KEGIATAN AKTUALISASI
DAGUSIBU
DISUSUN OLEH :
DINAS KESEHATAN
2019
BAB I
PENDAHULUAN
dicanangkan oleh Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) yang merupakan upaya untuk
Obat adalah suatu bahan atau campuran bahan yang dimaksudkan untuk
Saat ini obat yang telah ditemukan sejak berabad-abad lalu menjadi suatu
kebutuhan yang tidak bisa ditinggalkan oleh masyarakat. Bahkan setiap orang
pasti pernah mengonsumsi obat. Baik obat luar maupun obat dalam. Mengetahui
hal tersebut, maka kita harus selalu berhati-hati dalam penggunaan obat.
masyarakat tentang bagaimana cara berinteraksi dengan obat sehingga obat dapat
dengan benar.
Pada saat ini, masyarakat masih sering salah dalam hal mendapatkan,
menggunakan, menyimpan dan membuang obat dengan benar. Hal tersebut dapat
menyebabkan terjadinya hal yang tidak diinginkan dalam pengobatan seperti obat
yang tidak bisa didapatkan masyarakat, obat yang salah cara penggunaannya,
obat yang tidak disimpan secara benar dan pembuangan obat secara
sembarangan. Hal yang tidak diinginkan tersebut tentu saja dapat merugikan bagi
obat. Mulai dari awal mereka mendapatkan resep obat dari dokter, hingga cara
membuangnya jika sudah tidak bisa dipakai lagi. Padahal jika sedikit kita salah
menggunakan obat, maka akan sangat berakibat fatal bagi diri kita sebagai
PEMBAHASAN
Obat pada dasarnya adalah suatu bahan atau campuran bahan yang dalam
takaran tertentu dan dengan penggunaan yang tepat dapat dimanfaatkan untuk
penyakit yang diderita serta dapat memelihara kesehatan (Depkes RI, 2008).
Namun di sisi lain, obat adalah racun yang jika tidak digunakan secara tepat
dapat membahayakan penggunanya. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa obat
dapat bersifat sebagai obat dan juga dapat bersifat sebagai racun. Obat akan
bersifat sebagai obat apabila tepat digunakan dalam pengobatan suatu penyakit
dengan dosis dan waktu yang tepat. Jadi, apabila obat salah digunakan dalam
keracunan dan bila digunakan dalam dosis kecil akan diperoleh efek yang tidak
maksimal.
Tempat yang paling tepat untuk mendapatkan obat adalah Apotek, toko
terpercaya dan memiliki izin apotek. Apotek yang berizin akan mencantumkan
nomor Surat Izin Apotek (SIA) pada plang apotek. Apotek yang berizin sudah
fisik produk obat tersebut untuk menjamin obat tersebut masih terjamin
kualitasnya. Periksa nama dan alamat produsen, apakah tercantum dengan jelas
atau tidak. Teliti dan lihat juga tanggal kadaluarsa produk obat tersebut.
menggali informasi tentang obat tersebut. Informasi itu dapat kita peroleh dari
Apoteker di apotek tempat kita mendapatkan resep dan obat tersebut. Ada
2. Khasiat obat
3. Dosis
4. Cara penggunaan
a. Obat Bebas, bercirikan :
- Bertanda lingkaran berwarna hijau dengan garis tepi berwarna hitam
- Dapat diperoleh di semua outlet seperti toko obat, supermarket, apotek.
2. Jika instruksi tidak diberikan, obat dapat dibuang ke tempat sampah. Namun,
sebelum membuang ke tempat sampah, ada beberapa hal yang harus
dilakukan, yaitu antara lain :
a. Hilangkan informasi seputar obat dan keluarkan obat dari kemasan aslinya.
Hal ini akan melindungi identitas dan privasi mengenai keadaan kesehatan
kita. Selain itu, hal tersebut juga berguna untuk menghindari terjadinya
penyalahgunaan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab (misalnya
penjualan kembali obat-obatan tersebut setelah dikumpulkan oleh
pemulung). Hal yang bisa dilakukan misalnya dengan mengeluarkan tablet
atau kapsul dari strip atau blisternya (lebih baik bila obat juga
dihancurkan), dan jika obat berupa sirup atau cairan, keluarkan dari
botolnya dan buang cairan melalui aliran air pada wastafel.
b. Campur obat-obat tersebut dengan air, garam, kotoran, pasir, ampas kopi,
atau bahan-bahan lain yang tidak diinginkan. Hal ini untuk menghindari
terjadinya pengambilan obat oleh orang lain (misalnya pemulung), anak
kecil, hewan, dan sebagainya.
c. Taruh semua obat tersebut dalam wadah tertutup, misalnya dalam kantung
plastik atau wadah lainnya yang ditutup rapat dan disegel dengan kuat. Hal
ini dilakukan untuk mencegah obat tersebut bocor atau keluar dari kantong
sampah. Selain itu juga untuh mencegah terjadinya penyalahgunaan.
d. Masukkan kemasan obat seperti botol yang sudah tidak terpakai dengan
cara menggikis label sampai hasil cetakan tidak terbaca sebelum Anda
membuang botol tersebut. Untuk kemasan seperti strip dan blister,
sebaiknya kemasan dirusak terlebih dahulu dengan cara merobek atau
menggunting-guntingnya sebelum dimasukkan ke kantong sampah. Lagi-
lagi hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya penyalahgunaan oleh
pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
e. Buang kantong tersebut bersama sampah Anda
Perlindungan tambahan ini merupakan cara lain untuk memastikan obat
tersebut tidak akan jatuh ke tangan yang salah.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Mendapatkan, menggunakan, menyimpan dan membuang obat masih
menjadi masalah bagi masyarakat indonesia. Masih banyak masyarakat yang
belum mengetahui cara mendapatkan, menggunakan, menyimpan dan membuang
obat dengan benar. Hal ini dapat meningkatkan terjadinya masalah yang tidak
diinginkan dalam pemakaian obat pada pasien.
IAI mengadakan program DAGUSIBU (DApatkan, GUnakan, SImpan dan
BUang) obat bagi masyarakat Indonesia sehingga masyarakat bisa mendapatkan,
menggunakan, menyimpan dan membuang obat dengan benar dan dapat
mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan terjadi pada pasien.
3.2. Saran
Pendidikan atau pemberian promosi kesehatan perlu ditingkatkan dan
dilaksanakan secara intensif kepada individu, keluarga, kelompok masyarakat
tentang cara mendapatkan, menggunakan, menyimpan dan membuang obat
dengan benar agar masyarakat dapat mendapatkan efek yang maksimal dari
pengobatan yang didapatkan.