-Heksan : Kloroform (2:8), dikarenakan memberikan pola yang
paling baik dan warna kuning yang paling terang, fraksi yang di ambil di
perkirakan adalah kurkumin dan xhantorizol karena memiliki warna kuning
(xhantorizol) dan kuning orange (kurkumin) (Depkes RI, 2009 ; Sutisna,
2012), kemudian fraksi di KLTP menggunakan kaca yang di lapisi oleh
silika, ditotol dengan cara membuat totolan bersambung seperti pita dan di
elusi menggunakan eluent N-Heksan : Kloroform (2:8)
Dari hasil elusi di dapatkan 2 pita noda dengan warna kuning dan
warna kuning-orange, kedua pita noda ini kemudian di kerok dan di
larutkan dalam vial dengan 2 ml metanol kemudian di centrifugasi sampai
silika mengendap dan diambil bagian yang jernihnya (supernatan) setelah
itu senyawa yang berhasil di tarik di masukkan kembali ke dalam vial
masing – masing dan di uapkan, dan dilanjutkan ke KLT 2D.
konsentrasi Log %
Probit
(ppm) Konsentrasi Moralitas
100 2 100 -
200 2,3 100 -
300 2,47 100 -
400 2,6 100 -
500 2,69 100 -